Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 11 No.

4 Desember 2022
P - ISSN : 2503-4413
E - ISSN : 2654-5837, Hal 33 – 42

ANALISIS PENGARUH TERJADINYA AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN SARANA


DAN PRASARANA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2019-
2021
Oleh :
Chania Aulia B
Ekonomi dan Bisnis/ Akuntansi, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Email : b200190081@student.ums.ac.id
Erma Setiawati
Ekonomi dan Bisnis/ Universitas Muhammadiyah Surakarta
Email : Erma.setyowati@ums.ac.id
Article Info Abstract
Article History : In Indonesia, the capital market has experienced a significant increase,
Received 16 Des - 2022 marked by the issuance of shares to the general public by companies going
Accepted 25 Des - 2022 public. Increased development has an impact on increasing demand for
Available Online financial statement audits. The aim of this study is to analyze the effect of
30 Des – 2022 company size, profitability, solvency, audit committee, and earnings per
share on audit delay. Case studies of facility and infrastructure companies
listed on the Indonesia Stock Exchange in 2019 - 2021. The sample used
in this research is infrastructure companies and infrastructure in the
Property, Real Estate, and Building Construction, Building
Infrastructure, Utilities dan Transportation sub-sectors on the Indonesia
Stock Exchange (IDX) for the period 2019 - 2021. Simultaneous test
results show that Company Size, Profitability, Solvency, Audit Committee,
and Earning Per Share have a significant effect on Audit Delay in
Facilities and Infrastructure Companies Listed on the Indonesia Stock
Exchange in 2019 - 2021. Partially shows that Solvency has a significant
negative effect on Audit Delay in Facilities and Infrastructure Companies
Listed on the Indonesia Stock Exchange in 2019 - 2021. The Audit
Committee has a positive effect Significant Against Delay Audit Facilities
and Infrastructure Companies Listed on the Indonesia Stock Exchange in
2019 -2021. Company Size, Profitability, and Earning Per Share have no
significant effect on Audit Delay in Facilities and Infrastructure
Companies Listed on the Indonesia Stock Exchange in 2019 - 2021.
Keyword :
audit delays, company size,
profitabilitas, solvabilitas,
earning per share, komite
audit.

1. PENDAHULUAN Rasmini (2016) menjelaskan bahwa auditor


Di Indonesia pasar modal telah mengalami independen wajib memenuhi tanggung jawab hasil
peningkatan yang signifikan, dengan ditandainya audit yang memiliki dampak waktu penyelesaian
penerbitan saham kepada masyarakat luas oleh audit. Apabila audit terlambat dalam waktu
perusahaan go public. Peningkatan pengembangan penyelasaiannya maka timbul reaksi negatif bagi
berdampak pada meningkatnya permintaan atas pengguna laporan keuangan.
audit laporan keuangan. Penerbitan laporan Dalam melaksanakan kegiatan audit,
keuangan setiap perusahaan go public diwajibkan auditor membuat perencanaan (time budget) atau
disusun sesuai Standar Akuntansi Keuangan sering disebut anggaran, yang merupakan tidak
(SAK) dan telah diaudit oleh akuntan publik yang absolutannya pedoman mengenai jumlah waktu
terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). kegiatan audit yang berlangsung. Hasil audit dalam
Laporan keuangan adalah struktur yang go public company memiliki tanggung jawab yang
menampilkan kinerja dan posisi keuangan di suatu besar serta konsekuensi yang dihadapinya sehingga
entitas. Laporan keuangan sebuah entitas memacu kinerja auditor dalam bekerja secara
perusahaan go public diperiksa oleh auditor profesional. Mengerjakan Laporan audit yang
independen. Menurut penelitian Praptika dan
33
terlalu lama dapat menyebabkan keterlambatan dan Meckling, 1976). Dalam teori ini, manajemen
waktu publikasi (Saputri, 2012). mencoba memaksimalkan kesejahteraan dengan
Fenomena keadaan yang saat ini terjadi meminimalisir berbagai biaya agensi hal ini
yakni munculnya Covid-19. Menurut hasil membuat manajemen sebagai agen akan
penetapan dari PBB jumlah kasus peningkatan bertanggung jawab dan melakukan tindakan
pandemi Covid- 19 memiliki dampak dalam terbaik untuk keputusan pemegang saham.
perekonomian dunia dan Indonesia menjadi salah Hubungan antar teori agensi dengan audit
satunya (Susilawati et al., 2020). Proses kegiatan delay menjelaskan bahwa dalam menyampaikan
audit di semua perusahaan go public hanya dapat laporan keuangan ke publik secara tepat waktu
dilakukan melalui pertemuan online atau jarak jauh diharap bisa mengurangi timbulnya potensi
(remote audit) sehingga direksi Bursa Efek kesalahpahaman antar pihak perusahaan dengan
Indonesia (BEI) mengeluarkan Surat Kep- pemakai laporan keuangan. Dalam menyampaikan
00089/BEI/10- 2020 tentang batas waktu jeda laporan keuangan secara tepat waktu, dapat
penyampaian laporan keuangan dan tahunan yang berpotensi menurunkan fraud atau kecurangan dari
dimulai pada 15 Oktober 2020 hingga batas waktu agen sebagai pihak yang memiliki informasi lebih
kemudian yang akan ditetapkan. Batas waktu banyak dibanding principal untuk kepentingan
perpanjangan bagi perusahaan dalam pribadinya dengan melakukan manipulasi
menyampaikan laporan triwulan I, laporan informasi keuangan atau manajemen (maharani,
keuangan tahunan, dan laporan tahunan tercatat 2013). Auditor memiliki peranan dalam teori
yakni selama 2 bulan setelah batas waktu agensi di penelitian ini, sebagai pihak perantara
menyampaikan dari laporan sebelumnya. Di dalam atau penengah antar agen dengan principal dimana
peraturan bursa untuk perusahaan tercatat laporan keduanya mempunyai perbedaan kepentingan.
