Professional Documents
Culture Documents
Makalah Pengantar Pendidikan Kel.2
Makalah Pengantar Pendidikan Kel.2
Makalah Pengantar Pendidikan Kel.2
PENGANTAR KEPENDIDIKAN
Dosen Pengampu :
MUSTIKA KURNIASARI, S.Pd., M.pd.
RAFLY :A1G121071
AGUSTIAWAN : A1G123100
RESKY : A1G123079
KENDARI
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena hanya atas limpahan
dan Rahmat, kasih sayang dan belas kasihnya,dan tidak lupa Penulis panjatkan kepada
junjungan Nabi Muhammad SAW. Beserta dengan para sahabat dan keluarganya. Yang telah
memberikan contoh yang baik untuk semua umat yang ada di bumi.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT. atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa fisik maupun akal pikiran, sehingga Penulis mampu menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah “Penngantar Pendidikan”.
Makalah ini Penulis susun dengan semaksimal mungkin sehingga Penulis harap
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca dan untuk
kedepannya makalah ini dapat di perbaiki bentuk maupun menambah isi makalah ini agar
menjadi lebih baik. Dalam penyusunan makalah ini Penulis menyadari bahwa masih banyak
terdapat kekurangan untuk itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun guna perbaikan tugas Makalah di kemudian hari.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen
pengampu mata kuliah “Pengantar Pendidikan” yaitu Ibu Mustika Kurniasari, S.Pd.,
M.Pd. Semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
1.3 Tujuan.......................................................................................................................... 2
1.4 Manfaat........................................................................................................................ 2
BAB II ....................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 3
BAB III.................................................................................................................................... 17
KESIMPULAN ...................................................................................................................... 17
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam era globalisasi pada saat sekarang ini pendidikan adalah merupakan suatu hal
atau sebuah komponen yang sangat penting dan dibutuhkan dalam mengikuti
perkembangan jaman. Dalam melaksanakan dan mewujudkan suatu pembangunan, suatu
bangsa dan negara memerlukan pendidikan. Dengan kata lain pelaksanaan sebuah
pembangunan suatu bangsa dan negara tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak
didukung oleh berbagai sektor, salah satu diantaranya adalah sektor pendidikan.
Pendidikan dinegara Indonesia bertujuan membentuk karakter bangsa yaitu manusia
seutuhnya yang memiliki kualitas iman, budi pekerti dan rasionalitas tinggi. Pendidikan
yang ada dapat dijadikan sebagai sebuah cara sekaligus sebagai tolak ukur bagi kemajuan
dan keberhasilan sebuah negara dalam mencetak dan menghasilkan manusia yang
berkualitas.
Seiring perkembangan jaman dan tuntutan untuk perubahan yang lebih baik,
pemerintah Indonesia terus melakukan perbaikan diberbagai sektor, khususnya disektor
pendidikan. Salah satu wujud perbaikan tersebut adalah dengan diterapkannya otonomi
daerah yang memberikan kewenangan kepada setiap daerah untuk mengatur dan
mengelola pendidikan didaerahnya masing-masing.
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN
Asal kata Sistem berasal dari bahasa Latin systema dan bahasa Yunani sustema.
Pengertian sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang
dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk
mencapai suatu tujuan. Atau dapat juga dikatakan bahwa Pengertian Sistem adalah
sekumpulan unsur elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam
melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan. Jadi, secara umum Pengertian
Sistem adalah perangkat unsur yang teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu
totalitas. Pengertian lain dari Sistem adalah susunan dari pandangan, teori, asas dan
sebagainya. Menurut Etimologi istilah sistem berasal dari bahasa dari bahasa Yunani,
System yang artinya himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur
untuk mencapai tujuan berhubungan secara teratur untuk mencapai tujuan bersama.
Menurut Jogiyanto dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem
Informasi bahwa sistem dapat juga didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan
komponen. Sistem dan prosedur adalah suatu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan satu
dengan yang lain. Suatu sistem baru dapat terbentuk jika di dalamnya ada beberapa
prosedur yang mengikutinya.
3
diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan dapat diartikan sebagai usaha sadar dan
sistematis untuk mencapai taraf hidup atau untuk kemajuan lebih baik. Secara sederhana,
pengertian pendidikan adalah proses pembelajaran bagi peserta didik untuk dapat
mengerti, paham, dan membuat manusia lebih kritis dalam berpikir.
