Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 11

https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.

php/elementary/article/view/XXXX
Elementary School Journal https://doi.org/10.24114/esjpgsd.v11i4.XXXX
e-issn (2355-1747) & p-issn (2407-4937)
Jurnal Kajian Pendidikan Dasar
Volume XX, No. X (20XX)

Pengembangan Media Interaktif IPA Berbasis Etnoscience Untuk


Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar
Kiki Pratama Rajagukguk1, KMS. M. Amin Fauzi2, Izwita Dewi3
1
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Al Maksum
2,3
Universitas Negeri Medan
Corresponding Author : kikipratamargg@gmail.com

Abstract Article History


This research aims to produce ethnoscience-based interactive science media Received: …J
that is valid, practical and effective to improve students' critical thinking skills Reviewed: …
in science subjects with the main topic of environmental pollution. This Published: …
research is included in research and development (Research and
Development) referring to the ADDIE development model including the
Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation stages. Testing of
Keywords
ethnoscience-based interactive science media in learning and critical thinking Media,
ability tests were carried out on class IV students at SDIT Al Maksum and SD Interactive,
IT Iqra, Langkat. The trial design for this research used One Group Pretest- Science,
Posttest Design. The research results show that the average percentage of Ethnoscience,
feasibility scores for ethnoscience-based interactive science media from the Critical
three validators is 80.6% with very feasible criteria, the critical thinking Thinking
ability instrument is 77.7% with feasible criteria. The practicality of using
ethnoscience-based interactive science media in trials received an average
score of 75.2% using practical criteria. Ethnoscience-based interactive
science media is effective in improving students' critical thinking skills with an
average N-gain value of 60.3 with medium criteria. These results show that the
developed ethnoscience-based interactive science media has valid, practical
and effective criteria for improving students' critical thinking skills

Abstrak Sejarah Artikel


Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media interaktif IPA berbasis Diterima: …
etnosains yang valid, praktis dan efektif untuk meningkatkan kemampuan Direview: …
berpikir kritis siswa pada mata pelajaran IPA dengan materi pokok Disetujui: … 7
pencemaran lingkungan. Penelitian ini termasuk dalam penelitian dan
pengembangan (Research and Development) mengacu pada model
pengembangan ADDIE meliputi tahap Analysis, Design, Development,
Kata Kunci
Implementation, Evaluation. Pengujian media interaktif IPA berbasis Media,
etnosains dalam pembelajaran dan tes kemampuan berpikir kritis dilakukan Interaktif, IPA,
pada siswa kelas IV SDIT Al Maksum dan SD IT Iqra, Langkat. Desain uji Etnosains,
coba penelitian ini menggunakan One Group Pretest-Posttest Design. Hasil Berpikir Kritis
penelitian menunjukkan bahwa persentase rata-rata nilai kelayakan media

Kata-kata awal dari Judul Artikel │1


https://doi.org/10.24114/esjpgsd.v11i4.XXXXX Nama penulis (tahun)

interaktif IPA berbasis etnosains dari ketiga validator sebesar 80.6% dengan
kriteria sangat layak, instrumen kemampuan berpikir kritis sebesar 77,7%
dengan kriteria layak. Kepraktisan penggunan media interaktif IPA berbasis
etnosains pada uji coba mendapatkan nilai rata-rata sebesar 75.2% dengan
kriteria praktis. Media interaktif IPA berbasis etnosains efektif dalam
meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dengan nilai rata-rata N-gain
sebesar 60.3 dengan kriteria sedang. Hasil ini menunjukkan media interaktif
IPA berbasis etnosains yang dikembangkan memiliki kriteria valid, praktis
dan efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.

