Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

MAKALAH

TANGGUNG JAWAB PENDIDIKAN ISLAM


(MATA KULIAH ILMU PENDIDIKAN ISLAM)

KELOMPOK 3
ALVIA NUR AINI (2023390101803)
MUH. USMAN ZAID (2023390101779)
UBAIDUL WAFI (2023390101796)

FAKULTAS ILMU TARBIYAH


INSITUT AGAMA ISLAM IBRAHIMY
GENTENG – BANYUWANGI
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Ilmu Pendidikan Islam tentang Tanggungjawab
Pendidikan Islam dengan tepat waktu. Dan semoga sholawat serta salam selalu tecurahkan kepada Nabi kita
Muhammad SAW.
Kami mengakui bahwa kami hanyalah manusia yang memiliki banyak kekurangan oleh karena itu
tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna, begitu pula dengan makalah ini. Tidak semua
hal dapat kami deskipsikan dengan sempurna dalam penulisan makalah ini. Kami melakukan semaksimal
mungkin dengan kemampuan yang kami miliki.
Dengan menyelesaikan makalah ini kami berharap dapat bermanfaat bagi kita semua. Dan semoga
dengan adanya makalah ini dapat membantu kita dalam memahami tentang Tanggungjawab Pendidikan
Islam.

Banyuwangi, 27 September 2023

Penyusun

ii2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................................................... i


KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG .......................................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ...................................................................................................... 1
C. TUJUAN ............................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB .............................................................................. 2
B. TANGGUNG JAWAB ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN ISLAM ......................... 3
C. TANGGUNG JAWAB GURU DALAM PENDIDIKAN ISLAM ..................................... 4
D. TANGGUNG JAWAB MASYARAKAT DALAM PENDIDIKAN ISLAM ..................... 5
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN .................................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA

iii
3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tujuan hidup seorang muslim pada dasarnya adalah untuk mengabdi pada Allah SWT. Karena
pengabdian adalah bentuk realisasi dari keimanan dan diaplikasikan dalam setiap sendi-sendi kehidupan dan
itu adalah menjadi tujuan dari pendidikan Islam. Sedangkan tujuan pendidikan Islam adalah terbentuknya
insan yang memiliki dimensi religius, berbudaya, dan berkemampuan ilmiah.
Pendidikan terbagi menjadi 3 yaitu pendidikan informal, pendidikan nonformal, dan pendidikan formal.
Penanggung jawab pendidikan informal adalah orang tua dan keluarga di rumah. Mereka perlu mendidik
anak mereka agar menjadi anggota masyarakat yang berbudi. Penanggung jawab pendidikan nonformal
adalah masyarakat kursus dan sejenisnya. Mereka perlu mendidik peserta didik sehingga memiliki
keterampilan yang memadai. Dan penanggung jawab pendidikan formal adalah sekolah dan perguruan
tinggi. Peranan dan tanggung jawab pendidikan formal, informal dan nonformal ini sangatlah penting,
semuanya saling berkaitan dan harus saling menunjang demi terwujudnya tujuan pendidikan Islam dan
tujuan pendidikan Indonesia yakni “membangun aqidah yang luhur dan mencerdaskan kehidupan bangsa
sehingga menjadi manusia yang bahagia didunia dan diakhirat.

َ ‫َو ِم ْنهُ ْم َم ْن يَقُو ُل َربَّنا آتِنا فِي ال ُّد ْنيا َح َسنَةً َوفِي ْاْل ِخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنا َع‬
ِ َّ‫ذاب الن‬
, ‫ار‬
101-102 :‫ سورة البقرة‬.‫ب‬ ِ ‫َّللاُ َس ِري ُع ْال ِحسا‬
َّ ‫صيبٌ ِم َّما َك َسبُوا َو‬ ِ َ‫ك لَهُ ْم ن‬َ ِ‫أُولئ‬

Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan
kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka". Mereka itulah orang-orang yang mendapat
bahagian dari apa yang mereka usahakan; dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya. (QS. al-Baqoroh: 201-
202).[1]
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan tanggung jawab?
2. Bagaimana tanggung jawab orang tua dalam pendidikan Islam?
3. Bagaimana tanggung jawab guru dalam pendidikan Islam?
4. Bagaimana tanggung jawab masyarakat dalam pendidikan Islam?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari tanggung jawab
2. Untuk mengetahui tanggung jawab orang tua dalam pendidikan Islam
3. Untuk mengetahui tanggung jawab guru dalam pendidikan Islam
4. Untuk mengetahui tanggung jawab masyarakat dalam pendidikan Islam
1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB

Menurut W.J.S Poerwadarminta tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya
artinya jika ada suatu hal boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan dan sebagainya.[2]Tanggung ini pula
memiliki arti yang lebih jauh bila memakai imbuhan bertanggung jawab dalam kamus besar Bahasa
Indonesia diartikan suatu sikap seseorang yang secara sadar dan berani mau mengakui apa yang dilakukan,
kemudian ia berani memikul segala resikonya.[3]
Tanggung jawab mestinya sangat mudah untuk dimengerti oleh setiap orang. Tetapi jika diminta untuk
melakukan sesuai dengan definisi tanggung jawab tadi maka sering kali masih terasa sulit, merasa keberatan
bahkan banyak orang merasa tidak sanggup jika diberikan tanggung jawab. Tak jarang banyak orang yang
sangat senang dengan melempar tanggung jawabnya dengan kata lain suka mencari kambing hitam untuk
menyelamatkan dirinya sendiri dari perbuatan yang merugikan orang lain.
Menurut Friedich Agust Hayek dalam bukunya Monetary Theory and Trade Cycle, penanggung jawab
yaitu ” All forms of responsibillity refers to the responsibillity of individual. The term of shared
responsibillity is generally only used to cover the liabillity it self. The responsibler doesn’t bear the full
consequences of their decisions”.[4]
Menurut pendapat penulis makalah, tanggung jawab itu merupakan suatu kewajiban yang harus
dilaksakan sebagai akibat dari perbuatan yang telah dilakukan dalam rangka menghasilkan sesuatu yang
bermanfaat bagi orang lain. Kemudian penulis membagi tanggung jawab menjadi dua bagian yaitu tanggung
jawab pada diri sendiri, dimana baik atau buruknya suatu kejadian yang terjadi kepada diri kita adalah
tanggung jawab kita sendiri, bukan orang lain dan tidak menyalahkan siapapun atau yang paling buruk
adalah menyalahkan takdir.
Kemudian yang kedua yaitu tanggung jawab kepada orang lain dan lingkungan sekitar, dimana manusia
merupakan mahluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam hidupnya untuk pengembangan dirinya.
Sebagai contoh jika masyarakat telah memilih seseorang sebagai lurah, maka dia akan bertanggung jawab
kepada masyarakat yang mempercayainya. Tentu sebagai seorang pak lurah dia harus memperhatikan
kelangsungan kehidupan masyarakat yang ia pimpin serta kesejahteraan mereka dan juga keadaan
lingkungan tempat tinggal masyaraktnya tersebut.
Jadi, Kesimpulannya yaitu penanggung jawab pendidikan merupakan suatu keadaan wajib bagi
komponen masyarakat baik individu maupun golongan dalam menanggung pendidikan yang ada dengan
tujuan mencerdaskan masyarakat agar dapat hidup lebih maju sejahtera.

