Professional Documents
Culture Documents
200709-Revisi Ujian Tesis - Christo Deksan Banunaek - 912018015
200709-Revisi Ujian Tesis - Christo Deksan Banunaek - 912018015
200709-Revisi Ujian Tesis - Christo Deksan Banunaek - 912018015
HALAMAN JUDUL
Oleh:
Christo Deksan Banunaek
NIM : 912018015
TESIS
i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN
ii
Peran Moderasi Dilema Etik Pada Pengaruh
Profesionalisme Perawat Terhadap
Kualitas Pelayanan Keperawatan
LEMBAR PERSETUJUAN
Oleh:
Christo Deksan Banunaek
NIM : 912018015
TESIS
iii
Halaman Motto
“Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu
seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia”
(Kolose 3 : 23)
(Ma’Beci)
iv
Abstract
v
Abstrak
Dilema etik merupakan situasi yang melibatkan konflik nilai-nilai atau
kepercayaan tentang tindakan apa yang benar atau yang terbaik namun dibatasi
oleh aturan-aturan atau hukum yang ada. Dilema etik yang dialami oleh perawat
cenderung mempengaruhi sikap profesional dalam bekerja dan mempengaruhi
kualitas pelayanan keperawatan. Ini menjadi latar belakang dalam penelitian ini,
sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh
profesionalisme perawat terhadap kualitas pelayanan keperawatan, dan bagaimana
pengaruh profesionalisme perawat terhadap kualitas pelayanan keperawatan
dimoderasi dilema etik.
Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Populasi dalam
penelitian ini adalah perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Salatiga dan sampel
yang di pilih adalah perawat pelaksana diruang bangsal. Metode pengambilan
sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yang
berdasarkan kriteria usia, jenis kelamin, pendidikan, dan masa kerja sebanyak 100
responden. Teknik dan metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan analisis regresi linear sederhana dan regresi moderasi dengan SPSS
versi 22.0.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profesionalisme perawat
berpengaruh positif terhadap kualitas pelayanan keperawatan, sedangkan hasil
penelitian lainnya menunjukan dilema etik mengubah pengaruh profesionalisme
perawat terhadap kualitas pelayanan keperawatan bersifat negatif.
vi
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
nikmat dan karunia-Nya penulis dapat merencanakan, menyusun dan
menyelesaikan tesis tanpa kendala yang berarti. Tesis ini dibuat untuk memenuhi
sebagian dari persyaratan-persyaratan untuk mencapai gelar Magister Manajemen
Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas
Kristen Satya Wacana Salatiga.
Penulisan tesis ini berawal dari ketertarikan penulis terhadap pengaruh
dilema etik terhadap perawat dalam melakukan asuhan keperawatan. Berdasarkan
uraian tersebut, penulis membahas penelitian ini menjadi beberapa bab. Pertama,
pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, dan manfaat penelitian. Kedua, telaah pustaka berisi tentang teori-teori
yang mendukung penelitian ini. Ketiga, metode penelitian berisi jenis penelitian,
objek penelitian, metode pengumpulan data dan teknik analisis data. Keempat,
berisi tentang analisis dan pembahasan penelitian. Kelima, penutup yang berisi
kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran.
Penulis berharap semoga tesis ini dapat memberi manfaat kepada banyak
orang khususnya dalam bidang manajemen sumber daya manusia. Penulis juga
menyadari sepenuhnya bahwa tesis ini sangat jauh dari sempurna, untuk itu saran
dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk keperluan perbaikan pada
penelitian yang akan datang.
vii
Ucapan Terima Kasih
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
anugerah-Nya tesis ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Selain itu,
penulis juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
memberikan dukungan dan doa kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir
ini. Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kedua Orang tua : Bapak Pither Banunaek dan Ibu Beci Bansae, serta
saudara-saudariku : Santi Banunaek, Penderta Yeri, yang sudah mendukung
penulis baik secara material, moril, doa, nasihat dan motivasi.
2. Ibu Roos Kities Andadari, S.E., MBA., Ph.D, selaku dosen pembimbing dan
Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
yang memberikan bimbingan, arahan, dan saran bagi penulis sejak awal
hingga terselesaikannya tesis ini.
3. Ibu Maria Rio Rita, selaku Ketua program Studi Magister Manajemen
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana.
4. Seluruh staf pengajar Fakultas Ekonomika dan Bisnis yang telah membekali
ilmu pengetahuan dan pengalaman selama peneliti menempuh pendidikan di
Universitas Kristen Satya Wacana.
5. Pihak Rumah Sakit Umum Daerah Salatiga yang telah mengizinkan peneliti
untuk melakukan penelitian terhadap para perawat di ruang rawat inap.
6. Keluarga besar Persekutuan Doa Eklesia Salatiga dan Happy Center Salatiga
untuk dukungan doa, semangat dan motivasi bagi penulis dalam menjalankan
studi hingga penyelesaian tesis ini.
7. Keluarga Kontrakan Abu-Abu: Elin, Chung, Te’o Fifi, Lens, K’Jo, Ge
Seleky, Mima, Ili, Joi, Sinyo dan Eza untuk doa dan motivasi bagi penulis.
8. Grace Siantari Septiani Aden selaku teman berbagi sekaligus motivator yang
selalu memberikan doa, dukungan, dan semangat kepada peneliti dalam
menyelesaikan tesis.
viii
9. Teman-teman seperjuangan Magister Manajemen angkatan 37 yang selalu
memberikan dukungan dan semangat kepada peneliti dalam menyelesaikan
tesis.
