Professional Documents
Culture Documents
Novita Jurnal
Novita Jurnal
Novita Jurnal
291-302
ISSN 2461-0453 (print) | ISSN 2722-3779 (online)
Available online at: http://ejurnal.ubharajaya.ac.id/index.php/SASANA
DOI: dx.doi/sasana.10.59999/v9i2.2493
Received: Abstract: The community plays an important role in supporting successful law
21-09-2023 enforcement. The National Police must continue to strive to build strong relationships
with the community, encourage active participation in reporting crimes, and increase
Revised: legal awareness among the public. The success of the National Police in winning the
09-11-2023 trust and cooperation of the community can benefit better law enforcement. The
method used is a qualitative method using secondary data with the aim of explaining
Accepted: phenomena in depth and is done by collecting data in as much depth as possible. After
07-12-2023 the data is collected, the data is grouped according to the aspects studied without
using numbers. The National Police must continue to adapt to technological
developments to carry out their duties effectively while complying with privacy and
human rights standards. The positive impacts of the use of technology in law
enforcement by the National Police include increased investigative effectiveness,
better crime monitoring, the ability to track criminals, more efficient use of data, and
increased public security.
Keywords: Police and Law Enforcement
PENDAHULUAN
Penegakan hukum adalah komponen penting dalam menjaga stabilitas, keadilan, dan
ketertiban dalam suatu negara. Di Indonesia, penegakan hukum menjadi tanggung
jawab Polri, atau Kepolisian Republik Indonesia. Polri adalah institusi yang memiliki
peran krusial dalam melindungi masyarakat, mencegah pelanggaran hukum, dan
menegakkan aturan-aturan yang berlaku. Sebagai sebuah negara yang berlandaskan
pada prinsip-prinsip demokrasi dan supremasi hukum, Polri memiliki peran sentral
dalam memastikan bahwa hukum dijalankan dengan adil dan merata bagi seluruh warga
negara.
Polri memiliki akar sejarah yang panjang, dimulai dari masa penjajahan Hindia
Belanda. Pada awalnya, polisi di Hindia Belanda berperan sebagai alat kontrol kolonial.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, Polri
bertransformasi menjadi sebuah lembaga independen yang bertugas menjaga keamanan
dan ketertiban dalam negara yang baru merdeka. Perjalanan sejarah Polri ini
mencerminkan perubahan dramatis yang terjadi dalam peran dan tugasnya, dari menjadi
alat kontrol kolonial hingga menjadi penegak hukum yang bertanggung jawab menjaga
kedamaian dalam negara merdeka.
Polri memiliki peran kunci dalam penegakan hukum di Indonesia. Fungsi utamanya
meliputi menjaga keamanan masyarakat, mencegah dan menindak tindak kejahatan,
serta menjaga ketertiban umum. Selain itu, Polri juga bertanggung jawab atas
investigasi kriminal, penangkapan pelaku kejahatan, dan penyelenggaraan keamanan
dalam berbagai acara penting, seperti pemilihan umum. Lembaga ini bekerja sama
dengan instansi lain, termasuk Kejaksaan dan Mahkamah Agung, untuk memastikan
bahwa hukum ditegakkan secara adil dan berkeadilan.
Meskipun memiliki peran yang sangat penting, Polri juga menghadapi sejumlah
tantangan yang kompleks dalam menjalankan tugasnya. Beberapa tantangan tersebut
meliputi korupsi di dalam lembaga, pelanggaran hak asasi manusia, serta upaya
penghindaran hukum yang melibatkan oknum dalam kepolisian. Selain itu, masalah
seperti peredaran narkoba, terorisme, dan kejahatan siber semakin memerlukan upaya
lebih dalam penegakan hukum. Polri harus terus beradaptasi dan meningkatkan
kemampuannya untuk mengatasi tantangan- tantangan ini.
Salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan adalah Reformasi Polri yang dimulai
pada tahun 1998. Reformasi ini merupakan perubahan mendasar dalam sistem Polri,
dimana Polri yang sebelumnya bersifat militer beralih menjadi lembaga sipil yang
bertanggung jawab kepada pemerintah dan masyarakat. Reformasi Polri bertujuan untuk
meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan profesionalisme dalam penegakan
hukum. Hal ini mencakup perubahan struktural, perbaikan tata kelola, dan pemberian
lebih banyak wewenang kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan
Ombudsman.
