Professional Documents
Culture Documents
Makalah Komkep................
Makalah Komkep................
Disusun Oleh :
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................2
PENDAHULUAN....................................................................................................................3
1.1 LATAR BELAKANG....................................................................................................3
1.2 RUMUSAN MASALAH................................................................................................3
1.3 TUJUAN.........................................................................................................................3
BAB II......................................................................................................................................4
PEMBAHASAN...................................................................................................................... 4
2.1 PENGERTIAN KONFLIK.............................................................................................4
2.2 SUMBER KONFLIK..................................................................................................... 5
2.3 STRATEGI PENYELESAIAN KONFLIK....................................................................7
2.4 PENDEKATAN PENYELESAIAN KONFLIK.............................................................9
BAB III PENUTUP................................................................................................................10
KESIMPULAN.................................................................................................................. 10
SARAN.............................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 11
2
BAB I
PENDAHULUAN
Konflik pada tenaga kesehatan berdampak pada tingkat stress, kepuasan dalam
bekerja dan efektifitas kerjasama tim yang mengakibatkan penurunan pelayanan kesehatan
(Kustriyani, 2016).
Untuk itu diperlukan pengetahuan mengenai cara penyelesaian konflik yang mungkin
akan terjadi antara tenaga kesehatan dengan pasien dan keluarganya guna meningkatkan
pelayanan kesehatan.
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui pengertian dari konflik
2. Mengetahui sumber dari konflik
3. Memahami strategi penyelesaian konflik
4. Memahami pendekatan penyelesaian konflik
3
BAB II
PEMBAHASAN
a. Perbedaan individu
Perbedaan kepribadian antar individu bisa menjadi faktor penyebab terjadinya
konflik, biasanya perbedaan individu yang menjadi sumber konflik adalah perbedaan
pendirian dan perasaan.Setiap manusia adalah individu yang unik, artinya setiap
orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan yang
lainnya.
b. Perbedaan latar belakang kebudayaan
Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang
berbeda. Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran
dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada
akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.
c. Perbedaan kepentingan antar individu atau kelompok
4
Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang
berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk
tujuan yang berbeda-beda.
d. Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat
Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu
berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu
terjadinya konflik sosial (Dewi, 2018).
a) Kompetisi (competing)
Gaya ini merupakan gaya yang berorientasi pada kekuasaan, dimana seseorang
akan menggunakan kekuasaan yang dimiliknya untuk memenangkan konflik dengan
biaya lawannya.
b) Kolaborasi (collaborating)
Gaya manajemen konflik kolaborasi merupakan upaya bernegosiasi untuk
menciptakan solusi yang sepenuhnya memuaskan pihak-pihak yang terlibat konflik.
upaya tersebut sering meliputi saling memahami permasalahan konflik atau saling
mempelajari ketidak sepakatan. Selain itu, kreativitas dan inovasi juga digunakan untuk
mencari alternatif yang dapat diterima oleh kedua belah pihak.
c) Kompromi (compromising)
Gaya manajemen konflik tengah atau menengah, dimana tingkat keasertifan dan kerja
sama sedang. Dengan menggunakan strategi memberi dan mengambil (give and take),
kedua belah pihak terlibat konflik mencari alternatif titik tengah yangmemuaskan
dengan keinginan mereka. Gaya manajemen konflik kompromi berada di tengah antara
gaya kompetisi dan gaya kolaborasi. Dalam keadaan tertentu, kompromi dapat berarti
membagi perbedaan di antara dua posisi dan memberikan konsesi untuk mencari titik
tengah.
d) Menghindar (avoiding)
5
Gaya manajemen konflik dengan tingkat keasertifan dan kerja sama yang rendah. Dalam
gaya manajemen konflik ini, kedua belah pihak yang terlibat konflik berusaha
menghindari konflik, seperti menjauhkan diri dari pokok masalah, menunda pokok
masalah hingga waktu yang tepat atau menarik diri dari konflik yang mengancam dan
merugikan.
e) Mengakomodasi (accomodating)
Gaya manajemen konflik dengan tingkat keasertifan rendah dan tingkat kerja sama
tinggi. Seseorang mengabaikan kepentingan dirinya sendiri dan berupaya memuaskan
kepentingan lawan konfliknya (Randi, 2019).
6
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
Konflik merupakan suatu sikap ketika individu atau kelompok menunjukkan sikap
saling bertentangan yang dapat memengaruhi kinerja, dan juga proses yang bermula dari
konflik terpendam yang jika berkembang dapat membahayakan organisasi atau perusahaan.
Thomas dan Kilmann dalam Wirawan mendefinisikan gaya manajemen konflik
berdasarkan dua dimensi:
1.kerja sama (cooperativeness) pada sumbu horizontal
2.keasertifan (assertiveness) pada sumbu vertikal.
Berdasarkan kedua dimensi ini, Thomas dan Kilmann mengemukakan lima gaya
manajemen konflik, sebagai berikut:
a.Kompetisi (competing)
b.Kolaborasi (collaborating)
c.Kompromi (compromising)
d.Menghindar (avoiding)
e.Mengakomodasi (accomodating)
Selain itu, menurut Ross dalam Rusdiana, strategi dalam memecahkan konflik adalah
sebagai berikut:
a.Self-Help
b.Joint Problem Solving
SARAN
Dengan hasil kesimpulan tadi, penulis memberikankesimpulan bahwa setiap konflik harus
dilakukan manajemen konfliknya dengan benar agar konflik tersebut dapat
menimbulkandampak positive untuk organisasi tersebut
7
DAFTAR PUSTAKA
Hamali, Arif Yusuf. 2018. Pemahaman Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Buku
Seru.
Dewi, Purnama. 2018. Konflik dan perubahan sosial. Fakultas Ushuluddin dan studi agama
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
Zackharia Riami. 2020. Manajemen konflik dan stress. Program Studi Manajemen S-1
Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Pembangunan Nasional " VETERAN" Jakarta
TA.