Karya Tulis Ilmiah

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 36

MANAJEMEN KEUANGAN

SISWA ASRAMA PUTRA


SMA ISLAM TERPADU UKHUWAH
BOARDING SCHOOL

Disusun Oleh:
Yasmin Sya’bana
NIS. F20.0558

SMA ISLAM TERPADU UKHUWAH BANJARMASIN


TAHUN 2022
MANAJEMEN KEUANGAN
SISWA ASRAMA PUTRA
SMA ISLAM TERPADU UKHUWAH
BOARDING SCHOOL

KARYA TULIS ILMIAH


Untuk Memenuhi Tugas Sekolah

Disusun Oleh:
Yasmin Sya’bana
NIS. F20.0558

SMA ISLAM TERPADU UKHUWAH BANJARMASIN


TAHUN 2022

i
Persetujuan Karya Tulis Ilmiah
MANAJEMEN KEUANGAN
SISWA ASRAMA PUTRA
SMA ISLAM TERPADU UKHUWAH
BOARDING SCHOOL

Disusun Oleh:
Yasmin Sya’bana
NIS. F20.0558

Untuk diperiksa dan disetujui Karya Tulis Ilmiah


SMA Islam Terpadu Ukhuwah Banjarmasin

Pembimbing I Pembimbing II

Siswati, S.Pd. Lia Rahdiah, S.Pd.

ii
Persetujuan Karya Tulis Ilmiah

MANAJEMEN KEUANGAN
SISWA ASRAMA PUTRA
SMA ISLAM TERPADU UKHUWAH
BOARDING SCHOOL

Disusun Oleh:
Yasmin Sya’bana
NIS. F20.0558

Telah diuji tanggal 10 September 2022


SMA Islam Terpadu Ukhuwah Banjarmasin

Penguji I Penguji II Penguji III Penguji IV

Akhmad Fauzan, S.Pd. Siswati, S.Pd. Lia Rahdiah, S.Pd. Risma Yuhani, S.Pd.

iii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin Puji syukur kehadirat Allah Swt. yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
karya tulis ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana dengan
tepat waktu. Karya tulis ini membahas tentang "Manajemen Keuangan Siswa
Asrama Putra SMA Islam Terpadu Ukhuwah Boarding School". Karya tulis
ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana manajemen keuangan siswa SMA
Islam Terpadu Ukhuwah boarding school Banjarmasin.
Saya mengucapkan terima kasih kepada orang tua saya yang telah
mendukung tersusunnya karya tulis ini. Tidak lupa saya mengucapkan terima
kasih kepada guru-guru saya yang telah membimbing dalam mengerjakan
karya tulis ini. Serta saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang
telah memberikan ide dan motivasi dalam proses mengerjakan karya tulis ini.
Saya telah berusaha menyuguhkan karya tulis ini secara lengkap. Namun,
tentunya saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan karena
pengalaman yang kami miliki masih sangat kurang. Saya menerima kritik dan
saran untuk menyempurnakan karya tulis ini. Semoga karya tulis ini bisa
dijadikan salah satu acuan, dan semoga Allah Swt senantiasa meridhai usaha
saya. Aamiin

Banjarmasin, November 2022

Penulis

iv
DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................i


Halaman Persetujuan pembimbing...................................................................ii
Halaman Persetujuan penguji...........................................................................iii
Kata Pengantar..................................................................................................iv
Daftar Isi...........................................................................................................v
Abstrak..............................................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian......................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Definisi Manajamemen...............................................................................3
2.2 Manajemen Keuangan................................................................................4
2.2.1 Fungsi Manajemen Keuangan..........................................................4
2.2.2 Tujuan Manajemen Keuangan..........................................................4
2.3 Asrama........................................................................................................5
2.4 Cara Pengelolaan Keuangan yang Baik bagi Siswa Berasrama.................6
2.5 Kemandirian Siswa Berasrama...................................................................7

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Jenis Penelitian...........................................................................................8
3.2 Subjek Penelitian........................................................................................8
3.3 Tempat Penelitian.......................................................................................8
3.4 Waktu Penelitian.........................................................................................8
3.5 Metode Pengumpulan Data.........................................................................8

v
3.6 Teknik Analisis Data..................................................................................9

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Subjek Penelitian........................................................................................ 10
4.2 Hasil Penelitian........................................................................................... 11
4.3 Hasil Penelitian Wawancara....................................................................... 17
4.4 Pembahasan Angket dan Wawancara......................................................... 22

BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan..................................................................................................... 24
5.2 Saran........................................................................................................... 24