ix
Halaman Persembahan
x
DAFTAR ISI
Halaman Judul..........................................................................................................i
Surat Pernyataan Keaslian Tesis..............................................................................ii
Halaman Pengesahan..............................................................................................iii
Halaman Motto.......................................................................................................iv
Abstract....................................................................................................................v
Abstrak....................................................................................................................vi
Kata Pengantar.......................................................................................................vii
Ucapan Terima Kasih...........................................................................................viii
Halaman Persembahan.............................................................................................x
Daftar isi..................................................................................................................xi
Daftar Tabel..........................................................................................................xiii
Daftar Gambar......................................................................................................xiv
PENDAHULUAN...................................................................................................1
TELAAH PUSTAKA..............................................................................................5
Profesionalisme Perawat.....................................................................................6
Dilema Etik.........................................................................................................7
Kualitas Pelayanan..............................................................................................8
Pengembangan Hipotesis....................................................................................9
Model Penelitian...............................................................................................10
METODE PENELITIAN.......................................................................................11
Jenis Penelitian..................................................................................................11
Populasi dan Sampel.........................................................................................11
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel....................................12
Metode Pengumpulan Data...............................................................................14
Uji Kualitas Data...............................................................................................14
Uji Validitas....................................................................................................14
Uji Reliabilitas................................................................................................14
Uji Hipotesis......................................................................................................16
Analisis Regresi Moderasi (Moderating Regresion Analysis).......................16
xi
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.....................................................17
Gambaran Umum Objek Penelitian..................................................................17
Sejarah dan Letak Geografis Rumah Sakit Umum Daerah Salatiga..............17
Uji Validitas....................................................................................................21
Uji Reliabilitas................................................................................................24
Statistik Deskriptif..........................................................................................24
Uji Normalitas................................................................................................30
Uji Multikolinieritas.......................................................................................31
Uji Heterokedastisitas.....................................................................................32
Uji Hipotesis......................................................................................................33
Hipotesis 1......................................................................................................33
Hipotesis 2......................................................................................................35
Pembahasan.......................................................................................................37
PENUTUP..............................................................................................................40
Kesimpulan........................................................................................................40
Saran..................................................................................................................41
Keterbatasan Penelitian.....................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................43
Lampiran................................................................................................................50
xii
Daftar Tabel
Tabel 1. Variabel penelitian dan definisi operasional variabel..............................12
Tabel 2. Rincian Penyebaran Kuesioner................................................................18
Tabel 3.Karakteristik Umum Responden...............................................................19
Tabel 4.Hasil Uji Validitas.....................................................................................21
Tabel 5.Hasil Uji Reliabilitas.................................................................................24
Tabel 6.Nilai Index dan Persepsi Responden.........................................................25
Tabel 7. Hasil Statistik Profesionalisme Perawat (X1)..........................................26
Tabel 8. Hasil Statistik Deskriptif Dilema Etik (X2).............................................28
Tabel 9. Hasil Statistik Kualitas Pelayanan Keperawatan (Y)...............................29
Tabel 10. Hasil Uji Normalitas..............................................................................30
Tabel 11. Hasil Uji Multikolinearitas....................................................................31
Tabel 12. Hasil Uji Glejser....................................................................................33
Tabel 13. Uji F.......................................................................................................33
Tabel 14. Uji T Parsial...........................................................................................34
Tabel 15. Koefisien Determinasi (R2)...................................................................34
Tabel 16. Uji F.......................................................................................................35
Tabel 17. Uji T Parsial...........................................................................................36
Tabel 18. Koefisien Determinasi (R2)...................................................................37
xiii
Daftar Gambar
Gambar 1. Model Penelitian..................................................................................10
Gambar 2. Uji Normalitas Probability Plot............................................................31
Gambar 3. Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Gambar Scatterplots.................32
xiv
PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia, yang
kebanyakan orang sering melakukan berbagai cara untuk memperoleh kesehatan
yang prima. Orang yang sakit akan berusaha untuk mengatasi dan mengobati
penyakit yang diderita hingga sembuh, salah satunya melalui pelayanan kesehatan
yang didapat baik di rumah sakit maupun tempat kesehatan lainnya (Indrawati,
2013). Pasien yang juga sebagai konsumen rumah sakit, menginginkan pelayanan
yang lebih dan selalu tidak puas dengan pelayanan yang didapatkan, dimana
penilaian pasien setelah membandingkan antara harapan terhadap pelayanan yang
diterimanya, apabila sesuai maka akan puas dan sebaliknya (Wu, 2010).
1
(accountability), pengambilan keputusan yang mandiri (independent decision
making), kolaborasi (collaboration), dan pembelaan/dukungan (advocacy).
2
Dilema etik juga dapat mempengaruhi sikap perawat terkait
ketidakamanan kerja atau Job insecurity yang dapat menyebabkan perawat
melaporkan niat untuk meninggalkan atau mengubah profesi, dan berdampak
terhadap kekurangan staf perawat. Adapun penelitian yang dilakukan Burke et al.,
(2015) yang menemukan bahwa job insecurity mempengaruhi ancaman keamanan
pekerjaan, sikap kerja, keterlibatan kerja, kesejahteraan psikologis, bornout,
kepuasan pekerjaan, dukungan rumah sakit terhadap keadaan kerja perawat.
Penelitian yang sama juga dilakukan Boya et al., (2008), yang menemukan bahwa
job insecurity terbukti ada dampak negatif pada kesehatan mental dan fisik dan
transformasi perawatan kesehatan di Turki yang meningkat akibat ancaman
ketidakamanan pekerjaan bagi banyak pekerja di sektor perawatan kesehatan.
3
2015) dan juga membutuhkan interaksi yang baik antara petugas dan pasien,
apabila pemberi layanan memberikan pelayanan dengan cara dan hasil yang baik,
dapat juga menimbulkan kesan yang baik pula (Tjiptono, 2011).
4
Menurut penelitian yang dilakukan Ma’ruf (2018), kualitas pelayanan
yang baik dan sesuai di rumah sakit dapat menciptakan rasa puas pada pasien. Hal
yang sama dalam penelitian Pambudy (2016), mengungkapkan bahwa kepuasan
pasien terkait kualitas pelayanan yaitu tentang kenyamanan, keramahan dan
kecepatan pelayanan. Pencapaian kualitas pelayanan keperawatan yang dapat
memenuhi kepuasan pasien menuntut setiap perawat memiliki kompetensi sebagai
perawat professional (Meida & Gilny, 2009).
Peningkatan kualitas pelayanan terhadap pasien harus memperhatikan
manajemen perawatan pasien yang dikelola oleh dokter, perawat dan tenaga
kesehatan lainnya yang harus berkolaborasi, berkoordinasi, bekerja sama, saling
memberikan informasi dan mempunyai tujuan bersama yaitu kesembuhan pasien
(Tuti & Novita, 2016).
Dari uraian diatas, penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya
tentang dilema etik, sikap profesionalisme perawat terhadap kualitas layanan yang
diteliti oleh Vilma et al., (2015), terkait pengambilan keputusan dalam keadaan
dilema etik dan penelitian Burke et al., (2015), Boya et al., (2008) terkait
pengaruh dilema etik terhadap perawat, Ayise et al., (2007) terkait sikap
profesional, maka fokus penelitian ini yaitu meneliti tentang peran moderasi
dilema etik pada pengaruh profesionalisme perawat terhadap kualitas pelayanan
keperawatan pada perawat pelaksana di Rumah Sakit Umum Daerah Salatiga,
karena berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti menemukan bahwa
keluarga pasien sering meminta perawat untuk melakukan tindakan keperawatan
namun perawat sering menunggu keputusan dokter dan juga sering terlambat
dalam menjawab keluhan pasien atau keluarga. Adapun rumusan masalah yang
hendak diteliti yaitu (i) apakah ada pengaruh profesionalisme perawat terhadap
kualitas pelayanan keperawatan, (ii) apakah dilema etik mempengaruhi pengaruh
profesionalisme perawat terhadap kualitas pelayanan keperawatan.
5
Hasil yang diperoleh diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber informasi,
masukan untuk Rumah Sakit Umum Daerah Salatiga agar dalam merencanakan
program kegiatan kedepannya sesuai dengan yang dibutuhkan perawat dan juga
dijadikan sebagai bahan pengetahuan dan referensi untuk penelitian lebih lanjut
tentang peran moderasi dilema etik pada profesionalisme perawat terhadap
kualitas pelayanan keperawatan.
TELAAH PUSTAKA
Pelayanan di rumah sakit yang dilakukan perawat, sering mengalami
banyak masalah yang disebabkan oleh beban kerja yang berlebihan, stres kerja,
konflik kerja, ketidakamanan kerja dan pengaruh lingkungan kerja yang secara
keseluruhan menjadi penyebab dilema etik bagi perawat sehingga dalam
melaksanakan praktik keperawatan, perawat sering bertindak tidak profesional
dan menciptakan sikap kerja yang tidak sesuai dengan kompetensi perawat dan
hasilnya yaitu banyaknya keluhan dari pasien dan keluarga terhadap
ketidakpuasan dan ketidaknyamanan dalam pelayanan yang didapatkan dan juga
mempengaruhi mutu pelayanan rumah sakit dan kinerja pelayanan dari perawat.