Secara etimologi atau asal-usul, kata pendidikan dalam bahasa inggris disebut
dengan education, dalam bahasa latin pendidikan disebut dengan educatum yang tersusun
dari dua kata yaitu E dan Duco di mana kata E berarti sebuah perkembangan dari dalam
ke luar atau dari sedikit banyak, sedangkan Duco berarti perkembangan atau sedang
berkembang. Jadi, secara etimologi pengertian pendidikan adalah proses mengembangkan
kemampuan diri sendiri dan kekuatan individu. Sedangkan menurut Kamus Bahasa
Indonesia, pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan
pelatihan.
Pendidikan dapat diperoleh baik secara formal dan non formal. Pendidikan secara
formal diperoleh dengan mengikuti program- program yang telah direncanakan,
terstruktur oleh suatu insititusi, departemen atau kementtrian suatu negara. Sedangkan
pendidikan non formal adalah pengetahuan yang diperoleh dari kehidupan sehari- hari
dari berbagai pengalaman baik yang dialami atau dipelajari dari orang lain.
4
Pembangunan adalah suatu proses perubahan yang mencakup seluruh sistem
sosial, seperti politik, ekonomi, infrastruktur, pertahanan, dan lain-lain. Proses ini
dilakukan melalui upaya-upaya sadar dan terencana. Pembangunan juga dapat diartikan
sebagai kegiatan komersial atau serangkaian kegiatan komersial yang direncanakan
secara sadar dan dilakukan oleh rakyat, negara, dan pemerintah. Dalam konteks
pembangunan, terdapat dua orientasi utama, yaitu pembangunan yang lebih berorientasi
pada pertumbuhan dan pembangunan yang lebih berfokus pada masalah. Selain itu,
pembangunan juga melibatkan aspek ekonomi, infrastruktur, sosial, budaya,
keterampilan, dan kompetensi. Proses pembangunan juga dapat menimbulkan konflik,
peperangan, dominasi, bahkan penindasan, terutama jika tidak dilakukan secara
berkelanjutan dan berkelanjutan. Oleh karena itu, pembangunan harus berorientasi kepada
pemecahan masalah dan pembinaan nilai-nilai moral.
Prof. Dr. Hj. Syamsiah Badruddin, M.Si, pembangunan adalah suatu proses
perubahan yang dilakukan melalui upaya-upaya secara sadar dan terencana. W.W.
Rostow menyatakan bahwa pembangunan adalah suatu orientasi dan kegiatan usaha yang
tanpa akhir, yang menghendaki adanya pertumbuhan ekonomi yang diikuti dengan
perubahan, baik dari segi pertumbuhan sektor ekonomi, perubahan kelembagaan, maupun
regulasi.
5
1. Pendidikan untuk pembangunan: Sistem ini mengacu pada konsep bahwa pendidikan
harus menjadi salah satu prioritas dalam proses pembangunan sebuah negara. Pendidikan
di dalam sistem ini digunakan untuk membangun sumber daya manusia yang kompetitif
dan berprestasi tinggi, serta untuk meningkatkan kesehatan dan keselamatan masyarakat.
2. Pendidikan untuk kebijakan: Sistem ini mengacu pada konsep bahwa pendidikan harus
menjadi salah satu prioritas dalam proses kebijakan publik. Pendidikan di dalam sistem
ini digunakan untuk membantu masyarakat dalam proses perkembangan dan perubahan,
serta untuk menghasilkan sumber daya manusia yang dapat membantu negara dalam
menghadapi tantangan dan peluang yang diberikan oleh globalisasi.
1. Kurikulum: Kurikulum adalah rencana pelajaran dan penilaian yang digunakan dalam
sistem pendidikan. Kurikulum di dalam sistem ini digunakan untuk menghasilkan sumber
daya manusia yang dapat membantu negara dalam menghadapi tantangan dan peluang
yang diberikan oleh globalisasi.
2. Pedagogy: Pedagogy adalah cara dan metode yang digunakan dalam proses belajar dan
pembelajaran. Pedagogy di dalam sistem ini digunakan untuk membantu masyarakat
dalam proses perkembangan dan perubahan, serta untuk menghasilkan sumber daya
manusia yang dapat membantu negara dalam menghadapi tantangan dan peluang yang
diberikan oleh globalisasi.
3. Sarana dan prasarana: Sarana dan prasarana adalah fasilitas dan peralatan yang
digunakan dalam sistem pendidikan. Sarana dan prasarana di dalam sistem ini digunakan
untuk menghasilkan sumber daya manusia yang dapat membantu negara dalam
menghadapi tantangan dan peluang yang diberikan oleh globalisasi, serta untuk
membantu masyarakat dalam proses perkembangan dan perubahan.
