Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 7

Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,

ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950


Volume XX Nomor XX, Bulan Tahun

Pengembangan media visual pembelajaran untuk kelancaran bekomunikasi


dengan bahasa isyarat anak tunarungu disekolah dasar

(Kadek Linda Purniasihi1), (Ni Putu Ayu Septiani2), (Nur Rohmah³)


(1PGSD FKIP Universitas Primagraha)
(2PGSD FKIP Universitas Primagraha)
(³PGSD FKIP Universitas Primagraha)
( kadeklinda0107@gamil.com), (2niputuayuseptiani2@gmail.com)
1

(³nurr08262@gmail.com),

ABSTRACT

Deaf children learn differently than normal children in general. Understanding of


language and vocabulary cannot be explained and captured by the senses of the
deaf and hard of hearing. One way to learn For deaf children, vision can be
maximized. the sense of sight as a tool to improve language skills and the use of
sign language as a language communication tool for deaf people. It is a challenge
for a teacher to prepare or create learning media that can increase students'
creativity, interests and talents, because deaf children are different from children
in general so their learning methods are also different. Based on the results of
observation research, learning media carried out by teachers is quite varied,
however, researchers want to add variety to learning by using visual media. The
aim of this research is to develop visual learning media to ensure smooth sign
language communication for deaf children, determine the practicality of learning
media and improve the language skills of deaf children. The result of this research
is the production of visual media for deaf children to learn sign language for class
IV students at SLB Negeri Gajah City. The method used in this research is
descriptive qualitative as well as a literature review or literature study obtained by
searching for literature sources that are relevant to the research topic

Keywords: visual media, sign language, deaf children

ABSTRAK

Anak tunarungu belajar secara berbeda dibandingkan anak normal


secara umum. Pemahaman bahasa dan kosa kata tidak dapat dijelaskan dan
ditangkap oleh indra tuli dan sulit mendengar. Salah satu cara untuk belajar
Untuk anak tunarungu bisa dimaksimalkan dengan penglihatan. indra penglihatan
sebagai alat untuk meningkatkan keterampilan bahasa dan penggunaan bahasa
isyarat sebagai alat komunikasi bahasa untuk orang tuli. Menjadi sebuah
tantangan bagi seorang guru untuk menyiapkan ataupun membuat media
pembelajaran yang mampu meningkatkan kreativitas, minat dan bakat siswa,
karena anak dengan penyandang tunarungu berbeda dengan anak pada umunya
1
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume XX Nomor XX, Bulan Tahun

jadi cara pembelajarannya pun berbeda. Berdasarkan hasil penelitian observasi


media pembelajaran yang di lakukan oleh guru sudah cukup bervariasi namun,
peneliti ingin menambah variasi pembelajaran dengan menggunakan media
visual. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan media pembelajaran visual
untuk menjamin kelancaran komunikasi bahasa isyarat anak tunarungu,
mengetahui kepraktisan media pembelajaran dan meningkatkan kemampuan
berbahasa anak tunarungu. Hasil dari penelitian ini adalah produksi media visual
bagi anak tunarungu untuk belajar bahasa isyarat siswa kelas IV di SLB negeri
kota gajah. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kualitatif serta literature review atau kajian pustaka yang didapatkan dengan
mencari sumber literature yang relevan dengan topik penelitian

