1336 2676 1 SM

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen Vol. 5 No.

1 Januari 2018

ANALISIS KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA DINAS SOSIAL


KOTA PALANGKA RAYA

Robert Fransiska
Email : robert_fransiska@gmail.com

STIE Palangka Raya

ABSTRACT

This research purposes to desribe motivation, discipline and leadership in


the Departemet of the distric Social in Palangka Raya city. The sampling
chooses 69 officer to be teken the number of population 218 officers, sampling
technic to use Proportional random sampling. The research instrument chooses
questioner, to be built in 1-5 scale, score 1 for very bad reaction, and score 5 for
very good reaction. The technic of the date analysis chooses descriptive analysis
and doble regrasi analysis.
The result of this research show both motivation and discipline of the
officers in the Department of the Distric social in Palangka Raya city Regency
can be categoried good. The Main motivation of the officer to be supported by
the high of the opportunity to built self potency to work, whereas discipline to
be shown by the acceptance of the officer will be punished if the break the rule
anthe arrangement to be used even the leadership the behavior has done
dominance in the usual organization is delegatif behavior.
The result of hipotesis show that motivation, discipline and leadership to
be proved positive in influence and significant to carrier of the officer and
among variable of motivation, discipline and leadership to appear motivation is
a dominant variable to influence the carrier of the officer in the Department Of
The Distric social in Palangka Raya city.

Keyword : Motivation, Discipline, Leadership.

PENDAHULUAN pegawai yang punya prestasi kerja

Era Otonomi Daerah tinggi merupakan kebutuhan yang

menekankan pada sumber daya sangat mendesak. Kedudukan dan

manusia, artinya prinsip pengelolaan peran Pegawai Negeri Sipil sebagai

lembaga Pemerintah Kota yang unsur aparatur negara punya andil

profesional, ramping dan diisi yang cukup besar dalam

89
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen Vol. 5 No. 1 Januari 2018

menentukan keberhasilan pemba- mana diantara variabel motivasi,

ngunan nasional, baik pembangunan kedisiplinan dan kepemimpinan

fisik maupun non fisik. yang mempunyai pengaruh

Peningkatan kualitas Sumber dominan terhadap prestasi kerja

Daya Manusia personil guna Pegawai Negeri Sipil.

mewujudkan peningkatan kinerja

dalam perencanaan dan pengawasan TINJAUAN PUSTAKA

serta peningkatan pelayanan prima 1. Prestasi Kerja

kepada masyarakat perlu pegawai Pimpinan suatu lembaga

yang berprestasi. Untuk itu adalah orang yang bekerja dengan

pembinaan motivasi kedisiplinan bantuan orang lain, mereka tidak

dan kepemimpinan yang sesuai menjalankan semua pekerjaan atau

kepada para pegawai Dinas Sosial tanggung jawab yang dibebankan

Kota Palangka Raya mutlak perlu kepadanya sendirian saja, tetapi

dilakukan efektif, efisien dan meminta orang lain untuk

berkesinambungan sehingga akan menjalankannya, memberi dan

tercapai prestasi kerja secara optimal mengarahkan tugas-tugas kepada

yang menjadi tujuan organisasi. karyawan bawahannya.

Tujuan dari penelitian ini Tujuan akhir suatu organisasi

adalah sebagai berikut (a) Untuk secara keseluruhan adalah

mendiskripsikan variabel prestasi berhasilnya pelaksanaan seluruh

kerja, motivasi, kedisiplinan dan tugas pekerjaan atau kegiatan yang

kepemimpinan pada Dinas Sosial ada dalam organisasi. Oleh karena

Kota Palangka Raya. (b) Untuk organisasi merupakan sekumpulan

menganalisis pengaruh motivasi, orang yang bekerja sama, maka

kedisiplinan dan kepemimpinan seluruh tugas pekerjaan dan

terhadap prestasi kerja Pegawai kegiatan tersebut pada hakekatnya

Negeri Sipil (c) Untuk mengetahui adalah seluruh tugas pekerjaan dan

90
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen Vol. 5 No. 1 Januari 2018

kegiatan-kegiatan yang dilakukan 2. Motivasi

oleh masing-masing individu dalam Menurut Cascio dikutip dari

organisasi. Berhasilnya seluruh Hasibuan (1999) tentang motivasi

kegiatan dan tugas itulah yang pada sebagai ‘Motivasi adalah suatu

akhirnya dikatakan bahwa masing- kekuatan yang dihasilkan dari

masing orang dalam organisasi keinginan seseorang untuk

berprestasi baik. memuaskan kebutuhan, misal :