2
B. TANGGUNG JAWAB ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN ISLAM

Pendidik pertama dan utama adalah orangtua sendiri. Mereka berdua yang bertanggung jawab penuh atas
kemajuan perkembangan anak kandungnya, karena sukses tidaknya anak sangat tergantung kepada
pengasuhan, perhatian, dan pendidikannya. Kesuksesan seorang anak merupakan cermin atas kesuksesan
orang tuanya.
Banyak hadis yang mengisyaratkan tentang tanggung jawab terhadap pendidikan anaknya. Di antaranya
dalam rangka menanamkan aqidah kepada anak, pertama kali yang dilakukan oleh orang tua mengajarkan
kalimat syahadat kepada anak, dengan memperdengarkan kalimat tersebut kepada anak. Maka sebagai orang
tua yang bijaksana dan mempunyai pengetahuan yang tinggi harus mengerti hal tersebut selain mampu
mengajari anaknya untuk berpikir dan memberikan ilmu kepada anaknya tersebut. Hal itu sesuai dengan
hadits Nabi sebagai berikut:
”Dari Abu Rafi’ dari ayahnya,ia berkata;aku pernah melihat Rasulullah saw adzan sebagaimana adzan
sholat,di telinga Hasan bin Ali pada saat Fatimah melahirkannya.” ( Abu Dawud, Sunan Abu Dawud (Beirut:
Dar al-Ma’arif, t.th.,) h. 215).
Hal itu dapat dikuatkan oleh adanya hadist di bawah ini yangArtinya:”Setiap anak yang
dilahirkan,adalah fitrah.Tinggal kedua orang tuanyalah yang akan menjadikannya sebagai seorang
Yahudi,Nasrani,ataupun Majusi”( al-Bukhary, Al-Jami’ hadis nomor 1296:196)
Begitu juga dalam hadist yang lain disebutkan:”Dari Samurah,bahwasannya Nabi Muhammad saw
bersabda; Setiap anak yang lahir terpelihara dengan aqiqahnya yang disembelih untuknya pada hari ketujuh
kelahirannya.Rambutnya dicukur dan si bayi diberi nama.” ( Ibnu Majah , Sunan Ibnu Majah,hadist nomor
3661, juz11 (Beirut: Dar al-ma’arif,t.th.), h. 64)
Hadis-hadis diatas menerangkan tentang kewajiban orangtua terhadap anak sebagai tanggung jawabnya
yang harus dilakukan menurut konsepIslam.Namun demikian,masih banyak hadist-hadist yang tidak penulis
eksplore dalam tulisan ini yang masih berkaitan dengan tanggung jawab orangtua.Sebab menurut penulis
hadist tersebut diatas sudah dapat mewakili untuk dijadikan landasan teoritis dalam penelitian ini.
Bentuk-bentuk Tanggung Jawab Orang Tua diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Memelihara dan membebaskan anak. Ini merupakaqn bentuk yang paling sederhana dari tanggung
jawab setiap orang tua,dan merupakan dorongan alami untuk mempertahankan kelangsungan hidup
manusia.
2. Melindungi dan menjamin kesamaan, baik jasmaniah maupun rohaniah dari berbagai gangguan
penyakit dan dari penyelewengan kehidupan serta tujuan hidup yang sesuai dengan falsafah hidup
dan agama yang dianutnya.
3. Memberi pengajaran dalam arti yang luas sehingga anak memperoleh peluang untuk memiliki
pengetahuan dan kecakapan seluas dan setinggi mungkin yang dapat dicapainya.
4. Membahagiakan anak baik di dunia maupun di akhirat, sesuai dengan pandangan dan tujuan hidup
muslim (M. Sudiyono,2009: 310).

3
Hal tersebut di atas menunjukkan betapa utama nya keluargasehingga harus di dahulukan terlih dahulu dari
pada masyarakat. Karena keluarga adalah komponen terkecil dari masyarakat, bila keluarga dapat
terkoordinir dengan baik, maka masyarakatpun ikut menjadi baik.

