Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415

Vol. 12 No. 1 Agustus 2019

PENGARUH SUHU PROSES TERHADA P SINTESIS ALKYD RESIN DARI


DAUN KEMANGI (OCIMUM BASILICUM) SEBAGAI BAKAL BINDER
PEMBUATAN CAT

Theodorus Cahyo Paparingan1, Dony Syamsuddin Halomoan Pasaribu2,


Fatah Ibnul Qoyyim3, Ani Purwanti4
1,2,3,4
Jurusan Teknik Kimia, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
1 2
Email: thdrous.cahyo@gmail.com, donisyamsuddin@gmail.com,
3 4
fatunqoyyim76@gmail.com, ani4wanti@akprind.ac.id

Masuk: 01 Juli 2019, Revisi masuk: 15 Juli 2019, Diterima: 16 Juli 2019

ABSTRACT
Alkyd resin are an example of a polymer product formed by the condensation
polymerization process. Alkyd has great value when modified with natural oils or
synthesis (triglycerides). This study aims to determine the effect of temperature on the
mechanical properties of alkyd resin. The research process consists of 4 stages: the
extraction process, the distillation process, the alcoholysis reaction and the esterification
reaction. The study began by extracting essential oils from dried basil leaves. Extraction
is done using n-hexane solvent which will be removed in the distillation process. The
alcoholysis begins by reacting basil essential oil with glycerin in a volume ratio of 1:5 at
o
180 C. Then the esterification step is carried out by mixing phthalic anhydride into a batch
reactor with a molar ratio of glycerol:phthalic anhydride 3:2. Then analyze aspects of
viscosity, acid numbers, iodic numbers, and colors. The results obtained in the analysis
o
showed a process temperature of 180 C more effectively used for further research
processes because of the compatibility of the results with the alkyd resin reference value.
The results obtained are 189516 cP viscosity, acid number 6,83935 mg/g, iodic number
1,8935 mg/g, and a dark yellow color.

Keywords: Alcoholysis, Alkyd resin, Basil, Esterification.

INTISARI
Alkyd resin adalah salah satu contoh produk polimer yang terbentuk dari proses
polimerisasi kondensasi. Alkyd resin banyak digunakan dalam industri cat, coating, serta
pembentukan film. Alkyd memiliki nilai besar ketika dimodifikasi dengan minyak alam
atau sintesis (trigliserida). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu
proses terhadap sifat mekanik alkyd resin. Proses penelitian ini ada 4 tahap yaitu proses
ekstraksi, proses distilasi, reaksi alkoholisis dan reaksi esterifikasi. Penelitian dimulai
dengan mengekstraksi minyak atsiri dari daun kemangi yang sudah dikeringkan.
Ekstraksi dilakukan menggunakan pelarut n-heksana yang akan di hilangkan di proses
distilasi. Tahap alkoholisis diawali dengan mereaksikan minyak atsiri kemangi dengan
o
gliserin dengan perbandingan volume 1:5 pada suhu 180 C. Kemudian dilakukan tahap
esterifikasi dengan mencampurkan anhidrida phtalat ke dalam reaktor batch dengan
perbandingan molar gliserol : anhidrida phtalat 3:2. Selanjtunya dilakukan analisis
terhadap aspek viskositas, bilangan asam, bilangan iod dan warna. Hasil yang diperoleh
o
pada analisis menunjukkan suhu proses 180 C lebih efektif digunakan untuk proses
penelitian lanjutan karena kesesuaian hasil dengan nilai acuan alkyd resin. Adapun hasil
yang diperoleh ialah viskositas 189516 cP, bilangan asam 6,83935 mg/g, bilangan Iod
1,8935 mg/g, dan warna kuning gelap.

Kata-kaca kunci: Alkoholisis, Alkyd resin, Esterifikasi, Kemangi.

