Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

Jurnal Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Cirebon

Volume 14 No. 2, 2019 ISSN : 2337-4012

PENGARUH PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA, BUDAYA


ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI
PADA SEKRETARIAT DAERAH INDRAMAYU

Indra Surya Permanaa, Listyaningsihb, Susi Herliawatic

a
Program Studi Manajemen, STIE Cirebon, indra.stiecirebon@gmail.com
b
Program Studi Manajemen, STIE Cirebon, listyaningsihdjalil77@gmail.com
c
Program Studi Manajemen, STIE Cirebon, susiherliawati@gmail.com

ABSTRACT

The purpose of this study was to analyze the effect of empowerment of Human Resources,
Organizational Culture, Job Satisfaction on Employee Performance at the Regional
Secretariat of Indramayu Regency. Data analysis techniques in this study by using multiple
regression analysis test used to determine the effect of independent variables namely
empowerment of human resources, organizational culture and job satisfaction on the
dependent variable namely employee performance, multiple linear analysis test, coefficient of
determination and hypothesis testing (t test partial and simultaneous f test). The results of that
HR empowerment partially has a positive and significant effect on employee performance.
Organizational culture partially has a positive and significant effect on employee
performance. Partial job satisfaction has a positive and significant effect on employee
performance and simultaneously Empowerment of HR, Organizational Culture and Work
Authority has a positive and significant effect on Employee Performance. That
Empowerment of HR, Organizational Culture and Job Satisfaction partially and
simultaneously influences Employee Performance at the Regional Secretariat of Indramayu
Regency.

Keywords: Empowerment of Human Resources; Organizational Culture; Job


Satisfaction and Employee Performance

ABSTRAKSI

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pemberdayaan Sumber Daya
Manusia, Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada Sekretariat
Daerah Kabupaten Indramayu. Teknik analisis data pada penelitian ini dengan menggunakan
uji analisis regresi berganda yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variable independen
yaitu permberdayaan sumber daya manusia, budaya organisasi dan kepuasan kerja terhadap
variable dependen yaitu kinerja pegawai, uji analisis linear berganda, koefisien determinasi
dan uji hipotesis (uji t parsial dan uji f simultan). Kesimpulan bahwa pemberdayaan SDM
secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Budaya organisasi
secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Kepuasan kerja
secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai, secara simultan
Pemberdayaan SDM, Budaya Organisasi dan Kepuasa Kerja berpengaruh positif signifikan
terhadap Kinerja Pegawai. Jadi, Pemberdayaan SDM, Budaya Organisasi dan Kepuasan
Kerja berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap Kinerja Pegawai pada Sekretariat
Daerah Kabupaten Indramayu.

Kata Kunci: Pemberdayaan SDM; Budaya Organisasi; Kepuasan Kerja dan Kinerja
Pegawai

