Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Adi Ramadani (Fisika)
Jurnal Adi Ramadani (Fisika)
Determination of Flood Zonation Based on the Slope, Soil Infiltration and Land
Cover Parameters in the Areal of Campus of Mulawarman University Samarinda
Abstract Mulawarman University is a State University in the town of Samarinda which established of
September 27, 1962. The Campus was devided into several areal of campus, one of which was the main
campus Gunung Kelua by an area of 69,2553 Ha. On the campus weren’t rarely found flood zones that
hamper development and impacted educational activities. To determine flood zonation in the areal of
campus of Mulawarman University Samarinda, the research using the method of mapping overlay has
been done. This research was conducted by directly measuring data to the parameters of causing of flood
such as slope, soil infiltration, rainfall average and land cover. Then the data was processed into thematic
maps to made the classification values of each of the parameters. Further more was conducted by
analysis to determine of the flood zonation. The result of the research showed that flood zonation was
area which flat surface topography condition by slope of 0 – 5 %, soil infiltration 0,5 – 2,5 mm/h, by the
average of high rainfall of 170,308 mm and land cover by an area of building was 27,809 Ha, Vegetation
of 25,134 Ha, road of 12,986 Ha and pools of 2,623 Ha.
Pendahuluan
pemetaan tumpang susun (overlay) dari
Universitas Mulawarman adalah Universitas
beberapa parameter.
Negeri yang ada di kota Samarinda yang berdiri
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan
sejak tanggal 27 September 1962, sehingga
zonasi terjadinya banjir berdasarkan parameter
merupakan Universitas tertua di propinsi
kemiringan lereng, infiltrasi tanah, curah hujan
Kalimantan Timur. Universitas Mulawarman
dan tutupan lahan di areal kampus Universitas
dibagi menjadi beberapa areal kampus, salah
satunya adalah Kampus Gunung Kelua. Mulawarman.
Kampus Gunung Kelua merupakan kampus
utama Universitas Mulawarman yang memiliki Tinjauan Pustaka/Metodologi
luasan sebesar 69,2553 Ha, sebagian besar
fakultas, kantor administrasi dan fasilitas Pemetaan merupakan suatu usaha untuk
penunjang kegiatan terletak di kampus ini (Profil menyampaikan, menganalisis dan
Universitas Mulawarman, 2010). Selain itu mengklasifikasikan data yang bersangkutan,
kampus gunung kelua berada di wilayah serta menyampaikan ke dalam bentuk peta
pemukiman kota yang strategis, sehingga dengan mudah, memberi gambaran yang jelas,
aktivitas pembangunan dan pendidikan dapat rapi dan bersih (Sandy, 1972 dalam Prasetyo, B.
dengan mudah diakses. Akan tetapi, sering kali A., 2009).
ditemukan zona-zona banjir yang tersebar di Peta Topografi adalah suatu peta yang
beberapa wilayah bagian kampus tersebut. Hal menunjukkan deskripsi topografi dan fitur-fitur
ini menyebabkan terhambatnya pembangunan yang ada di atas permukaan bumi. Seperti bukit,
kampus dan juga mengganggu aktivitas sungai, jalan dan lain-lain. Nama-nama tempat,
pendidikan/perkuliahan. Zona-zona banjir dapat sungai, gunung dan lain-lain dinyatakan dengan
diprediksi dan ditentukan dengan metode jelas. Seperti peta lain, simbol dan warna
digunakan untuk mewakili suatu fitur
1
Prosiding Seminar Sains dan Teknologi FMIPA Unmul
Vol. 1 No. 1 Juli 2016, Samarinda, Indonesia
(WFST1113 Asas Kerja Lapangan, Universitas dan secara vertikal. Air dapat masuk ke dalam
Kebangsaan Malaysia). tanah melalui seluruh permukaan tanah secara
merata. Infiltrasi merupakan bagian dari siklus
Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Banjir hidrologi yang berhubungan dengan kandungan
air tanah dan simpanan air bawah tanah (ground
Peristiwa banjir terjadi karena beberapa
water) (Banuwa, 2013).
