Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 6 MP
Kelompok 6 MP
Disusun Oleh :
DOSEN PENGAMPU:
2023/2024
KATA PENGANTAR
Dalam era modern yang dipenuhi perkembangan teknologi, peran perangkat
lunak semakin krusial dalam kehidupan sehari-hari. Materi ini mengulas
perspektif industri software, daya saing, karakteristik, komponen, dan aplikasi.
Fokus pada Enterprise Resource Planning (ERP) memberikan wawasan integrasi
software dalam bisnis, sementara tantangan krisis software menjadi sorotan yang
perlu diatasi.
Hubungan antara Process Group, Area Ilmu Manajemen Proyek (MP), dan
Sepuluh Area Ilmu RPL (SWEBOK 2005) menjadi kunci dalam memahami
kerangka kerja manajemen proyek secara menyeluruh. Materi ini diharapkan
memberikan kontribusi berharga bagi pembaca dalam mengelola proyek software
secara efisien. Semoga menjadi panduan yang berguna mengatasi tantangan di
industri perangkat lunak. Selamat membaca dan sukses dalam pengelolaan proyek
software Anda.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB 1..................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.3 Tujuan......................................................................................................................3
BAB II..................................................................................................................................4
PEMBAHASAN....................................................................................................................4
2.10 Trade-Off Triangle (Cost, Product, Schedule) 4 Dimensi Proyek (People, Process,
Product, Technology)...................................................................................................16
BAB III...............................................................................................................................22
PEMBAHASAN..................................................................................................................22
ii
3.2 Keahlian Proyek Manajer.......................................................................................23
BAB IV..............................................................................................................................38
PENUTUP..........................................................................................................................38
4.1 Kesimpulan.............................................................................................................38
4.2 Saran......................................................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................40
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi di era modern ini telah merubah paradigma
kehidupan sehari-hari, dengan perangkat lunak (software) memainkan peran
sentral dalam transformasi tersebut. Kehadiran software tidak hanya memengaruhi
aspek teknologi, tetapi juga mendalam ke dalam berbagai sektor kehidupan.
Materi ini disusun untuk memberikan pemahaman menyeluruh mengenai peran
dan dinamika industri software, mengurai daya saingnya, serta menggali
karakteristik dan komponen yang membentuk landasan utamanya.
Salah satu fokus utama materi ini adalah penerapan Enterprise Resource
Planning (ERP) sebagai produk software dalam konteks lingkungan bisnis.
Melalui pemahaman ini, diharapkan pembaca dapat melihat bagaimana integrasi
software dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam suatu organisasi.
Namun, kesuksesan pengembangan perangkat lunak tidak lepas dari pemahaman
mendalam terhadap tantangan yang dihadapi oleh industri software, yang sering
kali diidentifikasi sebagai krisis software.
1
Hubungan antara Process Group, Area Ilmu Manajemen Proyek (MP), dan
Sepuluh Area Ilmu RPL (SWEBOK 2005) menjadi sorotan akhir untuk
memahami kerangka kerja manajemen proyek secara menyeluruh. Materi ini
disusun dengan harapan memberikan kontribusi signifikan bagi pembaca dalam
memahami, mengelola, dan mengatasi tantangan yang dihadapi oleh industri
perangkat lunak. Selamat membaca, semoga materi ini menjadi panduan berharga
dalam perjalanan pengelolaan proyek software Anda.
4. Apa krisis-krisis utama yang dihadapi oleh perusahaan perangkat lunak dalam
pengembangan produk, dan bagaimana langkah-langkah manajemen proyek dapat
mengatasi ketidakmampuan membangun proyek secara efektif?
5. Sejauh mana konsep manajemen proyek menurut PMI, termasuk sembilan area
ilmu seperti integrasi proyek, waktu proyek, biaya proyek, dan risiko proyek,
dapat membantu perusahaan perangkat lunak mencapai keberhasilan dalam
mengelola proyek-proyeknya?