keuangan tengah tahunan, dan laporan keuangan Teori Kepatuhan (Comliance Theory)
triwulan III diperpanjang selama 1 bulan dari batas Kepatuhan diartikan sebagai sifat taat,
waktu menyampaikan laporan. Ada beberapa tunduk, patuh dalam mengikuti suatu standar atau
faktor yang memengaruhi diperpanjangnya audit spesifikasi dengan jelas telah diatur yang biasanya
delay yakni pengaruh ukuran perusahaan, diterbitkan di suatu bidang tertentu oleh suatu
profitabilitas, solvabilitas, komite audit, dan organisasi atau lembaga. Teori kepatuhan
earning per share. dijelaskan sebagai bentuk kepatuhan yang berdasar
Penelitian ini adalah bentuk modifikasi dan harapan akan suatu usaha serta imbalan untuk
replikasi dari penelitian sebelumnya yang telah pengindaran diri dari kemungkinan dijatuhkannya
banyak dilakukan di Indonesia, penelitian ini suatu hukuman akibat ketidakpatuhan (Anggraeni
berbeda dengan yang telah dilakukan oleh dan Kiswara, 2011).
Indrayani, N.L.P., & Wiratmaja, I.D.N. (2021) Dikaitkannya teori kepatuhan dengan audit
antara lain: pertama, sampel yang digunakan yaitu delay, karena berhubungan tentang melaporkan
perusahaan pertambangan periode 2016-2019, keuangan secara tepat waktu, juga telah diatur
sedangkan penelitian ini menggunakan sampel ketaatan ketepatan waktu terhadap pelaporan
perusahaan sarana dan prasarana periode 2018- laporan keuangan tahunan perusahaan public
2021. Perusahaan ini dalam menerbitkan laporan secara berkala di Indonesia dalam Undang-Undang
keuangan yang diaudit atau tidak diaudit kerap No.8 Tahun 1995 mengenai pasar modal serta
mengalami keterlambatan sehingga perdagangan peraturan otoritas jasa keuangan (OJK) Nomr
saham berujung terjadinya suspensI sesuai dengan 29/PJOK.04/2016. Secara hukum mengisyaratkan
peraturan OJK Nomor 29/POJK.04/2016. Kedua, peraturan yang telah dibuat oleh Bapepam tersebut
penelitian sebelumnya menggunakan rasio agar semua yang terlibat baik itu individu ataupun
pergantian auditor, sedangkan dalampenelitian kali perusahaan publik di pasar modal Indonesia
ini menggunakan variabel pengukuran atau proksi mematuhinya. Teori ini juga dapat memberikan
yang beda untuk melakukan pengamatan, diantara stimulant untuk memenuhi aturan yang ada bagi
variabelnya yaitu earning per share yang individu, begitu juga perusahaan melakukan upaya
menggunakan proksi margin laba. menyampaikan laporan keuangan tepat waktu
karena menjadi suatu kewajiban perusahaan yang
2. KAJIAN PUSTAKA terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam
DAN PEGEMBANGAN HIPOTESIS penyampaian informasi laporan keuangan serta
Teori Agensi (Agency Theory) mempunyai nilai manfaat bagi pengguna laporan
Teori keagenan merupakan suatu keuangan.
hubungan kontrak yang melibatkan antar anggota Teori Keuangan
pemegang saham dalam perusahaan dan agen Laporan keuangan merupakan rangkuman
untuk melakukan jasa atas nama mereka (Jensen selama tahun buku dari proses akuntansi yang
34
bersangkutan digunakan sebagai alat komunikasi dilihat dari perbedaan penutupan tahun buku
antara data aktivitas keuangan perusahaan dengan laporan keuangan (tanggal 31 Desember) hingga
pihak lain yang terlibat kepentingan terhadap tanggal opini auditor di laporan keuangan yang
aktivitas ataupun data perusahaan (Apriyono, 2008 sudah diaudit.
dalam Taruna, 2012). Laporan keuangan yang Ukuran Perushaan
lengkap antara lain terdiri dari laporan arus kas, Ukuran perusahaan digambarkan dengan besar
catatan laporan keuangan, laporan perubahan kecilnya suatu perusahaan dilihat dari segi ukuran
ekuitas, laporan laba rugi, serta neraca. nominal, yakni jumlah total penjualan, total
Rasio Keuangan kapitalisasi pasar, atau total aset. Ukuran
Rasio keuangan adalah suatu kegiatan perusahaan dapat diukur melalui total penjualan,
dimana angka-angka yang dalam laporan keuangan jumlah tenaga kerja, dan total asset (Kowanda, dkk,
dibandingkan dengan cara pembagian antara satu 2016). Menurut penelitian Pourali (2013) dalam
angka terhadap angka lainnya. Membandingkan penilaian ukuran perusahaan menggunakan
dapat dilakukan antar satu komponen attau antar logaritma natural total aset (Ln total asset).
komponen satu laporan keuangan, angka Semakin banyak aset maka semakin besar
pembandingan tersebut berupa angka satu atau penanaman modal, semakin besar penjualan maka
beberapa periode (Kasmir, 2015). Hasil rasio semakin banyak perputaran uang,serta kapitalisasi
keuangan berguna dalam menilai kemampuan pasar semakin besar maka lebih dikenal publik
manajemen dalam mengelola secara efektif sumber masyarakat. Skala besar suatu manajemen
daya perusahaan serta memantau kinerja perusahaan mengarah memberi insentif untuk
manajemen dalam pencapaian target yang mengurangi audit delay, sebab pengawasan yang
ditetapkan di suatu periode. ketat oleh pengawas permodalan, pemerintah, dan
Audit dan Audit Delay investor (Dyer dan McHugh, 1975). Oleh karena
Definisi audit menurut American itu, ukuran perusahaan semakin besar
Accounting Association (AAA) Committee on memungkinkan semakin pendeknya audit delay.
