Professional Documents
Culture Documents
Compas Peta Morce
Compas Peta Morce
PENDAHULUAN
Navigasi adalah suatu teknik untuk menentukan kedudukan dan arah lintasan
perjalanan secara tepat, atau navigasi adalah navigasi adalah suatu kegiatan
mengontrol arah perjalanan baik di peta maupun di medan sebenarnya dengan tepat
hingga sampai ke tujuan. Dalam arti yang lebih sempit, navigasi telah dikenal oleh
bangsa-bangsa Aztec, Babylonia dan Bangsa Eskimo tua sejak 4500 tahun yang
lalu.
Pada awalnya, istilah navigasi dipakai dalam pelayaran maupun penerbangan,
namun dewasa ini telah umum dipakai dalam pengembaraan di gunung, rimba,
sungai dan sebagainya. Orang yang bertanggung jawab dalam hal navigasi biasa
disebut navigator.
Untuk dapat melakukan perjalanan di alam bebas kita hanya dibantu oleh peta,
kompas dan kemampuan berorientasi yaitu usaha memperkirakan / menentukan
tempat kedudukan setepat mungkin dengan cara mengamati, mempelajari,
mengenali keadaan sekitar selama perjalanan dilakukan.
Menyadari betapa pentingnya ketiga hal diatas, maka timbul pepatah : “peta dan
kompas serta kemampuan untuk menggunakannya merupakan tiket ke tempat
manapun di alam bebas”.
PETA
Di Indonesia, peta yang lazim digunakan adalah peta keluaran Direktorat Geologi
Bandung, lalu peta dari Jawatan Topologi, yang sering disebut sebagai peta AMS
(American Map Service) dibuat oleh Amerika dan rata-rata dikeluarkan pada tahun
1960. Peta AMS biasanya berskala 1 : 50.000 dengan interval kontur (jarak antar
kontur) 25 m. Selain itu ada peta keluaran Bakosurtanal (Badan Koordinasi Survey
dan Pemetaan Nasional) yang lebih baru, dengan skala 1 : 50.000 atau 1 : 25.000
(dengan interval kontur 12,5 m). Peta keluaran Bakosurtanal biasanya berwarna.
Peta berdasarkan isinya dibagi menjadi :
1. Peta Umum; yaitu peta yang memuat kenampakan-kenampakan umum, baik
kenampakan fisis maupun kenampakan sosial ekonomi. Peta jenis ini meliputi
:
a. Peta Topografi; yaitu peta yang berskala besar dan memuat keterangan
yang umum.
b. Peta Chorografi; yaitu peta yang berskala sedang yang menggambarkan
daerah yang luas, negara atau benua.
c. Peta Dunia; peta yang digambarkan dengan skala kecil dan meliputi
seluruh dunia.
a. Peta Kadaster
1 : 100 sampai 1 : 5.000
b. Peta berskala besar
1 : 5.000 sampai 1 : 250.000
c. Peta berskala sedang
1 : 250.000 sampai 1 : 500.000
d. Peta berskala kecil
1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000
e. Peta Geografi
1 : 1.000.000 ke atas
Bagian-bagian Peta :
1. Garis kontur ketinggian yang lebih rendah selalu mengelilingi garis kontur
yang lebih tinggi.
2. Garis kontur ketinggian tidak akan saling berpotongan dan tidak bercabang.
3. Garis kontur ketinggian merupakan kurva tertutup sehingga tidak akan ada
yang terputus.
4. Garis kontur ketinggian pada daerah landai/datar akan
tergambar renggang/berjauhan sebaliknya garis kontur di
daerah curam/terjal akan tergambar rapat.
5. Garis kontur ketinggian yang ujungnya melengkung keluar menjauhi puncak
berbentuk “U” menggambarkan punggungan.
6. Garis kontur ketinggian yang ujungnya melengkung kedalam mendekati
puncak berbentuk “∩” menggambarkan lembah.
7. Garis kontur ketinggian untuk daerah yang cekung digambarkan garis
berbulu.
8. Garis kontur ketinggian antara digambarkan dengan garis terputus-putus.
9. Perbedaan ketinggian antara dua garis kontur yang berurutan (interval kontur)
merupakan bilangan tetap.
Interval kontur sama dengan skala peta dibagi 2000. Rumus ini tidak berlaku apabila peta
tersebut telah di fotocopy perbesar atau perkecil. Jadi cara yang paling mudah mencari
interval kontur adalah selisih antara dua indeks kontur yang berdekatan dibagi spasinya
adalah harga interval kontur. C. PETA
PENGERTIAN PETA
“ Sejumlah informasi/data dari suatu daerah tertentu (sebagian dari permukaan fisik
bumi) yang disajikan dalam bentuk grafis 2 dimensi (bidang datar) dengan
perbandingan tertentu (skala).........”
KLASIFIKASI PETA
Tidak ada klasifikasi Peta yang bersifat universal. Secara garis besar, Peta
dapat dibedakan berdasarkan skala, pada bentuk penyajiannya isi atau informasi
utama pada Peta dan kegunaan dari Peta tersebut.
Berdasarkan Skala Peta
Peta Referensi atau Peta Serbaguna, Peta yang dijadikan dasar dari
perencanaan pengembangan nasional dan regional, dan umumnya diproduksi
pada satu seri Peta. Jenis dari Peta referensi diantaranya adalah:
Peta Planimetris, Peta yang hanya menyajikan posisi horisontal dari unsur-
unsur dipermukaan bumi tanpa menyajikan data ketinggian.
Peta Kadaster, Peta yang menyajikan batas dari kepemilikan tanah.
Peta Topografi, Peta yang menggambarkan tidak saja detail planimetris dari
unsur-unsur dipermukaan bumi, tetapi juga menggambarkan bentuk Peta
Topografi.
PETA TEMATIK
Adalah Peta yang menyajikan data/informasi sebagian permukaan fisik bumi
sehubungan dengan tema tertentu (bersifat khusus). Dalam pembuatan Peta
Tematik, diperlukan dua elemen penting, yaitu Peta dasar serta data/informasi
spesifik yang akan disajikan.
Contoh dari Peta Tematik:
Peta Geologi.
Peta Tata Guna Tanah.
Peta Sumberdaya Alam.
Peta Jalan.
Peta Pariwisata.
PETA TOPOGRAFI
Peta yang dipergunakan dalam Navigasi Darat adalah Peta Topografi yang
dipandang paling lengkap dalam penyajian informasinya. Perkataan Topografi
berasal dari bahasa Yunani dan terdiri dari dua kata yaitu: TOPO =
Lapangan,GRAFOS = Penjelasan tertulis, jadi Topografi berarti penjelasan tertulis
tentang lapangan.
Peta Topografi sering juga disebut sebagai Peta yang bersifat umum, karena
alam penyajiannya tidak ada satu unsurpun yang lebih dipentingkan atau dengan
perkataan lain, semua unsur pada Peta Topografi diperlakukan sama. Dengan kata
lain definisi dari Peta Topografi adalah:
...” Peta yang menyajikan data dan informasi keadaan lapangan secara
menyeluruh (sifatnya umum), baik itu unsur alam (sungai, gunung, danau, laut,
dll) maupun unsur buatan (jalan, jembatan, perkampungan, bendungan, dll)
dengan garis bayangan ketinggian (garis kontur ketinggian) dalam
perbandingan tertentu (skala)”...
Dalam lembaran Peta Topografi ada beberapa informasi ditepi Peta sebagai
penunjang dalam pembacaan Peta yang harus diketahui oleh seorang Navigator.
INFORMASI TEPI PETA TOPOGRAFI
1. Judul Peta
Menerangkan identitas atau nama dari suatu daerah yang tergambar dalam
lembar Peta tersebut. Biasanya judul Peta diambil dari nama daerah yang terletak
ditengah Peta atau daerah yang paling besar atau menonjol pada lembar Peta
tersebut.
Contoh : Sagalaherang, Mandalawangi, Ciwidey, G. Ceremai, dll.
2. Nomor Lembar/Nomor Registrasi Peta
Menerangkan nomor registrasi dari tiap lembar Peta, biasanya ditempatkan
disudut kanan atas dari Peta.