Kata Kunci: media visual, bahasa isyarat, anak tuarungu

A. Pendahuluan (Mudjiyanto, 2018). Media visual


Anak tunarungu merupakan kondisi merupakan media yang sangat
dimana seorang anak mengalami penting bagi anak tunarungu karena
gangguan pendengaran indra sebagai visual, lingkungan visual ini
pendengarannya. Gangguan ini menjadi solusi pembelajaran bagi
menyebabkan berkurangnya anak tuli Banyak solusi dari penelitian
kemampuan pendengaran Menurut sebelumnya yang memberikan solusi
Hernawat (2007), anak tunarungu Pembelajaran anak tunarungu pada
yang mengalami gangguan penelitian ini masih menggunakan
pendengaran yang menyebabkan media visual Media visual ini tentu
kecacatan pendengaran yang menjadi solusi pembelajaran
bervariasi dari ringan hingga sangat terpenting bagi anak tunarungu
berat digolongkan sebagai tuli dan sumber daya visual yang diterima
tidak terdengar (Indriaturrahmi et al., oleh anak-anak (Inclusive, 2018).
2019). Komunikasi biasanya Terjadi dalam proses komunikasi
dilakukan secara lisan atau verbal, kosakata rendah dan kurang
sehingga kedua belah pihak lancarnya proses berbicara kurang
(Indriaturrahmi dkk., 2019) dapat lebih anak tunarungu berat Karena
saling memahami. Jika Anda tidak kosakata saya buruk sulit memahami
bisa melakukannya dalam bahasa, apa yang dibicarakan anak tunarungu
Anda bisa melakukannya. Teknik ini (Arifuddin et al., 2018).
disebut komunikasi non-verbal.

2
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume XX Nomor XX, Bulan Tahun

. Cara menerangkan media visual penyandang tunarungu maupun anak


kepada anak tuna rungu yaitu dengan umum, seperti media visual, video,
bahasa bibir, gerakan bibir, dan gambar, permainan ataupun media
penggunaan bahasa isyarat. Menurut lainnya yang membantu siswa
Mardiyani,Dkk (2012) menyatakan memahaminya (Mursita, 2015).
bahasa isyarat adalah metode Media audio-visual memainkan
komunikasi untuk orang-orang yang peran penting dalam proses
tunarungu atau tuli dimana gerakan pendidikan, terutama ketika
tangan, gerakan tubuh dan ekspresi digunakan oleh guru dan peserta
wajah menyampaikan struktur tata didik. Media audio-visual memberikan
bahasa dan makna. Bahasa isyarat banyak stimulus kepada peserta
adalah bahasa yang tidak didik, karena sifat audio- visual/suara-
menggunakan suara tetapi bahasa gambar.Semenderiadis dan Mortidou
yang mengutamakan komunikasi (2009) mengungkapkan bahwa
manual, bahasa tubuh dan gerak audio-visual dapat memperkaya
bibir.(Indriaturrahmi et al., 2019). lingkungan belajar seperti
Hambatan bagi anak penyandang mengeksplorasi suatu hal, melakukan
tunarungu memang cukup berat eksperimen dan pertemuan, serta
terutama mengenai pendengaran mendorong peserta didik untuk
sehingga komunikasi yang kurang mengembangkan keterampilan
kondusif ketika berkomunikasi komunikasi dan mengungkapkan
dengan anak biasa atau umum pikirannya (Arifuddin et al., 2018).
(Inclusive, 2018). Namun, hak anak Bahasa isyarat merupakan salah satu
tunarungu sama seperti anak pada metode yang paling sering di
umumnya hanya saja cara gunakan oleh para guru dalam
pembelajaran yang diberikan untuk mengajarkan anak tunarungu, namun
berkomunikasi cukup berbeda terkadang bahasa isyarat saja kurang
(Pertiwi, 2017). cukup karena anak pada umumnya
Media yang cukup bervariasi akan lebih banyak tidak mengerti bahasa
membantu anak tunarungu lebih isyarat maka dari itu anak tunarungu
mudah memahami apa yang juga harus di ajarkan kosa kata agar
diajarkan oleh guru seperti cara lebih bagus lagi di dalam
berkomunikasi dengan sesama anak

3
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume XX Nomor XX, Bulan Tahun

