Buletin Islam AL MUSLIM

‘alamin, maka saya senang jika amalanku (Fatawa Islam, no 13726)

diangakat tatkala aku sedang berpuasa”. Hal ini juga agar jangan sampai jatuh
(HR. Ahmad: 5/201). Para Ulama dalam larangan hadits: “Janganlah kalian
menjelaskan bahwa dari hadits ini mendahului Romadhon dengan berpuasa
menunjukkan akan keutamaan Sya’ban, dan sehari atau dua hari, kecuali yang memiliki
diantara hikmah kenapa dianjurkan kebiasaan berpuasa maka berpuasalah”. (HR.
berpuasa sunnah di bulan Sya’ban, adalah Bukhoriy: 1914, Muslim: 1082).
untuk melatih diri merasakan lezatnya Itulah diantara keterangan yang
Edisi No. 25 / Rajab /٤١٤١
ibadah puasa, hingga ketika ketika shohih tentang bulan Sya’ban, dan Kajian Khusus
Romadhon tiba ia-pun penuh kesiapan dan keutamaannya dikejar dengan
semangat serta biasa untuk berpuasa. memperbanyak puasa sunnah padanya. Dan menjadi orang-orang yang beriman",
Namun, ada hadits dari shohabat Abu sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi, (tentulah kamu melihat suatu Peristiwa yang
Huroiroh bahwa Rasululloh bersabda: “Jika sebagaimana telah jelaskan pada buletin mengharukan).” !. (Al-An’an: 26-27).
tiba pertengahan Sya’ban maka janganlah Alloh  berfirman yang artinya “Maka Duhai penyesalan yang diliputi
edisi sebelumnya, keharusan mengikuti
kalian berpuasa”. (HR. Tirmidziy: 590). Hadits masing-masing mereka itu Kami siksa kesidihan yang tiada tara: "Dan mereka
petunjuk nabi, tidak menambah atau
ini secara lahiriyah melarang berpuasa disebabkan dosa-dosanya. Diantaranya ada berteriak di dalam neraka itu : "Ya Tuhan
membuat petunjuk baru yang disandarkan
setelah lewat pertengahan Sya’ban, dan kepada Islam.
Kami timpakan hujan batu kerikil, diantara Kami, keluarkanlah Kami niscaya Kami akan
juga ada hadits lain dari ‘Aisyah beliau Wallohu’alam. mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengerjakan amal yang saleh berlainan
berkata: “Rasululloh itu berpuasa di bulan Penulis: mengguntur, diantara mereka ada yang Kami dengan yang telah Kami kerjakan". dan
Sya’ban, kecuali sedikit yang Al-Ustadz Abu Khodijah Hudzaifah , hafizhahullaahu benamkan kedalam bumi dan diantara Apakah Kami tidak memanjangkan umurmu
ditinggalkannya”. HR. Bukhoriy: 1970, ta’aalaa mereka ada yang Kami tenggelamkan ke dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi
Muslim: .1957 dalam lautan. Alloh sekali-kali tidak orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak)
menganiaya mereka akan tetapi merekalah datang kepada kamu pemberi peringatan?
Asy-Syaikh Ibnu Baz rohimahulloh
yang menganiaya diri mereka sendiri". (Al- Maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada
berkata: “Para Ulama Syafi’iyyah beramal
Ankabut: 40). bagi orang-orang yang zalim seorang
dengan seluruh hadits tersebut, dan mereka
Wahai saudaraku rahimakumulloh! penolongpun.( "Fathir: 37).
menjelaskan bahwa tidak boleh berpuasa
Ummat terdahulu mendapatkan adzab Inilah yang didapat bagi yang
setelah pertengahan Sya’ban, kecuali bagi
dan siksaan di dunia sebelum siksaan yang menghadap Alloh dengan bergelimang dosa!,
yang memiliki kebiasaan atau ia
lebih dahsyat di negeri akhirat, karena Ya Alloh ampunilah hamba-Mu ini.
melanjutkan puasanya sebelum
perbuatan dosa mereka. Betapa “Sesungguhnya barangsiapa datang
pertengahan Sya’ban”, dan beliau juga
mengerikannya!, semoga Alloh mengampuni kepada Tuhannya dalam keadaan berdosa,
berkata, “Yang dilarang adalah jika memulai
kita semua. maka sesungguhnya baginya neraka
puasanya setelah pertengahan Sya’ban”.
Lihatlah, penyesalan yang tidak pernah Jahannam. ia tidak mati di dalamnya dan
bermanfaat di akhirat: “Dan mereka hanyalah tidak (pula) hidup ."(Thoha: 74). Karena
Al Muslim Simpanlah buletin ini dengan baik mengingat Ayat dan hadits di dalamnya! membinasakan diri mereka sendiri, sedang kerasnya adzab dan siksaan.