Profesionalisme Perawat
Profesionalisme adalah sikap atau perilaku (behaviour) profesional yang
selalu berbasis pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui pendidikan,
pelatihan dan pengalaman yang bersifat formal (pendidikan formal yang
menghasilkan ijasah atau bersertifikat), non-formal (pelatihan yang
diselanggarakan sewaktu-waktu), dan informal (melalui proses magang atau dari
pengalaman kerja (Awaluddin & Arifuddin, 2019). Profesionalisme juga diartikan
sebagai perilaku, cara dan kualitas yang menjadi ciri suatu profesi (Oerip dan
Utomo, 2012). Seseorang dikatakan profesional jika mempunyai keahlian untuk
melaksanakan tugas sesuai dengan bidangnya, melakasanakan satu tugas atau
profesi dengan menetapkan standar baku di bidang profesi yang bersangkutan dan
menjalankan tugas profesinya dengan mematuhi etika profesi yang ditetapkan
(Fujianti, 2012).
6
Profesionalisme juga merupakan landasan sikap dan tindakan yang
didasarkan pada ilmu pengetahuan dan nilai-nilai profesi dalam
menyelenggarakan kegiatan dan pelayanan yang selalu mengutamakan
kepentingan publik (Dwiyanto, 2011:157). Selain itu, Saragih (2013) menyatakan
bahwa Profesionalisme perawat adalah kemampuan tenaga keperawatan
menggunakan kompetensinya untuk melaksanakan tugas dan fungsinya secara
baik dan benar dalam melaksanakan praktek keperawatan untuk kesejahteraan
manusia.
Dilema Etik
Dalam melakukan pelayanan keperawatan, sering terjadi dilema etik pada
perawat atau petugas kesehatan lainnya. Keadaan ini sangat berpengaruh terhadap
proses pelayanan dan sangat membutuhkan perhatian oleh organisasi atau pihak
rumah sakit. Dilema etik menurut Gunz et al., (2002) adalah situasi dimana harus
memilih antara dua atau lebih tindakan yang relevan, tetapi bertentangan dengan
arahan etika dan hasilnya tidak menyenangkan. Dilema etik merupakan situasi
yang melibatkan konflik nilai-nilai atau kepercayaan tentang tindakan apa yang
benar atau yang terbaik namun dibatasi oleh aturan-aturan atau hukum yang ada (
Peluso et al., 2018). Dalam situasi seperti itu, konflik mungkin timbul di antara
7
keduanya dan setiap kemungkinan solusi untuk konflik dapat berisi hasil yang
tidak diinginkan untuk satu atau lebih pihak yang terlibat.
Dilema etik juga disebabkan oleh beban kerja dan stress kerja yang
dialami perawat yang mempengaruhi proses caring, proses perawatan yang adil,
standar organisasi, tindakan otonomi, kerahasiaan pasien, keamanan kerja perawat
(Shapira-Lishchinsky, 2010). Menurut Supardi (2007), beban kerja menjadi
penyebab terjadinya dilema etik. Munandar (2008) mengungkapkan bahwa
bertambahanya waktu perawatan pasien, kondisi pasien yang selalu berubah,
keinginan berprestasi kerja dan tuntutan pekerjaan yang tinggi serta jumlah
perawat yang tidak seimbang dengan jumlah pekerjaan yang harus dilakukan
dapat memicu terjadinya stres kerja dan dilema etik pada perawat.
Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa dilema etik yang
dialami dan dirasakan oleh perawat karena berbagai masalah yang dihadapi
misalnya beban kerja yang berlebihan, stres kerja, konflik kerja, ketidakamanan
kerja, dan pengaruh lingkungan kerja berpengaruh dalam profesionalisme perawat
terhadap kualitas pelayanan keperawatan yang dirasakan oleh pasien maupun
keluarga pasien.
Kualitas Pelayanan
Kualitas pelayanan yang diberikan oleh perawat di Rumah Sakit kepada
setiap pasien akan berpengaruh pada proses kecepatan kesembuhan bagi para
pasien. Kualitas pelayanan merupakan aspek dalam rangka menciptakan kepuasan
pasien dengan melakukan sebuah tindakan yang menjadi tanggung jawab rumah
8
sakit (Eka Trisnawati, 2017). Selain itu kualitas pelayanan tercapai jika adanya
kecepatan tindakan dan kesembuhan pasien serta kepuasan pasien dalam
memperoleh pelayanan yang baik atau sesuai dengan diharapkan (Radito, 2014).
Peningkatan kualitas pelayanan, baik kompetensi teknis yang dimiliki oleh
perawat maupun dokter dalam penyelenggaran pelayanan medik dalam
memberikan pelayanan dengan kepedulian dan kesabaran sangat dipercayai dan
menjadi harapan pasien (Moh Yunus, 2018).
Berdasarkan Keputusan Menpan Nomor 63 Tahun 2004 tentang
pelayanan publik yang menyatakan asas–asas pelayanan sebagai berikut:
Transparansi yaitu bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak
yang membutuhkan dan disediakan secara layak serta mudah dimengerti,
akuntabilitas yaitu dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan, kondisional yaitu sesuai dengan kondisi dan
kemampuan pemberi dan penerima pelayanan, partisipatif yaitu dalam
penyelenggaraan pelayanan publik, mendorong masyarakat ikut berperan dengan
memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan harapan masyarakat. Kesamaan hak yaitu
tidak diskriminatif dalam arti tidak membedakan suku, ras, agama, gender, dan
status ekonomi dan juga keseimbangan hak dan kewajiban.
Pengembangan Hipotesis
Pengaruh Profesionalisme Perawat Terhadap Kualitas Pelayanan
Keperawatan
9
namun situasi dan kondisi lingkungan berpengaruh negatif terhadap kualitas
pelayanan keperawatan yang diberikan oleh perawat. Hal ini berbeda dengan
penelitian yang dilakukan Napitupulu (2012) bahwa komunikasi perawat yang
tidak terjaga saat melakukan tindakan terhadap pasien berpengaruh negatif
terhadap kekuatan negatif pikiran dan ketakutan pasien.
Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
dengan adanya Profesionalisme Perawat dapat berpengaruh positif terhadap
kualitas pelayanan keperawatan. Dengan demikian hipotesis pertama diusulkan
sebagai berikut:
H1: Profesionalisme Perawat Berpengaruh Positif Signifikan
Terhadap Kualitas Pelayanan Keperawatan
Dilema etik sering terjadi dalam situasi yang dirasakan dalam suatu
pekerjaan yang mempengaruhi perawat dalam melakukan tindakan. Menurut
penelitian Setiani (2018) menyatakan bahwa dilema etik yang dialami oleh tenaga
kesehatan baik perawat maupun bidan berpengaruh negatif pada profesionalisme
baik sikap maupun tindakan dalam melakukan praktik keperawatan. Adapun
penelitian yang dilakukan Pratama (2016), menjelaskan bahwa dilema yang
dirasakan perawat terkait kehidupan kerjanya juga berpengaruh negatif terhadap
perilaku dan kualitas layanan. Dilema etik terkait ketidakamanan kerja perawat
juga berpengaruh negatif terhadap kualitas layanan yang diberikan (Woran et al.,
2018).
10
Berdasarkan penelitian terdahulu tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
dengan adanya dilema etik yang dialami perawat menyebabkan profesionalisme
perawat berpengaruh positif terhadap kualitas pelayanan keperawatan. Dengan
demikian hipotesis kedua diusulkan sebagai berikut:
H2: Dilema Etik Yang Tinggi Menyebabkan Profesionalisme Perawat
Berpengaruh Positif Signifikan Terhadap Kualitas Pelayanan
Keperawatan
Model Penelitian
Perawat Keperawatan
X1 Y
Dilema Etik
X2
X1 :Profesionalisme Perawat
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif
dengan jenis eksplanatif karena ingin menguji hipotesis mengenai peran moderasi
dilema etik pada pengaruh profesionalisme perawat terhadap kualitas Pelayanan
11
Keperawatan. Tujuan penelitian ini yaitu menunjukan pengaruh antar variabel,
menguji teori, dan mencari simpulan yang mempunyai nilai prediktif (Sugiyono,
2011).
