7656 26594 1 PB

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

Available at https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.

php/jie
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 9(01), 2023, 893-904

Strategi Mengembangkan Gaya Hidup Halal di Banten: Pengembangan Industri


Produk Halal dan Kesadaran Bersyariah
Ida Mursidah1), Ade Fartini 2)
1,2
Fakultas Syariah, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten
*Email korespodensi: idamursidah65@gmail.com

Abstract
Currently, the trendy halal lifestyle in Indonesia consists of the sectors of Islamic finance, halal food, halal
tourism, halal clothing, halal recreation and halal media, halal medicine, halal hospitals and halal cosmetics.
For Muslims, a halal way of life is a way to take care of themselves, their souls and get closer to Allah SWT. The
halal lifestyle is no longer a teaching that conflicts with a particular religion, but is global in nature, which is
needed by everyone who adopts a healthy lifestyle. Because the concept of halal includes elements of health, safety
and security that are guaranteed for every user. This study aims to describe the strategy for developing a halal
lifestyle in Banten Province. Quantitative research methods and analysis results cannot be denied that the halal
lifestyle is now a new lifestyle in society, which changes their behavior patterns in consumption habits in various
needs of daily life, where the concept of halal is used in society to ensure the safety of their products. Basically,
halal products can form a respectable and prosperous society. Halal is considered important because it
encourages individual behavior, so that consumer demand for halal food and beverage products floods the
market. The halal lifestyle that develops in various fields of life has a significant impact on consumers or
producers, where there is an increase in consumer demand for halal products, which can become a business
opportunity for producers or entrepreneurs. This condition is the background for MSME entrepreneurs to start a
food and beverage business which is also one of the halal products that is in great demand by consumers.

Keywords : Strategy, Halal Lifestyle, Halal Products

Saran sitasi: Mursidah, I., & Fartini, A. (2023). Strategi Mengembangkan Gaya Hidup Halal di Banten:
Pengembangan Industri Produk Halal dan Kesadaran Bersyariah. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 9(01), 893-904.
doi: http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v9i1.7656

DOI: http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v9i1.7656

1. PENDAHULUAN Makna halal itu sendiri adalah berbagai hal yang


Istilah halal lifestyle atau gaya hidup halal mulai boleh dikonsumsi dan dilakukan menurut ajaran Islam
populer di masyarakat. Cara hidup ini mengacu pada (Syihabudin & Najmudin, 2021). Kemudian halal
bagian dari Syariah Islam, yaitu kewajiban umat Islam lifestyle dapat dipahami sebagai bagaimana seorang
untuk mengkonsumsi dan menggunakan segala individu menjalani kehidupan sehari-harinya dengan
sesuatu yang dianggap halal. Potensi berkembangnya prinsip-prinsip halal, mulai dari perilaku, kebiasaan,
halal lifestyle dalam berbagai produk kebutuhan aktivitas hingga hobi dan minat, yang semuanya harus
masyarakat. diikuti. Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller,
Ada fenomena halal lifestyle yang sedang Seseorang dapat dipengaruhi oleh kelompok referensi
menjadi trend saat ini menunjukkan potensi industri dalam tiga cara yaitu Pertama, mereka menunjukkan
halal jika dikembangkan di Indonesia sangat besar, kepada seseorang cara hidup yang baru. Kedua, akan
karena halal bukan lagi suatu keharusan, terutama bagi mempengaruhi sikap seseorang terhadap hal-hal baru
semua orang Islam tetapi telah melekat sebagai way of yang diterimanya. Ketiga, memberikan rasa nyaman
life. Karena kehalalan sebagai cara hidup, dapat kepada konsumen sehingga dapat mempengaruhi
digunakan sebagai peluang bagi perusahaan konsumen dalam memilih produk atau merek.
memproduksi produk halal. (Wahyu, 2016) (Herlena, 2014)

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 9(01), 2023, 894
Popularitas gaya hidup halal antara lain didorong 2. METODE PENELITIAN
oleh pertumbuhan populasi kelas menengah Muslim Metode kualitatif dalam penelitian ini dengan
yang selalu sadar akan tren gaya hidup, tetapi pada kegiatan dilakukan melalui dua tahap yaitu tahap
saat yang sama menginginkan produk dan layanan persiapan dan tahap pelaksanaan yang akan dijelaskan
yang dapat mencerminkan semangat ajaran Islam seperti di bawah ini: Tahap Persiapan 1. Peneliti
(Najmudin & Syihabudin, 2022). sebagaimana Allah mengadakan koordinasi para pelaku usaha Usaha
S.W.T. berfirman dalam QS Al-Baqarah Ayat 168: Mikro, Kecil dan Menenga (UMKM) yang ada
ْ َّ ٗ َٰ َّ ْ َّ
َٰٓ‫ۡضَٰٓحللآَٰط مي ٗبآَٰولآَٰتت مبعوآَٰخط َٰو مت‬
َٰٓ ‫َٰٓيأيُّهآَٰٱلناسََٰٰٓٓكلوا مَِٰٓما مَٰٓفيَٰٓٱلۡأر م‬
Propinsi Banten untuk persiapan, dengan
memperhatikan, permasalahan yang terjadi di mitra
َّ َٰ َّ
َٰٓ ‫ّ َُّٰٓم مب‬ٞ‫نَٰٓ مإن ۥَٰٓهَٰٓلكمَٰۡٓعدو‬
UMKM, mendiskusikannya, serta mencari solusi yang
‫ين‬ َٰٓ ‫ٱلشيۡط م‬
dapat ditawarkan kepada mitra UMKM. Solusi
Artinya: “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal tersebut mencakup aspek kognitif dan afektif untuk
lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan mengatasi permasalahan. 2. Tahap koordinasi
janganlah kamu mengikuti langkah-langkah pelaksanaan dengan mitra UMKM. Pelaksanaan
syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah penelitian terhadap UMKM dan masyarakat
musuh yang nyata bagimu”. ((Depag R.I.), 1971) berkordinasi dengan mitra UMKM, membahas
Potensi besar yang dimiliki masyarakat produsen tentang prioritas masalah yang dihadapi, upaya
makanan, minuman dan obat herbal di Banten dalam pemecahan dan penyelesaian masalah, tindak lanjut
menunjang gaya hidup halal dan kesadaran bersyariah dan evaluasi. Selain itu juga dibahas tentang persiapan
membutuhkan peran serta pemerintah dan masyarakat edukasi terkait tanggal pelaksanaan, penentuan mintra
dalam mensuport kemajuan produksi makanan, UMKM, aspek kognitif maupun afektif managerial
minuman dan obat herbal yang mampu menjadi gaya yang diperlukan, rencana pelatihan, perlengkapan
hidup halal di masyarakat. Masih rendahnya edukasi sarana dan prasarana yang dibutuhkan selama
gaya hidup halal di masyarakat Banten perlu adanya kegiatan, persiapan izin dan surat-menyurat yang
upaya pengembangan gaya hidup halal di Banten. diperlukan. Pelaksanaan Kegiatan, Metode penelitian
Gaya hidup halal dapat dicapai dengan yang digunakan adalah kualitatif dengan tujuan
mengintegrasikan ekosistem halal ke dalam budaya membangun edukasi dan peningkatan kesadaran
lokal. Ekosistem halal itu sendiri merupakan sistem masyarakat, yang dilaksanakan dengan beberapa
yang menyambungkan rantai nilai halal secara tahapan sebagai berikut: (1) Sebagai awal kegiatan,
universal. Dengan terintegrasinya ekosistem halal, dilakukan diskusi dan wawancara pengetahuan
maka seluruh komponen inti dan pendukung industri tentang halal lifestyle, sertifikasi halal, titik kritis
halal dari hulu ke hilir akan terhubung. Gaya hidup kehalalan makanan pada proses produksi mintra
halal dan kesadaran bersyariah perlu terus di upayakan UMKM. Hasil diskusi dan wawancara ini digunakan
tidak hanya pada industri makanan dan minuman, obat untuk menyusun materi penelitian. (2) Penelitian
herbal tetapi juga pada industri kosmetik, fashion, dan dilaksanakan dengan pemberian materi oleh dua
medis, sekolah, travel, hotel, keuangan bahkan narasumber dilanjutkan dengan diskusi. Terdapat dua
elektronik. judul materi yang disampaikan yaitu mengenai
Landasan operasional berdasarkan hukum positif pengenalan halal lifestyle dan kehalalan makanan. (3)
adalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor Melakukan evaluasi peningkatan kemampuan mintra
33 Tahun 2014 Tentang Jaminan Produk Halal. UMKM melalui Forum Group Discussion (FGD) dan
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang (4) Melakukan analisis hasil penelitian Strategi
Pangan. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Mengembangkan Gaya Hidup Halal di Banten:
Indonesia Nomor 82/Menkes/SK/I/1996 tentang Pengembangan Industri Produk Halal dan Kesadaran
Pencantuman tulisan “Halal” pada label makanan. Bersyariah. Hasil dan Pembahasan, Pengumpulan
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Data, Sebagai mitra UMKM menyadari pentingnya
Nomor 924/Menkes/SK/VIII/1996 tentang Perubahan edukasi dan pendampingan yang dilakukan oleh
atas Kepmenkes No.82/Menkes/SK/I/1996. Dan peneliti, dan telah menyatakan kesediaanya aktif
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun berpartisipasi dengan menyediakan sarana dan
1999 Tentang Perlindungan Konsumen. prasarana selama pelaksanaan kegiatan. Mitra UMKM
terdiri dari terdiri dari Zayeda Produksi Jahe Aren