Observasi pendahuluan lapar, haus dan bermasyarakat’.

menunjukkan prestasi kerja Dinas Motivasi juga dapat diartikan

Sosial Kota Palangka Raya perlu sebagai suatu dorongan dari dalam

ditingkatkan karena ada indikasi diri orang-orang untuk mengatasi

bahwa seperti kehadiran pegawai segala tantangan dan hambatan

sering terlambat atau tidak hadir dalam upaya mencapai tujuan (

tanpa keterangan, pulang lebih cepat Davis, 1996 ). Gibson (1997)

dari jam kerja yang telah ditentukan, mengemukakan pendapatnya bahwa

terlihat mondar-mandir saat jam motivasi diartikan sebagai suatu

kerja, bercerita yang kurang kekuatan dorongan seseorang,

bermanfaat bagi kepentingan dinas Karyawan yang menimbulkan dan

atau kelompok, keluar untuk belanja mengarahkan perilaku, kemudian

di pertokoan, bermain catur saat jam Koontz dikutip dari Hasibuan (1999)

kerja yang sangat merugikan dinas menyatakan bahwa motivasi

dimana mereka bekerja. mengacu pada dorongan dan usaha

Memasyarakatkan dan mening- untuk memuaskan kebutuhan atau

katkan prestasi kerja tidak bisa suatu tujuan.

terlepas dari motivasi sikap hidup Berdasarkan pendapat tersebut

disiplin, produktif, efektif, dan dapat disimpulkan bahwa motivasi

efisien untuk mencapai tujuan. merupakan pengertian umum dan

bentuk kebutuhan seseorang untuk

91
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen Vol. 5 No. 1 Januari 2018

bertingkah laku, bagaimana perilaku Kedisiplinan menjadi faktor

dimulai, digiatkan, dipertahankan, pengikat dan integrasi yaitu

diarahkan dan diberhentikan. merupakan kekuatan yang dapat

Motivasi dapat juga diartikan memaksa pegawai untuk memenuhi

sesuatu jawaban mengapa seseorang peraturan serta prosedur kerja yang

bersedia melakukan pekerjaaan telah ditentukan terlebih dahulu,

tertentu. Motivasi menyangkut karena dianggap bahwa dengan

reaksi berantai yaitu dimulai adanya berpegang teguh pada peraturan,

kebutuhan yang dirasakan, tujuan organisasi dapat tercapai.

kemudian timbul kegunaan atau Pada suatu pelanggaran terhadap

sasaran yang hendak dicapai, dan peraturan yang berlaku, pegawai

mencari usaha untuk mencapai dapat dihukum. Tindakan disiplin

sasaran, serta berakhir dengan dapat berupa teguran, skorsing,

kepuasan. penurunan pangkat bahkan

3. Kedisiplinan. pemecatan. Organisasi dalam

Pengertian kedisiplinan melangsungkan hidupnya melalui

pegawai pada dasarnya merupakan kegiatan untuk mencapai tujuan

kepatuhan, ketaatan, kesetiaan, organisasi, pada umumnya

seorang pegawai terhadap dilakukan secara dini, dan

ketentuan, peraturan, atau norma keberhasilan organisasi tersebut

yang berlaku. Jika dikaitkan dengan mutlak tergantung antara lain

kedisiplinan pegawai dapat disiplin kerja yang kuat pada semua

dikatakann kedisplinan bagi lapisan dalam organisasi.

pegawai merupakan peraturan yang

wajib ditaati dan larangan yang 4. Kepemimpinan.

tidak boleh dilanggar oleh setiap Dalam teori kedisiplinan yang

Pegawai Negeri Sipil Nainggolan dipakai dalam penelitian yaitu teori

(1992). Siagian ( 2000) tiga disiplin pribadi.

92
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen Vol. 5 No. 1 Januari 2018

Beragam pengertian yang diberikan sejak lahir seperti daya fisik,

oleh para ahli mengenai konsep keakraban, kecerdasan, yang

kepemimpinan menurut Handoko dianggap sebagai faktor penentu

(1996) kepemimpinan merupakan keberhasilan seorang pemimpin.

kemampuan yang dipunyai Selanjutnya bergeser ke pendekatan

seseorang untuk mempengaruhi situasional dengan fokus perhatian

orang- orang lain agar berkerja pada perilaku yang diamati.

mencapai tujuan dan sasaran.