Basic Auditing Concept dalam Munawir (2004), Profitabilitas
auditing merupakan proses yang tersistematis Profitabilitas adalah suatu perusahaan
untuk menilai secara objektif serta mendapatkan memiliki kemampuan untuk menghasilkan laba
bukti-bukti yang mempunyai kaitan terhadap dalam kaitannya dengan total aktiva, modal sendiri,
pernyataan tentang kejadian dan tindakan ekonomi, atau penjualan (Lestari dan Saitri, 2017).
dalam penentuan penyesuaian antar pernyataan Perusahaan yang memperoleh laba akan
tersebut dengan kriteria yang ditetapkan, serta menyampaikan kabar publik di publik lebih cepat
penyampaian hasil kepada pihak berkepentingan. dengan mempercepat waktu audit. Sebaliknya, jika
Sebelum dipublikasikan laporan keuangan mengalami penurunan laba atau kerugian maka
sebaiknya diaudit terlebih dahulu karena laporan diperlukan waktu yang lama untuk mengaudit
keuangan berperan penting dalam mengambil dengan hati-hati dimana semakin tinggi resiko
keputusan dan adanya kepentingan yang berbeda bisnis jika perusahaan mengalami kerugian (Che-
antar manajemen sebagai penyusun dan pengguna Ahmad, 2008 dalam Angruningrum dan
data laporan keuangan. Wirakusuma, 2013). Sedangkan menurut
Audit delay merupakan penyajian pada penelitian Amani (2016) menjelaskan bahwa
suatu interval waktu laporan keuangan, berarti profitabilitas secara signifikan berpengaruh
menjelaskan dimana perubahan mungkin dapat terhadap audit delay karena profitabilitas yang
memengaruhi pengguna pada waktu membuat tinggi berpengaruh terhadap masa audit delay
keputusan serta prediksi di dalam perusahaan. Hal semakin rendah atau untuk melaporkan laporan
yang sangat penting laporan keuangan diterbitkan keuangan ke publik lebih cepat.
oleh perusahaan publik adalah ketepatan waktu Slovabilitas
(timeliness), sehingga tanggal jarak waktu antara Solvabilitas merupakan kemampuan yang
laporan audit dengan laporan keuangan biasa dimiliki suatu perusahaan menggunakan harta
disebut sebagai audit delay. Audit delay perusahan untuk membayar pelunasan hutang
merupakan lama waktu yang dibutuhkan jangka pendek atau hutang jangka panjang, ketika
menyelesaikan audit yang dihitung dari tanggal tingkat solvabilitas suatu perusahaan tinggi, maka
laporan keuangan sampai tanggal terbitnya laporan auditor melakukan identifikasi audit delay semakin
yang sudah diaudit (Melati dan Sulistiyawati, lama. Perusahaan memiliki resiko yang besar
2016). Definisi audit delay lainnya menurut ketika solvabilitasnya tinggi artinya perusahaan
Subekti dan Widiyanti (dikutip dari Saputri, 2012) mempunyai hutang yang banyak sehingga hutang
menjelaskan audit delay sebagai waktu lamanya yang perlu diaudit butuh waktu lama karena perlu
penyelesaian audit yang dibutuhkan auditor, dapat mencari penyebab sumber serta proporsi hutang
35
tinggi yang perusahaan miliki dan dibutuhkan investasi, dan menjadi tingkat keberhasilan operasi
konfirmasi pihak berkaitan dengan perusahaan suatu perusahaan. EPS merupakan rasio yang ada
perlu waktu yang panjang. satu-satunya di laporan keuangan, biasanya
Hutang yang tinggi yang dimiliki terdapat di bawah laba bersih.
perusahaan cenderung menutup informasi ke pihak Apabila EPS yang diberikan ke investor
luar akibatnya pihak luar hanya mengetahui kabar tinggi menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
baik dari perusahaan. Audit delay berpengaruh memberikan kepada pemegang saham
signifikan terhadap solvabilitas (Agustin, Majidah, kesejahteraan yang baik (Lianto dan Kusuma
& Budiono, 2018). Jumlah utang yang besar dapat 2012). Hal ini dapat mempersingkat audit delay
memengaruhi penyelesaian proses audit laporan dalam menyampaikan berita baik ke publik.
keuangan perusahaan. Jika solvable yang dimiliki Sebaliknya jika EPS yang rendah dapat
perusahaan rendah jadi laporan keuangan semakin memperpanjang audit delay sehingga menjadi
cepat untuk diaudit. Sebaliknya, jika solvable lebih berita buruk dimana menunjukkan bahwa
banyak yang dimiliki perusahaan maka semakin perusahaan kurang dalam memberikan
lama untuk diaudit. kesejahteraan yang baik ke pemegang saham.
Komite Audit
Komite Audit merupakan komite yang 3. METODE PENELITIAN
dibentuk oleh Dewan Komisaris bertujuan Penelitian ini menggunakan data sekunder
membantu melakukan pemeriksaan, pengecekkan, yang merupakan penelitian kuantitatif (quantitative
dan penelitian pelaksanaan fungsi serta tugas research). Metode kuantitatif adalah metode yang
jajaran direksi dalam mengelola perusahaan digunakan penelitian untuk meniliti populasi atau
tercatat. Komite audit yaitu pemilihan nomer oleh sampel tertentu, andata yang bersifat statistik
anggota dewan direksi perusahaan yang memiliki tujuan utnuk menguji hipotesis
bertanggungjawab membantu auditor tetap (Sugiyono, 2015). Dalam penelitian ini metode
independen dari manajemen. Biasanya komite kuantitatif dipilih karena berhubungan dengan
audit terdiri sebanyak tiga hingga lima atau kadang angka-angka sebagai indikator variabel untuk
sebanyak tujuh direktur yang bukan bagian dari menjawab permasalahan yang diteliti dalam
manajemen perusahaan (Arens dan James, 2010). penelitian. Analisis data sekunder menggunakan
Komite audit dibentuk dengan tujuan sebagai data yang sudah ada di lembaga pemerintahan atau
perantara atau penengah antara manajemen lainnya. Di penelitian ini data sekunder berupa
perusahaan dengan auditor jika terjadi perselisihan. laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di
Tugas komite audit untuk memantau Bursa Efek Indonesia periode 2019-2021.