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 9(01), 2023, 895
(Kota Serang), Sejahtera Abadi Virgin Coconut Oil Al-Qur’an Surat Al-Baqarah Ayat 168
(Kab Serang Petir), Banyusri produksi Akar Kelapa ( terkandung makna bahwa ummat muslim dianjurkan
Kab. Serang Kramatwatu), Kopi Kawan produksi untuk mengkonsumsi makanan yang halal dan juga
Minuman Kopi (Kab. Lebak Rangkas), Wata Group Thayyib (baik), berdasarkan qur’an surat ayat 2:168,
Produksi Opak Raos (Kab Pandeglang), Baso Emi dalam Al-Qur’an mengulas banyak perihal apa saja
Produksi Baso Ulek (Kab. Tangerang Kresek) dan PT. jenis makanan yang diharamkan oleh Allah S.W.T.
Raja Dengdeng Produksi Gepuk dan Rabeg Sapi serta dalam qur’an surat Al Maidah Ayat 3. Merujuk pada
Kentang Mustofa (Kota Cilegon). Qur’an Surat Al Maidah Ayat 3, kategori jenis
makanan haram ialah: Bangkai Darah Babi Hewan
3. HASIL DAN PEMBAHASAN yang disembelih bukan atas nama Allah S.W.T. yaitu
3.1. Hasil penelitian hewan yang mati tercekik, mati dipukul, mati jatuh,
Penelitian ini dapat dipertanggungjawabakan mati ditanduk, dan yang mati diterkam hewan buas.
orisinalitasnya, pada penelitian ini membahas Kecuali sebelum matinya hewan itu sempat
bagaimana peneliti mensuport gerakan hidup halal dan disembelih dengan menyebut nama Allah S.W.T.
kesadaran bersyariah serta memotivasi para produsen kalimat (Bismillahirohmanirohiim), maka hewan itu
yang memproduksi makanan, minuman dan obat menjadi halal. Makanan dari hewan yang disembelih
herbal giat pada halal lifestyle dan melakukan dengan tujuan untuk dikorbankan kepada berhala,
berbagai inovasi bahkan berupaya terus patung, sembahan lain selain Allah.
mengembangkan diri untuk menjawab kebutuhan Dalam Qur’an Surat Al-A’raf Ayat 157 yang
masyarakat dan menempatkan hasil produksi pada diharamkan adalah segala makanan dan minuman
tingkat keamanan dan kenyamanan yang masyarakat yang buruk, makanan yang menjijikkan, kotor,
butuhkan. sebaiknya dijauhi oleh kaum muslim. Misalnya
Kebaruan dari penelitian ini mengangkat makanan yang sudah basi, hewan yang menjijikkan
pentingnya penelitian suatu produk halal sebagai halal seperti tikus, dan sebagainya. Hadist Rasulullah
lifestyle di masa kini sejalan dengan tumbuhnya giat Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassallam: "Semua
Masyarakat Ekonomi Syariah di Banten. Penelitian ini binatang buas yang bertaring, maka memakannya
berkontribusi memberikan edukasi kesadaran hukum adalah haram," (H.R. Muslim). Binatang yang haram
dan kesadaran pentingnya mengkonsumsi produk karena buas dan bertaring misalnya adalah anjing,
halal sebagai bagian dari nilai-nilai religius agama singa, macan, beruang, dan lainnya.
Islam. Hadist Rasulullah Muhammad Shalallahu ‘alaihi
Secara terminologi halal berarti ihwal-ihwal yang wassallam: "Bagian yang terpotong dari binatang
boleh dan dapat dilakukan kerena bebas atau tidak ternak (sedangkan ia dalam keadaan hidup) maka
terikat dengan dalil yang melarangnya. (Girindra, (dihukumi sebagai) bangkai,” (H.R. Abu Dawud dan
2005) Halal berasal dari kata “Halla” dan berarti izin Tirmidzi). Hadist ini menjelaskan jika seekor hewan
diperbolehkan, atau tidak dilarang. Istilah “Halal” terpotong kakinya atau anggota tubuh lainnya dan
berasal dari bahasa Arab. Ini memiliki arti hewan itu sendiri masih hidup, maka anggota tubuh itu
pembebasan, tidak ada pembatasan. Secara etimologi dihukumi sebagai bangkai dan tak boleh dimakan.
Halal berarti sesuatu yang dapat dan dapat dilakukan Indonesia memiliki empat strategi utama untuk
karena itu bebas dari aturan-aturan yang melarangnya. mewujudkan pusat ekonomi syariah terkemuka dunia
(Zulham, 2018) dalam Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia 2019-
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 2024: 1) Penguatan halal value chain; 2) Penguatan
Tahun 2014 Tentang Jaminan Produk Halal Pasal 1 keuangan syariah; 3) Penguatan usaha mikro, kecil,
Ayat 2 “Produk Halal adalah Produk yang telah dan menengah (UMKM); dan 4) Penguatan ekonomi
dinyatakan halal sesuai dengan syariat Islam”. digital. Sejumlah Program Utama dalam Penguatan
Didalam ensiklopedia hukum Islam halal yaitu “segala Halal Value Chain: 1) Halal Hub Daerah; 2)
sesuatu yang menyebabkan seseorang tidak dihukum Sertifikasi Halal; 3) Kampanye Halal Lifestyle; 4)
jika menggunakannya, atau sesuatu yang boleh Insentif investasi; dan 5) Kerjasama Internasional.
dikerjakan menurut syara’ (Hukum Islam). (Abdul Kebijakan pemerintah dalam melaksanakan
Azis Dahlan, 1996) perlindungan terhadap warga neraga berdasarkan
konstitusi Undang-Undang Dasar 1945

