Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

Jurnal Anestesiologi Indonesia

PENELITIAN

Perbandingan Pengaruh Pemberian Ketamin 0,1 mg/KgBB


dan Parasetamol 1000 mg Secara Intravena Terhadap Kadar
Interleukin-6 pada Pasien Pasca Lower Limb Orthopedic
Surgery
Comparison of Intravenous Ketamine 0.1 mg/Kg and Paracetamol 1000
mg Administration on Interleukin-6 Levels of Patient Underwent Lower
Limb Orthopaedic Surgery
Taufik Eko Nugroho, Adi Sakti Setionegoro, Aria Dian Primatika, Satrio Adi
Wicaksono

Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro/RSUP


Dr. Kariadi, Semarang, Indonesia

Korespondensi: taufik.anestesi@gmail.com

ABSTRACT
Background: Lower limb orthopedic surgery is an orthopedic surgery on the inferior
limb which includes bones, joints, and vascular. Increased systemic interleukin-6 (IL-6)
after surgical procedures increase postoperative morbidity and mortality. As analgetic,
ketamine and paracetamol influence the expression of IL-6.
Objective: To compare the effect of 0.1mg/Kg IV ketamine and 1000 mg IV parasetamol
administration on IL-6 levels of post-lower limb orthopedic surgery patients who received
regional anesthesia.
Methods: Randomized control trial of 54 patients underwent lower limb orthopedic
surgery and met the inclusion and exclusion criteria. Subjects was divided into 3 groups
(K); epidural bupivacaine 0.125%, P1; with the addition of ketamine 0.1 mg/Kg IV and
P2; with additional paracetamol 1000 mg IV postoperatively. Blood samples were taken
2 hours postoperatively to measure the level of IL-6 using the enzyme linked
immunosorbent assay (ELISA) method.
Result: The mean IL-6 group K=72.22±66.93 pg/ml; P1=7.18±4.18 pg/ml and
P2=7.00±2.92 pg/ml. The Kruskal Wallis test showed a significant value (p=0.000). The
Mann-Whitney test showed a significant value on K against P1 (p=0.000) and K against
P2 (p=0.000), while P1 on P2 was not significant (p=0.438).
Conclusion: The administration of ketamine or paracetamol after lower limb orthopedic
surgery significantly reduced levels of IL-6. There is no difference between ketamine and
paracetamol in reducing IL-6 levels after lower limb orthopedic surgery.

Keywords: interleukin-6; ketamine; lower limb orthopedic surgery; paracetamol;


regional anesthesia

Volume 14, Nomor 1, Tahun 2022 31


Jurnal Anestesiologi Indonesia

ABSTRAK
Latar Belakang: Lower limb orthopedic surgery merupakan tindakan bedah ortopedik
pada ekstremitas inferior yang meliputi tulang, sendi, dan vaskular. Peningkatan
interleukin-6 (IL-6) sistemik setelah pembedahan meningkatkan morbiditas dan
mortalitas pascaoperasi. Sebagai analgesik, ketamin dan parasetamol mempengaruhi
ekspresi IL-6.
Tujuan: Penelitian ini adalah untuk membandingkan pengaruh pemberian ketamin
0,1mg/Kg IV dengan parasetamol 1000 mg IV terhadap kadar IL-6 pada pasien pasca
lower limb orthopedic surgery yang mendapatkan regional anestesi.
Metode: Penelitian ini menggunakan randomized control trial pada 54 pasien yang telah
menjalani lower limb orthopaedic surgery dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
Sampel dibagi menjadi 3 kelompok yang terdiri dari kontrol (K); epidural bupivakain
0,125%, perlakuan 1 (P1); dengan tambahan ketamin 0,1 mg/KgBB IV dan perlakuan 2
(P2); dengan tambahan parasetamol 1000 mg IV pascaoperasi. Sampel darah diambil 2
jam pascaoperasi untuk diukur kadar IL-6 menggunakan metode enzyme linked
immunosorbent assay (ELISA).
Hasil: Penelitian ini menghasilan nilai rerata IL-6 kelompok K = 72,22±66,93 pg/ml; P1
= 7,18±4,18 pg/ml dan P2 = 7,00±2,92 pg/ml. Uji Kruskal Wallis menunjukkan nilai
signifikan (p=0,000). Hasil penelitian menunjukkan nilai signifikan pada K terhadap P1
(p=0,000) dan K terhadap P2 (p=0,000), sedangkan P1 terhadap P2 tidak signifikan
(p=0,438).
Kesimpulan: Pemberian ketamin atau parasetamol pasca lower limb orthopaedic surgery
secara signifikan menurunkan kadar IL-6. Tidak ada perbedaan antara ketamin dan
parasetamol dalam menurunkan kadar IL-6 pascaoperasi lower limb orthopedic surgery.