perencanaan, pelaksanaan, pengevaluasian, dan Audit Delay
pengawasan hasil audit guna menilai kelayakan Audit delay yaitu rentang jarak waktu
proses penyusunan laporan keuangan. Menurut antar tanggal tahun buku berakhir (31
hasil penelitian dari Pratama (2014) menjelaskan Desember) hingga tanggal opini yang ada
bahwa komite audit tidak memiliki pengaruh yang dalam laporan auditor independen serta satuan
signifikan terhadap audit delay perusahaan.
data yang dipakai yaitu hari berupa skala data
Sedangkan, berdasarkan penelitian dari Haryani
dan Wiratmaja (2014) menjelaskan bahwa komite rasio. Contoh, apabila laporan keuangan
audit berpengaruh terhadap audit delay dan jika perusahaan periode tahun 2020 yang tanggal
anggota komite audit semakin banyak maka tutup buku tanggal 31 Desember 2020 yang
semakin pendek audit delaynya. memiliki laporan keuangan auditor dengan
Earning Per Share (EPS) tanggal 21 Maret 2021, dengan demikian audit
Earning Per Share (EPS) adalah rasio yang delay perusahaan itu adalah 80 hari. Menurut
menyatakan perolehan besar keuntungan (return) Utami (2006) menjelaskan bahwa variabel ini
pemegang saham atas penjualan lembar saham. dalam jumlah hari dapat menggunaka
Secara umum, pemegang saham, manajemen pengukuran secara kuantitatif, sebagai berikut:
perusahaan, dan calon pemegang saham sangat
Audit Delay=Tanggal Laporan Audit-
tertatik dengan EPS, karena menunjukkan
Tanggal Laporan Keuangan
kemajuan earning perusahaan di masa depan serta
total perolehan untuk tiap lembar saham biasa.
Perusahaan dipandang baik jika mempunyai EPS Ukuran Perushaan (SIZE)
yang terus naik setiap tahun karena Ukuran perusahaan adalah besar
menggambarkan perusahaan tumbuh dengan baik. kecilnya suatu perusahaan dilihat dari segi
Investor menjadikan EPS sebagai bahan ukuran nominal, yakni jumlah total penjualan,
pertimbangan dalam mengambil keputusan total kapitalisasi pasar, atau total aset. Menurut
36
penelitian Pourali (2013) dalam penilaian Proporsi Komite Audit= (Total
ukuran perusahaan menggunakan logaritma Komite Audit)/(Total Dewan
natural total aset (Ln total asset) sebagai Komisaris)
berikut. Earning Per Share
Ukuran Prushaan=Total Asset (Logarithm) Earning per share (EPS)
Profitabilitas (PROF) menggambarkan besarnya keuntungan lembar
Profitabilitas perusahaan merupakan saham terjual yang akan diperoleh pemegang
kemampuan perusahaan untuk mendapatkan saham (investor). EPS biasanya tercatat dalam
laba yang berhubungan dengan total aktiva, laporan keuangan di bawah laba bersih. Satuan
penjualan, atau modal pribadi. Di penelitian ini data yang dipakai yakni rupiah dengan skala
profitabilitas diukur dengan rasio return on data rasio. Hanafi dan Halim (2007)
assets (ROA) penghitungannya berdasar laba menghitung EPS dengan:
bersih dibagi dengan total aktiva. Menurut EPS=(Laba bersih etelah
Kasmir (2016) ROA adalah suatu rasio yang Pajak)/(Jumlah Saham Beredar)
menilai kemampuan perusahaan mencari
keuntungan ditingkat aktiva, modal saham, 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
penjualan tertentu, sehingga rumus yang Uji Normalitas
digunakan adalah sebagai berikut: Tabel 1. Hasil Uji Normalitas
ROA=(Laba Bersih)/(Total Aktiva) x UnstandardizedResidu Conclusio
100% al n
asymp.
Slovabilitas
Sig. (2- 0,200 Normal
Solvabilitas merupakan suatu tailed)
kemampuan perusahaan untuk membayar Sumber: Data sekunder yang diolah, 2022.
semua utangnya. Di penelitian ini yang Dari hasil uji normalitas dengan uji
menjadi tolak ukur solvabilitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov pada table 1. diatas
rasio DAR dimana perbandingan jumlah utang menunjukkan hasil Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar
(baik jangka pendek atau jangka panjang) 0,200 yang berarti data berdistribusi secara normal.
dengan total asset (Kasmir, 2016). Dari hasil Dalam penelitian ini data yang dioutlier sebanyak
yang diukur, jika rasio tinggi maka pendanaan 1, sehingga sampel yang digunakan berjumlah 143
dengan utang semakin banyak sehingga dari yang sebelumnya 144 sampel perusahaan.
semakin sulit bagi perusahaan untuk mendapat Menurut Ghozali, 2018 data outlier merupakan
tambahan pinjaman dikarenakan perusahaan data yang mempunyai ciri khas yang berbeda dari
observasi yang biasanya muncul dalam bentuk
khawatir tidak mampu menutupi utangnya
nilai ekstrim. Sebelum di outlier data jumlahnya
dengan aktiva yang dipunyai. Perhitungan sama sebesar 0,200 menunjukkan nilai tersebut
solvabilitas dengan rasio DAR sendiri di lebih besar dari tingkat signifikansinya sebesar
hitung dengan rumus: 0,05. Dalam pengujian ini menunjukkan bahwa
DAR= (Total Hutang)/(Total Asset) penelitian sudah berdistribusi secara normal.