2
1.3 Tujuan
1. Menganalisis dan memahami perbedaan perspektif antara pengembang,
pengguna, pemasok, dan pemangku kepentingan lainnya dalam industri perangkat
lunak untuk mengidentifikasi potensi dampaknya terhadap inovasi dan kualitas
produk.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perspektif Industri Tentang Software
Perspektif industri tentang perangkat lunak (software) mencakup berbagai
sudut pandang dari pelaku industri, termasuk pengembang, pengguna, pemasok,
dan pemangku kepentingan lainnya. Berikut adalah beberapa aspek perspektif
industri yang umum terkait dengan perangkat lunak:
Pengguna Akhir:
4
a. Kemitraan: Membangun kemitraan yang kuat dengan pemasok perangkat
lunak untuk memastikan pasokan dan dukungan yang baik.
b. Keamanan: Fokus pada keamanan perangkat lunak untuk melindungi data
dan sistem dari ancaman keamanan.
c. Layanan Pelanggan: Memberikan layanan pelanggan yang berkualitas
untuk memenuhi kebutuhan pengguna dan mengatasi masalah dengan
cepat.
Penting untuk dicatat bahwa perspektif industri terus berkembang seiring waktu
sejalan dengan kemajuan teknologi dan perubahan kebutuhan bisnis. Adopsi
teknologi terbaru dan respons terhadap tren pasar menjadi kunci untuk tetap
relevan dan bersaing di dunia industri perangkat lunak.
5
2.2 Daya Saing Perangkat Lunak
Daya saing perangkat lunak merujuk pada kemampuan suatu produk
perangkat lunak untuk bersaing dan mempertahankan keunggulannya di pasar. Ini
mencakup berbagai faktor yang memengaruhi posisi produk perangkat lunak
dalam persaingan, baik dari segi fungsionalitas, kualitas, keandalan, keamanan,
hingga dukungan pelanggan. Berikut adalah beberapa aspek yang dapat
mempengaruhi daya saing perangkat lunak:
1. Fungsionalitas:
Apakah perangkat lunak tersebut memiliki fitur-fitur yang dibutuhkan oleh
pengguna?
Sejauh mana fungsionalitasnya memenuhi atau melampaui kebutuhan
pengguna?
2. Kualitas:
Seberapa baik perangkat lunak tersebut dikodekan dan diuji?
Apakah ada bug atau masalah yang mempengaruhi pengalaman pengguna?
3. Kinerja:
Sejauh mana perangkat lunak mampu bekerja dengan cepat dan efisien?
Bagaimana performanya dibandingkan dengan produk sejenis?
4. Keamanan:
Sejauh mana perangkat lunak aman dari ancaman keamanan dan serangan
peretas?
Apakah telah diimplementasikan langkah-langkah keamanan yang memadai?
5. Interoperabilitas:
Seberapa baik perangkat lunak dapat berintegrasi dengan produk atau sistem
lain?
Apakah mendukung standar industri yang umum digunakan?
6. Dukungan Pelanggan:
Sejauh mana penyedia perangkat lunak memberikan dukungan pelanggan
yang baik?
Apakah terdapat layanan pelanggan yang responsif?
7. Cakupan Pasar:
6
Seberapa luas produk dapat digunakan oleh berbagai segmen pasar?
Apakah ada adaptasi lokal atau fitur khusus untuk pasar tertentu?
8. Harga:
Sejauh mana harga perangkat lunak bersaing dengan produk sejenis di pasar?
Daya saing perangkat lunak bersifat dinamis dan dapat berubah seiring waktu
sejalan dengan perkembangan teknologi, perubahan kebutuhan pengguna, dan
respons terhadap persaingan pasar. Untuk mempertahankan dan meningkatkan
daya saingnya, penyedia perangkat lunak perlu terus mengembangkan,
memperbarui, dan meningkatkan produk mereka sesuai dengan tuntutan pasar.
Karakteristik Software
1. Software adalah elemen sistem logik, bukan elemen fisik seperti hardware.
2. Perangkat lunak tidak mengalami aus seperti perangkat keras, tetapi bisa rusak.
7
2.4 Komponen Software
Komponen perangkat lunak, atau yang lebih dikenal sebagai komponen
software, merujuk pada bagian-bagian terpisah atau modul-modul yang
membentuk perangkat lunak (software) secara keseluruhan. Setiap komponen
memiliki tugas dan fungsi tertentu, dan ketika digabungkan, mereka membentuk
aplikasi atau sistem perangkat lunak yang lengkap. Berikut adalah jenis – jenis
dari komponen software :
1. Sistem operasi
Perangkat lunak yang berfungsi sepenuhnya untuk mengendalikan sistem
komputer adalah sistem operasi. Sistem operasi adalah perangkat lunak
yang diinstall pada hard drive dan bertugas mengelola semua perangkat
keras dan perangkat lunak dalam komputer. Tanpa adanya sistem operasi,
komputer tidak dapat berjalan. Contoh perangkat lunak sistem operasi
adalah: Unix, Linux, Ubuntu, Chrome, OS Apple, MacOS, Microsoft,
Windows, Google’s, dan Android OS
2. Program tambahan
Komponen perangkat lunak selanjutnya adalah program tambahan atau
program bantu (utility). Perangkat tambahan ini berfungsi menganalisis
dan memelihara komputer untuk menjamin kelancaran fungsi komputer.