Kata Kunci: interleukin-6; ketamine; lower limb orthopaedic surgery; parasetamol;


regional anestesi

PENDAHULUAN salah satu metode regional anestesi


Operasi ortopedi ekstremitas bawah dengan memasukkan obat anti nyeri ke
(lower limb orthopaedic surgery) adalah dalam cavum epidural medula spinalis.
kelompok prosedur pada struktur Epidural anestesi memiliki kelebihan
muskuloskeletal yang umum dilakukan karena dapat memasukkan obat melalui
dengan peningkatan rasio prosedur syringe pump secara kontinu maupun
hingga 1,6 kali dengan adanya asuransi secara patient controlled analgesia
kesehatan.1 Pembedahan menyebabkan (PCA), akan tetapi pengendalian nyeri
kerusakan jaringan dalam berbagai dengan regional seperti ini hanya melalui
tingkat, teknik anestesi juga jalur neural saja sementara jalur humoral
mempengaruhi respons inflamasi. yang melibatkan pelepasan mediator
Beberapa penelitian menunjukkan inflamasi seperti sitokin proinflamasi
bahwa anestesi dapat menekan fungsi interleukin-1β (IL-1β), interleukin-2 (IL-
respons inflamasi dalam berbagai 2), interleukin-6 (IL-6), interleukin-18
derajat. Epidural anestesi merupakan (IL-18), tumor necrosis factor- (TNF-

Volume 14, Nomor 1, Tahun 2022 32


Jurnal Anestesiologi Indonesia

) tidak dapat dihambat oleh anestesi disfungsi organ dan mortalitas pada
lokal maupun regional. Pilihan trauma dan penyakit kritis. Konsentrasi
penggunaan obat epidural anestesi IL-6 lebih tinggi pada pasien dengan
didasarkan pada durasi operasi. lower syok septik dibandingkan dengan
limb orthopedic surgery dengan durasi mereka dengan syok kardiogenik.3,4
operasi yang lebih panjang
menggunakan bupivakain karena durasi Ketamin menunjukkan efek anti-
kerjanya yang panjang.2 inflamasi sekunder terhadap
penghambatan sitokin proinflamasi,
Interleukin-6 (IL-6) menargetkan khususnya IL-6, yang dikaitkan dengan
beberapa jenis sel dan menginduksi hasil pascaoperasi yang buruk. Beberapa
beragam respons. Respons ini secara penelitian sebelumnya menunjukkan
sederhana, diklasifikasikan sebagai pro- bahwa ketamin memiliki efek
atau anti-inflamasi. Fungsi kunci dari IL- imunomodulasi dalam proses inflamasi.
6 adalah mediasi dari respons fase akut. Ketamin secara langsung dapat menekan
Respons fase akut terjadi ketika proses transkripsi protein pembentuk
rangsangan inflamasi cukup parah untuk sitokin pro-inflamasi seperti IL-1, IL-6
menghasilkan sejumlah respons sistemik dan tumor necrosis factor-α (TNF-).
yang menyertainya. Cedera jaringan Studi lain menunjukkan bahwa kadar
memicu reaksi lokal yang mencakup 100 mg ketamin bersifat toksik pada
aktivasi leukosit, sel endotel, dan mitokondria makrofag.5,6 Ketamin
fibroblas. Aktivasi ini menghasilkan dalam dosis rendah dapat menekan IL-6
pelepasan sitokin yang memicu respons serum dengan penurunan yang nyata
sistemik yang ditandai dengan demam, setelah 24 jam.7
leukositosis, dan pelepasan protein fase
akut. Konsentrasi IL-6 sistemik American Pain Society
meningkat dengan prosedur merekomendasikan pemberian
pembedahan. Derajat elevasi berkorelasi parasetamol dan non-steroid anti
dengan luasnya cedera jaringan, dan inflammatory drugs (NSAID) pada
bervariasi menurut pendekatan pasien dengan nyeri ringan sampai
pembedahan, misalnya pembedahan sedang. Parasetamol sebagai obat yang
laparoskopi versus pembedahan terbuka, bekerja di perifer dan sentral, dimana di
serta dengan kompleksitas prosedur, perifer mempunyai cara kerja mirip
misalnya kolesistektomi versus reseksi dengan NSAID yaitu di proses
usus besar. Pada trauma, konsentrasi IL- transduksi, sebagai non-selective
6 berkorelasi dengan tingkat keparahan cyclooxygenase (COX) inhibitor. NF-κB
cedera dan jumlah yang terukur bertahan mengatur sintesis pirogen endogen,
setelah kematian. Selain itu, ada termasuk sitokin seperti IL-1β, IL-6 dan
hubungan antara derajat peningkatan IL- TNF-α. Parasetamol dan NSAID
6 dan hasil yang merugikan, termasuk menghambat sintesis prostaglandin yang

