Professional Documents
Culture Documents
7 +anatolia+hal+63-70
7 +anatolia+hal+63-70
7 +anatolia+hal+63-70
1,2
Program Studi Keperawatan Ende, Poltekkes Kemenkes Kupang
Email: telidoondori@gmail.com
1. Distribusi responden berdasarkan Peran Pada 4. Distribusi Responden berdasarkan Peran Saat
Pra Bencana menunjukkan bahwa sebagian Bencana menunjukkan bahwa Peran
besar Peran responden pada Pra bencana responden dalam penanggulangan bencana
Kurang yaitu sebesar 88% (37 orang)
adalah Kurang yaitu 34 orang (81%)
40 35
30
30
Baik 25
20 Baik
Cukup 20
Cukup
10 Kurang 15
Kurang
10
0
1st Qtr 5
0
memiliki pengalaman dalam penanganan skunder seperti di Rumah Sakit (Suparto &
bencana. Kondisi Yang ada pada perawat di Williams, 2016; Shields & Hartati, 2003).
Puskesmas Kota Baru, Rukun Lima dan Besarnya tenaga perawat dan
Nangapanda tidak sejalan dengan hasil keterlibatan langsung yang luas dalam area
penelitian yang dilakukan oleh Fung pelayanan kesehatan mestinya mendorong
karenaketerbatasan pengetahun dan pemerintah untuk bisa memaksimalkan tenaga
ketrampilan yang dimiliki. Perawat hanya perawat dalam upaya penuntasan masalah
memalukuan pelayanan untuk pemenuhan psikologis korban pasca bencana.
kebutuhan dasar korban serta membantu Memaksimalkan peran perawat sudah
transportasi pasien sambil mengkaji, lama digunakan di beberapa negara. Di Jepang
menobservasi dan memantau kondisi pasien misalnya, sebagai negara rawan bencana,
dan segera diungsikan ke temapt yang lebih pemerintahannya terus meningkatkan
aman. kebutuhan untuk lebih mengeksplorasi peran
perawat khusus bencana. Kesempatan
3. Peran Perawat Dalam Tahap Pasca Bencana pendidikan berkelanjutan soal penangangan
Hasil penelitian Peran perawat pada bencana terus dikembangkan (Kako, 2014).
tahap pascabencana menunjukkan kategori Penelitian yang dilakukan oleh
”kurang” sebanyak 36 orang atau sekitar 86 %. Munandar dan Wardaningsih (2018)
Salah satu faktor pasca bencana yang harus menjelaskan beberapa hal yang perlu dilakukan
menjadi perhatian adalah dampak psikologis untuk memaksimalkan peran perawat Indonesia
para korban bencana. Beberapa studi yang dalam mengatasi dampak bencana adalah
mengkaji fungsi psikologis setelah paparan pengembangan keterampilan, kesadaran diri,
bencana di Indonesia umumnya menyimpulkan minat, intelektual, kerjasama, dan motivasi
bahwa banyak korban pasca bencana perlu dipersiapkan untuk mendukung
mengalami gejala stres pasca trauma yang penanggulangan bencana; Perawat perlu
dikaitkan dengan kehilangan, depresi, dan dipersiapkan secara psikologis berupa
kekhawatiran akan terjadinya bencana berulang kemampuan kognitif, intelektual, minat, sikap,
di masa depan (Musa et al., 2014; Juth et al., pendidikan, keterampilan klinis, dan
2015; Pratiwi, Hamid, dan Fadhillah, 2018). pemahaman penyelamatan dengan prinsip-
Salah satu tenaga profesional yang bisa prinsip dasar dukungan psikososial.
dilibatkan dalam proses perawatan adalah Kondisi akibat bencana yang serius dan
tenaga perawat sebab tenaga keperawatan kemungkinan untuk terus mengalami bencana
adalah salah satu tenaga kesehatan yang karena letak geografis seharusnya telah
jumlahnya lebih besar dibandingkan tenaga mendorong kita untuk lebih bersiap dalam
kesehatan lainnya di Indonesia. Kementrian menghindari bencana dan juga proses
Kesehatan melaporkan 49% tenaga kesehatan penanganan pasca bencana dengan melakukan
di Indonesia adalah perawat (Kemenkes, 2017). pelatihan-pelatihan terkait bencana.
Selain ada dalam jumlah besar, perawat juga
bekerja langsung dalam pelayanan kesehatan
primer seperti di Puskesmas dan juga pelayanan
P a g e | 69