Cupuz,+##default - Groups.name - Manager##,+9945 99Z - Artikel 69416 1 2 20210810

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X

Vol. 5, No. 10, Oktober 2021, hlm. 4536-4542 http://j-ptiik.ub.ac.id

Prediksi Trend Harga Saham Jangka Pendek berdasarkan Fitur Technical


Analysis dengan menggunakan Algoritma Random Forest
Michael Eggi Bastian1, Bayu Rahayudi2, Dian Eka Ratnawati3

Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Email: 1eggimichael@gmail.com, 2ubay1@ub.ac.id, 3dian_ilkom@ub.ac.id

Abstrak
Perdagangan saham adalah sebuah aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh seorang pedagang saham.
Seorang pedagang saham dapat melakukan aktivitas perdagangan ini pada sebuah pasar modal. Pada
pasar modal terdapat sebuah pola yang menggambarkan pergerakan harga dari suatu saham pada periode
tertentu, atau disebut juga dengan “Trend Harga”. Karakteristik yang paling utama dari sebuah trend
harga adalah perubahan arah yang cepat dan tidak teratur. Karena sifatnya yang mudah berubah dan
tidak teratur, maka munculah sebuah permasalahan untuk mengetahui kemana arah trend harga akan
bergerak. Adanya kesalahan dalam memprediksi arah trend dapat menimbulkan kerugian. Penelitian ini
mengimplementasikan algoritma random forest sebagai model solusi, dan technical analysis sebagai
fitur prediksi untuk meminimalkan kesalahan dalam memprediksi trend harga di masa depan.
Berdasarkan hasil pengujian, kombinasi antara algoritma random forest dan technical analysis dapat
meminimalkan kesalahan dalam memprediksi trend harga dengan akurasi sebesar 84%, dan skor f1
sebesar 88%.
Kata kunci: Random Forest, Analisis Teknikal, Trend Saham, Harga Saham
Abstract
Stock trading is a daily activity carried out by a stock trader. A stock trader can perform this trading
activity on a capital market. In the capital market, you can see a chart that depicts the price movement
of a stock in a certain period, also known as "Price Trend". The most important characteristic of a price
trend is volatile and irregular changes in direction. Due to its volatile and irregular nature, a problem
arises in knowing where the price trend will move. Any mistake in predicting the direction of the trend
can cause losses. This study implements the random forest algorithm as a solution model, and technical
analysis as a predictive feature to minimize errors in predicting future stock price trends. Based on the
test results, the combination of the random forest algorithm and technical analysis is able to minimize
errors in predicting price trends with an accuracy of 84% and an f1 score of 88%.
Keywords: Random Forest, Technical analysis, Stock Trend, Stock Price

harga saham ini terdapat pada jangka waktunya.


1. PENDAHULUAN Pada trend harga saham jangka pendek sebuah
Pasar modal adalah sebuah tempat untuk trend akan terbentuk dalam jangka waktu harian,
melakukan perdagangan saham dan aset mingguan, dan bulanan. Sedangkan pada trend
keuangan lainnya (Wanjawa and Muchemi, harga saham jangka panjang sebuah trend akan
2014). Pada pada pasar modal terdapat sebuah terbentuk dalam jangka waktu tahunan. Pada
pola yang menggambarkan pergerakan harga penelitian ini akan memfokuskan pada prediksi
saham pada periode waktu tertentu yang biasa trend harga saham jangka pendek.
disebut sebagai trend harga saham. Berdasarkan Sebuah trend harga saham memiliki
periode waktunya trend harga saham dapat karakteristik, yaitu: perubahan arah yang cepat
dibagi menjadi dua bagian, yaitu : trend harga dan tidak teratur. Perubahan ini terjadi karena
saham jangka pendek, dan trend harga saham banyaknya ketidakpastian dan faktor yang dapat
jangka panjang (Kamble and Source, 2017). mempengaruhi harga suatu saham pada waktu
Perbedaan yang paling utama dari kedua trend tertentu, seperti : kondisi ekonomi, event politik,