x100%
Komite Audit Uji Multikolinearitas
Komite audit merupakan suatu komite Tabel 2. Hasil Uji Multikolinearitas
yang dibentuk oleh Dewan Komisaris dengan Tolerance
tujuan membantu Komisaris Independen Information Value VIF Information
dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab Ukuran
pengawasan (Sulistya, 2013). Pengukuran Perusahaan .441 2,267 no multicollinearity
komite audit di penelitian ini yakni Profitabilitas .875 1,143 no multicollinearity
menggunakan proporsi komite audit, yaitu Solvabilitas .637 1,57 no multicollinearity
membandingkan jumlah komite audit dengan Komite
jumlah dewan komisaris seperti yang Audit .628 1,594 no multicollinearity
dilakukan Sulistya (2013), rumusnya sebagai Earning per
berikut: Share .891 1,122 no multicollinearity
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2022.
Berdasarkan table 2. diatas, dapat disimpulkan
bahwa hasil pengujian multikolinearitas seluruh
37
variabel nilai tolerance lebih dari 0,10 dan nilai Berdasarkan tabel 5. diatas didapatkan
VIF kurang dari 10, sehingga pada model regresi koefisien Adjusted R Square sebesar 0,071 dimana
tidak terjadi masalah multikolinearitas. menunjukkan kemampuan variabel earning per
share, solvabilitas, komite audit, profitabilitas, dan
Uji Heteroskedastisitas ukuran perusahaan dalam menjelaskan variabel-
Tabel 3. Hasil Uji Heteroskedastitas variabel audit delay sebesar 7,1% serta sisanya
Variable Sig. Information yakni sebesar 92,9% dijelaskan oleh variabel lain
Ukuran diluar persamaan regresi. Dengan nilai koefisien
Perusahaan 0.649 no heteroskedastisitas tersebut, berarti kemampuan variabel independen
Profitabilitas 0.669 no heteroskedastisitas sangat rendah dalam menerangkan variabel
dependen. Kemampuan varibel independen dapat
Solvabilitas 0.907 no heteroskedastisitas
dikatakan baik dalam menerangkan atau
Komite Audit 0.910 no heteroskedastisitas menjelaskan variabel dependen, jika mempunyai
Earning per nilai Adjusted R Square (R2) mendekati nilai satu
Share 0.392 no heteroskedastisitas (1).
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2022.
Dalam penelitian ini uji Uji Signifikan Simultan
heteroskedastisitas mengacu pada Tabel 6. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
spearman rho, dimana hasil setiap F-
Variable Sig Information
variabel dilihat dari Sig. (2-tailed) nilai Count
signifikansinya lebih dari 0,05, maka Ukuran, Profitabilitas,
disimpulkan bahwa tidak terjadi problem Solvabilitas, Komite
3.187 0.009 Take effect
heteroskedastisitas. Audit, Earning per
Uji Autokorelasi Share
Tabel 4. Hasil Uji Autokorelasi Sumber: Data sekunder yang diolah, 2022.
Dalam penelitian ini uji statistik F yang
Durbin-Watson diperoleh nilai Sig sebesar 0,009 atau 0,9% dimana
1,954 nilai tersebut kurang dari 0,05 sehingga
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2022. disimpulkan bahwa seluruh variabel independen
dalam penelitian ini memengaruhi variabel
Dalam uji autokorelasi diperoleh nilai dependennya.
Durbin Watson sebesar 1.954. Untuk dapat Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)
melihat nilai du pada tabel Durbin Watson. Tabel 7. Hasil Uji Signifikansi Parameter
Dimana total sampel nilai (n) yakni 143 dan Individual (Uji t)
total variabel (k) adalah 5, maka diperoleh Variable Sig. Conclusion
nilai du sebesar 1.7996 serta nilai dl sebesar Ukuran Perusahaan 0.521 H1 Rejected
1.6551. Dari hasil analisis penelitian yang
Profitabilitas 0.251 H2 Rejected
telah dilakukan diperoleh nilai DW 1.954
lebih besar dari batas atas du 1.6551 serta Solvabilitas 0.009 H3 Accepted
lebih dari 4-du (4-1.6551) atau bisa Komite Audit 0.048 H4 Accepted
dinotasikan 1.6551 < 1.7996 < 2.3449, Earning per Share 0.395 H5 Rejected
disimpulkan bahwa di dalam penelitian ini Sumber: Data sekunder yang diolah, 2022.
tidak terdapat autokorelasi. Sebelumnya, hasil Dalam tabel penelitian diatas dapat diuraikan
penelitian ini terdapat autokorelasi tetapi hasil uji hipotesis sebagai berikut:
sudah dibenarkan menggunakan metode Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Audit
Cochrane Orcutt, sehingga hasil sudah tidak Delay
mengalami autokorelasi seperti yang sudah Hipotesis pertama (H1) menyatakan bahwa
dijelaskan diatas. ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit
delay. Dalam tabel uji t menunjukkan nilai
Uji Hipotesis signifikansi 0,521 atau lebih besar dari 0,05 (p-
Koefisien Determinasi (R2) value) yang berarti variabel (SIZE) ukuran
Tabel 5. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R 2) perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit
R Adjusted Std Error of delay, sehingga H1 ditolak. Hasil ini bertentangan
R Square R Square the Estimate dengan penelitian yang dilakukan oleh Apriyana &
0.323 0.104 0.071 28.129 Rahmawati (2017), Khoufi (2018), dan Lai et., al
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2022. (2020) menyatakan bahwa ukuran perusahaan

38
berpengaruh negatif terhadap audit delay. Hasil ini terhadap audit delay sehingga H3 diterima. Hasil ini
didukung dalam penelitian yang dilakukan oleh didukung dengan penelitian Angruningrum &
Darmawan & Widhiyani (2017), Lestari & Saitri Wirakusuma (2013), Dao & Pham (2014),
(2017), Susilawati & Safary (2020). Dalam Apriyana & Rahmawati (2017), dan Irman (2017).
