Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 6

ANALISIS METODE UMMI DALAM PELAFALAN HURUF HIJAIYAH PADA

ANAK DTA BAITUL MUHAJIRIN

Nuraeni Munawaroh
nuraenimunawaroh04@gmail.com
Putri Nabila
putrinabilacrb762@gmail.com
Rizal Abdul Malik
rizalabdulmalik@gmail.com
MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

Abstract
This study aims to find out the ummi learning method used among children and find out
how well children are able to read and understand the Quran and how to pronounce hijaiyah
letters correctly. This research uses quantitative methods using techniques such as data
collection in the form of questionnaires, tests and documentation.
The population and sample are all class III students of DTA Muhajirin totaling 20
people. In this study, the results of the research obtained the use of the ummi method at the
Muhajirin landfill has gone well. Good Quran reading skills and good memorization. It can
be concluded that there is an influence of the Ummi method in the ability to read the Quran
in children at the Muhajirin landfill.
Keywords: Hijaiyah Pronunciation, Reading the Quran, Ummi method.
‫ملخص‬
‫تهدف هذه الدراسة إلى معرفة طريقة تعلم األمة المستخدمة بين األطفال ومعرفة مدى قدرة األطفال على قراءة وفهم القرآن‬
‫ يستخدم هذا البحث األساليب الكمية باستخدام تقنيات مثل جمع البيانات في‬.‫وكيفية نطق الحروف الحسائية بشكل صحيح‬
‫ المجتمع اإلحصائي والعينة جميعهم من طالب الصف الثالث من‬.‫ شكل استبيانات واختبارات وتوثيق‬DTA ‫مهاجرين‬
‫ شخصا‬20 ‫ويبلغ مجموعهم‬.
‫ سارت نتائج البحث التي تم الحصول عليها باستخدام طريقة‬، ‫ في هذه الدراسة‬ummi .‫في مكب مهاجرين بشكل جيد‬
‫ يمكن أن نستنتج أن هناك تأثير لطريقة األمة في القدرة على قراءة القرآن عند‬.‫مهارات جيدة في قراءة القرآن وحفظه جيدا‬
‫األطفال في مكب النفايات في المهاجرين‬.
‫ طريقة األمة‬،‫ قراءة القرآن‬،‫ نطق الحسية‬:‫الكلمات الرءيسية‬.

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode pembelajaran ummi yang
digunakan dikalangan anak-anak dan mengetahui seberapa kemampuan anak dalam membaca
dan memahami al-Quran serta bagaimana pelafalan huruf hijaiyah dengan benar. Penelitian
ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan teknik seperti pengumpulan data
berupa angket, tes dan dokumentasi. Adapun populasi dan sampel yaitu seluruh santri kelas
III DTA Muhajirin yang berjumlah 20 orang.
Pada penelitian ini maka memperoleh hasil penelitian yaitu penggunaan metode ummi
di TPA Muhajirin sudah berjalan dengan baik. Kemampuan membaca al-Quran yang baik
dan hafalan yang cukup baik. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh metode Ummi
dalam kemampuan membaca al-Quran pada anak di TPA Muhajirin.
Kata kunci: Pelafalan Hijaiyah, Membaca al-Quran, metode Ummi.