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Brawijaya 4536
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4537

pandangan investor terhadap suatu perusahaan, penelitian ini menunjukkan accuracy score
dan lain lain (Khaidem and Dey, 2016). Karena sebesar 75%.
sifatnya yang mudah berubah dan tidak teratur, Penelitian ketiga dilakukan oleh Siburian
maka munculah sebuah permasalahan untuk dan Mulyana untuk memprediksi harga
mengetahui kemana arah trend harga saham ponsel(Siburian, 2018). Penelitian tersebut
akan bergerak. Adanya kesalahan dalam menjelaskan tentang pentingnya untuk
pengambilan keputusan akan membuat kerugian memprediksi harga ponsel sebelum peluncuran.
untuk pemilik saham. Oleh karena itu untuk Hasil dari penelitian ini menunjukkan nilai
meminimalkan kesalahan dalam pengambilan akurasi sebesar 81%.
keputusan dibutuhkan sebuah solusi yang dapat Dari penelitian yang dilakukan dapat
memprediksi trend harga saham di masa depan disimpulkan bahwa random forest memiliki
secara akurat, sehingga keuntungan dapat beberapa kelebihan, yaitu: bisa untuk
dimaksimalkan dan kerugian dapat menyelesaikan masalah pada model non-linear,
diminimalkan. over-fitting, data training yang tidak besar, tidak
Pada bidang keuangan terdapat beberapa memerlukan seleksi fitur, dan proses pelatihan
yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi cepat. Akan tetapi random forest juga memiliki
pola untuk memprediksi trend harga saham, kekurangan, yaitu: karena prosesnya yang
salah satunya adalah technical analysis. random maka kita hanya memiliki sedikit
Technical Analysis adalah sebuah cara untuk kendali atas apa yang dilakukan model.
memprediksi trend harga saham melalui
indikator indikator baru yang nantinya dapat 2. KAJIAN PUSTAKA
dibuat berdasarkan perhitungan dari data historis
harga saham (Nti, Adekoya and Weyori, 2019). 2.1. Analisis Teknikal
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk Analisis Teknikal adalah sebuah
mengembangkan sebuah model solusi yang pendekatan yang digunakan untuk mempelajari
dapat memprediksi trend harga saham secara pola pada pasar saham dengan menggunakan
akurat. Dari penelitian penelitian yang telah beberapa macam teknikal indikator (Murphy,
dilakukan terdapat kesimpulan tentang 1997). Pada analisis teknikal terdapat 3 dasar
pendekatan yang paling baik untuk membangun pemikiran yang melatarbelakangi munculnya
sebuah model solusi yang bisa melakukan metode ini, yaitu : market discount everything,
prediksi terhadap trend harga saham, yaitu : price move in trends, dan history repeat itself.
Statistika dan Machine Learning (Adebiyi, Pada dasar pemikiran market discount
Adewumi and Ayo, 2014). everything terdapat penjelasan bahwa, segala
Random Forest merupakan salah satu informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi
metode pada machine learning yang dianggap harga suatu saham sudah tersedia pada
bagus dan telah diimplementasikan oleh para pergerakan harga dari saham tersebut.
peneliti dalam beberapa penelitian. Penelitian Pada dasar pemikiran price move in trends
pertama dilakukan oleh Phase Tejas dan Patil terdapat penjelasan bahwa, harga dari saham
Suhas (Foundation, 2020). Penelitian tersebut bergerak dalam pola tertentu, atau disebut juga
menjelaskan tentang sebuah permasalahan yang trend. Dari pergerakan ini, sebuah trend dapat
dialami oleh beberapa program sosial dalam dikategorikan menjadi 2 kategori, yaitu: trend
memberikan dana bantuan kepada orang yang naik, dan trend turun.
tepat. Pada penelitian tersebut terdapat 9557 Pada dasar pemikiran history repeat itself
jumlah data dengan 143 fitur data. Hasil dari terdapat penjelasan bahwa, pola pergerakan
penelitian ini menunjukkan accuracy score harga dari suatu saham pada masa lampau akan
sebesar 89.97%, dari hasil tersebut terulang pada masa yang akan datang. Dasar
mengindikasikan bahwa random forest dapat pemikiran ini muncul setelah dilakukan
menyelesaikan masalah dengan baik. pembelajaran terhadap tingkah laku manusia
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh pada saat melakukan perdagangan saham.
Bahrawi untuk mendapatkan nilai sentiment dari Teknikal Indikator adalah sebuah
Twitter US Airlines menggunakan random forest parameter/fitur yang dihasilkan dari perhitungan
(Utilization, 2019). Penelitian tersebut terhadap data historis harga saham yang
menjelaskan tentang pendapat para penumpang bertujuan untuk memprediksi arah harga saham
pesawat terbang tentang pelayanan yang (Khaidem and Dey, 2016). Berdasarkan
diberikan oleh maskapai penerbangan. Hasil dari

