Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 9

Peran Organisasi Daerah terhadap Mahasiswa Pendatang di UIN

Sunan Gunung Djati Bandung

Aliya Nisrina1, Andara Nurdianti2, Dinda Anisa3, Fahmi Muhammad Hanif4, Garin
Muhammad Arya5, Hana Rosala Salmia6, Jihad Faturrahman7, Khaira Galuh8,
Miftahul Janah9, Mustika Angelita10, Nasywaa Alya11, Putri Aliya12, Rakam
Muhammad Iqbar13, Sandi Rahman14, Zira Putri Haryadi15
Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
aliyaanisrina@gmail.com1, andaranurdianti@gmail.com2,
dindaanisa02@gmail.com3, bbfahmi07@gmail.com4,
ggarin718@gmail.com5, hanarosasalmia@gmail.com6,
jihadalbiruni@gmail.com7, khairagaluh0421@gmail.com8,
miftahuljannah12601@gmail.com9, mustikaangelita@gmail.com10,
nasywaaw20@gmail.com11, putri.alya2808@gmail.com12,
rakamal.ok19@gmail.com13, sandirahman2589@gmail.com14,
ziraaph@gmail.com15
Abstract
Humans are social creatures. Social creatures mean that humans cannot live
individually, therefore humans must form groups so that they can interact
and create mutualistic relationships among their members. This research
examines the role of a regional organization towards migrant students and
the patterns of social interaction that occur within them in a university
environment. Basically, immigrant students feel awkward and "scared"
when they want to start interacting with a new environment that is far from
their place of origin and speaks a different language. These immigrant
students need a place for them to adapt and orient themselves to their
"new" environment. This research aims to determine the role of regional
organizations towards migrant students in the UIN Sunan Gunung Djati
Bandung environment and the forms of interaction patterns that occur
therein. This research uses a qualitative approach carried out by
interviewing migrant students, so that this research can find out all forms
of social interaction patterns that occur as well as the benefits of a regional
organization in the university environment, especially for migrant students.
Keywords: Social interaction, College Student, Organization
Abstrak
Manusia adalah makhluk sosial. Makhluk sosial berarti manusia tidak bisa
hidup secara individual, oleh karena itu manusia harus membentuk sebuah
kelompok agar mereka dapat berinteraksi dan membuat hubungan
mutualisme sesama anggotanya. Penelitian ini mengkaji tentang bagaimana

1
peran suatu organisasi daerah terhadap mahasiswa-mahasiswa pendatang
dan pola interaksi sosial yang terjadi di dalamnya di sebuah lingkuangan
universitas. Pada dasarnya para mahasiswa pendatang merasa canggung
“takut” Ketika mereka ingin memulai berinteraksi dengan lingkungannya
yang baru dan jauh dari tempat asalnya serta memiliki bahasa yang
berbeda. Para mahasiswa pendatang tersebut membutuhkan suatu wadah
untuk mereka beradaptasi dan mengorientasikan dirinya dengan
lingkungannya yang “baru”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
peran dari organisasi daerah terhadap mahasiswa pendatang di lingkungan
UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan bentuk-bentuk pola interaksi yang
terjadi didalamnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualititaf yang
dilakukan dengan wawancara kepada mahasiswa pendatang, sehingga
penelitian ini dapat mengetahui segala bentuk pola interaksi sosial yang
terjadi serta manfaat dari sebuah organisasi daerah di lingkungan
universitas khususnya bagi mahasiswa pendatang.
Kata Kunci: Interaksi Sosial, Mahasiswa, Organisasi.