299
Jurnal Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Cirebon
Volume 14 No. 2, 2019 ISSN : 2337-4012

Pendahuluan keahlian yang cukup memadai maka tingkat


Dalam menyelenggarakan kegiatan keberhasilannya sangat memuaskan, maka
pemerintahan dan pembangunan, peran para pemimpin harus mempunyai perhatian
pegawai negeri sangatlah penting. Dan khusus terhadap peningkatan Kinerja dari
dalam sebuah instansi harus memiliki Pegawai yang dimiliknya. Era reformasi dan
Sumber Daya Manusia yang berkualitas, dampak persaingan globalisasi mendorong
karena untuk menjalankan aktivitas atau percepatan perubahan perbaikan Kinerja
pekerjaan dalam sebuah instansi jika Sumber aparatur pemerintah.Aparatur pemerintah
Daya Manusia tidak berkualitas maka dituntut bekerja lebih profesional, bermoral,
pekerjaan didalam sebuah instansi tersebut bersih dan beretika dalam mendukung
tidak akan berjalan sesuai dengan yang reformasi birokrasi dan menunjang
diharapkan, atau tidak sejalan dengan kelancaran tugas pemerintah.
ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan Melihat pentingnya peranan faktor
oleh pemerintah. Jika suatu instansi tidak Sumber Daya Manusia dalam sebuah
bisa menyikapi hal tersebut, maka instansi, maka tidak salah jika dikatakan
kelangsungan kegiatan atau pekerjaan bahwa Sumber Daya Manusia adalah aset
didalam instansi tersebut akan terhambat. yang paling penting yang berdampak pada
Untuk itu, diperlukan adanya sistem yang kesejahteraan instansi secara langsung.
baik yang harus dimiliki oleh setiap instansi. Selain itu para Pegawai dalam melaksanakan
Dalam sebuah instansi harus memiliki tugasnya seharusnya sesuai dengan harapan
Sumber Daya Manusia yang berkualitas, yang diinginkan oleh pimpinan, dengan
karena untuk menjalankan aktivitas atau demikian pegawai tersebut dapat dikatakan
pekerjaan dalam sebuah instansi jika Sumber mempunyai prestasi kerja atau kinerja yang
Daya Manusia tidak berkualitas maka baik. Untuk dapat melayani dan memenuhi
pekerjaan didalam sebuah instansi tersebut kebutuhan masyarakat, sangat dibutuhkan
tidak akan berjalan sesuai dengan yang pegawai yang benar- benar menguasai
diharapkan, atau tidak sejalan dengan bidangnya dan bertanggung jawab. Para
ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan pemimpin dapat meningkatkan kualitas
oleh pemerintah. Selain itu sebuah instansi pegawainya dengan melakukan program
harus didukung oleh Sumber Daya Manusia pengembangan dalam peningkatan
yang cakap karena Sumber Daya Manusia pengetahuan dan keterampilannya. Hal ini
sangat berperan dalam menjalankan usaha dikarenakan sering terlihat terjadi
atau kegiatan didalam instansi. Karena kesenjangan didalam memberikan pelayanan
pegawai negeri merupakan aparatur negara kepada masyarakat, ditambah dengan kurang
yang melaksanakan pemerintahan dan peduli terhadap permintaan masyarakat
pembangunan dalam usaha mencapai tujuan sehingga menimbulkan berbagai masalah.
nasional. Unsur manusia merupakan salah Organisasi merupakan suatu sistem
satu unsur yang penting, karena manusia yang mempengaruhi satu sama lain, apabila
selalu berperan aktif dalam suatu organisasi salah satu dari sub sistem tersebut
Jika suatu instansi tidak bisa mengalami kerusakan maka akan
menyikapi hal tersebut, maka kelangsungan mempengaruhi sub-sub sistem yang lain.
kegiatan atau pekerjaan didalam instansi Salah satu unsur yang terdapat dalam sistem
tersebut akan terhambat. Untuk itu, tersebut yang menentukan sehat atau
diperlukan adanya sistem yang baik yang tidaknya sebuah organisasi terletak pada
harus dimiliki oleh setiap instansi. Apabila sumber daya manusia yang dimiliki.
Pegawai mempunyai keterampilan dan Kebutuhan organisasi yang mutlak

