Professional Documents
Culture Documents
Karya Tulis Ilmiah
Karya Tulis Ilmiah
Karya Tulis Ilmiah
Disusun Oleh:
Yasmin Sya’bana
NIS. F20.0558
Disusun Oleh:
Yasmin Sya’bana
NIS. F20.0558
i
Persetujuan Karya Tulis Ilmiah
MANAJEMEN KEUANGAN
SISWA ASRAMA PUTRA
SMA ISLAM TERPADU UKHUWAH
BOARDING SCHOOL
Disusun Oleh:
Yasmin Sya’bana
NIS. F20.0558
Pembimbing I Pembimbing II
ii
Persetujuan Karya Tulis Ilmiah
MANAJEMEN KEUANGAN
SISWA ASRAMA PUTRA
SMA ISLAM TERPADU UKHUWAH
BOARDING SCHOOL
Disusun Oleh:
Yasmin Sya’bana
NIS. F20.0558
Akhmad Fauzan, S.Pd. Siswati, S.Pd. Lia Rahdiah, S.Pd. Risma Yuhani, S.Pd.
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin Puji syukur kehadirat Allah Swt. yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
karya tulis ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana dengan
tepat waktu. Karya tulis ini membahas tentang "Manajemen Keuangan Siswa
Asrama Putra SMA Islam Terpadu Ukhuwah Boarding School". Karya tulis
ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana manajemen keuangan siswa SMA
Islam Terpadu Ukhuwah boarding school Banjarmasin.
Saya mengucapkan terima kasih kepada orang tua saya yang telah
mendukung tersusunnya karya tulis ini. Tidak lupa saya mengucapkan terima
kasih kepada guru-guru saya yang telah membimbing dalam mengerjakan
karya tulis ini. Serta saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang
telah memberikan ide dan motivasi dalam proses mengerjakan karya tulis ini.
Saya telah berusaha menyuguhkan karya tulis ini secara lengkap. Namun,
tentunya saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan karena
pengalaman yang kami miliki masih sangat kurang. Saya menerima kritik dan
saran untuk menyempurnakan karya tulis ini. Semoga karya tulis ini bisa
dijadikan salah satu acuan, dan semoga Allah Swt senantiasa meridhai usaha
saya. Aamiin
Penulis
iv
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian......................................................................................2
v
3.6 Teknik Analisis Data..................................................................................9
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan..................................................................................................... 24
5.2 Saran........................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
ABSTRAK
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
3
7. Menurut J.L. Massie, manajemen adalahh proses satu kelompok
kooperatif menggerakkan tindakan untuk tujuan umum.
4. Pemanfaatan uang yang tepat dan optimal agar efisien terus terjaga.
5. Efisien agar distribusi keuangan tepat dalam semua aspek di dalam
perusahaan.
Manajemen keungan berhubungan dengan 3 aktivitas, yaitu:
1. Aktivitas penggunaan dana, yaitu aktivitas untuk menginvestasikan
dana pada berbagai aktiva.
2. Aktivitas perolehan dana, yaitu aktivitas untuk mendapatkan sumber
dana, baik dari sumber dana internal maupun sumber dana eksternal
perusahaan.
3. Aktivitas pengelolaan aktiva, yaitu setelah dana diperoleh dan
dialokasikan dalam bentuk aktiva, dana harus dikelola seefisien
mungkin.
2.3 Asrama
Kajian tentang kultur madrasah dan sekolah yang berasrama, tampaknya
belum banyak dilakukan oleh para ahli. Kalau tradisi belajar di asrama dalam
konteks pesantren, memang telah banyak dilakukan parah ahli namun kajian
tentang Kultur Madrasah dan sekolah berasrama, tampaknya masih sangat
langka. Dengan demikian tampak bahwa penelitian tentang Kultur Madrasah
dan sekolah berasrama merupakan kajian baru. Kajian ini menjadi penting
karena fenomena tentang Madrasah dan sekolah berasrama mulai menggejala
dan terlihat menjadi sebuah trend baru bentuk lembaga pendidikan dengan
berciri khas. Oleh karena itu kajian ini tentu menjadi sebuah kajian yang
cukup menarik dan aktual.
Dalam kehidupan manusia tidak akan terlepas dari hubungan dengan
individu lain yang ada disekitarnya karena manusia adalah makhluk sosial.
Usaha manusia untuk berhubungan dengan manusia lainnya ini diatur oleh
norma atau aturan yang dibuat dan disepakati bersama untuk melindungi
kepentingan masing-masing individu yang menjadi bagian dari hubungan
tersebut. Norma yang terbentuk dan berkembang di suatu masyarakat
memunculkan sanksi-sanksi yang memaksa masing-masing individu untuk
6
8
9
10
11
Diagram 1
Diagram 2
Diagram 4
Diagram 5
13
Diagram 6
Diagram 7
14
Diagram 8
Diagram 9
15
Pertanyaan 10
Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk menghemat pengeluaran?
No Upaya yang dilakukan untuk menghemat pengeluaran
.
1. Tidak belanja
2. Menggunakan hanya saat tertentu saja
3. Membatasi jumlah uang jajan secara tidak berlebihan untuk di
sisihkan ke uang tabungan
4. Membeli barang yang sekiranya di butuhkan saja
5. Jangan tapi belanja
6. Tidak terlalu sering belanja, apabila ada uang sisa bisa di tabung
untuk kebutuhan yang lain
7. Berusaha untuk tidak melakukan pengeluaran dan mengatur jumlah
uang yang akan dikeluarkan setiap harinya
8. Menghemat uang belanja dengan menahan diri untuk tidak belanja
kecuali harus terpaksa melengkapi kebutuhan
9. Tidak usah belanja dan beli yang harga murah
10. Menyimpan duit di ustadz jdi klau mau ambil pikir2 dlu dan ribet
klo mau ngambil harus lewat ustadz jdi klau mau sesuatu dipikir2
16
NO PERTANYAAN RESPONDEN
.