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 9(01), 2023, 896
mengamanatkan negara menjamin kemerdekaan tiap- matematika, teori, dan/atau hipotesis yang berkaitan
tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing- dengan fenomena yang dipelajari oleh peneliti.
masing dan untuk beribadah menurut agamanya dan (Suryani, 2014)
kepercayaannya itu. Untuk menjamin setiap pemeluk Giat usaha penguatan pelaku usaha kecil dan
agama untuk beribadah dan menjalankan ajaran menengah upaya meningkatkan Kualitas Sumber
agamanya, negara berkewajiban memberikan Daya manusia serta meningkatkan atau
pelindungan dan jaminan tentang kehalalan produk mengembangkan daya saing agar bisa menjadi
yang dikonsumsi dan digunakan masyarakat dan UMKM yang lebih produktif, aktif serta terus bekerja
memberikan kenyamanan, keamanan, keselamatan, dalam hal produksi. Usaha Mikro, Kecil dan
dan kepastian ketersediaan Produk Halal bagi Menengah (UMKM) merupakan istilah umum yang
masyarakat dalam mengonsumsi dan menggunakan sering kita dengar dalam kaitannya dengan kegiatan
Produk. Kesehatan warga negara menjadi amanat ekonomi. Semua pelaku ekonomi, mulai dari usaha
dalam UUD 1945 Pasal 28 H Ayat 1 “Setiap orang kecil hingga menengah, memiliki standar masing-
berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat masing. Umumnya pelaku usaha kecil ini adalah
tinggal dan mendapalkan lingkungan hidup yang baik orang-orang yang sangat produktif dan menjalankan
dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan usaha milik perorangan atau badan. Usaha mikro,
kesehatan”. kecil dan menengah ini diatur sepenuhnya oleh
Pemerintah dalam memeberikan perlindungan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang
kesehatan dana mejamin kehalalan dalam produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Namun,
makanan, minuman dan obat herbal melalaui berbagai tergantung kriteria, masing-masing memiliki modal
regulasi yang di sahkan yaitu Undang-Undang usaha yang berbeda.
Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2014 tentang Tumbuhnya pelaku-pelaku usaha dari Usaha
Jaminan Produk Halal. Peraturan Menteri Agama Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mendorong
Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2019 tentang potensi ekonomi semakin tumbuh, bangkitnya pelaku
Penyelenggaraan Jaminan Produk Halal. Undang- usaha dari populasi generasi muda minat wirausah hal
Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan ini harus didorong untuk menghadirkan momentum
dan pengelolaan Lingkungan Hidup. dalam Undang- entrepreneur muda yang produktif dan kompetitif
Undang No 39 Tahun 1999 tentang HAM, Pasal 3 (Najmudin et al., 2021). Wirausaha merupakan
menyebutkan “Masyarakart berhak atas lingkungan potensi pembangunan manfaat wirausaha secara lebih
hidup yang lebih baik dan sehat”. terperinci, yaitu: (Rusdiana, 2018)
Metode yang dilaksanakan dalam penelitian ini a. Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga
dengan menggunakan metode kualitatif dan dapat mengurangi pengangguran;
kuantitatif. Peneliti melakukan penelitian di b. Sebagai generator pembagunan lingkungan,
masyarakat dan pelaku usaha UMKM. Dalam bidang produksi, distribusi, pemeliharaan
penelitian kualitatif ini yang melibatkan pemilik, lingkungan, kesejahteraan, dan sebagainya;
pegawai dan konsumen dalam mencari data dan bukti c. Menjadi contoh bagi anggota masyarakat lain,
penelitian kesadaran mengkonsumsi produk halal di sebagai pribadi unggul yang patut dicontoh dan
masayarakat. Metode kuantitatif menggali pada diteladani karena seorang wirausaha adalah orang
literatur, buku, peratur an perundang-undangan dan terpuji, jujur, berani, hidup tidak merugikan orang
berbagai karya ilmiah serta buku sebagai penunjang lain;
hasil terbaik dari penelitian ini. d. Menghormati hukum dan peraturan yang berlaku,
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian berusaha selalu memperjuangkan lingkungan;
ini adalah penelitian kuantitatif Penelitian kuantitatif e. Memberi bantuan kepada orang lain dan
adalah penelitian yang menggunakan analisis data pembangunan sosial, sesuai dengan
dalam bentuk numerik. Penelitian kuantitatif adalah kemampuannya.
metode analitik data diperoleh dengan cara f. Mendidik karyawan menjadi orang mandiri,
mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan data disiplin, jujur, tekun dalam menghadapi
sebagai angka untuk menemukan perhitungan yang pekerjaan;
benar. Tujuan penelitian kuantitatif adalah untuk
mengembangkan dan menggunakan model