PENDAHULUAN
Pada dasarnya, setelah menamatkan bangku Sekolah Menengah Akhir (SMA)
atau sederajatnya kebanyakan para siswa berfikir bahwa mereka akan melanjutkan
pendidikannya di perguruan tinggi di sebuah kota besar yang mungkin jauh dari tempat
asal mereka. Setelah segalanya telah matang atau tekadnya sudah yakin, barulah timbul
sebuah pertanyaan dari masing-masing individu “apakah saya dapat bertahan hidup di
kota tersebut?” dan “apakah saya dapat beradaptasi di lingkungan tersebut?” atau
“apakah saya dapat dengan mudah berinteraksi dan memiliki teman di lingkungan saya
yang baru nanti?”, mungkin saja pertanyaan-pertanyaan tersebut muncul dan kemudian
menjadi sebuah permasalahan bagi mereka mahasiswa baru khususnya ‘para
pendatang’ di lingkungan sebuah universitas yang didalamnya banyak sekali lika-liku
dan tantangan bagi mereka para pendatang baru.
Dari pertanyaan-pertanyaan di atas timbulah sebuah permasalahan bagi mereka
yang mengalaminya. Oleh karena itu, penelitian ini mengkaji tentang bagaimana peran
organisasi daerah di lingkungan UIN Sunan Gung Djati Bandung dan orientasinya
terhadap para mahasiswa baru khususnya mereka pendatang dari berbagai daerah.
Pada dasarnya, mahasiswa sama halnya seperti seorang individu yang memerlukan
sebuah kelompok. Kelompok adalah berkumpulnya sejumlah orang yang saling
berkaitan satu sama lainnya (terikat oleh tujuan Bersama dan peranan mereka masing-
masing atau merasa senasib—sepenanggungan). Misalnya: guru-guru yang mengikuti
rapat, mahasiswa yang sedang berdiskusi, ataupun warga desa yang sedang gotong-
royong (Adhiputra, 2015).
KAJIAN TEORITIS
Proses sosial dan interaksi sosial merupakan pembahasan yang mencakup ruang
lingkup yang luas dan berdampak pada pola hidup suatu masyarakat baik secara
individu maupun kelompok. Hal ini dikarenakan interaksi sosial merupakan syarat
utama dari terjadinya aktivitas sosial (Soekanto, 2013) di dalam (Siti Rahma Harahap,
2020). Pola interaksi sosial yang terjadi di lingkunagan universitas sangat
mempengaruhi aktivitas sosial para mahasiswa didalamnya. Hal tersebutlah yang
2
melatar belakangi bagaimana terjadinya orientasi dan adaptasi terhadap lingkungan
yang baru khususnya bagi mahasiswa-mahasiswa baru pendatang dari berbagai daerah.
Dari masing-masing individu (mahasiswa) yang mempunya latar belakang dan
tujuan yang sama, maka di bentuklah sebuah kelompok organisasi daerah yang menjadi
wadah sekaligus jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan di atas. Gito Sudarmo (2000)
memberikan definisi bahwa kelompok sebagai dua orang atau lebih yang berkumpul
dan berinteraksi saling bergantungan untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi
daerah di dalam sebuah universitas merupakan kelompok sekunder, yaitu merupakan
kelompok besar yang terdiri dari banyak orang, hubungannya bersifat impersonal,
segmentasi dan didasarkan pada asas manfaat. Terkesan sebagai kelompok-kelompok
yang kurang akrab, agak sementara umurnya, dan kurang langsung hubungan antar
orang-orang dalam kelompok tersebut (Soekamto, 2009) di dalam (Abidin et al., 2020).
PENELITIAN TERDAHULU
Beberapa penelitian telah dilakukan terkait topik organisasi mahasiswa ini.
Misalnya kajian (Hendra, 2018) membahas tentang peran organisasi di dalam sebuah
prodi yang memiliki tujuan dan program kerja yang selaras dengan prodi tersebut.
Sementara kajian-kajian lainnya seperti (Pertiwi et al., 2021) yang membahas mengenai
konsep dasar, tujuan, dan peran dari organisasi kemahasiswaan yang tentunya sangat
bermanfaat bagi anggota didalamnya.
