Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 52

PT.

ARKANANTA APTA PRATISTA


Research & Development
Department

Mechanical Awarness
 Safety / Keselamatan Kerja
 Mengenal Simbol Pada Display cabin Operator
 Inspection
 Monitoring System
 Operation System
 Machine Operation
Tiga Masalah Pokok Penyebab Kecelakaan

The Machine
The Conditions
The Human Element
Personal Safety Over View

Mengetahui featuresdan
perlengkapan safety pada
machine
Mengetahui lokasi dan
fungsi dari semua warning
indicator & system
Membaca dan
mengikutiOMM untuk setiap
pengoperasian
Personal Safety

Safety merupakan tanggung jawab ANDA !


PERINGATAN adalah hal terpenting dalam safety
Anda shortcut anda cidera machine akan rusak

Waspadalah … waspadalahhhh !!!!!


OHT Safety Features

 Seat Belt
 Back-up Alarm
 Lights
 Horn
 Guarding
 Shields
 Mirrors
 Fire Extinguishers
 Warning Labels
 Indicator Lights & Gauges
 Non Slip Surface
 Hand Rails
 O&M Manuals
Basic Procedure Emergency Situation

1). Berhentikan truck dengan aman di area yang aman . Gunakan


retarder dan service brake untuk berhenti , dan secondary brake
jika di perlukan . Anda bisa menurunkan satu gear untuk
mengijinkan engine menyerap energy dan membuat truck
perlahan . Kemudian Suatu saat anda menghentikan dan
memindahkan ke NEUTRAL , memposisikan parking brake dan
mematikan engine

2). Memanggil bantuan atau melaporkan kepada pengawas dan


sesegera menghubungi Service Technician dan jelaskan problem
secara detail dan sebaik mungkin yang anda ketahui

3). Pada umumnya anda harus menunggu di kabin sampai


bantuan datang , dibenarkan terutama jika di sana ada potensi
bahaya di sekitar truck yang tidak terlihat Dasar Dasar
Mengenal Simbol
Walkaround Inspection

1. Cover
2. Engine oil depth stick
3. Engine oil fill tube
4. Winshield washer
reservoir
5. Batteries
6. Cover

Right Site of Truck


1. Right hoist cylinder
2. Fast fill service
center
3. Fuel tank
4. Fuel level sender
5. Fuel tank breather
6. Fuel tank fill cap
7. Transmission
charge oil filter
8. Engine oil filter
9. Secondary fuel
filter
10. Primery fuel filter

Left Side of Truck


1. Front suspension
cylinder
2. Air dryer
3. Torque converter oi
filter
4. Parking brake
release oil filter
5. Hoist cylinder
6. Hoist / Torque
converter / brake oil
tank
7. Transmission oil tank
8. Service / retarder brake air tank
1. Engine oil filters
2. Engine oil SOS tap
3. Engine coolant SOS
tap
4. Secondary fuel filter
5. Tertiary fuel filter
Operation System

1. Diferetial Plug
4 2. Rear axle breather
3. Rear Suspenssion
4. Rear lamp & back up
lamp
3
Grease line

Torque converter

Tie rod
Transmission A frame

Nut Final Drive


1. Rock Ejector
2. Suspenssion
3. Safety pin
4. Grease line
5. Differential
6. Stabilizer

Monitoring system
Peringatan Tingkat Pertama

- Pada tingkatan ini hanya lampu indikator kewaspadaan saja


yang menyala atau jarum alat ukur menunjuk garis merah
- Operator harus waspada bahwa salah satu system perlu
perhatian .

Peringatan Tingkat Kedua

- Pada tingkat kedua , sebuah indikator kewaspadaan akan


menyala atau jarum penunjuk salah satu alat ukur menunjuk
garis merah dan lampi tindakan akan menyala .
- Operator harus melakukan perubahan cara pengoperasian ,
untuk mengurangi kelebihan panas pada system atau mungkin
diperlukan perbaikan pada komponen yang kritis .

PeringatanTingkat Ketiga

- Pada tingkatan ini , indikator kewaspadaan menyala atau


jarum pengukur berada di garis merah , lampu tindakan akan
menyala dan alarm akan berbunyi .
- Kendaraan harus segera di hentikan dan engine dimatikan
untuk menghindari kecelakan atau kerusakan komponen
yang parah
Operation System

Air intake dan exhaust system adalah system yang digunakan


untuk pemenuhan kebutuhan pasokan udara di ruang bakar , jika
pada komponen sistem ini terjadi kerusakan maka akan
menyebabkan pembakaran akan kekurangan pasokan udara yang
dapat mengurangi tenaga yang dihasilkan pada engine .