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4538

tujuannya, teknikal indikator dapat dibagi 𝐸𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑦 = − ∑𝑛𝑖=1 𝑝𝑖 log 2 𝑝𝑖 (2)


menjadi empat bagian, yaitu : trending 𝐼𝑛𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝐺𝑎𝑖𝑛 = 𝐸𝑃 − 𝐸𝐴 (3)
indicators, momentum indicators, volume
indicators, dan volatile indicators. Keterangan :
Salah satu contoh dari teknikal indikator
yang bertujuan untuk mengidentifikasi trend n = Jumlah Kelas
yang sedang berlangsung adalah relative pi = Probabilitas Kemunculan Kelas ke i
strength index yang dapat dihitung dengan EP = Nilai Entropy dari Bootstrapped dataset
menggunakan Persamaan (1). EA = Nilai Entropy dari Attribut yang Dipilih
100
Relative Stength Index = 100 − (1+𝑅𝑆)
(1)
Langkah dari algoritma random forest
Keterangan : adalah sebagai berikut :
1. Membuat bootstrapped dataset dengan
RS = Nilai Relative Strength
cara memilih secara random sampel data
sebanyak jumlah data yang digunakan
2.2. Random Forest
dengan replacement pada data latih.
Random Forest adalah sebuah algoritma
yang mengkombinasikan metode bagging dan 2. Memilih secara random fitur data tanpa
multiple decision tree untuk menghasilkan replacement pada bootstrapped dataset
sebuah solusi (Reed, 2020). Bagging adalah untuk dihitung nilai entropy dan
metode training yang melatih model dasar information gain.
dengan menggunakan subset data yang dipilih 3. Menggunakan fitur dan threshold
secara random dari training set. Pada metode dengan nilai information gain terbaik
bagging, model prediksi yang dihasilkan akan untuk dijadikan sebagai rule pada
didapatkan dari hasil voting dari setiap model decision node untuk setiap kedalaman
dasarnya. decision tree.
Decision tree adalah sebuah algoritma yang 4. Mengulangi langkah 1 – 3 sampai n
strukturnya berbentuk seperti pohon dan dapat decision tree terpenuhi.
digunakan untuk menyelesaikan masalah 5. Melakukan voting terhadap data uji oleh
klasifikasi dan regresi (Reed, 2020). n decision tree yang telah dilatih.
Pada decision tree terdapat sebuah
permasalahan untuk menentukan attribut dan 3. METODOLOGI PENELITIAN
threshold terbaik yang dapat dijadikan sebagai
rule pada decision node. Untuk mengatasi Pada penelitian ini terdapat beberapa proses
masalah tersebut akan digunakan dua metode metodologi penelitian yang akan dilakukan.
ekstrasi fitur, yaitu : entropy dan information Proses yang akan dilakukan pada penelitian ini
gain. akan dimulai dengan identifikasi masalah, studi
Entropy adalah sebuah metode yang literatur, pengumpulan data, data pre-
digunakan untuk menghitung ketidakpastian. processing, pembuatan algoritma random forest,
Tujuan dari perhitungan entropy adalah untuk dan evaluasi hasil.
mendapatkan nilai ketidakpastian yang terkecil
dari sebuah attribut predictor beserta dengan 3.1. Pengumpulan Data
thresholdnya. Pada penelitian ini data yang digunakan
Sedangkan information gain adalah sebuah adalah data harga saham harian dengan kode
metode yang digunakan untuk mengukur BBNI. Data harga saham dengan kode BBNI
seberapa besar informasi yang diberikan sebuah diambil dari historical data Yahoo Finance.
attribut data untuk menjelaskan kelasnya. Parameter dari data yang didapatkan berupa
Hasil perhitungan dari information gain tanggal transaksi, harga pembukaan, harga
akan berupa sebuah probabilitas, dimana tertinggi, harga terendah, harga penutupan,
semakin tinggi nilai probabilitasnya maka volume, dan change. Data yang dikumpulkan
semakin banyak juga informasi yang diberikan merupakan data time series dari 27 maret 2012
oleh attribut data untuk menjelaskan kelasnya. sampai 03 mei 2021 yang berjumlah 2213.
Nilai entropy dan information gain dapat
dihitung menggunakan Persamaan (2), dan 4. PERANCANGAN SISTEM
Persamaan (3).

