Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 13

Analisis Ekonomi Kesehatan Rumah Tangga Indonesia Pada Masa

Pandemi Covid-19
Ambia Nurdin1, Ade Rahma Azizah2,
1.Dosen pengajar pada Program Studi kesehatan Masyarakast Fakultas Ilmu Ilmu Kesehatan Universitas
Abulyatama Aceh Jalan Blang Bintang Lama KM 8,5 Lampoh Keude Aceh Besar.
Email: ambianurdin_fkm@abulyatama.ac.id
2Mahasiswa pada Program Studi kesehatan Masyarakast Fakultas Ilmu Ilmu Kesehatan Universitas
Abulyatama Aceh Jalan Blang Bintang Lama KM 8,5 Lampoh Keude Aceh Besar.
Email: aderahmaazizah@gmail.com

Email korespondensi: aderahmaazizah@gmail.com

Diterima………….;Disetujui…………….;Dipublikasi…………..;

Abstract
The decreasing household access to health services occurred during the Covid-19 pandemic. Observing
the health profile of BPS Indonesia (2021), it can be seen that there is a percentage change in the decrease
in road treatment and an increase in health complaints. This study aims to present the results of estimating
econometric models that explain economic and non-economic variables that can potentially change the
opportunities for health demand in Indonesia. The morbidity data for each district and city on the selected
island was converted into four categories of health status, namely [1] very healthy, [2] healthy, [3]
moderately healthy, and [4] unhealthy. This research is deductive. We use the demand for health theory to
identify variables that need to be researched and employ QLDV (qualitative limited dependent variable)
to estimate them. The estimation results are conducting to the issue of efforts to increase the chances of
household health levels and serial studies starting in 1972. The simulation results with marginal effect
predict that the probability of demand for health will increase by 2.71 percent in conditions of inflation of
food and health commodities at the level of 6 and 7 percent, children under-five immunization coverage is
close to 90 percent, education average is junior high school, income allocation of less than 50 percent,
and real income per capita is close to 10 million per year. Regarding the literature series, this study
succeeded in showing the significance of health commodity prices which was difficult to display by
previous researchers.
Abstrak
Fenomena penurunan akses rumah tangga terhadap layanan kesehatan terjadi pada masa pandemi covid-
19. Mencermati profil kesehatan BPS Indonesia (2021), terlihat adanya perubahan persentase pada
penurunan berobat jalan dan peningkatan keluhan kesehatan. Penelitian ini bertujuan menampilkan hasil
estimasi model ekonometrika yang menjelaskan variabel-variabel ekonomi dan non ekonomi yang
berpotensi mengubah peluang permintaan kesehatan di Indonesia. Permintaan kesehatan ditampilkan oleh
data morbiditas, yaitu rumah tangga yang mengalami keluhan kesehatan. Data morbiditas setiap
kabupaten dan kota pada pulau terpilih, dikonversi menjadi empat kategori status kesehatan: [1] sangat
sehat, [2] sehat, [3] cukup sehat, dan [4] tidak sehat. Penelitiannya bersifat deduktif. Menggunakan teori
permintaan untuk mengidentifikasi variabel yang perlu diteliti, dan mengaplikasikan metode
ekonometrika QLDV (qualitative limited dependent variable) untuk mengestimasinya. Hasil estimasi
fungsi permintaan kesehatan mengonduksi pada isu tentang upaya memperbesar peluang tingkat
kesehatan rumah tangga, dan serial studies yang dimulai dari tahun 1972. Hasil simulasi dengan efek
marjinal memprediksi bahwa peluang permintaan kesehatan akan bertambah 2.71 persen dalam kondisi
inflasi makanan dan komoditas kesehatan pada level 6 dan 7 persen, cakupan imunisasi balita mendekati
90 persen, pendidikan ratarata SMP, alokasi pendapatan kurang dari 50 persen, dan pendapatan rill per
kapita mendekati 10 juta per tahun. Terkait serial literatur, penelitian ini berhasil menampilkan
signifikansi harga komoditas kesehatan yang sulit ditampilkan para peneliti sebelumnya.
96 Jurnal Ekonomi Pembangunan, 11 (2) 2022, 95-106.

PENDAHULUAN terhadap permintaan kesehatan rumah tangga


Indonesia. Masalah kesehatan yang dianalisis
Mencermati profil kesehatan BPS Indonesia
dari sudut pandang permintaan ekonomi
(2021), terdapat fenomena penurunan akses
dipelopori oleh Grossman (1972). Model
rumah tangga terhadap layanan kesehatan. Data
Grossman tidak hanya menampilkan penjelasan
aggregate tahun 2000-2021 menunjukkan ada
teoritis. Ia juga menampilkan tiga temuan
peningkatan akses rumah tangga terhadap
empiris yang mencakup permintaan kesehatan,
layanan kesehatan. Pada kelompok ibu, tahun
fungsi produksi kesehatan, dan permintaan
2021 tercatat sebesar 95.93 persen kelahiran
medical care (Salkever, 1974). Muurinen (1982)
dibantu oleh tenaga kesehatan, sedangkan tahun
mencatat bahwa ia telah mengintroduksikan
2000 sebesar 63.50 persen. Pada kelompok
konsep kesehatan sebagai wujud dari barang
balita, cakupan imunisasi pada tahun 2021 sudah
tahan lama yang bisa diwariskan dan mengalami
meluas. Persentase balita yang memperoleh
penyusutan. Bentuk investasi kesehatan adalah
imunisasi BCG, DPT, Polio, dan Campak secara
aktivitas dimana medical care dikombinasikan
berurutan sebesar 88.07, 83.81, 88.12, dan
dengan input lain untuk menghasilkan
68.67. Artinya, kebijakan imunisasi yang
kesehatan. Pemikirannya memotivasi ekonom
dilakukan oleh pemerintah sudah hampir
berikutnya seperti Zweifel (2012), Cutler &
mencapai 100 persen. Namun, pada masa
Muney (2012), Galama (2015), Hartwig &
pandemi covid-19 terdapat fenomena penurunan
Sturm (2017), Galama & Kippersluis (2018),
akses rumah tangga terhadap layanan kesehatan.