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi
ABSTRAK

Sya’bana, Yasmin. F20.0558. Manajemen Siswa Asrama Putra SMA Islam


Terpadu Ukhuwah Boarding School. Jurusan IIS SMAIT Ukhuwah
Banjarmasin. Pembimbing (I) Siswati, S.Pd. (II) Lia Rahdiah, S.Pd.
Kata Kunci: Manajemen, Asrama, Boarding School.
Manajemen keuangan adalah suatu proses melakukan kegiatan mengatur
keuangan dengan menggerakkan tenaga orang lain. Kegiatan ini dapat dimulai
dengan perencanaan, perorganisasian, pelaksanaan sampai pengawasan.
Dalam manajemen keuangan di sekolah tersebut dimulai dengan perencanaan
anggaran sampai dengan pengawasan dan pertanggung jawaban keuangan.
Setiap kelompok sosial atau komunitas mempunyai sistem tersendiri untuk
mempertahankan ekosistensinya. Salah satu strategi untuk menjamin
berlangsungnya penanaman dan pewarisan tradisi tersebut adalah dengan
dibentuknya tata aturan yang berupa hukum, undang-undang, peraturan atau
tata tertib. Tata tertib atau tata hukum tersebut berisi tentang kewajiban-
kewajiban yang harus dipatuhi oleh komunitas tersebut. Demikian juga
dengan yang terjadi pada sekolah berasrama Ukhuwah Boarding School.
Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui total pengeluaran selama
satu bulan berdasarkan uang yang diberikan dari orang tua, mengetahui
pengalokasian keuangan siswa boarding putra setiap harinya, serta
mengetahui cara siswa boarding putra memanajemen keuangannya.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif berupa pembagian angket
dan didukung wawancara. Data yang diperoleh bersifat analisis dengan
ditinjau dari data yang relevan. Metode penelitian dilakukan dengan tahap
pengumpulan data, analisis dan penyimpulan.
Jadi dari angket dan wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa
manajemen keuangan siswa bagi boarding sangat membantu mereka dalam
mengatur pengelolaan keuangan, uang yang dikirimkan orang tua juga dapat
di tabung. Yang dilakukan para siswa boarding dalam menghemat
pengeluaran mereka menabung/membuat target dalam pengeluaran,
membatasi jumlah uang yang dikeluarkan, dan tidak berbelanja.

vii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajemen keuangan adalah suatu proses melakukan kegiatan mengatur
keuangan dengan menggerakkan tenaga orang lain. Kegiatan ini dapat dimulai
dengan perencanaan, perorganisasian, pelaksanaan sampai pengawasan.
Dalam manajemen keuangan di sekolah tersebut dimulai dengan perencanaan
anggaran sampai dengan pengawasan dan pertanggung jawaban keuangan.
Menurut Depdiknas manajemen keuangan merupakan tindakan
pengurusan/ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan, perencanaan,
pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan. Dengan demikian,
manajemen keuangan sekolah mulai dari perencanaan, pembukuan,
pembelanjaan, pengawasan dan pertanggungjawaban keuangan sekolah.
Mulyasa mengatakan bahwa manajemen keuangan sekolah merupakan bagian
dari kegiatan pembiayaan pendidikan, yang secara keseluruhan menuntut
kemampuan sekolah untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi
serta mempertanggungjawabkan secara efektif dan transparan.
Keuangan Boarding School merupakan salah satu elemen yang sangat
penting, karena keuangan merupakan aspek yang diperlukan dalam setiap
kegiatan, baik untuk berbelanja maupun untuk di tabung.
Oleh karena itu, saya tertarik mengambil judul ini atas dasar ingin
mengetahui bagaimana pengelolaan manajemen keuangan murid Boarding
School Putra sebagai landasan acuan untuk murid Boarding lainnya dalam
mengurus keuangan yang mereka pegang selama satu bulan.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah pada karya tulis kali ini adalah:
1. Berapa uang saku yang diberikan orang tua selama sebulan?
2. Berapakah uang yang dialokasikan untuk belanja di setiap harinya?

1
2

3. Bagaimana manajemen keuangan siswa asrama putra Ukhuwah Boarding


School?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian saya dalam karya tulis kali ini adalah:
1. Untuk mengetahui total pengeluaran selama satu bulan berdasarkan uang
yang diberikan dari orang tua.
2. Untuk mengetahui pengalokasian keuangan siswa boarding putra setiap
harinya.
3. Untuk mengetahui cara siswa boarding putra memanajemen keuangannya.

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat pada karya tulis ini adalah:
1. Memberikan wawasan mengenai Manajemen keuangan, sehingga dapat
dijadikan bahan pertimbangan dalam aktivitas kedepannya.
2. Penulis berharap agar karya tulis ilmiah ini dapat berguna dalam
menambah wawasan sistem manajemen keuangan.
3. Dapat meningkatkan kemandirian pengelolaan keuangan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Manajemen


Manajemen berasal dari bahasa latin yaitu dari kata asal kata manus yang
berarti tangan dan agree yang berarti melakukan. Kata-kata itu digabungkan
menjadi kata kerja manager yang artinya menangani. Manager diterjemahkan
ke dalam bahasa inggris dalam bentuk kata kerja to manage, dengan kata
benda management, dan manager untuk orang melakukan manajemen.
Akhirnya, management diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi
manajemen atau pengelolaan.
Manajemen adalah suatu proses sosial yang berkenaan dengan keseluruhan
usaha manusia dengan bantuan manusia lain serta sumber-sumber lainnya,
menggunakan metode yang efektif dan efisisen untuk mencapai tujuan yang
ditentukan sebelumnya. Sedangkan beberapa pakar manajemen memberikan
batasan mengenai pengertian manajemen, antara lain:
1. Menurut Robert Kresther, manajemen adalah proses kerja melalui orang
lain untuk mencapai tujuan.
2. George Terry mengemukakan bahwa kemampuan menyuruh orang lain
bekerja guna mencapai tujuan.
3. Menurut James A.F Stonner, manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisaasian, kepemimpinan, dan pengendalian semua sumber daya
organisasi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
4. Sondang Sangian mengemukakan bahwa manajemen adalah kemampuan
atau keterampilan seseoramg untuk memperoleh sesuatu hasil dalam
rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan orang lain.
5. Menurut Richard M. Hodgetts dan Steven Ultman, manajemen adalah
suatu proses untuk menyelesaikan sesuatu melalui orang lain.
6. Menurut Donnelly, manajemen adalah proses koordinasi upaya terhadap
tujuan kelompok.

