Professional Documents
Culture Documents
Uin Khas
Uin Khas
Uin Khas
Siti Nafisa1
1
Bimbingan dan Konseling Islam, Fakultas Dakwah, Universitas Islam Negeri Kiai Haji
Achmad Siddiq Jember, Indonesia
*E-mail: sitinafisasurip@gmail.com
Abstract
Guidance and counseling services are the provision of assistance from counselors/experts
to counselees directly either individually or in groups in terms of understanding
themselves and their potential. The urgency of holding guidance and counseling services
at Madrasah Aliyah Ar-Risalah is that researchers are interested in researching the form
of services used by BK teachers in alleviating problems experienced by class XI students.
The focus of the problem in this study are: 1) How does the guidance and counseling
teacher provide guidance and counseling to the students of Madrasah Aliyah Ar-Risalah
Ajung Jember who are facing problems? 2) What form of guidance and counseling
services does the BK teacher apply for Madrasah Aliyah Ar-Risalah Ajung Jember
students who are facing problems? The aims of this research are: 1) Describe and explain
about BK teachers in carrying out guidance and counseling to students who are facing
problems. 2) Explaining the form of service applied by the BK teacher in dealing with
problems. In this study, the approach used is qualitative with the type of research field
research (field research) with data collection techniques using observations, interviews and
documentation. The results of this study: 1. Guidance and counseling teachers in
implementing guidance and counseling are using an interpersonal communication
approach. Openness. b) Empathy (empathy). c) Supportive behavior (Supportiveness). d)
Positive behavior (positiveness). e) Equality. 2. Teacher counseling guidance in dealing
with problems experienced by students is to use individual counseling services.
Keywords: Services, Guidance and Counseling.
1
Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, dan Konseling Islam
Vol. 4, No. 2 (2021), pp. xx-xx
Abstrak
Layanan bimbingan dan konseling merupakan pemberian bantuan dari
konselor/tenaga ahli kepada konseli secara langsung baik individual ataupun
kelompok dalam hal memahami dirinya, potensi yang dimilikinya. Urgensi
dari diadakanya layanan bimbingan dan konseling di Madrasah Aliyah Ar-
Risalah adalah peneliti tertarik untuk meneliti tentang bentuk layanan yang di
gunakan guru BK dalam pengentasan masalah yang dialami oleh siswi kelas
XI. Fokus masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana Guru BK
melakukan bimbingan dan konseling kepada siwi Madrasah Aliyah Ar-Risalah
Ajung Jember yang menghadapi masalah? 2) Apa bentuk layanan bimbingan
dan konseling yang diterapkan Guru BK bagi siswi Madrasah Aliyah Ar-
Risalah Ajung Jember yang menghadapi masalah ? Tujuan dari penelitian ini
adalah: 1) Mendeskripsikan dan Menjelaskan tentang Guru BK dalam
melaksanakan bimbingan dan konseling kepada siswi yang menghadapi
masalah. 2) Menjelaskan tentang bentuk layanan yang diterapkan Guru BK
dalam menghadapi masalah. Pada penelitian ini pendekatan yang digunakan
adalah kualitatif dengan jenis peneltian Field research (penelitian lapangan)
dengan tekhnik pengumpulan data menggunakan Observasi, wawancara dan
dokumentasi. Hasil dari penelitian ini: 1. Guru bimbingan dan konseling
dalam melaksanakan bimbingan dan konseling adalah dengan menggunakan
pendekatan komunikasi interpersonal. a) Keterbukaan (Opennes). b) Empati
(empathy). c) Perilaku suportif (Suportiveness). d) Perilaku Positif
(positiveness). e) Kesamaan/kesetaraan (Equality). 2. Guru bimbingan
konseling dalam menangani masalah yang dialami oleh siswi adalah dengan
menggunakan layanan konseling individu.
Kata Kunci: Layanan, Bimbingan dan Konseling.