Contoh perangkat lunak program tambahan adalah: Antivirus, Alat
kompresi, Alat menjemen Disk, Alat pembersih Disk, dan Alat manajemen
perangkat
3. Program aplikasi
Komponen perangkat lunak selanjutnya adalah program aplikasi. Dilansir
dari Techopedia, program aplikasi adalah program lengkap dan mandiri
yang menjalankan fungsi tertentu secara langsung untuk pengguna.
Contoh perangkat lunak program aplikasi adalah: Surel, Pemutar media,
Aplikasi multimedia, Aplikasi desain grafis, Perambanan internet, dan
Aplikasi pengolahan
8
4. Komponen
Salah satu jenis program aplikasi pada komputer adalah pengolah kata. Seperti
namanya, fungsi dari aplikasi pengolah kata adalah pengguna dapat mengolah
berbagai jenis kata dan menyimpannya dalam bentuk lembar kerja. Contoh
aplikasi pengolah kata sebagai berikut:
Microsoft Word
Wordpad
Notepad
WPS Office
9
angka. Fungsi dari aplikasi ini adalah membuat laporan yang berurusan dengan
angka. Contohnya sebagai berikut:
Microsoft Excel
WPS Spreadsheet
OpenOffice
3. Program DataBase
Di komputer terdapat program pengolah data atau database. Program ini akan
mengolah data yang berjumlah banyak dalam bentuk basis data. Contoh aplikasi
ini antara lain:
Microsoft Access
Oracle 10g
IBM DB 2
MongoDB
Adobe Photoshop
Adobe Illustrator
CorelDraw
10
Inkscape
5. Program Multimedia
Di komputer para pengguna juga dapat memutar berbagai media. Misalnya adalah
audio, animasi, gambar, film, dan sebagainya. Contoh aplikasinya sebagai berikut:
Adobe Flash
GOM Player
VLC
11
secara keseluruhan. Sehingga dapat dikatakan bahwa sistem ini memainkan peran
penting dalam meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kemampuan adaptasi
perusahaan terhadap perubahan bisnis yang dinamis.
3. Kepuasan Pelanggan
5. Fleksibel
12
Cara kerja ERP (Enterprise Resource Planning), yaitu dengan
memfasilitasi pertukaran dan akses data antara departemen-departemen yang
berbeda di dalam suatu organisasi. Pertama, data dan informasi yang relevan dari
departemen seperti keuangan, persediaan, produksi, pemasaran, dan lainnya,
dihimpun dan disimpan dalam satu basis data terpusat. Hal ini memungkinkan
data yang konsisten dan up-to-date untuk dapat diakses oleh semua penggunanya.
Kedua, memungkinkan adanya sinkronisasi dan koordinasi antar
departemen dalam melaksanakan tugas dan proses bisnis. Misalnya, ketika ada
pesanan penjualan baru, sistem ini akan secara otomatis mengirim instruksi ke
departemen produksi untuk memulai proses manufaktur, memperbarui informasi
persediaan untuk mencerminkan pengurangan stok, dan memberikan laporan
keuangan yang akurat kepada departemen keuangan. Dengan cara ini, membantu
mengurangi kesalahan, mempercepat aliran kerja, dan meningkatkan efisiensi
operasional.
1. On-Premise ERP
On-Premise ERP adalah sistem ini diinstal dan dijalankan di server bisnis Anda
sendiri. Implementasi ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan
utamanya adalah bisnis memiliki kontrol penuh atas sistem dan data yang
disimpan di dalamnya. Selain itu, bisnis juga dapat menyesuaikan sistem sesuai
dengan kebutuhan spesifik perusahaan. Namun, kekurangan utamanya adalah
bisnis harus mengeluarkan biaya yang lebih tinggi. Selain itu, perusahaan juga
harus mengelola dan memperbarui sistem secara teratur agar tetap berjalan dengan
baik.
2. Cloud ERP
13
saja yang terhubung dengan internet, sehingga memudahkan kolaborasi antar tim
dan mempercepat proses bisnis. Namun, perusahaan harus memperhatikan
keamanan data, karena data tersebut disimpan di luar bisnis Anda.