Penelitian ini sama halnya dengan penelitian di atas. Selain membahas tentang
peran dari organisasi daerah bagi mhasiswa di lingkungan UIN Sunan Gunung Djati,
penelitian ini juga membahas tentang tujuan dan fungsi organisasi daerah bagi
mahasiswa pendatang dan juga dapat menjawab “apakah organisasi daerah ini dapat
menjadi problem solving bagi permasalahan mahasiswa pendatang?”. Pada dasarnya
sebuah organisasi atau komunitas di buat untuk latar belakang dan tujuan yang sama
dari anggota-anggota didalamnya.
METODE
Tulisan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dikarenakan
subjek dalam penelitian ini yaitu mahasiswa pendatang lebih cocok dilakukan
pendekatan dengan metode kualitatif yang mengandalkan sistem wawancara. Penelitian
kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-
kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Bogdan &
Taylor, 1982) di dalam (Abdussamad, 2021). Dalam proses pengumpulan data,
penelitian ini menggunakan tiga teknik, yaitu studi literatur, observasi, dan wawancara.
Pertama, studi literatur dilakukan dengan fokus kajian pada topik organisasi
mahasiswa. Hal tersebut melibatkan pencarian dan pengumpulan sumber refrensi.
Selain itu penelitian literatur juga mengkaji teori terkait organisasi, yaitu teori interaksi
sosial dan kelompok. Sumber literatur untuk kajian ini diperoleh dari e-book, jurnal, dan
artikel yang bersumber dari media online.
Kedua, observasi dilakukan dengan mengunjungi organisasi daerah mahasiswa di
lingkungan UIN Sunan Gunung Djati Bandung salah satunya KAPEMASI BANDUNG
(Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Bekasi) BANDUNG. Observasi berlangsung selama
beberapa hari dalam rentan waktu tanggal 02 Desember hingga 08 Desember. Fokus
utama observasi adalah peran organisasi daerah bagi mahasiswa pendatang dan
mewawancarai beberapa anggota didalamnya.

3
Ketiga, wawancara dilakukan dengan beberapa anggota organisasi daerah
tersebut. Wawancara berfokus pada peran dari organisasi daerah tersebut untuk para
mahasiswa pendatang. Penelitian juga mewawancarai terkait fungsi dan tujuan dari
mengapa organisasi daerah tersebut di bentuk. Pemilihan narasumber pada wawancara
ini dilakukan dengan metode random personal, yaitu mewawancarai secara tidak
struktur anggota-anggota dari organisasi daerah tersebut, sehingga data yang di dapat
cukup abstrak namun empiris.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Organisasi
Pada dasarnya, setiap manusia tidak bisa hidup secara individualisme. Setiap
individu pasti membutuhkan ketergantungan terhadap individu lainnya dan mereka
membuat sebuah ikatan dengan tujuan untuk menaikan atau mempermudah taraf
kehidupan mereka supaya menjadi lebih baik. Oleh karena itu, terbentuknya suatu
kelompok adalah dengan latar belakang yang sama dari masing-masing anggota di
dalamnya untuk mencapai tujuan mereka bersama.
Sementara, dalam pandangan islam terdapat ayat-ayat Al-Qur’an yang
membahas bahwa manusia adalah makhluk sosial yang hidup saling berkelompok.