Cara penomoran Peta Belanda HIND 1090
Cara penomoran menurut edisi Belanda, di Indonesia 1° Lintang dan Bujur
dibagi dalam tiga bagian, masing-masing bagian terdiri 20’. Daerah sebesar 20’ x 20’
dinamakan satu bagian derajat.
Tiap-tiap bagian derajat yang ada dipermukaan bumi semuanya
diproyeksikan diatas suatu bidang kerucut yang menyinggung permukaan bumidititik
tengah bagian derajat dan mempunyai sumbu yang berimpit dengan poros bumi.
Dinamakan Proyeksi Polynder.
Titik tengah bagian derajat menjadi titik asal salib sumbu untuk menentukan
koordinat titik-titik bagian derajat
Cara penomoran pada edisi Hindia belanda, yaitu :
Angka latin untuk penomoran kolom tiap satu bagian derajat 20’ x 20’ (skala
1:100.000).
Angka romawi untuk penomoran baris tiap 20. x 20. (skala 1:100.000).
Hurup/abjad latin besar untuk pembagian lembar/sheet Peta tiap 10’ x 10’
(skala 1:50.000).
Hurup/abjad latin kecil tiap 5. x 5. (skala 1:25.000).
Contoh penomoran pada Peta edisi Belanda HIND 1090
36/XXXIX (19) untuk Peta 20’ skala 1:100.000
36/XXXIX (19-A) untuk Peta 10’ skala 1:50.000
36/XXXIX (19-a) untuk Peta 5’ skala 1:25.000
Cara mencari lembar Peta edisi Hindia belanda, yaitu:
Penomoran Peta HIND 1090 dimulai dari garis lintang dan bujur paling kiri
atas dari wilayah Indonesia, yaitu 06° LU dan 96° BT.
Dari uraian diatas kita mengetahui bahwa satu derajat terbagi dalam 3 bagian
derajat pada Peta edisiini, yaitu seluas 20’ x 20’ terpetakan dalam skala 1 : 100.000.
Misalnya kita mencari koordinat suatu tempat/titik 06°25’30’’ LS dan 109°35’15’’ BT.
Terdapat dilembar Peta berapa tempat/titik tersebut ?,
caranya:
Mencari nomor kolom
107°35’15’’ BT - 96° BT = 11°35’15’’ BT
Lihat derajat dan menitnya yaitu 11°35’ = 695’
695’/20’ = 34.75, artinya posisi koordinat yang dicari terdapat pada nomor kolom 35.
Mencari nomor baris
06°25’30’’ LS - 06° LU = 12°25’30’’
Lihat derajat dan menitnya yaitu 12°25’ = 745’
745’/20’ = 37.25, artinya posisi koordinat yang dicari terdapat pada nomor baris 38 =
XXXVIII.
Dari hasil diatas kita mendapatkan posisi dari koordinat 06°25’30’’ LS ;
102°35’15’’ BT, terdapat pada kolom 35 dan baris 38 = XXXVIII yaitu nomor lembar
bagian derajat 13 maka nomor Petanya 35/XXXVIII(13) untuk Peta skala (1 :
100.000).
Peta 1:50.000 mewakili daerah seluas 10. x 10., cara untuk mencari nomor
lembar Petanya :
Hitung bujur dari koordinat tersebut setelah dikurangi kelipatan 20’
11°35’15’’ = 695’15’’.......(bujur)
34 x 20’ = 680’...............(kolom kelipatan 20’)
695’ – 680’ = 15’15’’........(sisa setelah dikurangi kolom atau kelipatan 20’).
15’15’’ pada bagian derajat terdapat pada kolom ke 2 yaitu lembar Peta B atau
D, Peta skala 1 : 50.000. (lihat gambar 5)
Untuk nomor baris hitung lintang setelah dikurangi kelipatan 20’
12°25’30’’= 745’.......(bujur)
37 x 20’ = 740’............(kolom kelipatan 20’)
745’ – 740’ = 15’30’’...(sisa setelah dikurangi baris atau kelipatan 20’).
15’30’’ pada bagian derajat terdapat pada baris ke 2 yaitu lembar Peta C atau D,
Peta skala 1 : 50.000. (lihat gambar 5)
Dari perhitungan kolom dan baris diatas maka kita mendapatkan lembar Peta
yang bertampalan yaitu dilembar D untuk Peta skala 1 : 50.000.
Jadi posisi dari titik/tempat yang mempunyai koordinat 06°25’30’’ LS ;
102°35’15’’ BT terdapat pada lembar Peta nomor 35/XXXVIII(13-D) pada Peta skala
1:50.000.
Cara penomoran Peta AMS (U.S.Army Map Service)
Cara ini membagi satu derajat melintang dalam 3 bagian derajat dan
membujur dalam 2 bagian derajat, masing-masing 30’ x 20’ untuk skala 1:100.000
dan 15’ x 10’ untuk skala 1:50.000, sehingga ukuran kertas yang digunakan yaitu
55cm x 37cm.
Contoh : 4422 skala 1: 100.000
4422-IV skala 1: 50.000
Cara penomoran Peta BAKOSURTANAL
Untuk penomoran lembar Peta Bakosurtanal (Badan Koordinasi Survey dan
Pemetaan Nasional) atau juga disebut juga Peta Rupa Bumi, mempunyai
penomoran tersendiri.
Satu derajat melintang dan membujur terbagi dalam 2 bagian masingmasing
30° sehingga daerah yang diwakili satu bagian derajat adalah 30’ x 30’ dalam skala
1:100.000, Peta skala 1:50.000 masing-masing 15’ x 15’ dan skala 1:25.000 masing-
masing 7,5’ x 7,5’ dengan ukuran kertas 55cm x 55cm.
Skala Numeris , yaitu skala Peta yang disajikan dalam bentuk nomor/angka
seperti 1:50.000, artinya setiap perbandingan 1 cm di peta sebanding dengan
50.000cm = 500m = 0,5km dilapangan.
Skala Grafis , yaitu skala Peta yang disajikan dalam bentuk grafis garis.
Skala grafis ini berfungsi untuk mengantisipasi dari pemuaian atau
pengerutan pada bahan kertas Peta yang digunakan, yang disebabkan oleh
pengaruh panas dari alat pencetak atau pengaruh dari suhu udara, sehingga
dapat diketahui pergeseran akibat perubahan tersebut.
Skala Pernyataan , yaitu skala Peta yang dalam penyajiannya menggunakan
suatu pernyataan.
Contoh : 1 inch to 1 miles
Cara ini banyak digunakan dalam bentuk chart, serta Peta-peta yang dibuat
oleh Negara-negara persemakmuran Inggris.
CARA MENG HITUNG SKALA
Interval Kontur secara Sistematis tertulis sbb :
Skala Peta secara sistematis dapat ditulis sebagai berikut :
MEASURING DISTANCE (Mengukur Jarak)
Langkah-langkah mengukur Jarak Datar di lapangan :
Ketahui Skala Peta
Ketahui Jarak di Peta (JP)
JP
Jawab : SP =
JD
JD = SP x JD
= 4 cm x 25.000 = 100.000 cm
Jadi Jarak Datar = 1 Km
KOMPAS
Kompas adalah alat bantu untuk menentukan arah mata angin. Bagian-bagian
kompas yang penting antara lain :
1. Dial, yaitu permukaan di mana tertera angka dan huruf seperti pada permukaan
jam.
4. Jarum penunjuk
North = Utara = 0
East = Timur = 90
1. Letakkan kompas anda di atas permukaan yang datar. setelah jarum kompas
tidak bergerak lagi, maka jarum tersebut menunjuk ke arah utara magnet.
2. Bidik sasaran melalui visir dengan kaca pembesar. Miringkan sedikit letak kaca
pembesar, kira-kira 50 di mana berfungsi untuk membidik ke arah visir dan
mengintai angka pada dial.
3. Apabila visir diragukan karena kurang jelas dilihat dari kaca pembesar, luruskan
saja garis yang terdapat pada tutup dial ke arah visir, searah dengan sasaran bidik
agar mudah dilihat melalui kaca pembesar
Kompas adalah alat penunjuk arah. Kompas sendiri sudah dikenal sejak 900
tahun yang lalu terbukti dengan diketemukannya kompas kuno yang dipakai pejuang
China sekitar tahun 1100 M.
- Kompas Orientasi, yaitu jenis kompas yang digunakan untuk orientasi dalam suatu
perjalanan (orientering). Contohnya kompas silva.