Mpuuga et al., (2020), Uche et al., (2021), Frank
Data menunjukkan bahwa pada tahun 2021,
& Mcineka (2021), Ichwan et al., (2021), Yaovi
persentase rumah tangga yang memilih untuk
(2021), dan Manrique et al., (2022). Serial
berobat jalan turun menjadi 40.47 persen dari
studies yang tersusun, sebagian menampilkan
46.05 persen pada tahun 2020. Perubahan ini,
kritisisme terhadap teori Grossman (1972), dan
tampak berkorelasi dengan penurunan
sebagian lagi mengaplikasikannya untuk
persentase keluhan kesehatan dari 32.36 persen
merumuskan kebijakan pengelolaan kesehatan.
pada tahun 2019 menjadi 27.23 persen pada
Zweifel (2012) melakukan ulasan kritis terhadap
tahun 2021. Masalah penelitian yang dikaji
model Grossman, dan mencatat tiga asumsi yang
adalah penurunan akses rumah tangga terhadap
tidak realistis. Cutler & Muney (2012)
layanan kesehatan yang tampak beralasan bahwa
mendalami dua variabel pada model Grossman,
rumah tangga menghindari terpapar covid-19
yaitu korelasi pendidikan dan kesehatan dengan
dari fasilitas kesehatan. Untuk memastikan
data di negara kaya dan miskin. Galama (2015)
fenomena tersebut, maka diperlukan penelitian
mengulas kritis model Grossman, dan mencatat
ada kekeliruan kritisisme dari para reviewer. 97 Jurnal Ekonomi Pembangunan, 11 (2) 2022,
Untuk memahami model Grossman, pembaca 95-106.
sekurang-kurangnya telah memahami optimisasi
Hamiltonian yang mengidentifikasi time path
investasi kesehatan. Hartwig & Sturm (2017)
menguji model Grossman dengan data level
makro, permintaan kesehatan diestimasi dengan METODOLOGI PENELITIAN
extreme bounds analysis (EBA) framework. Penulis merancang metode untuk menjelaskan
Galama & Kippersluis (2018) menganalisis permintaan kesehatan dengan metode
model siklus hidup, bagian dari komponen ekonometrika QLDV (Qualitative Limited
analisis permintaan kesehatan Grossman, dalam Dependent Variable). Metode QLDV umumnya
menjelaskan kesenjangan status sosial ekonomi digunakan ketika variabel dependen bersifat
masyarakat dengan menggunakan metode kualitatif, sehingga tidak dapat diestimasi secara
dinamika komparatif. Uche et al., (2021) menilai langsung. Data yang digunakan adalah data
bahwa dari pengalaman mengulas artikel tentang sekunder yang diperoleh melalui publikasi
pandemi, para peneliti gagal menggali hubungan Badan Pusat Statistik Provinsi dan Dinas
pandemi dengan harga makanan dan tarif Kesehatan Provinsi. Jenis data yang digunakan
layanan kesehatan. Kedua variabel harga adalah data cross section tahun 2020, dan
tersebut pernah diteliti oleh Grossman (1972), bersifat makro. Berdasarkan literatur terdahulu,
namun hasilnya tidak signifikan. Frank & pengujian model Grossman mayoritas dilakukan
Mcineka (2021) mengkaji pengaruh dan dengan menggunakan data mikro. Artinya,
hubungan pembiayaan kesehatan dengan hasil penggunaan data yang bersifat makro untuk
kesehatan (health outcome), menggunakan menjelaskan populasi yang lebih besar masih
partial least square (PLS). Manrique et al., jarang dilakukan oleh peneliti. Penelitian
(2022), dengan menggunakan model Grossman, masalah ekonomi kesehatan dengan data level
menjelaskan pengaruh pengeluaran pemerintah makroekonomi telah dilakukan oleh Hartwig &
pada bidang kesehatan terhadap kasus gizi buruk Sturm (2017), dimana mereka menggunakan
di Filipina, dan hasil estimasinya menyimpulkan data makro sebagai bahan penelitian. Mereka
tidak ada signifikansinya. Ichwan et al., (2021) menggunakan data panel di 29 negara OECD
dan Yaovi (2021), secara spesifik menganalisis (Organization for Economic Cooperation and
permintaan kesehatan. Perbedaanya Yaovi Development) dengan periode 1970-2010 untuk
(2021) mencari informasi dampak covid-19 menganalisis permintaan kesehatan dari model
terhadap permintaan layanan kesehatan. Dalam Grossman. Permintaan kesehatannya
artikel ini, kami menampilkan analisis terhadap ditampilkan dengan data pengeluaran untuk
permintaan kesehatan di Indonesia. Pada bagian perawatan kesehatan. Mencermati model
metodologi penelitian dijelaskan ringkasan permintaan kesehatan Grossman (1972),
teknik dan tahapan penelitian yang telah diperoleh informasi bahwa permintaan
dilakukan. Dan, pada bagian hasil dan kesehatan ditampilkan oleh investasi kesehatan.
pembahasan ditampilkan hasil estimasi model Investasi kesehatan adalah alokasi sumber daya
permintaan yang dikonduksikan dengan serial waktu dan market goods yang berkontribusi
studies. Simpulan dan saran disajikan pada pada peningkatan stok kesehatan. Variabel
bagian terakhir. Analisis dalam artikel kami investasi kesehatan dalam teori Grossman
potensial untuk mengevaluasi kebijakan sosial dideterminasi oleh beragam market goods (Xth),
ekonomi, serta memberikan rekomendasi alokasi waktu untuk kesehatan (Tth), tingkat
kebijakan bagi rumah tangga dalam memenuhi pendidikan (Eth), yang diekspresikan pada
permintaan kesehatan. persamaan
yang disebut dengan data morbiditas tahun a6 bersifat negatif sedangkan a2 dan a3 bersifat
2020. Data tersebut ditampilkan menurut positif. Parameter model tersebut menunjukkan
kabupaten dan kota yang mewakili sifat populasi sifat pengaruhnya terhadap permintaan
Indonesia. Berbeda dengan penelitian yang kesehatan rumah tangga. Berdasarkan urutan
dilakukan oleh Mpuuga et al., (2020), Ichwan et sifatnya, pada hipotesis pertama, bertambahnya
al., (2021), dan Uche et al., (2021). Ichwan et konsumsi makanan diasumsikan akan
al., (2021) mempresentasikan permintaan menunjang kebutuhan zat yang dapat
kesehatan dengan data jumlah waktu yang meningkatkan metabolisme tubuh, sehingga
hilang karena sakit, namun data ini tidak akan mengurangi keluhan kesehatan rumah
menjelaskan dengan sempurna variabel tangga. Hipotesis keempat, semakin lengkapnya
permintaan kesehatan, karena individu yang cakupan vaksinisasi pada balita, maka
mengalami sakit belum tentu mengakses layanan imunitasnya akan bertambah, dan akan
kesehatan. Sementara itu, Mpuuga et al., (2020) mengurangi keluhan kesehatan pada rumah
menggunakan data asuransi kesehatan sebagai tangga. Hipotesis kelima menyatakan bahwa
representasi kesehatan. Data Mpuuga lebih tingginya tingkat pendidikan rumah tangga akan
realistik, namun memberikan hasil yang kurang memperkuat pengetahuan tentang cara
membingkai konsep permintaan kesehatan. memelihara kesehatan, sehingga akan megurangi
Secara konseptual, permintaan kesehatan keluhan kesehatan. Hipotesis keenam, besarnya
sekurang-kurangnya menjelaskan variasi pendapatan per kapita rumah tangga akan
perubahan pada harga kesehatan dan komoditas memperbesar daya belinya yang menunjang
lain, pendapatan rumah tangga untuk pemenuhan berbagai jenis kebutuhan, sehingga
mengaksesnya, seperti halnya model dasar keluhan kesehatan rumah tangga akan menurun.