PENDAHULUAN pelajaran IPA untuk memecahkan konsep-


Menghadapi abad 21 banyak konsep sains yang dihadapi siswa.
tantangan yang harus dihadapi guru dan Salah satu upaya yang harus
siswa [1] pada era Society 5.0 saat ini, dilakukan dalam menghadapi era Society 5.0
termasuk mengubah paradigma siswa dalam dan untuk memaksimalkan proses berpikir
belajar [2], guru dan siswa harus siap kritis siswa adalah dengan menghadirkan
beradaptasi dengan penggunaan teknologi sumber-sumber belajar interaktif yang
dalam pembelajaran [3], siswa harus dilatih memadukan budaya dan kearifan lokal
untuk mampu berpikir tingkat tinggi / Higher sebagai media pembelajaran siswa dengan
Order Thinking Skills (HOTS) dengan salah memanfaatkan teknologi sebagai
satu komponen utamanya adalah kemampuan perantaranya [8]. Salah satu langkah guru
berpikir secara kritis. untuk membantu siswa memahami konsep
Kemampuan berpikir kritis sains adalah dengan mengintegrasikan
merupakan suatu proses disiplin intelektual kearifan lokal dalam proses pembelajaran
untuk secara aktif dan terampil dalam karena akan mampu mendorong ketrampilan
membuat konsep, menerapkan, menganalisis, berpikir tingkat tinggi siswa khususnya
mensintesis, dan/atau mengevaluasi dalam hal memecahkan masalah [9]
informasi [4]. Putra, A. [5] menjelaskan Pembelajaran yang dikaitkan dengan
bahwa kemampuan berpikir kritis merupakan budaya lokal maka akan membuat siswa
suatu kemampuan proses berpikir yang terlatih dan terbiasa dalam menyelesaikan
memungkinkan seseorang untuk masalah. Hal ini dikarenakan konsep dalam
mengevaluasi atau menyelidiki bukti, pembelajaran yang dipelajari oleh siswa
asumsi, dan logika yang mendasari gagasan sesuai dengan realita dilingkungan tempat
orang lain. tinggalnya sehar-hari [10]. Secara alamiah
Jufri [6] menyatakan bahwa berpikir siswa bertingkah laku sebagai seorang
kritis merupakan cara berpikir reflektif yang ilmuwan, yang tidak hanya mengenal sesuatu
pokok tujuannya pada pola pengambilan sebagai teori, tetapi mampu mengaitkannya
keputusan tentang apa yang dilakukan oleh dengan kehidupan sehari-hari yang ada
siswa. Dalam kurikulum 2013 [7], tertuang disekitarnya.
bahwa berpikir kritis sangat penting harus Dengan memahami budaya, seni,
dilatih dengan memadukan budaya dan serta kearifan lokal suatu masyarakat maka
kearifan lokal dalam mendukung mata siswa dapat merangsang keingintahuan untuk

Kata-kata awal dari Judul Artikel


Elementary School Journal - Volume Volume XX, No. X (20XX) – (hal xx – xx)

https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/elementary/article/view/XXXX

memahami alam semesta disekitarnya dan Pembaruan dari penelitian ini ialah
secara tidak langsung dapat melatih berpikir meida interaktif berbasis etnosains, pada
siswa [11] untuk mengaitkan materi penelitian-penelitian sebelumnya hanya
pembelajaran yang dipelajari dengan kondisi mengembangkan media pembelajaran biasa,
disekitarnya. Salah satu pendekatan belum pernah memadukan prinsip etnosains
pembelajaran yang memadukan budaya, dengan media interaktif yang dikembangkan.
kearifan lokal dengan ilmu pengetahuan Pada penelitian ini peneliti menggunakan
ilmiah adalah etnosains. Dalam konteks materi pencemaran lingkungan yang
pembelajaran sains, etnosains didefinisikan dikembangkan melalui media interaktif
sebagai kegiatan mentransformasikan atau berbasis etnosains. Etnosains merupakan
mengaitkan antara sains asli masyarakat pengetahuan asli dari suatu budaya yang
(budaya, kearifan lokal) dengan sains dihubungkan dengan pengetahuan ilmiah,
ilmiah/ilmu pengetahuan asli (indegenous atau disebut dengan pengetahuan yang
knowledge)[12]. dimiliki oleh suatu bangsa [14]
Pembelajaran sains berbasis kearifan Berdasarkan uraian fakta dan latar
lokal menjadi hal yang sangat penting karena belakang diatas penelitian ini bertujuan
akan memberi wacana pengetahuan yang untuk untuk menguji kelayakan, kepraktisan
lebih kontekstual dan bermakna, sehingga dan keefektifan media interaktif IPA berbasis
dapat menumbuhkan ketrampilan pemecahan etnosains untuk meningkatkan kemampuan
masalah pada siswa. Pembelajaran berbasis berpikir kritis siswa.
etnosains akan sangat dibutuhkan oleh siswa
khususnya yang tinggal di daerah pedalaman METODE PENELITIAN
yang masih kental dengan budaya mistis Penelitian ini termasuk dalam
tanpa dasar ilmiah. Oleh karenanya, penelitian dan pengembangan (Research and
pembelajaran berbasis etnosains bagi siswa Development) yaitu penelitian yang
pedalaman dapat membuka cakrawala logika digunakan untuk menghasilkan produk
berpikir generasi muda agar mampu tertentu (kreasi), dan menguji keefektifan
memecahkan masalah dengan dasar ilmiah produk tersebut [15]. Produk yang
yang benar [13] dikembangkan berupa media interaktif