C. TANGGUNG JAWAB GURU DALAM PENDIDIKAN ISLAM

Pendidik merupakan potensi paedagogis yang mengarahkan perkembangan hidup anak didik. (M. Arifin,
1987: 32) Pendidik yang pertama dan utama adalah orang tua sendiri yang bertanggung jawab secara penuh
atas kemajuan perkembangan anak kandungnya, karena sukses anaknya merupakan sukses orang tua juga.
Pendidik disini adalah mereka yang memberikan pelajaran peserta didik, yang memegang suatu mata
pelajaran tertentu di sekolah.(Ahmad Tafsir, 1992:75) orangtua sebagai pendidik pertama Dan utama
terhadap anak-anaknya, tidak selamanya memiliki waktu yang leluasa dalam mendidik anak-anaknya.
Selainkarena kesibukan kerja, tingkat efektifitas dan efisiensi pendidikan tidak akan baik jika pendidikan
hanya dikelola secara alamiah. Oleh karena itu, anak lazimnya dimasukkan ke dalam lembaga sekolah.
Penyerahan peserta didik ke lembaga sekolah bukan berarti melepaskan tanggung jawab orangtua sebagai
pendidik yang pertama dan utama, tetapi orangtua tetap mempunyai saham yang besar dalam membina dan
mendidik anak kandungnya.
Sesungguhnya seorang pendidik bukanlah bertugas memindahkan atau mentrasfer ilmunya kepada orang
lain atau kepada anak didiknya. Tetapi pendidik juga bertanggungjawab atas pengelolaan, pengarah
fasilitator dan perencanaan. al-Ghazali membagi tanggung jawabpendidik menjadi tiga bagian, yaitu: ( Abu
Hamid Muhammad al-Ghazali, 1979: 65-70).
a. Sebagai instruksional (pengajar), yang bertugas merencanakan pengajaran dan melaksanakan
program yang telah disusun serta mengakhiri dengan pelaksanaan penilaian setelah program
dilakukan.
b. Sebagai educator (pendidik), yang mengarahkan peserta didik pada tingkat kedewasaan dan
berkepribadian kamil seiring dengan tujuan Allah swt. menciptakannya.
c. Sebagai managerial (pemimpin), yang memimpin, mengendalikan kepada diri sendiri, peserta didik
dan masyarakat yang terkait, terhadap berbagai masalah yang menyangkut upaya pengarahan,
pengawasan, pengorganisasian, pengontrolan dan partisipasi atas program pendidikan yang
dilakukan.
Pendidik berarti juga orang dewasa yang bertanggung jawab memberi pertolongan pada anak didik
dalam perkembangan jasmani dan rohaninya, agar mencapai tingkat kedewasaan, mampu berdiri sendiri dan
memenuhi tingkat kedewasaannya, mampu berdiri sendiri memenuhi tugasnya sebagai hamba dan khalifah
Allah swt. dan mampu sebagai makhluk social dan sebagai makhluk individu yang mandiri (Suryosubroto,
1983: 26).

4
D. TANGGUNG JAWAB MASYARAKAT DALAM PENDIDIKAN ISLAM

Masyarakat adalah kumpulan individudan kelompok yang diikat oleh kesatuan budaya, agama, dan
pengalaman – pengalaman yang sama serta memiliki sejumlah penyesuaian dalam ikut memikul tanggung
jawab pendidikan secara bersama – sama. Masyarakat adalah lembaga ketiga setelah keluarga dan sekolah
untuk memberikan pengaruh dan arahan terhadap pendidikan anak – anak.[5]
Setiap masyarakat mempunyai cita-cita, peraturan-peraturan dan system kekuasaan tertentu. Masyarakat,
besar pengaruhnya dalam memberi arah terhadap pendidikan anak, terutama para pemimpin masyarakat atau
peguasa yang ada didalamnya. Pemimpin masyarakat muslim tentu saja menghendaki agar setiap anak didik
menjadi anggota yang taat dan patuh menjalankan agamanya, baik dalam lingkungan keluarganya, anggota
sepermainannya, kelompok kelasnya dan sekolahnya. Bila anak telah besar diharapkan menjadi anggota
yang baik pula sebagai warga desa, kota, dan warga negara. [6]
Dengan demikian, dipundak mereka (masyarakat) terpikul keikitsertaan membimbing pertumbuhan dan
perkembangan anak. Ini berarti bahwa pemimpin dan penguasa dari masyarakat ikut bertanggung jawab
terhadap penyalenggaraan pendidikan. Sebab tanggung jawab pendidikan pada hakikatnya merupakan
tanggug jawab moral dari setiap orang dawasa baik segi perseorangan maupun sebagai kelompok social.
Tanggung jawab ini ditinjau dari segi ajara Islam, secara implicit mengandung pula tanggung jawab
pendidikan.[7]
Dalam perspektif Islam, peranan dan tanggung jawab pendidikan oleh masyarakat juga merupakan
sebuah keharusan. Masyarakat Islam menjunjung nilai-nilai di antaranya adalah nilai ketuhanan,
persaudaraan, keadilan, amar ma`ruf nahi munkar, dan solidaritas. [8] Sebagaimana dinyatakan dalam Al
Qur`an yang artinya :