Menurut Terry (1993) kepemimpinan 5. Prestasi Kerja

adalah aktifitas untuk Prestasi dapat diartikan sebagai

mempengaruhi orang - orang untuk ukuran keberhasilan usaha dengan

diajak ke arah mencapai tujuan memperhatikan efisiensi dan

organisasi. Secara umum efektifitas. Sedangkan menurut

kepemimpinan dapat dinyatakan Hasibuan (1999) prestasi kerja

sebagai kemampuan untuk adalah suatu hasil kerja yang dicapai

mempengaruhi kelompok ke arah seseorang dalam melaksanakan

tercapainya tujuan (Gibson, 1997). tugas-tugasnya yang didasarkan atas

Dari pengertian yang di berikan para kecakapan, usaha dan kesempatan.

ahli tersebut dapat di kemukakan Jika ketiga faktor itu semakin baik

tiga hal penting, yaitu (a) maka prestasi kerja akan semakin

Kepemimpinan berkenaan dengan tinggi.

penggunaan pengaruh; (b) Apabila para pegawai suatu

Kepemimpinan mencakup komuni- organisasi merasa yakin bahwa

kasi; (c) Kepemimpinan memfokus- organisasi tempat bekerja dapat

kan pada pencapaian tujuan. memenuhi kebutuhan - kebutuhan

Studi kepemimpinan menggu- dan tujuan hidupnya, maka hal ini

nakan pendekatan sifat pribadi merupakan suatu dorongan bagi

yuang menunjuk pada sifat bawahan mereka untuk memberikan yang

93
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen Vol. 5 No. 1 Januari 2018

terbaik dari dirinya kepada Pokok-pokok atau hal- hal

organisasi tempat mereka bekerja yang perlu diperhatikan dalam suatu

dengan jalan melaksanakan sistim penilaian prestasi kerja

pekerjaan dengan sebaik-baiknya, menurut Rao ( 1992) adalah sebagai

yang pada akhirnya membuahkan berikut (a) Efektifitas dan efisiensi

prestasi yang baik. pelaksanaan tugas (b) Kualitas dan

Prestasi kerja merupakan kuantitas kerja (c) Tingkat kecakapan

kesanggupan dari pegawai untuk penguasaan pekerjaan (d) Tingkat

melaksanakan tugas pekerjaannya ketrampilan dalam melaksanakan

sesuai waktu yang telah ditentukan, tugas (e) Tingkat pengalaman dalam

bermutu dan tepat sasaran. Dalam bidang tugas

penilaian prestasi kerja pegawai 6. Kerangka Konseptual

seharusnya dilakukan dengan Berdasarkan diatas maka dapat

melihat berbagai segi, sehingga disusun kerangka konseptual

sistim penilaian tersebut akan penelitian sebagai berikut :

menjadikan suatu alat guna lebih

meningkatkan prestasi kerja yang

dihasilkan dari para pegawai.

Motivasi (X1)

Kedisiplinan (X2) Prestasi kerja ( Y )

Kepemimpinan (X3)

Gambar 1. Kerangka Konseptual Penelitian

94
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen Vol. 5 No. 1 Januari 2018

7. Hipotesis 2. Teknik Penarikan Sampel

Berdasarkan dari kerangka Populasi adalah jumlah

konseptual penelitian, maka keseluruhan dari obyek yang diteliti,

hipotesis yang diajukan adalah (a) populasi dalam penelitian ini

Variabel motivasi, kedisiplinan dan adalah Pegawai Dinas Sosial Kota

kepemimpinan berpengaruh positif Palangka Raya yang sudah berstatus

dan signifikan terhadap prestasi sebagai Pegawai Negeri Sipil dan

kerja Pegawai Negeri Sipil di Dinas bukan Pemimpin. Dengan jumlah

Sosial Kota Palangka Raya (b) populasi dalam penelitian ini adalah

Variabel motivasi mempunyai 218 pegawai.

pengaruh yang dominan terhadap Sampel adalah bagian dari

prestasi kerja pegawai negeri sipil di populasi atau bagian jumlah dan

Dinas Sosial Kota Palangka Raya. karakteristik yang dimiliki populasi.