3
7. Menurut J.L. Massie, manajemen adalahh proses satu kelompok
kooperatif menggerakkan tindakan untuk tujuan umum.

2.2 Manajemen Keuangan


Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, pengangguran,
pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian, dan penyimpanan dana
yang dimiliki oleh suatu organisasi dan perusahaan. Semua aktivitas
perusahaan yang berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan dana
perusahaan dengan biaya yang murah serta usaha untuk menggunakan dan
mengalokasikan dana tersebut secara efisien.
2.2.1 Fungsi Manajemen Keuangan
Ada lima fungsi manajemen keuangan yang perlu Anda ketahui:
Planning, budgeting, controlling, auditing, dan reporting.
1. Planning: Perencanaan dari mulai arus kas hingga laba rugi
perusahaan.
2. Budgeting: Perencanaan hingga pengalokasikan anggaran biaya agar
efisien dan efektif.
3. Controlling: Dalam manajemen keuangan, pengawasan harus
dilakukan demi evaluasi dan perbaikan di masa yang akan datang.
4. Auditing: Audit internal harus dilakukan agar sesuai dengan standar
akutansi dan tak terjadi penyimpangan.
5. Reporting: Terakhir ada laporan mengenai kondisi keuangan serta
analisa rasionya.
2.2.2 Tujuan Manajemen Keuangan
Kita juga perlu mengetahui apa saja tujuan dari manajemen
keuangan:
1. Memaksimalkan keuntungan dengan putusan yang tepat.
2. Menjaga arus kas agar sesuai guna membayar semua kewajiban dan
beban perusahaan.
3. Mempersiapkan struktur modal yang bisa didapat dari internal
maupun eksternal.
5

4. Pemanfaatan uang yang tepat dan optimal agar efisien terus terjaga.
5. Efisien agar distribusi keuangan tepat dalam semua aspek di dalam
perusahaan.
Manajemen keungan berhubungan dengan 3 aktivitas, yaitu:
1. Aktivitas penggunaan dana, yaitu aktivitas untuk menginvestasikan
dana pada berbagai aktiva.
2. Aktivitas perolehan dana, yaitu aktivitas untuk mendapatkan sumber
dana, baik dari sumber dana internal maupun sumber dana eksternal
perusahaan.
3. Aktivitas pengelolaan aktiva, yaitu setelah dana diperoleh dan
dialokasikan dalam bentuk aktiva, dana harus dikelola seefisien
mungkin.

2.3 Asrama
Kajian tentang kultur madrasah dan sekolah yang berasrama, tampaknya
belum banyak dilakukan oleh para ahli. Kalau tradisi belajar di asrama dalam
konteks pesantren, memang telah banyak dilakukan parah ahli namun kajian
tentang Kultur Madrasah dan sekolah berasrama, tampaknya masih sangat
langka. Dengan demikian tampak bahwa penelitian tentang Kultur Madrasah
dan sekolah berasrama merupakan kajian baru. Kajian ini menjadi penting
karena fenomena tentang Madrasah dan sekolah berasrama mulai menggejala
dan terlihat menjadi sebuah trend baru bentuk lembaga pendidikan dengan
berciri khas. Oleh karena itu kajian ini tentu menjadi sebuah kajian yang
cukup menarik dan aktual.
Dalam kehidupan manusia tidak akan terlepas dari hubungan dengan
individu lain yang ada disekitarnya karena manusia adalah makhluk sosial.
Usaha manusia untuk berhubungan dengan manusia lainnya ini diatur oleh
norma atau aturan yang dibuat dan disepakati bersama untuk melindungi
kepentingan masing-masing individu yang menjadi bagian dari hubungan
tersebut. Norma yang terbentuk dan berkembang di suatu masyarakat
memunculkan sanksi-sanksi yang memaksa masing-masing individu untuk
6

menaatinya. Norma yang mengatur cara individu bersikap dan bertingkah


laku ini disebut dengan tradisi, sehingga tradisi merupakan cara individu
bersikap sesuai dengan norma yang dianut oleh masyarakatnya, cara
bertindak ini didasarkan atas pengalaman yang dimiliki oleh masyarakat
tersebut.
Setiap kelompok sosial atau komunitas mempunyai sistem tersendiri untuk
mempertahankan ekosistensinya. Dalam mempertahankan eksistensinya,
setiap kelompok atau komunitas sosial akan selalu berusaha untuk
menanamkan dogtrin ajarannya yang dianggap sebagai sesuatu yang
subtansial atau mendasar. Dogtrin itu sendiri pada umumnya diterjemahkan
ke dalam nilai-nilai tradisi atau budaya yang terus diwariskan dari generasi ke
generasi berikutnya. Salah satu strategi untuk menjamin berlangsungnya
penanaman dan pewarisan tradisi tersebut adalah dengan dibentuknya tata
aturan yang berupa hukum, undang-undang, peraturan atau tata tertib. Tata
tertib atau tata hukum tersebut berisi tentang kewajiban-kewajiban yang harus
dipatuhi oleh komunitas tersebut. Demikian juga dengan yang terjadi pada
sekolah berasrama Ukhuwah Boarding School.