A. PENDAHULUAN
Mengingat pentingnya Al-Quran sebagai pedoman bagi umat Islam, yang mencakup
pedoman dan petunjuk rinci untuk mengatur kehidupan baik di dunia maupun di akhirat,
Syuaib Mallombasi (2015) menyatakan dalam jurnalnya bahwa pendidikan Al-Quran
sangatlah penting, khususnya bagi anak-anak, karena hal itu membentuk kepribadian mereka
untuk masa depan. Oleh karena itu, sangat penting bagi umat Islam untuk melakukan upaya
untuk menjadi pembaca Al-Quran yang lebih baik dalam kehidupan sehari-hari mereka. Hal
ini menunjukkan bahwa membaca telah diwajibkan bagi manusia sejak awal Islam.
sebagaimana tercantum dalam ayat 1–5 Surat Al-Alaq.
Salah satu pilar Islam adalah mengajarkan anak-anak mengaji agar mereka bisa
mengembangkan fitrah. Demikian pula, sebelum nafsu menguasai mereka dan mencemari
mereka dengan despotisme dan ajaran sesat, cahaya kebijaksanaan akan terlebih dahulu
masuk ke dalam hati mereka. Namun, banyak umat Islam yang justru lupa meninggalkan Al-
Quran; mereka tidak lagi membaca, mempelajari, atau bahkan mengamalkan ajarannya.
Butuh waktu bertahun-tahun bagi orang untuk belajar membaca Al-Quran di masa lalu.
Belakangan ditemukan teknik-teknik seperti metode Qiroaati, iqro, al-barqi, metode Ummi,
dan lain-lain yang dapat membantu manusia belajar membaca Al-Quran dengan cepat.
Peneliti DTA Baitul Muhajirin Pendidikan tertarik melakukan penelitian di sana untuk
mengetahui dampak metode Ummi terhadap kemahiran anak-anak dalam membaca Al-Quran
dan apakah metode tersebut sederhana, cepat, menyenangkan dan sesuai standar ilmiah
seperti Tajwid dan Fashohah. Berdasarkan pengamatan peneliti diketahui bahwa proses
pembelajaran majelis menggunakan metode terkini yaitu metode Ummi dengan irama yang
khas.
Petunjuk umum berikut ini terdapat dalam buku panduan UMMI yang disusun oleh Masruri
dan Ahmad Yusuf (2007) dalam mengajarkan Metode UMMI: Tiga jilid setebal 40 halaman
yang menjadi Buku Metode Ummi untuk Remaja dan Dewasa dilengkapi dengan buku
Tajwid dan Ghorib. Setiap buku mencakup subjek, keterampilan, dan latihan/pemahaman.
Ada sepuluh hingga lima belas siswa dan seorang guru di setiap kelas. Dengan menggunakan
kitab klasik atau kitab klasik yang dibacakan, ajarkan jilid 1. Pengajaran jilid 2–3, yang
mencakup Al-Quran, dapat dilakukan melalui mendengarkan murni atau membaca klasik.
Setiap siswa harus menyelesaikan tahapan setiap volume ke tingkat yang telah ditentukan.
Jika siswa benar-benar mahir dan lancar membaca, mereka dapat melanjutkan ke jilid atau
level berikutnya; namun, mereka masih perlu memahami halaman 20 dan 40 secara
menyeluruh. Halaman 1 sampai halaman 40 tes diberikan secara acak (jangan membaca
halaman terakhir saja). Selanjutnya, pengujian ditingkatkan, idealnya oleh penguji atau
koordinator. Selain itu, alat peraga juga harus digunakan untuk memaksimalkan hasil dalam
proses belajar mengajar. Jenjang pendidikan Metode UMMI adalah. Buku Panduan Metode
Ummi ini terbagi menjadi tiga jilid, yang meliputi buku Metode Ummi jilid 1-3 beserta
tambahan isi tentang ghorib dan tajwid. Setiap buku membahas topik yang berbeda dan
membutuhkan pengetahuan dan kemampuan yang berbeda. dan setiap volume menampilkan
subjek yang berbeda; misalnya pokok bahasan jilid 1 adalah: pengenalan satu huruf dengan
menggunakan harokat fatha A-Ya. Bacalah dua atau tiga huruf tunggal yang mengeja "A-
Ya". Dengan harokat fathah, kasroh, dhommah, fathah tanwin, kasroh tanwin, dan dhommah
tanwin, dibaca tiga sampai lima kata penghubung. Sekilas tentang dhommah, fathah tanwin,
kasroh tanwin, dan dhommah tanwin dalam harokat fathah kasroh.

B. METODE
Penelitian kuantitatif tipe expost facto adalah metode yang sedang digunakan atau
direncanakan akan digunakan oleh peneliti. Variabel yang diteliti harus dapat diukur agar
dapat melakukan penelitian kuantitatif. Jenis penelitian ini banyak berfokus pada frekuensi
kemunculan suatu variabel dan biasanya menyajikan data dalam bentuk angka.
Arikunto mengartikan penelitian kuantitatif sebagai pendekatan penelitian yang sangat
mengandalkan angka-angka, dimulai dari pengumpulan data, interpretasi data, dan penyajian
hasil. Populasi penelitian ini adalah anak kelas III SD yang berjumlah 20 orang, namun yang
menjadi sampel hanya 16 siswa. Dengan menggunakan sistem acak, maksimal empat siswa
dipilih secara acak dari setiap kelas untuk digunakan dalam proses pengambilan sampel. Tiga
metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini oleh peneliti: tes, observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Berikut ini akan dibahas lebih detail mengenai metode
pengumpulan data yang digunakan:
Peneliti mengacu pada foto-foto dan data siswa proses pembelajaran siswa kelas I dan kelas
III DTA Baitul Muhajirin sebagai dokumentasi. Siswa SD Baitul Muhajirin kelas III dan I
diberikan serangkaian pertanyaan tertulis untuk diisi sebagai bagian dari angket yang
digunakan peneliti. Data sejauh mana metode Ummi mempengaruhi pemahaman bacaan Al-
Quran anak kecil dan kemampuan mereka mengucapkan huruf hijaiyah dengan benar
dikumpulkan melalui penggunaan kuesioner ini. Tes tersebut melibatkan pembacaan Al-
Quran dengan suara keras kepada anak-anak kecil, dan para peneliti menggunakannya untuk
menentukan seberapa baik anak-anak tersebut dapat membaca Al-Quran dan seberapa fashih
pengucapannya.
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penulis menggunakan panduan format dokumentasi berupa foto sebagai alat penelitiannya.
Anak usia dini diminta menjawab langsung kuesioner tertulis, dan tujuan tes tersebut adalah
untuk mengukur seberapa baik mereka bisa membaca Al-Qur'an. Statistik deskriptif dan
inferensial adalah metode analisis data yang diterapkan dalam penelitian ini. Menulis dan
menganalisis kumpulan data tanpa menyimpulkan apa pun tentang populasi yang diamati
adalah tujuan dari teknik pengolahan data yang disebut statistik deskriptif. Dengan
menggunakan statistik semacam ini, seseorang dapat secara efektif mendeskripsikan rata-rata,
perbedaan, hubungan, dan konsep lainnya sekaligus memadatkan sejumlah besar data ke
dalam bentuk yang dapat diproses. Dengan bantuan observasi dari sampel yang lebih kecil
yang dianggap mewakili populasi yang lebih besar, statistik inferensial dapat digunakan
untuk menarik kesimpulan tentang populasi secara keseluruhan.
Tabel 1. Pedoman penilaian tingkat daya serap peserta didik
Interval Frekuensi Kategori Presentasi
X<85,95 5 Rendah 25%
85,95<X<95,05 10 Sedang 50%
X>95,05 5 Tinggi 25%
Jumlah 20 100%