Teknik sampling sebagai prosedur

METODE PENELITIAN untuk menentukan sebagaian dari

1. Jenis Penelitian populasi, agar ukuran sampel yang

Penelitian ini menggunakan diambil dapat representatif, maka

penelitian penjelasan (explanatory dihitung dengan menggunakan

research) yaitu menjelaskan suatu rumus Slovin dalam Umar ( 1999 )

hubungan antara Variabel dependen sebagai berikut :

dan independen melalui pengujian n = N

hipotesis. Dalam penelitian ini 1+ Ne²

digunakan sampel dari suatu Dimana :

populasi dan menggunakan N = Ukuran populasi


n = Ukuran sampel
kuesioner sebagai alat pengumpul
e = Tingkat kesalahan
data primer yang merupakan acuan Dengan menggunakan
dalam pembahasan penelitian tingkat kesalahan 10% maka

Singarimbun (1999)

95
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen Vol. 5 No. 1 Januari 2018

ukuran sampel penelitian ini dengan statistik inferensial


adalah : menggunakan analisis regresi

berganda digunakan untuk


218
n =
1 + (218)(0,1)² mengetahui pengaruh variabel bebas
n = 69 pegawai terhadap variabel terikat (c) Analisis

Regresi Berganda dengan Rumusan


3. Teknik Analisis Data
regresi berganda menurut
Teknik analisis data yang
Nurgiyantoro, (2000) adalah sebagai
digunakan dalam penelitian ini
berikut :
adalah sebagai berikut (a) Analisis
Y = α + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Diskriptif, analisis diskriptif Keterangan :
Y = Variabel Prestasi
bertujuan untuk mendiskripsikan
Kerja
atau memberi gambaran terhadap α = Konstanta
ß1 = Koefisien regresi
fenomena yang diteliti melalui data
X1 = Variabel
sampel sebagaimana adanya tanpa motivasi
X2 = Variabel
membuat kesimpulan yang berlaku
Kedisiplinan
untuk umum Sugiyono, (2000). X3 = Variabel
Kepemimpinan
Statistik diskriptif dalam hal ini,
e = error
digunakan untuk memberikan Untuk analisis regresi, data
diskripsi tentang variabel yang diolah adalah data rata-rata
berdasarkan skor jawaban skor masing-masing variabel (c) Uji
responden terhadap kuesioner yang Hipotesis 2 (Uji t), Pengujian
dibagikan, dalam hal ini digunakan hipotesis kedua dengan cara mencari
nilai modus (mode) serta nilai rata- terlebih dahulu koefisien dari bi
rata skor sehingga dapat diketahui yang paling besar, selanjutnya diuji
kategori pada masing-masing signifikannya dengan uji parsial (Uji
variabel (b) Analisis Statistik t), menggunakan rumus
Inferensial, Teknik analisis data

96
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen Vol. 5 No. 1 Januari 2018

Somodininggrat, ( 1999) sebagai HASIL PENELITIAN

berikut : 1. Analisa Regresi

ßi Analisis data yang digunakan


t=
untuk menguji pengaruh variabel
Se (ßi)
Dimana : motivasi, kedisiplinan, dan
t = Nilai thitung
kepemimpinan terhadap prestasi
ßi = Koefisien regresi
Se(ßi) = standart error koefisien kerja pegawai adalah Analisis
regresi
Regresi, dimana perhitungannya

Apabila hasil perhitungan menggunakan bantuan program

menunjukan (a) Probabilitas < 0,05 SPSS For Windows.

maka Ho ditolak (Ha diterima) Hasil dari program SPSS

artinya variabel bebas secara persial tersebut berisi informasi yang

mempunyai pengaruh yang menunjukkan koefisien regresi,

signifikan terhadap variabel terikat tingkat signifikansi baik itu uji F

pada tingkat kepercayaan 95% (b) yang menunjukkan apakah variabel

Probabilitas ≥ 0,05 maka Ho diterima dependen yang digunakan secara

(Ha ditolak) artinya variabel bebas bersama – sama berpengaruh

secara parsial tidak mempunyai terhadap variabel dependen atau uji

pengaruh yang signnifikan terhadap t yaitu uji secara parsial dari masing

variabel terikat pada tingkat – masing variabel independen.

kepercayaan 95%. Adapun hasil dari program SPSS

Seluruh pengujian statistik disajikan dalam Tabel 1 berikut :

dalam penelitian ini dilakukan

dengan menggunakan fasilitas paket

program SPSS for Windows.

