Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Caring: Indonesian Journal of Nursing Science Vol.00, No.

00 (2023) 000–000

Caring: Indonesian Journal of Nursing


Science
Journal homepage: https://talenta.usu.ac.id/IJNS

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERSEPSI


MAHASISWA FAKULTAS KEPERAWATAN USU STAMBUK
2020 TERHADAP GELANDANGAN PSIKOTIK
Kelompok 3A 1
1
Department of Psychiatric Nursing, Faculty of Nursing
Sumatera Utara University, Medan, 50229, Indonesia
*
Corresponding Author: annisarahmaefendi@gmail.com

ARTICLE INFO ABSTRACT


Article history: One of the phenomena that shows that there are still social problems
Accepted May 2018
Available online
today can be seen from the many people with mental disorders
http://ejournal3.undip.ac.id/index. (ODGJ) who often roam and are neglected on the streets. One of
php/jkm them is a psychotic homeless person. A homeless psycho is
E-ISSN: 2356-3346
someone who lives a wandering life, does not have a permanent
place to live and work and has psychiatric disorders experiencing
How to cite: delusions and hallucinations. The cause of the occurrence of
Rahmah, A. (2023). Hubungan
Tingkat Pengetahuan Dengan
ordinary people and mental disorders vagrancy due to internal
Persepsi Mahasiswa Fakultas factors and external factors. Knowledge is the reaction of humans to
Keperawatan USU Stambuk 2020 stimulation by the natural surroundings through contact with objects
Terhadap Gelandangan Psikotik.
Indonesian Journal of Nursing
with the senses and knowledge is the result that occurs after people
Science (IJNS), 1(1), 26-30. perceive a particular object. Perception is a general or global view
of an object seen from several aspects that can be understood by
someone. Perception is a process that begins with sensing. The
purpose of this study was to find out whether there is a relationship
between the level of knowledge and the perceptions of nursing
students at the University of North Sumatra towards homeless
psychosis. The research method is a type of non-experimental
research with a descriptive correlative design with a cross sectional
approach. This study involved 65 samples of USU Faculty of
Nursing students in 2020. The chi-square test was used as a
statistical test and continued with a simple logistic regression test.
The results showed that 31 people (47.7%) had good knowledge, as
many as 38 people (58.5%) showed a positive perception of
homeless psychosis, the p value was 0.041 (p <0.05). It can be
concluded that there is a relationship between the level of
2
Caring: Indonesian Journal of Nursing Science Vol.00, No.00 (2023) 000–000

knowledge and the perceptions of USU nursing faculty students for


the 2020 academic year.

Keywords: psychotic homeless, perception, knowledge

ABSTRAK
Salah satu fenomena yang menunjukkan masih adanya masalah
sosial saat ini diantaranya dapat dilihat dari banyaknya orang dan
gangguan jiwa (ODGJ) yang sering berkeliaran dan terlantar di
jalanan. Salah satunya yaitu gelandangan psikotik. Psikotik
gelandangan adalah seseorang yang hidup mengembara, tidak
memili tempat tinggal dan pekerjaan yang tetap dan memiliki
gangguan kejiwaan mengalami delusi dan halusinasi. Penyebab
terjadinya orang dan gangguan jiwa biasa menggelandang
disebabkan faktor internal dan faktor eksternal. Pengetahuan adalah
reaksi dari manusia atas rangsangannya oleh alam sekitar melalui
persentuhan melalui objek dengan indera dan pengetahuan
merupakan hasil yang terjadi setelah orang melakukan
penginderaan sebuah objek tertentu. Persepsi adalah pandangan
secara umum atau global mengenai suatu obyek dilihat dari
beberapa aspek yang dapat difahami oleh seseorang. Persepsi
merupakan suatu proses yang diawali oleh penginderaan. Tujuan
This work is licensed under a Creative
penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan
Commons Attribution 4.0 International.
http://doi.org/10.26594/register.v6i1.idarticl
tingkat pengetahuan terhadap persepsi mahasiswa fakultas
e keperawatan universitas sumatera utara terhadap psikotik
gelandangan. Metode penelitian yaitu jenis penelitian non-
eksperimental secara deskriptif korelatif dengan desain pendekatan
cross sectional. Penelitian ini melibatkan 65 sample mahsiswa
fakultas keperawatan USU stambuk 2020Uji chi-square digunakan
sebagai uji statistik dan dilanjutkan dengan uji regresi logistic
sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 31 orang (47,7%)
berpengetahuan baik,sebanyak 38 orang (58,5%) menunjukkan
persepsi positif terhadap psikotik gelandangan, nilai p adalah 0,041
(p < 0,05). Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan tingkat
pengetahuan dengan persepsi mahasiswa fakultas keperawatan
USU stambuk 2020.
Keyword: Psikotik gelandangan,Persepsi, Pengetahuan