N
n=
1 + N.e2
Keterangan:
e = Error level (tingkat kesalahan) (catatan: Dapat dipilih oleh peneliti, umumnya
digunakan 1 % atau 0,01, 5 % atau 0,05, dan 10 % atau 0,1).
202
12
n= = 101
1 + (202) x (0,1)2
13
tidak menyenangkan a. Perbedaan pandangan dalam
untuk satu orang atau pemberian praktik pengobatan
Hubungan Perawat
lebih (Gunz et al., (2002) b. Konflik peran perawat
Dengan Sejawat dan
c. Kesulitan pekerjaan
Dokter
a. Otonomi
b. Keadilan
Pengambilan
Keputusan c. Kejujuran
d. Kerahasiaan
Kualitas Merupakan aspek dalam Bukti Fisik a. Penampilan perawat
b. Kelengkapan fasilitas
Pelayanan rangka menciptakan
kepuasan pasien dengan
Keperawatan
melakukan sebuah Empati a. Kepedulian perawat
b. Perhatian perawat
(Y) tindakan yang menjadi
tanggung jawab rumah
sakit Daya Tanggap a. Kecepatan daya tanggap
b. Kesigapan perawat
(Eka Trisnawati, 2017) Kehandalan a. Kemampuan perawat
14
Tidak setuju, (3) Netral, (4) Setuju, (5) Sangat setuju, yang akan diolah dengan
pengujian-pengujian sebagai berikut:
Uji Kualitas Data
Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan sesuatu instrumen (Arikunto, 2002: 144). Sebuah instrumen dikatakan
valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data
dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen
menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari
gambaran tentang validitas yang dimaksud.
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dapat digunakan dalam menguji kemampuan suatu hasil
pengukuran relatif konsisten apabila pengukurannya diulangi dua kali atau lebih
(Sugiyono, 2004). Reliabilitas berkonsentrasi pada masalah akurasi pengukuran
dan hasilnya. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan
tekhnik Formula Alpha Cronbach dan dengan menggunakan program SPSS 22.0
for windows.
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan agar data terdistribusi normal, dan apakah dalam
model regresi, variabel dependen, variabel independen keduanya memiliki
distribusi normal atau tidak. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual
berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik
Kolmogorov-Smirnov Test. Residual berdistribusi normal jika memiliki nilai
signifikansi > 0,05 (Ghozali, 2012).
15
Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Uji
Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas (independen) (Ghozali, 2012). Untuk
menguji multikolinieritas, dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya
variance inflation factor (VIF). Jika nilai tolerance >10 dan nilai VIF <10, maka
dapat disimpulkan data bebas dari gangguan multikolinieritas.
Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Pengujian ini dapat dilakukan dengan uji grafik scatterplot, uji park, uji
glejser dan uji white. Pengujian dalam penelitian ini menggunakan Grafik
Scatterplot dengan melihat apabila tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik
menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi
heteroskedastisitas, dan uji Glejser, jika memiliki nilai signifikansi lebih besar
dari 0,05 maka dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung
heterokedastisitas (Ghozali, 2012).
Uji Hipotesis
Analisis Regresi Moderasi (Moderating Regresion Analysis)
Penelitian ini terdiri dari satu variabel independen, satu variabel dependen,
dan satu variabel moderasi. Karena itulah digunakan moderating regression
analysis. Analisis tersebut digunakan untuk melihat apakah variabel pemoderasi
(X2) mempengaruhi pengaruh antara variabel X1 yaitu suatu variabel yang
menekan atau menerangkan variabel lainnya dan disebut sebagai variabel bebas
(independen variabel) terhadap variabel Y (variabel dependen/ terikat) yaitu: suatu
variabel yang ditentukan atau diterangkan oleh variabel lainnya dari variabel ini
disebut dengan variabel tidak bebas (dependen variabel). Pengaruh ini selanjutnya
dapat digunakan untuk mencari pengaruh variabel X1 terhadap variabel Y,
kemudian melihat apakah variabel (X2) mempengaruhi hubungan antara variabel
16
X1 terhadap Y. Moderating Regression Analysis dinyatakan dalam persamaan
sebagai berikut :
17
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Objek Penelitian
Sejarah dan Letak Geografis Rumah Sakit Umum Daerah Salatiga
Rumah Sakit Umum Daerah Salatiga merupakan rumah sakit milik
pemerintah kota Salatiga. Kota salatiga sendiri secara geografis terletak ditengah-
tengah kabupaten Semarang yang jaraknya 47 km dari kota Semarang, 53 km dari
kota Solo dan 100 km dari kota Yogyakarta. Untuk letak Rumah Sakit Umum
Daerah Kota Salatiga yaitu berada di wilayah kelurahan Mangunsari Kecamatan
Sidomukti kota Salatiga, yang berdiri diatas tanah pemerintah seluas 33.600 m2
ditambah dengan fasilitas bangunan induk sebesar 16.000 m2.
18
kepada kepala ruangan yang kemudian dibagikan ke semua perawat dan bidan
yang ada di ruangan tersebut dan alat yang digunakan yaitu alat tulis berupa
ballpoint. Penelitian ini dilakukan dalam waktu 1 bulan yaitu bulan oktober
sampai november tahun 2019. Dalam penelitian ini, peneliti menyebarkan 112
kuesioner dan sejumlah 100 kuesioner yang bisa digunakan sebagai data
penelitian. Adapun penyebaran kuesionernya dapat dilihat pada tabel berikut:
Hasil Penelitian
Karakteristik Umum Responden
Karakteristik responden dalam penelitian ini terbagi dalam profil
responden berdasarkan jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan terakhir dan masa
kerja. Adapun karakteristik umum responden tersebut akan dijelaskan dalam tabel
berikut:
1. Jenis Kelamin
Laki-laki 11 11%
Perempuan 89 89%
Jumlah 100 100%
2. Usia
19
<30 33 33%
31–40 44 44%
41–50 20 20%
>50 3 3%
Jumlah 100%
20
juga harus berganti shift baik shift pagi, siang maupun malam. Hal ini
membutuhkan tenaga dan kesehatan fisik yang baik dan cocok untuk perawat usia
muda. Sedangkan perawat yang usianya tua atau berusia 50 tahun ke atas,
biasanya bekerja pada shift pagi atau siang dan mendapatkan posisi sebagai kepala
ruangan. Dalam penelitian Farida (2011) mengatakan bahwa semakin
bertambahnya usia maka semakin bersikap energik atau memiliki kecepatan
dalam pelayanan dan juga masih bisa mengontrol emosi, bersikap sabar dan lebih
dewasa dalam bertindak.