berkomunikasi (Rahayu, S., & penelitian kualitatif dengan


Khasanah, 2022). pendekatan deskriptif. Penelitian
Rangsangan visual ini dipilih oleh deskriptif kualitatif merupakan jenis
guru penelitian yang bertujuan untuk
karena bagi anak yang mengalami mendeskripsikan dan
kelainan pendengaran atau mengilustrasikan semua fenomena
tunarungu, praktik yang terjadi, baik yang bersifat
pengalaman lebih banyak tergantung alamiah maupun buatan manusia.
pada indera penglihatan. Hal ini Subjek penelitian ini adalah siswa
sesuai dengan apa yang dikemukan Kelas IV SLB negeri kota gajah
oleh Efendi (2009: 74) bagi anak Kab.Lampung tengah pada tahun
tunarungu peranan penglihatan selain ajaran 2023/2024. Pengumpulan
sebagai sarana memperoleh data yang dilakukan dalam
pengalaman persepsi visual, penelitian ini adalah observasi,
sekaligus sebagai pengganti dokumentasi, wawancara dan
persepsi auditif anak tunarungu tinjauan pustaka atau disebut juga
(Nurbayani et al., 2017). dengan tinjauan pustaka.
Observasi dilakukan untuk
Maka dari itu berdasarkan mengetahui kondisi sebenarnya
permasalahan tersebut, maka peneliti yang terjadi di lapangan. Penelitian
melakukan kajian penelitian kemudian ditarik dari jurnal Google
“pengembangan media visual Schooler dan artikel lainnya untuk
pembelajaran untuk kelancaran penelitian yang lebih
berkomunikasi dengan bahasa komprehensif.
isyarat untuk anak tunarungu
disekolah dasar” C.Hasil Penelitian dan
Pembahasan
Pada kelas IV di SLB kota gajah
proses pengajaran pembelajaran
B. Metode Penelitian
sudah cukup bervariasi, dimana
Penelitian ini dilakukan di sekolah seorang guru tidak menggunakan
satu metode pembelajaran saja.
luar biasa negeri kota gajah.
Terutama pada pola pengajaran
Desain penelitian ini dilakukan terkait komunikasi terhadap anak
tunarungu. Dari hasil wawancara
dengan menggunakan metode

4
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume XX Nomor XX, Bulan Tahun

yang sudah dilakukan dapat Dari hasil penelitian, Maka dari itu
disimpulkan bahwa metode peneliti menyarankan agar sekolah
komunikasi yang diajarakan kepada dapat menggunakan metode audio
anak tunarungu ada 2 macam yaitu visual jika itu memang
metode bahasa isyarat menggunakan memungkinkan karena dengan
tangan dan metode pengucapan menggunakan referensi metode
mimik wajah dan bibir, itu dilakukan gambar ataupun video anak akan
karena jika hanya menggunakan lebih mudah memahami dan lebih
metode bahasa isyarat saja anak berkembang cara berkomunikasi
tunarungu akan susah bersosialisa dengan sesama anak tunarungu dan
dengan lingkungan sekitar karena anak sosial pada umumnya.
tidak banyak yang mengerti bahasa
isyarat, namun jika dilatih dengan
cara pengucapannya juga maka
suara mereka akan terlatih untuk
E. Kesimpulan dan saran
keluar walaupun tidak begitu jelas.
Membuat anak menjadi lebih aktif Berdasarkan hasil penelitian dan
dan saling bekerja sama antara sama
pembahasan dapat disimpulkan
lainnya dan dengan anak melihat
medianya secara langsung dapat bahwa metode media audio visual
menambah pengetahuan anak serta
mampu meningkatkan komunikasi
membuat anak senang dan tidak
bosan serta termotivasi dengan anak tunarungu.
adanya penghargaan/reward dengan
Pembelajaran melalui media audio
bentuk bintang tersebut (Fatekhah &
Budi Utami, 2022). visual dapat meningkatkan
Selain itu video di era serba di gital
penguasaan kosa kata pada anak
zaman sekarang ini sangat canggih
yang memungkinkan tunarungu ternyata sangat efektif
peneliti atau seorang pendidik untuk
untuk penguasaan kosa kata. Hal ini
menciptakan imajenasi dan menggali
pengetahuan terhadap tema terjadi karena
yang ingin disampaikan dengan
anak- anak pasti akan sangat
mudah dari video youtube yang di
tayangkan dapat berulang- ulang antusius untuk melihat video
sehingga memungkinkan anak dapat
mengenai cara berkomunikasi
memahami pembelajaran yang di
berikan oleh peneliti dan guru sesama anak tunarungu dan anak
dengan baik. Dalam memahami
sosial pada umumnya dan di sertai
hubungan antara bunyi dan bentuk
huruf serta membaca dan gambar dan video. Video di ambil dari
menuliskan nama sendiri. Hal
youtube yang diproyeksikan melalui
tersebut sesuai dengan teori Chiara
(2018), bahwa penggunaan media laptop ke proyektour sehingga
video pembelajaran maupun media
terlihat jelas gambar dan suara dapat
audio visual memberikan
pengetahuan pada anak, sehingga di tangkap oleh panca indra serta
dapat belajar dengan aktif dan
mudah di ingat anak.
mandiri.