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 9(01), 2023, 897
g. Memberi contoh tentang cara bekerja keras, tanpa sumber daya alam belum sepenuhnya tereksploitasi,
melupakan perintah-perintah agama, dekat kepada sumber daya manusia dan stok modal menentukan
Allah S.W.T.; pertumbuhan produksi. Jika produksi terus berlanjut,
h. Hidup secara efisien, tidak berfoya-foya dan tidak sumber daya alam akan habis, saat ini sumber daya
boros; alam membatasi pertumbuhan ekonomi. (Pratama
i. Memelihara keserasian lingkungan, baik dalam Rahardja, 2010)
pergaulan maupun kebersihan lingkungan. UMKM memiliki peran strategis dalam
pembangunan ekonomi nasional dan daerah. Dan juga
Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan bahwa
dalam pemerataan pertumbuhan ekonomi, angkatan
suatu bangsa dan negara akan mampu membangun
kerja dan capaian pembangunan. Usaha kecil dan
bangsa apabila 2% dari jumlah penduduk bergerak
menengah di desa dikatakan memiliki potensi masa
dalam bidang wirausaha. Kebijakan pemerintah
depan yang tinggi. Manfaat Bagi Usaha Mikro Kecil
daerah dalam mendorong kemajuan Usaha Mikro,
dan Menengah Manfaat UMKM bagi perekonomian
Kecil dan Menengah (UMKM) penting menerapkan
nasional antara lain: menciptakan lapangan kerja,
strategi peningkatan nilai tambah UMKM berupa
merupakan penyumbang terbesar Produk Domestik
pengembangan potensi Usaha Mikro, Kecil dan
Bruto dan merupakan salah satu solusi paling efektif
Menengah (UMKM) yang terintegrasi secara regional.
untuk masalah ekonomi usaha kecil. Di sisi lain,
Upaya peningkatan produktivitas dan nilai tambah
manfaat yang dibawa UMKM desa terhadap
bagi UMKM antara lain kurasi dan standardisasi
perekonomian lokal adalah peningkatan pendapatan,
produk, pendampingan perluasan akses pasar dan
pemberdayaan masyarakat khususnya perempuan,
kewirausahaan, serta pendampingan talenta
perolehan pengalaman wirausaha, pengurangan
wirausaha. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
pengangguran desa, penguatan solidaritas, dan
(UMKM) merupakan potensi pembangunan sebagai
peningkatan potensi masyarakat. pengembangan,
dharma bakti wirausaha terhadap pembangunan
pengembangan bisnis yang ada, dan menumbuhkan
bangsa manfaat wirausaha tersebut yaitu: (Rusdiana,
rasa kebersamaan.
2018)
Keuntungan usaha kecil bagi usaha kecil itu
a. Sebagai pengusaha, memberikan darma baktinya
sendiri adalah memiliki kebebasan finansial, memiliki
dalam melancarkan proses produksi, distribusi,
kendali atas diri sendiri, memiliki kemampuan untuk
dan konsumsi. Wirausaha menagatasi kesulitan
mengubah hidup, menggali potensi diri, memiliki
lapangan kerja, meningkatkan pendapatan
komitmen dan apresiasi terhadap bisnisnya, tangguh,
masayarakat.
lebih konsumer-sentris, dan mudah beradaptasi,
b. Sebagai pejuang bangsa dalam bidang ekonomi,
menjadi inovatif dan mesin ekonomi yang fleksibel
meningkatkan ketahanan nasional, menguragi
bagi masyarakat. Tujuan Pengembangan UMKM
ketergantungan pada bangsa asing. Sekalipun
Program Pengembangan UMKM bertujuan untuk
banyak darma bakti yang disumbangkan oleh
mengembangkan keterampilan kewirausahaan dan
wirausaha terhadap pembangunan bangsa, tidak
kemampuan mengelola usaha kecil. Terapkan
banyak orang yang berminat menekuni profesi
keterampilan kewirausahaan Anda untuk
tersebut. Hal ini disebabakan latar belakang
mengidentifikasi dan memilih proyek bisnis yang
pandangan negatif dalam masyarakat terhadap
layak atau memperluas usaha yang ada dan dengan
profesi wirausaha.
hati-hati menyiapkan proposal rencana bisnis untuk
Perserikatan Bangsa Bangsa menyatakan bahwa diajukan ke lembaga keuangan. Meningkatkan Daya
suatu bangsa dan negara akan mampu membangun Saing Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Pelaksanaan
perekonomian bangsanya apabila 2% dari jumlah Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengelolaan Terpadu
penduduk bergerak dalam bidang wirausaha. Menurut Tujuan pemberdayaan usaha mikro, kecil dan
Adam Smith perekonomian sebagai sebuah sistem. menengah adalah untuk: Menumbuhkan dan
Unsur utama sistem produksi adalah sumber daya mengembangkan kemampuan UKM menjadi sistem
alam, sumber daya manusia (kuantitas dan kualitas bisnis yang tangguh dan mandiri. Dan penguatan
penduduk) dan basis modal, yang menurutnya sumber peran usaha mikro, kecil dan menengah dalam
daya alam yang ada merupakan batas maksimum pembangunan daerah, penciptaan lapangan kerja,
pertumbuhan ekonomi. Pada tahap di mana sebagian

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 9(01), 2023, 898
pemerataan pendapatan, pertumbuhan ekonomi dan memiliki Sertifikasi Jaminan Produk Halal yaitu (1)
pengentasan kemiskinan. (Suryaman, 2016) Peningkatan Pengetahuan dan kesadaran masyarakat
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) serta pengembangan sumber daya manusia bagi
kini menjadi primadona ekonomi Indonesia yang pelaku UKM di Banten terkait jaminan produk
disokong oleh ahli ekonomi, praktisi sekaligus halal; (2) Peningkatan Produktivitas dan daya saing
memperoleh dukungan modal yang memadai dari UKM pada Produk Halal; dan (3) Terciptanya
kredit usaha rakyat beragam bank nasional. peningkatan usaha produktif yang merupakan
Pengembangan ekonomi lokal yang mengutamakan dampak kegiatan pemanfaatan energi serta potensi
kerjasama antara masyarakat, pemerintah daerah dan lokal dengan jaminan produk halal.
swasta juga banyak berbicara tentang Usaha Mikro, Sedangkan manfaat yang diharapkan dari
Kecil dan Menengah (UMKM). Konsep ekonomi kegiatan Sosialisasi Sertifikasi Jaminan Produk
masyarakat atau rakyat dalam konteks permasalahan Halal adalah (1) Meningkatkan pengetahuan dan
sederhana, ekonomi rakyat merupakan strategi pemahaman akan aspek manajerial serta
“bertahan hidup” yang dikembangkan oleh penduduk pengembangan SDM bagi pelaku UKM di Banten
masyarakat miskin baik di kota maupun di desa-desa. terkait jaminan produk halal; (2) Meningkatkan
(Mubyarto, 1996) Produktivitas dan Daya Saing UKM di Banten pada
Meningkatkan kesejahteraan, ekonomi Produk Halal; dan (3) Terciptanya peningkatan
merupakan kegiatan dalam pemberdayaan di usaha produktif yang merupakan dampak kegiatan
masyarakat. Ekonomi dapat diartikan sebagai upaya pemanfaatan energi serta potensi lokal dengan
dalam mengelola rumah tangga. Tujannya adalah jaminan produk halal. Wilayah penelitian di
untuk kebutuhan hidup melalui tiga kegiatan utama masyarakat dan pelaku usaha se Propinsi Banten
yaitu Produksi, distribusi, dan konsumsi. Pemenuhan dengan pemilihan tempat penelitian pelaku usaha se
hidup dengan kendala terbatasnya sumber daya, erat Propinsi Banten:
kaitannya dengan upaya meningkatkan kemakmuran a. Zayeda Produksi Jahe Aren (Kota Serang).
dan kesejahteraan. (Sumodiningrat, 1998) b. Sejahtera Abadi Virgin Coconut Oil (Kab Serang
Adapun kontribusi penelitian terhadap Petir)
masyarakat dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah c. Banyusri produksi Akar Kelapa ( Kab. Serang
(UMKM) mendorong terhadap kesadaran dan Kramatwatu).
pentingnnya sertifikasi halal sebagai jaminan d. Kopi Kawan produksi Minuman Kopi (Kab.
kehalalan produk yang beredar di masyarakat. Dari Lebak Rangkas).
hasil riset di propinsi Banten tampak industri e. Wata Group Produksi Opak Raos (Kab
pengolahan pangan dan makanan cukup banyak Pandeglang).
digeluti oleh masyarakat. Dari potret potensi industri f. Baso Emi Produksi Baso Ulek (Kab. Tangerang
UMKM tersebut tampak pengolahan pangan Kresek).
memiliki peran penting dan strategis dalam g. PT. Raja Dengdeng Produksi Gepuk dan Rabeg
perekonomian masyarakat. Selama ini kesadaran atas Sapi serta Kentang Mustofa (Kota Cilegon).
konsumsi makanan dan minuman yang halal
Pelaku usaha dalam Undang-Undang Republik
masyarakat ada yang sudah memahami dan ada yang
Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
belum tertanam kuat di tengah-tengah masyarakat
Konsumen Pasal 1 Ayat (3) Pelaku usaha adalah setiap
baik dari kalangan produsen, penjual ataupun
orang perseorangan atau badan usaha, baik yang
konsumen. Kondisi tersebut memperlihatkan tentang
berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum
pemahaman dan kesadaran yang kuat atas ketentuan
yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan
konsumsi halal dalam Islam.
kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik
Kesadaran akan mengkonsumsi produk halal
Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui
perlu ditingkatkan di tengah masyarakat Banten,
perjanjian penyelenggaraan kegiatan usaha dalam
baik dari kalangan produsen, penjual maupun
berbagai bidang ekonomi.
konsumen, agar terwujud tatanan masyarakat
Gaya hidup halal adalah gaya hidup yang
muslim yang sesuai syariat Islam. Adapun tujuan
bersumber dari sumbernya ajaran Islam gaya hidup
penelitian ini memberikan pemahaman dan
halal ini merupakan nilai yang selaras dengan
mendorong para produsen UMKM pentingnya