Salah satunya terdapat dalam surat Al-Hujarat: 13 dan Al-Baqarah: 213, yang
berbunyi:

‫الَّناُس ِإَّنا َخ َلْقٰن ُك ْم ِّم ْن َذ َك ٍر َو ُأْنٰث ى َو َجَع ْلٰن ُك ْم ُش ُعوًبا َو َقَبٓاِئَل ِلَتَع اَر ُفٓو ا ِإَّن َأْك َر َم ُك ْم ِع ْنَد ِهَّللا َأْتٰق ىُك ْم ِإَّن َهَّللا‬ ‫ٰٓيَأُّيَها‬
‫َخ ِبيٌر‬ ‫َع ِليٌم‬
Artinya: “Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-
bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di
antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha
Mengetahui, Maha Teliti.” (QS. Al-Hujurat: Ayat 13)
‫َك اَن ٱلَّناُس ُأَّم ًة َٰو ِح َد ًة َفَبَع َث ٱُهَّلل ٱلَّنِبِّيۦَن ُمَبِّش ِريَن َوُم نِذ ِريَن َو َأنَز َل َم َع ُهُم ٱْلِكَٰت َب ِبٱْلَح ِّق ِلَيْح ُك َم َبْيَن ٱلَّناِس ِفيَم ا‬
‫ٱْخ َتَلُفو۟ا ِفيِهۚ َو َم ا ٱْخ َتَلَف ِفيِه ِإاَّل ٱَّلِذ يَن ُأوُتوُه ِم ۢن َبْع ِد َم ا َج ٓاَء ْتُهُم ٱْلَبِّيَٰن ُت َبْغ ًۢي ا َبْيَنُهْم ۖ َفَهَدى ٱُهَّلل ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنو۟ا ِلَم ا ٱْخ َتَلُفو ِفيِه‬
‫۟ا‬
‫ِم َن ٱْلَح ِّق ِبِإْذ ِنِهۦۗ َو ٱُهَّلل َيْهِد ى َم ن َيَش ٓاُء ِإَلٰى ِص َٰر ٍط ُّم ْسَتِقيٍم‬
Artinya: “Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan),
maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan
bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia
tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu
melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang
kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka
sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran
tentang hal yang mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu
memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.” (QS. Al-
Baqarah: Ayat 213)
Organisasi, dalam konteks sosial, merujuk pada struktur formal yang terdiri
dari individu atau kelompok yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Konsep dasar organisasi dalam ruang lingkup sosial melibatkan interaksi yang
kompleks antaranggota dan terbentuknya hubungan sosial. Struktur sosial dari suatu

4
organisasi mencakup hirearki, peran, dan norma-norma yang mengatur interaksi
antarindividu dalam upaya mencapai efektivitas dalam tujuan bersama.
Menurut seorang ahli bernama Robbins (1994), mendifinisikan organisasi
sebagai kesatuan sosial yang disatukan secara sadar melalui batasan yang
diidentifikasikan, bekerja atas dasar relatif konsisten untuk mencapai tujuan
bersama dalam suatu kelompok organisasi (Kumala, 2023). Keberadaan organisasi
dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal, termasuk norma
sosial, nilai masyarakat, dan tuntutan etika. Dengan demikian, konsep dasar
organisasi dalam konteks sosial tidak hanya mencakup aspek internal, melainkan
juga memperhitungkan peran dan dampak organisasi tersebut dalam Masyarakat
yang lebih luas.
B. Peran Organisasi Daerah Bagi Mahasiswa Pendatang
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung merupakan salah satu
universitas yang memilki organisasi intra maupun ekstra yang cukup banyak.
Organisasi mahasiswa intra kampus dapat diartikan adalah wadah berkumpulnya
sekumpulan mahasiswa untuk mencapai tujuan bersama dalam satu organisasi, dan
mempunyai visi dan misi yang jelas serta disetujui oleh semua pengurus organisasi
tersebut (Hendra, 2018). Sedangkan Organsasi Eksternal Kampus adalah organisasi
kemahasiswaan yang tidak melekat pada kampus dan lebih mengutamakan
independensinya. Dalam keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia nomor 155/U/1998 organisasi mahasiswa ekstra kampus merupakan
wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa untuk menanamkan sikap ilmiah ,
pemahaman tentang arah profesi dan sekaligus meningkatkan kerjasama serta
menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan (Kemahasiswaan, 2013) di dalam
(Ardiana & Putra, 2013).
Organisasi daerah mahasiswa merupakan salah satu organisasi ekstra
kampus. Organisasi daerah mahasiswa biasanya di bentuk oleh latar belakang dari
anggota-anggotanya yang memiliki kesamaan daerah asal para mahasiswa tersebut.