Kata-kata awal dari Judul Artikel │3


https://doi.org/10.24114/esjpgsd.v11i4.XXXXX Nama penulis (tahun)

berbasis etnosains pada pembelajaran IPA oleh tim ahli dalam bidang pembelajaran IPA
untuk meningkatkan kemampuan berpikir dan media pembelajaran. Data hasil validasi
kritis siswa. Pengembangan media interaktif dianalisis secara kualitatif sebagai bahan
berbasis etnosains dalam penelitian ini revisi produk yang dikembangkan. Data
mengacu pada model pengembangan ADDIE angket tanggapan ahli terkait dengan
meliputi tahap Analysis, Design, kelayakan media interaktif IPA berbasis
Development, Implementation, Evaluation etnosains dianalisis dengan mentransformasi
[16]. skor rata-rata dari keseluruhan aspek dengan
Produk media interaktif IPA berbasis kriteria seperti pada Tabel 1 [17]
etnosains yang dikembangkan, divalidasi
Tabel 1 . Kriteria kelayakan modul IPA interaktif
Skor Perolehan Kategori
80-100 Sangat Layak
66-79 Layak
56-65 Cukup Layak
40-55 Kurang Layak
30-39 Tidak Layak

Uji kepraktisan m media interaktif permasalahan yang muncul dalam proses


IPA berbasis etnosains dianalisis pembelajaran IPA pada kelas IV SD
menggunakan rumus persentase kepraktisan Analisis kebutuhan siswa yaitu secara
[18]. Sedangkan uji coba keefektifan media umum siswa sangat membutuhkan nedia-
interaktif IPA berbasis etnosains untuk media pembelajaran interaktif dalam
meningkatkan kemampuan berpikir kritis menjelaskan konsep dasar sains dengan
siswa dianalisis menggunakan rumus N-Gain memadukan budaya/ kearifan lokal secara
[19] dengan desain penelitian pretest-posttest ilmiah dalam pembelajarannya, sebagai
control group design [20] tawaran peneliti yaitu dengan
mengembangkan media interaktif IPA
HASIL DAN PEMBAHASAN berbasis etnosains dimana konsep dasar sains
Tahap Analisis yang abstrak dapat dijelaskan dengan media
Tahap analisis adalah tahap awal interaktif IPA berbasis etnosains dengan isi
dalam mengembangkan media interaktif IPA materi berupa gambar, animasi, audio dan
berbasis etnosains. Pada tahap ini dilakukan video yang relevan dengan materi
beberapa kegiatan, yaitu analisis masalah dan pencemaran lingkungan.
kebutuhan siswa serta analisis Kompetensi Analisis kompetensi dasar ditetapkan
Dasar. materi yang dikembangkan berfokus pada
Analisis masalah dilakukan untuk Kompetensi Dasar (3.8. Menganalisis
menentukan masalah dasar dalam terjadinya pencemaran lingkungan dan
pengembangan media interaktif IPA berbasis dampaknya bagi ekosistem 4.8. Membuat
etnosains. Pada langkah ini, peneliti secara tulisan tentang gagasan penyelesaian
umum mengamati permasalahan- masalah pencemaran di lingkungannya
berdasarkan hasil pengamatan)

Kata-kata awal dari Judul Artikel


Elementary School Journal - Volume Volume XX, No. X (20XX) – (hal xx – xx)

https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/elementary/article/view/XXXX