2.4 Cara Pengelolaan Keuangan yang Baik bagi Siswa Berasrama


Kebutuhan yang dimiliki oleh siswa dalam menjalani hidupnya sangat
beraneka ragam. Dalam memenuhi kebutuhannya, siswa memiliki berbagai
sumber uang saku seperti kiriman uang yang diperoleh dari orang tua, hasil
lomba, atau beasiswa. Akan tetapi sumber uang saku utama siswa adalah
berasal dari kiriman uang saku yang diberikan orang tua. Pemberian uang
saku mengharuskan siswa mengelola uang saku yang diterima dengan baik
agar cukup memenuhi kebutuhan dalam satu bulan.
Gaya hidup pada siswa Ukhuwah Boarding School ini berbeda-beda di
setiap individunya, kebanyakan dari mereka memiliki kehidupan yang biasa
saja, tidak berlebihan, memakai keuangan seperlunya saja. Seperti siswa
Ukhuwah Boarding School yang baru satu tahun memasuki dunia sekolah
menengah atas, yang mana mereka lebih banyak membutuhkan barang.
7

2.5 Kemandirian Siswa Berasrama


Dalam kegiatan belajar mengajar diperlukan peranan siswa memiliki
karakter yang baik dan kemandirian untuk meningkatkan hasil belajarnya.
Dengan demikian untuk menumbuh kembangkan karakter siswa dan
kemandirian belajar serta meningkatkan hasil belajar tersebut diperlukan
suatu Pendidikan yang mana di dalamnya tidak hanya memberikan
pengetahuan-pengetahuan pada anak yang hanya bersifat umum, tetapi juga
pengetahuan tentang hidup mandiri yang dapat dijadikan panduan untuk
menjalani kehidupan yang lebih terarah.
Boarding school sering disebut sebagai sekolah berasrama yaitu Lembaga
dari sekolah menggabungkan antara sekolah dengan tempat tinggal sehari-
hari siswa. Sistem pembelajaran boarding school merupakan sistem
Pendidikan yang memiliki fokus utama dalam membentuk karakter
kemandirian siswa, agar nantinya dengan kemandirian yang dilatih setiap hari
diasrama akan dapat meningkatkan hasil belajarnya di sekolah.
Dengan keadaan tak bergantung lagi terhadap orang tua, siswa dilatih
untuk bagaimana tidak lagi manja ataupun cengeng. Hal ini akan terealisasi
dengan baik, bila asrama membatasi jam kunjungan bagi yang ingin bertamu.
Kebiasaan menghemat juga akan tertanam bagi para siswa di sini, karena
mereka harus dibiasakan dengan uang jajan yang terbatas dari orangtua. Maka
dari itu siswa yang tamat dari sekolah berasrama akan jelas kelihatan lebih
dewasa dari siswa yang tamat dari sekolah non asrama.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif berupa pembagian angket
dan didukung wawancara. Data yang diperoleh bersifat analisis dengan
ditinjau dari data yang relevan. Metode penelitian dilakukan dengan tahap
pengumpulan data, analisis dan penyimpulan.

3.2 Subjek Penelitian


Dalam penelitian kali ini yang menjadi objek penelitian adalah siswa
Ukhuwah Boarding School kelas XI. Dan juga agar mengetahui bagaimana
manajemen keuangan siswa asrama putra Boarding School.

3.3 Tempat Penelitian


Tempat dilaksanakan penelitian ini adalah di asrama putra Ukhuwah
Boarding School Banjarmasin, di jalan Bumi Mas Raya Komplek Handayani
XII A Nomor 28, Banjarmasin Selatan.

3.4 Waktu Penelitian


Proses pencarian, pengumpulan dan penelitian, dilakukan pada bulan Juni-
Juli 2022.

3.5 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam karya tulis ini adalah
penyebaran angket dan wawancara. Angket adalah teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pernyataan atau
pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Sedangkan wawancara
ialah percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara
narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk
mendapatkan informasi yang tepat dari narasumber yang terpercaya.

8
9

Wawancara dilakukan dengan cara penyampaian sejumlah pertanyaan dari


pewawancara kepada narasumber. (Wikipedia)

3.6 Teknik Analisis Data


Teknis analisis data dalam karya tulis ini adalah analisis deskriptif dengan
data kualitatif. Analisis ini berupa penyajian data berupa gambaran umum
yang dilakukan melalui penelitian non-eksperimental secara observasi dan
wawancara, yang diperoleh melalui data kualitatif yang mana data tersebut
diambil melalui hasil penelitian langsung terhadap objek yang diteliti, serta
informasi dari pihak-pihak yang berkaitan dengan kajian yang diteliti.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Subjek Penelitian


Metode penelitian dalam karya tulis ini dilakukan dengan pembagian
angket melalui google form kepada Siswa SMAIT Ukhuwah Boarding
School. Serta melakukan wawancara dengan mudir SMAIT Ukhuwah
Boarding School.