permintaan dalam mikroekonomi. Sementara Sementara itu, pada hipotesis kedua dan ketiga,
itu, pada variabel independennya, notasi BM tingginya harga makanan dan harga komoditi
menunjukkan persentase atau bagian pendapatan kesehatan diasumsikan dapat mengurangi
rumah tangga yang digunakan untuk memenuhi surplus konsumen, sehingga pemenuhan
kebutuhan konsumsi makanan. Notasi IHKM kebutuhan makanan akan berkurang, dan akan
menunjukkan tingkat indeks harga makanan membuka peluang meningkatkan keluhan
yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Notasi kesehatan. Untuk memudahkan penjelasannya,
IHKK menunjukkan tingkat indeks harga pada persamaan (5) ditampilkan ringkasan dari
konsumen kesehatan rumah tangga yang persamaan (4), dengan variabel “X” yang
mencakup tarif berobat mandiri, harga obat menunjukkan vektor variabel independen.
tradisional, serta tarif rawat jalan dan rawat inap. RTn=aXn+εt ∀ n=130 (5) Variabel kategorikal
Notasi IDL menunjukkan persentase balita yang RTn menampilkan variabel kualitatif, sehingga
mendapatkan imunisasi dasar lengkap (BCG, tidak dapat diestimasi secara langsung. Oleh
DPT, polio, campak), sebagai investasi karena itu, untuk mengestimasi persamaan
kesehatan di masa depan. Notasi EDU digunakan model ordered logit. Greene (2018)
menunjukkan ratarata lama sekolah yang merekomendasikan model ordered logit. Model
ditamatkan oleh rumah tangga. Notasi PP ordered logit menampilkan pilihan multinomial
menunjukkan pendapatan per kapita rumah yang berurut (ordered), dan dikatakan logit
tangga. PP bersumber dari data BPS mengenai karena error term berdistribusi secara logistik
persentase pengeluaran per kapita yang agar peluang yang diestimasi berada pada
disesuaikan pada tahun 2020. Notasi εt interval 0 dan 1. Koefisien yang dimunculkan
merupakan error term yang artinya menunjukkan menggunakan algoritma maximum likelihood
selisih antara dugaan dengan kenyataan. Pada (ML). Mengacu pada Greene (2018) model
baris kedua persamaan (4) ditampilkan hipotesis konseptual yang perlu diamati dalam menyusun
permintaan kesehatan. Parameter a1, a4, a5, dan
peringkat seperti yang disajikan pada persamaan realitasnya, ada yang mendorongnya untuk
(6): mengakses layanan kesehatan, atau tidak sebagai
bentuk investasi terhadap kesehatan. Data yang
RTn = i, jika i < RTn < μ𝑖−1 ∀ i = 1, 2, 3, 4 menjelaskan pendugaan permintaan kesehatan di
(6) Dalam model ordered logit, peringkat yang Indonesia, ringkasannya disajikan pada Tabel 1.
mendefinisikan peluang rumah tangga sehat Tabel 1 meringkas data pada level kabupaten
secara berurutan adalah sangat sehat, sehat, dan kota dari provinsi terpilih, yaitu Sumatera
cukup sehat, dan tidak sehat, yang secara Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara,
terminologi spesifik dapat dijelaskan pada Papua Barat, Jawa Tengah, dan Nusa Tenggara
persamaan (7) : Timur. Tabel 1. Ringkasan Data Statistik
Variabel Obs Mean Std.Dev Min Max Status
99 Jurnal Ekonomi Pembangunan, 11 (2) 2022, Kesehatan RT (kategori) 130 2.32 0.85 1.00 4.00
95-106. Dijelaskan Konsumsi Makanan (%) 130 52.89
Prob (RTn=1 |Xn|)= i 1+Exp(Xn- μi-1) ∀ i = 1, 6.04 36.51 67.86 Penjelas Harga Makanan
2, 3, 4. (7) (indeks) 130 106.07 1.55 104.00 108.45 Penjelas
Harga Kesehatan (indeks) 130 107.06 1.60
Urutan peringkat yang telah diperoleh tersebut, 104.32 110.27 Penjelas Imunisasi Dasar (%) 130
didapatkan melalui hasil perhitungan teknik 84.43 14.86 8.80 100.00 Penjelas Pendidikan
kelas interval. Peringkat 4 morbiditasnya berada (%) 130 8.31 1.43 5.12 12.20 Penjelas
pada interval 38.06 persen hingga 47.57 persen. Pendapatan Per kapita (ribuan) 130 9720.96
Peringkat 3 berada pada interval 28.54 persen 2479.66 4998.00 16278.00 Penjelas Sumber :
hingga 38.06 persen. Peringkat 2 berada pada BPS Indonesia, diolah dengan STATA/BE17
interval 19.03 persen hingga 28.54 persen, dan berlisensi Estimasi model ordered logit
peringkat 1 berada pada interval 9.52 persen permintaan kesehatan di Indonesia melibatkan
hingga 19.03 persen. Mengingat koefisien yang respesifikasi model secara berulang.
dimunculkan menggunakan algoritma maximum Pengulangannya mempertimbangkan logika
likelihood (ML). Konsekuensinya, analisis ekonomi teoritis, statistik, dan ekonometrika.
pengaruh variabel independen bersandar pada Datum kesehatan rumah tangga ditampilkan
besaran odds ratio (OR). Teori dan aplikasi dalam bentuk persentase rumah tangga yang
sejenis ordered logit dipelajari juga dari (Long memiliki keluhan kesehatan, bersifat nominal.