َ ‫َّللاَ لَ َعل َّ ُك ْم تُرْ َح ُم‬


20 :‫ سورة الحجرات‬.‫ون‬ َ ُ‫إِنَّ َما ْال ُم ْؤ ِمن‬
َّ ‫ون إِ ْخ َوةٌ فَأَصْ لِحُوا بَي َْن أَ َخ َويْ ُك ْم َواتَّقُوا‬
“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara dan perbaikilah diantara persaudaraan kalian, dan
takutlah kepada Alloh agar kalian beruntung" (QS. Al Hujurat 10). [9]
Dari ayat tersebut amat jelas bahwa Islam menjunjung nilai persaudaraan, dimana ada unsur saling
mengingatkan, memberi contoh, agar tercipta lingkungan madani. Oleh karena itu, jelaslah bahwa Islam juga
memandang bahwa sebuah masyarakat yang dijiwai nilai-nilai Islam harus berperan dan bertanggung jawab
dalam penyelenggaraan pendidikan. Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan yang secara
sederhana dapat diartikan sebagai kumpulan individu dan kelompok yang diikat oleh kesatuan Negara,
kebudayaan dan agama.

5
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Tanggung jawab itu merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksakan sebagai akibat dari perbuatan
yang telah dilakukan dalam rangka menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain yang
dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT. Pendidik pertama dan utama adalah orangtua sendiri. Mereka
berdua yang bertanggung jawab penuh atas kemajuan perkembangan anak kandungnya, karena sukses
tidaknya anak sangat tergantung kepada pengasuhan, perhatian, dan pendidikannya. Kesuksesan seorang
anak merupakan cermin atas kesuksesan orang tuanya. Pendidik merupakan potensi paedagogis yang
mengarahkan perkembangan hidup anak didik Pendidik yang pertama dan utama adalah orang tua sendiri
yang bertanggung jawab secara penuh atas kemajuan perkembangan anak kandungnya, karena sukses
anaknya merupakan sukses orang tua juga. Masyarakat turut memikul tanggung jawab didalam membimbing
pertumbuhan dan perkembangan pendidikan anak dalam hal nilai ketuhanan, persaudaraan, keadilan, amar
ma`ruf nahi munkar, dan solidaritas. Peran masyarakat didalam pendidikan antara lain: mengawasi jalannya
nilai sosio budaya, menyalurkan aspirasi masyarakat, membina dan meningkatkan kualitas keluarga.

6
DAFTAR PUSTAKA

http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/ARRASYID
[1] Departemen Agama RI, Al-Hidayah Al-Qur’an Tafsir Perkata Tajwid Kode Angka, (Banten: Kalim), 32.
[2] Hery Noer Aly, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999), 88.
[3] Ibid, 89.
[4] Muhammad Bin Ismail, Shohih Bukhari, Juz 2 (Dar Ibnu Kastir. 1993), 6
[5] Djumransyah dan Abdul Malik Karim Amrullah,Pendidikan Islam, (Malang: UIN-Malang Pers, 2007),
99
[6] Zakiah Daradjat, Ilmu …,26.
[7] Ibid, 27.
[8] Abdullah Ulwan, Tarbiyah …,90.
[9] Departemen Agama RI, Al-Hidayah …, 517.

You might also like