Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 11

MAKALAH

KONSEP DASAR ATLETIK


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Atletik
Dosen Pengampu :
Moch. Latif, M.Pd

Oleh :
Faizal Ferdiansyah
NIM : 604031423094

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI (PJKR)


STKIP BINA MUTIARA SUKABUMI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat-Nya
penyusun dapat menyelesaikan mkalah ini tepat waktu tanpa ada halangan yang berarti dan
susuai dengan harapan.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan maklah ini masih banyak kekurangan dan
keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermamfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan.

Sukabumi, 7 Oktober 2023

Penyusun

1
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Atletik
2.2 Sejarah Atletik
2.3 Jenis-jenis Atletik

BAB III : PENUTUP


DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Atletik merupakan aktivitas jasmani yang terdiri dari gerakangerakan dasar yang dinamis
dan harmonis, yaitu jalan, lompat, lari, dan lempar (Eddy Purnomo, 2007:1). Bila dilihat
dari arti atau istilah “ Atletik” berasal dari bahasa Yunani yaitu Atlon atau Athlum yang
berarti lomba/perlombaan atau pertandingan. Amerika dan sebagian di Eropa da Asia
sering memakai istilah/kata dengan Track and Field dan negara Jerman memakai kata
leicht athletik dan negara belanda memakai istilah athletiek. Sedangkan menurut Yoyo
Bahagia, dkk (2000: 1), Atletik merupakan salah satu pelajaran Pendidikan Jasmani yang
wajib diberikan kepada siswa dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama (SLTP), Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). Sedangkan, bagi mahasiswa
Program Studii Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi merupakan mata kuliah yang
harus diambil. Atletik merupakan cabang olahraga yang tertua dan juga merupakan induk
atau ibu dari semua cabang olahraga. Atletik sudah sejak zaman dulu secara tidak
langsung dan disadari telah dilakukan orang seperti: berjalan, berlari, melompat,
melempar tombak untuk berburu, ini semua telah dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Atletik

A. Pengertian Atletik Secara Umum


Atletik merupakan sebuah cabang olahraga yang tidak sedikit jumlah
peminat dan penggemarnya, atletik sangat kompleks dimana memiliki
ketentuan-ketentuan dan juga peraturan yang ketat dan merinci.

Atletik juga cabang olahraga yang mengangkat tinggi sportifitas yang


mana hal itu disebabkan atletik tidak dibenarkan untuk
membahayakan diri sendiri maupun juga kepada lawan. Dan tidak
hanya itu, atletik juga ialah olahraga yang santai namun benar dalam
artian dengan melakukan latihan terus menerus namun tetap santai
tapi juga serius dalam latihan.

Secara etimologi, pengertian atletik berasal dari kata Yunani yakni Atlon, Atlun yang
mempunyai pengertian yakni pertandingan atau perjuangan. Dan sedangkan menurut
Ensiklopedia Indonesia bahwa pengertian Atletik sesuai apa yang dijelaskan diatas berarti
“pertandingan dan olahraga pada atletik.
Sedangkan pengertian atletik secara terminologi ialah suatu bentuk kegiatan manusia sehari-hari
yang diperlombakan dalam bentuk jalan, lari, lempar dan lompat. Dan dalam istilah bahasa
Inggris disebut dengan Athletic, dan dalam bahasa Perancis Ateletique, dalam bahasa Belanda
yakni Atletiek, dalam bahasa Jerman disebut Athletik, dan berbagai istilah atletik diberbagai
negara tersebut memiliki beberapa perbedaan.
Maka oleh dari itu untuk dapat memahami pengertian atletik tidak lengkap bila hanya
mengetahui sepintas saja, melainkan harus mengetahui sejarah atau riwayat istilah atletik serta
perkembangan sebagai salah satu cabang olahraga mulai dari zaman purbakal sampai sekarang
ini.
B. Pengertian Atletik Menurut Para Ahli

