Konsep Dasar Layanan Bimbingan Kelompok

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 5

KONSEP DASAR LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

A. Pengertian
Bimbingan kelompok adalah layanan bimbingan yang diberikan dalam suasana
kelompok. Gazda (1978) mengemukakan bahwa bimbingan kelompok di sekolah merupakan
kegiatan informasi kepada sekelompok klien untuk membantu mereka menyusun rencana dan
keputusan yang tepat. Gazda juga menyebutkan bahwa bimbingan kelompok diselenggarakan
untuk memberikan informasi yang bersifat personal, vokasional dan sosial. Dengan demikian
jelas bahwa bimbingan kelompok ialah pemberian informasi untuk keperluan tertentu bagi para
anggota kelompok.
Konseling Kelompok merupakan upaya bantuan kepada individu dalam suasana
kelompok yang bersifat pencegahan dan pengembangan, dan diarahkan kepada pemberian
kemudahan dalam rangka perkembangan dan pertumbuhannya. Konselor dalam memberikan
bantuan, baik pada konseling individual maupun konseling kelompok keduanya mengarah
kepada pertumbuhan dan perkembangan individu. Sedangkan perbedaannya terletak pada
suasana bantuan yang diberikannya

B. Fungsi
Fungsi dari layanan bimbingan kelompok diantaranya adalah sebagai berikut :
1. memberi kesempatan yang luas untuk berpendapat dan memberikan tanggapan tentang
berbagai hal yang terjadi di lingkungan sekitar,
2. mempunyai pemahaman yang efektif, objektif, tepat, dan cukup luas tentang berbagai hal
tentang apa yang mereka bicarakan, menimbulkan sikap yang positif terhadap keadaan
sendiri dan lingkungan mereka yang berhubungan dengan hal-hal yang mereka bicarakan
dalam kelompok,
3. menyusun progran-program kegiatan untuk mewujudkan penolakan terhadap sesuatu hal
yang buruk dan memberikan dukungan terhadap sesuatu hal yang baik,
4. melaksanakan kegiatan-kegiatan yang nyata dan langsung untuk membuahkan hasil
sebagaimana apa yang mereka programkan semula.

Konseling kelompok mempunyai dua fungsi, yakni:


1. preventif, yaitu layanan konseling yang diarahkan untuk mencegah terjadinya masalah
pada individu, dalam arti bahwa individu memiliki kemampuan normal atau berfungsi
secara wajar di masyarakat, tetapi memiliki beberapa kelemahan dalam kehidupannya
sehingga menggangu kelancaran berkomunikasi dengan orang lain,
2. kuratif, yaitu layanan konseling yang diarahkan untuk mengatasi masalah yang dialami
individu. Membantu individu untuk dapat keluar dari persoalan yang dialaminya dengan
cara memberikan kesempatan, dorongan, dan pengarahan kepada individu untuk
mengubah sikap dan perilakunya agar selaras dengan lingkungannya.

C. Tujuan

Secara Umum layanan konseling kelompok bertujuan untuk mengembangkan


kemampuan bersosialisasi, khususnya kemampuan berkomunikasi dan mengentaskan masalah
individu peserta layanan. Secara lebih khusus layanan konseling kelompok bertujuan untuk
mendorong pengembangan perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap yang menunjang
perwujudan tingkah laku yang efektif, yaitu peningkatan kemampuan berkomunikasi baik verbal
maupun nonverbal.

Tujuan yang ingin dicapai dalam konseling kelompok yaitu penguasaan informasi untuk
tujuan yang lebih luas, pengembangan pribadi dan pembahasan masalah yang ada dalam diri
individu, secara luas dan mendalam yang bermanfaat bagi para anggota kelompok. Dan semua
anggota kelompok membantu untuk menyumbangkan masukannya demi terentaskannya masalah
individu peserta layanan.

Kalau dianalisis, khususnya dalam kaitannya dengan unsur kelompok, keempat unsur yang
membentuk kelompok, maka dapat diketahui bahwa tujuan yang hendak dicapai oleh kelompok
tersebut adalah menerima informasi. Lebih jauh, informasi itu akan akan dipergunakan untuk
menyusun rencana dan membuat keputusan atau untuk keperluan lain yang relevan dengan
informasi yang diberikan.