Supremasi hukum (rule of law) adalah prinsip mendasar dalam menjaga stabilitas dan
keadilan dalam suatu negara. Polri sebagai lembaga penegak hukum utama memiliki
tanggung jawab besar dalam memastikan bahwa hukum ditegakkan dengan adil dan
tanpa pandang bulu. Supremasi hukum juga menggarisbawahi pentingnya menghindari
diskriminasi, penyalahgunaan kekuasaan, serta pelanggaran hak asasi manusia dalam
penegakan hukum.1
Keberhasilan Polri dalam menjalankan tugasnya juga sangat tergantung pada
hubungannya dengan masyarakat. Polri harus menjalin hubungan yang baik dan
1
Rahmat, Yasraf Amir Piliang. (2012). Hukum dan Kekuasaan: Peran Polri dalam Sistem Hukum
Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.
292 Politik hukum kepolisian Polri dan…
JURNAL HUKUM SASANA | Volume 9 Number 2, December 2023
berdasarkan kepercayaan dengan masyarakat agar dapat mendapatkan dukungan dalam
upaya penegakan hukum. Penegakan hukum yang dilakukan dengan transparan dan
berdasarkan partisipasi masyarakat dapat memperkuat kepercayaan publik terhadap
Polri.
Polri terus berkomitmen untuk meningkatkan profesionalisme dan kapabilitas
anggotanya. Ini mencakup pendidikan, pelatihan, serta pengembangan sumber daya
manusia yang berkelanjutan. Program-program ini dirancang untuk menjaga bahwa
anggota Polri memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk
menghadapi tantangan- tantangan baru dalam penegakan hukum, seperti kejahatan siber
yang semakin kompleks atau ancaman terorisme yang berkembang.
Dalam era digital, teknologi memainkan peran penting dalam penegakan hukum. Polri
telah aktif mengadopsi teknologi untuk membantu investigasi kriminal, pelacakan
pelaku kejahatan, serta memperkuat keamanan siber. Selain itu, teknologi juga
digunakan untuk memperbaiki komunikasi internal dan eksternal Polri, memungkinkan
pertukaran informasi yang lebih efisien antara lembaga-lembaga penegak hukum.
Kejahatan sering kali tidak mengenal batas negara. Oleh karena itu, kerja sama
internasional dalam penegakan hukum sangat penting. Polri telah aktif berkolaborasi
dengan lembaga penegak hukum dari negara-negara lain, baik dalam upaya melawan
perdagangan narkoba internasional, terorisme lintas batas, maupun investigasi kejahatan
lintas negara lainnya. Kerja sama ini memperkuat posisi Polri dalam upaya penegakan
hukum global.
Saat ini, Polri dihadapkan pada berbagai tantangan terkini seperti peredaran narkoba
yang terus meningkat, kejahatan siber yang semakin canggih, serta ancaman terorisme
global. Tantangan lain termasuk peningkatan angka kejahatan korporasi dan tantangan
etika dalam penegakan hukum. Polri harus tetap adaptif dan proaktif dalam menghadapi
perubahan ini untuk memastikan bahwa hukum ditegakkan secara efektif dan adil.
Penegakan hukum yang efektif memiliki dampak yang sangat besar terhadap
pembangunan nasional. Ini mencakup meningkatnya kepercayaan investor,
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, serta pemenuhan hak asasi manusia. Polri,
sebagai lembaga penegak hukum, memiliki peran penting dalam menciptakan
lingkungan yang kondusif bagi pembangunan nasional yang berkelanjutan.
Hak asasi manusia merupakan prinsip fundamental yang harus dijunjung tinggi dalam
setiap penegakan hukum. Polri sebagai lembaga penegak hukum di Indonesia
diharapkan untuk menjaga dan melindungi hak-hak asasi manusia setiap warga negara.
Dalam upaya penegakan hukum, perlu ada keseimbangan antara menjalankan tugas
penegakan hukum dan menjaga hak- hak individu. Maka, pentingnya Pelatihan dan
peningkatan kesadaran anggota Polri mengenai hak asasi manusia menjadi semakin
besar.