& Freese, 2001). Permintaan kesehatan adalah Estimasi variabel penjelas dengan data nominal
“kemauan” dan “kemampuan” rumah tangga menghasilkan informasi tentang perubahan
untuk membayar jasa kesehatan (health care). persentase. Secara praktikal, ketika
Definisi ini diadaptasi dari Colander (2021) diinterpretasikan ke dalam realitas, masih
yang menjelaskan bahwa permintaan adalah mengandung abstraksi yang besar. Untuk
kemauan dan kemampuan untuk membayar. mengurangi besaran abstraksi pada variabel
Sementara itu, menurut Bhattacharya et al., keluhan kesehatan (morbiditas), kami mengubah
(2014), permintaan kesehatan mencakup analisis data nominal menjadi kategorikal kecuali
terhadap masyarakat yang sensitif dan insensitif variabel pendapatan perkapita digunakan dengan
terhadap harga atau tarif kesehatan, dan hal itu satuan moneter, dengan metode statistik kelas
menjadi pusat dari analisis ekonomi kesehatan. interval, sehingga cukup menampilkan empat
Referensi ini menjadi pertimbangan untuk kategori kesehatan: sangat sehat, sehat, cukup
memilih data RT. Data RT mencakup rumah sehat, dan tidak sehat. Belajar dari Park (2009)
tangga yang mengeluhkan kesehatan dan ada dan Sundaya (2011), dapat dipelajari bahwa
bagian yang mungkin sensitif dan insensitif software STATA 17 berlisensi dapat digunakan
terhadap harga atau tarif kesehatan. Rumah untuk memenuhi informasi tujuan penelitian.
tangga yang memiliki keluhan kesehatan, STATA 17, secara relatif lebih mudah
digunakan untuk menghasilkan informasi odds kesehatan. Ekspresi permintaannya ditampilkan
ratio dan efek marjinal. Berbeda dengan estimasi oleh siklus hidup investasi modal manusia (life-
model regresi dengan teknik minimisasi error, cylce of human capital investment), dan
interpretasi model ordered logit tidak bersandar menurutnya tidak realistik, karena mengabaikan
pada koefisien langsung melainkan pada odds hal mendasar dan dipengaruhi oleh “preferensi
ratio, dan pengaruh perubahannya digali dari ahli fisika”. Sayangnya, ia tidak memerinci
efek marjinal yang merupakan turunan pertama kedua alasan tersebut, sehingga masih sulit
dari odds ratio terhadap seluruh variabel memahaminya. Ichwan et al., (2021), dalam
penjelas. Pengaruh perubahannya bersifat penelitiannya menjelaskan permintaan kesehatan
simultan, tidak menggunakan interpretasi cateris yang diekspresikan oleh health stock, yaitu
paribus. Informasinya menjelaskan peluang jumlah waktu sakit seseorang. Hal tersebut dapat
kategori kesehatan rumah tangga dikatakan kurang presisi dikarenakan penduduk
yang sakit tidak seluruhnya mengakses layanan
100 Jurnal Ekonomi Pembangunan, 11 (2) 2022,
kesehatan. Meski demikian, Bhattacharya et al.,
95-106.
(2014) menilai tidak realistis, karena
dengan mempertimbangkan perubahan mengabaikan adanya peluang penduduk yang
menyeluruh pada variabel penjelas. sensitif dan insensitif terhadap harga dan tarif
kesehatan. Secara keseluruhan Salkever (1974)
mencatat bahwa penelitian Grossman (1972)
tidak hanya mencakup permintaan kesehatan,
lebih dari itu, memberikan analisis fungsi
HASIL DAN PEMBAHASAN produksi kesehatan, dan permintaan layanan
medis (medical care). Disini kita memahami
bahwa permintaan kesehatan tidak berarti
permintaan layanan medis. Penelitian yang kami
lakukan fokus pada permintaan kesehatan. Teori
Analisis permintaan kesehatan membingkai permintaan kesehatan Grossman, faktanya, telah
kasus penduduk yang sensitif dan insensitif memotivasi penelitian empiris hingga tahun
terhadap harga (Bhattacharya et al., 2014). 2022. Muurinen (1982) memperluas abstraksi
Mereka berargumen bahwa, jika penelitian penjelasan investasi kesehatan melalui
permintaan kesehatan mengambil data dari pendekatan statika komparatif yang dioperasikan
penduduk yang biasa mengakses layanan dengan metode Hamiltonian, atau teori kendali
kesehatan, maka mengabaikan populasi optimal. Karyanya memudahkan peneliti lain
penduduk yang tidak mengakses layanan ketika mengkaji permintaan kesehatan pada
tersebut. Representasi permintaan, menurut waktu dan tempat yang berbeda. Peneliti
mereka harus membingkai kedua populasi berikutnya yang mengacu pada Grossman
tersebut agar bisa mengamati ragam permintaan, (1972) dan Muurinen (1982) adalah Zweifel
orang yang sakit belum tentu melakukan (2012), Cutler & Muney (2012), Galama (2015),
pengobatan pada layanan kesehatan. Data Hartwig & Sturm (2017), Galama & Kippersluis
morbiditas Indonesia, dipertimbangkan dapat (2018), Mpuuga et al., (2020), Uche et al.,
memenuhi spesifikasi analisis permintaan (2021), Frank & Mcineka (2021), Ichwan et al.,
kesehatan karena didalamnya mencakup rumah (2021), Yaovi (2021), dan Manrique et al.,
tangga yang sensitif dan insensitif terhadap (2022). Hasil ulasan para ekonom terhadap
harga atau tarif layanan kesehatan sebagai model Grossman, sebagai bentuk pembelajaran
bentuk investasi kesehatan. Sebagai rintisan akademik, menampilkan informasi yang
analisisnya, Salkever (1974) mengulas model beragam. Teridentifikasi ada dua kelompok. Ada
teoritis Grossman (1972) tentang permintaan yang menilai bahwa model Grossman paling
relevan, dan ada pula yang memberikan kritik menjelaskan permintaan kesehatan. Hasil
mengenai kehandalan prediksi model Grossman. pendugaan model diperoleh setelah melakukan
Sebagaimana yang telah diintroduksikan pada respesifikasi berulang untuk mendapatkan hasil
pendahuluan, terdapat salah satu penulis, pendugaan yang memenuhi kriteria logika
Zweifel (2012) menilai model Grossman tidak ekonomi dan statistik. Hasil akhirnya terdapat
dapat diterima karena memiliki kelemahan yang enam variabel yang bermakna terhadap
tidak realistik. Alasan utama dari kelemahan perubahan rumah tangga sehat, yaitu barang
tersebut adalah: (1) asumsi perencanaan yang makanan (BM), indeks harga konsumen
panjang dan tetap, padahal situasi sosial dan makanan (IHKM), indeks harga konsumen
ekonomi niscaya untuk berubah, (2) dalam pola kesehatan (IHKK), imunisasi dasar lengkap
konsumsi rumah tangga dianggap terdapat porsi (IDL), pendidikan (EDU), dan pendapatan per
tetap pengeluaran untuk kesehatan, dan (3) kapita (PP). Secara keseluruhan, kelima variabel