- Kompas Bidik, yaitu kompas yang digunakan untuk membidik objek serta arah
yang akan kita lalui. Contohnya Kompas Prisma.
- Kompas Geologi, yaitu kompas yang digunakan untuk menentukan arah serta
kemiringan dalam pekerjaan geologi. Contoh .Kompas Geologi.
Sebelum masuk pada teknik peta kompas yang perlu duketahui adalah Azimuth dan
Back azimuth. Azimuth adalah sudut antara sasaran terhadap kutub magnetik bumi
(sudut kompas) sedangkan Back Azimuth adalh kebalikan dari Azimuth. Cara
praktisnya sebagai berikut :
Orientasi Peta
Orientasi Peta yaitu menyamakan kedudukan peta dengan medan
sebenarnya (menyamakan utara peta dengan utara kompas).
Sebelum anda mulai orientasi peta, usahakan untuk mengenal dulu tanda-tanda
medan sekitar yang menyolok dan posisinya di peta. Hal ini dapat dilakukan dengan
pencocokan nama puncak, sungai desa, dll. Jadi minimal anda tahu secara kasar
posisi anda dimana. Orientasi peta ini hanya berfungsi untuk meyakinkan anda
bahwa perkiraan posisi anda di peta adalah benar.
Cari tempat terbuka agar dapat melihat tanda-tanda medan yang menyolok.
Letakkan peta pada medan datar.
Samakan utara peta dan utara kompas (peta yang diputar), dengan demikian
letak peta akan sesuai dengan bentang alam yang akan dihadapi.
Cari tanda-tanda medan yang paling menonjol disekeliling dan temukan
tanda-tanda tersebut dalam peta. Lakukan untuk beberapa tanda medan.
Ingat tanda-tanda medan itu, bentuknya tempatnya di medan sebenarnya
maupun di peta. Ingat hal-hal yang khas dari setiap benda medan (sifat-sifat
garis kontur).
Resection
Resection adalah menetukan posisi kita di peta dengan menggunakan dua
atau lebih tanda medan yang dikenali. Bila kita berada di tepi sungai, sepanjang
jalan, atau sepanjang punggungan, maka hanya perlu mencari satu tanda medan
yang lainnya yang dibidik.
3. Dengan Perbintangan
Perhatikan rasi bintang Crux (Bintang Salib atau Gubuk Penceng). Perpanjangan
garis diagonal yang memotong horizon dari tempat kita adalah Selatan.
Penampang Lintasan
b. Buatlah sumbu x, dan y. sumbu x mewakili jarak, dengan satuan rata-rata jarak
dari lintasan yang anda buat. Misal meter atau kilometer. Sumbu y mewakili
ketinggian, dengan satuan mdpl. Angkanya bisa dimulai dari titik terendah atau
dibawahnya dan diakhiri titik tertinggi atau diatasnya.
c. Tempatkan titik awal di sumbu x = 0 dan sumbu y sesuai dengan ketinggian titik
tersebut. Lalu beda perubahan kontur berikutnya, buatlah satu titik lagi, dengan
jarak dan ketinggian sesuai dengan perubahan kontur pada jalur yang akan anda
buat. Demikian seterusnya hingga titik terakhir.
d. Perubahan satu kontur diwakili oleh satu titik. Titik tersebut dihubungkan satu
sama lainnya hingga membentuk penampang berupa garis menanjak, turun dan
mendatar.
Catatan : informasi tentang vegetasi pada setiap lintasan, dan skala penampang
akan lebih membantu pembaca dalam menggunakan penampang yang telah dibuat.
2. Kompas Silva
Kompas ini sudah dilengkapi busur drajat dan penggaris. Dalam penggunaannya
akan sangat mudah karena kompas ini tidak dilengkapi alat bidik. Kecermatan bidik
kompas ini agak kurang
3. Geografical Position Satelite
Saat ini banyak pula pendaki gunung yang memanfaatkan alat navigasi sistem GPS,
yang merupakan singkatan dari Geografical Position Satelite. Sistem ini
dikembangkan dengan bantuan satelit militer Amerika Serikat yang digunakan untuk
kebutuhan komersial.
Sebenarnya alat ini digunakan untuk navigasi udara, tetapi dalam perkembangannya
atau kenyataannya saat ini, juga bisa digunakan untuk navigasi darat dan laut.
Secara garis besarnya bentuk alat ini kurang lebih sebesar kalkulator.
Pengoperasian alat ini dibantu oleh minimal 3 buah satelit pengamat.
Alat ini banyak diminati di Indonesia, walaupun ada kekhawatiran bagaimana
seandainya bekas satelit militer Amerika itu tidak digunakan oleh kegiatan sipil.
Menurut rencana pemerintah Indonesia akan mengorbitkan satelit sejenis dan
mengoperasikannya. Jadi untuk perkembangan dunia petualangan, alat ini memang
perlu dipelajari dan mempunyai prospek yang baik..
B. PROTACTOR
Ada beberapa jenis protractors penuh lingkaran, setengah lingkaran, persegi, dan
persegi panjang ( Gambar 6-5 ). Semua dari mereka membagi lingkaran menjadi
satuan ukuran sudut, dan masing-masing memiliki skala sekitar tepi luar dan tanda
indeks. Tanda Indeks adalah pusat lingkaran busur dari mana semua arah diukur.
Gambar 6-5. Jenis protractors.
a. Para busur derajat militer, GTA 5-2-12, berisi dua skala: satu dalam derajat (skala
batin) dan satu di mils (skala luar). Busur derajat ini merupakan lingkaran
azimut. Skala derajat lulus 0-360 derajat, masing-masing tanda centang pada skala
mewakili derajat satu derajat. Sebuah baris 0-180 derajat disebut garis dasar busur
derajat. Dimana garis dasar berpotongan dengan garis horizontal, antara 90 dan 270
derajat, adalah indeks atau pusat busur derajat ( Gambar 6-6 ).
Gambar 6-6. Militer busur derajat.
b. Bila menggunakan busur derajat, garis dasar selalu paralel berorientasi ke saluran
jaringan utara-selatan. Para 0 - tanda atau 360-derajat selalu ke arah atas atau utara
pada peta dan tanda adalah 90 ° ke kanan.
(1) Untuk menentukan azimuth grid-
(A) Buatlah garis yang menghubungkan dua titik (A dan B).
(B) Tempat indeks dari busur derajat pada titik di mana garis yang ditarik melintasi
garis (utara-selatan) grid vertikal.
(C) Menjaga indeks pada titik ini, sejajarkan 0 - untuk 180-derajat dari garis busur
derajat pada garis kotak vertikal.
(D) Baca nilai sudut dari skala, ini adalah jaringan azimut dari titik A ke titik B
(Gambar 6-4 ).
(2) Untuk menggambarkan suatu azimut dari titik yang diketahui pada peta ( Gambar
6-7 ) -
(A) Mengkonversi azimut dari magnetik ke grid, jika perlu.
(B) Tempatkan busur derajat pada peta dengan tanda indeks pada pusat massa dari
titik dikenal dan garis dasar sejajar dengan garis kotak utara-selatan.
(C) Buatlah tanda di peta di azimut yang diinginkan.
(D) Hapus busur derajat dan menggambar garis yang menghubungkan titik dikenal
dan tanda di peta. Ini adalah arah kotak garis (azimuth).
CATATAN: Ketika mengukur suatu azimut, membaca
selalu dengan derajat terdekat atau 10
mils. Jarak tidak mengubah azimut diukur
secara akurat.
Gambar . Merencanakan azimut pada peta.
c. Untuk mendapatkan pembacaan yang akurat
dengan busur derajat (untuk tingkat terdekat
atau 10 mils), ada dua teknik untuk
memeriksa bahwa garis dasar busur derajat
sejajar dengan garis kotak utara-selatan.
(1) Tempatkan indeks busur derajat mana
garis azimuth memotong garis kotak utara-
selatan, menyelaraskan garis dasar busur
derajat langsung di atas perpotongan dari
garis azimut dengan garis jaringan utara-
selatan. Pengguna harus dapat menentukan
apakah pembacaan azimuth awal benar.
(2) Pengguna harus kembali membaca
azimut antara azimuth dan utara-selatan
garis grid untuk memeriksa azimuth awal.