1. Pendahuluan
Salah satu fenomena yang menunjukkan masih adanya masalah sosial saat ini diantaranya dapat
dilihat dari banyaknya orang dan gangguan jiwa (ODGJ) yang sering berkeliaran dan terlantar di
jalanan. Salah satunya yaitu gelandangan psikotik. pengertian psikotik gelandangan adalah seseorang
yang hidup mengembara, tidak memili tempat tinggal dan pekerjaan yang tetap dan memiliki
gangguan kejiwaan mengalami delusi dan halusinasi.ciri-ciri gangguan psikotik antara lain: memiliki
labilitas emosional. ,menarik diri dari interaksi social, tidak mampu bekerja Sesuai fungsinya,
3
Caring: Indonesian Journal of Nursing Science Vol.00, No.00 (2023) 000–000

mengabaikan penampilan dan kebersihan diri, mengalami penurunan daya ingat dan kognitif parah,
berpikir aneh, dangkal, berbicara tidak Sesuai keadaan., mengalami kesulitan mengorientasikan
waktu, mengalami hambatan fisik mobilitas dalam kegiatan sehari-hari. pengetahuan merupakan
segala sesuatu yang diketahui yang diperoleh dari persentuhan panca indera terhadap objek tertentu.
Pengetahuan pada dasarnya merupakan hasil dari proses melihat, mendengar, merasakan, dan berfikir
yang menjadi dasar manusia dan bersikap dan bertindak.(Akbar, 2015). Faktor faktor yang
memepengaruhi pengetahuan yaitu diantaranya adalah social ekonomi ,kultur(budaya dan agama) ,
pendidikan dan pengalaman. (Jayanti & Arista, 2019)

Persepsi adalah pandangan secara umum atau global mengenai suatu obyek dilihat dari beberapa
aspek yang dapat difahami oleh seseorang. Mengetahui persepsi masyarakat terhadap suatu lembaga
pendidikan merupakan upaya untuk melihat keinginan atau ekspektasi masyarakat terhadap lembaga
tersebut. Perguruan tinggi sebagai lembaga sosial yang tumbuh dan berkembang untuk masyarakat
tidak terlepas dari target yang dibutuhkan oleh masyarakat itu sendiri(Jayanti & Arista, 2019).

Dapat dikemukakan bahwa persepsi merupakan proses dimana individu-individu memperoleh


anggapananggapan sebagai hasil interpretasi dari objek yang diamatinya secara selektif. Persepsi
merupakan dinamika respon yang terjadi dalam diri seseorang ketika menerima rangsangan dari luar
melalui panca indra, dan dipengaruhi oleh faktor pengetahuan, pengalaman, emosional, serta aspek
kepribadian. Dari sini indivudu akan menentukan persepsi apakah suatu objek tersebut baik atau
buruk, berguna atau tidak berguna, penting atau kurang penting. Persepsi seseorang akan berkembang
atau dapat berubah sesuai informasi baru yang diterimanya dari lingkungannya.(Jayanti & Arista,
2019)

2. Metode Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian non-eksperimental secara deskriptif
korelatif dengan desain pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan
observasi melalui pengukuran yang dilakukan pada status karakter dan variabel subjek penelitian.
Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Penelitian
ini melibatkan 65 sample. Pemilihan sample menggunakan tehnik non probility sampling dengan
metode purposive sampling yaitu pengambilan sample sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan
dengan kriteria inklusi :
1.Mahasiswa S1 fakultas keperawatan USU stambuk 2020 kelas A dan B yang berstatus
aktif.
2.Responden yang bersedia mengisi kusioner yang diberikan peneliti.

