Professional Documents
Culture Documents
Proposal Umkm
Proposal Umkm
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan bagian dari perekonomian
Indonesia yang mandiri dan memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dilihat dari tiga peranan UMKM terhadap perekonomian Indonesia meliputi
sarana mengentaskan kemiskinan dan sarana pemasukan devisa. Pemanfaatan sektor
UMKM juga sangat di untungkan bagi masyarakat khususnya di Kabupaten Grobogan.
Karena keberadan UMKM memiliki fungsi yang sangat besar salah satunya menciptakan
pendapatan ekonomi masyarakat bertambah dan bisa menggunakan SDM bagi yang
kurang terlatih namun memiliki skill sehingga bisa melakukan Usaha Mikro Kecil
Menengah.
Pemberdayaan UMKM ditengah persaingan global yang tinggi dalam
perdagangan membuat UKMK harus bisa menggapai pendapatan yang lebih tinggi dengn
cara meningkatkan strategi inovasi produk, pengembangan sumber daya manusia,
teknologi dan pemasaran. UMKM harus mampu mengatasi tantangtan itu dengan kreatif,
inovasi produk, pemasaran, kemasan produk, pengembangan sumber daya manusia dan
teknologi. Meningkatnya pendapatan merupakan unsur yang sangat penting dalam
sebuah usaha perdagangan, karena dalam melakukan suatu usaha tentu ingin mengetahui
nilai atau jumlah pendapatan yang diperoleh selama melakukan usaha tersebut.
Menciptakan peluang usaha dibidang kuliner merupakan salah satu bentuk usaha
yang potensial dalam rangka pendapatan laba yang besar salah satunya kuliner berbentuk
makanan ringan (cemilan). Belakangan ini kuliner yang sifatnya simple dan inovatif serta
memiliki rasa yang berbeda banyak di gemari oleh berbagai kalangan masyarakat.
Dengan melihat peluang tersebut kami tertarik untuk mendirikan usaha dibidang kuliner,
yaitu pisang jagung. Kami mengkombinasikan kedua bahan tersebut menjadi satu
menjadi keripik dengan cita rasa yang berbeda dari keripik lainnya.
1.2. TUJUAN
1.2.1. Menciptakan inovasi kuliner yang baru dan digemari banyak orang
1.2.2. Mengurangi tingkat pengangguran
1.2.3. Menciptakan lapangan kerja sendiri
1.3. VISI & MISI
Visi : Menjadi perusahaan yang menyediakan cemilan keripik pisang jagung yang sehat
dan bergizi untuk masyarakat.
Misi : 1.3.1. Menggunakan bahan baku yang bermutu tinggi
1.3.2. Menghasilkan produk dengan bahan yang terjangkau dan mudah didapat
1.3.3. Menarik konsumen dengan produk-produk unik dengan harga
terjangkau.
Proses Produksi:
Langkah-Langkah Produksi:
- Pemilihan dan Persiapan Bahan: Pisang dan jagung dipilih dengan
cermat sesuai standar kualitas yang telah ditetapkan. Masing-masing
bahan kemudian dipersiapkan untuk pengolahan lanjutan.
- Pengolahan dan Penggabungan: Proses pengolahan meliputi
pencucian, pemotongan, dan penggabungan kedua bahan utama ini
sesuai dengan resep yang telah diuji coba untuk menghasilkan
campuran homogen.
- Pengolahan Lanjutan: Campuran ini kemudian diproses melalui tahap-
tahap berikutnya, seperti pemanggangan atau pengeringan, untuk
menghasilkan produk akhir berupa snack inovatif.
Standar Kualitas dan Keamanan:
- Kontrol Kualitas: Pemeriksaan secara berkala selama proses produksi
untuk memastikan kepatuhan terhadap standar kualitas.
- Pemantauan Keamanan Pangan: Penegakan protokol kebersihan dan
keamanan pangan yang ketat selama seluruh proses produksi.
Peningkatan Proses:
Inovasi Produk: Rencana untuk terus melakukan riset dan pengembangan
produk guna meningkatkan rasa, tekstur, dan nilai gizi snack yang
dihasilkan.
Efisiensi Produksi: Evaluasi secara berkala terhadap proses produksi
untuk mengidentifikasi dan menerapkan langkah-langkah yang
memperbaiki efisiensi serta mengurangi pemborosan dalam proses
produksi.
2.2.5. Mechine
Peralatan Produksi:
Pemilihan Peralatan Utama:
- Mesin Pengolahan: Misalnya, pemilihan mesin penggiling, pencetak,
atau pengering yang sesuai untuk pengolahan pisang dan jagung
menjadi snack yang diinginkan.
- Peralatan Tambahan: Misalnya, perlengkapan pengemasan dan
pengepakan yang sesuai dengan standar kebersihan dan keamanan
pangan.