97
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen Vol. 5 No. 1 Januari 2018

Tabel 1
Rekapitulasi Hasil Analisis Regresi

Variabel Bebas B t Prob. Keterangan

Motivasi (X1) 0,389 6,162 0,000 Signifikan

Kedisiplinan (X2) 0,326 4,996 0,000 Signifikan

Kepemimpinan (X3) 0,270 3,144 0,003 Signifikan

Konstanta 0,532

Variabel Terikat: Prestasi Kerja (Y)

Multiple R = 0,740
R2 = 0,548
Adjusted R2 = 0,527
F = 26,228
Prob. = 0,000
Ftabel ( = 0,05) = 2,76
ttabel ( = 0,05) = 2,00
Persamaan Regresi:
Y = 0,532 + 0,389 X1 + 0,326 X2 + 0,270 X3
Sumber: Data primer diolah (2017)

Pengujian terhadap model linier berganda yang digunakan

regresi yang diperoleh dilakukan tepat.

dengan Uji F, dimana berdasarkan Adapun kemampuan variabel

hasil analisis diperoleh nilai Fhitung = bebas dalam menjelaskan perubahan

26,228 sedangkan nilai Ftabel = 2,76 prestasi kerja ditunjukkan dari nilai

sehingga Fhitung > Ftabel dengan koefisien determinasi yang

probabilitas 0,000 lebih kecil dari disesuaikan ( R2 ) sebesar 0,548

0,05 hal ini menunjukkan bahwa artinya variabel motivasi,

variabel motivasi, kedisiplinan, kedisplinan, dan kepemimpinan

maupun kepemimpinan dapat mampu memberikan kontribusi

menjelaskan prestasi kerja pegawai. sebesar 54,8% terhadap perubahan

Dengan demikian model regresi prestasi kerja pegawai, atau dapat

98
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen Vol. 5 No. 1 Januari 2018

menjelaskan variasi prestasi kerja 1) Motivasi (X1)

sebesar 54,8%, sedangkan sisanya Koefisien regresi motivasi (b1)

sebesar 45,2% dijelaskan oleh sebesar 0,389 menunjukkan

variabel lain yang tidak masuk pengaruh motivasi terhadap prestasi

dalam penelitian. kerja pegawai dengan pengaruh

yang searah, artinya semakin tinggi

2. Pengujian Hipotesis motivasi kerja pegawai akan

2.1 Hasil Uji Hipotesis I menyebabkan peningkatan prestasi

Pengujian hipotesis I dengan kerja pegawai. Hasil analisis regresi

Uji F, berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai thitung = 6,162

diperoleh nilai F hitung = 26,228 sedangkan nilai t tabel = 2,00 sehingga

sedangkan pada tingkat kepercayaan thitung > ttabel dengan probabilitas

95% ( = 5%) dan df = 3 : 65 sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05

diperoleh nilai Ftabel = 2,76 sehingga berarti Ho ditolak, teruji bahwa

Fhitung > Ftabel dan nilai signifikan 0,000 motivasi berpengaruh signifikan

lebih kecil dari 0,05 berarti Ho terhadap prestasi kerja pegawai.

ditolak. Jadi motivasi, kedisiplinan, 2) Kedisiplinan (X2)

dan kepemimpinan secara statistik Koefisien regresi kedisiplinan

berpengaruh signifikan terhadap (b2) sebesar 0,326 menunjukkan

prestasi kerja pegawai. pengaruh kepemimpinan terhadap

prestasi kerja pegawai dengan


2.2 Hasil Uji Hipotesis II
pengaruh yang searah, artinya
Hasil pengujian pengaruh
semakin tinggi kedisiplinan pegawai
variabel bebas secara parsial
akan menyebabkan peningkatan
terhadap variabel terikat dengan
prestasi kerjanya. Hasil analisis
menggunakan Uji t dapat dijelaskan
regresi diperoleh nilai thitung = 4,996
sebagai berikut:
sedangkan nilai t tabel = 2,00 sehingga

thitung > ttabel dengan probabilitas

99
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen Vol. 5 No. 1 Januari 2018

sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 masing-masing variabel bebas