Pendahuluan
Manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai makhluk sosial yang memiliki
kebutuhan bersosialisasi tidak memandang laki-laki ataupun perempuan. Manusia
merupakan Makhluk yang saling timbal balik, mereka membutuhkan manusia lain
untuk melanjutkan kelangsungan hidupnya. Manusia dalam hidupnya yang saling
tolong menolong kepada yang lainya, dari waktu lahir sampai mati tidak
memandang saudara, teman ataupun tetangga. Manusia dalam berinteraksi
membutuhkan orang lain memenuhi kebutuhan hidup nya yaitu berupa kebutuhan
biologis dan kebutuhan Psikologis. Dalam hal ini individu satu dengan individu yang
lain harus hidup saling berdampingan (Suryani, 2018).
2
Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, dan Konseling Islam
Vol. 4, No. 2 (2021), pp. xx-xx
Interaksi yang terjadi antar manusia satu dengan yang lainya adalah melalui
komunikasi. Menurut Hardjana dalam dalam Ascharisa Manusia dapat hidup untuk
berkembang dan berperan sebagai manusia dengan menjalin Interaksi dengan Orang
lain. Komunikasi sangat berperan penting dalam melangsungkan kelanjutan hidup
suatu individu. Kenapa berperan penting? karena setiap hari nya individu bertemu
dengan individu yang lain dan saling berinteraksi dan menjalin hubungan melalui
komunikasi. Dalam menjalin hubungan baik antara seseorang dengan yang lainya
adalah melalui komunikasi (Afrilia, 2020). Al-Qur’an dalam Surat Al-Hujurat(49)
ayat13, sebagai berikut :
َّاس إِ ََّّن أخلأ ْقنأ ُك ْم ّمن ذأ أك ٍرأوأُنْثأى أو أج أعلْنأ ُك ْم ُشعُ ْوابً أوقأباأ ئِ أل لِتأعاأأرفُ ْوج اِ َّن أ ْكأر أم ُكم
ُ أَيأيُّ أها الن
اّللأ أعلِْي ٌم أخبِ ْْي ِ ِ﴾عِْن أد ه۱۳﴿
ّاّلل اأتْ هقى ُكم قلى ا َّن ه
ّ
Artinya : Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-
bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling
mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah
Maha Mengetahui dan Maha Mengenal (Kementerian Agama Republik Indonesia,
2017).
Ayat diatas menjelaskan bahwasanya kita sesama manusia untuk saling
mengenal dan saling berhubungan baik dengan individu lainya. Ketika kita saling
mengenal maka untuk bersosialisasi dengan lainya akan dengan mudah. Manusia
dalam proses hidupnya yang di mulai sejak lahir sampai dewasa memiliki masa
perkembangan dan masa pertumbuhan hal ini juga dialami oleh remaja. Menurut
Hurlock Masa remaja merupakan suatu Masa peralihan baik Fisik maupun Psikis
berubah dari anak-anak menuju dewasa. Pada masa ini merupakan masa dimana
banyak konflik muncul, banyak ke-ingin tahuan dengan dunia luar dan juga
membina hubungan antarpribadi yang baik agar dia dapat diterima baik oleh
lingkungan sosialnya.
Masa remaja yang baik adalah masa remaja yang mampu menyelesaikan
tugas-tugas perkembangannya. Dalam Fase remaja seringkali mengalami
permasalahan tentang Kepribadianya, hubungan dengan orang tua, teman sebaya,
3
Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, dan Konseling Islam
Vol. 4, No. 2 (2021), pp. xx-xx
masalah belajar dan masalah tentang masa depan. Dari beberapa permasalahan
tersebut ada masalah yang mereka mampu untuk mengatasinya sendiri dengan baik
tanpa bantuan orang lain ada juga yang tidak mampu mengatasinya sehingga
permasalahan tersebut menumpuk pada diri remaja yang mengakibatkan Tindakan
yang sifatnya negatif. Permasalahan tersebut apabila tidak diselesaikan atau tidak
diatasi dengan baik maka akan menjadi perilaku yang menyimpang. Adapun faktor
yang menjadi penyebab timbulnya permasalahan adalah faktor internal dan
eksternal, yang mana untuk faktor internal ini berada pada diri remaja itu sendiri,
sedangkan pada faktor eksternal berada pada luar diri yaitu lingkungan keluarga,
sekolah ataupun masyarakat.
