Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 15

BAB I

KEMAMPUAN VERBAL
A. ANALOGI
Tes kemampuan verbal merupakan tes yang menguji kemampuan seseorang dalam
menguasai bahasa dan perbendaharaan kata. Dalam SKD CPNS tes kemampuan verbal yang
biasa diujikan adalah sinonim, antonim, dan analogi verbal. Namun berdasarkan kisi-kisi
SKD CPNS 2021, dalam kemampuan verbal hanya terdiri atas kemampuan verbal. Sehingga,
dalam modul ini hanya akan membahas mengenai kemampuan analogi verbal.
8ANALOGI VERBAL
Pada tes jenis ini, yang harus Anda cari adalah kata atau kalimat penghubung yang
dapat menghubungkan pasangan kata yang tersedia di sebelah kiri sehingga pasangan tersebut
mempunyai hubungan yang sama atau serupa dengan pasangan kata yang ada di sebelah
kanan. Jika pada pilihan terdapat lebih dari satu jawaban berdasarkan cara ini, maka lihat
jenis katanya atau cari hubungan yang lebih spesifik.
Peserta tes yang belum pernah menghadapi soal seperti ini, tentu akan kebingungan dan
mengatakan bahwa soal ini cukup sulit. Tetapi, bagi mereka yang sudah kenal dengan tes ini,
hal ini akan mudah dalam menjawabnya. Perlu Anda ketahui bahwa tes ini seluruhnya
mengandalkan daya nalar Anda untuk mencari hubungan kata yang tepat dan posisi kata
pertama dan kedua tidak boleh terbolak-balik.
Jenis-jenis soal analogi verbal yang sering muncul dalam tes CPNS sebagai berikut.

a. Analogi Ganda

A:…≈C:…
atau
... : B ≈ … : D

Pada tipe soal ini, peserta diminta untuk mencari hubungan yang sepadan antara dua
pasang kata yang disediakan. Akan tetapi, umumnya hanya disediakan satu kata di ruas kiri
dan satu kata di ruas kanan (A dan C saja atau B dan D) saja.
b. Memilih Pasangan Analog

A:B≈…:…

Pada tipe soal ini, peserta diminta untuk mencari pasangan kata yang memiliki hubungan
sepadan dengan pasangan kata pada soal. Untuk mampu menjawab soal dengan benar,
peserta harus menemukan hubungan yang tepat di antara pasangan kata yang disediakan.
c. Melengkapi Pasangan Analog

A:B≈C:…

Pada tipe soal ini, disediakan pasangan kata yang memiliki suatu hubungan dan satu kata
lain yang belum memiliki pasangan. Tugas peserta adalah menentukan pasangan kata
tersebut, sehingga kedua pasang kata memiliki hubungan yang sepadan.

TIPS dan TRIK

 Sebelum melihat pilihan jawaban, cobalah untuk membangun hubungan yang tepat
antara kata-kata dalam pasangan yang ada pada pilihan jawaban.
 Kadang-kadang, lebih dari satu pilihan jawaban mungkin tampak sama pada awalnya
untuk mengekspresikan hubungan yang serupa dengan yang diberikan pasangan.
 Ingat bahwa kata tunggal dapat memiliki beberapa makna, sehingga Anda harus
memeriksa semua kemungkinan atau makna yang terbentuk.
 Jangan pernah memutuskan jawaban terbaik tanpa membaca semua pilihan jawaban.

CONTOH SOAL

1. BUGIL : PAKAIAN = GUNDUL : …


A. Cukur
B. Botak
C. Rambut
D. Atas
E. Kepala
JAWABAN: C
PEMBAHASAN:
Orang bugil itu tanpa pakaian, sedangkan orang gundul itu tanpa rambut.
2. ... : SELIMUT = HUJAN : ....
A. Dingin : Basah
B. Dingin : Payung
C. Panas : Air
D. Panas : Angin
E. Panas : Dingin
JAWABAN: B
PEMBAHASAN:
Jika kita kedinginan, maka membutuhkan selimut, sedangkan Jika kita kehujanan,
maka kita membutuhkan payung.
3. PENGACARA : HAKIM : HUKUM = ....
A. Nahkoda : Pilot : Sopir
B. Guru : Murid : Kantin
C. Sopir : Truk : Darat
D. Guru : Dosen : Pendidikan
E. Petenis : Perenang : Kolam Renang
JAWABAN: D
PEMBAHASAN:
Pengacara dan Hakim adalah profesi di bidang Hukum, sedangkan Guru dan Dosen
adalah profesi di bidang Pendidikan.