(3) Perhatikan bahwa busur derajat dipotong
pada kedua bagian atas dan bawah oleh
garis utara-selatan jaringan yang
sama. Menghitung jumlah derajat dari tanda
0 derajat di atas busur derajat ke saluran
jaringan utara-selatan dan kemudian
menghitung jumlah derajat dari tanda 180-
derajat di bagian bawah busur derajat ke
saluran jaringan yang sama. Jika kedua
jumlah yang sama, busur derajat benar
selaras.
PIONERING
Bidang Tali Temali
Dalam tali temali kita sering mencampuradukkan antara tali, simpul dan ikatan. Hal
ini sebenarnya berbeda sama sekali. Tali adalah bendanya. Simpul adalah
hubungan antara tali dengan tali. Ikatan adalah hubungan antara tali dengan benda
lainnya, misal kayu, balok, bambu dan sebagainya.
Macam simpul dan kegunaannya
1. Simpul ujung tali
Gunanya agar tali pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas
2. Simpul mati
Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besar dan tidak licin
3. Simpul anyam
Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam
keadaan kering
4. Simpul anyam berganda
Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam
keadaan basah
5. Simpul erat
Gunanya untuk memendekkan tali tanpa pemotongan
6. Simpul kembar
Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besarnya dan dalam
keadaan licin
7. Simpul kursi
Gunanya untuk mengangkat atau menurunkan benda atau orang pingsan
8. Simpul penarik
Gunanya untuk menarik benda yang cukup besar
Untuk gambar macam-macam simpul dapat dilihat di bawah ini
Macam Ikatan dan Kegunaannya
1. Ikatan pangkal
Gunanya untuk mengikatkan
tali pada kayu atau tiang, akan tetapi
ikatan pangkal ini dapat juga
digunakan untuk memulai suatu
ikatan.
2. Ikatan tiang
Gunanya untuk mengikat
sesuatu sehingga yang diikat masih dapat bergerak leluasa misalnya untuk mengikat
leher binatang supaya tidak tercekik.
3. Ikatan jangkar
Gunanya untuk mengikat jangkar atau benda lainnya yang berbentuk ring.
4. Ikatan tambat
Gunanya untuk menambatkan tali pada sesuatu tiang/kayu dengan erat, akan
tetapi mudah untuk melepaskannya kembali. Ikatan tambat ini juga dipergunakan
untuk menyeret balik dan bahkan ada juga dipergunakan untuk memulai suatu
ikatan.
5. Ikatan tarik
Gunanya untuk menambatkan tali pengikat binatang pada suatu tiang,
kemudian mudah untuk membukanya kembali. Dapat juga untuk turun ke jurang
atau pohon.
6. Ikatan turki
Gunanya untuk mengikat sapu lidi setangan leher
7. Ikatan palang
8. Ikatan canggah
9. Ikatan silang
10. Ikatan khaki tiga
Untuk gambar macam-macam ikatan dapat dilihat di bawah ini.
Menara
Pandang
Sebelum
Mempraktekan betulan membuat menara
pandang, sebaiknya anda membuat maket/ menara pandang mini. Hal tersebut
mengajarkan bahwa sebelum kita membuat/ membangun suatu bangunan besar
atau gedung sebaiknya merancang dalam bentuk kecil/ maket.
Tentu saja untuk membuat menara pandang ini dibutuhkan bambu yang sudah
dipersiapkan dengan ukuran kecil dan benang kasur secukupnya. Nah untuk jenis
simpul atau ikatannya tentunya anda bisa melihat di bab pionering. Membuat
menara pandang termasuk salah satu kegiatan ketrampilan pionering
Istilah Pengertian
Adik
Ambalan Penegak
Satuan Pra-muka Penegak yang terdiri atas 4 – 5 sangga atau sekitar 40 orang
penegak.
Andalan
Sebutan untuk pengurus Kwartir.
Andik
Apel
Api unggun
Bahari
Bakti Husada
Bantara
Bantu
Barung
(bhs) Tempat penjaga ramuan bangunan; Satuan terkecil Pramuka siaga yang terdiri
atas 5 – 10 orang.
Bhayangkara
Brownie
(inggris) Siaga putri.
Bucik
Bunda
Istilah Pengertian
Nama Lembaga Pendidikan Kader Pramuka Tingkat Nasioanal
Candradimuka
(Lemdikanas).
Candrabirawa Nama Lemdikada Jawa Tengah
Crew (inggris) Ambalan
Cub (inggris) Siaga Putra
Cubmaster (inggris) Pembina Pramuka Siaga Putra.
Istilah Pengertian
D Singkatan atau kode untuk Pramuka Pandega.
Ketentuan Moral untuk Pramuka Penggalang, Penegak,
Dasa Dharma
Pandega dan anggota dewasa.
Organisasi dalam Ambalan Penegak yang beranggotakan
Dewan Ambalan;
Pimpinan Sangga dan Wapinsa yang bertugas mengatur
Dewan Ambalan
kegiatan dalam Ambalan tersebut. Dewan Ambalan dipimpin
Penegak
oleh seorang Pradana.
Organisasi/badan otonom kwartir dengan anggota para Penegak
Dewan Kerja dan Pandega yang bertugas membantu kwartir terutama dalam
mengelola Pramuka Penegak dan Pandega.
Organisasi dalam Pasukan Penggalang yang berang-gotakan
Dewan Penggalang pinru dan wapinru yang bertugas mengatur kegiatan dalam
pasukan itu.
Organisasi dalam Saka, beranggotakan pimpinan krida dan
Dewan Saka
wakilnya, bertugas mengatur kegiatan saka.
(sing.) Penggladian Pimpinan Regu; Pemberian materi kepada
Dianpinru Pinru yang diharapkan Pinru tersebut dapat menularkan kepada
teman-temannya.
(singk.) Dewan Kerja Cabang; Dewan Kerja di tingkat Kwartir
DKC
Cabang (Kabupaten)
(sing.) Dewan Kerja Daerah; Dewan Kerja di tingkat Kwartir
DKD
Daerah (Provinsi).
(sing.) Dewan Kerja Nasional; Dewan Kerja di tingkat Kwartir
DKN
Nasional.
DKR (sing.) Dewan Kerja Ranting; Dewan Kerja di tingkat Kwartir
Ranting (Kecamatan).
Dwi Dharma Ketentuan Moral untuk Pramuka Siaga.
Dwi Satya Satya (Janji) untuk Siaga.
Istilah Pengertian
(Sing.) Estafet Tunas Kelapa; Salah satu tradisi Gerakan Pramuka guna
ETK memperingati HUTnya, melakukan perjalanan kaki berestafet (bergantian)
melalui rute yang telah ditentukan.
Istilah Pengertian
G Kode atau singkatan untuk Penggalang
Gang (inggris) Sangga
Gladi Kegiatan di alam bebas yang bertujuan menguji ketrampilan peserta
Tangguh didik.
Group (inggris) Gugusdepan / Gudep
Guide (inggris) Penggalang Putri
Guider (inggris) Pembina Pramuka Penggalang Putri
(sing.) Gugusdepan; Pangkalan keanggotaan bagi peserta didik pramuka
Gudep
dan anggota dewasa serta wadah pembinaan bagi peserta didik.
Istilah Pengertian
Orang dengan ketrampilan di bidang tertentu yang ikut membantu di
Instruktur
Kepramukaan, biasanya di dalam lingkungan Satuan karya.
Instruktur yang masih berusia muda; Penegak/Pandega yang ikut
Instruktur
membantu membina di golongan bawahnya (Penegak pada
Muda
Penggalang)
Istilah Pengertian
Jambore Pertemuan Penggalang; Perkemahan Besar Pramuka Penggalang
Jamcab (sing.) Jambore Cabang. Jambore di tingkat Kwartir Cabang (Kabupaten)
Jamda (sing.) Jambore Daerah. Jambore di tingkat Kwartir Daerah (Provinsi)
Jamnas (sing.) Jambore Nasional. Jambore di tingkat Kwartir Nasional.
Jamran (sing.) Jambore Ranting) Jambore di tingkat Kwartir Ranting (Kecamatan)
Istilah Pengertian
Kabaret Topi Pramuka Putra;
Sebutan / panggilan untuk pembina Penggalang, Penegak, Pandega dan
Kakak
anggota Pramuka Dewasa lainnya.