300
Jurnal Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Cirebon
Volume 14 No. 2, 2019 ISSN : 2337-4012

dibutuhkan adalah berlanjutnya kinerja pegawai agar dapat menjalankan


pengembangan sumber daya manusia yang tugas dan tanggung jawab yang diembannya.
dimiliki. Job Performance atau hasil kerja Secara umum kinerja pegawai dapat
yang baik oleh seorang pegawai dalam dilihat dari kemampuannya dalam
melakukan tugas sesuai dengan tanggung melaksanakan tugas dan kewajibanya secara
jawab yang diberikan padanya akan tepat waktu dan memuaskan. Pemberdayaan
berpengaruh pada keberhasilan suatu sumber daya manusia juga diharapkan dapat
organisasi. Seorang pegawai harus memiliki meningkatkan moral dan mutu yang pada
keterampilan, pengetahuan dan kemampuan akhirnya mempengaruhi kinerja pegawai itu
serta memiliki pengalaman, motivasi, sendiri. Keberadaan pegawai di dalam
disiplin diri, dan semangat kerja tinggi. organisasi menempati posisi penting karena
Karena menurut Handoko (2008: 78) sumber berfungsi mempertahankan kelangsungan
daya terpenting suatu organisasi adalah pertumbuhan organisasi. Menurut
sumber daya manusia yaitu orang-orang Sedarmayanti (2011) pemberdayaan sumber
yang memberikan tenaga, bakat, kreativitas, daya manusia adalah suatu proses kegiatan
dan usaha mereka kepada perusahaan. usaha untuk lebih memberdayakan “daya
Oleh karena itu pentingnya Sumber manusia” melalui perubahan dan
Daya Manusia atau pegawai dalam suatu pengembangan manusia itu sendiri, berupa
organisasi atau perusahaan, maka kemampuan, kepercayaan, wewenang, dan
perusahaan perlu melakukan pemberdayaan tanggung jawab dan rangka pelaksanaan
pegawai(Emp owerment) terhadap kegiatan-kegiatan organisasi untuk
pegawainya,karena pemberdayaan pegawai meningkatkan kinerja sebagaimana
dilaksanakan dengan menggali potensi yang diharapkan.
terdapat pada diri pegawainya (Hansen dan Dan salah satu faktor yang
Mowen, 1997). Selain itu pemberdayaan mempengaruhi kinerja pegawai diantaranya
yang dilakukan organisasi kepada adalah budaya organisasi. Robbins (2008)
pegawainya nantinya akan mempengaruhi mengemukakan bahw budaya organisasi
kepuasan kerja karyawannya hingga mencerminkan sifat-sifat dan ciri-ciri yang
akhirnya dapat meningkatkan kinerja dirasa terdapat dalam lingkungan kerja dan
karyawan (Laschinger Finegan dan timbul karena kegiatan organisasi yang
Shamian, 2001). Pemberdayaan Sumber dilakukan secara sadar atau tidak, dan
Daya Manusia merupakan aktivitas atau dianggap mempengaruhi perilaku serta
kegiatan yang dilaksanakan agar sumber kepribadian organisasi. Menurut Melville
daya manusia didalam organisasi dapat Herskowitz dalam Kusdi (2011)
dipergunakan untuk mencapai tujuan mengemukakan bahwa budaya organisasi
organisasi tersebut. Pemberdayaan Sumber adalah sebuah struktur yang
Daya Manusia itu sendiri adalah untuk menggambarkan keyakinan, perilaku,
memberikan dorongan, motivasi serta pengetahuan, sanksi, nilai-nilai yang
kemampuan yang dimiliki untuk mengatur cara hidup anggotaanggota
dikembangkan guna kepentingan Intansi organisasi. Menurut Schein (1988) dalam
dengan cara memberikan kekuasaan atau Kusdi (2011) mengemukakan bahwa
mengalihkan kekuatan atau mendelegasikan gagasan dasar yang terkandung dalam
otoritas kepada pihak lain. Pemberdayaan hampir semua definisi kultur organisasi
Sumber Daya Manusia diharapkan mampu adalah adanya “sesuatu” yang dimiliki atau
meningkatkan kredibilitas kerja yang pada dijadikan pegangan bersama oleh anggota-
akhirnya dimaksudkan untuk meningkatkan anggotanya (shared or held in common).