Kondisi dan Perawatan:
- Penjagaan Peralatan: Rencana perawatan rutin untuk memastikan
bahwa setiap peralatan dalam kondisi baik dan berfungsi optimal.
- Peninjauan Keamanan: Memastikan bahwa semua peralatan sesuai
dengan standar keamanan industri dan menjalani inspeksi secara
berkala.
Teknologi dan Inovasi:
Perkembangan Teknologi: Rencana untuk tetap mengikuti
perkembangan terkini dalam teknologi produksi makanan guna
meningkatkan efisiensi dan kualitas produk.
Inovasi Proses: Upaya untuk terus menerapkan inovasi dalam proses
produksi guna meningkatkan hasil, meminimalkan limbah, dan
meningkatkan kecepatan produksi.
2.2.6. Market
Studi Pasar:
Analisis Konsumen: Berdasarkan survei, mayoritas konsumen di
Kabupaten Grobogan memiliki kecenderungan konsumsi camilan sehat
dengan peningkatan permintaan akan produk organik dan lokal.
Tren Pasar: Tren gaya hidup sehat dan kesadaran akan makanan bergizi
semakin berkembang, terutama di kalangan muda yang mencari alternatif
camilan sehat.
Rencana Pemasaran:
Strategi Branding: Kami akan mengembangkan merek yang menekankan
kualitas premium, menggunakan bahan lokal berkualitas tinggi, dan fokus
pada keunikan rasa yang dihasilkan dari penggabungan pisang dan jagung.
Kampanye Promosi: Rencana kami melibatkan promosi daring melalui
media sosial dengan konten kreatif, kolaborasi dengan influencer kuliner
lokal, dan partisipasi dalam acara komunitas serta pameran makanan.
Distribusi:
Saluran Distribusi: Kami akan bekerja sama dengan toko kelontong
lokal, supermarket, dan pasar tradisional untuk memastikan ketersediaan
produk di berbagai lokasi. Selain itu, kami akan menjajakan produk
melalui platform e-commerce dan kerjasama dengan kafe serta restoran
untuk menjangkau lebih banyak konsumen.
Logistik: Perencanaan logistik kami mencakup kerjasama dengan
penyedia jasa pengiriman lokal untuk distribusi tepat waktu dan
keberlanjutan pasokan.
Interaksi Konsumen:
Umpan Balik Pelanggan: Kami akan memperkenalkan sistem umpan
balik melalui situs web dan media sosial, serta mendorong komunikasi
langsung dengan konsumen dalam acara pameran dan demo produk.
Pelayanan Pelanggan: Standar tinggi dalam pelayanan pelanggan akan
kami terapkan untuk memastikan kepuasan pelanggan serta responsif
terhadap keluhan atau permintaan mereka.
2.3. Perencanaan Jalannya Usaha
2.3.1. Planning
Penetapan Tujuan Jangka Pendek dan Panjang:
- Tujuan Jangka Pendek: Mencapai penjualan 5.000 unit produk per
bulan dalam enam bulan pertama.
- Tujuan Jangka Panjang: Meningkatkan pangsa pasar lokal hingga 20%
dalam setahun pertama.
Perencanaan Operasional Harian:
- Jadwal Operasional: Produksi dilakukan pada pagi hingga siang hari,
sedangkan distribusi dilakukan pada sore hingga malam hari.
- Penjadwalan Pemasaran: Kampanye pemasaran daring dijalankan
setiap minggu dengan posting reguler dan konten promosi.
2.3.2. Struktur Organisasi
Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab:
- Manajemen: CEO (Pengelola Utama), Manajer Produksi, Manajer
Pemasaran, dan Manajer Keuangan.
- Tim Produksi: 10 staf produksi.
- Tim Pemasaran: 3 orang ahli pemasaran digital dan 2 staf layanan
pelanggan.
Hierarki dan Komunikasi:
- Hierarki: Struktur hierarki linear dengan rapat tim mingguan dan rapat
manajemen bulanan untuk pemantauan dan pelaporan.
2.3.3. Realisasi
Implementasi Rencana Operasional:
- Produksi: Mulai produksi snack pada 1 Februari 2023 dengan target
output 800 unit per minggu.
- Pemasaran: Kampanye promosi media sosial dimulai pada 15 Februari
2023 untuk mencapai pasar target.
Pengawasan dan Kontrol:
- Monitoring Produksi: Pemantauan harian terhadap kualitas dan jumlah
produksi.
- Pengelolaan Keuangan: Pembukuan harian dan pemantauan biaya
operasional dan pemasaran untuk mengendalikan anggaran.
2.3.4. Evaluasi
Analisis Kinerja:
- Evaluasi Bulanan: Pencapaian target penjualan, analisis biaya produksi, dan
feedback dari pelanggan setiap akhir bulan.