4. Tenaga ahli guru: Tenaga ahli guru adalah orang-orang yang berwawasan profesional
dalam bidang pendidikan. Tenaga ahli guru di dalam sistem ini digunakan untuk
menghasilkan sumber daya manusia yang dapat membantu negara dalam menghadapi
tantangan dan peluang yang diberikan oleh globalisasi, serta untuk membantu masyarakat
dalam proses perkembangan dan perubahan.
6
2.2 Globalisasi
Globalisasi merupakan proses perkembangan pada masa kini (kontemporer) yang
mempunyai pengaruh dalam mendorong munculnya berbagai kemungkinan tentang
perubahan dunia yang akan berlangsung. Pengaruh globalisasi dapat menghilangkan
berbagai halangan dan rintangan yang menjadikan dunia semakin terbuka dan saling
bergantung satu sama lainnya.
7
pergeseran. Guru tidak lagi menjadi alat bantu dalam pendidikan. Kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan di hampir semua aspek kehidupan
manusia, di mana berbagai masalah hanya dapat diselesaikan melalui upaya pendidikan
dan penelitian di bidang-bidang tersebut.
Dalam perbedaan tersebut, bakat dan spesialisasi seseorang juga bervariasi. Pekerjaan
pertanian adalah pekerjaan manual dan mencari nafkah melalui kerja fisik. Industri
modern memprioritaskan standar di atas bakat dan kualitas individu. Namun, saat ini,
internet berfungsi sebagai platform untuk mengevaluasi standar kualitas individu yang
sering kali kurang di sektor ini. Oleh karena itu, pendidikan harus menerapkan sistem
perubahan. Jika tidak, pembelajaran di sekolah dapat mengakibatkan persaingan antar
siswa dan tujuan yang tidak jelas. Oleh karena itu, revolusi baru telah muncul dalam
pendidikan Indonesia, termasuk revisi kurikulum dari kurikulum 1994. Guru, sebagai
pusat pengajaran, telah mengubah kurikulum menjadi kurikulum yang berbasis pada
kompetensi siswa dan satu tingkat pendidikan yang disebut CBSA (aksi siswa-guru), di
mana siswa berpartisipasi secara aktif dalam proses belajar-mengajar.
8
untuk selalu dikaji Dan dikembangkan. Barizi (2009:129) mengungkapkan bahwa di era
globalisasi ini, pendidikan masih dianggap sebagai kekuatan utama dalam komunitas
sosial untuk mengimbangi laju perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
Ketidaksiapan bangsa kita dalam mencetak SDM yang berkualitas dan bermoral
yang dipersiapkan untuk terlibat dan berkiprah dalam kancah globalisasi, menimbulkan
Dampak positif dan negatif dari dari pengaruh globalisasi dalam pendidikan dijelaskan.
dalam poin-poin berikut:
9
mengajar. Dengan memaksimalkan teknologi dan informasi di era globalisasi,
kualitas pengajar akan terus meningkat.
c. Meningkatnya kualitas pendidikan
Kemajuan teknologi akibat pesatnya arus globalisasi, merubah pola pengajaran
pada dunia pendidikan. Pengajaran yang bersifat klasikal berubah menjadi
pengajaran yang berbasis teknologi baru seperti internet dan computer. Apabila
dulu, guru menulis dengan sebatang kapur, sesekali membuat gambar sederhana
atau menggunakan suara-suara dan sarana sederhana lainnya untuk
mengkomunikasikan pengetahuan dan informasi. Sekarang sudah ada computer.
Sehingga tulisan, film, suara, music, gambar hidup, dapat digabungkan menjadi
suatu proses komunikasi. Dalam fenomena balon atau pegas, dapat terlihat bahwa
daya itu dapat mengubah bentuk sebuah objek. Dulu, ketika seorang guru
berbicara tentang bagaimana daya dapat mengubah bentuk sebuah objek tanpa
bantuan multimedia, para siswa mungkin tidak langsung menangkapnya. Sang
guru tentu akan menjelaskan dengan contoh-contoh, tetapi mendengar tak
seefektif melihat. Levie dan Levie (1975) dalam Arsyad (2005) yang membaca
kembali hasil-hasil penelitian tentang belajar melalui stimulus kata, visual dan
verbal menyimpulkan bahwa stimulus visual membuahkan hasil belajar yang lebih
baik untuk tugas-tugas seperti mengingat, mengenali, mengingat kembali, dan
menghubung-hubungkan fakta dengan konsep.