3. Hybrid ERP
Hybrid ERP adalah sistem yang menggabungkan sistem ERP tradisional dengan
sistem cloud ERP. Pada implementasi ini menggabungkan keunggulan dari kedua
sistem tersebut untuk memberikan solusi yang lebih fleksibel bagi bisnis. Cara ini
menggabungkan keunggulan dari kedua sistem tersebut dengan menyimpan data
di server lokal bisnis, namun mengaksesnya melalui internet.
14
Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi krisis software meliputi:
15
kepentingan. PMI juga menawarkan berbagai sertifikasi, termasuk Project
Management Professional (PMP) dan Certified Associate in Project Management
(CAPM), yang diakui secara industri. Organisasi ini memberikan layanan
pengembangan standar, penelitian, pendidikan, publikasi, pelatihan, dan akreditasi
dalam manajemen proyek.
16
seperti konsumen atau pelanggan, supplier, investor, media, komunitas, dan
pemerintah.
Triple Constraints adalah teori yang mengacu pada 3 batasan utama dalam
manajemen proyek yaitu scope (ruang lingkup), schedule/time (jangka waktu),
dan cost/budget (biaya). Teori Triple Constraints ini juga dikenal dengan beberapa
istilah lain seperti Project Management Triangle, Iron Triangle, Project Triangle,
atau Triple Constraint Triangle.
Secara garis besar teori ini menjelaskan kepada kita bahwa kualitas setiap
proyek yang sedang dikembangkan, atau sudah dikembangkan sebelumnya
dibatasi oleh 3 aspek utama dalam Triple Constraints tersebut. Dengan kata lain,
keberhasilan atau kegagalan proyek bergantung pada scope, time, dan cost/budget
yang ditentukan oleh stakeholders serta manajer proyek.
Selain itu, perlu diketahui bahwa ketiga aspek tersebut saling berkaitan.
Jadi, ketika ada satu aspek yang berubah, maka kedua aspek yang lain juga
17
membutuhkan penyesuaian kembali. Sebagai contoh, klien ingin menambahkan
lebih banyak fitur baru ke ruang lingkup proyek. Maka, harus memperhitungkan
kembali waktu dan uang yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek tersebut.
Jika Anda adalah seorang manajer proyek, maka harus bisa mengelola
ketiga batasan tersebut dan menemukan kombinasi terbaik untuk proses
pengembangan proyek yang sedang dikelola.
1. Time
Salah satu aspek yang perlu diperhatikan oleh manajer proyek adalah time
atau batasan waktu. Manajer proyek harus bisa memperkirakan jumlah waktu
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek secara keseluruhan. Penentuan
batasan waktu ini, pada umumnya akan dilakukan pada fase inisiasi dan
perencanaan proyek untuk untuk mengembangkan jadwal yang berisi durasi dari
semua kegiatan proyek.
2. Scope
18
perlu dilakukan dalam proses pengembangan proyek. Biasanya, penentuan
batasan ruang lingkup atau scope ini akan diidentifikasikan menggunakan Work
Breakdown Structure (WBS) pada tahap perencanaan. Jika ruang lingkup tidak
didefinisikan dengan benar, maka ruang lingkup dapat meluas selama tahap
pelaksanaan karena aktivitas yang tidak direncanakan dengan baik. Dalam proyek
manajemen, hal tersebut dikenal dengan istilah scope creep dan dapat
menyebabkan proyek menjadi gagal.
19
itu, anggaran proyek juga dapat termasuk biaya revenue dan profit yang
diharapkan.
1. People
People adalah elemen terpenting dari kesuksesan suatu proyek
Improvements:
• Motifisi (Motivation)
20
e. End users, seseorang yang berinteraksi software yang akan
direleased.