pemulihan kesehatan dianggap optimal pada tersebut mencakup faktor ekonomi dan non
keadaan dan dengan kecepatan yang tidak bisa ekonomi. Empat variabel independen (BM,
diduga. Merespon argumentasi Zweifel (2012), IHKM, IHKK, dan PP) dapat dikategorikan
menurut kami model Grossman merupakan sebagai faktor ekonomi, sementara dua variabel
model yang relevan, karena jika ditarik dari lainnya (IDL dan EDU) dapat dikategorikan
manfaat praktis, model tersebut dapat membantu sebagai faktor non ekonomi. Dalam penelitian
logika perencanaan kesehatan yang menjadi Mpuuga et al., (2020), Uche et al., (2021), dan
pedoman pemerintah. Model Grossman Ichwan et al., (2021) tidak mengekspresikan
digeneralisasi oleh Muurinen (1982) klaimnya, variabel pendapatan yang dapat menjelaskan
dimana ia menggunakan Hamiltonian untuk permintaan kesehatan. Oleh karena itu,
mengidentifikasi jalur waktu (time path) dari penelitian kami melengkapi penelitian mereka,
investasi kesehatan. Dipetik dari sisi metodologi dimana variabel pendapatan dapat dijelaskan
ekonomi, ulasan kritis dan pengujian model dalam penelitian ini. Tabel 2. Hasil Pendugaan
permintaan kesehatan adalah kemajuan Model Ekonometrika Ordered Logit Variabel
akademik yang semestinya, mengingat perilaku Odds ratio Z stat 𝐏|𝐳| Konsumsi makanan 0.9385
sosial ekonomi niscaya berubah, mengalami -1.49 0.137 Harga makanan 2.1283 4.47 0.000
rethinking setiap saat, sehingga bisa mengubah Harga kesehatan 0.8216 -1.38 0.168 Imunisasi
asumsi perilaku dibalik model Grossman (1972) dasar lengkap 0.9724 -2.15 0.031 Pendidikan
dan pengembangannya. Penulis memperoleh 0.6075 -2.27 0.023 Pendapatan perkapita 1.0002
manfaat informasi riset dari serial studies 1.68 0.093 μ1 -49.2365 μ2 -52.1072 μ3 -
tersebut. Salah satu manfaatnya adalah 55.2029 Sumber : Hasil estimasi STATA/BE
mengidentifikasi informasi yang dibutuhkan, 17
yang melekat dengan metodenya. Ditambah
dengan perkembangan teori ekonometrika Pada Tabel 2 diinformasikan bahwa hasil
Greene (2018), Long & Freese pendugaan model diperoleh pada iterasi
(iteration) ke-5. Pada iterasi tersebut diperoleh
101 Jurnal Ekonomi Pembangunan, 11 (2) 2022, nilai log likelihood yang sama dengan iterasi ke-
95-106. 4 sebesar -123.76302. Proses iterasi dilakukan
untuk menunjukkan kondisi yang stabil. Artinya,
(2001), penulis berusaha menampilkan
kondisi stabil dalam hasil estimasi Tabel 2
informasi permintaan kesehatan dalam ekspresi
diperoleh pada iterasi ke-5. Beberapa nilai
kategorikal. Dasar pemikirannya adalah bahwa
statistik pada Tabel 2 menampilkan bahwa
perubahan sosial ekonomi tidak mungkin eksak,
sudah terpenuhinya kriteria statistik, yang
dan lebih realistik dalam bentuk peluang
terlihat pada besaran nilai log likelihood, pseudo
perubahan. Pada Tabel 2 ditampilkan odds ratio
R2, dan z. Nilai rasio LR chi2 sebesar 71.99.
dari hasil estimasi model ekonometrika yang
Nilai statistik tersebut lebih besar dari nilai tabel pada masa pandemi covid-19 di 45 negara
Chi-square, dan signifikan dengan taraf nyata berkembang, termasuk Indonesia dapat
sebesar 5 persen (Prob. Chi2 = 0.0000). Hasil mempengaruhi permintaan kesehatannya.
pengujian ini dapat disimpulkan bahwa Sebagai tambahan penjelasan dari mereka,
koefisien dalam model tidak sama dengan nol. Saliem et al., (2020) menjelaskan bahwa harga
Kemudian, istilah pseudo digunakan untuk komoditas pangan sebagian cenderung
menunjukkan kesamaan dalam skalanya, yaitu meningkat dikarenakan terhambatnya pasokan
dari 0 hingga 1. Sementara itu, statistik z sebagai akibat dari terhambatnya distribusi
digunakan untuk mengevaluasi signifikansi karena pandemi covid-19. Oleh karena itu,
pengaruh setiap variabel penjelas terhadap Pemerintah Indonesia harus mencermati masalah
peluang permintaan kesehatan, yang dapat distribusi pangan ini agar tidak menimbulkan
dikategorikan sangat sehat, sehat, cukup sehat, tekanan inflasioner yang dapat mengurangi
dan tidak sehat. Signifikansinya konsumsi makanan rumah tangga, dan
diinterpretasikan melalui P|z| yang menjelaskan menghasilkan resiko menurunnya kesehatannya.
besarnya peluang nilai statistik z untuk diterima Penelitian Uche et al., (2021) yang mengkaji
dalam pengujian. Data yang diujikan pada Tabel secara empiris mengenai covid-19, harga
2 menunjukkan bahwa hasil estimasi yang makanan memiliki hubungan jangka panjang
dilakukan sudah memenuhi kerangka pemikiran dengan kasus covid-19, dimana dalam jangka
dan kriteria statistik, yang terlihat pada nilai P|z| panjang harga semakin meningkat seiring
yang dihasilkan oleh setiap variabelnya tidak dengan tingginya kasus covid-19. Uche et al.,
lebih besar dari 0.1. Odds ratio ditampilkan (2021) melengkapi penelitian sebelumnya yang
pada kolom 2. Mengamati besaran odds ratio, mereka anggap gagal dalam menjelaskan
terdapat empat variabel independen (BM, IHKK, pandemi covid-19. Penilaian tersebut dianggap
IDL, dan EDU) yang kurang dari 1, sehingga kurang tepat, dikarenakan literatur yang
koefisien dari keempat variabel tersebut digunakan dari berbagai tahun sebelum adanya
merupakan koefisien bertanda negatif. Peluang covid-19, sehingga kondisi pandemi covid-19
dari besaran odds ratio yang lebih besar dari 1 tidak dapat dijelaskan. Hal ini menunjukkan
merupakan koefisien bertanda positif, terlihat bahwa Uche et al., (2021) menampilkan
pada dua variabel independen lainnya, yaitu inkonsistensi dalam merangkai gagasan serial
IHKM dan PP. Koefisien odds ratio harga studiesnya. Besaran odds ratio PP memiliki
makanan (IHKM) lebih besar dari variabel pengertian yang serupa dengan peluang harga
lainnya, yaitu 2.1283. Artinya, peningkatan makanan, dimana peningkatan pendapatan per
harga makanan akan berpotensi meningkatkan kapita rumah tangga dapat meningkatkan
peluang keluhan kesehatan rumah tangga tidak keluhan kesehatan rumah tangga tidak sehat
sehat lebih besar 2.1283 kali dari kategori sebesar 1.0002 lebih besar dari kategori rumah
kesehatan rumah tangga lainnya tangga lainnya (SS, S, CS). Pernyataan tersebut
menunjukkan bahwa peningkatan pendapatan,
102 Jurnal Ekonomi Pembangunan, 11 (2) 2022,
tidak dapat menjamin rumah tangga akan
95-106.