301
Jurnal Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Cirebon
Volume 14 No. 2, 2019 ISSN : 2337-4012

Setiap organisasi memiliki budaya kerja tersebut diharapkan dapat


organisasi yang berfungsi membentuk aturan mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi
atau pedoman dalam berfikir dan bertindak yang lebih baik. Kepuasan kerja karyawan
dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Hal adalah salah satu aspek yang dapat
ini berarti budaya organisasi yang tumbuh meningkatkan kinerja karyawan, sehingga
dan terpelihara dengan baik akan mampu kepuasan kerja karyawan mempengaruhi
memacu organisasi ke arah perkembangan kinerja unit secara keseluruhan. Sejalan
yang lebih baik. Budaya organisasi juga dengan pendapat Handoko (1997: 122) yang
mempengaruhi sikap dan perilaku anggota menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah
organisasi yang kemudian menentukan keadaan emosional yang menyenangkan
kinerja anggota. atau tidak menyenangkan para karyawan
Kinerja merupakan faktor yang sangat dalam memandang pekerjaan mereka.
menentukan untuk kelangsungan hidup ke Kepuasan kerja mencerminkan perasaan
depan suatu organisasi. SDM mempunyai seseorang terhadap pekerjaannya ini nampak
peranan yang sangat penting dalam kinerja dalam sikap positif karyawan terhadap
suatu organisasi. Untuk mendapatkan kinerja pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi
yang baik diperlukan SDM yang berkualitas. di lingkungan kerja. Oleh sebab itu, apabila
SDM yang berkualitas akan berpengaruh seorang individu memiliki kepuasan kerja
pada kemajuan suatu organisasi. Untuk yang tinggi, maka akan menghasilkan
mendapatkan SDM yang berkualitas kinerja yang tinggi pula. Namun ternyata
diperlukan komitmen organisasi untuk semua faktor tersebut masih belum
meningkatkan kemampuan pegawai yang mendapatkan solusinya, dikarenakan masih
dimiliki organisasi tersebut. Kinerja yang adanya beberapa pegawai yang belum dapat
tinggi mencerminkan keadaan pegawai yang memberikan kinerja yang baik pada
dapat bekerja dengan baik dan penuh Sekretariat Daerah Kabupaten Indramayu
tanggungjawab serta konsentrasi untuk sehingga ini menimbulkan permasalahan
bekerja. Kinerja adalah hasil kerja secara dalam tata pemerintahan sebagai pemberi
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh pelayanan pada masyarakat.
seorang pegawai dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang Metode Penelitian
diberikan kepadanya. Hal tersebut A. Metode penelitian
merupakan faktor yang penting untuk Metode penelitian yang dilakukan dalam
mencapai keberhasilan sebuah instansi penelitian ini adalah dengan metode
dalam menjalankan tugasnya. Oleh karena kuantitatif yang digunakan untuk
itu, maka instansi harus lebih meneliti pada populasi atau sampel
memperhatikan dan memotivasi tenaga tertentu, pengumpulan data menggunakan
kerjanya secara efektif dan efisien dan instrumen penelitian, analisis data
mendapatkan hasil pekerjaan yang optimal, bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan
dengan demikian tujuan dari instansi akan untuk menguji hipotesis yang telah
dapat tercapai. ditetapkan (Sugiyono, 2013:11).
Selain pemberdayaan sumber daya
manusia dan budaya organisasi, salah satu B. Populasi
sasaran penting dalam manajemen Populasi adalah wilayah generalisai yang
sumberdaya manusia pada suatu organisasi terdiri atas obyek atau subyek yang
adalah terciptanya kepuasan kerja anggota mempunyai kuantitas dan karakteristik
organisasi yang bersangkutan. Kepuasan tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