Siswi Madrasah Aliyah kelas XI (Sebelas) masuk dalam kategori Remaja.
Karena pada kelas tersebut mereka sudah berusia kisaran 16-17 tahun. Pada usia
tersebut banyak masalah-masalah yang dihadapi, seperti mudah emosi, memiliki ego
yang tinggi dan pola komunikasi yang kurang baik dengan teman sebayanya.
Ditambah lagi faktor lingkungan turut memengaruhinya (Aprilis, 2022). Siswi kelas
XI Madrasah Aliyah Ar-Risalah memiliki permasalahan yang sama sebagaimana
dijelaskan tersebut dengan teman seusianya dan juga dengan tenaga pendidik yang
ada di sekolahnya, yang mana dalam kelas tersebut ada grup-grupan (geng-gengan)
dalam lingkar pertemanan nya yang membuat hubungan antar siswi terhalang grup
nya. Tidak hanya kondisi itu saja, ada beberapa siswi yang kurang bisa
menyampaikan pendapatnya dan cenderung tertutup dengan guru dan juga teman
kelas nya. Kondisi tersebut juga menjadi penghambat dalam proses belajar mengajar
pada kelas XI.
Pelaksanaan bimbingan dan konseling ini memiliki peranan penting pada
lingkungan sekolah dalam membantu penyelesaian permasalahan peserta didik.
Bimbingan dan konseling ialah sesuatu proses pemberian dorongan kepada seorang
secara Continue/ terus menerus serta secara tersusun yang dilaksanakan oleh
konselor yang bertujuan supaya seorang tersebut sanggup menguasai dirinya dan
lingkungannya serta pula bisa membiasakan dirinya sesuai dengan area tinggalnya
sehingga bisa meningkatkan kemampuan yang dimilikinya secara maksimal
(Salahudin, 2016). Bimbingan dan konseling merupakan suatu bentuk pemberian
bantuan yang diberikan oleh konselor yang berguna untuk menangani masalah
4
Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, dan Konseling Islam
Vol. 4, No. 2 (2021), pp. xx-xx
ataupun dalam pengembangan potensi yang dimiliki oleh peserta didik. Pelaksana
dari layanan bimbingan konseling ini merupakan tenaga ahli/professional yang
disebut dengan guru bimbingan dan konseling.
Guru Bimbingan Konseling adalah tenaga pendidik yang berada di
lingkungan Pendidikan yang memiliki wewenang dan tanggung jawab dalam proses
layanan bimbingan dan konseling secara penuh, termasuk dalam mencegah masalah
yang kedepannya akan timbul seperti mengadakan kegiatan yang bersifat positif
(Walgito, 2000). Fungsi dari guru bimbingan dan konseling melalui layanan
konseling adalah mendampingi juga mengarahkan kepada anak didik dalam
mengembangkan kompetensi yang dimilikinya. Hal ini dicantumkan pada Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 tentang Standar isi satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah guru Bimbingan dan Konseling/Konselor
Sekolah, yaitu :
“Layanan konseling berfokus pada pengembangan individu, pengembangan
Sosial, pekerjaan dan Pendidikan. Layanan konseling dapat dilaksanakan dalam
kegiatan-kegiatan didalam ataupun diluar ruangan sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan.” (Menteri Pendidikan/ Organisasi Perburuhan Internasional, 2011)
Layanan bimbingan dan konseling merupakan pemberian bantuan dari
konselor/tenaga ahli kepada konseli secara langsung baik individual ataupun
kelompok dalam hal memahami dirinya, potensi yang dimilikinya. Urgensi dari
diadakannya layanan bimbingan dan konseling di Madrasah Aliyah Ar-Risalah
adalah peneliti tertarik untuk meneliti tentang bentuk layanan yang di gunakan guru