Kemah
Kemah berpindah tempat.
Safari
Sekretaris (biasanya dalam lingkungan Dewan Kerja / Dewan Ambalan /
Kerani
Dewan Penggalang / Dewan Saka)
KIM Permainan dengan panca indera.
KMD (sing.) Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar.
KML (sing) Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan.
Kompas Alat untuk menentukan Arah mata angin.
Korsa (sing.) Kordinator Desa, di bawah Kwarran.
KPD (sing.) Kursus Pelatih Pembina Pramuka Tingkat Dasar.
KPL (sing.) Kursus Pelatih Pembina Pramuka Tingkat Lanjutan.
Satuan terkecil dalam saka yang terdiri atas 5 – 10 orang yang
Krida
mengkhususkan diri mempelajari ketrampilan tertentu.
Kurvey Jaga tenda secara bergantian.
(sing.) Kwartir Cabang; Kwartir ditingkat Cabang / Kabupaten / Kota. Di
Kwarcab
bawah Kwarda.
Kwarcari Pengurus harian Kwartir.
Kwarda (sing.) Kwartir Daerah; Kwartir ditingkat Provinsi, di bawah Kwarnas.
Kwarnas (sing) Kwartir Nasional; Kwartir ditingkat Nasional / Pusat
(sing.) Kwartir Ranting; Kwartir ditingkat Ranting/Kecamatan. Di bawah
Kwarran
Kwarcab.
Organisasi Eksekutif (pelaksana) yang bertugas mengatur dan mengelola
Kwartir kegiatan kepramukaan (pusat pengendali Gerakan Pramuka) yang
beranggotakan para Andalan.
Istilah Pengertian
Laksana Tingkatan kedua dalam SKU Pramuka Penegak.
(sing.) Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka Tingkat Cabang
Lemdikacab
(Kabupaten)
(sing.) Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka Tingkat Daerah
Lemdikada
(Provinsi)
Lemdikanas (sing.) Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka Tingkat Nasional.
(Sing.) Lomba Tingkat; Pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk
LT perlombaan baik beregu maupun perorangan tetapi atas nama regu.
Terdiri atas LT I, LT II, LT III, LT IV dan LT V.
Istilah Pengertian
(sing.) Majlis Pembimbing; Organisasi dari unsur Pemerintah dan
Mabi masyarakat guna mengatur bimbingan dan bantuan pada Gerakan
Pramuka.
Mabicab (sing.) Majlis Pembimbing Cabang; Mabi ditingkat Cabang/Kabupaten.
Mabida (sing.) Majlis Pembimbing Daerah; Mabi ditingkat Daerah/Provinsi.
Mabigus (sing.) Majlis Pembimbing Gugusdepan. Mabi ditingkat Gudep.
Mabinas (sing.) Majlis Pembimbing Nasional; Mabi ditingkat Nasional/Pusat.
Mabiran (sing.) Majlis Pembimbing Ranting; Mabi ditingkat Ranting/Kecamatan.
Madya (bhs) Tengah; Tingkatan kedua TKK Penggalang, Penegak dan Pandega.
MCK (sing.) Mandi Cuci Kakus; Kamar Mandi dan WC.
Mugus (sing.) Musyawarah Gugusdepan. Merupakan kekuasaan tertinggi dalam
Gudep. Dilaksanakan 3 tahun sekali.
(sing.) Musyawarah Nasional. Merupakan kekuasaan tertinggi dalam
Munas
Gerakan Pramuka, dilaksanakan 5 tahun sekali.
Mula Tingkatan pertama SKU Siaga.
Manggar Bunga Kelapa; Sebutan untuk TKU Penggalang.
Maping Pemetaan; terdiri atas Peta Pita, Peta Perjalanan, Peta Lokasi.
(sing.) Musyawarah Cabang. Merupakan kekuasaan tertinggi di Kwartir
Muscab
Cabang Gerakan Pramuka. Dilaksanakan 5 tahun sekali.
(sing.) Musyawarah Daerah. Merupakan kekuasaan tertinggi di Kwarda
Musda
Gerakan Pramuka. Dilaksanakan 5 tahun sekali.
() Musyawarah Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Putri Putra.
Salah satu agendanya adalah laporan pertanggungjawaban Dewan Kerja
dan pemilihan Dewan Kerja yang baru. Muspanitra dilaksanakan diKwartir
Ranting hingga Kwartir Nasional.
(sing.) Musyawarah Ranting. Merupakan kekuasaan tertinggi dalam
Musran
Kwarran. Dilaksanakan 3 tahun sekali.
(sing.) Memanfaatkan Waktu Terluang; Istirahat; Biasa digunakan dalam
MWT
kegiatan-kegiatan kepramukaan seperti kemah, Muspanitra, Raimuna dll.
Istilah Pengertian
Pack (inggris) Perindukan Siaga.
Padvinder sebutan untuk Pramuka pada masa penjajahan Belanja.
Pakcik sebutan atau panggilan untuk Pembantu Pembina Siaga Putra.
Pamong Saka Pembina Saka
Pandega Pramuka usia 21-25 tahun.
Sebutan untuk Pramuka sebelum tahun 1961, yang dicetuskan oleh
Pandu KH. Agus Salim setelah Belanda melarang kata Padvinder digunakan
oleh organisasi kepramukaan pribumi.
Sketsa Pemandangan; salah satu materi kepramukaan yaiti dengan
Panorama menggambar suatu kondisi geografis suatu medan dalam bentuk
gambar sketsa.
(bhs) Tempat suku berkumpul; Satuan Pramuka Penggalang yang
Pasukan
terdiri atas 40 orang atau 4-5 regu.
Patrol (inggris) Regu.
Penegak Anggota Gerakan Pramuka yang usia 16-20 tahun.
Penggalang Pramuka usia 11-15 tahun.
Pembantu Sebutan untuk para pembantu Pembina dalam mendidik
Pembina Kepramukaan.
Pembina Sebutan untuk Pendidik dalam Gerakan Pramuka.
Pembina
Pengelola Gugusdepan yang dipilih dalam Musyawarah gugusdepan.
Gudep
Pembina yang mendidik sesuai dengan golongan usia didik (Siaga /
Pembina
Penggalang dll); Pembina dalam satuan Pramuka (Perindukan /
Satuan
Pasukan / Ambalan / Racana)
Perindukan (bhs) tempat berkumpul anak cucu; Satuan Pramuka Siaga yang
Siaga terdiri atas 40 orang atau 4-5 barung.
Persabhara (sing.) Perkemahan Saka Bhayangkara.
Pesta Siaga Pertemuan Pramuka Siaga dalam bentuk perlombaan yang bersifat
mendidik dan menyenangkan.
Pesta Karya Pertemuan anggota Saka dalam bentuk kegiatan bersama.
Pinsa (sing.) Pimpinan Sangga.
Pinru (sing.) Pimpinan Regu.
Pinrung (sing.) Pimpinan Barung
Pionering (bhs) Keperintisan; Bangunan darurat.
Secarik kain/pita merah putih yang diikatkan melingkar(leher) di kerah
Pita Leher
baju Pramuka putri.
(sing.) Pemimpin Sangga Utama; Ketua Dewan Ambalan Penegak;
Pradana
Ketua Dewan Saka.
(sing.) Praja Muda Karana yang berarti Rakyat Muda yang suka
Pramuka
Bekerja, Sebutan untuk anggota Gerakan Pramuka.
Pramuka
Pramuka tertinggi; di jabat oleh Presiden RI
Utama
Pratama (sing.) Pemimpin Regu Utama; Ketua Dewan Pasukan Penggalang].
PW (sing.) Perkemahan Wirakarya; Kemah Bakti.
(bhs) rendah; Tingkatan pertama SKK Penggalang, Penegak dan
Purwa
Pandega.
Istilah Pengertian
(bhs) Pondasi; Satuan Pramuka Pandega yang terdiri atas 40
Racana Penegak
orang.
Raicab (sing.) Raimuna Cabang
Raida (sing.) Raimuna Daerah.
Rainas (sing.) Raimuna Nasional.
Raimuna Pertemuan Penegak; Perkemahan Besar Pramuka Penegak.
Rairan (sing.) Raimuna Ranting.
Rakit Tingkatan Kedua SKU Penggalang.