Volume 14, Nomor 1, Tahun 2022 33


Jurnal Anestesiologi Indonesia

dimediasi oleh COX dari asam Data primer yang didapatkan dilakukan
arakidonat.8 Oleh karena itu, penelitian uji analisis secara deskriptif untuk
ini untuk bertujuan untuk mendapatkan nilai rata-rata dan standar
membandingkan pengaruh pemberian deviasi kadar IL-6. Data selanjutnya
ketamin 0,1 mg/kgBB intravena dan dilakukan uji normalitas dengan uji
parasetamol 1000 mg intravena terhadap Saphiro-Wilk untuk melihat sebaran
kadar IL-6 pada pasien pasca lower limb distribusi data. Apabila data terdistribusi
orthopedic surgery dengan epidural normal dilakukan uji ANOVA, jika hasil
bupivakain 0,125%. uji ANOVA signifikan maka dilanjutkan
uji post hoc untuk menganalisis
METODE perbedaan antar kelompok. Apabila data
Penelitian ini dilakukan setelah tidak terdistribusi normal dilakukan uji
mengusulkan ethical clearance kepada Kruskal Wallis dengan nilai derajat
komisi etik penelitian kesehatan (KEPK) kemaknaan adalah apabila p < 0,05 pada
Fakultas Kedokteran Universitas interval kepercayaan 95%.
Diponegoro Semarang, RSUP Dr.
Kariadi. Pasien yang menjalani prosedur HASIL
lower limb orthopedic surgery di RSUP Jumlah sampel dalam penelitian 54
Dr. Kariadi Semarang yang telah subjek yang telah memenuhi kriteria
menjalani prosedur anestesi epidural dan inklusi dan eksklusi, seluruh sampel
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. terdiri dari tiga kelompok yaitu
Sampel kemudian dilakukan kelompok kontrol (K) dengan pemberian
randomisasi dengan cara simple random bupivakain 0,125% pascaoperasi lower
sampling. Sampel kemudian limb orthopaedic surgery, kelompok
dikelompokkan menjadi tiga kelompok Perlakuan 1 (P1) yang mendapatkan
masing-masing 18 sampel. Kelompok bupivakain 0,125% dan ketamin dosis
pertama K merupakan pasien pasca 0,1 mg/KgBB IV pascaoperasi lower
lower limb orthopedic surgery yang limb orthopaedic surgery, dan kelompok
mendapatkan bupivakain epidural Perlakuan 2 (P2) yang mendapatkan
0,125%. Kelompok kedua P1 merupakan bupivakain 0,125% dan parasetamol
pasien pasca lower limb orthopedic 1000 mg IV pascaoperasi lower limb
surgery yang mendapatkan bupivakain orthopaedic surgery. Selama penelitian
epidural 0,125% + ketamin 0,1 mg/kgBB tidak didapatkan sampel yang
IV. Kelompok P2 merupakan kelompok mengalami drop out. Sampel penelitian
pasien pasca lower limb orthopedic dilakukan analisis deskriptif dan
surgery yang mendapatkan bupivakain didapatkan data yang relatif sama seperti
epidural 0,125% + parasetamol 1000 mg ditunjukkan pada Tabel 1.
IV.

Volume 14, Nomor 1, Tahun 2022 34


Jurnal Anestesiologi Indonesia

Seluruh data dilakukan analisis statistik P1 terhadap P2 tidak signifikan


dan mula-mula dilakukan uji normalitas (p=0,438).
dengan uji Saphiro Wilk dan didapatkan
data terdistribusi tidak normal (nilai p < Uji post hoc dengan uji Mann-Whitney
0,05). Transformasi data dilakukan dilakukan untuk melihat perbedaan antar
untuk menormalkan distribusi data dua kelompok didapatkan hasil signfikan
namun hasil uji transformasi antar beberapa kelompok. Ketamin 0,1
menunjukkan data tidak terdistribusi mg/KgBB secara signfikan menurunkan
normal pada kelompok perlakuan 2 (p < kadar IL-6 dibandingkan kelompok
0,05). Uji alternatif dengan uji kontrol (nilai p < 0,05). Parasetamol
nonparametrik Kruskal Wallis 1000 mg secara signifikan menurunkan
didapatkan hasil yang signifikan (nilai kadar IL-6 dibandingkan dengan
p<0,05). kelompok kontrol.