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4539

Secara umum perancangan sistem prediksi data latih. Tujuan dari pembuatan bootstrapped
trend harga saham akan dimulai dengan inputan dataset adalah untuk membangun dan melatih
dataset harga saham. Setelah dataset sebuah decision tree. Setelah bootstrapped
dimasukkan, maka langkah selanjutnya adalah dataset dibuat, maka langkah selanjutnya adalah
melakukan data pre-processing. Setelah proses feature extraction. Setelah kedua proses tersebut
data pre-processing selesai, maka langkah dilakukan, maka akan dilakukan looping
selanjutnya akan melakukan proses training sebanyak n sampai jumlah decision tree yang
pada algoritma random forest. Setelah proses diinginkan terpenuhi. Tujuan dari tahapan ini
training selesai, maka langkah selanjutnya adalah untuk mendapatkan sejumlah n decision
adalah proses testing pada algoritma random tree dengan nilai threshold dan attribut terbaik.
forest. Pada Gambar 1 dapat dilihat diagram alir Pada Gambar 2 dapat dilihat diagram alir dari
dari perancangan sistem. tahapan perancangan data pre-processing.

Gambar 1. Diagram Alir Sistem

4.1. Perancangan Data Pre-Processing Gambar 2. Diagram Alir Pelatihan Random Forest
Pada tahapan ini akan dilakukan beberapa
proses, yaitu: proses menghitung attribut 4.3. Pengujian Random Forest
predictor, menentukan label data, Pada proses testing hanya akan terdapat
menghilangkan nilai NaN, dan membagi data. satu langkah yaitu voting. Tujuan dari proses ini
Tujuan dari tahapan ini adalah untuk adalah untuk mendapatkan nilai kelas prediksi
mendapatkan data hasil olah yang bisa dari hasil voting sejumlah n decision tree yang
digunakan untuk melakukan prediksi. telah dibuat.
4.2. Pelatihan Random Forest 5. PENGUJIAN DAN ANALISIS
Pada proses training, langkah pertama yang Pada bagian ini akan terdapat 4 skenario
akan dilakukan adalah membuat bootstrapped pengujian yang akan dilakukan, yaitu : skenario
dataset. Bootstrapped dataset adalah data yang jumlah attribut predictor, decision tree,
dipilih secara acak dengan pengembalian dari kedalaman decision tree, dan total jumlah data

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4540

yang digunakan. Pada setiap skenario akan yang sebaliknya.


dilakukan 5 kali pengujian untuk mendapatkan
Berdasarkan hasil pengujian yang
nilai rata-ratanya. Nilai rata-rata inilah yang
didapatkan, maka dapat disimpulkan bahwa
akan dijadikan sebagai hasil pengujian.
skenario pertama dengan jumlah attribut
Dari keempat metode evaluasi akan diambil
predictor 10 mendapatkan hasil yang terbaik.
dua metode yang akan menjadi penentu seberapa
Hal ini terjadi dikarenakan attribut predictor
bagus model prediksi yang telah dibuat, yaitu
yang dipilih pada skenario pertama menyediakan
akurasi dan f1 skor. Dua metode ini dipilih
informasi untuk prediksi yang lebih banyak
karena fungsinya yang dibutuhkan. Pada nilai
daripada skenario kedua, dan ketiga.
akurasi nilai yang akan didapatkan adalah
tingkat keakuratan prediksi berdasarkan jumlah 5.2. Pengujian Jumlah Decision tree
kelas totalnya, sedangkan pada f1 skor nilai yang
akan didapatkan adalah nilai rata-rata dari
precision, dan recall. Pengujian Jumlah Decision
tree
5.1. Pengujian Jumlah Attribut Predictor
88%
86%
Pengujian Jumlah Attribut
84%
Predictor 82%
88% 80%
78%
86%
76%
84% 74%
82% Accuracy Precision Recall F1 Score