BK dalam pengentasan masalah yang dialami oleh siswi kelas XI. Berdasarkan
kontesk penelitian diatas maka peneliti merumuskan penelitian yang berjudul
“Layanan Bimbingan dan Konseling Guru BK Bagi Siswi Kelas Xi Madrasah Aliyah
Ar-Risalah Ajung Jember”
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif
merupakan pendekatan yang prosedurnya menghasilkan data deskriptif berupa hasil
lisan ataupun objek yang diteliti dan juga kata-kata tertulis. Peneliti menggunakan
pendekatan kualitatif dengan maksud menarasikan fenomena yang temui oleh
5
Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, dan Konseling Islam
Vol. 4, No. 2 (2021), pp. xx-xx
subjek, baik itu peilaku, persepsi, motivasi dan Tindakan yang dituangkan dalam
serangkaian kata (Lexy, 2007). Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah
penelitian lapangan (Field Research) yang berisi Realitas pada obyek yang diteliti
secara langsung atau pengamatan fenomena secara alamiah (Sugiyono, 2017).
Dalam hal ini peneliti melihat kenyataan ataupun kejadian yang terjadi pada
lapangan. Jenis penelitian lapangan ini dipilih oleh peneliti karena ingin
menjelaskan dan memaparkan suatu kejadian yang sesuai dengan tema yang diambil
oleh peneliti yaitu tentang layanan bimbingan dan konseling yang berada di
Madrasah Aliyah Ar-Risalah.
Lokasi penelitian merupakan tempat atau objek penelitian yang digunakan
sebagai tempat dilaksanakanya penelitian. Lokasi penelitian ini berada di Curah
Kates Klompangan Ajung Jember, tepatnya berada di Madrasah Aliyah Ar-Risalah.
Madrasah Aliyah Ar-Risalh merupakan Sekolah yang berada di lingkup pesantren,
yaitu pondok pesantren Ar-Risalah. Alasan Peneliti memilih lokasi Madrasah Aliyah
Ar-Risalah sebagai tempat penelitian adalah untuk melihat layanan bimbingan dan
konseling yang digunkan untuk mengatasi masalah yang dihadapi siswi kelas XI.
Subjek penelitian adalah dalam penelitian ini merupakan Narasumber
ataupun Informan yang dianggap mampu memberikan informasi terkait data yang
akan digali. Pemilihan subyek penelitian ini menggunakan tekhnik purposive
sampling atau berdasar pada pertimbangan yang sudah ditentukan dan memenuh
persyaratan seperti informan yang paling mengetahui dan memiliki keterlibatan
dengan data dilapangan (Hikmawati, 2017). Adapun informan yang ditetapkan dalam
penelitian diantaranya: 1) Guru bimbingan dan konseling Madrasah Aliyah Ar-
Risalah, yaitu Ibu Siti Mu’arofah, S.Pd. 2) Siwi kelas XI Madrasah Aliyah Ar-
Risalah yang berjumlah 5 orang. Dan 3) Wali kelas Kelas XI, yakni ibu Febiyani Cita
Marli, S.E.
Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data dan informasi dalam
penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Pertama. Peneliti
melaksanakan observasi menggunakan pedoman observasi guna memperoleh
beberapa data yakni Lokasi dan letak geografis Madrasah Aliyah Ar-Risalah Ajung
Jember serta Kondisi ataupun suasana para siswi didalam kelas. Kedua, peneliti
melakukan wawancara dengan dua jenis wawancara yaitu wawancara terstruktur
6
Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, dan Konseling Islam
Vol. 4, No. 2 (2021), pp. xx-xx
dan wawancara tidak terstruktur. Ketiga, dokumentasi yang berupa foto, catatan
harian, biografi, tulisan. Dokumentasi dalam tekhnik pengumpul data merupakan
pelengkap dari penggunakan metode observasi dan wawancara (Sugiyono, 2017).