Rerata IL-6 kelompok K = 72,22±66,93 Ketamin 0,1 mg/KgBB tidak signifikan


pg/ml; P1 = 7,18±4,18 pg/ml dan P2 = dalam menurunkan IL-6 jika
7,00±2,92 pg/ml. Uji Kruskal Wallis dibandingkan dengan kelompok yang
menunjukkan nilai signifikan (p=0,000). mendapatkan parasetamol dosis 1000
Uji Mann-Whitney menunjukkan nilai mg pascaoperasi lower limb orthopaedic
signifikan pada K terhadap P1 (p=0,000) surgery.
dan K terhadap P2 (p=0,000), sedangkan

Tabel 1. Karakteristik subjek penelitian


Variabel Penelitian Kelompok
Kontrol +Ketamin +Parasetamol
Usia (tahun) 34,06 ± 12,51 35,54 ± 15,00 39,28 ± 13,61
Jenis Kelamin
Laki-laki 11 (36,7%) 10 (33,3%) 9 (30%)
Perempuan 7 (29,2%) 8 (33,3%) 9 (37,5%)
Skor ASA
ASA I 9 (32,1%) 11 (39,3%) 8 (28,6%)
ASA II 9 (34,6%) 7 (26,9%) 10 (38,5%)
Berat Badan (Kg) 59,67 ±7,58 63,06 ± 4,09 56,56 ± 4,71
*Tinggi Badan (cm) 163,56 ± 11,79 167,78 ± 6,77 160,78 ± 6,04
Indeks Massa Tubuh (Kg/m2) 22,27 ± 1,24 22,42 ± 1,34 21,85 ± 0,79
Tekanan Darah Sistol (mmHg) 117,50 ± 8,45 118,83 ± 9,22 110,28 ± 7,76
Tekanan Darah Diastol (mmHg) 82,89 ± 4,28 82,50 ± 4,62 81,83 ± 2,92
Durasi Operasi (menit) 106,22 ± 11,85 107,61 ± 10,77 102,89 ± 10,83
Durasi Anestesi (menit) 134,06 ± 16,74 132,56 ±12,38 128,78 ± 9,38

Volume 14, Nomor 1, Tahun 2022 35


Jurnal Anestesiologi Indonesia

Tabel 2. Variabel visual analog scale


Kelompok
Variabel Penelitian
Kontrol +Ketamin +Parasetamol
Visual Analog Scale 24 Jam 2,94 ± 1,29 2,33 ± 0.91 2,78 ± 0,88

Tabel 3. Variabel kadar IL-6


Kelompok
Variabel Penelitian
Kontrol +Ketamin +Parasetamol
Kadar IL-6 (pg/mL) 72,22 ± 66,93 7,18 ± 4,18 7,00 ± 2,92

Tabel 4. Uji Mann-Whitney


Nilai p
No Kelompok Kontrol Ketamin (P1) Parasetamol
(K) (P2)
1 Kontrol (K) - 0,000* 0,000*
2 Ketamin (P1) 0,000* - 0,438
3 Parasetamol (P2) 0,000* 0,438 -

PEMBAHASAN inflamasi yang diukur dari kadar IL-6


Anestesi dan pembedahan berhubungan secara signifikan pada pemberian
dengan gangguan sistem imun yang ketamin dosis 0,1 mg/KgBB IV
diekspresikan sebagai respons dibandingkan dengan hanya pemberian
proinflamasi yang berlebihan dan bupivacaine 0,125% saja. Penelitian
penekanan imunitas yang diperantarai kami sejalan dengan yang dilakukan oleh
oleh sel yang dapat mempengaruhi Beilin dkk yang menunjukkan bahwa
jalannya periode pascaoperasi. empat jam setelah operasi, pasien dalam
Penambahan agen anestesi yang mampu kelompok ketamin menunjukkan
mengurangi perubahan fungsi imun produksi IL-6 yang ditekan secara
perioperatif dapat memberikan efek signifikan (P <0,01) dibandingkan
yang menguntungkan pada dengan kontrol.9
penyembuhan pasien.
Sitokin IL-6 memainkan peran penting
Wiryana dkk dalam penelitiannya di Bali dalam menentukan respons inflamasi
menunjukkan bahwa lower limb lokal dan sistemik. Konsentrasi IL-6
orthopaedic surgery meningkatkan yang meningkat pada periode
kadar IL-6 terutama pada modalitas pascaoperasi atau pada pasien sakit kritis
anestesi general. Penelitian kami menunjukkan besarnya respons
menunjukkan adanya penurunan faktor inflamasi dan memberikan pemahaman