Organisasi tersebut biasanya memiliki fungsi dan tujuan yang sama dengan
organisasi daerah yang satu dengan organisasi daerah yang lainnya. Fungsi dan
tujuan di bentuknya organisasi daerah tersebut antara lain untuk menjadi wadah
atau tempat bagi mahasiswa baru pendatang yang mengalami kesulitan untuk
beradaptasi di lingkungan universitas, menjadi langkah awal untuk mengorientasikan
diri mereka di lingkungan universitas yang secara garis besar memiliki “kebedaan”
dengan daerah asalnya, ataupun menjadi tempat pembelajaran bagi mereka
mahasiswa baru pendatang supaya memudahkan mereka untuk beradaptasi dengan
lingkungan universitas.
Setiap organisasi daerah mahasiswa di lingkungan UIN Sunan Gunung djati
Bandung memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Namun organisasi-organisasi
daerah tersebut memilki tujuan yang sama dari masing-masing anggotanya.
Pembelajaran yang di dapat dari organisasi ekstra ini pun biasanya tidak ada di
dalam perkuliahan, salah satunya materi seputar kekeluargaan, “persidangan”, dan
lain sebagainya. Sehingga benefit yang di dapat bagi mahasiswa baru pendatang
cukup banyak, jika mereka mengikuti organisasi daerah tersebut.

5
Salah satu organisasi daerah mahasiswa di lingkungan UIN Sunan Gunung
Djati Bandung yang di kaji dalam tulisan ini adalah (Keluarga Pelajar dan Mahasiswa
Bekasi) KAPEMASI BANDUNG. Latar belakang di bentuknya organisasi KAPEMASI
BANDUNG cukup erat dengan cerita Sejarah Bekasi pada tahun 1968. Sejarah Bekasi
pada tahun 1968, masih sangat kurangnya lembaga-lembaga pendidikan yang
berkembang diBekasi. Jadi, dalam bidang pedidikan Bekasi pada saat itu masih
sangat tertinggal. Oleh karena itu banyaknya pemuda-pemuda Bekasi yang menuntut
ilmu diluar daerah, terutama yang saat ini sedang tertuju yakni Bandung. Daerah
Bandung menjadi pusat central untuk para kader KAPEMASI menuntut ilmu pada
saat itu. Sehingga pada tahun 1968 pemuda-pemuda Bekasi yang menuntut ilmu di
Bandung berinisitif untuk membentuk sebuah organisasi daerah KAPEMASI, guna
untuk menghimpun anak-anak yang berasal dari Bekasi yang menuntut ilmu ke
Bandung (Mimi, 2020).
Sejarah Berdirinya KAPEMASI Bandung, merupakan sebuah Organisasi yang
menghimpun seluruh pelajar dan mahasiswa asal Bekasi yang sedang melanjutkan
studinya di Bandung. Organisasi ini merupakan organisasi yang bersifat kekeluargaan
dan bersifat independen. Organisasi ini didirikan pada hari minggu, 14 April 1968 M
di haur pancuh Bandung, kata KAPEMASI bila di eja terdiri dari dari empat kata yang
merupakan singkatan dan masing-masing memiliki makna permanen, diantaranya
sebagai berikut: "KA" bermakna Keluarga,"PE" bermakna Pelajar, "MA" bermakna
Mahasiswa, "SI" bermakna Bekasi. Jika penyebutannya secara berurutan maka
disebut “KAPEMASI” yang berarti Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Bekasi. seorang
pemuda yang bernama Utin Supena resmi mendirikan sebuah organisasi yang
dinamakan KAPEMASI Bandung, bersama 7 orang kawan seperjuangannya, ialah
Bang H. Sugih Hermawan, Bang H. Syariffudin Bang H. Dedi Sumardi, Bang H. Abdul
Gani, Bang Atang Sugita, Bang Nurhasan, Dan Bang H. Dana Satria. Perkembangan
Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Bekasi (KAPEMASI) Bandung dari periode ke
periode, pada tahun 1968-1972 perkembangan organisasi ini masih sangat rentan,
dan belum begitu banyak program kerja- program kerja atau kegiatan-kegiatan yang