Instrument yang digunakan dalam penelitian berupa kusioner yang berisi pertanyaan
pertanyaan tentang pengetahuan psikotik gelandangan dan juga kusioner persepsi tentang psikotik
gelandangan. Instrument tersebut sudah di uji validitas dan reliabilitas agar bisa digunakan sebagai
alat ukur yang sah dalam penelitian. Dengan nilai hasil Cronbach Alpha senilai 0,97 dan 0,762

3. Hasil

3.1 Karakteristik Demografi

Dalam penelitian ini ada beberapa karakteristik demografi responden yaitu jenis kelamin,
umur, kelas dan semester.
4
Caring: Indonesian Journal of Nursing Science Vol.00, No.00 (2023) 000–000

Tabel 3.1 Distribusi Frekuensi dan Persentase Karakteristik Data Demografi Berdasarkan Jenis Kelamin pada Mahasiswa
Fakultas Keperawatan Stambuk 2020
Jenis Kelamin Frekuensi (f) Kelas Presentase (%)
Intervens n = 65
Laki Laki 17 26,2%
Perempuan 48 73,8%
Total 65 100%
Tabel 3.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Karakteristik Data Demografi Berdasarkan Usia pada
Mahasiswa Fakultas Keperawatan Stambuk 2020

Usia Frekuensi (f) Kelas Presentase (%)


Intervens n = 65
19 tahun 3 4,6%
20 tahun 17 26,2%
21 tahun 39 60%
22 tahun 6 9,2%
Total 65 100%

Tabel 3.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Karakteristik Data Demografi Berdasarkan Kelas pada
Mahasiswa Fakultas Keperawatan Stambuk 2020

Kelas Frekuensi (f) Kelas Presentase (%)


Intervens n = 65
A 43 66,2%
B 22 33,8%
Total 65 100%

Tabel 3. 4 Distribusi Frekuensi dan Persentase Karakteristik Data Demografi Berdasarkan semester
pada Mahasiswa Fakultas Keperawatan Stambuk 2020
Semester Frekuensi (f) Kelas Presentase (%)
Intervens n = 65
6 65 100%

3.2 Deskripsi Pengetahuan Mahasiswa tentang Psikotik Gelandangan

Hasil uji statistik diperoleh pengetahuan mahasiswa tentang psikotik gelndangan


menunjukkan mayoritas responden memiliki pengetahuan yang baik tentang psikotik gelandangan
yaitu sebanyak 31 orang (47,7%) dan responden yang memiliki pengetahuan kurang tentang Psikotik
gelandangan sebanyak 34 orang (52,3%). Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Pengetahuan Frequensi Presentase (%)
Baik 31 47,7%
Kurang Baik 34 52,3%
5
Caring: Indonesian Journal of Nursing Science Vol.00, No.00 (2023) 000–000

Total 65 100%

3.3 Deskripsi Persepsi Mahasiswa terhadap Psikotik Gelandangan


Hasil uji statistik diperoleh mayoritas mahasiswa memiliki persepsi positif terhadap psikotik
gelandangan yaitu sebanyak 38 orang (75,5%) dan yang memiliki persepsi negative terhadap psikotik
gelandangan yaitu sebanyak 27 orang (24,5%). Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut
Persepsi Frequensi Persentase (%)
Persepsi Positif 38 58,5 %
Persepsi Negatif 27 41,5 %
total 65 100 %

3.4 Hubungan antara Pengetahuan dengan Persepsi Mahasiswa Terhadap Psikotik Gelandangan

Hasil analisis diperoleh 23 dari 38 responden (60,5 %) mempunyai pengetahuan baik dan
memiliki persepsi positif terhadap psikotik gelandangan, sedangkan 15 dari 38 respoden (39,5%)
memliki pengetahuan kurang baik dan memiliki persepsi positif , 19 dari 27 responden (70,4%)
mempunyai pengetahuan kurang baik dan memiliki persepsi negative , dan 8 dari 27 responden
(29,6%) mempunyai pengetahuan baik dan memiliki persepsi negative . Hasil uji statistik
didapatkan nilai p value = 0, 014 (p< 0,05), hal tersebut menunjukkan H0 ditolak, yang artinya
ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan persepsi mahasiswa fakultas
keperawatan USU terhadap psikotik gelandangan.
Dari hasil OR diketahui 0,275. Hal itu berarti bahwa Mahasiswa yang mempunyai persepsi
yang baik 0,275 kali memiliki pengetahuan yang baik dibandingkan dengan mahasiswa yang
berpersepsi negative terhadap psikotik gelandangan.

