Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

KANTOR ADVOKAT DAN KONSULTAN HUKUM

BAGAS SETYO ANGGORO, S.H., M.H., & REKAN


Jl. Sunan Muria Jati No.18, Desa Saptorenggo, Kec. Pakis,
Kab. Malang, Jawa Timur 65154.

DUPLIK TERGUGAT
DALAM SENGKETA TATA USAHA NEGARA
PERKARA NOMOR: 005/G/2023/PTUN-SBY
DI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA SURABAYA

Antara:

Kastam, S.Pd.,M.Pd.,
Kepala Dinas Kabupaten Malang Periode 2018/2023
(Selaku Penggugat)

Melawan

Drs. H. M. Sanusi, M.M


Bupati Kabupaten Malang
(Selaku Tergugat)
Kepada Yth,

Majelis Hakim Yang Memeriksa

Pemeriksa Perkara Nomor: 005/G/2023/PTUN-SBY

Pengadilan Tata Usaha Negara Surabaya

Jalan Raya Ir. H. Juanda No. 89, Semawalang, Semambung

Kec. Gedangan, Kab. Sidoarjo Jawa Timur 61254 (031) 8683141

Di

S U RABAYA

Dengan hormat,
Setelah membaca dan mempelajari secara cermat dalil-dalil replik Penggugat, maka
Perkenankanlah kami yang bertandatangan di bawah ini: Bagas Setyo Anggoro, SH.,
MH., CLA., Advokat dan Konsultan Hukum Pada Kantor Hukum Bagas Setyo
Anggoro, SH., MH., & Rekan, yang beralamat di Jl. Sunan Muria Jati No.18, Desa
Saptorenggo, Kec. Pakis, Kab. Malang, Jawa Timur 65154.

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Klien kami :

1. Drs. H. M. Sanusi, M.M, Pekerjaan Bupati Malang, bertempat kedudukan di Jl.


Panji, Penarukan, Kec. Kepanjen, Kabupaten Malang. Selanjutnya disebut sebagai
Tergugat.

Dalam hal ini memilih domisili hukum di tempat kuasa hukumnya tersebut di atas,
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 9 Agustus 2023. (Terlampir)

Tergugat dengan ini mengajukan Duplik terhadap Replik Penggugat dalam Perkara
Tata Usaha Negara Nomor: 005/G/2023/PTUN-SBY yang disampaikan tanggal 25
Agustus 2023 Pada Pengadilan Tata Usaha Negara Surabaya.

Adapun yang menjadi dasar dan alasan Duplik terhadap Replik tersebut adalah sebagai
berikut :
Bahwa Tergugat menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil Replik Penggugat, kecuali
apa yang diakui dan dinyatakan secara tegas oleh Tergugat.

I. Dalam Eksepsi
1. Tentang Gugatan Prematur
- Bahwa Penggugat tidak mengakui gugatan yang diajukannya Prematur
(Terlampau Awal) dan Penggugat gagal dalam memahami ketentuan Pasal 129
Ayat 1 dan 2 Undang-Undang No 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
yang menyatakan:
(1) Sengketa Pegawai ASN diselesaikan melalui upaya administratif.
(2) Upaya administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas
keberatan dan banding administratif.
- Bahwa dalam ketentuan sebagaimana dimaksud di atas telah mengatur alur
penyelesaian sengketa ASN harus terlebih dahulu melalui upaya administratif
sebelum mengajukan gugatan kepada PTUN, sehingga gugatan yang diajukan
sebelum melalui upaya administratif berakibat gugatan prematur (Terlampau
Awal) untuk diajukan dan Penggugat seharusnya melakukan upaya adminstratif
terlebih dahulu sebelum mengajukan gugatan.
- Bahwa ketentuan Pasal 129 Ayat 1 dan 2 Undang-Undang No 5 Tahun 2014
Tentang Aparatur Sipil Negara juga diperkuat dan di dukung dengan ketentuan
Pasal 48 Ayat 1 dan 2 Undang-Undang No 5 Tahun 1986 Tentang PTUN yang
menyatakan :
(1) Dalam hal suatu Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara diberi
wewenang oleh atau berdasarkan peraturan perundang-undangan untuk
menyelesaikan secara administratif sengketa Tata Usaha Negara tertentu,
maka batal atau tidak sah, dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi
dan/administratif yang tersedia.
(2) Pengadilan baru berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan
sengketa Tata Usaha Negara sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) jika
seluruh upaya administratif yang bersangkutan telah digunakan.
- Bahwa telah jelas dan terang benderang sebagaimana yang dimaksud dalam
ketentuan Pasal 48 Ayat 1 dan 2 Undang-Undang No 5 Tahun 1986 Tentang
PTUN yang menyatakan PTUN baru berwenang memeriksa, memutus, dan
menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara apabila segala upaya administratif
telah digunakan.
- Bahwa berdasarkan hal di atas, sesuai dengan Teori dan Praktik Hukum Acara
Tata Usaha Negara di Indonesia dengan diperkuat ketentuan Pasal 129 Ayat 1
dan 2 Undang-Undang No 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara dan
Pasal 48 Ayat 1 dan 2 Undang-Undang No 5 Tahun 1986 Tentang PTUN, maka
patut apabila Majelis Hakim Yang Memeriksa dan Mengadili Perkara ini untuk
menerima seluruh eksepsi dari Tergugat dan menyatakan gugatan tidak dapat
diterima karena Prematur (Terlampau Awal).
II. Dalam Pokok Perkara
1. Bahwa Tergugat menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil Replik Penggugat,
kecuali yang diakui secara tegas.
2. Bahwa Tergugat tetap teguh dengan jawaban dan eksepsinya.
3. Bahwa Tergugat menolak dengan tegas dalil Replik Penggugat dalam Posita Poin
3 yang mendalilkan Surat Keputusan Tergugat cacat secara formil dan bertentangan
Pasal 87 Ayat 4 UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN).
4. Bahwa Tergugat dengan tegas dalil Replik Penggugat dalam Posita Poin 4 yang
mendalilkan Surat Keputusan Tergugat tidak sesuai dengan juknis pemberhentian
aparatur sipil negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 Ayat 2 Peraturan
Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil dan tanpa
memberi peringatan baik secara lisan maupun tulisan.
5. Bahwa Tergugat dengan tegas dalil Replik Penggugat dalam Posita Poin 4 yang
mendalilkan Tergugat dalam mengeluarkan surat keputusan tidak sesuai dengan
asas-asas Pemerintahan Umum Yang Baik.
6. Bahwa pada faktanya Surat Keputusan Tergugat (Bupati Malang) No. 031/BKM/
VII/2023 Tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Sebagai Kepala Dinas
Pendidikan Kabupaten Malang Periode 2018/2023 atas nama Kastam tertanggal 12
Juli 2023 telah dikeluarkan sesuai dengan Pasal 87 Ayat 4 Undang-Undang No 5
Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara dan terlampir dalam Pertimbangan
Surat Keputusan tersebut.
7. Bahwa pada faktanya Surat Keputusan Tergugat (Bupati Malang) No. 031/BKM/
VII/2023 Tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Sebagai Kepala Dinas
Pendidikan Kabupaten Malang Periode 2018/2023 atas nama Kastam tertanggal 12
Juli 2023 telah dikeluarkan sesuai dengan juknis pemberhentian aparatur sipil
negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 Ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor
94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil dan Tergugat telah memberi
peringatan secara lisan maupun tertulis.
8. Bahwa pada faktanya Surat Keputusan Tergugat (Bupati Malang) No. 031/BKM/
VII/2023 Tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Sebagai Kepala Dinas
Pendidikan Kabupaten Malang Periode 2018/2023 atas nama Kastam tertanggal 12
Juli 2023 telah sesuai dengan sesuai dengan asas-asas umum pemerintahan yang
baik, yaitu :
1. Asas Kepastian Hukum.
Bahwa Tergugat dalam mengeluarkan Surat Keputusan telah didasarkan dengan
bukti-bukti yang cukup dan memberi kesempatan Penggugat untuk membela diri,
tetapi Penggugat tidak mengindahkannya.
2. Asas Persamaan (equality).