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 9(01), 2023, 899
kemanusiaan dengan utamakan kebersihan dan Halal berarti diperbolehkan atau diijinkan
kesehatan. Tentu saja, pengembangan halal lifestyle dalam agama Islam Al-Quran Surat Al-Baqarah Ayat
akan terus berlanjut dalam perubahan waktu yang bisa 168-169. Oleh sebab itu, muslim akan mencari
dilihat di aplikasi dari nilai-nilai Islam modern. produkuntuk dikonsumsi sesuai dengan ajaran
generasi muslim saat ini saya ingin mewujudkannya agama yang telah diterima. Hal ini ditandai
melalui penggambaran umat Islam dan ajaran agama dengan banyaknya permintaan produk halal yang
di masa modernitas saat ini. Ajaran Islam bukan lagi sudah memiliki sertifikat Halal di dunia. Sebagai
sekedar kepercayaan dan ritual, ajaran agama Islam mana firman Allah S.W.T Al Baqarah 168-169.
berfungsi sebagai simbol dari suatu produk (identitas). Pengetahuan konsumen terhadap kehalalan suatu
Terkait dengan simbol yang tertera dalam kemasan produk minimal didapati oleh label halal yang terdapat
suatu produk yang menunjukkan produk berupa dalam kemasan produk yang akan dibelinya. Selain
makanan dan minumam dengan label halal dari pada label, informasi kehalalan produk didapati
memberikan keyakinan kepada konsumen dan konsumen dari komposisi bahan yang dituliskan pada
masyarakat luas produk aman dan sehat untuk di kemasan produk. Menurut Howard dan Sheth (2004)
konsumsi. (BPJPH, 2022) konsumen akan memiliki intensi membeli suatu
Gaya hidup halal menjadi pasar potensial dalam produk tertentu pada jangka waktu tertentu setelah
dengan menyediakan produk dan layanan nilai-nilai konsumen menyimpan informasi yang relevan
Islam (keuntungan spiritual). ini, meningkatkan terhadap produk tersebut. Pernyataan ini menegaskan
kesadaran masyarakat agar pasar kelas menengah bahwa semakin baik informasi terkait produk halal
muslim di Indonesia mulai tumbuh. Ini adalah peluang yang dimiliki oleh konsumen maka akan semakin
besar untuk pengembangan industri di Propinsi meningkatkan kecenderungan intensi membeli produk
Banten gaya hidup halal menjadi trend positif dalam halal. Produk pangan yang memiliki label halal pada
memilih prodak makanan dan minuman yang halal dasarnya konsumen dapat memastikan status
beberapa unit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah kehalalan produk dengan keberadaan logo halal pada
(selanjutnya di tulis UMKM) meningkatkan kualitas kemasan. Logo halal merupakan bentuk dari jaminan
produknya dengan pengembangan mendaftarkan dari pemerintah Indonesia terhadap status kehalalan
untuk mendapatkan produk dengan label halal. suatu produk.
Beberapa hasil penelitian beberapa UMKM Makanan yang tidak halal umumnya
pengembangan industri halal adalah peningkatan menimbulkan penyakit, penyakit yang ditularkan
kualitas UMKM melalui digitalisasi . melalui makanan atau WHO menyebutnya dengan
penyakit bawaan pangan (Food Borne Diseases)
3.2. Pembahasan Hasil Penelitian
merupakan penyakit yang menular atau keracunan
Mengkonsumsi makanan halal dan menggunakan
yang disebabkan oleh mikroba atau agen yang masuk
produk-produk halal sebenarnya bukan saja
ke dalam badan melalui makanan yang dikonsumsi.
merupakan kebutuhan kita setiap individu Muslim.
Penyakit tekanan darah tinggi, diabetes, kolesterol
Namun juga manusia pada umumnya. Maka, tak heran
tinggi sebagai pemicu penyakit jantung koroner,
sekarang masyarakat dunia dari berbagai agama dan
dan stroke telah melanda pada usia yang sangat
negara pun lebih aman, nyaman dan senang jika
muda. Walaupun jumlahnya belum terdata secara
menggunakan bahan-bahan atau makanan yang
baik namun ini menjadi tanda bahwa ada
terjamin kehalalannya, hal ini seperti ditegaskan di
kecenderungan pada generasi muda mengkonsumsi
dalam hadits:
ْ ْ
makan bukan untuk memenuhi kebutuhan namun
َٰٓ‫لآَٰيدخلَٰٓالجنةَٰٓجسدَٰٓغ مذي مَٰٓبحرام‬ untuk memenuhi unsur yang lain, seperti: gengsi,
rekreasi ataupun memenuhi unsur kepuasan. Terjadi
Artinya: “Tidak akan masuk ke dalam surga sebuah
pergeseran pola makan sehat ke arah pola makan
jasad yang diberi makanan dengan yang
berdasar keinginan, sehingga jaminan keragaman dan
haram.” (H.R. Abu Ya’la, Al-Bazzar, Ath-
Thabarani dan Al-Baihaqi, dengan sebagian keseimbangan makan menjadi terganggu. Walaupun
sanadnya hasan. Dalam Kitab Shahih At- disadari bahwa ada beberapa faktor pemicu penyakit
degenartif pada remaja, seperti kurangnya aktivitas
Targhib) (Sabiq, 1987)
fisik, istirahat, merokok, stres, namun pola
konsumsi pangan tetap menjadi hal yang utama