Pengetahuan Persepsi
Positif Negatif Total % OR 95 % P Value
N % N % CI
Baik 23 60,5% 8 29,6% 100% 0,275 0,014
Kurang Baik 15 39,5% 19 70,4% 100%
Total 38 58,5% 27 41,5% 100%

4. Pembahasan
4.1 Karateristik Demografi
Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Sumatera Utara pada stambuk 2020. Jumlah
sampel pada penelitian ini yaitu 65 orang. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah teknik
non probility sampling dengan metode purposive sampling yaitu pengambilan sample sesuai
dengan kriteria yang sudah ditentukan. Sebelum kuesioner diberikan kepada responden,
kuesioner divalidasi terlebih dahulu agar dapat diketahui apakah kuesioner tersebut sah
digunakan sebagai alat ukur atau instrumen dalam penelitian. Pengetahuan mahasiswa tentang
psikotik gelandangan bisa dipengaruhi oleh bayak faktor, termasuk faktor internal seperti
pendidikan. Faktor eksternal yang diperoleh mahasiswa bisa berupa faktor lingkungan atau
6
Caring: Indonesian Journal of Nursing Science Vol.00, No.00 (2023) 000–000

pengalaman yang dapat mempengaruhi mahasiswa meningkatkan pengetahuannya tentang


psikotik gelandangan.
Hasil analisis karakteristik usia menunjukkan bahwa sebagian besar berada direntang
usia 20 – 21 tahun sebanyak 56 orang . Usia seseorang akan berpengaruh dengan bagaimana
cara berpikirnya. Semaki bertambahnya usia maka akan terjadi perubahan pada aspek
psikologisnya yang akan mempengaruhi kematangan berpikir. Usia juga dapat mempengaruhi
tingkat persepsi seseorang yang akan menimbulkan pengetahuan dan meningkatkan keyakinan
individu untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku tertentu.
4.2 Pengetahuan Mahasiswa Terhadap Psikotik Gelandangan
Dalam penelitian ini, pengetahuan mahasiswa tentang psikotik gelandangan di
Universitas Sumatera Utara pada stambuk mayoritas memiliki pengetahuan yang baik sebanyak
31 orang (47,7%). Hal ini ditunjukkan dengan hasil analisis dimana mahasiswa yang memiliki
pengetahuan baik tentang psikotik gelandangan dapat menjawab pertanyaan yang diberikan
dengan penuh keyakinan dan mengerti serta paham.
Psikotik glandangan bukan merupakan hal yang baru, namun masih banyak
masyarakat belum mengetahui tentang psikotik gelandangan. Terbukti dari hasil penelitian
masih ada mahasiswa yang memiliki pengetahuan kurang tentang Psikotik gelandangan
sebanyak 34 orang (52,3%).

5. Kesimpulan

Mayoritas karakteristik responden berada pada usia menunjukkan bahwa sebagian besar berada
direntang usia 19 – 22 ,berjenis kelamin perempuan dan berada di kelas A , stambuk 2020.Sebagian besar
responden (47,7%) memiliki pengetahuan baik terhadap psikotik gelandangan, sedangkan (52,3%) memiliki
pengetahuan kurang baikSebagian responden memliki persepsi positif (58,5%) terhadap psikotik gelandangan,
sedangkan (41,5%) memiliki persepsi negative terhadap psikotik gelandangan.Terdapat hubungan yang
bermakna antara pengetahuan dengan persepsi mahasiswa fakultas keperawatan USU terhadap psikotik
gelandangan dengan uji Chi – Square didapatkan value 0,014 ( p < 0,05) maka H0 ditolak.