memadukan langkah-langkah pembelajaran


Tahap Perencanaan etnosains dengan konsep kearifan lokal
Tahap ini merupakan proses secara ilmiah yang relevan dengan materi
sistematik yang dimulai dengan menyusun pencemaran lingkungan. Karaktristik konsep
flowchart dan storyboard sebagai dasar dan sains yang mikroskopis dan abstrak dalam
gambaran bentuk, isi, tampilan dalam media interaktif IPA berbasis etnosains ini
mengembangkan media interaktif IPA dijelaskan dengan video dan animasi yang
berbasis etnosains. Tahap ini dilakukan bertujuan untuk dapat meningkatkan
dengan mengumpulkan konten-konten kemampuan berpikir kritis.
materi, animasi, foto, audio dan video
pendukung dalam pengembangan media Hasil Validasi
interaktif IPA berbasis etnosains Validasi produk hasil pengembangan
berupa Silabus, RPP, media interaktif IPA
Tahap Pengembangan berbasis etnosains dan instrumen kemamuan
Tahap ini merupakan tahapan berpikir kritis siswa dilakukan oleh tiga
pembuatan media interaktif IPA berbasis orang validator ahli yang berkompoten
etnosains. Media interaktif IPA berbasis dalam media dan pembelajaran IPA. Hasil
etnosains yang dikembangkan memuat validasi ahli yang diperoleh dicantumkan
halaman depan, materi, contoh soal dan quis, pada Tabel 2.
video dan animasi pembelajaran dengan

Tabel 2. Hasil validasi produk hasil pengembangan


Validasi
Hasil Pengembangan Rata-rata Kriteria
I II III
Silabus 86,1 80,5 75 80,5 Sangat Layak
RPP 75 80,3 76,7 77,3 Layak

Kata-kata awal dari Judul Artikel │3


https://doi.org/10.24114/esjpgsd.v11i4.XXXXX Nama penulis (tahun)

Instrumen Berpikir Kritis 75 81,2 77 77,7 Layak


Media Interaktif IPA 82,7 82,1 77,5 80,6 Sangat Layak
Sumber: Hasil Penelitian, 2023
Berdasarkan tabel 1 diatas
menunjukkan bahwa persentase rata-rata hasil Tahap Implementasi
validasi/kelayakan silabus 80,5% dengan Tahap ini merupakan tahapan dimana
kriteria sangat layak, rencana pelaksanaan media interaktif IPA berbasis etnosains
pembelajaran (RPP) 77,3% dengan kriteria diterapkan dalam proses pembelajaran pada
layak, media interaktif IPA berbasis siswa kelas IV SD IT Al Makum dan SD IT
etnosains 77,7% dengan kriteria layak, dan Iqra dengan uji coba terbatas dan skala luas.
rata-rata kelayakan instrumen kemampuan
berpikir kritis 80,6 % dengan kriteria sangat Hasil Uji Coba Terbatas
layak, sejalan dengan hasil penelitian Uji coba terbatas dilakukan bertujuan
Trisnawati, dkk., [21] menyatakan bahwa mengetahui kepraktisan dan keterbacaan [23]
perangkat pembelajaran dengan kategori layak media interaktif IPA berbasis etnosains. Uji
maka dapat digunakan dalam proses ini dilakukan oleh guru dan siswa disebabkan
pembelajaran. Penelitian Rahmana [22] karena keduanya merupakan pengguna dari
menunjukkan bahwa hasil validasi Silabus, media interaktif IPA berbasis etnosains yang
RPP dengan kategori layak maka dapat dikembangkan. Hasil uji kepraktisan pada
digunakan dalam pembelajaran sehingga dapat keterlaksanaan pembelajaran dengan media
disimpulkan bahwa media interaktif IPA interaktif IPA berbasis etnosains terhadap
berbasis etnosains dan instrumen kemampuan guru dan siswa dicantumkan pada Tabel 3.
berpikir kritis dapat diimplementasikan dalam
pembelajaran IPA.
Tabel 3. Hasil Respon Guru dan Siswa
Responden Rata-Rata Kriteria
Keterlaksanaan Pembelajaran 73,7 Praktis
Guru 74,6 Praktis
Siswa 77,5 Praktis
Rata-Rata 75,2 Praktis
Berdasarkan tabel 3 diatas, praktis dapat digunakan dengan mudah oleh
menunjukkan bahwa persentase rata-rata hasil siswa dalam proses pembelajaran.
kepratisan penggunaan media interaktif IPA Hasil Uji Skala Luas
berbasis etnosains sebesar 75,2% dengan Uji skala luas bertujuan untuk
kategori praktis. Kepraktisan pengunaan media mengetahui efektivitas media interaktif IPA
ini tidak terlepas karena media interaktif IPA berbasis etnosains terhadap kemampuan
berbasis etnosains disusun untuk berpikir kritis [25]. Berdasarkan data hasil tes
memudahkan siswa dalam memahami materi akhir (post-test) diketahui bahwa kemampuan
pembelajaran, sejalan dengan penelitian berpikir kritis siswa sebelum dan sesudah
Gunawan [24] suatu multimedia interaktif yang diajarkan menggunakan media interaktif IPA
berbasis etnosains memiliki perbedaan yang