melakukan pemeliharaan kesehatan. Namun,
(SS, S CS). Pengaruh harga makanan terhadap jika rumah tangga yang memiliki pendapatan
RT tersebut menunjukkan koefisien positif, tinggi mempunyai kemauan untuk melakukan
dimana rumah tangga akan mempertimbangkan pemeliharaan kesehatan, maka kesempatan yang
pengeluaran untuk makanan jika harga dari dimilikinya akan lebih besar. Hal ini terjadi
makanan tinggi. Erokhin & Gao (2020) dalam karena jika semakin sejahtera individu, maka
penelitiannya menemukan bahwa ketahanan kesehatan belum tentu menjadi kebutuhan utama
pangan sangat peka dengan harga pangan, bagi rumah tangga, dalam mikroekonomi
dimana fluktuasi harga makanan yang terjadi mengacu pada jenis barang inferior dimana
jumlah permintaan akan menurun seiring dengan rumah tangga mengonsumsi makanan akan
meningkatnya pendapatan. Sedangkan menurut berpeluang menurunkan rumah tangga tidak
beberapa peneliti terdahulu seperti Budiarto sehat lebih besar 0.9385 dari kategori kesehatan
(1996), Galama & Kippersluis (2018), Hartwig rumah tangga lainnya (SS, S, CS). Galama &
& Sturm (2017), Frank & Mcineka (2021), Kippersluis (2018) menggunakan model
mengatakan bahwa pendapatan atau kekayaan maksimisasi utilitas siklus hidup dimana hasil
merupakan faktor penentu bagi status kesehatan penelitian Galama & Kippersluis (2018),
rumah tangga. Budiarto (1996) dalam mengidentifikasi faktor yang dapat
penelitiannya yang dilakukan di wilayah urban mempengaruhi keputusan investasi kesehatan,
dan rural pada Kabupaten Mojokerto, salah satunya adalah konsumsi makanan yang
memunculkan masalah pertimbangan bagi dijadikan sebagai pilihan gaya hidup. Menurut
keluarga untuk memenuhi demand terhadap mereka, Individu yang menerapkan gaya hidup
akses kesehatan, yaitu pendapatan. Perbedaan sehat akan jauh lebih sehat dan hidup
tingkat pendapatan masyarakat desa (rural)
103 Jurnal Ekonomi Pembangunan, 11 (2) 2022,
dengan kota (urban) menjadi faktor penting
95-106.
dalam memenuhi biaya untuk akses kesehatan.
Dilihat dalam penelitian lainnya, Frank & lebih lama. Selanjutnya, odds ratio harga
Mcineka (2021), berargumentasi bahwa kesehatan (IHKK) sebesar 0.8216 menunjukkan
pendapatan memiliki efek langsung terhadap bahwa semakin banyak rumah tangga
kesehatan yang diukur dengan angka kematian berinvestasi pada kesehatan, maka peluang
balita, tingkat kematian ibu, dan harapan hidup untuk menurunkan rumah tangga tidak sehat
di negara SubSahara Afrika. Namun penelitian sebesar 0.8216 lebih besar dari kategori
Manrique et al., (2022) menyatakan bahwa kesehatan rumah tangga lainnya (SS, S, CS).
variabel pendapatan tidak berpengaruh Besaran odds ratio tersebut menunjukkan
signifikan pada kesehatan (prevalence of koefisien negatif, yang berarti bahwa
malnutrition) di Filipina, dikarenakan kendala meningkatnya harga kesehatan dapat
data yang digunakannya tidak lengkap. menurunkan keluhan kesehatan rumah tangga.
Sementara itu, odds ratio variabel IDL Oleh karena itu, IHKK dapat diinterpretasikan
menunjukkan bahwa kenaikan imunisasi dasar sebagai barang normal (normal good).
lengkap pada balita merupakan salah satu bentuk Sementara itu, menurut hasil temuan Damayanti
dari investasi kesehatan yang akan menurunkan et al., (2017) harga kesehatan tidak memiliki
peluang rumah tangga tidak sehat lebih besar makna dengan permintaan kesehatan terhadap
0.9724 kali dari kategori kesehatan rumah pelayanan rawat jalan, karena dianggap
tangga lainnya (SS, S, CS). Galama (2015) permintaan pasien sangat dipengaruhi oleh
berargumentasi mengenai investasi kesehatan dokter. Jika mengacu pada teori Bhattacharya et
ketika anak-anak dalam penentuan sosial al., (2014), permintaan kesehatan terjadi ketika
ekonomi dan kesehatan di masa mendatang. adanya willingness and ability to pay, sehingga
Argumentasi Galama (2015) merujuk dalam dalam penelitian ini harga kesehatan memiliki
penelitian ini pada variabel IDL. Kegiatan pengaruh yang berarti terhadap permintaan
imunisasi merupakan salah satu upaya yang kesehatan. Terakhir, besaran odds ratio EDU
paling cost effective dalam menurunkan angka yaitu 0.6075. Artinya, jika pendidikan rumah
morbiditas dan mortalitas akibat penyakit yang tangga meningkat 1 tahun, maka dapat
dapat dicegah dengan imunisasi, yang menurunkan peluang rumah tangga kategori
diharapkan akan berdampak pada penurunan tidak sehat lebih besar 0.6075 kali dari kategori
angka kematian bayi dan balita (Pusdiknakes, kesehatan rumah tangga lainnya (SS, S, CS).