80% Skenario 1 = 10 Skenario 2 = 25


Skenario 3 = 60
78%
Accuracy Precision Recall F1 Score
Gambar 4. Grafik Hasil Pengujian Decision tree
Skenario 1 = 10 Skenario 2 = 6
Skenario 3 = 4 Pada Gambar 4 dapat dilihat hasil dari
pengujian jumlah decision tree. Untuk nilai
Gambar 3. Grafik Hasil Pengujian Attribut Predictor
accuracy yang didapatkan pada skenario kedua,
dan ketiga hasilnya mengalami peningkatan jika
dibandingkan dengan skenario pertama.
Pada Gambar 3 dapat dilihat hasil dari Peningkatan hasil pengujian ini terjadi
pengujian jumlah attribut predictor. Nilai dikarenakan pada saat melakukan pengujian
accuracy yang didapatkan pada skenario kedua sebanyak 5 kali pada pengujian yang pertama,
mengalami penurunan jika dibandingkan dengan hasil yang didapatkan masih mengalami
skenario pertama, sedangkan nilai accuracy fluktuasi sehingga rata – rata yang didapatkan
pada skenario ketiga mengalami peningkatan mengalami penurunan. Sedangkan pada hasil
jika dibandingkan dengan skenario kedua. pengujian kedua dan ketiga fluktuasi nilainya
Penurunan nilai accuracy pada skenario kedua semakin berkurang. Dari analisis ini dapat
terjadi pada saat jumlah attribut predictornya disimpulkan bahwa jumlah decision tree yang
dikurangi, begitu pula yang terjadi pada digunakan akan berpengaruh kepada nilai
peningkatan nilai accuracy skenario ketiga. Dari fluktuasinya.
hasil ini dapat dianalisa bahwa yang Berdasarkan hasil pengujian yang
mempengaruhi nilai accuracy pada pengujian didapatkan, maka dapat disimpulkan bahwa
jumlah attribut predictor adalah kualitas dari skenario ketiga dengan jumlah decision tree 60
attribut predictor-nya, dan bukan kuantitasnya. mendapatkan hasil yang terbaik. Hal ini terjadi
Hal ini dapat dilihat pada skenario ketiga yang dikarenakan hasil kelas prediksi dari proses
seharusnya mengalami penurunan apabila voting yang dilakukan 60 decision tree sudah
jumlah attribut predictor-nya dikurangi, akan banyak yang selaras dengan kelas asli.
tetapi pada skenario ketiga menunjukkan hasil

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4541

5.3. Pengujian Kedalaman Decision tree 5.4. Pengujian Jumlah Data

Pengujian Kedalaman Pengujian Jumlah Data


Decision tree 90%
120% 85%
100%
80%
80%
75%
60%
70%
40%
Accuracy Precision Recall F1 Score
20%
Skenario 1 = 500 Skenario 2 = 1000
0%
Accuracy Precision Recall F1 Score Skenario 3 = 1500

Skenario 1 = 2 Skenario 2 = 5 Gambar 6. Grafik Hasil Pengujian Jumlah Data


Skenario 3 = 10
Pada Gambar 6 dapat dilihat hasil dari
Gambar 5. Grafik Hasil Pengujian Kedalaman pengujian jumlah data. Untuk nilai accuracy,
dan nilai recall yang didapatkan pada skenario
Pada Gambar 5 dapat dilihat hasil dari kedua, dan ketiga hasilnya mengalami
pengujian kedalaman decision tree. Untuk nilai penurunan jika dibandingkan dengan skenario
accuracy, dan nilai precision yang didapatkan pertama. Penurunan hasil pengujian ini terjadi
pada skenario kedua, dan ketiga hasilnya dikarenakan karakteristik dari data yang
mengalami peningkatan jika dibandingkan digunakan. Pada teori tentang technical analysis
dengan skenario pertama. Peningkatan nilai dinyatakan bahwa, technical analysis adalah
accuracy, dan precision terjadi pada saat jumlah jenis metode yang cocok untuk digunakan
kedalaman decision tree ditambahkan. Jadi pada memprediksi trend saham dalam jangka waktu
saat batas maksimal kedalaman dari sebuah pendek. Oleh karena data yang digunakan
decision tree dikurangi, maka akan ada beberapa merupakan data time-series, maka semakin
decision node yang seharusnya ada menjadi banyak data yang digunakan menyebabkan
dihilangkan dan diganti menjadi leaf node. Hal semakin lamanya juga jangka waktunya. Hal
inilah yang menyebabkan terjadinya inilah yang menyebabkan hasil pengujian
peningkatan seiring bertambahnya jumlah semakin buruk seiring bertambahnya total data
kedalaman decision tree. yang digunakan.
Berdasarkan hasil pengujian yang 5.5. Pengujian Cross validation
didapatkan, maka dapat disimpulkan bahwa
skenario ketiga dengan batas maksimal
kedalaman decision tree 10 mendapatkan hasil Hasil Pengujian Cross
yang terbaik. Hal ini terjadi dikarenakan Validation
semakin dalam batas maksimal kedalamannya, 100%
maka semakin banyak pula proses splitting yang
80%
dilakukan. Proses splitting dilakukan dengan
tujuan untuk menghasilkan decision node baru 60%
yang akan berperan sebagai penyeleksi 40%
informasi. Oleh karena semakin banyak 20%
penyeleksi informasinya, maka data uji akan 0%
diproses lebih panjang melalui decision node Fold 1 Fold 2 Fold 3 Fold 4
yang ada dan pada akhirnya akan menghasilkan
Accuracy Random Forest
keputusan yang lebih baik daripada keputusan
yang dibuat oleh kumpulan decision tree yang Accuracy Decision Tree
hanya memiliki beberapa decision node.
Gambar 7. Grafik Hasil Pengujian Cross validation