Uji Validitas
Dalam penelitian ini pengujian validitas digunakan untuk memperlihatkan
apakah kuesioner yang digunakan sudah valid atau tidak, untuk mengetahui valid
atau tidaknya hasil dari pengujian yaitu jika r-hitung lebih besar dari r-tabel
(0,195) maka kuesioner dinyatakan valid dan sebaliknya jika r-hitung lebih kecil
dari r-tabel (0,195) maka kuesioner dinyatakan tidak valid. Adapun rangkuman
dari uji validitasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
21
Tabel 4.Hasil Uji Validitas
22
Variabel Item rhitung rtabel 5% (100) Hasil
Profesionalism x1.1 0,602 0,195 Valid
e Perawat (x1)
x1.2 0,386 0,195 Valid
x1.3 0,453 0,195 Valid
x1.4 0,661 0,195 Valid
x1.5 0,736 0,195 Valid
x1.6 0,732 0,195 Valid
x1.7 0,692 0,195 Valid
x1.8 0,659 0,195 Valid
x1.9 0,641 0,195 Valid
x1.10 0,543 0,195 Valid
x1.11 0,667 0,195 Valid
x1.12 0,544 0,195 Valid
x1.13 0,602 0,195 Valid
x1.14 0,605 0,195 Valid
x1.15 0,607 0,195 Valid
x1.16 0,554 0,195 Valid
x1.17 0,767 0,195 Valid
Dilema Etik
(x2) x2.1 0,234 0,195 Valid
x2.2 0,403 0,195 Valid
x2.3 0,327 0,195 Valid
x2.4 0,318 0,195 Valid
x2.5 0,472 0,195 Valid
x2.6 0,451 0,195 Valid
x2.7 0,542 0,195 Valid
x2.8 0,311 0,195 Valid
x2.9 0,167 0,195 Tidak Valid
x2.10 0,397 0,195 Valid
x2.11 0,269 0,195 Valid
x2.12 0,409 0,195 Valid
x2.13 0,534 0,195 Valid
x2.14 0,309 0,195 Valid
x2.15 0,539 0,195 Valid
x2.16 0,402 0,195 Valid
x2.17 0,427 0,195 Valid
x2.18 0,513 0,195 Valid
x2.19 0,368 0,195 Valid
x2.20
23
0,624 0,195 Valid
x2.21 0,384 0,195 Valid
x2.22 0,286 0,195 Valid
( Sumber : Data primer diolah tahun 2019)
Uji Reliabilitas
Dalam suatu penelitian pengujian reliabilitas dikatakan baik jika hasil
pengukurannya lebih besar dari nilai cronbach alpha. Hasil pengujian reliabilitas
dalam penelitian ini diperoleh nilai Cronbach Alpha sebesar 0,887 untuk variabel
Profesionalitas Perawat, 0,786 untuk variabel dilema etik , dan 0,865 untuk
variabel Kualitas Pelayanan Keperawatan, sehingga dari ketiga variabel tersebut
dikatakan reliabel karena nilainya lebih besar dari nilai cronbach alpha itu sendiri
yaitu 0,6. Hasil ini dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:
Statistik Deskriptif
Deskripsi Variabel
24
Untuk mengetahui jawaban responden terhadap variabel profesionalisme
perawat, dilema etik, dan kualitas pelayanan keperawatan, maka digunakan
deskripsi variabel. Analisis ini menggunakan analisis indeks untuk mendapatkan
gambaran jawaban responden mengenai variabel-variabel yang diteliti, maka
akan didasarkan pada nilai skor rata-rata (indeks) yang dikategorikan ke dalam
rentang skor berdasarkan perhitungan three box method (Ferdinand, 2006).
Teknik skoring yang digunakan dalam penelitian ini adalah minimal 1 dan
maksimal 5, maka rumus yang digunakan dalam perhitungan indeks jawaban
responden adalah sebagai berikut:
Keterangan:
25
Tabel 6.Nilai Index dan Persepsi Responden
Variabel Nilai Index Persepsi responden
26
Untuk nilai indeks dan persepsi responden tiap variabel, dapat dilihat pada
penjelasan dibawah ini.
27
Berdasarkan tabel 8 di atas diketahui bahwa nilai rata-rata indeks untuk
variabel profesionalisme perawat sebesar 82,76 dan dikategorikan tinggi. Artinya
menurut responden, profesionalisme perawat sangat penting perannya bagi
petugas kesehatan. Berdasarkan Indikator, kewajiban sosial termasuk indeks
tertinggi dengan nilai sebesar 86,45. Ini menunjukkan bahwa perawat atau bidan
dianggap mampu melaksanakan kewajiban sosialnya dalam bekerja.
28
Keterangan:
* : Akumulasi frekuensi jawaban dikali skor masing-masing
** : Jumlah * dibagi dengan 5 (tingkat skor)
*** : Akumulasi nilai indeks (**) semua pernyataan dibagi jumlah indikator
29
Rata-rata*** 81,29 Tinggi
30
Sumber : Data Primer yang Telah Diolah, 2020
Dari hasil tabel diatas, menunjukkan bahwa uji normalitas dengan
Kolmogorov-Smirnov Test statistik 0,069 dan Asymp.sig sebesar 0,200 lebih
besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan data berdistribusi normal.
Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah
didalam model persamaan regresi ditemukan korelasi antar variabel bebas atau
tidak (Ghozali, 2011: 105). Pengujian ini dapat dilihat dari Variation Inflation
Factor (VIF). Jika nilai dari VIF < dari 10 dan nilai tolerence > 0,1, maka artinya
tidak terjadi multikolinearitas. Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada tabel
11 di bawah ini.
31
Tabel 11. Hasil Uji Multikolinearitas
Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah kesamaan residual untuk
semua pengamatan pada model regresi linear. Jika terjadinya ketidaksamaan
varian dari error untuk semua pengamatan variabel bebas, maka disebut
heteroskedastisitas dan jika sama disebut homoskedastisitas (Ghozali, 2011: 139).
Pengujian menggunakan tingkat signifikansi 0,05, jika korelasi antara variabel
independen dengan residual didapat signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat
dikatakan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi.
Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar 2 dan tabel 12 di bawah
ini.
32
Gambar 3. Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Gambar Scatterplots
Dari gambar 3 diatas, terlihat bahwa secara acak titik-titik tersebut
menyebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat
disimpulkan model regresi ini sudah baik dan layak dipakai karena tidak terjadi
heteroskedastisitas.
33
Uji Hipotesis
Hipotesis 1
Pengaruh Profesionalisme Perawat Terhadap Kualitas Pelayanan
Keperawatan Positif Signifikan
34
Pengaruh profesionalisme perawat terhadap kualitas pelayanan
keperawatan dapat digambarkan dalam persamaan regresi sebagai berikut:
Y1 = 26,852 + 0,768X1
Artinya semakin tinggi profesionalisme perawat maka semakin tinggi
kualitas pelayanan keperawatan. Sebaliknya jika profesionalisme perawat rendah
maka semakin rendah juga kualitas pelayanan keperawatan. Pengaruh ini
didukung oleh koefesien determinasi R2 yang dapat dilihat pada tabel 15 di bawah
ini:
35
jujur. Dengan adanya perhatian seperti ini, akan bermanfaat pada pengetahuan dan
keterampilan yang membawa keuntungan dalam menciptakan kualitas pelayanan
keperawatan yang lebih baik.
Hipotesis 2
Dilema Etik Yang Tinggi Menyebabkan Profesionalisme Perawat
Berpengaruh Positif Signifikan Terhadap Kualitas Pelayanan Keperawatan
36
Tabel 17. Uji T Parsial
37
dengan rekan kerja ataupun pasien dan juga dalam membuat keputusan, dimana
profesionalisme perawat mengalami perubahan. Pada saat berhadapan dengan
dilema etik terdapat juga dampak emosional berupa rasa marah, frustasi dan takut
saat prores pengambilan keputusan pada perawat dan hal ini biasanya
menimbulkan perubahan profesionalisme yang dampaknya berupa menurunnya
sikap dedikasi, kewajiban sosial yang dilakukan, kemandirian dalam bekerja,
keyakinan terhadap peraturan profesional serta afiliasi komunitas profesional
yang tidak terjaga. Hal ini yang mempengaruhi menurunnya kualitas pelayanan
keperawatan. Dengan adanya kesiapan mental, kesiapan dalam membuat
keputusan baik tindakan yang tepat maupun konsekwensinya yang mungkin
dihadapi oleh perawat maka dapat meminimalkan dampak dari dilema etik
tersebut.