Diterbitkan oleh: Majelis Ta’lim Ahlussunnah Palembang. Penasihat: Al Ustadz Bukhori (pimpinan Pon-Pes mereka tidak menyadari. dan jika kamu Dosa dan maksiat yang diperbuat
Dhiya’ussalaf-Muaraenim), Redaksi: Tim Buletin Al Muslim. Ayo kita belajar Agama! Di majelis ta’lim melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, seorang hamba mengundang dampak jelek
(Aqidah, Fiqh, Manhaj, Akhlaq, Tafsir, Tajwid, dan yg lainnya dari Ilmu Ad-Din) tanpa dipungut biaya, insya lalu mereka berkata: "Kiranya Kami bagi hati, seperti racun bagi tubuh. Tidak ada
Allah setiap Ahad pukul 10.30 WIB di Masjid Al - Hijroh, Kenten City, Sukamaju, Palembang dikembalikan (ke dunia) dan tidak satu kejelekan yang didapatkan di dunia dan
Informasi : 0853 6931 8579. Konsultasi Masalah Agama : 0813 6716 4841 ( Al Ustadz Bukhori ) mendustakan ayat-ayat Tuhan Kami, serta di akhirat kelak kecuali karena dosa dan

http://nahnu-salafiyyun.blogspot.com Mohon tidak dibaca pada saat khuthbah berlangsung!

 Buletin Jum’at AL MUSLIM Edisi No. 25/ /VIII/ 8 ٤١٤١
maksiat. (Ad-Du'u wad Dawa’ Ibnu Qayyim Al-
Jauziyyah -rahimahulloh-, hal. 65)
Sangat disayangkan banyak yang tidak
sadar, meremehkan dosa. Jangankan dosa
kecil, dosa besar saja begitu digampangkan.
Pa d a h a l Ra s u l y a n g mu l i a  telah
memperingatkan agar kita tidak meremehkan
perbuatan dosa kecil sekalipun. Sebagaimana
sabda beliau :"Hati-hati kalian dari dosa-dosa
kecil, karena dosa-dosa kecil itu bila
berkumpul pada diri seseorang akan
membinasakannya". (HR. Ahmad). Sahl bin
Sa'd mengabarkan hal yang sama. Beliau
berkata, Rasululloh  bersabda:"Hati-hati
kalian dari dosa-dosa kecil. Ibaratnya seperti
suatu kaum yang singgah di sebuah perut
lembah. Masimg-masing mereka mencari
ranting untuk menyalakan api, lalu datang
seseorang membawa sebuah ranting, seorang
lagi juga datang membawa sebuah ranting.
Demikian seterusnya hingga mereka dapat
menyalakan api yang mematangkan roti-roti
mereka. Sesungguhnya dosa-dosa kecil itu
ketika pelakunya dihukum niscaya akan
membinasakannya". (HR. Ahmad).
Benar sekali ucapan sahabat yang mulia
Anas bin Malik: "Kalian sekarang melakukan
perbuatan dosa yang di mata kalian perbuat
itu lebih tipis daripada rambut (sangat remeh).
Padahal dulu di masa Rasululloh  kami
menganggapnya termasuk perkara yang akan
membinasakan". (HR. Al-Bukhari). Bilal bin
Sa'd -r a h i m a h u l l o h - m e n a s e h a t k a n :
"Janganlah engkau memandang kepada
kecilnya suatu maksiat, akan tetapi lihatlah
kepada siapa engkau bermaksiat". (Az-Zuhd
hal. 460). Dan juga Fudhoil bin ‘Iyyadh
ro h i ma h u l l o h b e rp e s a n : "Jika e ngkau
menganggap dosa itu kecil, maka itu sudah
mrpkan perkara besar di sisi Alloh.
Sebaliknya, jika engkau menanggap dosa itu
adalah perkara besar, maka hal itu akan
menjadi ringan di sisi Alloh". (Syu’abul iman:
7152).
Karena itulah tak patut kita remehkan
dosa dan maksiat, apapun dosa dan maksiat
tersebut. Tapi sebaliknya kita selalu takut
untuk berbuat dosa kepada Alloh .
Kalaupun tergelincir, segeralah bertaubat
kepada Alloh Ta'ala dan menutupnya dengan
kebaikan, agar hati dapat bersih kembali dari
titik-titik noda.
Rasululloh  bersabda: "Sesungguhnya
jika seorang hamba berbuat kesalahan/dosa
dititikkan pada hatinya satu titik hitam.
Namun bila ia menarik diri/berhenti,
dibersihkan dari titik hitam itu. Akan tetapi
bila tidak bertaubat dan malah kembali
berbuat dosa maka bertambah titik hitam
tersebut, hingga mendominasi hatinya. Itulah
ar-ron (tutupan) yang Alloh sebutkan di
dalam ayat: "Sekali-kali tidak demikian,
sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan
itu menutup hati mereka." (HR. Ahmad).