21
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 12 No. 1 Agustus 2019

PENDAHULUAN seperti akar, batang, kulit, daun, bunga


Saat ini polimer memiliki peranan dan biji (Gunawan dan Mulyani 2004;
penting dalam kehidupan manusia. Lutony dan Rahmayati 1994). Besarnya
Manusia membutuhkan polimer seperti kandungan minyak atsiri pada daun
plastik, bahan perekat, dan lainnya kemangi menjadi alasan untuk banyak
dalam jumlah yang besar. Alkyd resin dimanfaat sebagai bahan dasar untuk
adalah salah satu contoh produk pembuatan berbagai produk, salah
polimer yang terbentuk dari proses satunya ialah alkyd resin.
polimerisasi kondensasi. Alkyd resin Alkyd resin adalah polyester yang
memiliki nilai besar ketika dimodifikasi dihasilkan melalui polimerisasi kondensi
dengan minyak alam atau sintesis dari tiga monomer, yaitu polyols,
(trigliserida). Penambahan minyak polybasic acids, dan fatty acids atau
tersebut berfungsi sebagai pemberi triglyceride oil (minyak nabati). Alkyd
efek pengering (minyak akan resin merupakan suatu produk hasil
mengering pada permukaan padat) reaksi esterifikasi yang dimodifikasi oleh
karena teroksidasi oleh udara. Masalah minyak kering atau asam lemak jenuh
yang terjadi pada pembuangan limbah (Ikhuoria dkk., 2007). Minyak nabati
alkyd resin adalah sulit terurai di memiliki potensi untuk mengembangkan
lingkungan (Ikhuoria dkk., 2007). Oleh alkyd resin menjadi produk kimia polimer,
karena itu perlu dilakukan penelitian sehingga penelitian-penelitian tentang
untuk mengembangkan alternatif alkyd alkyd resin saat ini banyak membahas
resin yang lebih ramah lingkungan. alkyd resin termodifikasi oleh minyak
Kemangi (ocimum basilicum) nabati. American Society for Testing and
merupakan tanaman tahunan yang Materials (ASTM) mendefinisikan alkyd
tumbuh liar dan dapat ditemukan di sebagai resin sintetis terbuat dari
banyak tempat. Tanaman kemangi polyhydric alcohol dan polybasic acid
merupakan tanaman yang mudah yang dimodifikasi dengan minyak nabati
didapatkan, dapat tumbuh di tanah atau asam lemak (Jones, 1983).
terbuka maupun teduh, dan tidak tahan Fisher dan Hayward (1998)
terhadap kekeringan. Tanaman menerangkan bahwa proses pembuatan
kemangi adalah sejenis tanaman alkyd resin ada dua metode yaitu:
hemafrodit yang tumbuh di daerah 1. Proses monogliserida
tropis. Tanaman ini termasuk family Proses monogliserida adalah
lamiaceae yang banyak tumbuh di pembuatan alkyd resin dimana
Indonesia. Seiring meningkatnya ilmu minyak nabati direaksikan dengan
pengetahuan dan teknologi, tanaman polyol yang dipanaskan bersama
kemangi telah banyak dimanfaatkan dengan katalis seperti timbal, sodium,
oleh masyarakat Indonesia. Tanaman kalsium, atau seng. Reaksi antara
kemangi biasanya digunakan sebagai trigliserida (minyak nabati) dan
pelengkap masakan atau lalapan gliserol (polyol) disebut dengan reaksi
(Safwan dkk. 2016). alkoholisis. Reaksi alkoholisis
Kemangi banyak mengandung menghasilkan monogliserida, setelah
senyawa kimia, antara lain alkaloid, monogliserida terbentuk dapat
flavonoid, tannin, saponin, triterpenoid, langsung direaksikan dengan
dan minyak atsiri. Kandungan minyak polybasic acid atau anhydride.
atsiri pada daun kemangi sebesar 2. Proses fatty acid (asam lemak)
70,05% dan mengandung eugenol Pada metode ini asam lemak, polyol
sebagai komponen utamanya (Kusuma, (gliserol, atau pentaerythritol) dan
2010). Minyak atsiri atau minyak eteris polybasic acid atau anhydride (maleic
atau minyak esensial merupakan anhydride) dipanaskan bersama
minyak yang mudah menguap pada dalam reaktor. Proses ini
suhu kamar, mempunyai rasa getir, membutuhkan energi yang lebih
berbau wangi, dan umumnnya larut besar dan biaya yang lebih mahal
dalam pelarut organik. Minyak ini dibandingkan dengan proses
dihasilkan dari bagian tanaman tertentu
22
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 12 No. 1 Agustus 2019