5
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume XX Nomor XX, Bulan Tahun

pada Anak Kelompok B di TK


Islam Ruhama Kota Bekasi).
Saran
Jurnal Ilmiah Mandala Education,
Berdasarkan penelitian yang 8(4), 2859–2867.
https://doi.org/10.58258/jime.v8i4
dilakukan, peneliti mengembangkan
.3997
beberapa gagasan: Inclusive, J. (2018). 75 Inclusive:
Journal of Special Education. IV,
1. bagi peserta didik, setiap siswa
75–78.
hendaknya dapat berpartisipasi Indriaturrahmi, I., Fitriani, F., & Sri
Utami, W. Z. (2019).
dalam diskusi dengan teman
Pengembangan Media
sejawatnya untuk menjaga Pembelajaran Interaktif Bahasa
Isyarat Anak Tunarungu. JPIn:
pengetahuan.
Jurnal Pendidik Indonesia, 2(2),
2. guru harus meningkatkan proses 30–36.
https://doi.org/10.47165/jpin.v2i2.
belajar mengajar dengan banyak
73
waktu belajar bisa melakukannya Mudjiyanto, B. (2018). Pola
Komunikasi Siswa Tunarungu Di
dengan sangat baik.
Sekolah Luar Biasa Negeri
3. Bagi para ilmuwan jika mereka Bagian B Kota Jayapura
Communication Patterns for Deaf
mau pendekatan yang berbeda Students in the State Extra
dicoba Perhatikan waktu belajar School Part B, Jayapura City.
Jurnal Studi Komunikasi Dan
dapat berfungsi secara optimal Media, 22(2), 151–166.
Mursita, R. A. (2015). Respon
Tunarungu Terhadap
DAFTAR PUSTAKA Penggunaan Sistem Bahasa
Isyarat Indonesa ( Sibi ) Dan.
Arifuddin, A., Ratnawati, I. I., & Inklusi, 2(2), 221–232.
Prasetya, K. H. (2018). Nurbayani, S., Sendratasik, J.,
Pemerolehan Kosakata Sendratasik, Y. J., & Asriati, A.
Berdasarkan Kelas Kata Bahasa (2017). Menumbuhkan
Indonesia Pada Anak Tunarungu Kreativitas Anak-Anak
Kelas I Di Sdlb B Negeri Tunarungu Dalan Kegiatan
Balikpapan Tahun Ajaran Pengembangan Diri Seni Tari di
2017/2018 (Kajian SLB Negeri 2 Padang. Jurnal
Psikolinguistik). Jurnal Basataka Sendratasik, 6(1), 18–27.
(JBT), 1(2), 1–10. Pertiwi, A.-N. (2017). Pengaruh
https://doi.org/10.36277/basatak Mewarnai Gambar Binatang
a.v1i2.32 Untuk Mengurangi Perilaku
Fatekhah, N., & Budi Utami, F. Hiperaktif Anak Tunarungu Kelas
(2022). UPAYA 1 Di Slb Bc Ypni Pameungpeuk
MENINGKATKAN KEMAMPUAN Kabupaten Bandung.
PENGUASAN KOSA KATA PEDAGOGIA Jurnal Ilmu
MELALUI MEDIA AUDIO Pendidikan, 13(3), 123.
VISUAL (Penelitian Tindakan https://doi.org/10.17509/pedagog

6
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume XX Nomor XX, Bulan Tahun

ia.v13i3.5998
Rahayu, S., & Khasanah, B. A.
(2022). Pengembangan Media
Visual Arstorling pada
Pembelajaran Matematika Bagi
Anak Tunarungu. Jurnal
Pendidikan Dan Konseling, 4,
1349–1358.

You might also like