Jika hati akan tertutup, akan sulit
melihat al-haq/ kebenaran, sulit memahami
ilmu, sulit melaksanakan ibadah, sulit
me neteskan air mata, menyebabkan
tertolaknya do’a, sebab hati itu telah tertutup
dan menjadi keras!. Na’udzubilloh!.
Ingatlah wahai saudaraku, mata kita ini,
kulit serta tangan akan berbicara di hadapan
Alloh yang maha adil:
“Sehingga apabila mereka sampai ke
neraka, pendengaran, penglihatan dan kulit
mereka menjadi saksi terhadap mereka
tentang apa yang telah mereka kerjakan.”. (Al
-Ghofir: 20)
Dan Alloh maha melihat segala
sesuatu: "Pada hari mereka dibangkitkan oleh
Alloh seluruhnya, lalu Alloh memberitakan
kepada mereka apa yang telah mereka
kerjakan. Alloh mencatat amal perbuatan itu,
sementara mereka melupakannya. Dan Alloh
Maha Menyaksikan segala sesuatu.” (Al-
Mujadilah: 6).
Wahai saudaraku!.
Rasululloh memberikan nasihat kepada
kita: “Jagalah lisanmu, gunakan rumahmu
untuk beribadah, dan tangisilah dosamu!”.
(HR. Tirmidziy: 2406)
Marilah kita segera bertaubat kepada-
Nya, memohon ampunan dari segala dosa
segera memperbaiki diri selagi nyawa
dikandung badan!, sebab, maut mengintai
setiap saat, setiap kondisi dan keadaan
apapun bisa jadi maut menjemput!. Alloh 
berfirman: “Maka tatkala mereka melupakan
peringatan yang telah diberikan kepada
mereka, Kamipun membukakan semua pintu-
pintu kesenangan untuk mereka; sehingga
apabila mereka bergembira dengan apa yang
telah diberikan kepada mereka, Kami siksa
mereka dengan sekonyong-konyong, Maka
ketika itu mereka terdiam berputus asa.” (Al-
An’am 44).
“Dan Kembalilah kamu kepada
Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya
sebelum datang azab kepadamu kemudian
kamu tidak dapat ditolong (lagi).” (Az-Zumar:
54)
Jangan pernah merasa aman dan
terlalaikan dan buaian dan rayuan jelek
syaithon, dan juga jeleknya hawa nafsu.
Kami memohon kepada-Mu ya Alloh
dengan do’a yang diajarkan nabi-Mu:
‫اللَّ ُه َّم قِنِي َش َّر نَ ْف ِسي َوا ْع ِزْم لِي َعلَى أ َْر َش ِد أ َْم ِري‬
‫ْت‬
ُ ‫ َوَما أَ ْخطَأ‬، ‫ت‬ ُ ‫ت َوَما أَ ْعلَْن‬
ُ ‫َس َر ْر‬
Buletin Jum’at AL MUSLIM Edisi No. 25/ /VIII/ 8 ٤١٤١
ُ ‫ْت َوَما َعلِ ْم‬
‫ت‬ ُ ‫ َوَما َج ِهل‬، ‫ت‬
ُ ‫َوَما َع َم ْد‬
“Ya Alloh!, lindungilah aku dari
kejelekkan diriku, dan kokohkanlah aku di atas
petunjuk. Ya Alloh!, ampunilah aku dari segala
dosa-dosaku yang tersembunyi, terang-
terangan, yang tak sengaja ataupun sengaja,
ataupun yang aku jahil padanya”. (Shohih
Annasa’iy : , 10765 Ibnu Hibban: 2476).
Semoga Alloh senantiasa melindungi
kita semua.
Kaum muslimin rohoimakumulloh!
Sya’ban adalah salah satu bulan Islam
yang terdapat keterangan shohih
menunjukkan keutamaannya. Dan selayakanya
kita mencukupkan dengannya daripada
keterangan-keterangan yang lemah, palsu dan
dusta yang tidak bisa dipertanggung-
jawabkan penyandarannya kepada Islam
agama milik Alloh ini, dan juga kepada
Rasululloh yang mulia, yang kita semua harus
menjaga kehormatannya.
Diantara sebagian keterangan tersebut
adalah; ‘Aisyah berkata: “Aku tidak pernah
melihat Rasululloh berpuasa lebih banyak
selain Sya’ban”. (HR. Bukhoriy: 1969, Muslim:
1156). Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa
nabi banyak melaksanakan puasa (sunnah) di
bulan Sya’ban, dan beliau sebutkan diantara
alasan amalan tersebut, dari Usamah bin Zaid,
beliau bertanya: “Wahai Rasululloh saya tidak
pernah melihat engkau berpuasa dalam suatu
bulan sebagaimana puasamu pada bulan
Sya’ban?”, maka beliau menjawab: “Itu adalah
bulan antara Rajab dan Ramadhon, yang
manusia lalai darinya, dan padanya diangakat
ِ ِ
ْ ‫اللَّ ُه َّم اغْف ْر لي َما أ‬
amalan-amalan manusia kepada Robbul