monogliserida, karena perlu proses Bahan


pemisahan asam lemak dari minyak. Bahan yang digunakan pada
Namun, metode ini membutuhkan penelitian ini ialah minyak atsiri kemangi,
waktu yang lebih singkat karena gliserin (C3H8O3), NaOH, dan pthalic
prosesnya hanya satu tahap. anhydride (C8H4O3).
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh suhu proses Prosedur penelitian
terhadap sifat mekanik alkyd resin yang a. Preparasi bahan
dimodifikasi dengan minyak atsiri dari Kemangi dikeringkan di bawah sinar
daun kemangi sebagai bahan dasar matahari lalu dipotong kecil hingga
pembuatan cat. Penelitian ini penting menjadi serbuk. Proses selanjutnya
dilakukan untuk mengurangi produk ialah mesh kemangi dengan ukuran
alkyd yang terbuat dari bahan kimia 80 mesh.
dengan memanfaatkan bahan alami. b. Pengambilan minyak atsiri
Proses pengambilan minyak atsiri
METODE PENELITIAN dilakukan dalam dua tahap, yaitu
Ruang lingkup penelitian ekstraksi dan destilasi. Proses
Penelitian ini bersifat eksperimen ekstraksi dilakukan dengan prosedur
dengan variabel suhu proses. Metode sebagai berikut. Kemangi ditimbang
yang digunakan dalam pembuatan sebanyak 50 gr, kemudian dibungkus
alkyd resin ialah proses monogliserida. dengan kain putih dan dimasukkan ke
Analisis hasil eksperimen yang rangkaian alat soxhlet ekstraktor,
dilakukan meliputi bilangan asam, kemudian diekstraksi selama 1 (satu)
bilangan iod, viskositas, dan warna. jam dengan pelarut n-heksana
volume 250 mL. Proses selanjutnya
Alat ialah destilasi. Hasil dari proses
Alat yang digunakan pada penelitian ekstraksi dimasukkan ke dalam
ini adalah gelas beaker, gelas ukur, rangkaian alat destilasi, kemudian
o
pipet volume, corong, rangkaian alat dipanaskan pada suhu 69 C selama 1
soxhlet ekstraktor, rangkaian alat (satu) jam. Setelah proses selesai
destilasi, dan rangkaian alat untuk maka akan diperoleh hasil berupa
pembuatan alkyd resin (Gambar 1). minyak atsiri yang dapat digunakan
sebagai bahan untuk pembuatan
alkyd resin.
c. Pembuatan alkyd resin
Proses pembuatan alkyd resin
dilakukan dalam dua tahapan proses,
yaitu alkoholisis dan esterifikasi,
keduanya dijalankan secara batch
pada labu leher tiga. Dalam proses
alkoholisis dibuat larutan dengan
komposisi minyak dicampur dengan
gliserin dengan perbandingan volume
1:5 yaitu volume minyak 10 mL dan
Gambar 1. Rangkaian alat untuk volume gliserin 50 mL. Larutan yang
pembuatan alkyd resin terbentuk ditambah NaOH sebanyak
6,5 gr yang berfungsi sebagai katalis.
Keterangan: Tahap selanjutnya, larutan
1) Statif dipanaskan pada suhu bervariasi
o
2) Pendingin balik antara 180-260 C dengan selisih 20
o
3) Motor pengaduk C pada setiap eksperimen. Proses
4) Labu leher tiga pemanasan dilakukan selama 2 jam.
5) Termometer Proses esterifikasi dilakukan setelah
6) Pemanas proses alkoholisis selesai. Dalam
proses ini, larutan yang dihasilkan
23
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 12 No. 1 Agustus 2019