dilakukannya, pada tahun 1972-1974 pun perkembangan organisasi ini masih
stagnan mengikuti arus dari kepengurusan sebelumnya, pada tahun 1974-1976
organisasi ini mulai mengalami peningkatan-peningkatan yang dijalankan oleh
kepengurusan Bang Komaruddin Rachmat, pada tahun 1976-1984 perkembangannya
mengalami penurunan dikarenakan kurangnya partisipasi dari para pengurus dan
kadernya, pada tahun 1984-1986 perkembangannya masih mengikuti arus
kepengurusan sebelumnya, pada tahun 1986-1988 organisasi ini mulai
memunculkan taringnya untuk kemajuan organisasi, dengan mengadakan
musyawarah besar (MUBES) organisasi, pada tahun 1988-1990 merupakan tonggak
kedua dari diadakannya kegiatan MUBES, pada tahun 1990-1992 perkembangan
organisasi ini semakin membaik, pada tahun 1992-1994 perkembangannya masih
dalam tahap aman, pada tahun 1994-1996 perkembangan organisasi ini semakin
meningkat, pada tahun 1996-1998 perkembangannya yang di nahkodai oleh Bang
Husni Farhani Mubarok semakin maju dan berkembang, pada tahun 1998-2000
perkembangan organisasi ini semakin meningkat, pada tahun 2000-2003 organisasi
ini terus mengalami peningkatan, pada tahun 2003-2005 perkembangan organisasi

6
ini masih mengikuti arus dari kepengurusan sebelumnya, pada tahun 2005-2007
perkembangannya masih dalam tahap peningkatan, pada tahun 2007-2009
perkembangan organisasi ini mengalami stagnan, pada tahun 2009-2011
perkembangannya semakin membaik, pada tahun 2011-2012 perkembangan
organisasi ini mengalami kemerosotan dalam segi kepemimpinan, pada tahun 2012-
2013 perkembangan organisasi ini masih mengalami kemerosotan dalam segi
kepemimpinan, pada tahun 2013-2014 perkembangannya masih mengikuti arus dari
kepengurusan sebelumnya, pada tahun 2014-2016 perkembangan organisasi ini
sudah mulai pulih dari kemerosotan, pada tahun 2016-2018 perkembangan
organisasi KAPEMASI semakin meningkat (Mimi, 2020).
Dengan demikian, setiap organisasi daerah mahasiswa di lingkungan UIN
Sunan Gunung Djati Bandung memilki Sejarah historis yang cukup berkasan
sekaligus penting untuk di pelajari bagi setiap anggotannya, khususnya KAPEMASI
BANDUNG. Setiap organisasi daerah mahasiswa ini di bentuk karena memiliki latar
belakang yang sama dari masing-masing anggotanya, yaitu mereka berasal dari
daerah asal yang sama. Oleh karena itu, peran organisasi daerah mahasiswa di
lingkungan universitas sangat penting bagi mereka “para pendatang” yang memiliki
latar belakang yang sama. Sekarang organisasi-organisasi daerah tersebut bukan
hanya menjadi sebuah “penampungan”, tetapi seiring berjalannya waktu, organisasi-
organisasi daerah tersebut menjadi tempat sekaligus wadah dan fasilitator untuk
pembelajaran ekstra yang efektif bagi mereka khususnya para mahasiswa pendatang.
KESIMPULAN
Tulisan ini secara rinci membahas tentang peran suatu organisasi daerah bagi
mahasiswa pendatang di lingkungan Universitas Islam Negari Sunan Gunung Djati
Bandung. Hasil dari penelitian ini juga diharapkan dapat menjawab berbagai keluh-
kesah bagi mereka para mahasiswa pendatang yang melanjutkan studinya di berbagai
kota yang secara garis besar berbeda dengan daerah asal mereka. Pada dasarnya, dalam
konteks sosial seorang mahasiswa tidak dapat hidup secara individual, mereka pasti
membutuhkan suatu kelompok yang di dalamnya memilki latar belakang dan tujuan
bersama; guna memenuhi dan mempermudah kehidupan di lingkungan universitasnya.