berarti Ho ditolak, teruji bahwa berpengaruh signifikan terhadap

kedisiplinan secara statistik prestasi kerja pegawai, sedangkan

berpengaruh signifikan terhadap variabel yang berpengaruh dominan

prestasi kerja pegawai. dapat dilihat dari nilai koefisien

regresi paling besar dan paling


3) Kepemimpinan (X3)
signifikan, ternyata motivasi
Koefisien regresi
memiliki nilai koefisien regresi
kepemimpinan (b3) sebesar 0,270
paling besar dan signifikan, dengan
menunjukkan pengaruh
demikian motivasi merupakan
kepemimpinan terhadap prestasi
variabel yang berpengaruh dominan
kerja pegawai dengan pengaruh
terhadap prestasi kerja pegawai,
yang searah, artinya semakin sesuai
dengan demikian hipotesis kedua
perilaku kepemimpinan dengan
diterima.
yang diharapkan pegawai akan

berpengaruh terhadap peningkatan


KESIMPULAN
prestasi kerja pegawai. Hasil analisis
Berdasarkan hasil penelitian
regresi diperoleh nilai thitung = 3,144
sebagaimana dikemukakan pada
sedangkan nilai t tabel = 2,00 sehingga
bagian sebelumnya, maka dapat
thitung > ttabel dengan probabilitas
diambil kesimpulan sebagai berikut :
sebesar 0,003 lebih kecil dari 0,05
1. Motivasi, kedisiplinan, dan
berarti Ho ditolak, teruji bahwa
kepemimpinan memiliki
kepemimpinan berpengaruh
pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap prestasi kerja
signifikan terhadap prestasi kerja
pegawai.
pegawai. Tingginya motivasi,
Berdasarkan pengujian
kedisiplinan, serta kepemimpinan
signifikansi masing-masing variabel
yang mampu mendelegasikan
di atas dapat diketahui bahwa
tanggung jawab kepada pegawai

100
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen Vol. 5 No. 1 Januari 2018

akan menyebabkan tingginya DAFTAR PUSTAKA

prestasi kerja yang dicapai Gibson, James L, John M. Ivencevich,


James H. Donelly, Jr. 1997
pegawai.
Organisasi. (perilaku, Struktur,
2. Perilaku kepemimpinan yang Proses) jilid II. Terjemahan
Edisi Kedelapan. Binarupa
mendominasi diterapkan di
Aksara. Jakarta.
lingkungan adalah perilaku
Hadi. Sutrisno. 1984. Statiska 2.
delegatif, ditunjukkan dari
Yayasan Penerbit Fakultas
besarnya tanggung jawab yang Psikologi Universitas Gajah
mada. Yogyakarta.
diberikan pimpinan kepada

pegawai terhadap tugas-tugas Handoko. Tani T 1992 Manajemen


Personalia dan Sumberdaya
yang diberikan serta terperincinya
Manusia. BPFE. Yogyakarta
tanggung jawab pimpinan
Hasibuan, Melayu SP. 1996
terhadap tugas yang diberikan.
Organisasi dan Motivasi Bumi
3. Motivasi merupakan variabel yang Aksara Bandung.

berpengaruh dominan terhadap


Hersey, Paul and Kenneth
prestasi kerja pegawai, jadi Blanchard. Management of
Oganization Behavior. Utilizing
tercapainya prestasi kerja pegawai
Human Reource, 4 th Edition,
sangat ditentukan oleh seberapa Prentice - Hall Inc Singapore.
1982.
tinggi motivasi kerja pegawai,
Hutagol, Suryadi Mangaraja. 1999
semakin besar motivasi kerja Analisis Faktor-faktor Motivasi
yang mempengaruhi
pegawai akan berdampak pada
Produktivitas Kerja Karyawan
semakin tingginya prestasi kerja pada PT. Industri Soda Indonesia
(Persero). Tesis Program
yang dicapai, demikian pula
Pascasarjana Universitas
sebaliknya turunnya motivasi Airlangga. Surabaya.

kerja akan memiliki dampak yang


Koentjaraningrat. 1991. Metode-
besar pula terhadap penurunan metode Penelitian Masyarakat
PT. Gramedia Pustaka Utama.
prestasi kerja pegawai.
Jakarta.

101
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen Vol. 5 No. 1 Januari 2018

Lembaran Negara. 1974 Undang- Manullang, 1981 Manajemen


undang Pokok Kepegawaian No.8 Personalia, PT. Ghalia
Tahun 1974 Jakarta. Indonesia Jakarta

______ 1999 Undang-undang Pokok Manusef, 1984 Manajkemen


Kepegawaian No. 14 Tahun 1999 Kepegawaian di Indonesia. PT.
Jakarta. Gunung Agung Jakarta.

102

You might also like