Volume 14, Nomor 1, Tahun 2022 36


Jurnal Anestesiologi Indonesia

tentang beberapa mekanisme yang telah terbukti menginduksi ekspresi


bertanggung jawab untuk respons sitokin pro-inflamasi yang terlibat dalam
inflamasi yang berlebihan dan hasil yang patogenesis manusia melalui reseptor
merugikan. Inflamasi bedah secara neurokinin-1 (NK-1R). Ketamin
konsisten dikaitkan dengan IL-6 yang berfungsi sebagai antagonis kompetitif
kadar serumnya meningkat 1-3 jam, reseptor neurotransmisi eksitatorik N-
memuncak pada 4-24 jam dan tetap methyl-D-aspartate (NMDA) dan
meningkat selama 48-72 jam. Semakin antagonis NK-1R dengan mengganggu
besar trauma pembedahan, semakin pengikatan neuropeptida P. Ketamin
besar respons IL-6 serum. Supomo menghambat aktivasi yang diinduksi
dalam penelitiannya juga menunjukkan oleh neuropeptida P dari sinyal
bahwa IL-6 pascaoperasi lebih tinggi extracellular signal-regulated kinase
dari tingkat serum normal dikaitkan (ERK) 1/2, p38 mitogen-activated
dengan infeksi daerah operasi (IDO). protein kinase (MAPK) dan nuclear
Hasil penelitian menunjukkan bahwa factor-κB (NF-κB). Secara bersama-
kadar IL-6 serum dapat menjadi sama menunjukkan bahwa ketamin
prediktor yang berguna untuk terjadinya dapat menekan aktivasi IL-6 yang
IDO pada pasien yang menjalani operasi diinduksi neuropeptida P dengan
mayor.10 IL-6 yang diinduksi oleh menghambat fosforilasi molekul
trauma, agen anestesi maupun infeksi pensinyalan (yaitu ERK1/2, p38 MAPK
daerah operasi merupakan sitokin dan NF-κB), sehingga memberikan efek
proinflamasi kuat yang dapat mengarah anti-inflamasi.
pada sepsis dan kegagalan organ. Hasil
penelitian kami juga didukung oleh Penelitian kami menunjukkan bahwa
temuan Luggya dkk yang merekrut 39 parasetamol secara signifikan
pasien diacak ke kelompok ketamin dan menurunkan kadar IL-6 pascaoperasi
kelompok plasebo dengan tindak lanjut lower limb orthopaedic surgery dengan
pada 24 dan 48 jam. Ketamin dalam rerata IL-6 sebesar 7,00 ± 2,92 pg/ml
dosis rendah dapat menekan IL-6 serum dibandingkan dengan subjek yang hanya
dengan penurunan yang nyata setelah 24 mendapatkan bupivakain 0,125% saja.
jam. Beilin dkk menjelaskan bahwa Temuan kami sejalan dengan hasil
penurunan IL-6 tidak hanya disebabkan penelitian Honarmand dkk yang
oleh penekanan TNF-α, tetapi juga menemukan bahwa pemberian
karena efek penghambatan langsung parasetamol menurunkan kadar IL-6 dan
obat pada produksi sitokin ini dalam IL-10 dalam 24 jam dibandingkan
seluruh komponen darah.9 dengan kelompok kontrol. Gump dkk
melakukan induksi IL-6 dengan cara
Neuropeptida P adalah mediator penting pemberian latihan pada subjek
peradangan neurogenik di dalam sistem menunjukkan adanya peningkatan kadar
saraf pusat dan perifer. Neuropeptida P signifikan dibandingkan kontrol,