Diagram 1. Data Responden

Dari Diagram 1 di atas dapat terlihat dari 25 orang responden yang


memberikan tanggapan berasal dari:
1. Kelas XI 2 sebanyak 52% atau 13 orang.
2. Kelas XI 3 sebanyak 48% atau 12 orang.

Tabel Responden Wawancara


No. Nama Pekerjaan Waktu Wawancara
1. Ust. Ryma Sofyan Mudir UBS Jum’at, 29 Juli 2022
2. Rafi Adzandi R Siswa XI.3 Jum’at, 11 November 2022
3. Ridhani Siswa XI.3 Senin, 14 November 2022
4. Syauqi Nabhani Siswa XI.2 Kamis, 17 November 2022

4.2 Hasil Penelitian

10
11

1. Hasil Data Angket

Diagram 1

Berdasarkan diagram 1 menunjukkan bahwa 52% orang menjawab


200.000-500.000, 24% orang menjawab 500.000-700.000, 24% orang
menjawab 700.000-1.000.000, kesimpulannya adalah jumlah uang yang
diberikan orang tua kepada siswa Ukhuwah Boarding School sebanyak Rp.
500.000-700.000.

Diagram 2

Dalam sehari berapakah jumlah uang yang Anda habiskan?

Berdasarkan diagram 2 menunjukkan bahwa 92% orang menjawab


<100.000, 8% orang menjawab >100.000. Jadi dalam sehari jumlah uang
yang di habiskan <100.000.
Diagram 3
12

Berdasarkan diagram 3 menunjukkan 56% orang menjawab membuat


target dalam batasan pengeluaran, 40% orang menjawab membatasi
pengeluaran setiap bulannya, 4% orang menjawab mencatat pengeluaran. Jadi
cara siswa boarding mengelola keuangan dengan membuat target dalam
batasan pengeluaran.

Diagram 4

Berdasarkan diagram 4 menunjukkan 36% orang menjawab diberikan


secara langsung, 32% orang menjawab dengan sistem transfer, 32% orang
menjawab melalui perantara ustadz. Jadi sistem uang yang diberikan yang
banyak dipilih diberikan secara langsung.

Diagram 5
13

Berdasarkan diagram 5 menunjukkan bahwa 52% orang menjawab tidak,


36% orang menjawab kadang-kadang, 12% orang menjawab ya. Jadi banyak
siswa yang tidak mencatat pengeluarannya.

Diagram 6

Berapa pengeluaran terbesar dalam sebulan yang pernah Anda habiskan?

Berdasarkan diagram 6 menunjukkan bahwa 64% orang menjawab


<500.000, 24% orang menjawab >700.000, 12% orang menjawab 1.000.000.
Jadi pengeluaran terbesar dalam sebulan <500.000.

Diagram 7
14

Berdasarkan diagram 7 menunjukkan bahwa 48% orang menjawab


kadang-kadang, 28% orang menjawab tidak, 24% orang menjawab ya. Jadi
nominal pemasukan dalam setiap bulan kadang-kadang selalu berubah.

Diagram 8

Berdasarkan diagram 8 menunjukkan bahwa 84% orang menjawab


kebutuhan makanan/jajan, 32% orang menjawab keperluan ekskul/tugas
sekolah, 16% orang menjawab kelengkapan mandi, 4% orang menjawab
barang lain, 4% orang menjawab iuran kelas atau semacamnya. Jadi
kebutuhan yang selalu di beli dalam sebulan kebutuhan makanan/jajan.

Diagram 9
15

Berdasarkan diagram 9 menunjukkan bahwa 56% orang menjawab tidak


ada, 40% orang menjawab kadang-kadang, 4% orang menjawab ada. Jadi
sebanyak 56% orang kendala yang dialami saat mengatur keuangan tidak ada.

Pertanyaan 10
Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk menghemat pengeluaran?
No Upaya yang dilakukan untuk menghemat pengeluaran
.
1. Tidak belanja
2. Menggunakan hanya saat tertentu saja
3. Membatasi jumlah uang jajan secara tidak berlebihan untuk di
sisihkan ke uang tabungan
4. Membeli barang yang sekiranya di butuhkan saja
5. Jangan tapi belanja
6. Tidak terlalu sering belanja, apabila ada uang sisa bisa di tabung
untuk kebutuhan yang lain
7. Berusaha untuk tidak melakukan pengeluaran dan mengatur jumlah
uang yang akan dikeluarkan setiap harinya
8. Menghemat uang belanja dengan menahan diri untuk tidak belanja
kecuali harus terpaksa melengkapi kebutuhan
9. Tidak usah belanja dan beli yang harga murah
10. Menyimpan duit di ustadz jdi klau mau ambil pikir2 dlu dan ribet
klo mau ngambil harus lewat ustadz jdi klau mau sesuatu dipikir2
16