melakukan tugas audit tentu auditor telah Perusahaan yang mempunyai hutang yang banyak
menentukan secara matang terlebih dahulu jadwal dan risiko yang tinggi juga, tetapi dalam
perencanaan audit sesuai dengan tingkat penugasannya auditor akan tetap bersikap
kesulitannya sebelum menerima serta melakukan professional. Jangka waktu pengauditan akan
suatu penugasan audit. Ketika perusahaan sudah ditentukan oleh auditor sesuai dengan keadaan
mendaftar di Bursa Efek Indonesia baik itu perusahaan, sehingga akan memperoleh yang
perusahaan besar ataupun kecil mereka akan selalu cukup dalam proses audit. Hasil ini bertentangan
diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan, karena dengan penelitian Lestari & Saitri (2017), serta
laporan keuangan sangat berguna bagi OJK Prameswari & Yustrianthe (2017).
sebagai pengawas serta investor (Susilawati & Pengaruh Komite Audit terhadap Audit Delay
Safary, 2020). Dalam penelitian yang dilakukan Hipotesis keempat (H4) menyatakan
oleh Lestari & Saitri (2017) menjelaskan bahwa bahwa komite audit berpengaruh terhadap audit
memastikan auditor dalam penugasan mereka agar delay. Dalam tabel uji t menunjukkan nilai
tetap bersikap profesional dan pengauditan laporan signifikansi 0,048 atau lebih kecil dari 0,05 (p-
keuangan selesai tepat waktu. value) yang berarti variabel (KA) komite audit
Pengaruh Profitabilitas terhadap Audit Delay berpengaruh terhadap audit delay sehingga H 4
Hipotesis kedua (H2) menyatakan bahwa diterima. Hasil ini didukung dengan penelitian
profitabilitas berpengaruh terhadap audit delay. Haryani & Wiratmaja (2014), serta Pattiasina
Dalam tabel uji t menunjukkan nilai signifikansi Victor (2017). Suatu perusahaan didalamnya harus
0,251 atau lebih besar dari 0,05 (p-value) yang mempunyai komite audit, hal ini pengaruh panjang
berarti variabel (ROA) profitabilitas tidak pendeknya tenggang waktu berdasarkan pada
berpengaruh terhadap audit delay sehingga H 2 jumlah komite audit. Hasil ini bertentangan dengan
ditolak. Hasil ini didukung dengan penelitian penelitian Rahardja (2012), Angruningrum &
Modugu et al., (2012), Susilawati & Safary (2020), Wirakusuma (2013), serta Hasturi & Santoso
dan Lai et al., (2020). Perusahaan yang (2017).
memperoleh laba akan mempercepat waktu audit Pengaruh Earning Per Share terhadap Audit
dalam menyampaikan lebih cepat berita baik ke Delay
publik. Sebaliknya, jika perusahaan mengalami Hipotesis kelima (H5) menyatakan bahwa
penurunan laba atau kerugian, maka auditor butuh earning per share berpengaruh terhadap audit
waktu lama untuk melakukan pengauditan karena delay. Dalam tabel uji t menunjukkan nilai
auditor perlu hati-hati dalam melakukan tugasnya signifikansi 0,395 atau lebih besar dari 0,05 (p-
dimana resiko bisnis semakin tinggi karena value) yang berarti variabel (EPS) earning per
perusahaan mengalami kerugian. Hasil ini share tidak berpengaruh terhadap audit delay
bertentangan dengan penelitian Che-Ahmad & sehingga H5 ditolak. Hasil ini didukung dengan
Abidin (2009), Lestari & Saitri (2017), Khoufi penelitian Rizal, Fery & Amalia Rizki (2020).
(2018), Abdillah et al. (2019), serta Gligorić et al., Earning per share yang tinggi dapat mempercepat
(2019). publikasi laporan keuangan karena merupakan
Pengaruh Solvabilitas terhadap Audit Delay berita baik perusahaan, sehingga mempersingkat
Hipotesis ketiga (H3) menyatakan bahwa terjadinya audit delay dan dapat menarik investor
solvabilitas berpengaruh terhadap audit delay. untuk kelangsungan perusahaan. Hasil ini
Dalam tabel uji t menunjukkan nilai signifikansi bertentangan dengan penelitian Rohman A. &
0,009 atau lebih kecil dari 0,05 (p-value) yang Sunaningsih Suci (2014), dan Setiawan H. &
berarti variabel (DAR) solvabilitas berpengaruh Muhammad Cholid (2022).
Uji Analisis Linear Berganda

Tabel 4. 1 Hasil Uji Analisis Linear Berganda


Variable Unstandardized Standardized t Sig
Coefficients Coefficients
B Std. Error
(Constant) 59.955 57.437 1.044 0.298
Ukuran Perusahaan 1.220 1.896 0.644 0.521

39
Variable Unstandardized Standardized t Sig
Coefficients Coefficients
B Std. Error
Profitabilitas -64.089 55.562 -1.153 0.251
Solvabilitas -34.181 12.912 -2.647 0.009
Komite Audit 17.903 8.991 1.991 0.048
Earning per Share -0,010 0.012 -0,852 0.395
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2022.