a) Menurut Eddy Purnomo


Menurut Eddy Purnomo “2011:1” bahwa pengertian atletik
ialah aktivitas atau kegiatan jasmani yang terdiri atas
gerakan-gerakan dasar yang harmonis dan juga dinamis yakni
jalan, lari, lempar serta lompat. Jika dilihat dari arti ataupun
istilah “atletik itu berasal dari bahsa Yunani yakni Athlon atau
Athlun yang dapat diartikan sebagai lomba atau
perlombaan/pertandingan.
b) Menurut Djumidar A. Widya
Menurut Mochammad Djumidar A. Widya “2004” bahwa
pengertian atletik ialah salah satu unsur dari pendidikan
jasmani dan kesehatan, juga merupakan komponen-komponen
pendidikan keseluruhan yang mengutamakan aktivitas jasmani
serta adanya pembinaan hidup sehat dan pengembangan
jasmani, mental, sosial dan emosional yang serasi, selaras dan
juga seimbang.
c) Menurut Sukirno
Menurut Sukirno “2010:22” bahwa pengertian atletik ialah
olahraga yang paling tua dan merupakan induk dari semua
cabang olahraga, oleh sebab itu atletik sering disebut sebagai
the mother of sport.
d) Menurut Eri Periatma
Menurut Eri Periatma “2008:8” bahwa pengertian atletik ialah
sebagian besar kegiatan yang dilakukan di lintasan dan
lapangan, orang inggris menyebut atletik dengan sebutan
track and field sport, dimana track berarti lintasan dan field
berarti lapangan.
e) Menurut Muhajir
Menurut Muhajir “2007:35” bahwa pengertian atletik ialah
olahraga yang tumbuh dan berkembang bersamaan dengan
kegiatan alami manusia, berlari, meloncat dan melempar ialah
bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah panjang kehidupan
Indonesia.
f) Menurut Woeryanto
Menurut Woeryanto “1976:9” bahwa pengertian atletik ialah
dasar untuk cabang olahraga seperti sepakbola, bulutangkis,
basket, hockey dan sebagainya. Cabang-cabang olahraga ini
memperlukan kecepatan, daya tahan dan kekuatan, dan
sedangkan dalam atletik unsur itu sudah dibina secara
seksama.
g) Menurut Ballesteros
Menurut Ballesteros “1993:1” bahwa pengertian atletik ialah
aktivitas jasmani yang kompetatif dapat diadu, terdiri dari

1
beberapa nomor lomba yang terpisah berdasarkan kemampuan
gerak dasar manusia misalnya berjalan, berlari, melompat dan
melempar.
2.2 Sejarah Atletik

A. Sejarah Atletik Dunia


Atletik merupakan cabang olahraga yang diperlombakan pada olimpiade pertama pada 776
SM. Sejarah atletik dunia dimulai pada tahun 400 SM yang pada saat itu bangsa Irish telah
melakukan gerakan–gerakan olahraga yang mirip dengan atletik pada zaman ini.
Pujangga Yunani yang bernama Humeros dalam bukunya menyatakan bahwa kegiatan atletik
sudah dilakukan pada tahun 1100 SM. Yang ditandai seperti kegiatan perlombaan kereta kuda, adu
tinju, gulat yang pada awalnya dimulai dengan perlombaan lari dan ditutup dengan lomba lempar
lembing. Yunani menyelenggarakan pesta olahraga pada tahun 776 SM yang
dinamakan Olimpiade Kuno (The Ancient Olympic Games). Nomor yang dipertandingkan pada
Olympiade Kuno tersebut adalah lomba lari, pentathalon, pankration, gulat, tinju dan pacuan kuda.
Seseorang yang mendapat juara pentathalon ( lari cepat, lompat jauh, lempar cakram, lempar
lembing dan gulat) pada olimpiade tersebut, maka akan dinobatkan sebagai juara olimpiade. Ada
tiga macam lomba lari yang sudah dikenal pada zaman itu , yaitu : Stade yaitu lari cepat pada jalur
lurus yang jaraknya ± 185 meter dan lakukan di dalam stadion, Diaulos yaitu lomba jarak menengah
yang memiliki jarak ± 2 kali jarak Stade, dan Dolichos yaitu lari jarak jauh yang memiliki jarak ± 7
sampai 24 kali jarak Stade.[5]
Pada awalnya olahraga atletik dipopulerkan oleh bangsa Yunani pada Abad ke-6 SM. Iccus dan
Herodicus merupakan orang yang berjasa dalam mempopulerkannya. Pada dasarnya atletik terbagi
atas berjalan, lari, lompat dan lempar. Atletik itu sendiri dikatakan sebagai ibu dari segala cabang
olahraga karena atletik mengandung berbagai unsur gerakan sehari-hari. Pada zaman primitif, untuk
mencari nafkah dan mempertahankan hidup itu sangat penting. Karena itu mereka hidup dengan
berburu binatang liar yang memerlukan ketangkasan, kecepatan dan kekuatan dalam
melakukannya. Pada zaman itu pandangan hidup orang primitif adalah siapa yang kuat dialah yang
berkuasa, sehingga untuk melakukan hal tersebut mereka harus berlatih jasmani.[1] Pada
perlombaan ini, telah diperkenalkan start block yang terbuat dari parit atau tembok yang kemudian
dipasang secara permanen.[5] Bangsa Romawi pada tahun 186 SM, lebih banyak menyenangi para
”Gladiator”. Pada masa itu kegiatan olahraga yang paling disenangi adalah olahraga yang
menampilkan ”adu kejantanan”. Olahraga ini menampilkan adu pedang dan pertarungan yang dapat
menimbulkan kematian.Yang mana lawannya adalah manusia maupun binatang buas, dan
mengakibatkan olahraga atletik ini dilupakan banyak orang.
Atletik pada masa Yunani Kuno disebut sebagai ibu dari seluruh cabang olahraga seperti jalan, lari,
lompat, dan lempar. Gerakan atau kegiatan fisik yang ada pada olahraga atletik ini mencerminkan
kehidupan manusia pada zaman purba. Pada zaman itu, mereka melakukan kegiatan jalan, lari,
lompat, dan lempar sebagai usaha dalam mencari makanan, mempertahankan diri, dan
mengembangkan hidupnya. Misalnya menyelamatkan diri dari gangguan yang ada di alam sekitar
seperti hewan buas. Pembinaan suatu bangsa pada tahun 390 SM, memfokuskan pada
peningkatan kekuatan fisik, terutama pertumbuhan menuju bentuk tubuh yang harmonis dan serasi
dengan cara melakukan perpaduan kegiatan gymnastik, gramaika, dan musika.[7]
Gerakan atletik pada masa Olimpiade modern berasal dari masyarakat Eropa pada abad ke-19.
Pada abad tersebut, masyarakat di sana telah memulai membentuk perkumpulan-perkumpulan
atletik yang kemudian mengadakan perlombaan-perlombaan antar perkumpulan dan
antar perguruan tinggi. Captain Mason pada tahun 1817 yang berkebangsaan Inggris, mendirikan
perkumpulan atletik yang diberi nama Nepton Guild. Pada tahun 1834, peserta perlombaan atletik
harus melewati limit yang ditentukan oleh panitia penyelenggara. Misalnya, limit yang ditentukan
oleh panitia untuk lari 440 yard (400 m) adalah 60 detik. Sedangkan, untuk lari 1 mil (1500 m) limit