Polri bukan hanya bertanggung jawab atas penegakan hukum sehari-hari, tetapi juga
memiliki peran penting dalam mengatasi krisis dan bencana alam. Dalam situasi-situasi
darurat seperti gempa bumi, banjir, atau bencana lainnya, Polri bertugas untuk
memberikan bantuan, menjaga ketertiban, serta mendukung operasi penyelamatan.
Kemampuan Polri dalam menangani krisis dan bencana dapat berdampak langsung pada
keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.
Perkembangan teknologi digital telah mengubah lanskap penegakan hukum secara
signifikan. Polri harus terus beradaptasi dengan perubahan ini, baik dalam penggunaan
teknologi untuk investigasi kriminal, pengawasan media sosial untuk mengidentifikasi
potensi ancaman, maupun dalam melindungi data dan informasi penting dari serangan
siber. Penerapan teknologi yang canggih dapat membantu Polri menjadi lebih efisien
dan efektif dalam menjalankan tugasnya.
Masyarakat berperan penting dalam mendukung penegakan hukum yang berhasil. Polri
293 Politik hukum kepolisian Polri dan…
JURNAL HUKUM SASANA | Volume 9 Number 2, December 2023
harus terus berusaha untuk membangun hubungan yang kuat dengan masyarakat,
mendorong partisipasi aktif dalam pelaporan kejahatan, serta meningkatkan kesadaran
hukum di kalangan masyarakat. Keberhasilan Polri dalam memenangkan kepercayaan
dan kerjasama masyarakat dapat menguntungkan bagi penegakan hukum yang lebih
baik.
Rumusan masalah yang dapat diambil berdasarkan pendahuluan yaitu pertama,
bagaimana peran Polri dalam sistem hukum Indonesia dan bagaimana implementasi
perannya dalam menjaga keamanan, keadilan, serta ketertiban masyarakat?. Kedua,
bagaimana tantangan yang dihadapi Polri dalam menjalankan tugasnya sebagai penegak
hukum di Indonesia?. Ketiga, bagaimana Polri beradaptasi dengan perkembangan
teknologi digital dalam penegakan hukum?. Sedangkan untuk tujuan penulisan yaitu
yang pertama, untuk mengetahui bagaimana peran dan implementasi Polri dalam sistem
hukum Indonesia. Kedua, yaitu untuk mengetahui bagaimana tantangan yang dihadapi
Polri dalam menjalankan tugasnya sebagai penegak hukum di Indonesia. Ketiga,
mengetahui bagaimana Polri beradaptasi dengan teknologi digital dalam penegakan
hukum.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan sifat deskriptif-analitis yaitu jenis penelitian yang
menggabungkan aspek deskriptif dan analitis. Jenis penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan fenomena atau kejadian secara detail, kemudian menganalisis
hubungan atau pengaruh antara variabel yang diamati. Metode yang digunakan yaitu
metode kualitatif menggunakan data sekunder dengan tujuan untuk menjelaskan
fenomena dengan mendalam dan dilakukan dengan mengumpulkan data sedalam-
dalamnya. Setelah data-data terkumpul kemudian data dikelompokkan menurut aspek
yang diteliti tanpa menggunakan angka atau dengan kata lain data muncul berwujud
kata-kata, dengan berpacu pada norma dan hukum yang berlaku.
PEMBAHASAN
Peran Polri dalam Sistem Hukum Indonesia dan Implementasinya
Polri, atau Kepolisian Republik Indonesia, memiliki peran sentral dalam sistem hukum
Indonesia. Dalam pembahasan ini, kita akan merinci peran Polri dalam menjaga
keamanan, keadilan, dan ketertiban dalam masyarakat Indonesia, serta bagaimana
implementasi perannya dalam menjalankan fungsi penegakan hukum. Berikut
merupakan peran Polri dalam sistem Hukum Indonesia menurut Soedarso (2008)2:
1) Menjaga Keamanan Masyarakat
Salah satu peran utama Polri adalah menjaga keamanan masyarakat. Polri bertugas
untuk mengidentifikasi, mencegah, dan menindak tindak kejahatan yang dapat
membahayakan masyarakat. Ini mencakup penanganan kasus-kasus kriminal
seperti pencurian, perampokan, dan tindak kejahatan lainnya yang dapat
mengganggu ketertiban sosial.