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 9(01), 2023, 900
dalam memunculkan penyakit degeratif. (Kesehatan, binatang yang hidup dalam dua alam, bangkai
n.d.) binatang yang memakan najis semata-mata, dan
Penyakit degeneratif. Di mana kasus penyakit sebagainya. Dua faktor utama yang perlu
degeneratif menunjukkan trend naik terutama pada dijadikanpedoman dalam menentukan status makanan
usia produktif. Penyakit degeneratif merupakan suatu halal yaitu pertama dalam penyembelihan binatang
perubahan keadaan secara fisika dan kimia dalam sel, wajib menyebut nama Allah, kedua jenis binatang
jaringan, atauorgan yang bersifat yangdisembelih harus halal menurut hukum syariah.
menurunkanefisiensinya. Penyebab lainnya yang Ayat Al Qur’an berikut ini jelas menunjukkan kepada
dapat menyebabkan degenerasi adalah pelukaan, kita jenis binatang yang diharamkan untuk dimakan.
berkurangkan persediaan darah, keracunan seperti AllahSWT berfirman An-Nahl Ayat 115 dan Al
konsumsi alkohol, atau kekurangan vitamin. Baqarah Ayat 173. Jenis makanan yang diharamkan
Agar terhindar dari berbagai penyakit penting pada pokok-nya adalah:
mengkonsumsi makanan halal karenanya pemerintah a. Bangkai yang termasuk kedalam kategori bangkai
memberikan perlindungan kepada warga negara ialah hewan yang mati dengan tidak disembelih,
melalui lahirnya Undang-Undang Nomor 33 Tahun termasuk kedalamnya hewan yang matinya
2014 tentang Jaminan Produk Halal (JPH) tercekik, dipukul, jatuh, ditanduk dan diterkam
memberikan perlindungan bagi masyarakat muslim oleh hewan buas, kecuali yang sempat kita
Indonesia. Sertifikasi halal ditransformasi dan menyembelihnya atas nama Allah S.W.T.
ditingkatkan dari bersifat voluntary menjadi Bangkai yang boleh dimakan berdasarkan hadist
obligatory, artinya sesuatu diwajibkan atas dasar yaitu ikan dan belalang (Hamka, 1984).
undang-undang untuk kemaslahatan seluruh bangsa. b. Darah, sering pula diistilahkan dengan darah yang
Tuntutan akan produk mengenai standar mutu mengalir yang dimaksud adalah segala macam
pengolahan, kualitas produk, dan pelayanan makin darah termasuk yang keluarpada waktu
tinggi, begitu pula dengan aspek kehalalan produk. penyembelihan (meng-alir), sedangkan darah
Halal haramnya sesuatu makanan itu boleh yang tersisa setelah penyembelihan yang adapada
dilihat kepada beberapa faktor seperti kebiasaan dan daging setelah dibersihkan dibolehkan. (Sabiq
cara hidup masyarakat, Dalam memproses suatu ma- 1987) Dua macam darah yang dibolehkan yaitu
kanan, kita tidak bisa lepas dari pemilihan bahan jantung dan limpa, kebolehannyadidasarkan pada
makanan dan penggunaan bahan-bahan makanan hadist. (Hamka, 1982)
tambahan. Bahan makanan tambahan ini dibuat dari c. Daging babi. Kebanyakan ulama sepakat
berbagai sumber baik dari binatang maupun menyatakan bahwa semua bagian babi yang dapat
tumbuhan. Jika dari tumbuhanstatus halal jarang dimakan haram, sehingga baik dagingnya,
diragukan, akan tetapi bagaimana apabila bahan lemaknya, tulangnya, termasuk produk-produk
tambahan makanan ini berasal dari binatang. yang mengandung bahan tersebut. Serta semua
Jika binatang tersebut dari golongan binatang bahanyang dibuat dengaan menggunakan bahan-
yang diharamkan untuk dimakan maka statusnya jelas. bahan tersebut sebagai salah satu bahan bakunya.
Untuk bahan makanan tambahan yang berasal dari Hal ini misalnya tersirat dalam Keputusan Fatwa
dari binatang mungkin akan menimbulkan keraguan MUI tentang keharaman memanfaatkan babi dan
bagi umat Islam, karena status halal makanan tersebut seluruh unsur-unsurnya (Nafis, 2011)
tergantung pada cara penyembelihan yang dilakukan. d. Binatang yang ketika disembelih disebut nama
Berikut ini beberapa makaanan dan bahan makanan selain Allah. ini berarti juga binatang yang
tambahan yang biasa digunakan untuk memproses disembelih untuk selain Allah. Tentu saja semua
suatu makanan dalam syariat Islam perkara ini sudah bagian bahan yang dapat dimakan dan produk
jelas dikatakan, binatang atau hewan yang halal turunan dari bahan ini juga haram untuk dijadikan
dimakan adalah binatang yang disembelih mengikuti bahan pangan seperti berlaku pada bangkai dan
hukum syariah. babi. Disamping keempat kelompok makanan
Selain itu terdapat kelompok-kelompok binatang yang diharamkan.
yang tidak dibenarkan untuk dimakan menurut
Permasalahan yang dihadapi masyarakat
mazhab imam Syafi’i seperti khinzir, anjing, binatang
minimnya pengetahuan terhadap prodak makanan
yang bertaring dan bergading, binatang yang beracun,

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 9(01), 2023, 901
halal karena kurangnya sosialisasi terhadap Undang- Para pelaku usaha dalam bidang makanan dan
Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan minuman di kedai, cafe, warung makan dan restoran
Produk Halal (UU JPH) menyebabkan minimnya tidak ada peraturan yang mengharuskan setiap
pemahaman masyarakat mengenai apa yang dimaksud restoran harus menyediakan makanan halal, tidak
dengan produk halal. Produk halal dianggap hanya juga ada keharusan memeriksakan kehalalan
yang berkaitan dengan makanan dan minuman saja. makanan yang disajikan, seperti pelaku usaha di
"Padahal, yang dimaksud produk halal itu sesuai kedai, cafe, rumah makan dan restoran ingin
dalam Pasal 1 Ayat 1 UU JPH yang dimaksud dengan mengklaim bahwa tempat usahanya menyajikan
produk adalah barang dan/atau jasa yang terkait makanan dan minuman halal maka harus
dengan makanan, minuman, obat, kosmetik, produk memeriksakan makanan dan minumannya ke Majelis
kimiawi, produk biologi, produk rekayasa genetik, Ulama Indonesia (MUI), apabila tempat usaha
serta barang gunaan yang dipakai, digunakan, atau tersebut telah mendapatkan sertifikat halal maka
dimanfaatkan oleh masyarakat". tempat usaha makanan dan minuman berhak
Minimnya sosialisasi, edukasi dan pemahaman mencantumkan logo halal pada tempat usaha.
mengenai prodak halal yakni berupa kenyamanan bagi Peraturan ini sebetulnya merupakan analogi
konsumen sebagai penggunanya dan peningkatan peraturan yang berlaku pada produk pangan dalam
omset penjualan bagi produsen karana meningkatnya kemasan dimana pencantuman label atau tanda halal
kepercayaan konsumen. Halal logistik adalah proses pada produk dalam kemasan harus didasarkan atas
pengelolaan aliran material dan arus informasi melalui sertifikat halal yang dimiliki oleh produk tersebut
rantai pasok sesuai dengan standar halal. Salah satu dimana sertifikat tersebut didasarkan pada hasil
point penting adalah bagaimana memahamkan, pemeriksaan oleh lembaga yang berwenang.
memastikan tidak terjadinya percampuran pengiriman Banten memiliki potensi yang besar dalam
barang yang halal dan non halal dalam satu kontainer industri halal berskala lokal, nasional dan
dan memastikan pemisahan barang halal dan non halal internasional pentingnya suport dan publikasi pada
tersebut tidak dalam satu gudang yang mengakibatkan masyarakat Banten terkait penerapan jaminan produk
kontaminasi barang halal menjadi tidak halal. Seperti halal juga akan membuka pemahaman dan memahami
penempatan daging yang tidak halal (daging babi) pentingnya proses produk halal, pemahaman dan
dengan daging sapi walaupun telah dipack dalam box, literasi pengetahuan tentang konsep halal, proses
tetap berpotensi terjadinya kontaminasi. halal, dan produk konsumsi halal. Konsumen muslim
Memberikan edukasi kepada pengusaha dituntut untuk lebih waspada dan kritis serta selektif
melakukan pencucian mesin-mesin yang digunakan dalam memilih produk halal. terkait Pengembangan
untuk memproduksi makanan dan minuman yang industri halal akan menjadi lebih kompetitif dengan
selama ini menggunakan alkohol karena di anggap keterlibatan dari sektor industri keuangan dan
dapat membersihkan sampai steril, dengan perbankan syariah. Penelitian ini bertujuan untuk
menggunakan bahan pencuci non alkohol atau mengeksplorasi peran perbankan syariah dalam
ethanol, agar tidak terkontaminasi dengan barang- pengembangan industri makanan halal di Banten.
barang halal. Misalnya, melakukan pencucian kepada Penduduk Banten yang mayoritas muslim, sudah
alat-alat untuk memproduksi makanan dan minuman, menjadi hal penting untuk memproteksi atau
obat-obatan serta kosmetik tidak lagi menggunakan melindungi umat Islam dari mengonsumsi makanan,
alcohol atau ethanol, tapi menggunakan bahan obat-obatan dan kosmetika yang berasal dari jenis dan
pencuci lain. Maka itu, diperlukan satu penelitian dan zat yang tidak halal. Secara faktual, perlindungan
kajian ilmiah bagaimana sekolah dan kampus serta terhadap konsumen telah diatur melalui Undang-
lembaga penelitian dapat menciptakan bahan pencuci Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan
pengganti alkohol atau ethanol. Sehingga, diharapkan konsumen dengan penjelasan sebagaimana Pasal 4
juga, dapat dilakukan oleh Badan Penyelenggara yang antara lain menyebutkan, bahwa konsumen
Jaminan Produk Halal (BPJPH) untuk bersama berhak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan
melakukan edukasi lebih luas dan masif dengan dalam mengonsumsi barang dan/atau jasa, serta
membangun kesadaran masyarakat akan gaya hidup berhak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur
halal (halal life style) sebagaimana yang diharapkan mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa.
dapat terwujud. Artinya, dalam hal kehalalan suatu produk makanan,