Ramu Tingkatan pertama SKU Penggalang.
Ranger (inggris) Pramuka Penegak Putri.
Regu (bhs) gardu/tempat ronda; Satuan terkecil Pramuka Penggalang
Rover (inggris) Pramuka Penegak Putra.
Istilah Pengertian
(sing.) Satuan Karya Pramuka; Kepramukaan yang memberikan bekal
pengetahuan dan ketrampilan dalam bidang kejuruan (khusus) yang
Saka
pelaksanaanya atas kerjasama antara Gerakan Pramuka dengan Badan /
instansi lain.
Huruf rahasia. Salah satu materi kepramukaan tentang cara membaca
Sandi
suatu berita dengan menggunakan kode-kode penulisan tertentu.
(bhs) Gubug; Satuan terkecil Pramuka Penegak yang terdiri atas 5 – 10
Sangga
orang, dipimpin oleh seorang Pinsa.
Sangga Sangga yang dibentuk atas suatu tugas atau pekerjaan tertentu; Panitia
Kerja Kegiatan.
(sing.) Search and Rescue; Cari dan selamatkan; Salah satu krida dalam
SAR
Saka Bhayangkara.
Setangan
Kacu/Kain berwarna merah putih yang dikenakan di leher Pramuka putra;
Leher
Scout (inggris) Pramuka Penggalang Putra
Scouter (inggris) Pembina Pramuka Penggalang Putra.
Siaga Anggota Gerakan Pramuka yang berusia 7-10 tahun.
Metode kepemimpinan yang digagas oleh Ki Hajar Dewantoro, menurut
metode itu, seorang pemimpin harus berpegang pada berprinsip; Ing
Sistem
Ngarso sung tuladha (Di depan memberi contoh), Ing madya mangun
Among
karsa (di tengah membangun kehendak) dan Tut wuri handayani (di
belakang memberikan dorongan)
Six (inggris) Barung.
(sing.) Syarat-syarat Kecakapan Khusus; Syarat yang harus dipenuhi
SKK
untuk mendapatkan TKK.
(sing.) Syarat-syarat Kecakapan Umum; syarat yang harus dipenuhi untuk
SKU
mendapatkan TKU.
Sulung Pemimpin Barung Utama; Pemimpin Perindukan siaga.
Survey Melihat dari dekat; melihat lokasi sebelum dijadikan tempat kegiatan.
Kemampuan untuk bertahan hidup dengan mengatasi berbagai rintangan
Survival
dan cobaan.
Istilah Pengertian
T Singkatan atau kode untuk Pramuka Penegak.
TAKANAS (sing.) Pesta Karya Nasional.
TAKADA (sing.) Pesta Karya daerah.
TAKACAB (sing.) Pesta Karya Cabang.
TAKARAN (sing.) Pesta Karya Ranting.
Tata Tingkatan ketiga SKU Pramuka siaga
Tekpram (sing.) Teknik Kepramukaan, seperti tali temali, semaphore, maping dll.
Terap Tingkatan ketiga SKU Penggalang.
Selendang/selempang yang dipasangi TKK dikenakan pada seragam
Tetampan
Pramuka.
(sing.) Tanda Ikut gotong royong. Biasanya berbentuk lencana atau
Tigor
mendali.
(sing.) Tanda Ikut Serta Kegiatan. Diberikan setelah mengikuti suatu
Tiska kegiatan. Biasanya berbentuk mendali atau lencana yang dikenakan di
baju Pramuka sampai batas waktu tertentu.
(sing.) Tanda Kecakapan Khusus; Tanda yang didapat setelah
TKK
menyelesaikan SKK.
(sing.) Tanda Kecakapan Umum; Tanda yang didapat setelah
TKU
menyelesaikan SKU.
Tanda medan pada peta; tanda-tanda pada peta yang menunjukkan
Topografi
keadaan sebenarnya.
Janji (satya) untuk Pramuka Penggalang, Penegak, Pandega dan
Trisatya Pramuka dewasa. Trisatya Penggalang berbeda dengan Trisatya untuk
Pramuka lainnya.
Troop (inggris) Pasukan Penggalang.
Turba (sing.) Turun Bawah; Melihat/ memantau kegiatan bawahan / anak buah.
U
Istilah Pengertian
Tradisi dalam Gerakan Pramuka dimana setiap malam HUT nya
Ulang
mengadakan pengucapan kembali Trisatya. Ulang Janji hanya untuk
Janji
Pramuka Penegak, Pandega dan anggota dewasa.
Utama Tingkatan ketiga TKK Penggalang, Penegak dan Pandega.
Istilah Pengertian
(sing.) World Associations of Girl Guides and Girl Scouts; Organisasi
WAGGGS
Pramuka Putri se-Dunia.
Permainan Besar; Kegiatan bersifat permainan edukatif yang
Wide Game
dilaksanakan secara masal.
(sing.) World Organization of Scout Movement; Organisasi Pramuka
WOSM
Putra se-Dunia.
Istilah Pengertian
Yanda Sebutan atau panggilan untuk Pembina Pramuka Siaga Putra.
TEKPRAM
( Bag. I )
Peraturan Baris Berbaris yang digunakan di lingkungan Pramuka ada dua macam
yakni Baris berbaris menggunakan tongkat dan tanpa tongkat. Untuk baris berbaris
menggunakan tongkat memiliki tata cara tersendiri di lingkungan Pramuka. Adapun
baris berbaris tanpa menggunakan tongkat mengikuti tata cara yang telah diatur
dalam Peraturan Baris Berbaris milik TNI/POLRI .
Baris Berbaris
a. Pengertian
Baris berbaris adalah suatu ujud latuhan fisik, yang diperlukan guna menanamkan
kebiasaan dalam tata cara kehidupan yang diarahkan kepada terbentuknya suatu
perwatakan tertentu.
2) Yang dimaksud dengan menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas adalah
mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan oleh tugas pokok, sehingga
secara jasmani dapat menjalankan tugas pokok tersebut dengan sempurna.
5) Yang dimaksud rasa tanggung jawab adalah keberanian untuk bertindak yang
mengandung resiko terhadap dirinya, tetapi menguntungkan tugas atau sebaliknya
tidak mudah melakukan tindakan-tindakan yang akan dapat merugikan.
Aba-aba
a. Pengertian
Aba-aba adalah suatu perintah yang diberikan oleh seseorang Pemimpin kepada
yang dipimpin untuk dilaksanakannya pada waktunya secara serentak atau berturut-
turut.
b. Macam aba-aba
1) Aba-aba petunjuk
2) Aba-aba peringatan
3) Aba-aba pelaksanaan
Contoh:
2. Aba-aba peringatan adalah inti perintah yang cukup jelas, untuk dapat
dilaksanakan tanpa ragu-ragu.
Contoh:
a) Lencang kanan – GERAK
a) GERAK
b) JALAN
c) MULAI
Contoh:
-siap -GERAK
Contoh:
Catatan:
Apabila gerakan meninggalkan tempat itu tidak dibatasi jaraknya, maka aba-aba
harus didahului dengan aba-aba peringatan –MAJU
Contoh:
-maju – JALAN
Misalnya:
Ada aba-aba hadap kanan/kiri maju – JALAN karena dapat pula diberikan
aba-aba : hadap kanan/kiri henti GERAK.
Ada aba-aba hadap kanan/kiri maju-JALAN karena dapat pula diberikan aba-
aba : hadap kanan/kiri henti GERAK.
Balik kana maju/JALAN, karena dapat pula diberikan aba-aba : balik kana
henti-GERAK.
Tidak dapat diberikan aba-aba langkah tegap maju JALAN, aba-aba belok kanan/kiri
maju-JALAN terhadap pasukan yang sedang berjalan dengan langkah biasa, karena
tidak dapat diberikan aba-aba langkah henti-GERAK, belok kanan/kiri-GERAK.
Contoh:
c. MULAI : adalah untuk dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus dikerjakan
berturut-turut.
Contoh:
-hitung -MULAI
a) Waktu memberi aba-aba, pemberi aba-aba harus berdiri dalam sikap sempurna
dan menghadap pasukan, terkecuali dalam keadaan yang tidak mengijinkan untuk
melakukan itu.
b) Apabila aba-aba itu berlaku juga untuk si pemberi aba-aba, maka pemberi aba-
aba terikat pada tempat yang telah ditentukan untuknya dan tidak menghadap
pasukan.
