Nadia Gaesya - Tugas Individu - Ke - 3

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 2

TUGAS INDIVIDU

KOMPUTER MASYARAKAT

Disusun oleh :
Nadia Gaesya ( 2007111650 )

Dosen Pengampu :
Edi Susilo, S.Pd., M.Kom, M.Eng.

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
PRODI TEKNIK INFORMATIKA S1
UNIVERSITAS RIAU
TAHUN AJARAN 2021/2022
Membedah Artificial Intellligence Pada Aplikasi Tiktok
Tiktok adalah salah satu success story terbesar dari Artificial Intelligenc. Tanpa AI,
aplikasi ini tidak akan sehebat sekarang. Tiktok sangat bergantung pada AI untuk 2 faktor utama.
Tiktok merupakan aplikasi besutan perusahaan Chine, ByteDance ini, berhasil melomba
facebook dengan 1 miliar pengguna aktif setiap bulannnya. Bahkan menurut Sensor Tower,
aplikasi ini sudaj diunduh sebanyak 2 miliar kali di sepanjang tahun 2020. Dalam sebuah survey,
Tiktokers atau pengguna aplikasi tiktok rata – rata menghabiskan 52 menit dan menonton lebih
dari 200 video setiap hari. Menurut Tiktokers algoritma AI bisa dengan sangat akurat
mempelajari keinginan seorang Tiktoker. Dengan salah satu recommendation engine terbaik,
konten – konten favoritpun akan segera tersedia hanya dalam satu klik.
Recommendation engine (RE) bukan hal baru di industry IT. Beberapa menyebut bahwa
RE merupakan bentuk AI jaman dahulu atau baheula, karena terlalu sederhana tanpa fitur seperti
image recognition ataupuun language generation. Meski demikian, RE tetap merupakan salah
satu komponen vital yang digunakan hingga hari ini oleh berbagai aplikasi seperti Youtube dan
Amazon. Dalam aplikasi Tiktok, RE bermutasi dalam bentuk “User Centric Design”.
Sederhananya, tiktok hanya akan menyuplai setiap penggunanya dengan konten yang mereka
sukai. “Nge-Like” adalah komponen vital dalam aplikasi ini dan algoritma AI akan dengan cepat
merekam setiap “hati merah” yang muncul dari setiap pengguna.
Jika pengguna tiktok “nge-like” sebuah konten yang disiapkan maka konten tersebut akan
dipersonalisasikan ke dalam kategori hiburan. Tiktok memiliki 3 langkah penting dalam hal ini.
Pertama memberi Tagging The Content atau memberikan tag untuk konten, Kedua adalah
Creating User Profiles atau menyusun profile pengguna, Ketiga adalah Serving Recommendation
Algorithms atau menyajikan rekomendasi.
Pada Tagging The Content memiliki 3 bagian penting yaitu Content data dimana setiap
konten yang diunggah memiliki karakter dan ciri khas yang berbeda. AI akan dengan segera
melakukan identifikasi untuk menentukan konten apa yang akan ditampilkan. User data akan
melakukan identifikasi tentang karir, jenis kelamin, usia, demografi pengguna, jam berapapaling
sering melihat Tiktok, Scenario data yaitu melacak kebiasaan seorang Tiktoker seperti konten
apa yang paling sering ditonton. Setelah semua data terkumpul, semuanya akan dikirmkan ke
dalam recommendation engine kemudian masuk ke tahapan Creating User Profile.
Pada Serving Recommendation Algorithms tiktok memang tidak pernah mengungkap
rahasia tentang hal ini. Tapi, ada beberapa perkiraan dari beberapa jutaan pengguna bahwa tiktok
memiliki jutaan konten yang diunggah setiap harinya. Untuk mengantisipasi adanya konten yang
ada unsur pornografi, tiktok mengadopsi “duo review” sebagai algoritma utama dalam system
sensor konten. Duo review itu adalah Machine Review dan manual Review. Kemudian jika
konten sukses melewati “duo review”, akan dikumpulkan dalam sebuah store yang disebut traffic
pool. TikTok menjadi sangat dominan dan sangat susah untuk digeser oleh pesaing lainnya. ByteDance
dengan begitu cerdik berhasil membawa sebuah ide konvensional ke dalam sebuah dimensi berbeda lewat
Artificial Intelligence, juga menjadi sebuah momentum bagi dunia dalam memasuki era teknologi yang makin
canggih.

You might also like