Rear Brake / ARC


Front Brake

Rem Roda Depan / Front Brake


Rem roda depan akan bekerja jika switch / saklar rem roda
depan berada pada posisi ON / Aktif
Rem roda depan berfungsi ketika pedal rem service di injak.
Pengujian Brake System

Service Brake / Rem Service


1. Gunakan sabuk pengaman sebelum anda menguji service
brake .
2. Periksa di sekitar alat . Pastikan tidak ada orang lain di
dekat alat dan barang penghalang .
3. Uji brake di tempat kering dan rata.
4. Hidupkan engine , biarkan system tekanan udara brake
naik sampai tekanan normal.
5. Tekan pedal service brake .
6. Tekan parking brake reset valve ( jika di lengkapi ).
7. Lepas parking brake .
8. Dorong tuas transmisi ke posisi D .
9. Secara perlahan lahan naikkan kecepatan engine sampai
1200 rpm , alat seharusnya tidak bergerak
10. Kurangi kecepatan engine ke low idle , kemudian dorong
tuas kemudi transmisi ke posisi netral dan aktifkan
parkinng brake .
11. Matikan engine

Peringatan :
Kecelakaan dapat terjadi jika alat bergerak pada saat
pengetessan dilakukan .
Jika alat mulai beargerak pada saat di test , segera kurangi
kecepatan engine dan aktifkan parking brake .

Secondary Brake

1. Gunakan sabuk pengaman sebelum anda menguji


service brake .
2. Periksa di sekitar alat . Pastikan tidak ada orang lain di
dekat alat dan barang penghalang .
3. Uji brake di tempat kering dan rata.
4. Hidupkan engine , biarkan system tekanan udara brake
naik sampai tekanan normal.
5. Tekan pedal secondary brake .
6. Tekan parking brake reset valve ( jika di lengkapi ).
7. Lepas parking brake .
8. Dorong tuas transmisi ke posisi D .
9. Secara perlahan lahan naikkan kecepatan engine sampai
1200 rpm , alat seharusnya tidak bergerak
10. Kurangi kecepatan engine ke low idle , dorong tuas
kemudi transmisi ke posisi netral dan aktifkan parking
brake Kemudian matikan engine .
Parking Brake

1. Gunakan sabuk pengaman sebelum anda menguji service


brake .
2. Periksa di sekitar alat . Pastikan tidak ada orang lain di
dekat alat dan barang penghalang .
3. Uji brake di tempat kering dan rata.
4. Hidupkan engine , biarkan system tekanan udara brake
naik sampai tekanan normal.
5. Tekan parking brake reset valve ( jika di lengkapi ).
6. Pasang parking brake
7. Dorong tuas transmisi ke posisi D .
8. Secara perlahan lahan naikkan kecepatan engine sampai
1200 rpm , alat seharusnya tidak bergerak
9. Kurangi kecepatan engine ke low idle , kemudian dorong
tuas kemudi transmisi ke posisi netral dan aktifkan
parkinng brake .
10. Matikan engine
Peringatan :
Jika alat bergerak pada saat di uji beritahu atasan anda agar
segera menghubungi mekanik.

Retarder Brake

1. Gunakan sabuk pengaman sebelum anda menguji service


brake .
2. Periksa di sekitar alat . Pastikan tidak ada orang lain di
dekat alat dan barang penghalang .
3. Uji brake di tempat kering dan rata.
4. Hidupkan engine , biarkan system tekanan udara brake
naik sampai tekanan normal.
5. Tarik tuas retarder brake .
6. Tekan parking brake reset valve ( jika di lengkapi ).
7. Lepas parking brake .
8. Dorong tuas transmisi ke posisi D .
9. Secara perlahan lahan naikkan kecepatan engine sampai
1200 rpm , alat seharusnya tidak bergerak
10. Kurangi kecepatan engine ke low idle , kemudian dorong
tuas kemudi transmisi ke posisi netral dan aktifkan
parkinng brake .
11. Matikan engine