Pelaksanaanya :
c) Pada taraf permulaan aba-aba yang ditunjukan kepada pasukan yang sedang
berjalan/berlari, aba-aba pelaksanaan gerakannya ditambah 1 (satu) langkah pada
waktu berjala, pada waktu berlari ditambah 3 (tiga) langkah.
h) Bila pada suatu bagian aba-aba diperlukan pembetulan maka dilakukan perintah
ULANG !
( Bag. II )
Peraturan Baris Berbaris yang digunakan di lingkungan Pramuka ada dua macam
yakni Baris berbaris menggunakan tongkat dan tanpa tongkat. Untuk baris berbaris
menggunakan tongkat memiliki tata cara tersendiri di lingkungan Pramuka. Adapun
baris berbaris tanpa menggunakan tongkat mengikuti tata cara yang telah diatur
dalam Peraturan Baris Berbaris milik TNI/POLRI .
b. Istirahat
1) Pada aba-aba pelaksanaan, kaki kiri dipindahkan ke samping kiri dengan jarak
sepanjang telapak kaki (30cm)
Catatan:
a) Pasukan dalam keadaan istirahat di tempat, pemimpin atau atasan lainnya datang
untuk memberikan perhatian atau petunjuk-petunjuk, maka atas ucapan
pemimpin/atasan dengan menggunakan kata Perhatian pasukan segera mengambil
sikap sempurna tanpa mengucapkan kata siap, kemudian mengambil sikap istirahat.
b) Pada kata perhatian, selesai atau sekian, pasukan mengambil sikap sempurna
tanpa didahului aba-aba kemudian kembali ke sikap istirahat di tempat.
c) Maksud dari sikap siap terakhir ini adalah sebagai jawaban tanpa suara, bahwa
petunjuk-petunjuk yang diberikan akan dijalankan
Pelaksanaannya:
3) Penjuru saf tengan dan belakang mengambil antar ke depan 1 (satu) lengan
kanan/kiri ditambah 2 (dua) kepalan tangan dan setelah lurus menurunkan tangan
kanan/kiri tanpa menunggu aba-aba.
Catatan:
Pelaksanaannya:
Seperti pada waktu lencang kanan/kiri, tetapi tangan kanan/kiri di pinggang (bertolak
pinggang) dengan siku menyentuh lengan orang yang berdiri disebelahnya,
pergelangan tangan lurus, ibu jari di sebelah belakang pinggang, empat jari lainnya
rapat pada pinggang sebelah depan (khusus saf depan). Pada aba-aba tegak
GERAK dengan serentak menurunkan lengan sambil memalingkan muka ke depan
dan berdiri dalam sikap sempurna.
Pelaksanaannya:
1) Penjuru tetap sikap sempurna : nomor dua dan seterusnya meluruskan ke depan
dengan mengangkat tangan dengan jarak satu lengan ditambah dua kepalan
tangan.
2) Saf depan banjar tengah dan kiri mengambil antara satu lengan ke samping
kanan, setelah lurus menurunkan tangan dan memalingkan kepala kembali ke
depan dengan serentak tanpa menunggu aba-aba.
f. Cara berhitung
Pelaksanaannya:
1) Jika bersaf, pada aba-aba peringatan penjuru tetap melihat ke depan, saf
terdepan memalingkan mukanya ke kanan.
4) Jika berbanjar, pada aba-aba peringatan semua anggota tetap dalam sikap
sempurna.
6) Jika pasukan berbanjar/bersaf tiga, maka yang berada paling kiri mengucapkan :
LENGKAP atau KURANG SATU/KURANG DUA.
Perubahan Arah
a) Hadap kanan/kiri
1) Kaki kiri/kanan diajukan melintang di depan kaki kanan/kiri lekukan kaki kanan/kiri
berada di ujung kaki kanan/kiri, berat badan berpindah ke kaki kiri/kanan.
Pelaksanaannya:
1) Kaki kiri/kanan diajukan ke muka sejajar dengan kaki kanan/kiri
c) Balik kanan
Pelaksanaannya :
1) Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diajukan melintang (lebih dalam dari hadap
kanan) di depan kaki kanan.
Catatan:
Dalam keadaan berhenti pada hitungan ke tiga, kaki dirapatkan dan kembali
ke sikap sempurna
Dalam keadaan berhenti berjalan pada hitungan ketiga, kaki kanan/kiri tidak
dirapatkan melainkan dilangkahkan 0,5 langkah dengan cara dihentikan.
d) Cara berkumpul
Pelaksanannya :
1) Pelatih menunjuk seorang anggota sebagai penjuru dan orang yang ditunjuk
mengulangi perintah yang diberikan oleh pelatih.
Contoh:
Sdr.Gatot sebagai penjuru. Aba-aba pelatih : Gatot sebagai penjuru. Oleh orang
yang ditunjuk (dalam sikap sempurna) aba-aba diulangi : Gatot sebagai penjuru.
2) Orang yang ditunjuk tadi lari dan berdiri di depan pelatih ± 4 langkah
2) Pergelangan tangan lurus, bahu tetap seperti dalam sikap sempurna, pandangan
mata tertuju kepada yang diberi hormat.
3) Jika tutup kepala mempunyai klep, maka jari tengah mengenai pinggir klep.
4) Jika selesai menghormat, maka lengan kanan lurus diturunkan secara cepat ke
sikap sempurna.
( Bag. III )
Peraturan Baris Berbaris yang digunakan di lingkungan Pramuka ada dua macam
yakni Baris berbaris menggunakan tongkat dan tanpa tongkat. Untuk baris berbaris
menggunakan tongkat memiliki tata cara tersendiri di lingkungan Pramuka. Adapun
baris berbaris tanpa menggunakan tongkat mengikuti tata cara yang telah diatur
dalam Peraturan Baris Berbaris milik TNI/POLRI .
a) Bubar
Pelaksanaannya;
Pemberian aba aba tersebut dilaksanakan dalam keadaan sikap sempurna. Setelah
melakukan penghormatan kemudian balik kanan dan setelah menghitung dua
hitungan dalam hati, lalu bubar.
b) Jalan di tempat
Pelaksaannya:
Gerakan dimulai dengan mengangkat kaki kiri, lutut berganti-ganti diangkat, paha
rata-rata, ujung kaki menuju ke bawah, tempo langkah sesuai dengan langkah biasa,
badan tegak, pandangan mata tetap ke depan, lengan dirapatkan pada badan (tidak
melenggang)
Pelaksanaannya:
c) Membuka/menutup barisan.
Pada aba-aba pelaksanaan regu kanan dan kiri membuat satu langkah ke samping
kanan dan kiri, sedang regu tangah tetap di tempat.
Catatan :
Tutup barisan
Pelaksanannya :
Pada aba-aba pelaksanaan regu kanan dan kiri membuat satu langkah kembali ke
samping kanan dan kiri, sedang regu tengah tetap ditempat.
A. MAJU – JALAN
Dari sikap sempurna
Pelaksanaannya:
1) Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diayunkan ke depan, lutut lurus, telapak kaki
diangkat rata sejajar dengan tanah setinggi ± 15 cm, kemudian dihentakkan ke
tanah dengan jarak setengah langkah dan selanjutnya berjalan dengan langkah
biasa.
Seluruh anggota meluruskan barisan ke depan dengan melihat pada belakang leher.
B. LANGKAH BIASA
1) Pada waktu berjalan, kepala dan badan seperti pada waktu sikap sempurna.
Waktu mengayunkan kaki ke depan lutut dibengkokkan sedikit (kaki tidak boleh
diseret). Kemudian diletakkan ke tanah menurut jarak yang telah ditentukan.
2) Cara melangkahkan kaki seperti pada waktu berjalan biasa. Pertama tumit
diletakkan di tanah selanjutnya lurus ke depan dan ke belakang di samping badan.
Ke depan 45°, ke belakang 30°. Jari-jari tangan digenggam, dengan tidak terpaksa,
punggung ibu jari menhadap ke atas.