2014). Odds ratio pada variabel BM sebesar Pengaruh pendidikan terhadap kesehatan telah
0.9385 menunjukkan bahwa semakin banyak diteliti oleh Cutler & Muney (2012). Temuan ini
seolah menambah penjelasan hasil riset mereka. peluang kategori SS, S, CS, dan TS. Jumlah
Mereka mengkaji korelasi pendidikan dan peluang TS 0.0271, artinya peluang rumah
kesehatan pada level internasional, yaitu tangga tidak sehat sebesar 2,71 persen. Hal
menggunakan data pada negara maju dan tersebut tampak berkorelasi dengan penurunan
berkembang, termasuk di Indonesia. Hasilnya angka morbiditas pada tahun 2021 sebesar 27.23
menyimpulkan bahwa pendidikan memiliki persen. Peluang tersebut akan terjadi dalam
korelasi yang kuat terhadap kesehatan kondisi: [1] pendapatan rumah tangga yang
masyarakat, namun tidak menunjukkan berapa dialokasikan untuk konsumsi mengambil bagian
besar pengaruhnya. Signifikansi pendidikan 52.89 persen dari pendapatan, [2] inflasi
terhadap kesehatan dikaji juga oleh Hartwig & komoditi makanan sekitar 6 persen, [3] inflasi
Sturm (2017). Mereka menguji teori Grossman, jasa dan komoditi kesehatan sekitar 7 persen, [4]
dan menemukan banyak variabel level makro sekitar 84.43 persen balita telah memenuhi
yang signifikan mengubah belanja kesehatan imunisasi dasar, [5] pendidikan rumah tangga
rumah tangga. Bahkan mereka mengujinya rata-rata SMP, dan [6] pendapatan per kapita
dengan 3 model ekonometrika, yaitu ordinary mendekati 10 juta per tahun. Setiap sel pada
least square, extreme bounded analysis, dan kolom SS, S, CS, dan TS yang berkoordinasi
expanded regression. Namun, ada interpretasi dengan variabel penjelasnya menampilkan
yang remang-remang. Koefisen ordinary least pengaruh parsial perubahan variabel penjelas
squarenya sebesar 0.11 persen, yang terhadap perubahan peluang masing-masing
menunjukkan bahwa kenaikan pendidikan kategori kesehatan. Angka efek marjinal pada
sebesar 1 persen, karena menggunakan sifat baris terakhir menampilkan informasi tanda dan
logaritma natural, maka akan meningkatkan besaran pengaruh masing-masing variabel
belanja kesehatan sebesar 0.11 persen. Kenaikan penjelas terhadap masingmasing kategori
pendidikan dengan ukuran persentase, meski keluhan kesehatan rumah tangga. Peluang
signifikan, tapi tidak memberikan informasi kategori tidak sehat sebesar 2,71 persen pada
jelas mengenai perubahannya. Berdasarkan tahun 2021 menjelaskan adanya kekhawatiran
estimasi odds ratio, dapat diketahui bahwa IDL, rumah tangga dalam mengakses layanan
BM, IHKK, dan EDU memiliki peluang jauh kesehatan, yang di akibatkan oleh pandemi
lebih besar dalam menurunkan keluhan covid-19. Didukung oleh penelitian Yaovi
kesehatan rumah tangga tidak sehat di Indonesia, (2021) yang juga menjelaskan penurunan
sedangkan dua variabel independen lainnya, permintaan kesehatan di Negara Togo
yaitu IHKM dan PP berpotensi meningkatkan disebabkan
angka keluhan kesehatan rumah tangga.
104 Jurnal Ekonomi Pembangunan, 11 (2) 2022,
Demikian, penelitian ini dapat menjadi
95-106.
rekomendasi kebijakan pembangunan Indonesia.
Penelitian Galama & Kippersluis (2018) oleh rumah tangga yang khawatir akan terpapar
memberikan informasi dimana konsumsi covid-19 jika melakukan perawatan kesehatan
makanan, faktor sosial ekonomi seperti ke layanan kesehatan. Tabel 3. Efek Marjinal
kekayaan (pendapatan) dan pendidikan dan Peluang Kategori Kesehatan rumah tangga
mempunyai pengaruh terhadap pengambilan di Indonesia
keputusan dalam investasi kesehatan.
Selanjutnya, hasil estimasi efek marjinal yang
bersumber dari odds ratio, menghasilkan Penelitian yang telah kami lakukan memiliki
informasi penting terkait pengelolaan kesehatan potensi manfaat praktikal kebijakan dan
di Indonesia. Angka pada tiap sel baris terakhir, disipliner. Secara praktikal, pengelolaan tingkat
peluang kategori kesehatan, secara berurutan kesehatan rumah tangga di Indonesia tidak dapat
dari kiri ke kanan, menampilkan besaran independen dari aspek makroekonomi, seperti
pengendalian inflasi, program peningkatan 52.89 persen, inflasi makanan 6 persen, inflasi
cakupan imunisasi dasar, perilaku konsumsi kesehatan 7 persen, balita yang telah memenuhi
rumah tangga dan tingkat pendapatannya, imunisasi dasar 84.43 persen, pendidikan rumah
program peningkatan modal manusia melalui tangga rata-rata SMP, dan pendapatan per kapita
pendidikan formal dan non formal. Perlu mendekati 10 juta per tahun, diperkirakan
pengelolaan dengan kekuatan disiplin peluang permintaan kesehatannya mencapai 2.71
koordinasi, dan terjamin direspon efektif oleh persen. Saran Terdapat dua saran dalam
rumah tangga. Secara disipliner, penelitian ini penelitian ini, yaitu : 1. Pengelolaan peningkatan
menjawab beberapa sub isu pada bingkai kesehatan rumah tangga erat kaitannya dengan
analisis kesehatan yang belum terpenuhi melalui pengelolaan makroekonomi dan moneter. Dari
penelitian empiris. Salah satunya adalah aspek kebijakan makroekonomi dan moneter,
mengidentifikasi variabel harga kesehatan. upaya yang dapat dicurahkan adalah
Penelitian kami, telah berhasil menampilkan pengendalian inflasi terhadap barang dan jasa,
variabel tersebut, sehingga menyempurnakan khususnya makanan dan jasa kesehatan. Selain
bingkai analisis permintaan kesehatan yang itu perlu adanya program yang melekat dengan
meskipun obyeknya di Indonesia, tapi memiliki fungsi instansi
potensi untuk bisa digeneralisasi.
105 Jurnal Ekonomi Pembangunan, 11 (2) 2022,
95-106.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional (BKKBN), baik dari level daerah
hingga pusat, seperti pemerataan cakupan
KESIMPULAN DAN SARAN imunisasi dasar lengkap bagi balita, kegiatan
pendidikan kesehatan melalui posyandu yang
memiliki peran besar dalam memberikan
Kesimpulan Terdapat dua kesimpulan yang informasi mengenai pengelolaan kesehatan
dapat ditarik dari hasil penelitian ini, di rumah tangga. 2. Permintaan kesehatan, secara
antaranya : 1. Perubahan kemauan rumah tangga teoritis, terkait dengan banyak kondisi yang
di Indonesia untuk mengakses layanan kesehatan rumit. Ada yang sensitif dan insensitif terhadap
secara signifikan mempertimbangkan tarif harga atau tarif kesehatan. Oleh karena itu, akan
kesehatan, harga komoditi makanan, pola lebih informatif jika ke depan ada penelitian
konsumsi makanan, status pemenuhan imunisasi dengan menggunakan metode simultaneous
dasar, pendapatan, dan tingkat pendidikan. Pada multinomial logit, karena kebutuhan rumah
hasil odds ratio ditampilkan bahwa variabel tangga itu sifatnya simultan. Contohnya dari
imunisasi dasar lengkap, konsumsi makanan, inflasi komoditi kesehatan, banyak faktor yang
harga kesehatan, dan pendidikan dapat mengubah harga obat-obatan dan tarif
memperbesar peluang permintaan kesehatan. kesehatan. Penggunaan metode memiliki potensi
Sedangkan variabel lainnya, yaitu harga untuk mengatasi kerumitan analisis permintaan
makanan dan pendapatan per kapita dapat kesehatan.
mengurangi peluang permintaan kesehatan. 2.