Adapun data dokumentasi yang diperoleh dalam penelitian ini yakni Letak geografis
MA Ar-Risalah Curahkates Ajung Jember, Profil Singkat MA Ar-Risalah
Curahkates Ajung Jember, Struktur MA Ar-Risalah Curahkates Ajung Jember dan
Dokumen lain yang sesuai dari berbagai sumber yang diakui validitasnya.
Analisis data merupakan suatu proses pencarian dan penyusunan data yang
didapat dari lapangan yang berupa wawancara, observasi dan dokumentasi sehingga
mudah difahami dan dapat diinformasikan kepada orang lain (Sugiyono, 2017).
Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi a) Reduksi data
(Data Reduction) yakni merangkum, memilih hal-hal pokok atau yang dianggap
penting yang bertujuan agar peneliti dapat melihat gambaran fokus masalah dengan
mudah. b) Penyajian data (Data Display) yakni data yang direduksi kemudian
disajikan dengan teks narasi dengan tujuan agar peneliti dapat memahami apa yang
terjadi serta dapat merencanakan untuk Tindakan selanjutnya. c) Kesimpulan
(Conclusion) dan Verifikasi, tujuan dari kesimpulan ini adalah untuk menemukan
temuan-temuan baru yang sifatnya sudah jelas.
Keabsahan data dilaksanakan untuk membuktikan kebenaran dari data dalam
suatu penelitian (Sugiyono, 2017). dalam menguji keabsahan data menggunakan
Triangulasi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi sumber dan
triangulasi tekhnik. Tringulasi sumber merupakan proses mendapatkan data dari
sumber lain, Baik itu teman ataupun orangtua dari dari narasumber yang berkaitan.
Tujuan dari triangulasi sumber adalah untuk pengecekan data yang diperoleh apakah
sesuai dengan hasil sebelumnya. Adapun Narasumber yang terlibat dalam triangulasi
sumber ini merupakan narasumber yang telah dipilih melalui purposive sampling.
Melalui tekhnik ini peneliti kemudian membandingakan dan melihat data yang
diperolah dari guru BK, siswi kelas XI dan juga wali kelas. Sedangkan triangulasi
tekhnik adalah suatu metode pengecekan data melalui tekhnik yang telah ditetapkan,
hal ini bisa dilihat dari tekhnik pengumpulan, yaitu observasi, wawancara dan
dokumentasi. Data yang sudah didapat oleh peneliti kemudian dilihat dan dicek
melalui hasil dari observasi dan juga dokumentasi (Sugiyono, 2017).
7
Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, dan Konseling Islam
Vol. 4, No. 2 (2021), pp. xx-xx
8
Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, dan Konseling Islam
Vol. 4, No. 2 (2021), pp. xx-xx
9
Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, dan Konseling Islam
Vol. 4, No. 2 (2021), pp. xx-xx
selama proses bimbingan dan konseling dan juga diluar waktu proses konseling
yang mana ini akan menjadi contoh dan acuan untuk para siswi. Apabila dalam
berperilaku sudah positif hal ini akan mempengaruhi fikiran konselor. Dalam
hal ini apabila dalam proses konseling guru BK terpancing emosi dan sampai
marah hal ini akan sangat menggangu proses konseling.
5) Kesamaan/kesetaraan (equality)
Kesamaan yang dimaksud pada komunikasi interpersonal adalah
kesadaran individu dalam menempatkan diri secara sejajar antar individu dalam
proses komunikasi. Selama proses konseling ini guru BK menempatkan diri
kepada konseli adalah sebagai sahabat dan juga temanya, harapanya, Ketika
konselor mampu menempatkan diri ini konseli dengan mudah menceritakan dan
juga merespon konselor dengan baik.