Traction Control System


Test TCS
- Prosedur jalan maju
- First gear Transmisi Forward
- Full stering kiri / kanan tanpa di gas bila TCS bekerja akan
terasa tersentak dai ini adalah normal .
TCS : Berfungsi untuk menyamakan putaran roda belakang
ketika terjadi spinning / slip , biasanya terjadi slip pada roda
ketika truck beroperasi pada jalan yang licin .
TCS berfungsi secara automatis pada saat roda belakang
terjadi slip , putaran roda yang slip akan disamakan dengan
putaran roda yang tidak terjadi slip dengan menggunakan
brake system.
Teknik Operasi di Jalan Turunan
 Jaga jarak dengan alat yang lain
 Sebelum truck bergerak turun pilih gear transmisi rendah
 Aktifkan Auto Retarder Control sebelum truck melewati
jalan turun
 Selalu jaga agar tidak terjadi Over Speed pada engine
 Jika engine akan memasuki range over speed maka
bantu dengan retarder manual untuk pencegahan
 Perhatikan panel panel indicator jika ada kelainan
Jika engine mati secara tiba tiba operator jangan panik tetapi
tetap tenang dan lakukan tindakan yang dapat menghentikan
truck dari meluncur yaitu aktifkan pedal brake darurat sampai
truck berhenti dan aktifkan parking brake segera laporkan pada
atasan , jangan operasikan truck sebelum di perbaiki .

Machine Operation

Posisi Loading
 Manuver searah jarum jam
 Berhenti dengan service brake
 Transmisi pada posisi netral
 Pasang parking brake
 TPMS switch pada posisi ON
 Lampu TPMS pada posisi hijau
 Usahakan pada kondisi rata
 Lampu merah berkedip
 Lampu TPMS menyala merah
 Lakukan prosedur jalan maju

Production Management

 TPMS Led Lamps ( Red & Green )


 TPMS Scoreboard
- Payload indication through in place of lamps
- Display actual payload
Pengisian Material

Corect , Incorect Load Condition


Posisi Truck Pada Saat Pemuatan
Kondisi jalan seperti ini akan berakibat kerusakan pada
Ban Ban truck , Suspensi dan Transmisi

Kondisi jalan seperti ini akan merusak ban ban pada


truck yang melewatinya
 Manuver searah jarum jam
 Periksa kondisi dumping area
 Jaga jarak dengan mesin lain
 Tidak ada seorang pun di area
dump
 Berhenti dengan service brake
 Transmisi posisi NETRAL
 Pasang parking brake
 Naikkan hoist dump dengan Rpm
tinggi
 Mesin maju 1x putaran roda
 Turunkkan dump posisi FLOAT
 Lakukan prosedur jalan maju

Pada saat dumping diharapkan operator memperhatikan


kedua ban belakang pas berada di tanggul sehingga
dumpingan material langsung jatuh ke tebing
Dampak Salah Tindakan Pengoperasian
 Dampak yang terjadi jika tidak melakukan pemanasan
engine pada awal shift :
1. Engine low power
2. Kerusakan pada clylinder liner
3. Blow by tinggi
4. Oli engine akan terkontaminasi
5. Kerusakan pada turbocharger
 Dampak yang akan terjadi jika tidak melakukan
pendinginan engine ( engine low idle ) selama 3 – 5
menit sebelum dimatikan :
1. Problem akan terjadi pada turbocharger karena
tidak mendapatkan pelumasan dengan baik
2. Seal oli pada turbocharger akan cepat aus
3. Oli masuk ke exhaust manifold
4. Kerusakan pada komponen yang lemah pada
engine karena engine terjadi panas
 Dampak Yang akan terjadi jika Tekanan Udara Brake
Rendah / Udara Habis :
1. Parking brake tidak akan release ( awal shift truck
belum bergerak )
2. Pedal Service brake tidak akan berfungsi ( jika
truck sedang bergerak )

 Dampak yang akan terjadi jika menggunakan brake


secara berlebihan / terlalu sering :
1. Oli brake menjadi panas
2. Sistem udara akan berkurang

 Dampak yang terjadi jika terjadi Over Heating pada


Brake :
1. Merusak seal oli
2. Terjadi bocor
3. Kerusakan pada brake
4. Brake disc / lining cepat aus
Dampak Dari Salah Pengoperasian
 Engine Over Speed
Terjadi karena kelebihan putaran engine yang
berakibat :
1. Komponen engine akan rusak terutama pada
mekanisme valve sehingga akan meluas pada
komponen yang lain seperti :
2. Piston , valve , cylinder head
3. Conecting rod
4. Bahkan crankshaft dan cylinder block