Referensi

Akbar, R. F. (2015). Analisis Persepsi Pelajar Tingkat Menengah Pada Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri Kudus. Edukasia : Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, 10(1), 189–210.
https://doi.org/10.21043/edukasia.v10i1.791
Alaslan, A. (2021). Persepsi Masyarakat Dan Kepemimpinan Perempuan.
Ali, F. S., Setiawan, S., & Ngadino, N. (2020). Hubungan Persepsi Dengan Perilaku Pencegahan
Penularan Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Perak Timur Tahun 2019. GEMA Lingkungan
Kesehatan,.
Barus, D. A. B. (2020). Work From Home Pada Masa Pandemi Covid-19 Ditinjau Dari Persepsi Guru
Di Kabupaten Sikka Maumere Nusa Tenggara Timur. Sychopedia Jurnal Psikologi
Universitas Buana Perjuangan Karawang, 9–16.
Darsini, D., Fahrurrozi, F., & Cahyono, E. A. (2019). Pengetahuan; Artikel Review. Jurnal
Keperawatan.
Fahmi, D. (2020). Persepsi: Bagaimana Sejatinya Persepsi Membentuk Konstruksi Berpikir Kita.
Hardiyanto, S., Lubis, F. H., & Hidayat, F. P. (2020). Persepsi Masyarakat Terhadap Acara Islam
Itu Indah Di Trans Tv (Studi Deskriptif Ibu-Ibu Perwiritan Lorong Pipa Kelurahan Sari Rejo
Kecamatan Medan Polonia).
7
Caring: Indonesian Journal of Nursing Science Vol.00, No.00 (2023) 000–000

Herdayati, S. P., Pd, S., & Syahrial, S. T. (2019). (2019). Desain Penelitian Dan Teknik Pengumpulan
Data Dalam Penelitian.
Isna. (2019). TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERSEPSI MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR TENTANG SWAB TEST DI ERA PANDEMI COVID-19.
Jayanti, F., & Arista, N. T. (2019). Persepsi Mahasiswa Terhadap Pelayanan Perpustakaan
Universitas Trunojoyo Madura. Competence : Journal of Management Studies, 12(2), 205–
223. https://doi.org/10.21107/kompetensi.v12i2.4958
Jubba, Hasse, et al. (2021). "Persepsi masyarakat terhadap pandemi COVID-19. 1–16.
Lumingkewas, P. E., Pasiak, T. F., & Ticoalu, S. H. R. (2017). Indikator yang Membedakan Gejala
Psikotik dengan Pengalaman Spiritual dalam Perspektif Neurosains (Neuro-Anatomi). Jurnal
E-Biomedik, 5(2). https://doi.org/10.35790/ebm.5.2.2017.18515
Mujib, A. (n.d.). Hakekat Ilmu Pengetahuan dalam Persfektif Islam. Jurnal Sosial Dan Keagamaan.
Nasution, Y. R. (2019). Penerapan Aplikasi Online Angket Persepsi Mahasiswa Terhadap Kinerja
Dosen Uin Sumatera Utara Medan. Journal of Islamic Science and Technology.
Pongtandi, E. O. (2022). ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENANGANAN
GELANDANGAN DAN PENGEMIS DI KOTA MAKASSAR= POLICY ANALYSIS OF
LOCAL GOVERNMENTS IN MANAGING HOMES AND BEGGERS IN MAKASSAR CITY .
Pranatawijaya, V. H., Widiatry, W., Priskila, R., & Putra, P. B. A. A. (2019). Penerapan skala Likert
dan skala dikotomi pada kuesioner online. Jurnal Sains Dan Informatika.
Purnamasari, I., & Raharyani, A. E. (2020). Tingkat pengetahuan dan perilaku masyarakat Kabupaten
Wonosobo tentang Covid-19. Jurnal Ilmiah Kesehatan.
Ridwan, M., Syukri, A., & Badarussyamsi, B. (2021a). Studi Analisis Tentang Makna Pengetahuan
Dan Ilmu Pengetahuan Serta Jenis Dan Sumbernya. Jurnal Geuthèë: Penelitian Multidisiplin.
Ridwan, M., Syukri, A., & Badarussyamsi, B. (2021b). Studi Analisis Tentang Makna Pengetahuan
Dan Ilmu Pengetahuan Serta Jenis Dan Sumbernya. Jurnal Geuthèë: Penelitian Multidisiplin.

You might also like