faktor yang mempengaruhinya, antara lain :
Kurva kapasitas infiltrasi atau daya serap
a. Curah Hujan dapat dinyatakan dalam persamaan Horton
Curah hujan merupakan faktor utama yang (1933, dalam linsley, dkk., 1989 dalam Banuwa,
mengendalikan berlangsungnya daur hidrologi 2013) berikut :
dalam suatu wilayah. Curah hujan dipandang
F fc fo fc e kt
sebagai faktor pendukung sekaligus pembatas
bagi usaha pengelolaan sumber daya air dan (2)
tanah. Curah hujan sangat menentukan
kerawanan gerakan tanah. Semakin besar
k =
fo fc (3)
intensitas curah hujan, gerakan tanah akan
semakin besar (Schmidt and Ferguson, 1957
hc
dalam Utama, L. dan Naumar, A., 2012). dimana
b. Kemiringan Lereng F : laju Maksimum infiltrasi (cm/jam).
Kemiringan lereng mempengaruhi jumlah fc : laju infiltrasi konstan (cm/menit).
dan kecepatan limpasan permukaan, drainase fo : laju infiltrasi permulaan (cm/menit).
permukaan, penggunaan lahan dan erosi. k : Suatu konstanta bagi suatu tanah.
Diasumsikan semakin landai kemiringan t : Waktu Infiltrasi konstan.
lerengnya, maka aliran limpasan permukaan
e : 2,71828
akan menjadi lambat dan kemungkinan
terjadinya genangan atau banjir menjadi besar, hc : Tinggi permukaan air pada infiltrasi
sedangkan semakin curam kemiringan lereng konstan (cm).
akan menyebabkan aliran limpasan permukaan Kapasitas infiltrasi setiap tipe tanah
menjadi cepat sehingga air hujan yang jatuh berbeda–beda tergantung banyak faktor yang
akan langsung dialirkan dan tidak menggenagi memengaruhinya. Berdasarkan hasil
daerah tersebut, sehingga resiko banjir menjadi pengukuran lapangan, Kohnke dan Bertrand
kecil (Pratomo, J. Agus, 2008).
(1959) menunjukan kapasitas infiltrasi beberapa
Untuk mengetahui kelas lereng atau kemiringan
lereng (slope) dari suatu areal, maka dapat tipe tanah seperti disajikan pada tabel berikut :
dihitung dengan sistem grid berdasarkan peta
kelerengan yang dinyatakan dalam persamaan Tabel 1. Kapasitas Laju Infiltrasi Beberapa
Wenthworth (Djurjani, 1998 dalam Hasriyanti, Tipe Tanah dari Pengukuran
2013) berikut : Lapangan
( N 1)Ci Tekstur Tanah Kapasitas Infiltrasi
α = 100 % (1) (mm/jam)
L( Skala) Pasir berlempung 25 – 50
dimana Lempung 12,5 – 25
α : Kemiringan Lereng (Slope) (%). Lempung berdebu 2,5 – 12,5
N : Jumlah garis kontur yang memotong Lempung berliat 0,5 – 2,5
diagonal. Liat (Kurang dari) < 0,5
Ci : Interval kontur. Sumber : (Kohnke dan Bertrand, 1959 dalam
Banuwa, 2013)
L : Panjang diagonal Grid.
Skala : Penyebut skala peta d. Penggunaan Lahan/Tutupan Lahan
c. Infiltrasi Tanah
Lahan adalah suatu lingkungan fisik yang
Infiltrasi merupakan peristiwa masuknya air
meliputi tanah, iklim, relief, hidrologi, dan
ke dalam tanah, umumnya melalui permukaan
2
Prosiding Seminar Sains dan Teknologi FMIPA Unmul
Vol. 1 No. 1 Juli 2016, Samarinda, Indonesia
3
Prosiding Seminar Sains dan Teknologi FMIPA Unmul
Vol. 1 No. 1 Juli 2016, Samarinda, Indonesia
4
Prosiding Seminar Sains dan Teknologi FMIPA Unmul
Vol. 1 No. 1 Juli 2016, Samarinda, Indonesia
[3] Banuwa, S. I., Ir., Dr., Prof. 2013. Erosi. [11] Ristya, Wika. 2012. Kerentanan Wilayah
Edisi Pertama Penerbit Kencana Prenada Terhadap Banjir Di Sebagian Cekungan
Media Group. Jakarta. Bandung. Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Departemen Geografi
Universitas Indonesia, Depok.
6
Prosiding Seminar Sains dan Teknologi FMIPA Unmul
Vol. 1 No. 1 Juli 2016, Samarinda, Indonesia