 Dampak yang akan terjadi jika terjadi Transmission


Abuse , Coating in neutral , Transmission Hunting ,
Quick Shifting :
1. Gear transmission cepat rusak
2. Bearing bearing cepat rusak
3. Disc dan plate cepat aus / habis

 Coasting In Neutral :
Jika operator meluncur saat NEUTRAL dengan
kecepatan di atas 19,3 km/jam (12 mph),
engine speed akan naik ke 1300 rpm dan event
akan terekam oleh Transmission/Chassis
ECM sebagai ”Coasting in Neutral”.

 Transmission Abuse:
Jika operator melakukan shift dari NEUTRAL ke
SATU atau MUNDUR dengan engine speed
di atas 1350 rpm, “Desired Engine Speed” akan
diturunkan ke low idle sesaat, dan event ini
akan dicatat oleh Transmission/Chassis ECM
sebagai “Transmission Abuse”.
 Engine Overspeed:
Jika operator menempatkan shift lever di bawah gigi
tertinggi, pada rpm 2100 action lamp
akan menyala dan alarm akan berbunyi. Jika engine
speed terus naik melebihi 2300 rpm,
Transmission/Chassis ECM akan mengirimkan sinyal
untuk menaikan gigi (satu gigi saja)
untuk melindungi engine. Setelah shift selesai, jika
engine speed masih melebihi 2300 rpm
lagi, event akan dicatat oleh Transmission/Chassis
ECM sebagai ”Engine Overspeed”.

 Machine Overspeed:
Jika operator menempatkan shift lever pada gigi
tertinggi, action lamp akan menyala dan
alarm akan berbunyi pada rpm 2100. Jika engine
speed melebihi 2300 rpm, Transmission/
Chassis ECM akan melakukan unlock pada torque
converter untuk melindungi engine.
Setelah torque converter di-unlock, jika engine
speed masih mencapai 2300 rpm lagi, event
akan dicatat oleh Transmission/Chassis ECM
sebagai ”Machine Overspeed”. Machine Overspeed
harus dipertimbangkan sebagai Engine Overspeed.
 Engine coolant over heating :
1. Keausan komponen ada engine semakin tinggi
2. Merusak seal pada saluran cooling system
sehingga terjadi kebocoran
3. Cylinder head dan cylinder liner bisa retak
( crack ) / Pecah

 Transmission Oil Over Heating


Keausan komponen pada transmission semakin tinggi
terutama pada disc dan plate

 Tekanan Oil Engine Rendah :


1. Keausan pada komponen engine semakin tinggi
kakrena kekurangan pelumasan
2. Keausan pada connecting rod dan crankshaft
bearing
3. Engine menjadi retak / pecah
4. Kerusakan pada turbocharger karena kurang
pelumasan

 Dampak yang akan terjadi jika sering slip pada roda :


1. Keausan ban lebih cepat
2. Keausan pada komponen final drive tidak merata
3. Dapat menyebabkan kerusakan pada deferential
4. Dapat menyebakkan axle shaft patah
 Tranmission Over Speed terjadi jika menggunakan
transmission terlalu tinggi diturunan , maka akan
berdampak :
1. Kecepatan alat sulit di control
2. Jika berhenti mendadak akan merusak komponen
power train

 Dampak yang akan terjadi jika terjadi Over Payload


pada machine :
1. Kerusakan pada suspensi
2. Frame / chasis bisa retak / patah
3. Hoist dump berat untuk naik
4. Bila di jalan turunan gaya dorong akan lebih besar
sehingga memungkinkan penggunaan brake
semakin sering

Parkir dan mematikan unit


 Parker alat di tempat yang rata dan aman , beri ganjal
rodanya
 Gerakkan tuas transmisi ke posisi Netral
 Engine low idle selama 5 menit
 Putar kunci start mesin ke posisi OFF untuk mematikan
engine
 Putar kunci pemutus baterai ke posisi OFF
Perhatian :
Mematikan engine dengan tiba tiba setelah bekerja
dapat menimbulkan panas berlebihan dan
mempercepat terjadinya keausan pada komponen
engine .

You might also like