No Upaya yang dilakukan untuk menghemat pengeluaran


.
lagi
11. Membeli barang yang di perlukan saja, mengurangi jajan, puasa
12. Tahan nafsu
13. Menabung uang dan mencatat pengeluaran, membagi uang menjadi
beberapa macam seperti uang yang untuk dibelanjakan, uang yang
untuk ditabung dan uang cadangan.
14. Membuat target pengeluaran setiap bulannya
15. Dengan tidak berbelanja sembarangan
16. Dengan cara menabung/membuat target pengeluaran uang dalam
sehari
17. Tidak belanja
18. Menabung
19. Membatasi/memikirkan keuangan untuk kedepanya jadi sebelum
membeli pikir pikir masih cukup untuk kedepannya apa tidak
20. Meninggalkan uang di dalam lemari
21. Tidur seharian sehingga tidak belanja
22. Tidak boros, menghemat, uangnya di tabung aja
23. Membeli apapun sesuai keperluan saja
24. Membeli yang enak/dibutuhkan

Siswa asrama putra Ukhuwah Boarding School ada 7 siswa dengan


presentase 28% menjawab tidak berbelanja, 7 siswa dengan presentase 28%
menjawab menabung/membuat target pengeluaran uang, 7 siswa dengan
presentase 28% menjawab membatasi jumlah uang yang dikeluarkan, 1 siswa
dengan presentase 4% menjawab menyimpan duit di ustadz, 1 siswa dengan
presentase 4% menjawab meninggalkan uang di dalam lemari, 1 siswa
dengan presentase 4% menjawab membeli sedikit jenis barang.
17

4.3 Hasil Penelitian Wawancara


Berdasarkan hasil wawancara yang ada, diketahui hasil wawancara
tersebut sebagai berikut:
1. Mudir Ukhuwah Boarding School
NO PERTANYAAN RESPONDEN
.
1. Bagaimana Siswa dibatasi dalam sepekan hanya
manajemen keuangan boleh memegang uang 200.000, dengan
rincian belanja sehari 20.000-30.000.
siswa asrama putra Bagaimana cara mereka mengambilnya?
Ukhuwah Boarding Mereka tidak langsung memegang uang
sejumlah besar, mereka punya sistem
School?
tabungan, jadi dari tabungan itulah
mereka mengambil per-200.000 setiap
pekannya.
2. Apakah Anda Siswa boarding sudah disediakan
mempunyai tips atau makanan tiga kali sehari, sarapan pagi,
makan siang di sekolah, makan malan,
saran agar siswa dan snack pagi sore. Secara kebutuhan
boarding bisa makanan dan minuman sudah terpenuhi.
Tips menghemat pengeluaran yang
menghemat
pertama ‘qanaah’ merasa cukup dengan
pengeluaran? makanan yang ada, belanjanya
seperlunya tidak berlebihan. Tips yang
lebih hemat lagi ialah memperbanyak
berpuasa, selain mendapat pahala puasa
sunnah mereka bisa menghemat uang
jajan. Mereka juga boleh dikirimi oleh
orang tua snack atau makanan yang bisa
disimpan di box container yang dibawa.
3. Apakah kedepannnya Aturan yang sekarang sudah berjalan
Anda akan membuat termasuk dari pembatasan maksimal
200.000 tidak boleh lebih, selanjutnya
aturan dalam juga siswa tidak boleh dikirimi langsung
pengeluaran bagi para oleh orang tua harus melalui wali kelas
atau musyrif. Orang tua juga bisa
siswa boarding?
langsung mengirim ke rekening virtual
account, mereka punya nomor rekening
masing-masing melalui aplikasi koperasi.
18

NO PERTANYAAN RESPONDEN
.
Setiap pekan para siswa mengambil pakai
kartu seperti kartu atm dengan limit
200.000 setiap pekannya. Dan mereka
hanya boleh mengambil uang dari
koperasi 200.000 setiap pekan.
Kedepannya kami juga punya rencana
siswa boarding berlanjut tidak lagi pakai
uang tunai jadi cashless hanya
menggunakan kartu, jadi mereka belanja
tinggal tap tap di scan atau di gesek.
Selain lebih aman tidak menggunakan
uang cash tidak bakal tercecer secara
transaksi juga lebih mudah, jadi belanja
tidak perlu ada kembalian.
4. Apa saja yang Anda Untuk meminimalisir pengeluaran
lakukan agar pertama siswa disadarkan bahwa
walaupun orang tua mampu mengirimi
meminimalisir uang jajan atau uang belanja setiap bulan
pengeluaran bagi para tetapi siswa boarding tetap kita bentuk
karakter untuk tidak mubadzir tidak
siswa boarding?
berlebih-lebihan, hemat, hidup ‘qanaah’
bersyukur dan juga bersahabat dengan
keadaan. Apa yang bisa kita lakukan
kepada siswa adalah bahwa mereka perlu
menyadari seandainya mereka tidak
belanja pun tidak ada uang jajan mereka
tetap bisa hidup disini yang semuanya
ada tersedia. Jadi kalau belanja itu yang
mungkin seperlunya hanya pas hari-hari
tertentu, hari libur, atau memang pas lagi
ada kegiatan tambahan seperti olahraga
atau ekskul yang memang perlu snack.
Dan selebihnya kami menanamkan rasa
syukur, rasa cukup atau qanaah kepada
siswa, dan membiasakan perilaku tidak
mubadzir tidak berlebih-lebihan dalam
membelanjakan uang yang memang
menjadi hak mereka dititipkan oleh orang
tua kepada mereka melalui uang jajan.
19