Kata-kata awal dari Judul Artikel


Elementary School Journal - Volume Volume XX, No. X (20XX) – (hal xx – xx)

https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/elementary/article/view/XXXX

cukup signifikan. Perbandingan hasil tes kemampuan berpikir kritis siswa dicantumkan
pada Tabel 4.
Tabel 4. Hasil Rata-Rata Tes Kemampuan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Nilai Rata-Rata
Sampel Skor Kriteria N-Gain
Pretes Postes
SD IT Al Maksum 22,9 41,5 63,9 Sedang
SD IT Iqra 23,3 39,6 56,7 Sedang
Rata-Rata 23,1 40,5 60,3 Sedang

Berdasarkan Tabel 4 diatas, media abstrak dapat lebih mudah dipahami ketika
interaktif IPA berbasis etnosains efektif divisualisasikan melalui media yang tepat [26].
dalam meningkatkan kemampuan berpikir Media interaktif IPA berbasis
kritis siswa yang dibuktikan dengan adanya etnosains memiliki efek dalam meningkatkan
peningkatan sebelum dan sesudah diajarkan kemampuan berpikir krtis yang baik. Hal ini
menggunakan media interaktif IPA berbasis sejalan dengan penelitian Septiaahmad [27]
etnosains memperoleh rata-rata N- gain hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
sebesar 60.3 dengan kategori sedang. LKPD berbasis etnosains layak digunakan dan
Media interaktif IPA berbasis dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis
etnosains yang dikembangkan menyajikan siswa. Penelitian Yuliana [28] disimpulkan
materi pencemaran lingkungan yang bahwa media interaktif IPA berbasis
memadukan budaya/kearifan lokal secara etnosains dapat meningkatkan berpikir kritis
ilmiah yang baik, konsep-konsep yang abstrak peserta didik. Penelitian Nurhayati, E. [29]
dijelaskan dengan bantuan animasi interaktif. menunjukkan bahwa media interaktif IPA
Dengan adanya penjelasan konsep abstrak berbasis etnosains mendapatkan hasil layak
melalui animasi dan video media interaktif untuk digunakan dalam pembelajaran.
IPA berbasis etnosains ini sehingga siswa Penelitian Saadah, M. [30] menunjukkan
lebih mudah memahami dan fokus ketika bahwa media interaktif dapat meningkatkan
seorang guru menjelaskan materi pembelajaran. kemampuan berpikir kritis peserta didik. Hasil
Hal ini membuktikan bahwa konsep-konsep penelitian Nailiyah, M.R. [31] dapat

Kata-kata awal dari Judul Artikel │3


https://doi.org/10.24114/esjpgsd.v11i4.XXXXX Nama penulis (tahun)