Volume 14, Nomor 1, Tahun 2022 37


Jurnal Anestesiologi Indonesia

pemberian parasetamol secara signifikan aktivasi TLR dan IL-1 atau stimulasi
menurunkan kadar IL-6.11 Trauma pasca TNF-α pada berbagai tipe sel, termasuk
bedah akan melepaskan molekul- makrofag, epitel, dan sel stelata.21,22
molekul yang muncul sebagai akibat Selain itu, Cot/tpl2 juga dapat
kerusakan sel atau damage associated mengaktifkan JNK MAP dan p38α
molecular pattern (DAMP).12 dalam kondisi tertentu.23 Dengan
demikian, Cot/tpl2 memenuhi peran
Penelitian Carlos dkk menunjukkan dalam pensinyalan intraseluler TLR, IL-
bahwa parasetamol menurunkan respons 1, dan TNF-α yang tidak dapat
inflamasi steril dengan menghambat disubstitusi oleh protein lain. Cot/tpl2
aktivasi Cot/tpl2 sehingga terjadi merupakan target anti-inflamasi yang
penurunan kadar IL-1α, IL-1β dan IL- menarik yang tidak memodulasi
6.12 DAMP mengaktifkan berbagai jenis fosforilasi Erk1/2 melalui aktivasi satu
reseptor dalam sel yang berbeda seperti atau lebih isoform Raf.24,25 Cot/tpl2
anggota keluarga pattern-recognition berkontribusi pada pembentukan
receptor (PRR), termasuk reseptor dari nosisepsi inflamasi dan perekrutan
keluarga Toll-like receptor (TLR) 7, 10, neutrofil pada penelitian hewan
16, 18, 19. Semua TLR (kecuali TLR3) sebelumnya.26
merekrut protein adaptor MyD88 setelah
aktivasinya, yang memperantarai Perbandingan kadar IL-6 pada
aktivasi jalur p38α dan c-Jun N-terminal kombinasi pemberian bupivakain
kinase mitogen activated protein (JNK 0,125% dan parasetamol 1000 mg (7 ±
MAP), dan inhibitor kB kinase (IKK) 2,92 pg/mL) atau ketamin 0,1 mg/KgBB
kanonik, inhibitor kB kinase alpha (IKK IV (7,18 ± 4,18 pg/mL) menunjukkan
α), dan inhibitor kB kinase beta (IKK perbedaan yang tidak signifikan. Hal ini
β).13,14 IKK β teraktivasi memfosforilasi menunjukkan bahwa baik ketamin
p105 nuclear factor kappa-beta (NFkB), maupun parasetamol sama-sama
menandakan proteolisis parsial. Cot/tpl2 memiliki pengaruh yang baik dalam
(MAP3K8) pada sel yang istirahat menurunkan kadar IL-6. Studi
membentuk kompleks tidak aktif dengan sebelumnya belum ada yang
p105 NFkB dan A20 binding inhibitor of menjelaskan perbandingan pengaruh
nuclear factor kappa-beta 2 (ABIN2), parasetamol dan ketamin terhadap
dimana Cot/tpl2 dilepaskan setelah perubahan kadar IL-6.
proteolisis p105 NFkB.15,16 Cot/tpl2
yang terdisosiasi dan aktif menstimulasi Penelitian sebelumnya secara terpisah
MKK1/2 dan Erk1/2,17,18 selanjutnya hanya membandingkan efek analgesik
terdegradasi dengan cepat melalui jalur parasetamol dan ketamin.27–31 Beberapa
proteasome.19,20 Cot/tpl2 adalah satu- penelitian sebelumnya mendukung
satunya MAP3K yang mengaktifkan bahwa parasetamol dapat menurunkan
jalur Erk1/2 sebagai respons terhadap kadar IL-6. Meskipun demikian,