Secara garis besar penelitian ini membahas tentang sebuah organisasi daerah
mahasiswa di lingkungan UIN Sunan Gunung Djati Bandung, yaitu KAPEMASI
BANDUNG. Dari kajian ini mendapatkan kesimpulan bahwa peran organisasi daerah
mahasiswa sangat penting bagi mereka para mahasiswa pendatang. Selain Sejarah
historisnya yang cukup menarik, penting di ingat bahwa organisasi daerah ini seiring
berjalannya waktu menjadi fasilitator pembelajaran di luar kampus bagi para
anggotannya.
Peneliti berharap penelitian ini dapat menjadi inspirasi bagi seluruh mahasiswa
khususnya mereka “para pendatang” yang sedang ataupun ingin melanjutkan studinya
di universitas yang jauh dari daerah asalnya. Peneliti sangat mengakui keterbatasan
dalam artikel ini, dan memungkinkan masih banyak ruang untuk penelitian lanjutan
yang dapat menjelaskan ataupun mengkaji tentang peran suatu organisasi terhadap
mahasiswa dalam berbagai permasalahan yang mereka hadapi. Selain itu, perbandingan

7
situasi di universitas lain dengan situasi di UIN Sunan Gunung Djati Bandung dapat
memberikan wawaasan yang lebih mendalam terkait peran suatu organisasi mahasiswa
dalam konteks sosial di kehidupan kampus.
DAFTAR PUSTAKA
Abdussamad, Z. (2021). Buku-Metode-Penelitian-Kualitatif.
Abidin, J., Suryani, Y., Sultan, U., Hasanuddin Banten, M., Agama, K., & Tangerang, K.
(2020). Kajian Perilaku Kelompok dalam Organisasi. In Jurnal Literasi Pendidikan
Nusantara (Vol. 1, Issue 2). http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/jlpn
Adhiputra, N. (2015). Buku Konseling Kelompok-2015.
Ardiana, E., & Putra, E. (2013). Organisasi Eksternal Kampus Sebagai Wadah
Pengembangan Softskill Mahasiswa (Studi Kasus : Mahasiswa Universitas Negeri
Padang Yang Mengikuti Organisasi Eksternal Kampus). NBER Working Papers, 2(3),
89. http://www.nber.org/papers/w16019
Hendra, F. (2018). PERAN ORGANISASI MAHASISWA DALAM MENINGKATKAN MUTU
PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBAHASA ARAB. Arabiyat : Jurnal Pendidikan
Bahasa Arab Dan Kebahasaaraban, 5(1). https://doi.org/10.15408/a.v5i1.7480
Kumala, N. (2023). Organisasi Adalah: Pengertian, Ciri-Ciri, Tujuan, dan Prinsipnya.
Dailysocial.Id. https://dailysocial.id/post/organisasi-adalah-pengertian-ciri-ciri-
tujuan-dan-prinsipnya
Mimi, H. (2020). Perkembangan keluarga pelajar dan mahasiswa bekasi: kapemasi
bandung pada tahun 1968-2018 m. 1–26.
Pertiwi, A. D., Septian, R. N., Ashifa, R., & Prihantini, P. (2021). Peran Organisasi
Kemahasiswaan dalam Membangun Karakter: Urgensi Organisasi Kemahasiswaan
pada Generasi Digital. Aulad: Journal on Early Childhood, 4(3), 107–115.
https://doi.org/10.31004/aulad.v4i3.202
Siti Rahma Harahap. (2020). Proses Interaksi Sosial Di Tengah Pandemi Virus Covid 19.
Al-Hikmah Media Dakwah, Komunikasi, Sosial Dan Kebudayaan, 11(1), 45–53.
https://doi.org/10.32505/hikmah.v11i1.1837

8
Dokumentasi Wawancara dengan Narasumber

You might also like