1
yang ditentukan adalah 5 menit. Pada tahun 1850 perlombaan atletik pertama kali diadakan pada
tingkat mahasiswa. Kemudian pada tahun 1855 di Cambridge, diadakan perlombaan atletik antar
negara khususnya antara negara Inggris dan Prancis. Sedangkan di Amerika, perkumpulan
olahraga atletik pertama kali diadakan di kota San Francisco pada tahun 1860 yang kemudian diberi
nama Olympic Club. kejuaraan olahraga atletik pertama kali diadakan oleh Athletic Club New
York pada tahun 1868.

B. Sejarah Atletik Di Indonesia

lahraga atletik di Indonesia disebarluaskan oleh bangsa Belanda pada tahun 1930. Penyebaran
atletik ini masih sangat terbatas pada daerah atau kota-kota besar, seperti, Jakarta, Surabaya,
dan Bandung. Hal tersebut membuat pada saat atletik mulai tersebar, masyarakat di daerah lain
yang ada di pedesaan atau perkampungan tidak banyak mengenalnya. Hal tersebut terjadi karena
bangsa Belanda hanya mengenalkan atletik di kalangan anak-anak sekolah dan kalangan militer.
Tujuan dari penyebaran dikalangan anak-anak sekolah dan militer yaitu untuk pembinaan
kebugaran jasmani. Hal tersebut hanya sebagai kelengkapan pendidikan, dan bukan untuk
meningkatkan serta mengembangkan prestasi olahraga atletik di Indonesia. NIAU (Nederlands
Indische Athletiek Unie) didirikan pada tanggal 21 Juli 1917 yang merupakan organisasi atletik
pertama di Indonesia. Pertandingan atletik di Indonesia diadakan setiap tahun. Salah satu atlet yang
terkenal pada saat itu adalah Noerbambang untuk nomor lari 100 m (10.8 det.), Soetantio Singgih
untuk nomor lompat tinggi (1,80 m), dan Harun Al Rasyid nomor lompat jauh (7,03 m).[9]
Setelah kemerdekaan Indonesia
Atletik di Indonesia semakin maju dan berkembang setelah bangsa Indonesia
memproklamirkan kemerdekaan pada tanggal 17 agustus 1945. Walaupun situasi dan kondisi
pada saat itu masih belum stabil dan belum mendukung, tetapi semangat bangsa Indonesia untuk
mewujudkan cita-cita dalam kegiatan olahraga khususnya bidang atleti, tidak pernah surut.
Dibuktikan dengan semangat para pelajar dan mahasiswa yang selalu melakukan latihan. Pada
saat bulan Januari 1946 di Kota Solo, diselenggarakan kongres untuk menghidupkan kembali
keolahragaan di Indonesia. Hasil kongres tersebut melahirkan PORI (Persatuan Olahraga Republik
Indonesia) yang akan mewadahi seluruh kegiatan keolahragaan di Indonesia. PORI pun langsung
mengambil langkah cepat untuk membangkitkan semangat keolahragaan di Indonesia dengan
menyelenggarakan PON I pada tahun 1948 di kota Solo.[10]