Bentuk layanan bimbingan dan konseling yang diterapkan Guru BK bagi
siswi Madrasah Aliyah Ar-Risalah Ajung Jember yang menghadapi masalah
Layanan bimbingan konseling yang diberikan oleh Guru bimbingan
konseling Madrasah Aliyah Ar-Risalah Ajung Jember sebagai konselor sekolah
dalam memberikan layanan disesuai dengan permasalahan yang dialami siswi.
Seperti bimbingan individu, karir, belajar maupun sosial, peserta didik yang
mengalami kesulitan dalam penentuan Pendidikan ataupun karir lanjutan maka guru
bimbingan dan konseling memberikan Konseling karir sesuai dengan kebutuhan dari
konseli atau peserta didik yang bersangkutan. Bimbingan karir membantu seseorang
untuk mempersiapkan diri di dunia kerja, memilih kerja sesuai bakat dan minat serta
lain sebagainya (Jatmiko, 2022). Guru bimbingan dan konseling juga memberikan
arahan, motivasi serta nasehat. Guru bimbingan dan konseling di Madrasah Aliyah
Ar-Risalah Ajung Jember menjaring relasi terkait karir maupun dunia Pendidikan di
perguruan tinggi melalui internet ataupun bertanya kepada alumni yang lulus pada
universitas yang disebutkan oleh siswi. Guru bimbingan dan konseling Madrasah
Aliyah Ar-Risalah Ajung Jember setiap kali menangani permasalahan yang dihadapi
siswi ini dihandel sendiri oleh pihaknya dengan tidak melibatkan pihak sekolah yang
lain, hal ini tergantung pada permasalahan yang dihadapi oleh siswi.
10
Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, dan Konseling Islam
Vol. 4, No. 2 (2021), pp. xx-xx
Guru Bimbingan dan Konseling Sebagai agen pengembangan potensi diri dari
siswi ini berdasarkan pada visi dan misi dari sekolah Madrasah Aliyah Ar-Risalah,
hal ini berguna agar sesuai dengan yang Lembaga inginkan, dengan ini para siswi
memanfaatkan sumber belajar yang difasilitasi dari sekolah dengan upaya bisa
mengembangkan potensi para siswi agar mereka memiliki keahlian tertentu yang
bisa dimanfaatkan dan juga dibutuhkan dikemudian hari. Adapun Sumber belajar
yang disediakan oleh pihak sekolah adalah, Lab komputer, Kaligrafi dan juga
wirausaha melalui koperasi siswa.
Guru BK dalam menangani siswi agar tidak terjerumus dalam permasalahan
yang dapat mengganggu perkembangan diri dan juga belajarnya menggunakan
layanan konseling individu dengan Metode yang digunakan adalah diskusi dengan
menambah materi yang berkaitan dengan maraknya permasalahan yang dihadapi
para siswi diluar sana. Seperti materi tentang kenakalan remaja, untuk materi Sex
Education kami menggunakan pemateri dari DP3AKB (Dinas Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Keluarga Berencana) kabupaten Jember.
Guru BK dalam menangani siswi yang sudah terlanjur mendapat masalah
adalah dengan memberikan konseling individu, guru BK selaku tenaga pendidik
dilembaga sekolah juga mengajak mereka dengan melakukan kegiatan yang positif
hal ini harapan nya mampu membuat siswi yang membuat masalah mampu
intropeksi diri.. Setiap pagi sebelum pembelajaran disekolah dimulai para siswi
membaca dzikir Rotibul Haddad. Pembacaan dzikir ini harapan nya mampu
mengontrol perilaku siswi agar tidak melakukan Tindakan yang merugikan diri
sendiri maupun orang lain. Guru Bimbingan dan Konseling juga melakukan home
visit yang di dampingi dengan wali kelas untuk mengunjungi rumah siswi guna
melihat kondisi sosial/interkasi nya di lingkungan rumah, dengan ini mempermudah
guru BK dalam menangani permasalahan yang dialami siswi, selain itu dengan
melakukan home visit berguna untuk menjalin silaturahmi dengan orang tua para
siswi.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwasanya guru bimbingan
konseling dalam menangani masalah yang dialami oleh siswi adalah dengan
menggunakan layanan konseling individu. Konseling individu merupakan proses
konseling yang dilaksanaka oleh satu konselor dan satu konseli yang dalam hal ini
11
Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, dan Konseling Islam
Vol. 4, No. 2 (2021), pp. xx-xx
12
Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, dan Konseling Islam
Vol. 4, No. 2 (2021), pp. xx-xx
Simpulan
Layanan bimbingan konseling yang diberikan oleh Guru bimbingan
konseling Madrasah Aliyah Ar-Risalah Ajung Jember sebagai konselor sekolah
dalam memberikan layanan disesuai dengan permasalahan yang dialami siswi.