NO PERTANYAAN RESPONDEN
.
5. Sejauh ini apakah Alhamdulillah tidak ada kasus kehilangan
pernah ada kasus uang, karena memang sistem peraturan
yang kami bangun ini adalah bagian dari
hilangnya uang dalam evaluasi atau mengambil pelajaran dari
nominal besar untuk sistem pondok pesantren yang ada.
Karena kami dulu juga pernah
para siswa boarding?
pengalaman pondok pesantren biasanya
yang terjadi di pesantren di boarding
school sekolah asrama itu tinggi tingkat
kehilangan, kehilangan ini menyesuaikan
dengan peluang dan potensi hilangnya
uang. Semakin banyak seorang santri
atau siswa memegang uang semakin
tinggi berpotensi hilang, dan bisa
berakibat panjang 1 bulan tidak bisa
berbelanja dan lain-lain. Biasanya uang
itu hilang kadang hilang bisa diambil
orang, tercecer, lupa menaruh dimana,
atau memang teledor dengan lemari
terbuka tidak terkunci sehingga uangnya
gampang diambil orang. Kejahatan
terjadi bukan hanya karena ada niat dari
pelakunya, tapi karena juga adanya
kesempatan lemari dalam keadaan tidak
terkunci. Belajar dari semua pengalaman-
pengalaman yang sering kehilangan di
pesantren maka kami ambil kebijakan
siswa hanya boleh memegang uang dan
menyimpan uang 200.000 untuk bertahan
sepekan. Peraturan ini selain
mengajarkan siswa sistem keuangan di
boarding dan juga mengajarkan siswa
untuk bisa mengelola keuangan dalam
satu pekan bisa bertahan dengan 200.000,
juga dengan sistem transfer ke rekening
virtual account aplikasi koperasi orang
tua bisa memantau saldo anaknya dalam
bulan ini habis berapa. Orang tua juga
bisa mudah mentransfer dengan aplikasi
itu, dan juga kemudahan itu membuat
20

NO PERTANYAAN RESPONDEN
.
siswa juga pandai mengelola
keuangannya dari sisi keamanan. Jadi
potensi kehilangannya sangat kecil,
diantara keuntungan dengan sistem
tabungan ini siswa juga di mudahkan,
didisiplikan, dan juga secara kamanan itu
relatif lebih baik daripada uang dalam
jumlah besar.

2. Siswa Ukhuwah Boarding School


No. PERTANYAAN RESPONDEN
Syauqi Rafi Ridhani
1. Apakah uang Cukup, bisa Lebih dari Cukup saja,
200.000 cukup lebihan. cukup atau karna Saya
untuk sepekan? banyak, jika sendiri tidak
tidak cukup terlalu
pakai dana memakai uang
darurat. 200.000 itu
karna saya
biasanya
makai 50.000
saja, sisanya
untuk
ditabung
untuk
kedepannya.
2. Buat apa saja Untuk Untuk Misalkan
uang yang membeli keperluan kalau ada
dihabiskan makanan dan pribadi, kumpulan
selama sepekan? kebutuhan hiburan, dan uang kas baru
lain. beli makanan. dipakai, atau
21

No. PERTANYAAN RESPONDEN


Syauqi Rafi Ridhani
untuk belanja
kalau
misalkan
kehabisan stok
makanan.
3. Bagaimana cara Membagi Memperhatikan Disisihkan apa
mengelola uang setiap target selama 1 yang harus
keuangan? hari 20.000. minggu apa saja buat belanja
yang ingin dan mana
dibeli, yang untuk
pengeluarannya ditabung.
berapa, dan
sisanya bisa
untuk ditabung.
4. Jika tidak cukup Menghemat Menggunakan Sabar,
uang yang sebelum dana darurat menunggu
diberikan uang habis. dari hasil dikirim orang
selama sepekan tabungan yang tua.
apa yang akan ada.
dilakukan?
5. Jika masih ada Di tabung. Disimpan untuk Disimpan buat
lebihan, uang dana darurat, kedepannya
tersebut akan kalau misalnya nanti, untuk
dikemanakan? terjadi sesuatu. kuliah atau
jika ada
kebutuhan
lain.
22

4.4 Pembahasan Angket dan Wawancara


Berdasarkan diagram 1 sebanyak 13 orang memilih 200.000-500.000 uang
yang diberikan orang tua. Dalam diagram 2 sebanyak 23 orang memilih
<100.000, karena mereka dalam sepekan dibatasi mengambil uang hanya
200.000, jadi sebisa mungkin mereka menghemat uang dalam pengeluaran
sehari. Pada diagram 3 siswa boarding memilih membuat target dalam batas
pengeluaran, diagram 4 para siswa boarding menjawab sistem uang yang
diberikan oleh orang tua ialah secara langsung. Pada diagram 5 banyak siswa
boarding yang tidak mencatat pengeluaran.
Diagram 6 menunjukkan 16 siswa memilih <500.000 pengeluaran terbesar
dalam sebulan. Pada diagram 7 siswa boarding menjawab kadang-kadang
dalam pemasukan nominal setiap bulannya. Pada data ke 8 kebanyakan dari
mereka memilih menghabiskan uang dalam membeli makanan/jajan. Diagram
9 sebanyak 12 orang memilih tidak ada dalam kendala saat mengatur
keuangan. Pada data ke 10 rata-rata siswa yang mereka lakukan untuk
menghemat pengeluaran dengan tidak berbelanja, menabung/membuat target
dalam pengeluaran, dan membatasi jumlah uang yang dikeluarkan.
Berdasarkan rangkuman wawancara para siswa Ukhuwah Boarding
School para siswa memiliki tabungan sendiri untuk menyimpan uang yang
dikirimkan orang tua, orang tua biasanya langsung mengirim ke virtual
account, para siswa memiliki nomor rekening masing-masing dari koperasi.
Orang tua mereka juga dapat memantau saldo anaknya dalam bulan ini habis
berapa. Mereka hanya boleh mengambil uang dalam sepekan yaitu maksimal
200.000. Ini memudahkan siswa pandai dalam mengelola keuangannya dari
sisi keamanan dan potensi kehilangannya juga sangat kecil. Dari para Siswa
uang 200.000 untuk sepekan lebih dari cukup dan biasanya ada lebihan, uang
yang dihabiskan dalam sepekan biasanya untuk membeli kebutbutuhan
makanan atau keperluan pribadi dan untuk kumpulan uang kas. Cara Siswa
23