Bahwa Tergugat dalam mengeluarkan Surat Keputusan telah sesuai dengan Asas
Persamaan karena memberikan kesempatan kepada Penggugat untuk membela diri.

3. Asas profesionalitas.

Bahwa Tergugat dalam mengeluarkan Surat Keputusan telah sesuai dengan Asas
Profesionalitas karena memberi kesempatan kepada Penggugat untuk memberikan
kesempatan membela diri terkait apa yang dituduhkan, sehingga tidak ada unsur
keberpihakan sama sekali

4. Asas Kecermatan.
Bahwa Tergugat dalam mengeluarkan Surat Keputusan telah sesuai dengan Asas
Kecermatan karena dalam penyusunan Surat Keputusan Tersebut telah dilengkapi
dengan dasar menimbang serta dasar mengingat yang jelas.

9. Bahwa oleh karena Surat Keputusan Bupati Malang No. 031/BKM/VII/2023 yang
dikeluarkan oleh Tergugat sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang
berlaku dan sesuai dengan Asas-Asas Pemerintahan Umum Yang Baik , maka patut
apabila menyatakan Surat Keputusan tersebut dinyatakan Sah dan Berlaku.
10. Bahwa berdasarkan alasan-alasan yang dikemukakan di atas, maka adalah berdasar
apabila menyatakan jawaban pokok perkara Penggugat dalam Repliknya ditolak
untuk seluruhnya.
11. Bahwa dengan ditolaknya seluruh dalil-dalil Replik Penggugat dalam pokok
perkara, maka sangatlah patut dan berdasar apabila seluruh dalil-dalil jawaban
Tergugat sekaligus duplik Tergugat untuk kemudian dikabulkan seluruhnya.

Berdasarkan segala alasan yang dikemukakan di atas, Tergugat mohon kepada Majelis
Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Surabaya agar berkenan memutuskan sebagai
berikut :
I. Dalam Eksepsi
1. Menerima dan Menerima Eksepsi Tergugat untuk seluruhnya.
2. Menyatakan bahwa gugatan Penggugat tidak dapat diterima.
II. Dalam Pokok Perkara
1. Menolak gugatan Penggugat seluruhnya.
2. Menolak replik Penggugat untuk seluruhnya.
3. Menyatakan SK Nomor 031/BKM/VII /2023 tentang pemberhentian secara tidak
hormat tertanggal 12 juli 2023 yang dikeluarkan oleh Tergugat dinyatakan Sah dan
Berlaku.
4. Munghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara ini.

Demikian Duplik ini kami sampaikan, apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon
putusan yang seadil-adilnya (Ex Aequo Et Bono).
Surabaya, 3 September 2023
Hormat Kami,
Kuasa Hukum Tergugat

Bagas Setyo Anggoro, SH., MH.,

You might also like