Setiap pekan para siswa mengambil pakai
kartu seperti kartu atm dengan limit
200.000 setiap pekannya. Dan mereka
hanya boleh mengambil uang dari
koperasi 200.000 setiap pekan.
Kedepannya kami juga punya rencana
siswa boarding berlanjut tidak lagi pakai
uang tunai jadi cashless hanya
menggunakan kartu, jadi mereka belanja
tinggal tap tap di scan atau di gesek.
Selain lebih aman tidak menggunakan
uang cash tidak bakal tercecer secara
transaksi juga lebih mudah, jadi belanja
tidak perlu ada kembalian.
4. Apa saja yang Anda Untuk meminimalisir pengeluaran
lakukan agar pertama siswa disadarkan bahwa
walaupun orang tua mampu mengirimi
meminimalisir uang jajan atau uang belanja setiap bulan
pengeluaran bagi para tetapi siswa boarding tetap kita bentuk
karakter untuk tidak mubadzir tidak
siswa boarding?
berlebih-lebihan, hemat, hidup ‘qanaah’
bersyukur dan juga bersahabat dengan
keadaan. Apa yang bisa kita lakukan
kepada siswa adalah bahwa mereka perlu
menyadari seandainya mereka tidak
belanja pun tidak ada uang jajan mereka
tetap bisa hidup disini yang semuanya
ada tersedia. Jadi kalau belanja itu yang
mungkin seperlunya hanya pas hari-hari
tertentu, hari libur, atau memang pas lagi
ada kegiatan tambahan seperti olahraga
atau ekskul yang memang perlu snack.
Dan selebihnya kami menanamkan rasa
syukur, rasa cukup atau qanaah kepada
siswa, dan membiasakan perilaku tidak
mubadzir tidak berlebih-lebihan dalam
membelanjakan uang yang memang
menjadi hak mereka dititipkan oleh orang
tua kepada mereka melalui uang jajan.
19
NO PERTANYAAN RESPONDEN
.
5. Sejauh ini apakah Alhamdulillah tidak ada kasus kehilangan
pernah ada kasus uang, karena memang sistem peraturan
yang kami bangun ini adalah bagian dari
hilangnya uang dalam evaluasi atau mengambil pelajaran dari
nominal besar untuk sistem pondok pesantren yang ada.
Karena kami dulu juga pernah
para siswa boarding?
pengalaman pondok pesantren biasanya
yang terjadi di pesantren di boarding
school sekolah asrama itu tinggi tingkat
kehilangan, kehilangan ini menyesuaikan
dengan peluang dan potensi hilangnya
uang. Semakin banyak seorang santri
atau siswa memegang uang semakin
tinggi berpotensi hilang, dan bisa
berakibat panjang 1 bulan tidak bisa
berbelanja dan lain-lain. Biasanya uang
itu hilang kadang hilang bisa diambil
orang, tercecer, lupa menaruh dimana,
atau memang teledor dengan lemari
terbuka tidak terkunci sehingga uangnya
gampang diambil orang. Kejahatan
terjadi bukan hanya karena ada niat dari
pelakunya, tapi karena juga adanya
kesempatan lemari dalam keadaan tidak
terkunci. Belajar dari semua pengalaman-
pengalaman yang sering kehilangan di
pesantren maka kami ambil kebijakan
siswa hanya boleh memegang uang dan
menyimpan uang 200.000 untuk bertahan
sepekan. Peraturan ini selain
mengajarkan siswa sistem keuangan di
boarding dan juga mengajarkan siswa
untuk bisa mengelola keuangan dalam
satu pekan bisa bertahan dengan 200.000,
juga dengan sistem transfer ke rekening
virtual account aplikasi koperasi orang
tua bisa memantau saldo anaknya dalam
bulan ini habis berapa. Orang tua juga
bisa mudah mentransfer dengan aplikasi
itu, dan juga kemudahan itu membuat
20
NO PERTANYAAN RESPONDEN
.
siswa juga pandai mengelola
keuangannya dari sisi keamanan. Jadi
potensi kehilangannya sangat kecil,
diantara keuntungan dengan sistem
tabungan ini siswa juga di mudahkan,
didisiplikan, dan juga secara kamanan itu
relatif lebih baik daripada uang dalam
jumlah besar.
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka didapatkan
kesimpulan sebagai berikut:
1. Uang yang diberikan orang tua berkisar 200.000-500.000, orang tua
langsung mengirim ke rekening virtual account atau memberikan
langsung ke musyrif.
2. Uang yang dialokasikan belanja setiap hari di rincikan 20.000-30.000,
dengan batasan pengeluaran 200.000 per-pekan.
3. Siswa hanya dibatasi dalam sepekan memegang uang sebanyak
200.000. membeli barang yang dibutuhkan saja, berpuasa atau
menabung. Mereka memiliki tabungan sendiri untuk menyimpan uang
yang dikirimkan orang tua.
5.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan simpulan KTI diatas, saran yang dapat saya
berikan adalah:
1. Dengan mencatat pengeluaran keuangan setiap harinya agar dapat
memantau pengeluaran per-hari.
2. Memperbanyak puasa sunnah dan para siswa juga dapat menghemat
uang jajan.
3. Membiasakan siswa boarding untuk menghemat pengeluarannya
selama seminggu.
24
DAFTAR PUSTAKA