pada tahap sebelumnya ditambah Sampel segera dititrasi dengan


ptahlic anhydride (PA) dengan larutan natrium-thiosulfat (Na2S2O3
perbandingan PA dengan bahan 0,1 N) sampai larutan berwarna
ialah 2:3 molar), selanjutnya kuning pucat, kemudian ditambahkan
dipanaskan selama 45 menit pada 2 mL larutan pati, lalu lanjutkan
o
suhu 200 C. proses titrasi sampai warna biru tepat
hilang.
Variabel penelitian Kemudian dibuat larutan blanko,
Pembuatan alkyd resin pada terbuat dari 25 mL reagen yodium-
penelitian ini menggunakan variabel bromida dan 10 mL KI 15% yang
suhu proses dengan 5 (lima) variasi, diencerkan dengan 100 mL aquades
o o o o
yaitu 180 C, 200 C, 220 C, 240 C, dan yang telah dididihkan dan dititrasi
o
260 C. dengan larutan natirum-thiosulfat.
Bilangan Iod dihitung dengan rumus
Analisis hasil berikut:
Analisis hasil eksperimen dilakukan Yodium = (3)
pada 4 (empat) parameter uji, yaitu
warna, bilangan asam, bilangan iod, d. Viskositas
dan viskositas. Sampel larutan sebanyak 500 mL
a. Warna dituang ke dalam gelas beaker
Analisis warna pada sampel kemudian dipasang pada alat
dilakukan dengan menggunakan viskometer. Alat viskometer
indera penglihatan. dinyalakan sehingga spindel rotor
b. Bilangan asam berputar hingga kecepatan 50 rpm.
Sebanyak 20 gr sampel larutan Spindel rotor dimasukkan ke dalam
dalam labu erlenmeyer berukuran sampel larutan hingga kepala spindel
250 mL ditimbang, kemudian rotor berputar pada setengah bagian
ditambahkan 50 mL alkohol 95% dari larutan. Erlenmeyer didiamkan
netral, selanjutnya dipanaskan sebentar biarkan spindel rotor
dalam water bath sambil diaduk berputar beberapa detik hingga
sampai mendidih (± 10 menit). tampilan angka pada spindel stabil,
Berikutnya, larutan dititrasi dengan kemudian dicatat nilainya.
KOH 0,1 N menggunakan indikator
fenolftalein sampai berwarna merah HASIL DAN PEMBAHASAN
jambu yang persisten selama 10 Hasil ekstraksi minyak atsiri
detik. Bilangan asam dihitung Proses pengambilan minyak atsiri
menggunakan rumus berikut: pada daun kemangi dilakukan sebanyak
5 kali percobaan dengan suhu proses
o
Bilangan asam = (1) 69 C selama 2 jam, dan diperoleh hasil
seperti tampak pada Tabel 1.
Kadar asam = (2) Pada proses pengambilan minyak
atsiri dari kemangi dengan proses
c. Bilangan Iod ekstraksi dan destilasi didapati hasil
Larutan ditimbang sebanyak 0,1-0,5 volume minyak yang beragam pada 5
gr dalam labu erlenmeyer tertutup, kali percobaan. Hal ini disebabkan
kemudian ditambah 10 mL perbedaan perlakuan pada percobaan,
chloroform atau karbon tetra seperti massa minyak kemangi yang
khlorida dan 25 mL reagen yodium- ditambah, volume dari pelarut ditambah,
bromida. Labu erlenmeyer berisi dan waktu ekstraksi yang dipercepat.
larutan dipindahkan ke tempat Hasil minyak kemangi ini juga tidak dapat
gelap, diamkan selama 30 menit, digunakan sebagai bahan pembuatan
dan sesekali digojog. Kemudian alkyd resin, karena volume yang tidak
ditambah 10 mL larutan KI 15% dan sesuai dengan jumlah bahan yang
aquades 50-100 mL yang diinginkan, dan juga karena minyak
sebelumnya telah dididihkan. menjadi kering.
24
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 12 No. 1 Agustus 2019