2. Process
Process adalah Sekumpulan framework activities dan engineering tasks
agar proyek berjalan. Masing-masing fungsi akan menjadi engneered dari
team software melalui aktivitas framework :
Dekomposisi proses:
Terdiri dari :
21
• Manajemen ukuran produk
4. Technology
Technollogy — Seluruh kerja/usaha/alat yang dibutuhkan untuk
mewujudkan suatu produk
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Atribut Suatu Profesi
Disiplin ilmu manajemen proyek adalah ilmu manajemen, yaitu pengetahuan
untuk mengelola suatu kegiatan. Dalam hal ini kegiatan tersebut bersifat spesifik,
yaitu berbentuk proyek. Atau lebih luas lagi, mengelola dinamika perubahan
(management of change). Sebagai ilmu manajeman, profesi MP berkaitan erat
dengan fungsi merencanakan, memimpin, mengorganisir, dan mengendalikan
berbagaikegitan proyek yang sering kali sarat dengan kandungan disiplin ilmu
22
arsitektur, enginering, akuntansi, dan lain-lain. Jadi perbedaan antara profesi MP
dengan profesi-profesi tersebut di atas terletak pada konteks penyelenggaraan
proyek. Sebagai mana layakny asuatu profesi formal, profesi manajemen proyek
juga harus memiliki berbagai atribut, seperti body of knowledge, standard of
entry, code of conduct, dan lain-lain
a. Body of knowledge
BOK adalah atribur yang berkaitan dengan konsep dan prinsip unik
profesi yang bersangkutan. Ini kemudian didokumentir, dikodefikasi dan
distandarisasi sehingga dapat dipelajari dan diajarkan di lembaga
pendidikan formal, kemudian dipakai sebagai pegangan dalam praktek
lapangan. Misalnya, BOK disiplin ilmu kedokteran. Sertifikasi yang
dikeluarkan memberikan keterangan bahwa individu pemegangya telah
pernah mengikuti dan menamatkan pendidikan dan latihan di lembaga
tersebut. Atribut ini umumnya dimiliki oleh setiap macam profesi, untuk
dipakai sebagai pegangan/ petunjuk yang berkaitan dengan tingkah laku
yang benar bagi profesi yang bersangkutan. Untuk proyek dilampirkan
Apendiks VII (pada buku jilid 2) yang disusun oleh PMI-USA.
b. Standard of entry
Atribut ini menetapkan standar minimum bagi mereka yang dapat diakui
sebagai pemegang/pemilik profesi yang bersangkutan. Standar tersebut
memberi batasan tentang pendidikan formal, pelatihan dan ujian (testing)
sebelum dapat diberikan sertifikat sebgai pengakuan formal atas
penguasaan ilmu dari profesi yang bersangkutan.
c. Organisasi yang mendukung
Bagi pembentukan profesi baru diperlukan suatu badan atau organisasi
yang mendukung (sanctioning organization). Badan ini memberikan
pimpinan, merumuskan standar, melakukan penelitian dan berfungsi
sebagai pusat komunikasi dan koordinasi bagi mereka yang
berkepentingan dengan profesi yang sedang dikembangkan. Di antara
tugasnya yang terpenting adalah meningkatkan pengertian yang lebih baik
23
kepada masyarakat dan juga pemegang profesi mengenai maksud dan
tujuan dari profesi yang bersangkutan.
24
proyek, yaitu seperti menggunakan Gantt Chart, Microsoft Excel,
Microsoft Project, dan lain sebagainya.
4. Cost & Budgeting Skill
Salah satu skill penting bagi seorang project manager adalah kemampuan
untuk memastikan agar anggaran proyek tetap realistis dan dapat
memenuhi berbagai kebutuhan keuangan proyek sampai akhir penutupan
proyek. Mengelola biaya dengan tepat dapat mencegah terjadinya beragam
kendala yang bisa menghambat jalannya proyek.
5. Risk Management Skill
Setiap proyek tentunya memiliki risiko. Contohnya seperti sumber daya
yang tidak tersedia, persetujuan yang tertunda dari klien, anggaran yang
tidak mencukupi, dan lain sebagainya.
Risiko dalam proyek memang tak dapat terhindarkan meskipun seberapa
sederhananya proyek yang dijalankan. Mungkin saja proyek yang sedang
dijalankan terlihat sederhana, namun kamu juga tidak tahu mungkin saja
akan ada masalah besar di kemudian hari. Sebagai project manager, tugas
kamu ialah mengurangi kemungkinan risiko yang terjadi sekaligus
mengambil rencana yang efektif jika terjadi hambatan dalam
jalannya proyek.
