Andeno Rizkyan Putra/ 2702367800: Tugas Personal Ke-2 (Minggu 7 / Sesi 11)

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 3

Tugas Personal ke-2

(Minggu 7 / Sesi 11)

Andeno Rizkyan Putra/ 2702367800


Buatlah sebuah essay: minimal 1 halaman; Font: Times New Roman; ukuran: 12;
spasi: 1,5
Daftar Pustaka (referensi) harus ada (minimal 3, salah satunya lecturer note)
Indikator Penilaian:
Penilaian
Indikator
85-100 75-84 65-74 0 - 64
1. Mendeskripsikan Artikel Hanya 2 Hanya 1 Tidak ada indicator
teori terkait memuat indikator indikator yang yang jelas, lengkap
demokrasi secara yang jelas, tepat, jelas dan dan tepat
Pancasila lengkap, jelas tepat dan lengkap
2. Menjelaskan dan tepat lengkap
teori terkait indicator
kepemimpinan 1,2,3 dan 4
yang efektif
3. Menyebutkan
dan menjelaskan
orang/tokoh
yang
dimaksudkan
4. Memberikan
alasan terkait
point 3

Deskripsikanlah contoh pemimpin yang demokratis sesuai dengan kriteria pemimpin yang
sesuai dengan demokrasi Pancasila dan kepemimpinan Pancasila! Jika Anda bisa
menyebutkan namanya, silakan sebutkan Namanya, tetapi bila kriteria tersebut tersebar di
beberapa orang, silakan sebutkan nama orang-orang tersebut dan kriteria-kriterianya!

Character Building: Pancasila


Jenderal Abdul Haris Nasution

Jenderal Abdul Haris Nasution. Ia adalah pemimpin Indonesia yang berperan penting dalam
memfungsikan perasaan nasionalis untuk memulai perjalanan reformasi dan perubahan.
Beliau dikenal teguh pendirian dan sederhana. Dan salah satu Jenderal Bintang 5. AH
Nasution diketahui sangat menjunjung tinggi ideologi dan konstitusi bangsa, yaitu Pancasila
dan UUD 1945.

Ia mengalami tekanan besar saat menjabat sebagai pemimpin Indonesia karena memiliki tugas
untuk mencapai kemerdekaan dan kestabilan bangsa. Ia juga harus berhubungan dengan
berbagai fraksi politik dan pihak lain dalam perjalanan ini. Di bawah kepemimpinan
Nasution, pemilu berjalan dengan transparan dan diharapkan akan menciptakan keberlanjutan
kehidupan bangsa Indonesia. Selain itu, Nasution juga pernah mengatakan bahwa demokrasi
Pancasila itu hanya akan bertahan jika bangsa Indonesia tetap cekatan dalam memelihara
nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila.

Di sisi lain, pemimpin demokratis juga harus berperan dalam mempertahankan hubungan
yang baik dengan pihak-pihak internal maupun eksternal. Hal ini dilakukan dengan menjalin
komunikasi yang efektif, menjalankan sistem pemerintahan yang terbuka, dan
mengalokasikan sumber daya secara merata untuk semua anggota masyarakat. Dia juga
dikenal sebagai jenderal yang anti korupsi.

Nasution mampu menciptakan rasa percaya dan kesamaan di antara masyarakat Indonesia
dengan menjaga hak-hak asasi manusia, memfasilitasi hak suara masyarakat, dan menjaga
ketertiban umum. Salah satunya dengan membuat PETISI 50 untuk mengkritik pemerintahan
yang mengaku Pancasila,tetapi tidak sesuai pelaksanaan Bersama Bung Hatta dan Ali
Sadikin. Dia berpegang teguh pada Pancasila dan menginginkan Pancasila sebagai ideologi
yang akan menjadi besar dan tidak terpengaruh ideologi yang melenceng dari Pancasila.

Secara keseluruhan, pemimpin demokratis seperti Nasution berperan penting dalam menjaga
keharmonisan dalam masyarakat dan mendorong pertumbuhan bangsa yang sehat. Maka tidak
heran dia disebut sebagai Jenderal Pemikir. Beliau juga hidup pada masa Pemerintahan 3
jaman yaitu Orde Lama,Orde Baru, dan Reformasi.

Sebagai kesimpulan demokrasi Pancasila merupakan yang sesuai dengan ideologi Pancasila.
Untuk memastikan pengalaman bangsa yang merata dan berkesinambungan, Pancasila perlu
diterapkan secara merata di seluruh tata negara Indonesia, baik pada pembentukan
peraturan maupun pengawasan yang dilakukan oleh Negara. Pencatatan Pancasila pada

Character Building: Pancasila


pembentukan peraturan memberikan rujukan kepada bangsa dan bangsa lain tentang
tujuan negara yang akan diwujudkan. Sedangkan, pengawasan Pancasila yang dilakukan oleh
Negara menjadi alat untuk menegakkan prinsip-prinsip Pancasila dan melindungi negara dari
tekanan eksternal dan internal itu sendiri.

Character Building: Pancasila

You might also like