Tabel 1. Hasil Minyak Atsiri Tabel 3. Hasil Bilangan Iod


Percobaan Volume Minyak (mL) Variasi Percobaan Percobaan Rata-
1 2 Suhu 1 2 rata
o
2 3,5 ( C) (mg/g) (mg/g) (mg/g)
3 4,9 180 1,9770 1,8100 1,8935
4 5 200 1,4314 1,5321 1,4818
5 5 220 1,9184 1,7601 1,8393
240 1,4850 1,5464 1,5157
Hasil analisis bilangan asam 260 1,6023 1,4714 1,5369
Hasil analisis bilangan asam pada
sampel alkyd resin terhadap variabel Hasil analisis viskositas
perbandingan antara jumlah minyak Hasil analisis viskositas pada sampel
dan pelarut ditampilkan pada Tabel 2. alkyd resin terhadap variabel suhu
Hasil analisis bilangan asam proses ditampilkan pada Tabel 4. Uji
terhadap variabel suhu proses viskositas dilakukan untuk mengetahui
mengalami peningkatan nilai. Semakin berat molekul polimer alkyd resin
tinggi suhu proses maka semakin kecil terhadap suhu proses. Hasil analisis
nilai asam yang dihasilkan. Standar viskositas menunjukkan bahwa nilai suhu
komersial untuk bilangan asam pada proses tidak mempengaruhi nilai Iod dan
alkyd resin adalah 7,05 mgKOH/g. berat molekul dari alkyd resin.
Hasil analisis bilangan asam pada suhu
o
proses 180 C adalah 6,83935mg/g, ini Tabel 4. Hasil Analisis Viskositas
adalah nilai yang terdekat dengan nilai Variasi Percobaan Percobaan Rata-
standar komersial. Suhu 1 2 rata
o
( C) (cp) (cp) (cp)
Tabel 2. Hasil Analisis Bilangan Asam 180 193632 185400 189516
Variasi Percobaan Percobaan Rata- 200 173000 180000 176500
Suhu 1 2 rata 220 169000 161252 165126
o
( C) (mg/g) (mg/g) (mg/g) 240 190000 192000 191000
180 6,7833 6,8954 6,8393 260 173000 180000 176500
200 3,5487 3,6471 3,5979
220 3,6226 3,4896 3,5561 Hasil analisis warna
240 2,9272 2,6334 2.7803 Hasil dari analisis warna pada alkyd
260 2,5656 2,5659 2.5657 resin terhadap variabel suhu proses
ditampilkan pada Tabel 5. Hasil analisis
Hasil analisis bilangan Iod warna menunjukkan bahwa semakin
Hasil analisis bilangan Iod pada tinggi suhu proses menyebabkan warna
sampel alkyd resin terhadap variabel yang dihasilkan semakin gelap. Analisis
perbandingan antara jumlah minyak warna menggunakan indera mata masih
dan pelarut ditampilkan pada Tabel 3. dapat menyebabkan hasil warna berbeda
Hasil analisis bilangan Iod pada setiap orang yang melihatnya.
menunjukkan bahwa suhu proses tidak
mempengaruhi nilai Iod alkyd resin dan Tabel 5. Hasil Analisis Warna
tingkat kejenuhan produk. Bilangan Iod Variabel Perbandingan Warna
ini digunakan untuk menunjukkan 180 Kuning gelap
peningkatan ketidakjenuhan sebagai 200 Kuning gelap
jumlah dari minyak dan metil ester yang 220 Kuning gelap
digunakan dalam peningkatan resin, 240 Kuning hitam
peningkatan bilangan iod seiring 260 Hitam
dengan peningkatan panjang minyak
(oil length) dari resin (Ikhuoria, et al, KESIMPULAN
2004). Dari penelitian ini dapat disimpulkan:
1. Minyak atsiri yang terkandung pada
daun kemangi dapat dialkoholisis dan