302
Jurnal Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Cirebon
Volume 14 No. 2, 2019 ISSN : 2337-4012

untuk dipelajari dan kemudian ditarik sampai sangat negatif, yang dapat berupa
kesimpulannya (Sugiyono, 2011:199). kata-kata antara lain:
Populasi dalam penelitian ini adalah PNS  Sangat setuju (SS) dengan skor 5
pada Sekretariat Daerah Kabupaten  Setuju (S) dengan skor 4
Indramayu yang berjumlah 40 orang.  Ragu-ragu (RR) dengan skor 3
 Tidak setuju (TS) dengan skor 2
C. Sampel  Sangat tidak setuju (STS) skor 1
Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut (Sugiyono, 2011). Sampel dalam E. Uji Validitas dan Reliabilitas
penelitian ini adalah sebagian dari PNS 1. Uji Validitas
pada Sekretariat Daerah Kabupaten Validitas adalah suatu uji
Indramayu. Teknik pengambilan sampel keabsahan instrumen penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini (kuesioner) yang akan digunakan untuk
adalah non probability sampling. Non pengumpulan data yang berkaitan
probability sampling yaitu teknik dengan variabel penelitian. Uji validitas
pengambilan sampel yang tidak digunakan untuk mengukur sah atau
memberikan peluang yang sama bagi valid tidaknya suatu kuesioner (Imam
setiap unsur atau anggota populasi untuk Ghozali, 2013: 52) Uji validitas
sampling yang digunakan adalah metode dilakukan untuk dapat menampilkan
jenis purposive dipilih menjadi sampel data yang akurat maka butir-butir
(Sugiyono, 2010:217). pertanyaan atau pernyataan di uji
validitasnya.
D. Teknik Pengumpulan Data Teknik kolerasi yang digunakan
Teknik pengumpulan data yang adalah kolerasi Product Moment, yaitu
digunakan dalam penelitian ini adalah membandingkan hasil probabilitas
dengan menggunakan kuesioner dan koefisien korelasi r (xy) dengan taraf
observasi lapangan. Skala yang digunakan signifikan 5 % atau (0,05). Dengan
dalam pengukuran data adalah skala likert, formula validitas instrumen sebagai
menurut (Sugiyono, 2013) skala likert berikut: (Husein Umar, 2010:316).
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
dan persepsi seseorang atau sekelompok
orang tentang fenomena sosial. Skala likert n( Ʃ xy ) – ( Ʃ x Ʃ Y )
digunakan karena skala ini merupakan r=
teknik pengukuran sikap yang paling luas
digunakan dalam riset pemasaran. √[nƩ x 2 – ( Ʃ X ) n Ʃ Y 2 – (Ʃ Y)
2 2]

Skala ini memungkinkan responden Keterangan:


untuk mengekspresikan intensitas perasaan r : Nilai kolerasi
mereka, dengan skala likert maka variabel x : Skor Nilai pernyataan
yang akan diukur dijabarkan menjadi y : Jumlah skor pernyataan
indikator variabel, kemudian indikator n : Jumlah responden
tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun item-item instrumen yang dapat Instrumen diuji coba pada sampel
berupa pertanyaan dan pernyataan. Jawaban dari populasi yang sebanyak 40 orang.
dari instrumen yang menggunakan skala Untuk melakukan uji coba validitas
likert mempunyai gradasi dari sangat positif peneliti melakukan penyebaran angket

303
Jurnal Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Cirebon
Volume 14 No. 2, 2019 ISSN : 2337-4012

kepada 40 responden, untuk peneliti menggunakan analisis kualitatif


memastikan apakah terdapat item deskriptif. Analisis ini bersifat uraian atau
pertanyaan yang valid, atau tidak valid penjelasan dengan membuat tabel-tabel,
dari masing-masing sub variabel, mengelompokan, menganalisis data
dengan menggunakan program SPSS. berdasarkan pada hasil jawaban yang
diperoleh dari tanggapan responden
2. Uji Reliabilitas dengan menggunakan tabulasi data yang
Uji reliabilitas digunakan untuk berasal dari hasil pengumpulan data
menguji data yang kita peroleh ataupun melalui penyebaran kuesioner.
dari kuesioner yang dibagikan. Jawaban
dari kuesioner dikatakan reliabilitas atau 2. Analisis Kuantitatif
handal jika jawaban responden tersebut a. Regresi Linier Berganda
konsisten dari waktu ke waktu (Imam Penelitian ini menggunakan
Ghozali, 2013:47). Untuk menguji analisis linier berganda dilandaskan
reliabilitas dengan menggunakan butir pada hubungan fungsional ataupun
instrumen maka digunakan rumus kausal beberapa variabel independen
Cronbach Alpha. Menurut (Umar 2010) terhadap variabel dependen (Sugiyono,
adalah sebagai berikut : 2010). Analisis regresi linier berganda
digunakan untuk menyatakan ada
 n
 tidaknya hubungan antara variabel X
n   si 2  dan Y, dan jika ada hubungan
r11  1  i 1 2  bagaimanakah arah hubungan dan
n 1  st  seberapa besar hubungan tersebut.
  Persamaan regresi linier
 