disimpulkan bahwa melalui pembelajaran Pendekatan Steam (Science,


etnosains dengan mempelajari lingkungan Technology, Engineering, Art, and
sekitarnya siswa mampu berpikir kritis. Mathematics) Dalam Menyongsong
Widyawati, A. [32] disimpulkan bahwa Era Society 5.0. In Prosiding Seminar
etnosains dapat meningkatkan keterampilan Nasional Pendidikan (Vol. 3, pp. 584-
berpikir tingkat tinggi salah satunya 594)
meningkatkan kemampuan berpikir kritis [3]. Ihsan, M. S., & Jannah, S. W. 2021.
siswa. Hasil penelitian Mashami dan Gunawan Development of interactive multimedia
[33] menjelaskan bahwa media interaktif yang based on blended learning to improve
dilengkapi dengan animsi dan video student science literacy during the
pembelajaran terbukti dapat meningkatkan covid-19 pandemic. Jurnal Pijar Mipa,
berpikir kritis siswa. 16(4), 438-441
[4]. Richard Paul and Linda Elder. 2008.
SIMPULAN The Miniature Guide to Critical
Berdasarkan hasil analisis data dan Thinking Concepts and Tools. The
pembahasan, dapat disimpulkan bahwa Foundation for Critical Thinking Press
media interaktif IPA berbasis etnosains dan [5]. Putra, A., dan Sudarti. 2015.
instrumen kemampuan berpikir kritis siswa Pengembangan Sistem e-learning
layak digunakan, penggunaan media Untuk Meningkatkan Keterampilan
interaktif IPA berbasis etnosains pada uji Berpikir Kritis Mahasiswa Pendidikan
coba terbatas mendapat respon dari guru dan Fisika.Program Studi Pendidikan
siswa dengan kategori praktis. Media Fisika, FKIP. Universitas Jember.
interaktif IPA berbasis etnosains efektif Jurnal Fisika Indonesia No. 55, Vol.
dalam meningkatkan kemampuan berpikir XIX.
kritis siswa dengan nilai rata- rata N-gain [6]. Jufri, A. 2013. Belajar dan
sebesar 60.3 dengan kriteria sedang Maka Pembelajaran Sains. Bandung: Pustaka
dapat disimpulkan bahwa media interaktif Rineka Cipta
IPA berbasis etnosains layak, praktis dan [7]. Kemendikbud. 2018. Permendikbud
efektif dapat meningkatkan kemampuan No. 37 Tahun 2018 Tentang
berpikir kritis siswa pada pembelajaran IPA. Kompetensi Inti Kompetensi Dasar SD
MI SMP SMA
DAFTAR RUJUKAN [8]. Sudarmin, R. F. K., Nuswowati, M., &
[1]. Turiman, P., Omar, J., Daud, A. M., & Sumarni, W. 2017. Development of
Osman, K. 2012. Fostering the 21st ethnoscience approach in the module
century skills through scientific theme substance additives to improve
literacy and science process skills. the cognitive learning outcome and
Procedia-Social and Behavioral student’s entrepreneurship. In IOP
Sciences, 59, 110-116 Conference Series: Journal of Physics
[2]. Mu'minah, I. H. 2021. Studi Literatur: (Vol. 824, No. 012024, pp. 1-14)
Pembelajaran Abad-21 Melalui

Kata-kata awal dari Judul Artikel


Elementary School Journal - Volume Volume XX, No. X (20XX) – (hal xx – xx)

https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/elementary/article/view/XXXX

[9]. Hariri, A. I., Kartimi, K., & Mulyani, model penalaran kausal untuk
A. (2016). Penerapan pembelajaran memecahkan masalah. JPF (Jurnal
berbasis sains budaya lokal Ngaseup Pendidikan Fisika) Universitas Islam
pada konsep sistem reproduksi Negeri Alauddin Makassar, 6(1), 8–16.
manusia untuk meningkatkan [14]. Parmin, P., Sajidan, S., Ashadi, A.,
keterampilan berpikir kritis siswa Sutikno, S., & Fibriana, F. (2017).
Kelas XI SMAN 1 Maja. Jurnal Sains Science integrated learning model to
Dan Pendidikan Sains Scientiae enhance the scientific work
Educatia, 5(1), 1–14. independence of student teacher in
[10]. Khatimah, H., Utami, S. D., & Mursali, indigenous knowledge transformation.
S. (2018). Pengembangan LKS Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 6(2),
berbasis kearifan lokal untuk 365–372.
peningkatan keterampilan penyelesaian Sugiyono. (2018). Metode Penelitian
masalah siswa. Bioscientist: Jurnal Kuantitatif, Kualitatif R & D.
Ilmiah Biologi, 6(2), 173–181. Bandung: Penerbit Alfabeta
[11]. Khatimah, H., Utami, S. D., & Mursali, [15]. Dick, W., Carey, L., & Carey, J, O.
S. (2018). Pengembangan LKS (2009). The Systematic Design of
berbasis kearifan lokal untuk Instruction. Universitas of South
peningkatan keterampilan penyelesaian Florida: Emeritus
masalah siswa. Bioscientist: Jurnal [16]. Ernawati, I. (2017). Uji kelayakan
Ilmiah Biologi, 6(2), 173–181. media pembelajaran interaktif pada
[12]. Sumarni, W. 2018. The influence of mata pelajaran administrasi server.
ethnoscience-based learning on Elinvo (Electronics, Informatics, and
chemistry to the chemistry’s literacy Vocational Education), 2(2), 204-210
rate of the prospective teachers. Unnes [17]. Daryanto. 2016. Evaluasi Pendidikan.
Science Education Journal, 7(2) Jakarta: Rineka Cipta
[13]. Muslimin, S., Rafiqah, R., & Ikbal, M. [18]. Hake. 1999. Analyzing Change/Gain
S. (2018). Pengembangan lembar kerja Scores. Indiana University
peserta didik berbasis etnosains dengan