2) Mencegah dan Menindak Pelanggaran Hukum
Polri bertanggung jawab untuk mencegah dan menindak pelanggaran hukum, baik
yang bersifat kriminal maupun perdata. Mereka melakukan penyelidikan,
pengumpulan bukti, dan penangkapan terhadap pelaku kejahatan. Selain itu, Polri
juga berperan dalam mediasi dan penyelesaian sengketa perdata antara pihak-pihak
yang terlibat.
3) Menjaga Ketertiban Umum
Polri juga memiliki tanggung jawab untuk menjaga ketertiban umum di
2
Soedarso, Soekanto. (2008). Peran dan Fungsi Polri dalam Hukum Pidana di Indonesia.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
294 Politik hukum kepolisian Polri dan…
JURNAL HUKUM SASANA | Volume 9 Number 2, December 2023
masyarakat. Mereka terlibat dalam pengaturan lalu lintas, pengamanan acara-acara
publik, dan penanganan demonstrasi serta kerusuhan. Hal ini bertujuan untuk
memastikan bahwa aktivitas masyarakat berlangsung dengan aman dan tertib.
4) Penyelidikan Kriminal
Polri memiliki unit-unit penyelidikan kriminal yang bertugas untuk mengungkap
dan menyelesaikan kasus-kasus kriminal. Mereka melakukan analisis bukti,
interogasi saksi, dan penangkapan pelaku untuk memastikan bahwa kasus-kasus
tersebut dapat dihadirkan ke pengadilan.
5) Pengamanan Pemilihan Umum
Saat pemilihan umum atau pemilihan kepala daerah berlangsung, Polri memiliki
peran penting dalam mengamankan proses tersebut. Mereka bertugas untuk
memastikan bahwa pemungutan suara berlangsung dengan aman, bebas dari
ancaman, dan dapat mencerminkan kehendak rakyat.
6) Penegakan Hukum di Pengadilan
Polri memiliki peran dalam mendukung proses peradilan dengan memberikan
bukti- bukti dan informasi yang relevan kepada jaksa penuntut umum. Mereka juga
bertanggung jawab untuk menjaga keamanan di dalam pengadilan selama
persidangan berlangsung.
7) Pemberantasan Kejahatan Terorganisir
Polri memiliki tugas untuk melawan kejahatan terorganisir seperti perdagangan
narkoba, perjudian ilegal, dan tindak kejahatan serius lainnya. Mereka bekerja
sama dengan berbagai lembaga penegak hukum dan instansi terkait untuk
memerangi kejahatan semacam ini.
8) Pengawasan Terhadap Kepatuhan Hukum
Polri memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa hukum dan peraturan
dijalankan dengan baik oleh masyarakat dan perusahaan. Mereka dapat melakukan
inspeksi, investigasi, dan penegakan hukum terhadap pelanggaran yang ditemui.
9) Pemeliharaan Ketertiban di Lembaga Pemasyarakatan
Polri juga bertanggung jawab atas pemeliharaan ketertiban di lembaga
pemasyarakatan, termasuk penjara dan lembaga pemasyarakatan lainnya. Mereka
harus memastikan bahwa narapidana dipenjara sesuai dengan hukum dan tidak ada
pelanggaran hukum di dalamnya.
Peran Polri dalam sistem hukum Indonesia adalah suatu hal yang penting karena
lembaga ini memiliki pengaruh besar terhadap bagaimana hukum diterapkan dan
dijalankan dalam masyarakat. Upaya Polri dalam menjaga supremasi hukum,
menjalankan tugas dengan profesionalisme, serta menjaga hak asasi manusia dalam
setiap tindakan penegakan hukum adalah elemen-elemen penting yang harus
diperhatikan dalam evaluasi peran mereka dalam sistem hukum Indonesia (Makarim,
2017).3
Implementasi peran Polri dalam sistem hukum Indonesia melibatkan berbagai tindakan
konkret yang diambil oleh anggota Polri dalam menjalankan tugas mereka sehari-hari.
Implementasi ini melibatkan berbagai proses, kebijakan, dan praktik yang dirancang
untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dalam penegakan hukum. Di bawah ini adalah
beberapa aspek kunci implementasi peran Polri dalam sistem hukum Indonesia menurut
Supriadi (2019)4:
3
Makarim, Habibie Said. (2017). Hukum Pidana dan Penegakan Hukum oleh Polri di Indonesia.
Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.