Pembahasan
Berdasarkan hasil temuan dalam penelitian ini, menunjukkan bahwa
profesionalisme perawat tergolong tinggi. Profesionalisme merupakan faktor yang
penting karena mempengaruhi kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan
perawat kepada pasien. Profesionalisme perawat yang tinggi tercermin dari
adanya sikap dedikasi perawat terhadap pekerjaannya, dimana hal ini mendorong
perawat menjaga nama baik profesinya dimata masyarakat dengan membangun
hubungan yang baik dengan pasien dan keluarga pasien. Selain itu, perawat yang
selalu menggunakan kompetensi dan selalu konsisten bekerja sesuai aturan yang
ada dan juga membangun hubungan yang baik dengan rekan kerja, juga
mencerminkan sikap profesionalisme yang tinggi. Hal ini juga didukung
penelitian Kusnanto (2013) bahwa seorang perawat yang profesional jika
memiliki karakteristik seperti: otoritas (authority), akuntabilitas (accountability),
pengambilan keputusan yang mandiri (independent), dan pembelaan atau
dukungan (advocacy).
38
menjalankan pekerjaannya. Sikap tersebut antara lain, mencintai pekerjaannya,
menggunakan kompetensinya dalam bekerja, membangun hubungan baik dengan
rekan kerja, pasien maupun keluarga pasien yang di dukung dengan kemampuan
komunikasi keperawatan.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Id et al., (2019) terkait
dengan sikap profesionalisme perawat yang tetap dijaga bahkan dalam ketegangan
emosional yang dirasakan perawat terkait dengan kewajiban sosial, kemandirian,
bahkan terkait peraturan profesional di rumah sakit tersebut dalam menciptakan
kualitas pelayanan yang baik. Dengan adanya dukungan terhadap profesionalisme
perawat akan mempengaruhi kualitas pelayanan keperawatan yang lebih baik.
Sementara itu temuan dalam penelitian ini juga menunjukan bahwa dilema
etik tergolong tinggi dan dirasakan oleh perawat yang bekerja di ruang rawat inap.
Dilema etik merupakan situasi yang sulit yang timbul dan mengubah sikap
39
perawat misalnya stress, susah mengontrol emosi, hubungan komunikasi dengan
rekan kerja, pasien atau keluarga pasien tidak terjaga dalam bekerja sehingga
kualitas pelayanan keperawatan yang diharapkan tidak tercapai. Dilema etik yang
tinggi tercermin dari kurangnya pengetahuan dalam membuat keputusan yang
cepat terhadap permintaan keluarga terkait tindakan yang tepat sesuai kondisi
pasien, jumlah pekerjaan yang meningkat disertai tekanan kerja dari rekan kerja
maupun masayarakat. Hal ini sejalan dengan penelitian Aghdam (2013) bahwa
dilema etik karena konflik antar perawat dan pasien atau keluarga adalah masalah
yang sering ditemui perawat yang membuat perawat sulit membuat keputusan
dalam melakukan asuhan keperawatan.
Keadaan ini, terjadi jika perawat merasa berada di dalam konflik ketika
mereka dihadapkan dengan dua pilihan yang sulit dimana mereka tidak yakin
pilihan mana yang lebih baik untuk dilakukan (Bilajac & collegoeus, 2011).
Selain itu, situasi ini terjadi ketika perawat tidak memiliki pedoman untuk
memutuskan tindakan yang benar. Hal ini yang membuat dilema etik semakin
tinggi dirasakan perawat. Hal ini juga didukung dengan penelitian Darwati et al.,
(2015) bahwa perawat sulit melakukan tindakan asuhan keperawatan yang utuh
kepada pasien disebabkan harus mengerjakan tugas dokter yang dilimpahkan
kepada perawat sehingga tugas utama tidak berjalan dengan baik.
Selain itu, dilema etik terjadi akibat nilai-nilai perawat, klien atau
lingkungan tidak lagi menjadi kohesif sehingga timbul pertentangan dalam
mengambil keputusan dan dapat menimbulkan stress pada perawat karena dia tahu
apa yang harus dilakukan, tetapi banyak rintangan untuk melakukannya. Hal ini
mempengaruhi profesionalisme perawat dimana mereka merasa tidak memiliki
kekuatan dan keterbatasan pengetahuan terkait etik dan bagaimana membuat
keputusan etik sehingga kualitas pelayanannya menurun. Selain itu dilema etik
terjadi pada responden yang merupakan perawat yang bekerja di ruang rawat inap
yang relatif memiliki karakteristik terkait usia, jenis kelamain, pendidikan dan
masa kerja berbeda dimana hal ini berpengaruh pada proses pengambilan
keputusan dalam menyelesaikan masalah.
40
Menurut Canadian Nurse Association (2009) dilema etik merupakan
situasi yang timbul ketika secara bersamaan terjadi pemaksaan tindakan
keperawatan yang bertentangan dengan pemahaman etika tertentu sedangkan
tindakan tersebut harus dilakukan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan White, Phakoe, & Rispel, (2015) dan Hamid, et al., (2016) yang
mengungkapkan dilema etik mempengaruhi perawat terkait karakteristiknya
dalam melaksanakan asuhan keperawatan secara profesional, mengalami tekanan
terkait kondisi kerja yang buruk, pendapatan yang rendah, perilaku rekan kerja
yang tidak kooperatif dan juga pandangan masyarakat terhadap citra buruk
perawat bahkan tuntutan keluarga pasien, sehingga kualitas pelayanan
keperawatan menurun.
Mengingat dilema etik menjadi masalah yang tidak dapat dihindari oleh
perawat, upaya perlu dilakukan pihak rumah sakit dengan memberikan pelatihan
pencegahan dilema etik. Diharapkan dengan upaya seperti ini, maka ketika
perawat mengalami dilema etik, mereka mampu mengatasi hal tersebut dengan
solusi yang tepat yang kemudian diharapkan berdampak pada pengaruh
profesionalisme perawat yang positif terhadap kualitas pelayanan keperawatan.
PENUTUP
Kesimpulan
Profesionalisme perawat yang bertugas di ruang rawat inap dipersepsikan
tinggi, demikian juga kualitas pelayanan keperawatan. Hal ini menunjukkan
bahwa profesionalisme perawat berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas
pelayanan keperawatan. Artinya dengan adanya profesionalisme perawat yang
semakin tinggi maka semakin tinggi juga kualitas pelayanan keperawatan atau
sebaliknya.
41
yang mengharuskan perawat melakukan tindakan keperawatan yang cepat
sedangkan tindakan tersebut diluar wewenangnya perawat. Hal ini menunjukkan
dilema etik menyebabkan profesionalisme perawat berpengaruh negatif signifikan
terhadap kualitas pelayanan keperawatan. Artinya semakin tinggi dilema etik
menyebabkan pengaruh profesionalisme perawat menurun maka semakin
menurun kualitas pelayanan keperawatan atau sebaliknya.
Saran
Adapun saran peneliti dalam penelitian ini yaitu, agar kualitas pelayanan
dapat ditingkatkan, selain terus mendorong profesionalisme perawat maka rumah
sakit harus berusaha untuk meminimalkan dilema etik yang dihadapi oleh perawat
dengan cara: Pertama, mengontrol perawat untuk selalu berpedoman pada etika
profesi dalam menjalankan pelayanan kesehatan, mengontrol hubungan perawat
dengan rekan kerja maupun pasien dan juga proses pengambilan keputusan.