D. Asas
Asas-asas yang ada dalam layanan bimbingan kelompok diantaranya adalah sebagai
berikut :
a. Asas kerahasiaan; Para anggota harus menyimpan dan merahasiakan informasi apa yang
dibahas dalam kelompok, terutama hal-hal yang tidak layak diketahui orang lain.
b. Asas keterbukaan; Para anggota bebas dan terbuka mengemukakan pendapat, ide, saran,
tentang apa saja yang yang dirasakan dan dipikirkannyatanpa adanya rasa malu dan ragu-
ragu.
c. Asas kesukarelaan; Semua anggota dapat menampilkan diri secara spontan tanpamalu
atau dipaksa oleh teman lain atu pemimpin kelompok.
d. Asas kenormatifan; Semua yang dibicarakan dalam kelompok tidak boleh bertentangan
dengan norma-norma dan kebiasaan yang berlaku.
 Ruang Lingkup Materi
Dalam bimbingan kelompok tentunya akan diberikan beberapa materi. Berikut adalah
materi yang diberikan dalam bimbingan kelompok:
a) Pengenalan sikap dan kebiasaan , bakat dan minat, dan cita-cita serta penyalurannya.
b) Pengenalan kelemahan diri dan penanggulangannya, kekuatan diri dan
pengembangannya.
c) Pengembangan kemampuan berkomunikasi, menerima/menyampaikan pendapat,
bertingkahlaku dan hubungan sosial, baik di rumah, sekolah, maupun di masyarakat,
teman sebaya di sekolah dan diluar sekolah dan kondisi / peraturan sekolah.
d) Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik disekolah dan di rumah sesuai
dengan kemampuan pribadi siswa.
e) Pengembangan teknik-teknik penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian
sesuai dengan kondisi fisik, sosial, dan budaya.
f) Orientasi dan informasi karier, dunia kerja, dan upaya memperoleh penghasilan.
g) Orientasi dan informasi perguruan tinggi sesuai dengan karier yang henadak
dikembangkan.
h) Pengambilan keputusan dan perencanaan masa depan.

Pelayanan bimbingan kelompok juga memanfaatkan dinamika kelompokdalam mencapai


tujuan pelayanan bimbingan. Dalam sebuah kelompok juga tidak boleh terlalu besar anggotanya.
Setiap kelompok paling tidak ada 10 orang atau maksimal 15 orang.

 Kelebihan dan Kelemahan Bimbingan Kelompok


1. Kelebihan Bimbingan Kelompok
a) Bimbingan kelompok lebih bersifat efektif dan efisien waktu dan tenaga.
b) Bimbingan kelompok dapat memanfaatkan pengaruh-pengaruh seseorang atau
beberapa orang individu terhadap anggota lainnya.
c) Menyadarkan klien bahwa kenyataan yang sama juga dihadapi oleh teman-temannya,
sehingga terdorong untuk berusaha menghadapi kenytaan bersama dan saling
mendiskusikan.
d) Dalam bimbingan kelompok dapat terjadi saling tukar pengalaman diantara
anggotanya.
e) Bimbingan kelompok dapat merupakan awal dari bimbingan individual.
f) Bimbingan kelompok dapat menjadi pelengkap dari tekhnik bimbingan individual.
2. Kekurangan Bimbingan Kelompok
a) Hanya terbatas pada pencegahan.
b) Lebih berorientasi pada pemberian informasi.
c) Kurang adanya interaksi antar sesame anggota.
d) Kebutuhan individual masing-masing akan informasi yang lebih spesifik tidak dapat
sepenuhnya dilayani.
e) Informasi yang disampaikan tidak akan dapat terlalu mendalam dan lengkap, karena
tingkat kedalaman dan kelengkapan masing-masing klien dalam kelompok tidak sama
sehingga informasi yang disampaikan diselaraskan dengan kbutuhan rata-rata dalam
kelompok.
f) Tidak semua klien akan tertarik dan melibatkan diri karena daya tangkap, minat dan
kedewasaan berbeda-beda.
g) Harus menentukan materi yang sesuai bagi kelompok yang dilayani.

KESIMPULAN
Bimbingan dan konseling kelompok merupakan suatu sistem, yang memiliki komponen-
komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai tujuan. Sistem bimbingan
dan konseling kelompok merupakan sub sistem pendidikan, yang saling berhubungan dan
bekerja sama pula untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih luas.
Bimbingan kelompok adalah layanan bimbingan yang diberikan dalam suasana
kelompok, tujuan yang hendak dicapai oleh kelompok tersebut adalah menerima informasi.
Asas-asas yang ada dalam layanan bimbingan kelompok diantaranya adalah sebagai berikut :
Asas kerahasiaan, asas keterbukaan, asas kesukarelaan, asas kenormatifan.
Bimbingan dan bimbingan sebagai profesi merupakan suatu hubungan yang saling
berkaitan, dimana disana terdapat proses membantu orang lain atau bias dikatakan membimbing
orang lain agar orang tersebut memiliki pribadi yang lebih baik dalam memahami dirinya yang
dilakukan oleh seseorang dalam suatu pekerjaan (profesi).
DAFTAR PUSTAKA

Arifin,H.M. Pokok-Pokok Pikiran tentang Bimbingan dan Penyuluhan Agama, Jakarta:Bulan


Bintang,1977.
Prayitno dkk, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009.
Sukardi, Dewa Ketut, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling Di Sekolah,
Jakarta:PT.Rineka Cipta,2008.
Winkel, WS. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, Jakarta: PT Gramedia Jakarta, 2009.
Rasimin, M. P., & Hamdi, M. (2021). Bimbingan Dan Konseling Kelompok. Bumi Aksara.

You might also like