Gejala penurunan kepercayaan rumah tangga
akibat pandemi covid-19 terhadap layanan
kesehatan diperkirakan tidak akan terjadi.
Permintaan kesehatan tidak akan terguncang
oleh kondisi pandemi, melainkan terpengaruh
oleh kondisi yang terkait determinan permintaan
kesehatan. Dalam kondisi alokasi makanan
1. On the Concept of Health Capital and the
Demand for Health. Journal of Political
Economy, 80(2), 223–255.
DAFTAR PUSTAKA https://doi.org/10.7312/gros17812-004 Hartwig
& Sturm. (2017). Testing the Grossman model
of medical spending determinants with
Bhattacharya, J., Hyde, T., & Tu, P. (2014). The macroeconomic panel data.
Palgrave Macmillan Health Economics. In https://doi.org/10.3929/ethz-a-010832514
International Business: Concepts, Ichwan, M., Firmansyah, F., & Jokolelono, E.
Methodologies, Tools, and Applications. (2021). Health Demand: Empirical Study of
https://doi.org/10.4018/978-1-4666-9814- Effective Urban Household Demand in
7.ch025 Budiarto, W. (1996). Analisis Indonesia. Open Access Macedonian Journal of
Permintaan (Demand Analysis) Pelayanan Medical Sciences, 9(E), 812–816.
Kesehatan Puskesmas di Kabupaten Mojokerto. https://doi.org/10.3889/oamjms.2021.6532
35–44. Colander, D. C. (2021). Long, J. S., & Freese, J. (2001). Regression
MICROECONOMICS (Elevent). McGraw-Hill Models For Categorical Dependent Variables
Education. Cutler, D. M., & Lleras-Muney, A. Using Stata.
(2012). Education and Health: Insights from http://cphs.huph.edu.vn/uploads/tainguyen/sachv
International Comparisons. NBER Working abaocao/RegressionModelsforCategorical
Papers, January 2016. DependentVariablesUsingStata.pdf Manrique, J.
http://ideas.repec.org/p/nbr/nberwo/17738.html M. V., Masangkay, G., & Agustin, N. A. J.
Damayanti, M., Jati, S. P., & Arso, S. P. (2017). (2022). A Silent Crisis: The Impact of Public
ANALISIS PERMINTAAN MASYARAKAT Health Expenditure on Malnutrition Prevalence
TERHADAP PELAYANAN RAWAT JALAN in Children Aged Below Five in the Philippines.
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. R. Journal of Economics, Finance and Accounting
SOETIJONO BLORA. 5. Erokhin, V., & Gao, Studies, 4(1), 104–117.
T. (2020). Impacts of COVID-19 on trade and https://doi.org/10.32996/jefas.2022.4.1.7
economic aspects of food security: Evidence Mpuuga, D., Yawe, B. L., & Muwanga, J.
from 45 developing countries. International (2020). Determinants of Demand for Health
Journal of Environmental Research and Public Insurance in Uganda: An Analysis of Utilisation
Health, 17(16), 1–28. and Willingness to Pay. Tanzanian Economic
https://doi.org/10.3390/ijerph17165775 Frank, Review, 10(1), 1–12.
O., & Mcineka, T. T. (2021). Health Financing 106 Jurnal Ekonomi Pembangunan, 11 (2) 2022,
and Health Outcomes in Sub-Saharan Africa : A 95-106.
PLS-SEM Health Financing and Health
Outcomes in Sub-Saharan Africa : A PLSSEM Muurinen, J. M. (1982). Demand for health. A
Application. 20(June), 1251–1264. generalised Grossman model. Journal of Health
https://doi.org/10.17051/ilkonline.2021.04.142 Economics, 1(1), 5–28.
Galama, T. J. (2015). A Contribution to Health- https://doi.org/10.1016/0167-6296(82)90019-4
Capital Theory. In Review (Vol. 85, Issue 6). Park, H. M., & Ph, D. (2009). Regression
https://doi.org/10.20955/r.85.67 Galama, T. J., Models for Ordinal and Nominal Dependent
& van Kippersluis, H. (2018). A Theory of Variables Using SAS, Stata, LIMDEP, and,
Socio-economic Disparities in Health over the SPSS (Vol. 4724, Issue 812). Pusdiknakes.
Life Cycle. The Economic Journal, 129(617), (2014). Buku Ajar IMUNISASI. In Kementerian
338–374. https://doi.org/10.1111/ecoj.12577 Kesehatan RI.
Greene, W. H. (2018). Econometric Analysis: https://www.kemkes.go.id/article/view/1909300
Eight Edition (Vol. 148). Grossman, M. (1972). 0001/penyakit-jantung-penyebab-
kematianterbanyak-ke-2-di-indonesia.html
Saliem, H. P., Agustian, A., & Perdana, R. P.
(2020). Dinamika Harga, Permintaan, dan
Upaya Pemenuhan Pangan Pokok pada Era
Pandemi Covid-19. Dampak Pandemi Covid-19:
Perspektif Adaptasi Dan Resiliensi Sosia
Ekonomi Pertanian, 361–379.
http://pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/18-
BBRC-2020-III-3-1-HPS.pdf Salkever, D.
(1974). Fuchs, Victor R., ed., Essays in the
Economics of Health and Medical Care and
Grossman, Michael, The Demand for Health: A
Theoretical and Empirical Investigation (Vol.
56, Issue 1, pp. 199–200).
https://doi.org/https://doi.org/10.2307/1239375
Sundaya, Y. (2011). ANALISIS
KEUNTUNGAN DAN PELUANG
PENGGUNAAN ALAT TANGKAP LEGAL
DAN ILLEGAL DI KABUPATEN
INDRAMAYU [Institut Pertanian Bogor].
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/51
440 Uche, E., Marcus, S. N., Effiom, L., &
Okoronkwo, C. (2021). Food and healthcare
accessibility during COVID-19 pandemic.
Heliyon, 7(12).
https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2021.e08656
Yaovi, T. (2021). Effect of Universal Health
Coverage On The Demand For Health Care In
Togo. International Journal of Medical Science,
8(9), 1–22.
https://doi.org/10.14445/23939117/ijms-
v8i9p101 Zweifel, P. (2012). The Grossman
model after 40 years.

You might also like