2.3Lintasan dan Lapangan


a) Lintasan dan Lapangan Dalam Ruang
Ada dua musim dalam lintasan dan lapangan. Ada musim indoor,selama musim dingin dan musim
outdoor, digelar selama musim semi dan panas. Kebanyakan lintasan indoor adalah 200m dan
terdiri dari empat atau enam jalur. Seringkali sebuah lintasan indoor memiliki belokan yang lurus
untuk mengkompensasikan belokan yang ketat. Dalam lintasan indoor atlet berkompetisi sama
dengan event lintasan di outdoor dengan pengecualian untuk lari 100m dan 110/100m halang
rintang (diganti dengan sprint 60m dan 60 m halang rintang di tingkat kebanyakan dan kadang 55m
sprint dan 55m halang rintang di tingkat SMA) dan lari 10.000m, jalan cepat 300m, dan 400m halang
rintang. Indoor juga mendapat tambahan lari 3000m yang normalnya pada tingkat kampus dan elit
dibandingkan memakai 10.000m. marathon 5.000m adalah event lari jauh yang paling umum,
walaupun ada situasi dengan jarak lebih jauh pernah dilombakan. Di medio abad 20, ada seri
perlombaan duel di Madison Square Garden (New York) lintasan indoor, beberapa menampilkan
dua orang berlomba marathon (26,2 mil). Tetapi, ini sangat jarang terjadi. Dalam keadaan tertentu,
ada juga balapan 500m dibandingkan 400m yang ada normalnya di event outdoor, dan di kejuaraan
kampus indoor dua-duanya dilombakan.
Di event lapangan, perlombaan indoor hanya menampilkan lompat tinggi, lompat galah, lompat jauh,
lompat ganda dan menembak. Lembar lembing, lempar bola besi dan tolak peluru ditambahkan
hanya untuk event outdoor, di mana normalnya tidak ada ruang yang cukup dalam stadion indoor
pada perlombaan tersebut. Event unik dari perlombaan indoor (terutama di Amerika Utara) adakah
lempar beban seberat 300, 600, 1000 dan 35 pon. Di Negara lain, terutama Norwegia, lompat jauh
berdiri dan lompat tinggi berdiri juga dilombakan, bahkan di Kejuaraan Nasional untuk atlet multi-
event ada Pentathlon untuk wanita (yaitu 60m halang rintang, lompat jauh, tolak peluru dan 800m)
dan heptathlon untuk pria (yaitu 60m halang rintang, lompat jauh, tolak peluru, 60m lari, lompat
galah dan 1000m lari) indoor. Untuk outdoor ada heptathlon untuk wanita dan decathlon untuk pria.

b) Lintasan dan Lapangan Luar Ruang

Lintasan dan Lapangan luar ruangan biasanya dimulai dan diakhiri selama musim semi.
Kebanyakan lintasan adalah berbentuk oval untuk keadaan 400m. Tetapi, beberapa lintasan tua
berukuran 440 yard di mana ada beberapa lintasan yang tidak oval dan tidak 400m/440 yard karena
keadaan geografis. Lintasan modern memakai permukaan yang dikaretkan, dan lintasan yang lebih
tua memakai pasir atau kerikil. Lintasan normalnya memakai 6-10 jalur dan bisa termasuk sebuah
jalur langkah dan selokan di salah satu belokan. Jalur ini bisa ada di luar atau di dalam lintasan,
membuat tikungan yang lebih sempit atau lebar. Sangat umum di mana lintasan itu akan
mengelilingi sebuah lapangan bermain yang dipakai untuk American Football, sepak bola,
atau lacrosse. Lapangan di dalam ini biasanya dikenal dengan lapangan dalam dan permukaanya
memakai rumput atau karpet buatan, dan tempat di mana tim menggelar kamping selama turnamen
panjang. Tetapi lempar lembing, bola besi dan cakram biasanya dilombakan di luar lapangan di
lapangan lain karena membutuhkan ruangan yang lebih luas, dan implementasinya mungkin bisa
merusak lapangan yang dipakai atau lintasan.

2.4 Cabang – Cabang Atletik


a) Cabang Atletik Jalan Cepat
b)
c)

1
DAFTAR PUSTAKA
https://www.bola.com/ragam/read/4490173/pengertian-atletik-dan-jenis-jenis-
cabang-olahraganya-yang-perlu-diketahui

https://teks.co.id/pengertian-atletik-menurut-para-ahli-sejarah-nomor/

https://id.wikipedia.org/wiki/Atletik

You might also like