Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

UTS ORGANISASI, MANAJEMEN , UNIT PELAYANAN RUMAH SAKIT

SILAS YONATAN 20230309083 KELAS B

1. Perkembangan teori organisasi :


• Teori Organisasi Klasik. Teori ini biasa disebut dengan “teori tradisional” atau disebut juga
“teori mesin”. Berkembang mulai 1800-an (abad 19). Dalam teori ini organisasi digambarkan
sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi serta memberikan
petunjuk mekanistik struktural yang kaku tidak mengandung kreatifitas. Definisi organisasi
menurut teori klasik : Organisasi merupakan struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan,
tujuan-tujuan, perananperanan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain
apabila orang bekerja sama.
• Teori Administrasi Teori ini dikembangkan oleh Henry Fayol, Lyndall Urwick dari Eropa dan
James D. Mooney, Allen Reily dari Amerika. Henry Fayol (1841-1925). Kaidah manjemen
menurut Fayol yang menjadi dasar teori administrasi: pembagian kerja, wewenang dan
tanggung jawab, disiplin, kesatuan perintah , kesatuan pengarahan, mendahulukan
kepentingan umum, balas jasa, sentralisasi, rantai Skalar, aturan, keadilan, kelanggengan
personalia, inisiatif, semangat korps. Kegiatan Manajerial atau “Fayol’s Functionalism” yaitu:
a. Perencanaan b. Pengorganisasian c. Pemberian perintah d. Pengkoordinasian e.
Pengawasan
• Teori Manajemen Ilmiah Dikembangkan tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor. Berkat
jasa-jasa yang sampai sekarang konsepnya masih dipergunakan pada praktek manajemen
modern maka Frederick Winslow Taylor dijuluki sebagai “Bapak Manajemen Ilmiah”. Empat
kaidah Manajemen menurut Frederick W. Taylor:
a. Menggantikan metode kerja dalam praktek dengan metode atas dasar ilmu pengetahuan.
b. Mengadakan seleksi, latihan dan pengembangan karyawan
c. Pengembangan ilmu tentang kerja, seleksi, latihan dan pengembangan secara ilmiah perlu
intregasikan.
d. Perlu dikembangkan semangat dan mental karyawan untuk mencapai manfaat
manajemen ilmiah
• Teori Neo Klasik Aliran yang berikutnya muncul adalah aliran Neoklasik disebut juga dengan
“Teori Hubungan manusiawi”. Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori klasik dan
teori merupakan penyempurnaan teori klasik. Teori ini menekankan pada “pentingnya aspek
psikologis dan social karyawan sebagai individu ataupun kelompok kerja”. Salah tokoh
neoklasik pencetus “Psikologi Industri”. Hugo menulis sebuah buku “Psychology and
Industrial Effeciency” tahun 1913.
• Teori Modern. Teori ini muncul pada tahun 1950 sebagai akibat ketidakpuasan dua teori
sebelumnya yaitu klasik dan neoklasik. Teori Modern sering disebut dengan teori “Analiasa
Sistem” atau “Teori Terbuka” yang memadukan antara teori klasik dan neoklasik. Teori
Organisasi Modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan yang saling
bergantung dan tidak bisa dipisahkan. Organisasi bukan sistem tertutup yang berkaitan
dengan lingkungan yang stabil akan tetapi organisasi merupakan sistem terbuka yang
berkaitan dengan lingkungan dan apabila ingin survivel atau dapat bertahan hidup maka ia
harus bisa beradaptasi dengan lingkungan.
2. Teori organisasi klasi dan modern
Dalam perkembangannya teori organisasi diantaranya ada teori klasik dan modern. Dengan
berkembangnya zaman, teori klasik berkembang mengikuti modern, persamaan kedua teori
tersebut pada penetapan tujuan yang diletakkan di atas organisasi dengan mendukung untuk
mencapai hasil yang realistis. Perbedaannya terdapat pada masalah komunikasi yang tertutup
dan dibatasi di teori klasik, sedangkan pada teori modern komunikasi menjadi terbuka, proses
kepemimpinan yang menekankan rasa percaya diri dan asas kepercayaan pada semua staff, dan
perubahan proses kcontrol pada teori klasik terpusat pada organisasi sedangkan pada modern
menjadi control diri guna terciptanya penyelesaian masalah. Teori Klasik memusatkan
pandangan pada analisa dan deskripsi organisasi sedangkan Teori Modern menekankan pada
perpaduan dan perancangan sehingga terlihat lebih menyeluruh. Teori Klasik membicarakan
konsep koordinasi, scalar, dan vertikal sedangkan Teori Modern lebih dinamis, sangat komplek,
multilevel, multidimensi dan banyak variable yang dipertimbangkan.

3. Manajer pelayanan RS

Manajer pelayanan adalah seorang yang bertugas mengkoordinasikan unsur unsur


produktif secara efektif, yaitu man, money, material, method, dan market. Manajer mampu
melakukan proses manajemen (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian),memotivasi dan memimpin personil ataupun grup dengan memenuhi kebutuhan
dan nilai masing masing individu. Selain itu manajer mampu mengoperasikan system teknis
dengan membentuk tim, melakukan komunikassi dan koordinasi yang akan berpengaruh pada
produktivitas, efisiensi, kualitas dan kepuasan pasien. Selain itu manajer harus mampu mencari
aliansi strategis, mengatasi perubahan social teknologi dan menetapkan tujuan, dengan
kekuatan yang kompetitif.

