Professional Documents
Culture Documents
Alat Ukur Tak Langsung (Arby Hafiz Zulhaqi)
Alat Ukur Tak Langsung (Arby Hafiz Zulhaqi)
Alat ukur liner tak langsung adalah jenis alat ukur yang hasil pengukurannya hanya dapat di baca
dengan bantuan alat ukur langsung, contohnya adalah telescoping gauge, inside caliper, outside
caliper, dan lain lain. Alat ukur ini di pakai untuk mengukur bagian bagian yang tidak dapat dijangkau
oleh alat ukur langsung.
Sifat penting yang harus di miliki oleh suatu alat ukur standar;
Blok ukur dikenal juga dengan berbagai nama misalnya end gauge, slip gauge,jo gauge (johanson
gauge). Sebagai alat ukur standar, maka blok ukur ini dibuat sedemikian rupa sehingga fungsinya
sesuai dengan namanya yaitu alat ukur standar. Alat ukur ini berbentuk segi empat panjang dengan
ukuran ketebalan yang bermacam-macam. Dua dari 6 permukaannya adalah sangat halus, rata dan
sejajar. Kedua permukaan ini sangat halus dan rata maka antara blok ukur yang satu dengan blok
ukur yang lain dapat digabungkan/disusun tanpa perantara alat lain. Bila penyusunannya dilakukan
dengan teliti maka akan diperoleh suatu susunan blok ukur yang sangat kuat seolah-olah blok ukur
yang satu dengan yang lain sangat melekat. Dengan menyusun blok ukur yang mempunyai ukuran
tertentu maka kita dapat mengecek atau mengkalibrasi ukuran yang lain. Karena blok ukur ini
diperlukan untuk pengukuran presisi sebagai alat ukur standar maka alat ukur ini harus dibuat dari
bahan yang kuat dan tahan lama.
Kaliber induk tinggi merupakan alat ukur standar dalam proses tak langsung, diantaranya
berfungsi sebagai penyetelan posisi nol pada micrometer dalam.
alat ukur pembanding adalah alat ukur yang membandingkan benda kerja dengan acuan standar
yang di miliki oleh alat ukur pembanding. Yang termasuk dalam kategori alat ukur pembanding untuk
pengukuran linier tak langsung adalah : Jam ukur (dial gauge), Pupitas atau jam ukur tes (Dial test
Indikator), Alat Ukur Pembanding Ketinggian, dan kaliber.
DIAL GAUGE atau ada yang menyebut dial indicator adalah alat ukur yang dipergunakan untuk
memeriksa penyimpangan yang sangat kecil dari bidang datar, bidang silinder atau permukaan bulat
dan kesejajaran. Bagian bagian dial indikator terdiri dari jam ukur (dial gauge) yang di lengkapi
dengan alat penopang seperti blok alas magnet, batang penyangga, penjepit, dan baut penjepit.
Saat akan digunakan dial indikator tidak dapat digunakan sendiri, tapi memerlukan kelengkapan
seperti di atas yang harus diatur sedemikian rupa pada saat pengukuran. Posisi dial gauge harus
tegak lurus terhadap benda kerja yang akan diukur.
Pada dial indikator terdapat 2 skala. Yang pertama skala yang besar (terdiri dari 100 strip) dan skala
yang lebih kecil. Pada skala yang besar tiap stripnya bernilai 0,01 mm. Jadi ketika jarum panjang
berputar 1 kali penuh maka menunjukkan pengukuran tersebut sejauh 1 mm. Sedangkan skala yang
kecil merupakan penghitung putaran dari jarum panjang pada skala yang besar.Sebagai contoh, jika
jarum panjang pada skala besar bergerak sejauh 6 strip dan jarum pendek bergerak pada skala 3
maka artinya hasil pengukurannya adalah3,06 mm. Pengukuran ini diperoleh dari :
note: permukaan benda yang akan diukur harus bersih, posisi spindel dial (ujung peraba) tegak lurus
pada permukaan komponen yang diperiksa, dan metode pengukuran yang digunakan.