berganda dicari dengan rumus:
Keterangan :
Y = a+b1X1+b2X2+b3X3
r11 = Koefisien reliabilitas
n = Banyaknya soal
Dimana:
si 2 = Variasi skor soal ke i
2 Y = Subyek dalam variabel dependen
st = Variasi skor total a = Harga Y bila X = 0 (konstan)
b = Angka arah atau koefisien regresi,
Adapun taraf signifikannya adalah yang menunjukan angka
95% maka butiran pertanyaan peningkatan ataupun penurunan
dinyatakan reliabel, maksudnya yaitu variabel dependen yang didasarkan
untuk mencari data yang benar, maka pada variabel independen. Bila b (+)
penulis menggunakan taraf kesalahan maka naik, bila b (-) maka terjadi
sebesar 5% dengan bantuan program penurunan.
SPSS. X = Variabel independen yang
mempunyai nilai tertentu.

F. Teknik Analisa Data


b. Uji Regresi Secara Parsial (uji
1. Analisis Deskriptif
t)
Menurut (Sugiyono, 2011) analisis
Analisis ini digunakan untuk
deskriptif digunakan untuk menjelaskan
mengetahui apakah variabel bebas
data yang diperoleh melalui uraian yang
secara parsial mempunyai pengaruh
sistematis dalam bentuk kata, kalimat,
atau tidak terhadap variabel terikatnya.
skema dan gambar. Dalam penelitian ini

304
Jurnal Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Cirebon
Volume 14 No. 2, 2019 ISSN : 2337-4012

Langkah-langkahnya sebagai berikut : B. Hasil Uji Reliabilitas


1) Menentukan Hipotesis Uji reliabilitas bertujuan untuk
H0 : Tidak terdapat pengaruh mengetahui sejauh mana suatu alat
antara variabel independen pengukur dapat dipercaya atau dapat
terhadap variabel dependen diandalkan dan tetap konsisten jika
secara parsial. dilakukan dua kali atau lebih pada
Ha : Terdapat pengaruh antara kelompok yang sama. Pengujian
variabel independen reliabilitas dengan menggunakan uji
terhadap variabel dependen statistik Cronbach Alpha. Suatu
secara parsial. variabel dikatakan reliabel jika
2) Taraf signifikan menggunakan memberikan nilai Cronbach Alpha>
alpha (α) = 5% dengan df = (N-1). 0,70.
3) Membandingkan nilai t hitung Tabel 3. Uji Reliabilitas Variabel
dengan t tabel Jika t hitung > Penelitian
t tabel dan t hitung ≤ -t tabel maka
H0 ditolak dan Ha diterima. Jika t No Variabel Cronbach Keterangan
hitung ≤ t tabel dan t hitung > -t Alpha
tabel maka H0 diterima dan Ha Pemberdayaan
ditolak. 1 0.935 Reliabel
SDM (X1)
4) Pengambilan kesimpulan Budaya Reliabel
bedasarkan keputusan mengenai 2 Organisasi 0.954
penerimaan atau penolakan suatu (X2)
hipotesis. Kepuasan Reliabel
3 0.925
Kerka (X3)
Hasil dan Pembahasan Kinerja Reliabel
A. Hasil Uji Validitas 4 0.948
Pegawai (Y)
Hasil uji validitas variabel
pemberdayaan sumber daya manusia Sumber : Data kuesioner diolah
dimana semua item pernyataan ini
menghasilkan nilai r_hitung > r_tabel Dari data diatas, dapat diketahui
(0.270) dengan nilai signifikan < 0,05 bahwa seluruh item pertanyaan dari
sehingga ke 10 pernyataan dalam masing-masing variabel dalam
variabel kinerja pegawai ini dinyatakan penelitian ini adalah reliabel. Hal ini
valid. Hasil dari uji validitas variabel ditunjukkan oleh nilai cronbach alpha
budaya organisasi bahwa semua item dari masing-masing variabel bernilai
pernyataan ini menghasilkan nilai lebih dari 0,70.
r_hitung > r_tabel (0.270) dengan nilai
signifikan < 0,05 sehingga ke 10 item
pernyataan dalam variabel kinerja
C. Hasil Analisis Regresi Linier
pegawai dinyatakan valid. Hasil iji
Berganda
validitas variabel kepuasan kerja semua Analisis regresi linier berganda adalah
item pernyataan ini menghasilkan nilai model untuk mengetahui pengaruh
r_hitung > r_tabel (0.250) dengan nilai variabel independen yaitu komitmen
signifikan < 0,05 sehingga ke 10 item organisasi, loyalitas kerja dan
pernyataan dalam variabel kepuasan kompensasi terhadap variabel dependen
kerja dinyatakan valid. yaitu kinerja karyawan. Hasil pengujian