- Revisi Rencana: Penyesuaian rencana operasional berdasarkan evaluasi
kinerja bulanan.
Peninjauan Strategis:
- Analisis SWOT: Menilai kekuatan (strengths), kelemahan
(weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) setiap
tiga bulan.
- Perubahan Strategis: Merumuskan perubahan strategis berdasarkan
peninjauan SWOT untuk peningkatan performa bisnis.
BAB III
ANALISIS USAHA-USAHA
3.1. Strength (Kekuatan)
Inovasi Produk: Snack inovatif dari pisang dan jagung memiliki daya tarik unik
dengan kreativitas dalam menggabungkan kedua bahan ini menjadi produk camilan
yang menarik.
Pemakaian Bahan Lokal: Memanfaatkan bahan baku lokal berkualitas tinggi dari
Kabupaten Grobogan, yang dapat menjadi pembeda produk di pasar.
3.2. Weakness (Kekurangan)
Keterbatasan Produksi: Kapasitas produksi yang terbatas pada awalnya mungkin
membatasi kemampuan memenuhi permintaan pasar yang tinggi.
Ketergantungan pada Pasokan Bahan: Bergantung pada pasokan pisang dan jagung
dari petani lokal dapat menjadi risiko jika terjadi fluktuasi pasokan atau kualitas
bahan.
3.3. Opportunity (Peluang)
Peningkatan Kesadaran akan Makanan Sehat: Peluang besar di pasar yang semakin
sadar akan pentingnya konsumsi makanan sehat, yang mendukung pemasaran produk
snack inovatif ini.
Ekspansi Pasar: Potensi untuk ekspansi pasar melalui kerjasama dengan toko-toko
kelontong dan supermarket regional.
3.4. Threat (Ancaman)
Persaingan dengan Produk Serupa: Kemungkinan persaingan dengan produk serupa
atau dengan camilan lain yang sudah mapan di pasar.
Keterbatasan Sumber Daya: Ancaman terhadap sumber daya seperti pasokan bahan
baku yang tidak stabil atau biaya produksi yang meningkat.
BAB IV
MODAL USAHA
4.1. Sumber-sumber Modal
Pinjaman Bank: Mendapatkan pinjaman dari Bank XYZ sebesar Rp 150.000.000
dengan jangka waktu 3 tahun dan suku bunga tetap 8% per tahun.
Investor Lokal: Investasi dari tiga investor lokal sebesar total Rp 50.000.000 dengan
masing-masing memiliki 20% saham dalam perusahaan.
Pendapatan Internal: Pendapatan dari penjualan uji coba produk sebesar Rp
30.000.000 yang akan digunakan sebagai modal tambahan untuk pembelian
peralatan produksi.
4.2. Modal Awal
Total Modal Awal: Jumlah modal awal yang terkumpul sebesar Rp 230.000.000 dari
kombinasi pinjaman bank dan investasi dari investor lokal.
Penggunaan Modal Awal: Pengalokasian modal untuk pembelian peralatan produksi
(Rp 100.000.000), pembelian bahan baku awal (Rp 50.000.000), dan biaya
operasional awal (Rp 80.000.000 untuk 3 bulan pertama).
4.3. Perencanaan Harga Alat dan Bahan
Pengeluaran Awal: Biaya peralatan produksi meliputi mesin penggiling, pencetak,
dan pengemasan senilai Rp 100.000.000 dengan estimasi umur pakai 5 tahun.
Biaya Bahan Baku: Estimasi biaya pembelian pisang dan jagung sebesar Rp
50.000.000 untuk tiga bulan pertama produksi.
Harga
Bahan Jumlah yang dibutuhkan Harga sebenarnya
kebutuhan
Jagung 2 Buah 5000 Kg 3500
Pisang ½ kg 17000 kg 8500
Tepung terigu 1 Kg 9000 Kg 9000
Air 1 L 5000 L 5000
Bawang putih 1/8 Kg 5000 Ons 5000
Penyedap rasa 2 Bungkus 500 bungkus 1000
Garam 1 Bungkus 1000 bungkus 1000
Ladaku 3 bungkus 1000 bungkus 3000
Daun bawang 1 Ikat 3000 ikat 3000
Telur ayam 3 Buah 6000 buah 6000
Minyak 1 L 14000 L 14000
Kemasan 10 buah 4000 buah 40000
gula 1/8 kg 5000 kg 25000
Total Modal 101500
Biaya Operasional
Tenaga Karyawan 10% x 101500 = 10150
Air 5% x 101500 = 5075
Listrik 5% x 101500 = 5075
Gas 10% x 101500 = 10150
Lain-lain 10% x 101500 = 10150
Margin Keuntungan 50% x 101500 = 50750
Susut Alat 10% x 101500 = 10150
Total biaya operasi = 101.500
Harga jual produk = total modal + total biaya operasi / jumlah produk
203000/10= 20300