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 9(01), 2023, 902
produsen “berkewajiban” menjamin kehalalan pelaksanaan amanat Pasal 37 UU Nomor 33 Tahun
produknya. Bahkan di dalam Pasal 8, yang antara lain 2014.
mengatur larangan terhadap pelaku usaha agar tidak Peran pemerintah daeragd dan Bank Indonesia di
memproduksi dan/atau memperdagangkan barang propinsi Banten mensuport UMKM membantu
dan/atau jasa yang tidak sesuai dengan janji yang tahapan dalam sertifikasi halal pada seluruh tahapan
dinyatakan dalam label, etiket, keterangan, iklan atau proses produksi (halal value chain management).
promosi penjualan barang dan/ atau jasa tersebut, juga Peran penting yang dapat dilakukan pemerintah dan
tidak boleh melanggar ketentuan berproduksi secara lembaga Bank Indonesia dengan mensuport para
halal, sebagaimana pernyataan “halal” yang UMKM guna mengembangkan dan meningkatkan
dicantumkan dalam label. industri makanan halal, diantaranya dalam tiga
Labeling berkaitan erat dengan pengemasan. proses halal integrity. Pertama pada tahap
Label merupakan bagian dari suatu produk yang pengendalian halal, kedua pada proses logistik dan
menyampaikan informasi mengenai produk dan terkahir tahap halal verification. Sebagaimana
penjual. Sebuah label bisa merupakan bagian dari termaktub pada Bab I Pasal 1 UU No 33 / 2014 tentang
kemasan, atau bisa pula merupakan etiket (tanda jaminan Produk halal dijelaskan bahwa “Produk”
pengenal) yang dicantelkan pada produk. Misalnya merupakan barang dan / atau jasa yang termasuk pada
produk makanan yang disajikan dengan cita rasa yang 1) makanan, 2) minuman, 3) obat, 4) kosmetik, 5)
enak dan berkualitas. Dilabelkan tercantum informasi produk kimiawi, 6) produk biologi, 7) produk
produk makanan tentang takaran nilai gizi, berat netto, rekayasa genetik, 8) serta barang yang dapat
komposisi bahan olahan, nomor register produk, dimanfaatkan (dipakai, digunakan, atau
Bpom, dan lain-lain. (Sunyoto, 2013) dimanfaatkan) oleh kalangan masyarakat.
Label halal tidak selalu menjamin kehalalan Lebih lanjut pada Pasal 1 Point 2 dijelaskan
produk yang berada dalam kemasan. Penyalahgunaan terkait “Produk Halal” yaitu Produk yang telah
logo halal juga sering dilakukan produsen-produsen dinyatakan “halal” sesuai dengan syariat Islam. Pada
“curang”. Kecurangan berupa pengganti komposisi Pasal 1 point 3 terkait Proses Produk Halal yang
bahan setelah mendapatkan sertifikat halal atau selanjutnya disingkat (PPH) yaitu rangkaian kegiatan
memalsukan logo halal pada produknya (bagi guna menjamin kehalalan produk yang mencakup
produsen yang belum memperoleh sertifikat halal dari penyediaan bahan, pengolahan, penyimpanan,
MUI). Pemalsuan ini dilatarbelakangi beberapa pengemasan, pendistribusian, penjualan, dan
kemungkinan, misalnya: (Nuryati, 2008) penyajian Produk. Kemudian pada Pasal 1 point 4)
a. Sistem birokrasi yang terlalu prosedural. terkait bahan merupakan unsur yang akan digunakan
b. Kontrol dari pemerintah atau pihak yang guna membuat atau menghasilkan sebuah Produk.
berwenang terlalu longgar. Dan terakhir pada pasal 1 point 5) dalam hal Jaminan
c. Undang-Undang yang lemah. Produk Halal disingkat (JPH) merupakan kepastian
hukum dari tingkat kehalalan suatu produk yang
Konsumen harus tetap waspada dan berhati-hati
dibuktikan dengan adanya sertifikasi halal.
ketika membeli suatu produk. Selain label halal,
Dengan demikian di Banten terkait halal food
kemasan produk perlu pencantuman tanggal
yang berupa makanan halal menjadi potensi yang
kadaluwarsa (expired date) dan nomor registrasi dari
besar guna mensejahterahkan perekonomian
BPPOM RI atau Depkes yang memberikan jaminan
masyarakat setempat melalui halal food ini. Potensi
bahwa produk tersebut aman bagi tubuh dan tidak
lainya terkait halal food yang ada pada makanan snack
membahayakan kesehatan. Meskipun pada awalnya
akar kelapa, minuman jahe aren, olahan singkong
produk berstatus halal serta baik (thayyib), jika
opak, kopi, Rabeg daging sapi dan Kentang Mustofa
dikonsumsi melebihi batas kadaluwarsa dapat menjadi
yang menjadi ciri khas makanan tradisional Banten ini
racun bagi tubuh.
dapat menjadi contoh dalam mendongkrak
Label Halal Indonesia telah ditetapkan oleh
perekonomian masyarakat di Banten dan diharpkan
Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH)
menjadi contoh bagi pelaku usaha UMKM lebih luas
Kemenag dan berlaku secara nasional. Ketetapan ini
nasional dan internasional.
tertuang dalam Keputusan Kepala BPJPH Nomor 40
Untuk meningkatkan usaha UMKM tidak lepas
Tahun 2022 tentang Penetapan Label Halal sebagai
pula dari suport keuangan sebagai modal untuk