Kedua, perlu dibuat petunjuk pelaksanaan tindakan perawat yang lebih mengarah
kepada tugas mandiri keperawatan sedangkan sedikit demi sedikit perlu
mengurangi tugas pelimpahan dan lebih meningkatkan pelatihan terkait
pencegahan dilema etik maupun pembinaan terkait nilai etik keperawatan kepada
perawat maupun tenaga kesehatan lainnya. Ketiga, bagi perawat untuk lebih
memperluas dan memperdalam kompetensi dan ilmu pengetahuannya guna
mendukung tugas dan pelayanannya.
Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu pertama, responden tidak mewakili
semua perawat dari semua bagian di RSUD Salatiga. Kedua, kuesioner yang baru
di isi pada saat waktu pengumpulan dan ada beberapa kesamaan jawaban
kuesioner, sehingga hal tersebut akan menghasilkan jawaban yang tidak akurat
dan tidak cukup untuk menggambarkan keadaan yang sebenarnya.
42
menambah variabel penelitian yang selanjutnya akan diteliti sehingga bisa
membandingkan hasil pengujian yang telah dilakukan dengan hasil pengujian
sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
43
Arikunto, S (2002). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Awaluddin, I., & Arifuddin Mas’ud. (2019). Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran,
Komitmen Organisasi, Profesionalisme, Gaya Kepemimpinan, Dan Struktur
Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial. Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan
(Jpep), 4(3), 99–113.
Ayise Karadag, Filiz Hisar, & Ozhan Elbas. (2007). “The Lever of Professionalism
Among Nurses in Turkey”. Journal of Nursing Scholarship, Vol 39 No. 4, pp 371-
374.
Bilajac et al. 2001. How Nurses and physicians Face Ethical Dilemmas – The
Croatian experience. Nursing Ethic 18(3): 341–355
Bollig, G., Schmidt, G., Rosland, J. H., & Heller, A. (2015). Ethical Challenges In
Nursing Homes - Staff’s Opinions And Experiences With Systematic Ethics
Meetings With Participation Of Residents’ Relatives. Scandinavian Journal Of
Caring Sciences, 29(4), 810–823. Https://Doi.Org/10.1111/Scs.12213
Boya, F. Ö., Demiral, Y., & Ergör, A. (2008). Boya Et Al._2008_Perceived Job
Insecurity Effects On Nurse Mental Health, 613–619.
Bungin, Burhan. (2010). Metode Penelitian Kualitatif. Rajawali Pers. Jakarta.
Burke, R. J., Ng, E. S. W., & Wolpin, J. (2015). Economic Austerity And Healthcare
Restructuring: Correlates And Consequences Of Nursing Job Insecurity.
International Journal Of Human Resource Management, 26(5), 640–656.
Https://Doi.Org/10.1080/09585192.2014.921634
Chahal, H. (2008). Predicting Patient Loyalty and Service Quality Relationship: A Case
Study of Civil Hospital. The Journal of Business Perspective, Vol 12 No.4.
Chan, G.K. (2011). Trajectories of approaching death in the emergency department:
clinician narratives of patient transitions to the end of life. Journal of pain and
symptom management, 42 (6), 864–881.
Darwati, L. E., Winarni, I., Haedar, A., & Belakang, L. (2015). Studi
Fenomenologi : Pengalaman Perawat Dalam Melaksanakan Asuhan
Keperawatan Pada Pasien Henti Jantung Di Salah Satu Igd Rumah Sakit Tipe
44
a Di Jawa Timur. Jurnal Medika Respati, X, 30–48.
Dedi, B., & Afiyanti, Y. (2008). Perilaku Caring Perawat Pelaksana Di Sebuah Rumah
Sakit Di Bandung : Studi Grounded Theory. Jurnal Keperawatan Indonesia, 12(1),
40–46.
Delaune. (2015). Hubungan Motivasi Dan Komitmen Organisasi Dengan Kinerja Perawat
Dalam Pelaksanaan Dokumentasi Asuhan Keperawatan. Jurnal Keperawatan
Indonesia, 18 No.1, 9.
Depkes RI. (2011). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2011. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI.
Dwiyanto, Agus. (2011). Mengembalikan Kepercayaan Publik Melalui Reformasi
Birokrasi, PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Eka Trisnawati. (2017). Kualitas Pelayanan Terhadap Tingkat Kepuasan Pasien Di
Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso Pontianak. Bisma, 1(12), 37–46.
Farida. (2011). Kepemimpinan Efektif dan Motivasi Kerja dalam Penerapan Komunikasi
Terapeutik Perawat. Jurnal Ners. 6(1):31-41.
Ferdinand, Augusty. (2013). Metode Penelitian Manajemen. Semarang. Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Gunz., H.P., S.P. Gunz dan J.C. McCutcheon. (2002). " Organizational Influences on
Approaches to Ethical Decisions by Professionals: The Case of Public
Accountants". Canadian Journal of Administrative Sciences, Vol. 19 No. 1, hal 76-
91.
Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS (7th ed.).
Semarang: Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. (2012). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 20.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Id, G. H., Daddona, J., Burke, D. J., Cullinane, J., Skeer, M., & Wurcel, A. G. (2019). “
45
You ’ Re Kind Of At War With Yourself As A Nurse ”: Perspectives Of Inpatient
Nurses On Treating People Who Present With A Comorbid Opioid Use Disorder.
Plos One, 1–16.
Kusnanto. (2014). Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta: EGC
Lee & Yom. (2007). A Comparative Study of Patients’ and Nurses’ Perceptions of The
Quality of Nursing Services, Satisfaction and Intent to Revisit The Hospital: A
Questionnaire Survey. International Journal of Nursing Studies, pp545–555.
Hamid, S., Kanwal, R., Bajwa, M. H., Khalid, S., & Mubarak, H. (2016). Ethical Issues
Faced By Nurses During Nursing Practice In District Layyah , Pakistan. Diversity
And Equality In Health And Care, 13, 302–308.
Herlambang. Susatyo. (2011). Etika Profesi Tenaga Kesehatan: Pedoman Untuk Sukses
Berkarya Bagi Tenaga Kesehatan. Cetakan pertama 2011.Yogyakarta: KDT
Hestiantoro, Andon, dkk. (2012). Best practices on imperial (infertility, menopause, pcos,
endometriosis, recurrent miscarriage, invitro fertilization, adolescent gynecology,
luterine bleeding. Jakarta: Sagung Seto.
Indrawati. (2013). Manajemen Keperawatan Dan Komunikasi Keperawatan. Jakarta:
Graha Ilmu
Laine, M., Van Der Heijden, B. I. J. M., Wickstrom, G., Hasselhorn, H. M., &
Tackenberg, P. (2009). Job Insecurity And Intent To Leave The Nursing Profession
In Europe. International Journal Of Human Resource Management, 20(2), 420–
438. Https://Doi.Org/10.1080/09585190802673486
Maulana, A. (2013). Sistem Pelayanan Kesehatan, Tujuan Pelayanan Kesehatan. Jakarta:
EGC.
Ma’ruf, M. H. (2018). Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien
Pada Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo. Jurnal Akuntansi Dan Pajak, 16(02),
37–45. Https://Doi.Org/10.29040/Jap.V16i02.211
Meida Agnes Wijaya, G. A. R. (2009). Persepsi Pasien Terhadap Kompetensi Profesional
Perawat. Skolastik Keperawatan, 1(1), 75–82.