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4542

Income using Random Forest. (December


Pada Gambar 7 dapat dilihat hasil pengujian 2019), pp.0–4.
cross validation. Dari hasil pengujian cross
Kamble, R.A. and Source, A.D., 2017. Short and
validation, dapat dibuktikan bahwa algoritma
Long Term Stock Trend Prediction using
random forest memiliki tingkat akurasi yang
Decision Tree. pp.1371–1375.
lebih baik daripada algoritma decision tree untuk
setiap fold. Hal ini terjadi dikarenakan adanya Khaidem, L. and Dey, S.R., 2016. Predicting the
perbedaan pada proses pelatihan algoritma Direction of Stock Market Prices using
random forest, dan decision tree. Perbedaan Random Forest. 00(00), pp.1–20.
yang pertama terdapat pada data latih yang Murphy, J.J., n.d. Analysis of the Financial
digunakan, pada algoritma random forest data Markets.
latih yang digunakan adalah subset data yang
dipilih secara random dari data original, Nti, I.K., Adekoya, A.F. and Weyori, B.A.,
sedangkan pada proses pelatihan algoritma 2019. A Systematic Review of
decision tree data latih yang digunakan adalah Fundamental and Technical Analysis of
data originalnya. Perbedaan selanjutnya terdapat Stock Market Predictions. [online]
pada jumlah decision tree yang dibentuk. Pada Artificial Intelligence Review, Springer
algoritma random forest jumlah decision tree Netherlands. Available at:
yang dibentuk dapat disesuaikan dengan <https://doi.org/10.1007/s10462-019-
kebutuhan, sedangkan pada proses pelatihan 09754-z>.
algoritma decision tree jumlah decision tree Reed, A., 2020. Predicting the Direction of Stock
yang dibentuk hanyalah satu. Kedua perbedaan Prices.
inilah yang membuat algoritma random forest
mendapatkan hasil yang lebih baik daripada Siburian, V.W., 2018. Prediksi Harga Ponsel
algoritma decision tree. Menggunakan Metode Random Forest.
4(1), pp.978–979.
6. KESIMPULAN Utilization, I.T.S., 2019. Sentiment Analysis
Setelah proses pengujian terhadap sistem using Random Forest Algorithm-. 2(2),
prediksi trend saham berdasarkan fitur analisis pp.29–33.
teknikal selesai, maka didapatkan beberapa Wanjawa, B.W. and Muchemi, L., 2014. ANN
kesimpulan yaitu : Model to Predict Stock Prices at Stock
• Fitur dari technical analysis lebih tepat Exchange Markets ANN Model to Predict
untuk digunakan memprediksi trend Stock Prices at Stock Exchange Markets
harga saham jangka pendek karena Wanjawa , Barack Wamkaya Abbreviated
memiliki hasil pengujian yang lebih title : ANN Model for Stock Market
baik. Prediction Corresponding author :
• Fitur dari technical analysis yang dapat Wanjawa , Barack Wamkaya. (August).
memperburuk hasil prediksi pada
penelitian ini adalah chaikin indikator
dengan periode hari 9.
• Sistem prediksi trend harga saham
berdasarkan fitur technical analysis
mendapatkan hasil yang cukup baik
dengan akurasi sebesar 84% dan f1 skor
sebesar 88%.

7. DAFTAR PUSTAKA
Adebiyi, A.A., Adewumi, A.O. and Ayo, C.K.,
2014. Comparison of ARIMA and
Artificial Neural Networks Models for
Stock Price Prediction. 2014, pp.9–11.
Foundation, V., 2020. Predict the Level of

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

You might also like