Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 4

DHARMA WACANA

“Memaknai Serangkaian Hari Saraswati”

Oleh:
Perwakilan Program Studi Pendidikan Agama Hindu
Komang Sri Puspayoni (pah sem 1)

Sekolah Tinggi keguruan Dan Ilmu Pendidikan Agama Hindu Singaraja


2023
OM SWASTIASTU
DEWAN JURI YANG SAYA HORMATI
TEMAN-TEMAN SEGENAP PANITIA YANG SAYA BANGGAKAN
SERTA PARA HADIRIN UMAT SEDHARMA YANG SAYA CINTAI
Sebagai ungkapan pertama, ijinkan saya untuk memanjatkan puji syukur kehadapan Ida
Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas asung kertha wara nugrahanya, kita bisa berkumpul
pada kesempatan dihari yang berbahagia ini dalam rangka menyambut hari raya Saraswati
dengan harapan agar acara yang kita laksanakan ini dapat berjalan lancar.
Pada kesempatan kali ini saya akan membawakan sebuah dharma wacana yang berjudul
“Memaknai Serangkain Perayaan Hari Saraswati”.
Umat sedharma yang berbahagia
Istilah Saraswati itu berasal dari Bahasa sansekerta yaitu dari kata saras yang artinya
sesuatu yang mengalir atau berarti pula percakapan atau kata-kata sedangkan kata wati
artinya memilki. Jadi kata Saraswati jika dipadukan dalam konsep bahasa berarti dewanya
kata-kata pelajaran dan kebijaksanaan. Dalam hal ini artinya ilmu pengetahuan memiliki sifat
mengalir secara terus-menerus tanpa henti seperti sumur yang airnya tidak pernah habis
meskipun ditimba setiap hari untuk memberikan kehidupan kepada umat manusia.
Karena hari Saraswati juga dikatakan sebagai hari turunnya weda atau ilmu pengetahuan
suci, seperti yang tercantumkan dalam sloka Bhagawadgita IV.38 yaitu:
Nahi jnanena sadrsam
Pavitra miha vidyate
Tat svayam yoga samsiddhah
Kalenat mani vindati
Artinya: tidak ada sesuatu di dunia ini yang dapat menyamai kesucian ilmu pengetahuan,
mereka yang sempurna dalam yoga akan menemui dirinya sendiri dalam jiwanya pada
waktunya.
Umat sedharma yang berbahagia
Jika dilihat secara umum arti dari hari raya Saraswati itu adalah hari pawedalan sang
hyang aji Saraswati yang dirayakan setiap 210 hari sekali pada hari sabtu umanis wuku
watugunung. Pada hari itu umat hindu melakukan persembahyangan bersama terutama para
pamong dan siswa-siswa khususnya, serta pengabdi-pengabdi ilmu pengetahuan pada
umumnya.
Dalam lontar Sundari gama disebutkan bahwa makna perayaan hari suci Saraswati adalah
memohon kehadapan dewi Saraswati sebagai dewi ilmu pengetahuan agar diberikan anugerah
batin yang sempurna serta pengetahuan dan keterampilan yang unggul untuk menyucikan
ketiga Tindakan yaitu berbuat, berkata, berfikir sehingga kita dapat mencapai kewibawaan
dan kekuatan yang luar biasa.
Umat sedharma yang berbahagia
Dalam serangkaian kegiatan hari raya Saraswati, jika kita memandang perayaan hari suci
itu sebagai simbol aktivitas budaya atau sistem kepercayaan, maka peringatan hari suci
Saraswati, banyupinaruh, soma ribek, sabuh mas dan pagerwesi yang dilaksanakan secara
berurutan itu memilki hubungan yang sangat erat dan mengandung makna, bahwa pertama-
tama umat hindu memohon kehadapan tuhan agar dikaruniai ilmu pengetahuan, setelah
berhasil mencapai pengetahuan, keterampilan, dan budi pekerti yang luhur, umat hindu
merayakan keberhasilannya melalui peringatan hari suci banyu pinaruh, ibarat wisuda
disekolah atau diperguruan tinggi. Dengan telah wisuda itu berarti umat hindu telah selesai
menempuh dan menyelesaikan pendidikan sehingga mendapatkan ijazah. Nah dengan bekal
itulah, umat hindu mencari pekerjaan untuk mendapatkan nafkah, guna memenuhi kebutuhan
hidupnya. Nafkah yang paling penting dalam hal ini adalah pangan yang disimbolkan melalui
perayaan hari suci soma ribek sebagai pemujaan bhatari manik galih (dewa beras/dewa
pangan).
Kiranya umat hindu menyadari bahwa dalam kehidupan ini, ia juga membutuhkan sarana
yang lain yaitu sandang dan papan, dalam hal ini disimbolkan melalui peringatan hari suci
sabuh mas sebagai pemujaan kepada bhatara mahadewa (dewa kekayaan) . Apa yang telah
berhasil diraih itu, bagi umat hindu merupakan hal yang patut disyukuri, dijaga, dilindungi,
dipagari dengan baik dan sekuat-kuatnya ibarat pagar besi, dengan memohon kekuatan
perlindungan kepada sang hyang paramesti guru dan hal ini disimbolkan melalui perayaan
hari suci pagerwesi. Demikianlah kiranya makna yang dapat dinterprestasikan melalui
rangkain hari suci Saraswati.
Umat sedharma yang berbahagia,
Dalam kehidupan ini, kita sebagai umat yang memiliki banyak serangkaian perayaan-
perayaan hari suci, tentunya mulai sekarang kita belajar untuk menerapkan dan menjalankan
kegiatan tersebut guna untuk mencapai kehidupan yang bahagia dan sejahtera. Tentu dalam
melaksanakan hal tersebut kita harus memilki pengetahuan, karena dengan adanya
pengetahuan itu bisa menjadikan kita manusia yang memiliki kedudukan lebih tinggi diantara
makhluk-makhluk lain dan dapat menjadi manusia yang beradab dan berkebudayaan.
Demikianlah penyampaian singkat dari dharma wacana yang saya bawakan, semoga dapat
bermanfaat bagi kita semua. Apabila ada kata-kata yang saya sampaikan kurang berkenan di
hati umat sedharma sekalian, saya memohon maaf. Karena pepatah mengatakan “tan hana
wang sweta nulus” tidak ada manusia yang sempurna kecuali Ida Sang Hyang Widhi Wasa
atau Tuhan Yang Maha Esa. Dan terima kasih atas perhatiannya, saya akhiri dengan
menghaturkan parama santhi
OM SANTHI SANTHI SANTHI OM

You might also like