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 9(01), 2023, 903
meningkatkan produktifitas prodak UMKM kendala Dari hasil penelitian yang dilakukan tingkatan intensi
yang di hadapi UMKM dalam permodalan yang membeli produk halal pada masyarakat Banten masuk
melibatkan pihak investor adalah: pada kategori memiliki intensi membeli produk halal
a. UMKM tidak memiliki agunan jaminan yang tinggi. Fakta empiris di Banten jumlah penduduk
memadai. muslim mayoritas sebanyak 94,81% dari total jumlah
b. Penyaluran pembiayaan kepada UMKM penduduk 12.251.985. menunjukkan bahwa penduduk
cenderung memerlukan biaya overhead yang Propinsi Banten mayoritas muslim, memproteksi
tinggi dikarenakan secara nominal pembiayaan atau melindungi umat Islam dari mengkonsumsi
UMKM relatif rendah. makanan, obat-obatan dan kosmetika yang berasal
c. UMKM tidak memiliki pencatatan keuangan yang dari jenis dan zat yang tidak halal. Dalam praktiknya,
memadai sehingga sulit untuk melakukan audit gaya hidup halal membawa manfaat besar bagi
keuangan. kualitas hidup seseorang. Makan segala sesuatu yang
d. Memerlukan dana yang mampu mengakomodir baik, aman dan sehat secara alami meningkatkan
dalam memperluas usaha membuka outlet-outlet kondisi fisik dan mental kita. Tubuh menerima nutrisi
di daerah dan pedesaan dalam upaya yang baik dan cukup, pikiran tenang mengetahui
mengembangkan UMKM. bahwa semua yang digunakan aman dan berkualitas
tinggi. Gaya hidup halal yang mengutamakan
4. KESIMPULAN martabat manusia, standar kebersihan dan keamanan
Halal adalah sesuatu yang dengannya terurailah melindungi kita maka perlu dipastikan semua tahapan
buhul yang membahayakan dan Allah produksi hingga pendistribusian adalah produk halal.
memperbolehkan untuk dikerjakan menurut ajaran Lembaga sertifikasi halal seperti Lembaga Penelitian
Islam. Tubuh manusia memerlukan makanan dan Pangan, Obat, dan Kosmetika Majelis Ulama
minuman yang halal, sehat dan baik dikonsumsi oleh Indonesia (LPPOM MUI) bertanggung jawab untuk
tubuh sehingga tidak mencelakakan diri manusia. pelabelan peraturan halal di Indonesia. Pengembangan
Allah memberi batasan-batasan untuk makanan dan halal lifestyle di Banten juga harus melibatkan
mimunan harus halal dan baik (thayyib) yang boleh masyarakat luas dengan memberikan edukasi
dikonsumsi. Halal berarti dari cara memperolehnya, mengenai makna halal lifestyle yang tidak hanya
cara mengolahnya serta menyajikannya. Sedangkan mengikat masyarakat muslim tetapi juga dapat
thayyib berarti makanan itu harus baik, bermutu dan dipraktikkan oleh masyarakat luas karena memiliki
bernilai gizi tinggi. Meskipun penduduk muslim begitu banyak manfaat halal. gaya hidup selain itu,
Banten adalah mayoritas, hal tersebut belum orang yang berkecimpung dalam halal lifestyle juga
menjamin kepedulian masyarakat akan label halal. harus mengetahui informasi terkait produk halal dan
Dikhawatirkan masyarakat Banten melakukan standarisasinya, sehingga halal lifestyle bukan hanya
pembelian produk makanan dan minuman olahan sekedar ungkapan, tetapi benar-benar dapat membawa
dengan hanya mementingkan gaya hidup/trend yang berkah baik bagi diri sendiri maupun orang-orang di
ada saat ini. Hal ini dikarenakan teknologi informasi sekitarnya.
yang berkembang sangat cepat, sehingga dapat
merubah gaya hidup seseoarang. Selain itu, dilokasi 5. REFERENSI
yang berbeda hasil wawancara dengan masyarakat dan (Depag R.I.), D. A. R. I. (1971). Al-Qur’an dan
konsumen di Banten juga menyatakan bahwa sangat Terjemahan (Soenarjo (ed.); YP Tafsir).
memperhatikan dan terkadang memperhatikan label Pentafsir Al-Qur’an.
Abdul Azis Dahlan. (1996). Ensiklopedi Hukum
halal dalam kemasan produk makanan dan minuman.
Islam. Ikhtiar Baru Van Hoeve.
Setelah mengetahui label halal pada produk barulah Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal. (2022).
memutuskan membeli produk tersebut karena State of the Global Islamic Economy (SGIE).
menurut konsumen yang peduli terhadap label halal Halal.go.id.
pada produk tersebut adalah produk yang halal dan Girindra, A. (2005). Pengukir Sejarah Sertifikasi
sehat. Halal. LP POM MUI.
Untuk mengetahui intensi masyarakat Muslim Hamka. (1982). Tafsir Al Ashar Juz VI. Panji
Masyarakat.
Banten dalam mengkonsumsi makanan halal,
Hamka. (1984). Tafsir Al Ashar Juz VIII. Panji
penelitian melibatkan responden dan pelaku usaha. Masyarakat.
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 9(01), 2023, 904
Herlena, Y. K. D. B. (2014). Hubungan Antara Sabiq, S. (1987). Fikih Sunnah. M. Syaf. Al-MAArif.
Persepsi Terhadap Kelompok Referensi Dengan Sumodiningrat, G. (1998). Membangun
Pengambilan Keputusan Membeli Produk Perekonomian Rakyat. Pustaka Pelajar.
Kosmetik Tanpa Label Halal Pada Mahasiswi Sunyoto, D. (2013). Teori Kuesioner Analisis Data
Muslim. Jurnal Psikologi Integratif, II. No.1. Untuk Pemasaran Dan Perilaku Konsumen.
Kesehatan, K. (n.d.). Makalah Kesehatan. Graha Ilmu.
KEMENKES. R.I. Suryaman, D. J. (2016). Manajemen Kewirausahaan
Mubyarto. (1996). Ekonomi Rakyat dan Program Masyarakat Desa. ALFABETA.
IDT. Aditya Media. Suryani, H. (2014). Metode Riset Kuantitatif Teori
Nafis, M. C. (2011). Teori hukum ekonomi syariah dan Aplikasi pada Penelitian Bidang Manajemen
(Catakan Ke). Penerbit Universitas Indonesia. dan Ekonomi Islam,. Kencana.
Najmudin, N., & Syihabudin, S. (2022). Religiosity Syihabudin, & Najmudin. (2021). Effectiveness Of
and Halal Certification: Its Effect on Interest in Product Diversification And Halal Labeling On
Buying Traditional Food. Li Falah: Jurnal Studi Purchasing Decisions Of Msme Food Products
Ekonomi Dan Bisnis Islam, 6(2), 79. During The Covid Pandemic 19. In Nveo-Natural
https://doi.org/10.31332/lifalah.v6i2.2994 Volatiles & Essential Oils ….
Najmudin, N., Syihabudin, S., & Fatoni, A. (2021). https://www.nveo.org/index.php/journal/article/
the Effect of Halal Awareness and Food view/4037
Ingredients on Consumer Interests of Culinary Wahyu, P. (2016). “Pengaruh Label Halal Terhadap
Seafood Beach Tourism. ISLAMICONOMIC: Keputusan Pembelian Kosmetik.” Jurnal
Jurnal Ekonomi Islam, 12(1), 23–38. Ekonomi Syariah
https://doi.org/10.32678/ijei.v12i1.273 Indonesia:Http:Www.Ejuournal.Almaata.Ac.Id,
Nuryati, S. (2008). Halalkah Makanan Anda ? PT VI,No.2.
Aqwam Media Profetika. Zulham. (2018). Peran Negara dalam Perlindungan
Pratama Rahardja, M. M. (2010). Teori Ekonomi Konsumen Muslim terhadap Produk Halal.
Mikro Suatu Pengantar. Lembaga Penerbit Kenaca.
Fakultas Ekonomi Univesitas Indonesia.
Rusdiana, A. (2018). Kewirausahaan: Teori dan
Praktek. Pustaka Setia.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534

You might also like