Seorang project manager juga memiliki tugas dan tanggung jawab lainnya di
antaranya:
25
Melaksanakan perencanaan yang mencakup penetapan tujuan dan sasaran,
menentukan peran dan penjadwalan tugas agar sesuai dengan kebutuhan
klien
Memimpin dan memotivasi tim proyek dan para pemangku kepentingan
(stakeholder)
Mengelola proyek yang mencakup mengkoordinasikan tim proyek agar
mereka tetap pada jalurnya dan menjaga proyek sesuai anggaran
Melakukan kegiatan pemantauan dan pengendalian untuk melacak
kemajuan proyek
Mengidentifikasi dan mengelola risiko untuk memastikan proyek tepat
waktu
Menerapkan perubahan yang diperlukan selama proses proyek
Membuat laporan secara teratur kepada manajemen dan klien
Mengevaluasi keberhasilan dan tantangan untuk meningkatkan
pembelajaran untuk proyek berikutnya.
1. Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan salah satu skill wajib yang harus dimiliki oleh
setiap project manager. Dengan memiliki sikap kepemimpinan yang baik, maka
para anggota tim akan termotivasi sehingga project dapat berjalan dengan baik.
2. Komunikasi
26
3. Kemampuan Berorganisasi
Profesi sebagai project manager adalah salah satu pekerjaan yang cukup
menantang, tetapi tentu saja kamu tidak akan menghadapi tantangan itu sendirian.
Disinilah kemampuanmu untuk bisa mendorong tim agar bisa berkolaborasi dan
saling berkoordinasi dengan baik.
4. Berpikir Kritis
5. Manajemen Waktu
1. Inisiasi
Grup proses "Memulai" hanya mengacu pada semua yang mungkin Anda
lakukan untuk meluncurkan proyek dan memulainya. Ini mungkin termasuk
menentukan tujuan proyek dasar, mengidentifikasi anggota tim proyek, dan
memperkuat anggaran proyek. Pada tahap proyek ini, izin awal dan perintah kerja
27
harus ada. Jika memulai proyek dengan klien, perjanjian yang ditandatangani
dengan uang muka awal mungkin sudah beres. Tingkat lingkup dan persyaratan
yang tinggi akan ditentukan pada tahap ini dalam proyek, tetapi lebih lengkap
disempurnakan pada tahap berikutnya: Perencanaan. Dokumentasi yang mungkin
Anda gunakan pada tahap ini: perintah kerja, izin, perjanjian, RFP / tender,
piagam proyek, daftar pemangku kepentingan.
2. Planning
Kelompok proses " Planning " persis seperti namanya: perencanaan. Ini
adalah waktu untuk sepenuhnya merencanakan proyek, termasuk menetapkan
tonggak atau hasil proyek. Ruang lingkup, persyaratan, dan hasil kerja semuanya
akan didefinisikan dan diuraikan dengan lebih jelas. Perencanaan bukanlah
sesuatu yang harus dihemat. Itu harus menyeluruh. Untuk alasan ini, Panduan
PMBOK® mengartikulasikan 24 proses individu yang dapat terdiri dari
kelompok proses Perencanaan. Dokumentasi yang mungkin Anda gunakan pada
tahap ini: dokumen lingkup/kiriman, rencana manajemen proyek, jadwal, daftar
risiko.
3. Excecution
Kelompok proses "Excecution" adalah tempat karet bertemu jalan dan proyek
dilaksanakan. Pada tahap ini dalam permainan, beberapa individu dan / atau tim
dapat bekerja pada komponen terpisah dari proyek pada saat yang sama (lihat
"area pengetahuan" di atas). Dokumentasi yang mungkin Anda gunakan pada
tahap ini: pembaruan proyek.
28
waktu diperbarui sesuai dengan itu. Dokumentasi yang mungkin Anda gunakan
pada tahap ini: perubahan permintaan cakupan, jadwal yang diperbarui.
5. Penutup
29
Dengan mengikuti setiap langkah, tim proyek meningkatkan peluang untuk
mencapai tujuannya.
1. Memulai
Pada fase inisiasi, Anda akan menentukan proyek. Anda akan memilah tujuan
proyek, ruang lingkup, dan sumber daya proyek, dan peran apa yang dibutuhkan
dalam tim. Mengklarifikasi apa yang diharapkan pemangku kepentingan dari
proyek, dan apa sebenarnya yang ingin dicapai proyek (dan mengapa) akan
memberikan arah yang jelas bagi proyek dan tim. Ini adalah fase penting untuk
keberhasilan proyek. Tanpa kejelasan tentang apa yang perlu dicapai dan
mengapa, proyek berisiko tidak mencapai tujuan akhir dan memenuhi harapan
para pemangku kepentingan.