d. Mendorong Siswa untuk Menciptakan Karya Inovatif
Perkembangan IPTEK pada era globalisasi bagi sebuah instansi pendidikan
seyogyanya bisa dimanfaatkan untuk mendorong siswa-siswanya agar bisa
menciptakan suatu karya yang inovatif. Sistem pembelajaran tradisional yang
hanya bersifat satu arah agaknya dapat menghambat perkembangan siswa, oleh
karena itu diperlukan metode pembelajaran baru seperti metode student oriented
yang nantinya bisa merangsang daya pikir siswa dan juga meningkatkan
keaktifan siswa dalam belajar.
a. Komersialisasi Pendidikan
10
menggambarkan sebuah kisah tentang pesaingan bisnis yang mulai merambah dunia
pendidikan dalam bukunya "Masa Depan Sempurna" bahwa tibanya perusahaan
pendidikan menandai pendekatan kembali ke masa depan. Salah satu ciri utamanya
ialah semangat menguji murid ala Victoria yang bisa menyenangkan Mr. Gradgrind
dalam karya Dickens. Perusahaan-perusahaan ini harus membuktikan bahwa mereka
memberikan hasil, bukan hanya bagi murid, tapi juga pemegang saham.(John
Micklethwait, 2007:166).
Dunia maya selain sebagai sarana untuk mengakses informasi dengan mudah juga
dapat memberikan dampak negative bagi siswa. Terdapat pula, Aneka macam
materi yang berpengaruh negative bertebaran internet. Misalnya: pornografi,
kebencian, rasisme, kejahatan, kekerasan, dan sejenisnya. Berita yang bersifat
pelecehan seperti pedafolia, dan pelecehan seksual pun mudah diakses oleh siapa
pun, termasuk siswa. Barang-barang seperti viagra, alkhol, narkoba banyak
ditawarkan melalui internet. Contohnya, 6 Oktober 2009 lalu diberitakan salah
seorang siswi SMA Jawa Timur pergi meninggalkan sekolah demi menemui
seorang lelaki yang dia kenal melalui situs pertemanan "facebook". Hal ini sangat
berbahaya pada proses belajar mengajar.
c. Ketergantungan
11
tertinggal karena sulitnya akses dan kurangnya modal. Akibatnya kesenjangan
sosial di bidang pendidikan tidak dapat dibendung lagi.
12
studi global, dan kebudayaan internasional telah diperkenalkan ke dalam kurikulum. Hal
ini bertujuan untuk memperluas wawasan siswa tentang dunia, mempromosikan
pemahaman lintas budaya, dan meningkatkan keterampilan komunikasi global.
5. Pelatihan Guru: Guru juga memainkan peran penting dalam menghadapi globalisasi
dalam pendidikan. Oleh karena itu, pelatihan guru mencakup pengembangan pemahaman
tentang isu-isu global, keterampilan komunikasi lintas budaya, dan integrasi teknologi
dalam pengajaran. Guru juga didorong untuk terus meningkatkan pemahaman mereka
tentang perkembangan terkini dalam pendidikan global.
13
2.6 Perbandingan Pendidikan di Perkotaan Dan Pedesaan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana bagi para peserta didik untuk
menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik dapat secara
aktif mengembangkan potensi dirinyauntuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
kepribadian,kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang dipergunakan untuk
dirinya maupun masyrakat disekelilingnya. pendidikan di kota memang sangat berbeda
dibandingkan di desa, dimana kota adalah banyaknya informasi yang ada, dan juga
adanya internet yang mendunia saat ini. sedangkan di desa tidak seperti itu bahkan
mungkin sebaliknya.
1. Pendidikan Di Kota
Dalam pengertian geografis, kota itu adalah suatu tempat yang penduduknya rapat,
rumahrumahnya berkelompok kelompok, dan mata pencaharian penduduknya bukan
pertanian. Sementara kota dalam tinjauan geografi adalah suatu bentang budaya yang
ditimbulkan oleh unsur-unsur alami dan non alami dengan gejala-gejala pemusatan
penduduk yang cukup besar, dengan corak kehidupan yang bersifat heterogen dan
materialistis dibandingkan dengan daerah di belakangnya.
14
di sekolah biasa. Maka, ketimpangan ini dapat memicu kecemburuan yang berpotensi
menjadi konflik sosial. Peningkatan kualitas pendidikan yang sudah tercapai akan sia-sia
jika gejolak sosial dalam masyarakat akibat ketimpangan karena kemiskinan dan
ketidakadilan tidak diredam (Hanakristina,2010).
Sekolah yang kualitasnya bagus karena memiliki pengajar yang kompeten, fasilitas
lengkap, dan siswa-siswanya cerdas akan semakin bagus. Sedangkan sekolah yang
kualitasnya sedang justru sebaliknya. Sekolah yang kualitasnya sedang atau kurang bagus
akan menjadi bertambah buruk. Sudah tenaga pengajarnya kurang kompeten, fasilitasnya
kurang, siswa-siswanya juga kurang secara akademis.