Pembahasan Nilai signifikansi pada variabel ini lebih besar dari


Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Audit 0,05 sehingga H2 ditolak. Penelitian ini
Delay membuktikan bahwa Profitabilitas tidak
Berdasarkan hasil pengujian statistik yang berpengaruh Audit Delay. Hasil penelitian ini
telah dilakukan menunjukkan bahwa koefisien konsisten dengan penelitian Susilawati & Safary
regresi variabel Ukuran Perusahaan (SIZE) sebesar (2020), namun tidak konsisten dengan penelitian
1,220 dengan nilai signifikansi sebesar 0,521. Nilai Khoufi (2018), dan Abdillah et al. (2019).
signifikansi pada variabel ini lebih besar dari 0,05 Company yang memperoleh laba akan
sehingga H1 ditolak. Penelitian ini membuktikan menyampaikan kabar publik di publik lebih cepat
bahwa Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh dengan mempercepat waktu audit. Sebaliknya, jika
terjadinya Audit Delay. Hasil peneitian ini selaras mengalami penurunan laba atau kerugian maka
dengan penelitian Lestari & Saitri (2017), diperlukan waktu yang lama untuk mengaudit
Susilawati & Safary (2020), namun tidak selaras dengan hati-hati dimana semakin tinggi resiko
dengan penelitian Khoufi (2018), dan Lai et., al bisnis jika perusahaan mengalami kerugian (Che-
(2020). Ahmad, 2008 dalam Angruningrum dan
Wirakusuma, 2013). Penelitian ini
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mengindikasikan bahwa pengelolaan profitabilitas
ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap yang tepat dapat mendorong keuangan perusahaan
audit delay. Menurut Apriyana & Rahmawati yang stabil, sehingga profitabilitas yang rendah
(2017) hal itu disebabkan pengawasan ketat dari berpengaruh terhadap masa audit delay semakin
pemerintah, pengawas permodalan serta investor tinggi atau untuk melaporkan laporan keuangan ke
yang berpartisipasi menjalankan perusahaan publik lebih lambat.
menyebabkan auditor tidak berani untuk
melakukan praktik pengauditan. Ketatnya Pengaruh Solvabilitas Terhadap Audit Delay
pengawasan akan menghambat auditor melakukan Berdasarkan hasil uji statistik yang dilakukan,
praktik pengauditan, karena besar kemungkinan menunjukkan nilai koefisien regresi variabel
akan diketahui oleh pemerintah, pengawas Solvabilitas (DAR) sebesar -34,182 dengan nilai
permodalan serta investor sehingga hal ini dapat signifikansi sebesar 0,009. nilai signifikansi 0,009.
merusak citra perusahaan tersebut. Semakin Nilai signifikansi variabel ini kurang dari 0,05
banyak aset maka semakin besar penanaman maka H3 diterima. Penelitian ini membuktikan
modal, semakin besar penjualan maka semakin bahwa solvabilitas berdampak pada audit delay.
banyak perputaran uang, serta kapitalisasi pasar Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian
semakin besar maka lebih dikenal publik Apriyana & Rahmawati (2017) dan Irman (2017),
masyarakat. Skala besar suatu manajemen namun tidak dengan penelitian Lestari & Saitri
perusahaan mengarah memberi insentif untuk (2017) dan Rizal, Fery & Amalia Rizki (2020). ).
mengurangi audit delay, sebab pengawasan yang Tingkat hutang perusahaan yang tinggi
ketat oleh pengawas permodalan, pemerintah, dan cenderung menutup informasi kepada pihak luar,
investor (Dyer dan McHugh, 1975). Oleh karena sehingga pihak luar hanya mendengar kabar baik
itu, ukuran perusahaan semakin besar dari perusahaan. Audit delay berpengaruh
memungkinkan semakin pendeknya audit delay. signifikan terhadap solvabilitas (Agustin, Majidah,
& Budiono, 2018). Jumlah utang yang besar dapat
Pengaruh Profitabilitas Terhadap Audit Delay memengaruhi penyelesaian proses audit laporan
Berdasarkan hasil pengujian statistik yang keuangan perusahaan. laporan keuangan
telah dilakukan menunjukkan bahwa koefisien perusahaan. Jika solvabilitas perusahaan rendah,
regresi variabel Profitabilitas (ROA) sebesar - rekening tahunan harus segera diperiksa.
64,089 dengan nilai signifikansi sebesar 0,251. Pengaruh Komite Audit Terhadap Audit Delay
40
signifikansi pada variabel ini lebih besar dari 0,05
Berdasarkan hasil pengujian statistik yang sehingga H5 ditolak. Penelitian ini membuktikan
telah dilakukan menunjukkan bahwa koefisien bahwa Earning Per Share tidak berpengaruh Audit
regresi variabel Komite Audit (KA) sebesar 17,903 Delay. Hasil penelitian ini sejalan dengan
dengan nilai signifikansi sebesar 0,048. Nilai penelitian Rizal, Fery & Amalia Rizki (2020),
signifikansi pada variabel ini lebih kecil dari 0,05 tetapi tidak sejalan dengan penelitian Rohman A.
sehingga H4 diterima. Penelitian ini membuktikan & Sunaningsih Suci (2014), dan Setiawan H. &
bahwa Komite Audit berpengaruh terhadap Audit Muhammad Cholid (2022).
Delay. Hasil penelitian ini sejalan dengan Besar nilai earning per share (EPS) sangat
penelitian Pattiasina Victor (2017), tetapi tidak penting bagi investor selaku primary stakeholder,
sejalan dengan penelitian Angruningrum & karena membuktikan prospek masa depan yang
Wirakusuma (2013), serta Hasturi & Santoso terlihat dari perolehan nilai keuntungan setiap
(2017). lembar saham beredar suatu perusahaan. EPS yang
Berdasarkan hasil uji statistik yang dilakukan, tinggi merupakan good company news yang
diperoleh koefisien regresi Variabel Komite Audit disebarluaskan kepada investor dengan waktu
(KA) sebesar 17,903 dengan nilai signifikansi pengawasan yang lebih singkat, sehingga rilis
sebesar 0,048. Nilai signifikansi variabel ini laporan keuangan perusahaan dengan good news
kurang dari 0,05 maka H4 diterima. Studi ini cenderung lebih cepat. Rendahnya EPS yang
membuktikan bahwa papan ujian berdampak pada dibagikan kepada investor merupakan kabar buruk
keterlambatan ujian. Hasil penelitian ini konsisten karena nilai investor terhadap kinerja perusahaan
dengan penelitian Pattiasina Victor (2017) namun menurun dan reaksi negatif dapat muncul dari
tidak dengan penelitian Angruningrum & pasar (Sulistyo, 2010).