Metode Pengukuran ;
a. Letakkan blok magnet pada plat datar dan letakkan poros di atas block.
b. Sentuhkan spindel dial gauge pada permukaan poros. Aturlah tinggi dial gauge lock sedemikian
rupa sehingga menyentuh permukaan poros.
c. Putarlah poros perlahan-lahan dan temukan point pada permukaan pembacaan paling kecil.
Putarlah outer ring sampai penunjukkan pada "0".
(a) benda kerja yang dipindahkan, dial indikator tetap pada posisi diam.
(b) Dial indikator yang dipindahkan, benda kerja tetap pada posisi diam.
(c) Benda kerja diputar, dial indikator tetap pada posisi diam.
Pupitas dapat di sebut dengan jam ukur tes atau dial test indicator yang berfungsi untuk
mengetahui kerataan permukaan benda kerja dan mengukur daerah toleransi suatu produk.
Perbedaan dengan dial indicator yaitu terletak pada sensornya. Sensor pada pupitas berupa lengan
dengan ujung berbentuk bola dan gerakkannya seperti busur, mempunyai kapasitas pengukuran yang
lebih kecil yaitu antara 0,2 s/d 0,8 mm.
b. Blok gerak
c. Blok diam
Macam – macam pupitas dapat dilihat dari konstruksi piring pengukur, pupitas terdiri atas: * Pupitas
dengan konstruksi piring ukur sumbunya sejajar dengan sumbu rangka.
Pupitas dengan konstruksi piring ukur sumbunya tegak lurus dengan rangkanya.
Penggunaan dari pupitas antara lain sebagai berikut :
Alat ukur pembanding ketinggian disebut juga kaliber ketinggian adalah sebuah alat sebagai
pembanding ukuran ketinggian standar dengan tinggi objek ukur yang terdiri atas:
a. Letakkan objek ukur, kaliber induk ketinggian dan blok geser pada meja rata.
b. Geserkan kaliber ketinggian (blok geser dan kelengkapannya) pada alat ukur (kaliber induk
ketinggian) sebagai ukuran standar yang akan digunakan untuk mengukur atau membandingkan
dengan ukuran objek ukur (benda kerja).
c. Usahakan ujung penggores atau sensor pada pupitas menyentuh permukaan blok ukur pada
kaliber induk ketinggian. Stel pada posisi nol atau kencangkan baut pengikatnya jika menggunakan
penggores.
d. Geserkan kaliber ketinggian (blok geser) yang telah diset ukuran ketinggiannya pada benda kerja.
Keterangan:
Untuk mengukur benda kerja yang ditoleransi kita harus membuat dua kaliber katinggian, yang
terdiri atas:
· Kaliber ketinggian yang diset untuk ukuran tinggi maksimum sebagai kaliber Go.
· Kaliber ketinggian yang diset untuk ukuran tinggi minimum sebagai kaliber Not – Go.
Pengukuran ukuran standar ketinggian pada kaliber induk dengan menggunakan dial indicator atau
pupitas. Ukuran diset pada ukuran nominal.
Pengukuran kaliber induk pada objek ukur, langsung dapat diketahui toleransinya pada alat ukur
pupitas atau dial indikatornya.
Pada kaliber ini, tidak perlu dibuat dua kaliber, tetapi cukup diset pada dial indicatornya atau pada
pupitasnya, mengenai besar toleransi yang diijinkan.
4. Kaliber
Kaliber adalah alat ukur yang digunakan untuk memeriksa batas ukur secara langsung atau tidak
langsung dan juga sebagai alat pembanding ukuran. Ukuran pada kaliber terbagi menjadi dua, yaitu
ukuran standart sebagai acuan dan ukuran standar batas atau limit. Ukuran standar sebagi acuan
adalah kaliber yang berbentuk blok ukur, yang dibuat khusus dengan ketelitian yang sangat tinggi.
Blok ukur ini digunakan untuk mencocokan ukuran dari alat-alat ukur dan digunakan pula sebagai
alat kalibrasi untuk menera alat-alat yang aktif digunakan. Sedangkan ukuran batas atau limit
digunakan untuk mencocokan ukuran dari alat-alat ukur yang tingkat ketelitiannya dibawah dari jenis
kaliber ukuran standar.
Jenis dari kaliber ada beberapa macam antara lain kaliber roll, kaliber bola, kaliber poros konis, dan
kaliber celah ( snap gauge ).