C. LANGKAH TEGAP
Pelaksanaannya :
Mulai berjalan dengan kaki kiri, langkah pertama selebar setengah langkah,
selanjutnya seperti jalan biasa (panjang dan tempo) dengan cara kaki dihentakkan
terus menerus tetapi tidak dengan berlebih-lebihan, telapak kaki rapat dan sejajar
dengan tanah, lutut kaki tidak boleh diangkat tinggi. Bersama dengan langkah
pertama lengan dilenggangkan lurus ke depan dan ke belakang di samping badan,
(lengan tangan 90° ke depan dari 30° ke belakang). Jari-jari tangan digenggam
dengan tidak terpaksa, punggung ibu jari menghadap ke atas.
Pelaksanaannya :
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah, ditambah satu
langkah selanjtnya mulai berjalan seperti tersebut pasa butir
Pelaksanaannya :
Aba-aba diberikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah ditambah satu langkah dan
mulai berjalan dengan langkah biasa, hanya langkah pertama…….
Catatan :
Dalam lsedang berjalan cukup menggunakan aba-aba peringatan : Langkah
tegap/langkah biasa-JALAN, pada tiap-tiap perubahan langkah (tanpa kata maju).
D. LANGKAH PERLAHAN
Pelaksanaannya :
b) Pada aba-aba “jalan”, kaki kiri dilangkahkan ke depan, setelah kaki kiri menapak
di tanah segera disusul dengan kaki kanan ditarik ke depan dan ditahan sebentar di
sebelah mata kaki kiri, kemudian dilanjutkan ditatapkan kaki kanan di depan kaki kiri.
Catatan :
Pelaksanaannya :
E. LANGKAH KE SAMPING
Pelaksanaannya :
F. LANGKAH KE BELAKANG
Pelaksanaannya :
Pada aba-aba pelaksanaan, peserta melangkah ke belakang mulai kaki kiri menurut
panjangnya langkah dan sesuai dengan tempo yang telah ditentukan, menurut
jumlah langkah yang diperintahkan. Lengan tidak boleh dilenggangkan dan sikap
badan seperti dalam sikap sempurna. Sebanyka-banyaknya hanya boleh dilakukan
empat langkah.
G. LANGKAH KE DEPAN
Pelaksanaannya :
Pelaksanaannya:
Pelaksanaannya:
Pelaksanaannya :
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh ke tanah ditambah
tiga langkah, kemudian berjalan dengan langkah biasa, dimuali dengan kaki kiri
dihentakkan; bersama dengan itu kedua lengan digenggam.
Catatan :
Untuk berhenti dari keadaan berlari aba-aba seperti langkah biasa henti – GERAK.
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh ke tanah ditambah
tiga langkah, selanjutnya kaki dirapatkan kemudian kedua kepal tangan diturunkan
untuk mengambil sikap sempurna.
I. LANGKAH MERDEKA
Anggota berjalan bebas tanpa terikat pada ketentuan panjang, tempo dan ketentuan
langkah. Atas pertimbangan Pimpinan, anggota dapat dijinkan untuk membuat
sesuatu yang dalam keadaan lain terlarang (antara lain berbicara, buak topi,
menghapus keringat). Langkah merdeka biasanya dilakukan untuk menempuh jalan
jauh/diluar kota/lapangan yang tidak rata. Anggota tetap dilarang meninggalkan
barisan.
2) Kembai ke langkah biasa Untuk melaksanakan gerakan ini lebih dahulu harus
diberikan ……………….samakn langkah. Setelah langkah barisan sama, Pemimpin
dapat memberikan aba-aba peringatan dan pelaksanaan.
MORSE
Morse sebenarnya nama orang Amerika yang menemukan sebuah cara agar setiap
manusia dapat saling berhubungan. Cara tersebut ditemukannya pada tahun 1837
tetapi baru dapat diterima untuk dipergunakan di seluruh dunia tahun 1851 dalam
Konferensi Internasional.
Semboyan morse dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain :
1. Suara, yaitu dengan menggunakan peluit
2. Sinar yaitu dengan menggunakan senter
3. Tulisan yaitu dengan menggunakan titik (.) dan setrip (-)
4. Bendera yaitu dengan bendera morse.
Berikut ini adalah kode morse yang telah disepakati bersama.
Kadang kita kesulitan menghapal atau mengingat kembali isyarat morse, padahal
besok mau ikut lomba Galang apalagi jarang berlatih secara periodic. Berikut ini tips
menghapal morse dengan cepat. Lihat gambar di bawah ini :
Petunjuk Penggunaan :
1. Gambar di atas terbagi menjadi dua bagian, kanan, dan kiri.
2. Cara membacanya dari atas ke bawah.
3. Blok putih menunjukkan kode titik ( . ) dan blok hitam kode strip ( - ).
4. Contoh sebelah kiri: Jika isyarat menunjukan satu kali putih sama
dengan satu kali titik artinya huruf E.
Contoh lain : ( dibaca dari atas, ya ) putih-putih-putih-putih artinya 4
titik ( …. )
Berarti huruf H.
Contoh lagi : hitam-hitam-putih artinya 2 strip 1 titik ( - - . ) berarti huruf G
5. Ingat blok sebelah kiri selalu diawali dengan blok Titik ( Putih ) dan blok
kanan selalu diawali dengan blok strip ( Hitam ).
Selamat mencoba, beritahukan teman-temanmu dan ajaklah belajar morse bersama.
2. Parallel (P)
Daerah pencarian cukup luas
dan medannya cukup datar.
Hanya mempunyai posisi duga.
Sangat baik untuk daerah pencarian yang berbentuk segi empat.
3. Creeping (C)
Daerah pencarian sempit, panjang dan
kondisinya cukup rata serta datar.
Kalau di punggungan gunung, regu pencarian dengan pola ini akan turun ke
jurang-jurang atau dataran yang lebih rendah.
4. Square (SQ)
Biasanya digunakan pada
daerah yang datar.
Dengan pola ini peritungan popsisi juga harus merupakan kemungkinan yang
tepat.
Pembelokan tidak sembarangan, tetapi dengan perhitungan.
5.
Sector (S)
Lokasi atau posisi diketahui
Daerah yang dicari tidak luas
Daerah pencarian berbentuk lingkaran
Rute regu pencarian berbentuk segitiga sama sisi
6. Contour (CT)
Digunakan di bukit-bukit.
Pencarian selalu dimulai dari puncak
tertinggi.
7. Barrier (B)
Digunakan dengan hanya menunggu atau mencegat dengan perhitungan
yang pasti bahwa korban akan lewat dengan melihat ketentuan lingkungan.
Digunakan jika regu pencari danpenyelamat tidak bias mendekati tempat
yang terkena musibah.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Pola Pencarian
Dari sekian banyak pola pencarian, anda harus memilih yang paling tepat. Pemilihan
tersrebut dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut:
Ketepatan posisi korban.
Luas dan bentuik daerah pencarian
Jumlah dan jenis SRU yang tersedia.
Cuaca di an ke daerah pencarian.
Jarakm basecamp SRU kelokasi musibah.
Kemamp[uan peralatan Bantu navigasi di daerah kejadian.
Ukuran sukar dan mudahnya sasaran yang diketahui.
“probability of tection” yang dipilih.
Medan di daerah kejadian.
Kualitas dari SMC dan OSC beserta staffnya.
Dukungan logistic ke daerah pencarian.
Taktik Pencarian
Taktik pencarian dapat bervariasi, tergantung pada situasi tertentu. Secara umum
hal itu tercakup dalam lima metode pencarian, yaitu:
1. Preliminary Mode
Merupakan usaha-usaha untuk mendapatkan informasi awal, mengkoordinir
regu-regu pencari, membentuk pos pengendali perencanaan pencarian awal dan
lain sebagainya.
2. Confinement Mode
Menciptakan, membentuk garis lintas (perimeter) untuk mengurung korban dalam
area pencarian.
3. Detection Mode
Pemeriksaan terhadap tempat potensial dan juga menggunakan pencarian
potensial. Pada area tersebut diperhitungkan ditemukannya korban ataupun jejak
atau sesuatu yang tercecer atau yang ditinggalkan oleh korban.
4. Tracing Mode
Melacak jejak atau sesuatu yang ditinggalkan korban. Biasanya pelacakan ini
dilakukan dengan anjing pelacak atau orang yang terlatih mencari da membaca
jejak.
5. Evacuation Mode
Memberika perawatan dan membawa korban utuk perawatan yang lebih lanjut
jika diperlukan.