305
Jurnal Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Cirebon
Volume 14 No. 2, 2019 ISSN : 2337-4012

analisis regresi linier berganda E. Hasil Uji F


ditunjukkan pada tabel dibawah ini. Tabel 5. Hasil Uji F
a
ANOVA
Tabel 3. Regresi Linier Berganda
Sum of Mean
Model df
Squares Square F Sig.
628,76 69,97 ,000b
Regression 1886,290 3
3 4
1
Residual 323,485 36 8,986
Total 2209,775 39
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
b. Predictors: (Constant), Kepuasan Kerja, Budaya
Organisasi, SDM

Berdasarkan data pada tabel diatas dapat


Dari hasil data analisis regresi linier diketahui bahwa hasil perhitungan uji F,
berganda di atas, dapat diperoleh didapatkan hasil nilai F_hitung sebesar
persamaan sebagai berikut: 69.974 dan kemudian dibandingkan
dengan F_tabel yaitu 2.86, taraf
Y = β0 + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + e signifikansi adalah 0,05. Dengan
membandingkan F_hitung dan F_tabel
Y= 5.822+ 0.670X1+0.200X2+0.484X3 + e
maka terdapat F_hitung 69.974 lebih
besar dari nilai F_tabel 2,86 dan nilai
D. Hasil Uji t signifikansi adalah 0,000 lebih kecil dari
Tabel 4. Hasil Uji t taraf signifikansi 0,05, maka hipotesis
Dari hasil tabel coefficients melalui yang didapat adalah H0 ditolak dan H4
pengujian hipotesis dan kemudian diterima yang berarti variabel independen
dibandingkan dengan t-tabel, yaitu secara bersama-sama atau simultan
dengan α = 0,05 dan n = jumlah sampel mempengaruhi variabel dependen secara
(40), dengan rumus df = n-k, dimana n signifikan. Berdasarkan analisis dapat
adalah observasi sedangkan k adalah disimpulkan bahwa pemberdayaan
banyaknya variabel (bebas dan terikat), sumber daya manusia, budaya organisasi
maka didapat t_tabel sebesar 2.028. dan kepuasan kerja berpengaruh secara
simultan terhadap kinerja pegawai.

Kesimpulan
1. Variabel Pemberdayaan SDM secara
parsial berpengaruh positif dan signifikan
karena menghasilkan nilai standardized
coefficient beta sebesar 0,562 dan dengan
menghasilkan nilai t_hitung 4.693 dengan
significancy sebesar 0,000 < 0,05
terhadap Kinerja Pegawai, sehingga
hipotesis pertama terbukti dan dapat
diterima.
2. Variabel Budaya Organisasi secara
parsial berpengaruh positif dan signifikan