Wirakusuma (2013) dan Hasturi & Santoso (2017). 5. KESIMPULAN
a. Hasil pengujian secara simultan menunjukan
Tanggung jawab Komite Audit adalah bahwa Ukuran Perusahaan, Profitabilitas,
mengawasi perencanaan, kinerja, evaluasi dan Solvabilitas, Komite Audit, dan Earning Per
pemantauan hasil audit untuk menilai kelayakan Share berpengaruh signifikan Terhadap Audit
proses pelaporan keuangan. Pemerintah telah Delay Pada Perusahaan Sarana dan Prasarana
mengeluarkan peraturan yang mewajibkan tata Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
kelola perusahaan yang baik, antara lain Surat Tahun 2019 - 2021.
Edaran Bapepam-LK No. SE-03/PM/2000 yang b. Hasil pengujian secara parsial menunjukan
mewajibkan setiap perusahaan yang go public di bahwa Ukuran Perusahaan, tidak berpengaruh
Indonesia harus membentuk komite audit, yang signifikan Terhadap Audit Delay Pada
beranggotakan sekurang-kurangnya 3 orang Perusahaan Sarana dan Prasarana Yang
yang diketuai oleh seorang komisaris Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun
perusahaan independen. serta dua orang lainnya 2019 - 2021.
di luar perusahaan independen. Menurut c. Hasil pengujian secara parsial menunjukan
penelitian Pratama (2014) yang menjelaskan bahwa Profitabilitas, tidak berpengaruh
bahwa papan ujian tidak berpengaruh signifikan signifikan Terhadap Audit Delay Pada
terhadap keterlambatan ujian. Sedangkan Perusahaan Sarana dan Prasarana Yang
berdasarkan penelitian Haryani dan Wiratmaja Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun
(2014), dijelaskan bahwa panitia ujian memiliki 2019 - 2021.
pengaruh terhadap keterlambatan ujian, dan d. Hasil pengujian secara parsial menunjukan
semakin banyak anggota panitia maka semakin bahwa Solvabilitas, berpengaruh negative
pendek penundaan ujian. Artinya, dalam suatu signifikan Terhadap Audit Delay Pada
perusahaan harus terdapat komite audit, karena Perusahaan Sarana dan Prasarana Yang
banyaknya anggota komite, hal ini berdampak Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun
pada pendeknya masa tenggang penundaan 2019 – 2021.
pemeriksaan. Penelitian ini bertentangan dengan e. Hasil pengujian secara parsial menunjukan
penelitian Rahardja (2012). bahwa Komite Audit, berpengaruh positif
signifikan Terhadap Audit Delay Pada
Pengaruh Earning Per Share (EPS) Terhadap Perusahaan Sarana dan Prasarana Yang
Audit Delay Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun
Berdasarkan hasil pengujian statistik yang 2019 – 2021.
telah dilakukan menunjukkan bahwa koefisien f. Hasil pengujian secara parsial menunjukan
regresi variabel Earning Per Share (EPS) sebesar - bahwa Earning Per Share, tidak berpengaruh
0,010 dengan nilai signifikansi sebesar 0,395. Nilai signifikan Terhadap Audit Delay Pada
41
Perusahaan Sarana dan Prasarana Yang Bali:E-Jurnal Akuntansi, 21(1), 254–
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 282.
2019 – 2021 Majidah, Hartika. 2020. Audit Delay: Faktor
Auditee, Komisaris Independen, dan
6. REFERENSI Faktor Auditor Pada Perusahaan Sektor
Abdul, Maschlihah, Faradila. 2021. Audit Properti, Real Estat, dan Konstruksi
Delay Dan Faktor – Faktor Yang Bangunan yang Terdaftar di BEI
Memengaruhinya Pada Perusahaan Periode 2015-2018. Jurnal Akuntansi &
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Ekonomika, Vol. 10 No. 1, Juni 2020.
Efek Indonesia 2016 – 2019. Fakultas Nora, Ratrynda. 2017. Pengaruh Laba
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam AKuntansi, Opini Audit, Solvabilitas
Malang. E-JRA Vol. 10 No. 10 Agustus Dan Ukuran Perusahaan Terhadap
2021. Audit Delay Perusahaan Manufaktur
Apriyana, N., & Rahmawati, D. 2017. Pengaruh yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Profitabilitas, Solvabilitas, Ukuran Periode 2012-2015. Jurnal Akuntansi
Perusahaan, dan Ukuran Kap Terhadap dan Keuangan FEB Universitas Budi
Audit Delay Pada Perusahaan Properti Luhur. Vol. 6 No. 2 Oktober 2017.
dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa ISSN: 2252 7141.
Efek Indonesia Periode 2013-2015. Pattiasina V. 2017. Analisis Pengaruh Kualitas
Nominal, Barometer Riset Akuntansi Auditor, Ukuran Perusahaan, Jumlah
dan Manajemen, 6(2). Komite Audit, Kompleksitas Operasi
Darmawan, I. P. Y., & Widhiyani, N. L. S. Perusahaan terhadap Audit Delay dan
2017. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Opini Audit yang Diinterveing oleh
Kompleksitas Operasi Perusahaan dan Audit Lag. Future: Jurnal Manajemen
Komite Audit pada Audit Delay. dan Akuntansi. Vol. 5 (1): 85 – 98.

42

You might also like