Metode-metode yang ditunjukkan pada Tabel 1 merupakan pedoman yang digunakan untuk
menilai tingkat penyerapan siswa. Hasil penelitian dengan metode UMMI yang dilakukan di
DTA Baitul Muhajirin, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung dapat dilihat ditabel 2.
dan kemampuan membaca Al-Qur'an Tabel 3.

Tabel 2. Kelancaran dan Kefashihan dalam melafalkan huruf hijaiyah


Interval Frekuensi Kategori Presentasi
X<85,95 34 Rendah 20%
85,95<X<95,05 6 Sedang 30%
X<95,05 10 Tinggi 50%
Jumlah 20 100%

Dengan menggunakan sampel 20 orang santri DTA Baitul Muhajirin, data tabel 1 di atas
dapat digunakan untuk menentukan bahwa 5 atau 25% diantaranya masuk dalam kategori
rendah, 10 atau 50% masuk dalam kategori sedang, dan 5 atau 25% masuk dalam kategori
sedang. masuk dalam kategori tinggi. Hal ini menunjukkan kategori metode UMMI sedang—
45%—mewakili daya serap peserta didik.

Tabel 3. Kelancaran dalam membaca Al-Qur'an


Internal Frekuensi Kategori Presentasi
X<85,95 8 Rendah 40%
85,95<X<95,05 9 Sedang 45%
X<95,05 3 Tinggi 15%
Jumlah 20 100%

berdasarkan Tabel 2 analisis deskriptif penerapan metode ummi. memfokuskan pada dua
puluh siswa kelas tiga DTA Baitul Muhajirin sebagai subjek penelitian. Kategori rendah
berjumlah 4 atau 20%, kategori sedang berjumlah 6 atau 30%, dan kategori tinggi berjumlah
10 atau 50%. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa metode ummi sangat
bermanfaat bagi siswa kelas 3 DTA Baitul Muhajirin dalam meningkatkan kelancaran dan
fashihan dalam mengucapkan huruf hijaiyah.
berdasarkan data hasil analisis pada Tabel 3. Delapan orang atau 40% termasuk dalam
kategori rendah, sembilan orang atau 45% termasuk dalam kategori sedang, dan tiga orang
atau 15% termasuk dalam kategori tinggi berdasarkan analisis. sampel sebanyak dua puluh
mahasiswa DTA Baitul Muhajirin. Temuan ini menunjukkan bahwa kelancaran membaca Al-
Qur'an metode ummi masuk dalam kategori sedang, karena siswa kelas III DTA Baitul
Muhajirin baru mulai bisa membaca Al-Qur'an. Dari hasil penyelidikan dan analisis terlihat
jelas bahwa pendekatan Ummi berpengaruh terhadap pembelajaran membaca Al-Qur'an dan
membaca huruf hijaiyah. Mengingat metode Ummi tergolong sederhana.
D. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dan perbincangan selanjutnya dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
Dari hasil penelitian terlihat bahwa DTA Baitul Muhajirin berhasil menerapkan metode
UMMI dan berdampak pada mahasiswa. Pra-Santase Tabel 1 menunjukkan penerapan
metode UMMI pada kelas 3 SD masuk dalam kategori sedang. Sementara itu, pemahaman
bacaan Al-Quran berada pada rentang sedang berdasarkan temuan analisis deskriptif.
E. DAFTAR PUSTAKA

You might also like