4
Supriadi, Tirta Nugraha. (2019). Reformasi Polri dalam Implementasi Sistem Hukum Indonesia.
295 Politik hukum kepolisian Polri dan…
JURNAL HUKUM SASANA | Volume 9 Number 2, December 2023
1) Pengawasan dan Patroli
Polri melakukan patroli di wilayah-wilayah mereka untuk mencegah dan
menangani pelanggaran hukum. Ini mencakup pengawasan lalu lintas, penegakan
peraturan di jalan raya, serta penanganan situasi darurat dan insiden kejahatan.
2) Penyelidikan Kriminal
Polri memiliki unit-unit penyelidikan kriminal yang ditugaskan untuk mengungkap
kasus-kasus kriminal. Ini melibatkan wawancara saksi, pengumpulan bukti fisik,
analisis data, dan penggunaan teknik investigasi yang tepat.
3) Penyidikan Kasus-kasus Hukum
Polri juga berperan dalam memproses kasus-kasus hukum melalui pengumpulan
bukti, pemeriksaan tersangka, dan pelaporan kepada jaksa penuntut umum untuk
penuntutan di pengadilan.
4) Pengamanan Acara Publik
Polri bertugas untuk mengamankan acara-acara publik, seperti pertemuan politik,
konser, demonstrasi, dan acara olahraga. Mereka memastikan bahwa acara-acara
tersebut berlangsung dengan aman dan tertib.
5) Penanganan Krisis
Ketika terjadi krisis seperti bencana alam atau situasi darurat lainnya, Polri
memiliki peran dalam memberikan bantuan, menjaga ketertiban, dan koordinasi
dengan instansi lain untuk penanganan krisis.
6) Hubungan Masyarakat
Polri harus menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat untuk mendapatkan
dukungan dalam menjalankan tugas-tugas mereka. Ini mencakup penyuluhan
hukum, mengadakan pertemuan dengan komunitas, serta menerima laporan dan
informasi dari masyarakat. Pelatihan dan Pengembangan Anggota Polri terus
melaksanakan pelatihan dan pengembangan anggotanya untuk meningkatkan
keterampilan, pengetahuan, dan etika dalam menjalankan tugas penegakan
hukum.Kepatuhan Hukum Polri memastikan bahwa hukum dan peraturan diikuti
dan dijalankan dengan benar oleh masyarakat dan perusahaan. Mereka melakukan
penegakan hukum terhadap pelanggaran hukum yang mereka temui.
7) Supervisi dan Pengawasan Internal
Polri memiliki sistem pengawasan internal untuk memastikan bahwa anggotanya
mematuhi etika dan aturan penegakan hukum. Ini mencakup penanganan keluhan
masyarakat terhadap perilaku anggota Polri yang tidak etis.
8) Kerja Sama dengan Instansi Lain
Polri bekerja sama dengan instansi hukum lainnya, seperti Kejaksaan dan
Mahkamah Agung, untuk memastikan bahwa penegakan hukum berjalan dengan
lancar dan efisien.
9) Pemberantasan Kejahatan Terorganisir
Polri aktif dalam memerangi kejahatan terorganisir, seperti perdagangan narkoba,
dengan melakukan penyelidikan mendalam dan kerja sama dengan lembaga-
lembaga penegak hukum lainnya.
10) Pemeliharaan Ketertiban dalam Lembaga Pemasyarakatan
Polri menjalankan tugas pemeliharaan ketertiban di dalam lembaga
pemasyarakatan untuk memastikan bahwa narapidana menjalani hukuman sesuai
dengan aturan hukum.
7
Firmansyah, Agus. (2019). Tantangan-Tantangan dalam Implementasi Kepolisian Siber di Indonesia.
Jurnal Ilmu Kepolisian, 2(2), 102-116.
298 Politik hukum kepolisian Polri dan…
JURNAL HUKUM SASANA | Volume 9 Number 2, December 2023
dengan pihak berwenang lainnya, seperti Bea Cukai dan Imigrasi.
- Selain itu, Polri juga bekerja sama dengan organisasi internasional dan negara-
negara tetangga untuk mengatasi masalah ini secara bersama-sama.
6) Tantangan Etika dalam Penegakan Hukum
- Polri memiliki kode etik yang ketat yang mengatur perilaku anggotanya.
Pelanggaran etika dilaporkan dan ditindaklanjuti secara disipliner.