Volume 14, Nomor 1, Tahun 2022 38


Jurnal Anestesiologi Indonesia

parasetamol dan ketamin dapat kadar IL-6 pasca lower limb orthopaedic
dikombinasikan sebagai analgesik surgery.
multimodal yang ampuh jika
dibandingkan kombinasi modalitas lain DAFTAR PUSTAKA
pascaoperasi.32 1. Busato A, Widmer M, Matter P.
Variation in incidence of
Salah satu faktor yang dapat orthopaedic surgery between
mempengaruhi hasil penelitian ini populations with basic or basic plus
adalah polimorfisme genetik IL-6 pada supplementary health insurance in
populasi. Gen IL-6 terletak pada Switzerland. Swiss Med Wkly.
kromosom 17 dan beberapa 2011;141(FEBRUARY):1–7.
polimorfisme telah dilaporkan. 2. Bauer, M., George, J. E., Seif, J., &
Polimorfisme yang paling sering Farag E. Recent advances in
dipelajari adalah polimorfisme epidural analgesia. Anesthesiol Res
nukleotida tunggal (single nucleotide Pract. 2012;
polymorphism/SNP) -174C dan -174G di 3. Jawa RS, Anillo S, Huntoon K,
wilayah promotor yang berhubungan Baumann H, Kulaylat M. Analytic
dengan laju transkripsi IL-6. Kejadian review: Interleukin-6 in surgery,
alel IL-6-174C terdapat pada sekitar trauma, and critical care: part I:
40% populasi umum, dan menurun pada basic science. J Intensive Care Med.
pasien yang menderita penyakit 2011;26(1):3–12.
inflamasi seperti rheumatoid arthritis 4. Jawa RS, Anillo S, Huntoon K,
remaja. Polimorfisme tambahan dapat Baumann H, Kulaylat M.
mempengaruhi transkripsi IL-6 dengan Interleukin-6 in surgery, trauma,
interaksi yang kompleks di antara and critical care part II: clinical
haplotipe tertentu, tetapi studi yang implications. J Intensive Care Med.
dipublikasikan mengenai hal itu masih 2011;26(2):73–87.
sedikit.33 5. Chen RM, Chen TG, Lin LL, Chang
CC, Wu CH. Anti-inflamatory and
KESIMPULAN antioxidative effects of propofol on
Berdasarkan hasil penelitian yang lipopolysaccharide- activated
dilakukan dapat disimpulkan bahwa macrophages. Ann NY Acad Sci.
pemberian ketamin 0,1 mg/KgBB 2005;1042:262–71.
intravena atau parasetamol 1000 mg 6. Chen RM, Chen TL, Lin YL, Chen
intravena pasca lower limb orthopaedic TG TY. Ketamin reduces nitirc
surgery memiliki efektifitas yang sama oxide biosynthesis in human
dalam menurunkan kadar IL-6. Tidak umbilical vein endhotelial cells by
ada perbedaan antara pemberian ketamin down-regulating endhitelial nitric
dan parasetamol dalam menurunkan oxide synthase expression and

Volume 14, Nomor 1, Tahun 2022 39


Jurnal Anestesiologi Indonesia

intracellular calcium levels. Crit Cot/tpl2. J Biol Chem.


Care Med. 2005;33:1044–9. 2013;288(21):15342–51.
7. Luggya TS, Roche T, Ssemogerere 13. Akira S, Takeda K. Toll-like
L, Kintu A, Kasumba JM, Kwizera receptor signalling. Nat Rev
A, et al. Effect of low-dose ketamine Immunol. 2014;4(7):499–511.
on post-operative serum IL-6 14. O’Neill LAJ, Bowie AG. The family
production among elective surgical of five: TIR-domain-containing
patients: a randomized clinical trial. adaptors in Toll-like receptor
Afr Health Sci. 2017 Jun;17(2):500– signalling. Nat Rev Immunol.
7. 2007;7(5):353– 64.
8. Wrotek S, Sobocińska J, Kozłowski 15. Gantke T, Sriskantharajah S,
HM, Pawlikowska M, Jędrzejewski Sadowski M, Ley SC. IκB kinase
T, Dzialuk A. New insights into the regulation of the TPL-2/ERK
role of glutathione in the mechanism MAPK pathway. Immunol Rev.
of fever. Int J Mol Sci. 2020;21(4). 2012 Mar;246(1):168–82.
9. Beilin B, Rusabrov Y, Shapira Y, 16. Vougioukalaki M, Kanellis DC,
Roytblat L, Greemberg L, Yardeni Gkouskou K, Eliopoulos AG. Tpl2
IZ, et al. Low-dose ketamine affects kinase signal transduction in
immune responses in humans during inflammation and cancer. Cancer
the early postoperative period. Br J Lett. 2011;304(2):80–9.
Anaesth. 2007;99(4):522–7. 17. Caivano M, Rodriguez C, Cohen P,
10. Supomo S. Correlation of Alemany S. 15-Deoxy-Delta12,14-
Interleukin-6 serum level and prostaglandin J2 regulates
surgical site infection in post major endogenous Cot MAPK kinase
surgery patient. Bali Med J. kinase 1 activity induced by
2018;8(1):18. lipopolysaccharide. J Biol Chem.
11. Gump B, McMullan D, Cauthon D, 2013 Dec;278(52):52124–30.
Moore MS, Whitt JA, Tedeschi J, et 18. Dumitru CD, Ceci JD, Tsatsanis C,
al. The effect of acetaminophen on Kontoyiannis D, Stamatakis K, Lin
post-exercise IL-6 levels in human JH, et al. TNF-alpha induction by
Achilles peritendinous tissue. LPS is regulated
FASEB J. 2011 Apr posttranscriptionally via a
1;25(S1):1107.1-1107.1. Tpl2/ERK-dependent pathway.
12. Sanz-Garcia C, Ferrer-Mayorga G, Cell. 2010 Dec;103(7):1071–83.
González-Rodríguez Á, Valverde 19. López-Peláez M, Soria-Castro I,
ÁM, Martín-Duce A, Velasco- Boscá L, Fernández M, Alemany S.
Martín JP, et al. Sterile Cot/tpl2 activity is required for
inflammation in acetaminophen- TLR-induced activation of the Akt
induced liver injury is mediated by p70 S6k pathway in macrophages:
Implications for NO synthase 2