25
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 12 No. 1 Agustus 2019

diesterifikasi menjadi bahan untuk Progress in Organic Coating, 59: 134-


pembuatan alkyd resin. 137.
2. Berdasarkan standar bilangan asam Kusuma, W., 2010, Efek Estrak Daun
pada alkyd resin, suhu proses yang Kemangi (Ocimum Sanctum L.)
direkomendasikan untuk penelitian Terhadap Kerusakan Hepatosit
o
selanjutnya adalah 180 C. Mencit Akibat Minyak Sawit dengan
3. Semakin tinggi suhu proses Pemanasan Berulang, Universita
alkoholisis dan esterifikasi maka Sebelas Maret.
semakin rendah nilai asam pada Jones, F. N.,1983, Alkyd Resin, North
alkyd resin. Dakota State University, Fargo, USA.
4. Suhu proses alkoholisis dan Lutony, T. L. dan Rahmayati, Y., 1994,
esterifikasi tidak mempengaruhi nilai Produksi dan Perdagangan Minyak
iod dan tingkat kejenuhan pada Atsiri, Jakarta: Penebar Swadaya.
alkyd resin. Safwan, S., Sugara, T., Rohmi, M. K.,
5. Suhu proses alkoholisis dan 2016, Pengaruh Ekstrak Daun
esterifikasi tidak mempengaruhi nilai Kemangi (Ocimum sanctum L.)
iod dan berat molekul pada alkyd Terhadap Motilitas dan Konsentrasi
resin. Spermatozoa Mencit Jantan (Mus
6. Warna alkyd resin yang diperoleh musculus), Jurnal Ilmiah Ibnu Sina,
pada berbagai variasi suhu proses 1(2): 173-181.
adalah kuning gelap (oranye).
BIODATA PENULIS
SARAN Theodorus Cahyo Paparingan, lahir di
Saran untuk penelitian selanjutnya, Ponorogo pada tanggal 14
antara lain: November 1997, saat ini tercatat
1. Dilakukan penelitian lanjutan terkait sebagai mahasiswa Program Studi
kinetika serta pengaplikasian proses Teknik Kimia jenjang sarjana di IST
pembuatan cat. AKPRIND Yogyakarta.
2. Analisis lanjutan yang berkaitan Dony Syamsuddin Halomoan
dengan produk alkyd resin standar. Pasaribu, lahir di Medan pada
3. Melakukan penelitian dengan tanggal 25 Maret 1998, saat ini
variabel yang berbeda. tercatat sebagai mahasiswa
4. Menggunakan metode yang Program Studi Teknik Kimia jenjang
berbeda dalam ekstraksi minyak sarjana di IST AKPRIND
atsiri dari daun kemangi. Yogyakarta.
Fatah Ibnul Qoyyim, lahir di Bantu pada
DAFTAR PUSTAKA tanggal 6 Juli 2000, saat ini tercatat
Fisher, L.A. and Hayward, G.R., 1998, sebagai mahasiswa Program Studi
The Basic of Resin Technology, Teknik Kimia jenjang sarjana di IST
No.10, Oil and Coulor Chemist AKPRIND Yogyakarta.
Association, Wembley. Ani Purwanti, S.T., M.Eng., lahir di
Gunawan, D. dan Mulyani, S., 2004, Slemen tanggal 2 April 1981,
Ilmu Obat Alam, Bogor: Penebar menyelesaikan pendidikan S1 dari
Swadaya. Universitas Gajah Mada tahun 2004
Ikhuoria, E. U., Aigbodion, A. I., and pada bidang teknik kimia dan S2
Okieimen, F. E., 2004, Enhancing dari Universitas Gajam Mada tahun
The Quality of Alkyd Resins using 2010 pada bidang teknik kimia. Saat
Methyl Esters of Rubber Seed Oil, ini tercatat sebagai dosen tetap
Trop, J. Pharm, Res., 3 (1): 311- pada Program Studi Teknik Kimia
317. IST AKPRIND Yogyakarta dengan
Ikhuoria, E. U., Maliki, M., Okieimen, F. jabatan akademik llektor pada
E., Aigbodion, A. I., Obaze, E. O., bidang minat teknik kimia.
Bakare, I. O., 2007, Synthesis and
Characteristion of Chlorinated
Rubber Seed Oil Alkyd Resin,
26

You might also like