- Polri juga memiliki program pelatihan yang berfokus pada etika, integritas,
dan hak asasi manusia agar anggotanya memahami pentingnya menjalankan
tugas dengan integritas yang tinggi.
7) Pengalokasian Sumber Daya yang Lebih Efisien:
- Polri terus mengupayakan pengalokasian sumber daya yang lebih efisien untuk
memaksimalkan hasil dalam menjalankan tugas-tugas penegakan hukum.
Tantangan-tantangan dalam penegakan hukum adalah dinamis dan memerlukan upaya
berkelanjutan. Polri harus tetap beradaptasi dengan perkembangan kejahatan, berfokus
pada pelatihan dan pendidikan anggota mereka, serta menjaga transparansi dan
akuntabilitas untuk memastikan bahwa penegakan hukum di Indonesia berjalan sejalan
dengan supremasi hukum dan prinsip-prinsip hak asasi manusia. Selain itu, partisipasi
aktif masyarakat dan kerja sama dengan lembaga-lembaga penegak hukum lainnya juga
merupakan kunci dalam menghadapi tantangan-tantangan ini (Rahmat, 2012).
8
Suryono, Budi. (2020). Adaptasi Polri dalam Era Digital: Tantangan dan Peluang. Jurnal Ilmu
Kepolisian, 6(1), 51-68
299 Politik hukum kepolisian Polri dan…
JURNAL HUKUM SASANA | Volume 9 Number 2, December 2023
tindakan kejahatan lainnya di internet.
2) Pengawasan dan Keamanan Cyber
- Pengawasan Media Sosial: Polri mengawasi platform media sosial untuk
mengidentifikasi aktivitas yang mencurigakan atau mengancam keamanan.
Informasi dari media sosial dapat digunakan sebagai petunjuk awal dalam
penyelidikan kasus- kasus tertentu.
- Kerja Sama Internasional: Dalam menghadapi kejahatan siber, Polri bekerja
sama dengan lembaga penegak hukum internasional untuk melindungi
keamanan siber Indonesia dan berpartisipasi dalam penangkapan pelaku
kejahatan siber lintas batas.
3) Penggunaan Kamera Pengawas (CCTV) dan Rekaman Video
- Peningkatan Keamanan Publik: Instalasi CCTV di tempat-tempat umum dan
penggunaan rekaman video telah membantu Polri dalam menyediakan bukti-
bukti dalam penanganan kasus kriminal, termasuk insiden keamanan publik.
Pemanfaatan teknologi dalam penegakan hukum oleh Polri di Indonesia memiliki
dampak positif yang signifikan, tetapi juga dihadapkan pada berbagai tantangan yang
perlu diatasi. Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang dampak positif dan tantangan
yang terkait Wijaya dan Suhariyono (2020)9:
1) Dampak Positif
a) Efektivitas Penyelidikan yang Meningkat
Penggunaan teknologi digital dalam penyelidikan memungkinkan Polri untuk
mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan bukti dengan lebih cepat dan
akurat. Hal ini dapat membantu mempercepat proses penyelidikan kasus-kasus
kriminal.
b) Pemantauan Kejahatan yang Lebih Baik
Teknologi pengawasan, termasuk penggunaan CCTV dan pengawasan media
sosial, memungkinkan Polri untuk memantau situasi keamanan dengan lebih
baik. Mereka dapat mendeteksi potensi ancaman lebih awal dan mengambil
tindakan yang diperlukan.
c) Kemampuan Melacak Pelaku Kejahatan
Dalam dunia maya, Polri dapat melacak pelaku kejahatan dengan lebih efisien,
termasuk pelaku kejahatan siber. Ini dapat membantu dalam penangkapan
pelaku yang melarikan diri atau beroperasi di luar wilayah Indonesia.
d) Penggunaan Data yang Lebih Efisien
Dengan sistem informasi dan database pusat, Polri dapat mengintegrasikan
data dari berbagai sumber. Hal ini memungkinkan mereka untuk menggunakan
data dengan lebih efisien dalam penegakan hukum dan penyelidikan.
e) Peningkatan Keamanan Publik
Instalasi CCTV di tempat-tempat umum dan penggunaan rekaman video telah
membantu Polri dalam penyediaan bukti-bukti dalam penanganan kasus-kasus
kriminal, termasuk insiden keamanan publik.