306
Jurnal Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Cirebon
Volume 14 No. 2, 2019 ISSN : 2337-4012

karena menghasilkan nilai standardized Hasibuan, M. (2011). Manajemen Dasar,


coefficient beta sebesar 0,115 dengan Pengertian, dan Masalah. Jakarta:
menghasilkan nilai t_hitung 2.789 dengan PT. Bumi Aksara.
significancy sebesar 0,008 < 0,05 Irawan Whibiksana (2016). "Pemberdayaan
terhadap Kinerja Pegawai, sehingga Sumber Daya Manusia terhadap
hipotesis kedua terbukti dan dapat kinerja pegawai pada Dinas
diterima juga. Perhubungan Kota Bandung."
3. Variabel Kepuasan Kerja secara parsial (Studi pada UPT Terminal Leuwi
berpengaruh positif dan signifikan karena Panjang)
menghasilkan nilai standardized Putri, I Gusti Ayu Made Asri Dwija.
coefficient beta sebesar 0,397 dengan "Pengaruh Budaya Organisasi
menghasilkan nilai t_hitung 3.323 dengan terhadap Kinerja dalam Perspektif
significancy sebesar 0,002 < 0,05 Balanced Scorecard". Jurnal
terhadap Kinerja Pegawai, sehingga Akuntansi Multi paradigma,
hipotesis ketiga terbukti diterima. volume 3, Nomor 3 Fakultas
4. Dan secara simultan variabel Ekonomi Universitas Udayana,
Pemberdayaan SDM, Budaya Organisasi 2012
dan Kepuasan Kerja berpengaruh positif Robbins, Stephen. Perilaku Organisasi
dan signifikan karena menghasilkan nilai (Edisi Keenam belas) . Jakarta :
F_hitung sebesar 69.974 dengan PT. Indeks Kelompok Gramedia,
menghasilkan nilai significancy sebesar 2015
0,000 < 0,05 (nilai significancy yang Sedarmayanti. Sumber Daya Manusia dan
ditetapkan) terhadap Kinerja Pegawai Produktivitas Kerja. Bandung :
Dinas Sekretariat Daerah Kabupaten Mandar Maju, 2015
Indramayu sehingga hipotesis keempat Sugiyono. Metode Penelitian Administratif .
terbukti diterima. Bandung : Alphabeta, 2013.
Said Shaban Hamed (2010). Sebab dan
Daftar Pustaka Akibat Pemberdayaan Pegawai.
Studi Pemberdayaan Sumber
Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian: Daya Manusia.
Suatu Pendekatan Praktik. Sedarmayanti. (2010:286). Sumber Daya
Jakarta: Rineka Cipta. Manusia dan Produktivitas Kerja.
Candrawati. Pengaruh Konflik Budaya Bandung: Mandar Maju.
Organisasi dan Stres Kerja. Sedarmayanti. (2010). Manajemen Sumber
Jakarta: UNJ. Daya Manusia. Bandung: Refika
Hasibuan, Melayu. (2011). Manajemen Aditama.
Dasar, Pengertian, dan Masalah. Sedarmayanti 2011. Sumber Daya Manusia
Jakarta: PT Bumi Aksara. dan Produktivitas Kerja. Bandung
Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis CV Mandar Maju.
Multivatiate dengan Program Sugiyono. (2010). Metode Penelitian
SPSS. Semarang: Badan Penerbit Administratif. Bandung:
Universitas Diponegoro. Alphabeta.
Hasibuan, 2010. Manajemen Sumber Daya Sugiyono. (2013). Metode Penelitian
Manusia. Jakarta. Bumi Aksara. Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.

307
Jurnal Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Cirebon
Volume 14 No. 2, 2019 ISSN : 2337-4012

Tri Waspodo dan Sutarno. Pengaruh


Bimbingan, Kedisiplinan, Dudaya
Organisasi dan Kepemimpinan.
Thesis, Universitas Terbuka,
2009.
Thoha, Miftah. Kepemimpinan dan
Manajemen. PT. Raja Grafindo
Persada, 2010.
Wibowo. (2014). Manajemen Kinerja.
Jakarta: PT. Grafindo Persada.
Wibowo. 2011. Manajemen Perubahan.
Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.
Yuri Renta Riska. "Pengaruh Kepuasan
Kerja terhadap Kinerja Karyawan
PT. DAPENSI DWIKARYA
Bandung" , 2018
Zaenudin, A. (2011). Manajemen Sumber
Daya Manusia. Jakarta: Fajar.

308

You might also like