mengelola keuangan ada yang membagi sehari 20.000, memperhatikan target


sepekan apa yang ingin dibeli, menyisihkan uang yang ingin dibelanjakan dan
untuk di tabung. Jika dalam sepekan uang yang diberikan tidak cukup yang
dilakuan para Siswa dengan melalukan penghematan atau menggunakan dana
darurat dan sabar menunggu dikirim orang tua. Jika dalam sepekan masih ada
lebihan yang dilakukan para Siswa menabung dan disimpan untuk
kedepannya atau jika ada kebutuhan lain.
Dari data yang diperoleh manajemen keuangan siswa bagi boarding sangat
membantu mereka dalam mengatur pengelolaan keuangan, uang yang
dikirimkan orang tua juga dapat di tabung. Yang dilakukan para siswa
boarding dalam menghemat pengeluaran mereka menabung/membuat target
dalam pengeluaran, membatasi jumlah uang yang dikeluarkan, dan tidak
berbelanja.
BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka didapatkan
kesimpulan sebagai berikut:
1. Uang yang diberikan orang tua berkisar 200.000-500.000, orang tua
langsung mengirim ke rekening virtual account atau memberikan
langsung ke musyrif.
2. Uang yang dialokasikan belanja setiap hari di rincikan 20.000-30.000,
dengan batasan pengeluaran 200.000 per-pekan.
3. Siswa hanya dibatasi dalam sepekan memegang uang sebanyak
200.000. membeli barang yang dibutuhkan saja, berpuasa atau
menabung. Mereka memiliki tabungan sendiri untuk menyimpan uang
yang dikirimkan orang tua.

5.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan simpulan KTI diatas, saran yang dapat saya
berikan adalah:
1. Dengan mencatat pengeluaran keuangan setiap harinya agar dapat
memantau pengeluaran per-hari.
2. Memperbanyak puasa sunnah dan para siswa juga dapat menghemat
uang jajan.
3. Membiasakan siswa boarding untuk menghemat pengeluarannya
selama seminggu.

24
DAFTAR PUSTAKA

Fauza, Widda Nur. 2020. Manajemen Pengelolaan Keuangan Terhadap Gaya


Hidup Santri Pondok Pesantren Darul Azhar Putra Banjarmasin.
Banjarmasin: Universitas Islam Kalimantan. Diakses pada tanggal 23 Mei
2022.
Renaldi, Muhammad Rizki. 2019. Pengaruh Pembelian Paket Data Terhadap
Manajemen Keuangan Siswa SMA Islam Terpadu Ukhuwah Banjarmasin.
Banjarmasin: SMA Islam Terpadu Ukhuwah Banjarmasin. Diakses pada
tanggal 14 Mei 2022.
Yushita, Amanita Novi. 2017. Pentingnya Literasi Keuangan Bagi Pengelolaan
Keuangan Pribadi. Yogyakarta: Universitas Negri Yogyakarta. Diakses pada
tanggal 9 Agustus 2022.
https://accurate.id/ekonomi-keuangan/literasi-keuangan-adalah/ Diakses pada
tanggal 9 Agustus 2022.
https://accurate.id/marketing-manajemen/manajemen-keuangan/ Diakses pada
tanggal 9 Agustus 2022.
http://ahsinrifqy.blogspot.com/2016/06/makalah-manajemen-keuangan-pondok-
pesantren.html Diakses pada tanggal 28 mei 2022.
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/ekonomi-pembangunan/article/view/82260
Diakses pada tanggal18 Mei 2022.
https://www.kreditplus.com/article/read/tips-cara-mengatur-keuangan-yang-baik-
untuk-mahasiswa Diakses pada tanggal18 Mei 2022.
https://www.kompasiana.com/dionfunan/sekolah-plus-asrama-bentuk-
kemandirian-siswa_55111f638133117641bc60a8 Diakses pada tanggal 31
Agustus 2022.
LAMPIRAN

Lampiran Dokumentasi Wawancara

Dokumentasi wawancara bersama ustadz Ryma Sofyan.

Dokumentasi wawancara bersama Muhammad Syauqi Nabhani.


Dokumentasi wawancara bersama Muhammad Ridhani.

Dokumentasi wawancara bersama Rafi Adzandi Rahadian.

You might also like