2) Tantangan
a) Perlindungan Data Pribadi
Pengumpulan dan penggunaan data pribadi warga negara untuk tujuan
penegakan hukum harus mematuhi peraturan privasi yang ketat. Pelanggaran
9
Wijaya, R., & Suhariyono, H. (2020). Adaptasi Polri terhadap Perkembangan Teknologi: Studi Kasus
tentang Penggunaan Teknologi dalam Penegakan Hukum. Jurnal Ilmu Hukum dan Pembangunan, 5(1), 37-51.
300 Politik hukum kepolisian Polri dan…
JURNAL HUKUM SASANA | Volume 9 Number 2, December 2023
privasi dapat menjadi masalah serius jika tidak diatasi dengan benar.
b) Keamanan CyberPolri juga menjadi target serangan siber. Mereka harus
menghadapi serangan siber dan melindungi data sensitif mereka dari akses
yang tidak sah. Tantangan ini mencakup upaya untuk menghadapi pelaku
kejahatan siber yang semakin canggih.
c) Keterampilan dan Pelatihan
Penggunaan teknologi digital memerlukan keterampilan dan pelatihan yang
ditingkatkan bagi anggota Polri. Mereka harus mampu menggunakan alat dan
teknologi baru secara efektif.
d) Keterbatasan Sumber Daya
Implementasi teknologi digital memerlukan investasi dalam peralatan dan
infrastruktur yang canggih. Keterbatasan sumber daya dapat menjadi hambatan
dalam mengadopsi teknologi baru.
e) Etika dalam Penggunaan Teknologi
Polri harus mematuhi etika dalam penggunaan teknologi digital dalam
penegakan hukum. Hal ini mencakup penggunaan yang etis dan tidak
melanggar hak asasi manusia dalam pengumpulan dan penggunaan data.
KESIMPULAN
Polri memiliki peran yang sangat penting dalam penegakan hukum di Indonesia.
Polri memiliki upaya dalam menjaga supremasi hukum, menjalankan tugas dengan
profesionalisme, serta menjaga hak asasi manusia dalam setiap tindakan penegakan
hukum. Hal tersebut merupakan faktor penting yang harus selalu diperhatikan.
Dalam Implementasinya, Polri selalu menjunjung tinggi hak asasi manusia,
sehingga penegakan hukum dapat dilakukan dengan adil dan berkeadilan.
Dalam menjalankan perannya sebagai penegak hukum di Indonesia, Polri memiliki
beberapa tantangan. Tantangan-tantangan dari internal Polri sendiri maupun dari
eksternal Polri. Tantangan-tantangan tersebut selalu dievaluasi melalui perbaikan
kebijakan, peningkatan pelatihan, kerjasama dengan lembaga-lembaga lain, dan
penegakan hukum yang adil. Polri menegaskan bahwa betapa pentingnya
transparansi, akuntabiltas, dan supremasi hukum dalam sistem penegakan hukum
Indonesia.
Polri harus terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi untuk menjalankan
tugas- tugas mereka secara efektif sambil mematuhi standar privasi dan hak asasi
manusia. Dampak positif dari penggunaan teknologi dalam penegakan hukum oleh
Polri termasuk peningkatan efektivitas penyelidikan, pemantauan kejahatan yang
lebih baik, kemampuan melacak pelaku kejahatan, penggunaan data yang lebih
efisien, dan peningkatan keamanan publik. Namun, tantangan yang terkait dengan
perlindungan data pribadi, keamanan siber, keterampilan dan pelatihan,
keterbatasan sumber daya, dan etika dalam penggunaan teknologi harus diatasi
dengan cermat untuk memastikan bahwa penegakan hukum tetap dilakukan dengan
sesuai hukum, adil, dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Makarim, Habibie Said. (2017). Hukum Pidana dan Penegakan Hukum oleh Polri
di Indonesia. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.
Rahmat, Yasraf Amir Piliang. (2012). Hukum dan Kekuasaan: Peran Polri dalam
Sistem Hukum Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.
Soedarso, Soekanto. (2008). Peran dan Fungsi Polri dalam Hukum Pidana di
Indonesia. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Suryono, Budi. (2020). Adaptasi Polri dalam Era Digital: Tantangan dan Peluang.
Jurnal Ilmu Kepolisian, 6(1), 51-68.