Moh Yunus. (2018). Analisis Peningkatan Kualitas Pelayanan Rawat Inap Jiwa Di
46
Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang. Jurnal Mahasiswa Administrasi
Negara (Jman), 02(02), 119–135.
Mochtar dkk.,. 2013. Faktor yang Berhubungan dengan Stres Kerja pada Pedagang
Tradisional Pasar Daya Kota Makassar Tahun 2013: 1-11.
Morika, H. D. (2017). Hubungan Beban Kerja Perawat Dengan Timbang Terima
(Overan) Pasien Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam Ibnu Sina. The
Indonesian Journal Of Health Science, 9(1), 13–22.
Mulyadi, E., & Hannan, M. (2013). Profesionalisme perawat dalam perspektif masyarakat
madura. Jurnal Kesehatan “Wiraraja Medika,” 126–129.
Mundakir. (2011). Komunikasi Keperawatan Aplikasi Dalam Pelayanan.Yogyakarta:
Graha Ilmu
M.M. Nilarn Widyarini. (2005). Dalam Perspektif Pasien ( Pendekatan Kualitatif).
Proceeding, Seminar Nasional PESA T 2005, (2002), 23–24.
Munandar, Ashar Sunyoto. (2008). Psikologi Industri Dan Organisasi. Universitas
Indonesia, Jakarta.
Napitupulu, J. (2012). Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Pelayanan
Keperawatan di Rumah Sakit Umum Estomihi Medan. Universitas Sumatera Utara
Nikbakht, A., Rezapour, R., Cheraghi, M. A., & Mohammadi Shahbalaghi, F. (2013).
Nursing professional excellence: A grounded theory approach. Life Sciences, 10(1),
1616–1620.
Noprianty, C. S. F. R., & Karana, I. (2019). Perilaku Caring Perawat Berdasarkan Teori
Jean Watson di Ruang Rawat Inap. Jurnal Kesehatan Vokasional, 4(1), 33–48.
Nursalam. (2011). Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan
Profesional (Edisi: 3). Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam. (2015). Manajemen keperawatan: aplikasi dalam praktik keperawatan.Jakarta:
Salemba.
Oerip, S. P., dan Utomo, T. T. (2012). Mengatasi Krisis Manusia di Perusahaan. Jakarta:
PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Pambudy, A. P. (2016). Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Lokasi Terhadap
Kepuasan Pasien Di Puskesmas Dukun Gresik. Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen,
I(01), 11–21.
Peluso, M. J., Kallem, S., Elansary, M., & Rabin, T. L. (2018). Ethical Dilemmas During
International Clinical Rotations In Global Health Settings: Findings From A
Training And Debriefing Program. Medical Teacher, 40 (1), 53–61.
47
Https://Doi.Org/10.1080/0142159x.2017.1391374
Po_er & Perry, 2012. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses Dan
Praktek. Volume II. Jakarta: EGC.
Pratama, M. Y. (2016). Analisis Kualitas Kehidupan Kerja Perawat Pelaksana Di Rumah
Sakit Putri Hijau Medan. Jurnal Jumantik, 1(1), 147–154.
Pohan, Imbolo. (2007). Jaminan Mutu Layanan Kesehatan. Penerbit Buku Kedokteran
ECG, Jakarta.
Purwoto, Agus dan Sri Wahyuni. (2009). Modul Laboratorium Statistik (SPSS) Program
SA. Jakarta: Abfii Perbanas.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Afabeta
48
Supardi . (2007). Analisa Stres Kerja Pada Kondisi Dan Beban Kerja Perawat Dalam
Klasifikasi Pasien Di Ruang Rawat Inap Rumkit TK II Putri Hijau Kesdam I/BB,
Medan.
Suryadi. (2009). Manajemen Mutu Berbasis Sekolah: Konsep dan Aplikasi. Bandung: PT
Sarana Panca Karya
Yanti, R. I., & Warsito, B. E. (2013). Hubungan Karakteristik Perawat, Motivasi, Dan
Supervisi Dengan Kualitas Dokumentasi Proses Asuhan Keperawatan Retyaningsih
Ida Yanti*, Bambang Edi Warsito ** *). Jurnal Managemen Keperawatan, 1, 107–
114.
Yazdannik, A., Yekta, Z. P., & Soltani, A. (2012). Nursing Professional Identity: An
Infant Or One With Alzheimer. Iranian Journal Of Nursing And Midwifery
Research, 17(2), 178–186.
Wagner, P., Hendrich, J., Moseley, G., & Hudson, V. (2007). Defining medical
professionalism: A qualitative study. Medical Education, 41(3), 288–294.
White, J., Phakoe, M., & Rispel, L. C. (2015). ‘Practice What You Preach’: Nurses’
49
Perspectives On The Code Of Ethics And Service Pledge In Five South African
Hospitals. Global Health Action, 1, 1–8.
Wulandari, Elisabeth P. (2012). Hubungan Kepuasan Pasien Rawat Jalan dan Tingkat
Loyalitas Pasien di Poli Kebidanan Siloam Hospital. Program Studi Kesehatan
Masyarakat. Universitas Esa Unggul: Jakarta.
Woran, I. L., Tucunan, A. A. T., Maramis, F. R. R., Kesehatan, F., Universitas, M., &
Ratulangi, S. (2018). Hubungan Antara Supervisi Dan Keamanan Kerja Dengan
Kinerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rsud Noongan. Jurnal Kesmas, 7(5).
Wu, C. (2010). The Study of Service Gaps in The Hospital. Northeast Decision Sciences
Institute Proceedings, 27-32.
Internet
50
Lampiran 1.
Pedoman Wawancara
KUESIONER PENELITIAN
Data Responden
Petunjuk: Isilah dengan benar dan lingkarilah pilihan sesuai dengan data anda.
Berilan tanda centang (√ ) pada pilihan jawaban yang anda setujui dan jawablah dengan
jujur sesuai hati nurani anda. Setiap pernyataan berikut hanya membutuhkan satu jawaban
dengan keterangan pilihan jawaban sebagai berikut :
STS : Sangat Tidak Setuju, TS : Tidak Setuju, N : Netral, S : Setuju, SS : Sangat Setuju
51
Dedikasi
1. Saya menggunakan kompetensi dan pengalaman saya dalam
bekerja sebagai perawat profesional.
12. Saya menerima kritik dan saran dari rekan seprofesi terkait
kinerja saya sebagai seorang perawat.
52
16. Saya memiliki hubungan interaksi yang baik, dan selalu
bertukar pendapat dengan rekan seprofesi lainnya
13. Saya selalu menegur rekan kerja atau sejawat, jika mereka
melakukan kesalahan.
53
14. Saya selalu menghargai dan menghormati rekan kerja saya
meskipun ada konflik kerja.
54
1. Saya selalu berpenampilan bersih dan rapi dalam melayani
pasien.
55
18. Saya selalu meyakinkan pasien dan keluarga terkait dokter
dan perawat yang profesional dalam melakukan perawatan.
Lampiran 2
56
Tabel 3. Uji Validitas Variabel Dilema Etik
57
Tabel 4. Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan Keperawatan
58
Tabel 5. Uji Realibilitas Variabel Profesionalisme Perawat
59
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.786 23
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.865 20
Lampiran 3
60
Hasil Uji Asumsi Klasik
61
Gambar 2. Uji Heterokedastisitas dengan Scatterplots
Lampiran 4
62
Hasil Uji Hipotesis
63
Lampiran 5
64
Surat Ijin Penelitian dari Fakultas
Lampiran 6
65
Surat Tembusan Dari Kesbangpol Salatiga
Lampiran 7
66
Surat Ijin Penelitian dari Rumah Sakit Umum Daerah Salatiga
67