4. Kelima sistem utama dalam menyusun desain organisasi rumah sakit adalah :
• Tata kelola ( governance) : - Trustee or governing board

- Executive

- Medical staff organization

- Planning and marketing

- Public relation and fund raising

- Information manajemen

• Keuangan (finance) : - Manajement of capital sources

- Budgeting and capital budgeting

- Financial planning

• Pelayanan klinis (clinical care) : - Pelayanan medis (medical care)

- Pelayanan penunjang klinis (clinical support services)


- Keperawatan (nursing)

• sumber daya manusia (human resources): Recruitment and work force planning
• Bangunan (plant) - operation of buildings , utilities, and equipment

- housekeeping and environmental safety

- work force, patient, and visitor

• Support services - materials management

Perbandingan unsur pokok dalam organisasi rumah sakit sesuai Perpres RI No. 77 tahun
2015 dengan UU No. 44 tahun 2009, hampir sama. Rumah sakit dipimpin oleh seorang direktur
rumah sakit, yang termasuk ke dalam tata kelola, unsur pelayanan medis, unsur keperawatan,
unsur penunjang medis, komite medis, unsur administrasi dan keuangan dan satuan pemeriksan
internal.

5.

Struktur Rumah Sakit Bhayangkara telah memiliki unsur minimal syarat berdirinya rumah sakit, yaitu unsur
pimpinan, unsur medis, unsur penunjang medis, administrasi dan keuangan. Sedangkan Komite Medis
pada rumkit dibentuk dari kabiddokkes dan karumkit sebagai satker kedokteran dan kesehatan Polri.
Bidokkes dan Rumkit adalah satker yang berbeda dalam struktur instansi tetapi sama kedudukannya
dalam fungsional. Permasalahan yang sering terjadi adalah keputusan teknis yang berkaitan dengan
pelayanan, perencanaan dan pengadaan harus melibatkan banyak pimpinan, bahkan sampai ke
lingkungan Mabes Polri.

6. Manfaat penting dari budaya keselamatan pasien antara lain :

1. Meminimalisir terjadinya kesalahan dalam pelayanan medis

2. Meningkatkan pelaporan insiden dan belajar dari insiden yang terjadi guna mengurangi
kejadian dan kecelakaan yang berulang

3. Mengurangi kecelakaan secara fisik dan psikis

4. Mengurangi biaya pengobatan

5. Mengurangi komplain pasien dan klaim pembayar

6. Kepuasan pasien bertambah

Budaya keselamatan pasien ditanamkan pada setiap karyawan rumah sakit dengan cara :

1. Diadakan pelatihan, seperti BHD, ACLS, pelatihan Damkar, dll

2. Melakukan sosialisasi dan evaluasi atas pelaksanaan SOP pada masing masing instalasi
pelayanan, guna menghindari kesalahan yang berdampak pada keselamatan pasien

3. Melakukan kalibrasi alat medis, penunjang medis, dan sarana prasarana rumah sakit

4. Melakukan crosscheck pada pelayanan rawat inap, pemberian obat dan administrasi

Hambatan dalam pelaksanaan budaya keselamatan pasien

1. Sikap kurang peduli dari karyawan sehingga tidak terlatih dan pelayanan tidak sesuai SOP
2. Pergantian pimpinan dan karyawan yang cepat
3. Anggaran dari pemerintah yang terbatas dan tidak akuntabel
4. Kurangnya pelatihan tentang keselamatan pasien

7. Enterpreunerial leadership
Roebuck mendefinisikan entrepreunerial leadership/kepemimpinan kewirausahaan adalah
pengorganisasian sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama menggunakan perilaku kewirausahaan
proaktif dengan mengoptimalkan risiko , berinovasi untuk memanfaatkan peluang, mengambil tanggung
jawab pribadi dan mengelola perubahan dalam lingkungan yang dinamis untuk kepentingan sebuah organisasi.
Entrepreunerial leadership/ kepemimpinan kewirausahaan di dalam rumah sakit bekerja
pada struktur organisasi yang formal, namun dengan pendekatan dari seorang wirausaha, yaitu
mengidentifikasi peluang. Setelah teridentifikasi, menciptakan proposisi nilai dengan pengujian cepat terhadap
ide - ide utama mereka. Selain manajemen risiko yang efektif (daripada meminimalkan risiko yang sering
dilakukan dalam lingkungan perusahaan), mereka diharuskan untuk beroperasi dengan kesadaran kontekstual
untuk menciptakan proposisi nilai yang memberikan nilai kepada pelanggan dengan tetap mempertimbangkan
kebutuhan, strategi, dan tujuan organisasi. Pemimpin wirausaha harus memiliki kemampuan untuk belajar
dengan cepat dan dalam lingkungan yang dinamis dan modern sambil memberikan kejelasan dan kaitan bagi
orang-orang di sekitarnya. Pemimpin wirausaha mengambil tanggung jawab atas tindakan mereka dan
tindakan tersebut harus lebih proaktif daripada reaktif. Mereka berpikir untuk mencapai hasil organisasi
dengan cara yang inovatif dan bekerja dengan beragam kelompok orang dan sumber daya untuk mencapai
tujuan tersebut.

You might also like