2. Pendidikan Di Desa
15
dari mereka berfikir dan enggan mengeluarkan uang yang besar untuk biaya kuliah.
Akibat oknum-oknum seperti itulah, masyarakat yang tidak mampu kehilangan
kesempatan.
Selain itu sebagian mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri di Bandung juga
mengeluhkan tidak mendapatkan fasilitas yang selayaknya. Mahalnya biaya pendidikan di
Indonesia kini dirasakan hampir oleh seluruh lapisan masyarakat. Lalu masalah
infrastruktur pendidikan dimana banyak sekali fasilitas-fasilitas sekolah yang sangat
buruk dan tidak layak untuk dijadikan sarana penunjang pendidikan. Ribuan gedung
sekolah banyak sekali yang ambruk, rusak, dan sudah tidak layak pakai, terutama di
daerah daerah pedesaan. Seharusnya, sebagai sarana pembelajaran, sebuah sekolah harus
memiliki gedung dan fasilitas yang baik, agar para siswa nyaman dalam proses
pembelajaran. Tidak hanya infrastruktur sekolah yang buruk melainkan juga hingga ke
buku-buku pelajaran siswa yang sudah rusak. Konten dalam sebuah buku pelajaran
banyak ditemukan terdapat pornografi didalamnya.
Hal ini sangat merusak moral dan etika para siswa yang merupakan tunas bangsa.
Seharusnya penerbit buku-buku sekolah menjunjung tinggi etika dalam buku-buku
pelajaran yang diterbitkannya. Satu lagi masalah pendidikan yang masih terus
diperbincangkan adalah mengenai dana bantuan operasional sekolah (BOS). Dana ini
seakan belum efektif bagi semua kalangan, terutama kalangan siswa yang tidak mampu.
BOS memang diperuntukkan untuk siswa-siswa tidak mampu namun dana BOS yang cair
belum semuanya sampai ke tangan yang berhak. Banyak sekali kasus dana BOS yang
disalahgunakan, seperti diambil pihak sekolah dan tidak diberikan kepada siswanya,
diambil oleh siswa kalangan mampu, dan yang tidak dipergunakan untuk keperluan
bantuan sekolah.
16
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Adapun Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini yaitu sebagai berikut :
17
3.2 Saran
Pemerintah Indonesia harus meningkatkan penyaluran informasi dan teknologi ke
pedesaan untuk menghadapi ketidakseimbangan antara kualitas pendidikan di perkotaan
dan pedesaan juga Pemerintah Indonesia harus melakukan seleksi tenaga ahli guru secara
bersama-sama dengan komunitas pedesaan untuk menghadapi kurangnya tenaga ahli guru
yang kompetitif di pedesaan lalu Pemerintah Indonesia harus melakukan penatahan harga
sarana belajar di pedesaan untuk menghadapi kurangnya fasilitas dan sarana belajar di
pedesaan dan Pemerintah Indonesia harus melakukan kolaborasi antar sektor swasta dan
publik untuenghadapi konkurensi internasional dalam bidang pendidikan
18
DAFTAR PUSTAKA
Azwar Yusran Anas, Agus Wahyudi Riana, & Nurliana Cipta Apsari. DESA DAN KOTA
DALAM POTRET PENDIDIKAN, Prosiding KS: Riset&PKM. Vol: 2,No: 3
Hal: 301 - 444.
Badruddin, Syamsiah. "Pembangunan: Suatu Proses Perubahan yang Sadar dan Terencana."
Jurnal Pembangunan Masyarakat, vol. 10, no. 2, 2019, pp. 123-136.
Chan, S. M., & Sam, T. T. (2015). Menuju Era Globalisasi Pendidikan: Tantangan dan
Harapan bagi Perguruan Tinggi di Tanah Air. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora,
4(2), 1-12.
Gunaryadi. (2004). Globalisasi dan Pendidikan. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 10(1),
1-10.
M.D.S. (2017). Globalisasi dan Kebudayaan: Tantangan dan Peluang Bagi Bangsa Indonesia.
Jurnal Lemhannas RI, 32(2), 1-12.
19
Rostow, W.W. "The Stages of Economic Growth: A Non-Communist Manifesto." Cambridge
University Press, 1960.
Salim, K., Sari, M. P., Islam, J. M. P., & Riau, S. A. K. (2014). Pengaruh Globalisasi
Terhadap Dunia Pendidikan. Makalah Jurusan Manajemen Pendidikan Islam, STAI
Abdurahman Kepulauan Riau. Page, 1-11.
20