Alat dan dokumen yang digunakan dalam fase inisiasi dapat meliputi:
30
Proposal proyek: Proposal proyek mendefinisikan proyek dan
menguraikan tanggal, persyaratan, dan sasaran utama.
Piagam proyek: Ini adalah dokumen definitif yang menjelaskan proyek
dan rincian utama yang diperlukan untuk mencapai tujuannya. Ini dapat
mencakup potensi risiko, manfaat, kendala, dan pemangku kepentingan
utama.
2. Perencanaan
31
Bagan Gantt: Diagram batang horizontal di mana anggota dapat melihat
tugas apa yang harus diselesaikan dalam urutan apa, dan berapa lama
masing-masing diharapkan untuk mengambil
Daftar risiko: Bagan yang mencantumkan risiko yang terkait dengan
proyek, bersama dengan probabilitas, potensi dampak, tingkat risiko, dan
rencana mitigasinya
4. Tutup proyek
32
Langkah-langkah dalam fase penutupan dapat mencakup:
33
2. Manajemen Lingkup Proyek
Saya menganggap ini pilihan istilah yang buruk, karena “manajemen waktu”
menyiratkan upaya pribadi untuk mengatur waktu seseorang. Manajemen waktu
proyek secara khusus mengacu pada pengembangan jadwal yang dapat dipenuhi,
kemudian mengendalikan pekerjaan untuk memastikan hal ini terjadi!
Sesederhana itu. Karena semua orang menyebut ini sebagai penjadwalan, maka
harusnya disebut manajemen jadwal. (Saya tahu, saya mungkin dikeluarkan dari
PMI karena bid'ah seperti itu!)
34
(langkah-langkah yang diambil untuk memantau hasil untuk melihat apakah
hasilnya sesuai dengan persyaratan).
35
9. Manajemen Pengadaan Proyek
Pengadaan barang dan jasa yang diperlukan untuk proyek merupakan aspek
logistik dalam mengelola suatu pekerjaan. Manajemen pengadaan proyek
melibatkan pengambilan keputusan apa yang harus diadakan, mengeluarkan
permintaan penawaran atau penawaran, memilih vendor, mengelola kontrak, dan
menutupnya ketika pekerjaan selesai.
- Eksekusi Proyek
36
3.8 Sepuluh Area Ilmu RPL (SWEBOK 2005)
SWEBOK (Software Engineering Body of Knowledge) adalah suatu
kerangka kerja yang mengidentifikasi dan merinci pengetahuan yang diperlukan
dalam bidang rekayasa perangkat lunak atau software engineering. SWEBOK
memberikan pemahaman tentang domain pengetahuan yang terkait dengan
pengembangan perangkat lunak. Edisi 2005 dari SWEBOK mengidentifikasi
sepuluh area ilmu yang mendasari pengetahuan rekayasa perangkat lunak. Berikut
adalah sepuluh area ilmu RPL (Rekayasa Perangkat Lunak) versi SWEBOK 2005:
37
6. Software Configuration Management berkaitan dengan manajemen
perubahan konfigurasi perangkat lunak. Ini melibatkan kontrol versi,
dokumentasi konfigurasi, dan manajemen perubahan agar perangkat lunak
tetap terkendali dan sesuai dengan kebutuhan.
7. Software Engineering Management mengelola aspek organisasional
proyek, mencakup alokasi sumber daya, pemantauan kemajuan, dan
manajemen risiko. Ini juga melibatkan perencanaan proyek perangkat
lunak dan pengelolaan perubahan.
8. Software Engineering Tools and Methods melibatkan pemilihan,
pengembangan, dan penerapan alat dan metode RPL yang mendukung
efisiensi dan efektivitas pengembangan perangkat lunak.
9. Software Engineering Process mencakup definisi, implementasi,
pengukuran, pengelolaan, perubahan, dan perbaikan proses RPL.
Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi dan kualitas selama siklus hidup
pengembangan.
10. Software Quality menyoroti pentingnya kualitas dan daur hidup perangkat
lunak. Ini melibatkan praktik terbaik untuk memastikan perangkat lunak
memenuhi standar kualitas yang ditetapkan dan dapat dielola sepanjang
siklus hidupnya. Dengan pendekatan holistik ini, pengembangan perangkat
lunak dapat berhasil memenuhi harapan dan tuntutan pengguna.