Kata-kata awal dari Judul Artikel │3


https://doi.org/10.24114/esjpgsd.v11i4.XXXXX Nama penulis (tahun)

[19]. Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Journal of Research in Science


Kuantitatif, Kualitatif R & D. Teaching, 34(2), 181-197
Bandung: Penerbit Alfabeta [26]. Septiaahmad, L., Sakti, I., & Setiawan,
[20]. Trisnawati, A. A. I. A., Jufri, A. W., I. 2020. Pengembangan Lembar Kerja
Ramdani, A. 2017. Pengembangan Peserta Didik (Lkpd) Fisika Berbasis
Model Praktikum Berbasis Software Etnosains Menggunakan Model
Most Probable Number (Mp- Bsmpn) Discovery Learning Untuk
Pada Mata Kuliah Mikrobiologi Air. Meningkatkan Keterampilan Berpikir
Jurnal Pijar Mipa, 12(2), 44-50 Kritis Siswa Sma. Jurnal Kumparan
[21]. Rahmasari, G., dan Rismiati R. 2013. Fisika, 3(2 Agustus), 121-130
e-learning Pembelajaran Jarak Jauh [27]. Yuliana, Y. 2022. Pengembangan
Untuk SMA. Bandung: Yrama Widya Modul Berbasis Etnosains dalam
[22]. Gunawan, G., Harjono, A., & Materi Medan Magnet untuk
Kusdiastuti, M. (2019). Perangkat Meningkatkan Keterampilan Berpikir
Pembelajaran Model Inkuiri dipadu Kritis Siswa SMA Kelas XII (Doctoral
Advance Organizer (AO) untuk dissertation, UNS (Sebelas Maret
Meningkatkan Penguasaan Konsep dan University))
Kemampuan Pemecahan Masalah [28]. Nurhayati, E., Andayani, Y., & Hakim,
Fisika Siswa. Jurnal Pijar Mipa, 14(2), A. 2021. Pengembangan E-Modul
1-6 Kimia Berbasis STEM Dengan
[23]. Gunawan, G., Harjono, A., Herayanti, Pendekatan Etnosains. Chemistry
L., Husein, S., & Fathoroni, F. (2020). Education Practice, 4(2), 106-112
Investigating Student’s Critical [29]. Sa'adah, M., Suryaningsih, S., &
Thinking Disposition Based On Muslim, B. 2020. Pemanfaatan
Gender In Physics Teaching With multimedia interaktif pada materi
Interactive Multimedia. JPPS (Jurnal hidrokarbon untuk menumbuhkan
Penelitian Pendidikan Sains), 9(1), keterampilan berpikir kritis siswa.
1766-1771. Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, 6(2),
[24]. Hadisaputra, S., Ihsan, M. S., & 184-194
Ramdani, A. 2020, March. The [30]. Nailiyah, M. R., Subiki, & Wahyuni,
development of chemistry learning S. 2016. Pengembangan modul ipa
devices based blended learning model tematik berbasis etnosains kabupaten
to promote students’ critical thinking jember pada tema budidaya tanaman
skills. In Journal of Physics: tembakau di smp. Jurnal
Conference Series (Vol. 1521, No. 4, p. Pembelajaran Fisika, 5(3), 261–269
042083). IOP Publishing [31]. Widyawati, A., Dwiningrum, S. I. A.,
[25]. Gunawan, Harjono, A., Sahidu, H., & Rukiyati, R. 2021. Pembelajaran
Sutrio. 2014. Penggunaan Multimedia ethnosciences di era revolusi industri
Interaktif matter and related concepts. 4.0 sebagai pemacu Higher Order
Thinking Skills (HOTS). Jurnal

Kata-kata awal dari Judul Artikel


Elementary School Journal - Volume Volume XX, No. X (20XX) – (hal xx – xx)

https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/elementary/article/view/XXXX

Pembangunan Pendidikan: Fondasi


Dan Aplikasi, 9(1)
[32]. Mashami, R. A., dan Gunawan, G.
2018. The Influence of Sub-
Microscopic Media Animation on
Students' Critical Thinking Skills
Based on Gender. In Journal of
Physics: Conference Series (Vol. 1108,
No. 1, p. 012106). IOP Publishing

Kata-kata awal dari Judul Artikel │3

You might also like