Volume 14, Nomor 1, Tahun 2022 40


Jurnal Anestesiologi Indonesia

expression. Eur J Immunol. 2011 26. Soria-Castro I, Krzyzanowska A,


Jun;41(6):1733–41. Pelaéz ML, Regadera J, Ferrer G,
20. Gándara ML, López P, Hernando R, Montoliu L, et al. Cot/tpl2
Castaño JG, Alemany S. The (MAP3K8) mediates
COOH- terminal domain of wild- myeloperoxidase activity and
type Cot regulates its stability and hypernociception following
kinase specific activity. Mol Cell peripheral inflammation. J Biol
Biol. 2003 Oct;23(20):7377–90. Chem. 2010/08/24. 2010 Oct
21. Waterfield MR, Zhang M, Norman 29;285(44):33805–15.
LP, Sun SC. NF-kappaB1/p105 27. Kula A, Akkar OB, Gulturk S, Cetin
regulates lipopolysaccharide- M, Cetin A. Combination of
stimulated MAP kinase signaling by paracetamol or ketamine with
governing the stability and function meperidine enhances
of the Tpl2 kinase. Mol Cell. 2003 antinociception. Hum Exp Toxicol.
Mar;11(3):685–94. 2016 Aug;35(8):887–92.
22. Das S, Cho J, Lambertz I, Kelliher 28. Rahimzadeh P, Imani F, Alimian M,
MA, Eliopoulos AG, Du K, et al. Behzadi B, Faiz S-H-R. Comparison
Tpl2/cot signals activate ERK, JNK, between ketamine and
and NF-kappaB in a cell-type and acetaminophen administered at the
stimulus- specific manner. J Biol end of anesthesia for pain
Chem. 2005 Jun;280(25):23748–57. management after hysterectomy TT
23. Perugorria MJ, Murphy LB, Fullard 29. Asadi HK, Nikooseresht M, Noori
N, Chakraborty JB, Vyrla D, Wilson L, Behnoud F. The effect of
CL, et al. Tumor progression locus administration of ketamine and
2/Cot is required for activation of paracetamol versus paracetamol
extracellular regulated kinase in singly on postoperative pain, nausea
liver injury and toll-like receptor- and vomiting after pediatric
induced TIMP-1 gene transcription adenotonsillectomy. Anesthesiol
in hepatic stellate cells in mice. Pain Med. 2016;6(1):14–6.
Hepatology. 2013 Mar;57(3):1238– 30. Heydari S, Hashemi S, Pourali S.
49. The Comparison of Preventive
24. Gaestel M, Kotlyarov A, Kracht M. Analgesic Effects of Ketamine,
Targeting innate immunity protein Paracetamol and Magnesium
kinase signalling in inflammation. Sulfate on Postoperative Pain
Nat Rev Drug Discov. Control in Patients Undergoing
2009;8(6):480–99. Lower Limb Surgery: A
25. Cohen P. Targeting protein kinases Randomized Clinical Trial. Adv
for the development of anti- Biomed Res. 2017;6(1):134.
inflammatory drugs. Curr Opin Cell 31. Yalcin N, Uzun ST, Reisli R,
Biol. 2009 Apr;21(2):317–24. Borazan H, Otelcioglu S. A

Volume 14, Nomor 1, Tahun 2022 41


Jurnal Anestesiologi Indonesia

Comparison of Ketamine and 33. Jeremić V, Alempijević T,


Paracetamol for Preventing Mijatović S, Sijački A, Dragašević
Remifentanil Induced Hyperalgesia S, Pavlović S, et al. Clinical
in Patients Undergoing Total relevance of IL-6 gene
Abdominal Hysterectomy. Int J Med polymorphism in severely injured
Sci. 2012;9(5):327–33. patients. Bosn J basic Med Sci. 2014
32. Khajavi MR, Sabouri SM, Moharari May;14(2):110–7.
RS, Pourfakhr P, Najafi A, Etezadi
F, et al. Multimodal analgesia with
ketamine or tramadol in
combination with intravenous
paracetamol after renal surgery.
Nephrourol Mon. 2016;8(4).

Volume 14, Nomor 1, Tahun 2022 42

You might also like