38
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dalam kesimpulannya, industri perangkat lunak merupakan arena yang
kompleks, diwarnai oleh beragam perspektif pemangku kepentingan seperti
pengembang, pengguna, pemasok, dan regulator. Daya saing industri ini terletak
pada kemampuan produk untuk memenuhi kebutuhan pengguna, menjaga
kualitas, kinerja, dan keamanan, serta beradaptasi dengan tren teknologi. Peran
kunci ERP sebagai sistem terintegrasi dalam operasi bisnis turut mendukung
efisiensi, produktivitas, dan adaptabilitas perusahaan terhadap perubahan bisnis
yang dinamis, walaupun implementasinya melibatkan pilihan model seperti on-
premise, cloud, atau hybrid.
39
4.2 Saran
Penerapan Metodologi yang Fleksibel: Organisasi harus mempertimbangkan
penggunaan metodologi manajemen proyek yang fleksibel dan adaptif, seperti
Agile, untuk meningkatkan responsivitas terhadap perubahan lingkungan dan
kebutuhan proyek.
Penguatan Komunikasi Tim: Memperkuat komunikasi dalam tim proyek
sangat penting untuk memastikan bahwa semua anggota tim memiliki pemahaman
yang sama tentang tujuan dan kemajuan proyek.
Penggunaan Perangkat Lunak Manajemen Proyek: Menyarankan penggunaan
perangkat lunak manajemen proyek untuk membantu dalam perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan, dan pelaporan, sehingga meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pengelolaan proyek.
Pelatihan dan Pengembangan Keterampilan: Menekankan pentingnya
pelatihan dan pengembangan keterampilan untuk manajer proyek dan anggota
tim, agar mereka dapat mengikuti praktek terbaik dan tren terkini dalam
manajemen proyek.
Pendekatan Berorientasi Stakeholder: Menganjurkan untuk melibatkan
stakeholder secara aktif dalam semua tahap proyek. Ini membantu dalam
memahami kebutuhan dan ekspektasi mereka serta memastikan dukungan dan
keterlibatan mereka.
Pengukuran Kinerja dan Evaluasi: Menyarankan agar organisasi
mengembangkan sistem pengukuran kinerja yang efektif dan melakukan evaluasi
rutin proyek untuk memastikan bahwa tujuan proyek tercapai secara efisien.
40
DAFTAR PUSTAKA
https://handojoverawaty.blogspot.com/2016/11/photography.html
https://www.marketeers.com/microsoft-inisiatif-berbasis-ai-tingkatkan-daya-
saing-indonesia/
https://se.ittelkom-pwt.ac.id/2017/10/25/karakteristik-dan-klasifikasi-perangkat-
lunak/
https://www.kompas.com/skola/read/2023/01/27/180000069/perangkat-lunak--
pengertian-dan-komponennya#:~:text=Kategori%20Perangkat
%20Lunak-,Komponen%20perangkat%20lunak,komputer%2C%20dan
%20juga%20program%20aplikasi.
https://m.kumparan.com/berita-update/5-jenis-jenis-program-aplikasi-dan-
fungsinya-di-komputer-21GNzTooZTg/2
Apa itu ERP? Pengertian, Manfaat, Cara Kerja & Contohnya (barantum.com)
https://www.perplexity.ai/search/Pengertian-dari-krisis-
FDZJMyRXQ5eYQ2dpz9LfKg?s=u
https://teknikkom15.blogspot.com/2012/03/krisis-software.html?m=1
https://www.perplexity.ai/search/Pengertian-dari-krisis-
FDZJMyRXQ5eYQ2dpz9LfKg?s=u
https://www.perplexity.ai/search/Pengertian-dari-krisis-
FDZJMyRXQ5eYQ2dpz9LfKg?s=u
https://www.scribd.com/document/361815298/Profesi-Dan-Area-Ilmu-
Manajemen-Proyek
41
https://www.4pmti.com/learn/guide-pmis-project-management-process-groups/
https://www.4pmti.com/learn/guide-pmis-project-management-process-groups/
:https://www.coursera.org/articles/project-management-lifecycle
https://www.linkedin.com/pulse/9-knowledge-areas-project-manager-should-
familiar-pmp-pmi-acp-/
https://gadangdirantau.com/2019/10/06/siklus-proyek-project-life-cycle-mengacu-
ke-pmbok/#:~:text=Diantaranya%2C%20tahap%20memulai%20proyek
%20(Starting,proyek%20(Closing%20the%20project).
https://sumberbelajar.seamolec.org/Media/Dokumen/
59dc3022865eac9b6520f7b7/c6b42b0ca5d41e8d8befce0575e73b5b.pdf
42