Seperti bimbingan individu, karir, belajar maupun sosial, peserta didik yang
mengalami kesulitan dalam penentuan Pendidikan ataupun karir lanjutan maka guru
bimbingan dan konseling memberikan Konseling karir sesuai dengan kebutuhan dari
konseli atau peserta didik yang bersangkutan. Bimbingan karir membantu seseorang
13
Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, dan Konseling Islam
Vol. 4, No. 2 (2021), pp. xx-xx
untuk mempersiapkan diri di dunia kerja, memilih kerja sesuai bakat dan minat serta
lain sebagainya (Jatmiko, 2022). Guru bimbingan dan konseling juga memberikan
arahan, motivasi serta nasehat. Guru bimbingan dan konseling di Madrasah Aliyah
Ar-Risalah Ajung Jember menjaring relasi terkait karir maupun dunia Pendidikan di
perguruan tinggi melalui internet ataupun bertanya kepada alumni yang lulus pada
universitas yang disebutkan oleh siswi. Guru bimbingan dan konseling Madrasah
Aliyah Ar-Risalah Ajung Jember setiap kali menangani permasalahan yang dihadapi
siswi ini dihandel sendiri oleh pihaknya dengan tidak melibatkan pihak sekolah yang
lain, hal ini tergantung pada permasalahan yang dihadapi oleh siswi.
Daftar Pustaka
Afrilia, A. M. dan A. S. A. (2020). Buku Ajar Komunikasi Interpersonal. Magelang:
Pustaka Rumah Cinta.
Aprilis, M. (2022). Perkembangan Moral Remaja di Jorong Rumbai Kecamatan
Mapat Tunggul Kabupaten Pasaman. Sociocouns : Journal of Islamic Guidance
and Counseling, 2, 9–22. Diambil dari
http://sociocouns.uinkhas.ac.id/index.php/sociocouns/article/view/28/18
Hikmawati, F. (2017). Metodologi Penelitian. Depok: Gaja Grafindo.
Jatmiko, A. (2022). Bimbingan Karier Sebagai Upaya Menumbuhkan Nilai-Nilai
Kewirausahaan Islami di Pondok Pesantren Entrepreneur Ad Dhuha Pajangan
Bantul. Sociocouns : Journal of Islamic Guidance and Counseling, 2. Diambil dari
http://sociocouns.uinkhas.ac.id/index.php/sociocouns/article/view/13/14
Kementerian Agama Republik Indonesia. (2017). Alquran dan Terjemahan.
Bandung: PT Sgyma Examedia Arkanleema.
Lexy, M. J. (2007). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Menteri Pendidikan/ Organisasi Perburuhan Internasional. (2011). Panduan
Pelayanan Bimbingan dan Konseling Karir pada satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah. Jakarta: ILO.
Prayitno, dan E. A. (2013). Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling. Jakarta: Rineke
Cipta.
Rahmi, S. (2021). Komunikasi Interpersonal dan Hubunganya dalam Konseling. Aceh:
14
Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, dan Konseling Islam
Vol. 4, No. 2 (2021), pp. xx-xx
15