LINK PEMBAHASAN: https://youtu.be/taL2FnKHqOA


B. PENALARAN LOGIS (SILOGISME)
Tes penalaran logis (silogisme) merupakan salah satu tes yang diujikan dalam TIU
CPNS. Tes ini mengukur kemampuan logika seseorang dalam menentukan kesimpulan dari
beberapa premis (pernyataan) yang disediakan. Umumnya, silogisme terdiri atas dua buah
premis, yaitu premis mayor (pernyataan pertama) dan premis minor (pernyataan kedua),
Setiap premis memiliki unsur subjek, predikat, serta kata penghubung antara premis pertama
dan kedua yang disebut middle term. Adapun bentuk-bentuk silogisme yang diujikan adalah
silogisme kategoris, silogisme hipotesis, silogisme konjungtif, dan silogisme disjungtif.
1. LOGIKA SILOGISME KATEGORIS
Silogisme kategoris adalah salah satu bentuk silogisme yang kedua premisnya berupa
pernyataan kategoris (mutlak) yang tidak bergantung pada suatu syarat. Silogisme
kategoris terdiri atas 2 bagian, yaitu premis mayor (premis yang term menjadi predikat dari
kesimpulan) dan premis minor (premis yang term menjadi subjek dari kesimpulan). Dalam
silogisme kategoris, dua premis dapat ditarik kesimpulan apabila memiliki middle term
atau kata-kata yang sama di kedua premis. Middle term tersebut tidak boleh masuk dalam
kesimpulan.
Contoh
Semua makhluk hidup membutuhkan makan
→ premis mayor
M P
Hewan adalah makhluk hidup
→ premis minor
S M
Hewan membutuhkan makan
→ kesimpula
S P
M = middle term
Keterangan: S = subjek P = predikat (pernyataan
penegah)
Dalam silogisme kategoris, beberapa aturan yang dapat dijadikan pedoman dalam
penarikan kesimpulan sebagai berikut.
a. Jika terdapat dua premis yang diawali dengan kata semua atau setiap, maka
kesimpulannya juga harus menggunakan kata semua atau setiap
Contoh:
Semua ular adalah reptil (premis mayor).
Semua reptil kulitnya bersisik (premis minor).
Semua ular kulitnya bersisik (kesimpulan).
b. Jika terdapat satu premis partikular (premis yang diawali kata beberapa, ada,
sebagian), kesimpulannya juga harus partikular (diawali kata beberapa, ada,
sebagian).
Contoh:
Semua toko di blok A menjual parfum atau menjual buku (premis mayor).
Sebagian toko di blok A yang menjual buku mempekerjakan karyawan perempuan
(premis minor).
Sebagian karyawan toko di blok A adalah perempuan (kesimpulan).
c. Jika salah satu premis negatif, kesimpulannya juga harus negatif.
Contoh:
Semua kebohongan tidak disenangi (premis mayor).
Sebagian pedagang pasar Krampung melakukan kebohongan (premis minor).
Sebagian pedagang pasar Krampung tidak disenangi (kesimpulan).
d. Jika kedua premis partikular (premis yang diawali kata beberapa, ada, sebagian),
maka kesimpulan yang diambil tidak sah atau pada kesimpulan terdapat kata
"mungkin".
Contoh:
Sebagian mahasiswa pendidikan matematika bekerja sampingan sebagai guru les privat
(premis mayor).
Sebagian guru les privat memiliki fee yang mahal (premis minor).
Sebagian mahasiswa pendidikan matematika memiliki fee yang tinggi (kesimpulan tidak
sah).
e. Jika kedua premis negatif, maka tidak dapat ditarik kesimpulan apapun. Hal ini
dikarenakan tidak ada middle term yang menghubungkan antar premis dan
simpulan baru dapat diambil jika salah satu premis bernilai positif.
Contoh:
Kambing bukan omnivora (premis mayor).
Singa bukan herbivor (premis minor).
(Tidak ada kesimpulan).

TIPS dan TRIK

}
semua semua
semua sebagian }
semua sebagian

}
sebagian kesimpulan tidak sah
sebagian

Catatan: cara di atas, belum berlaku secara mutlak karena bisa saja ada suatu soal yang
menjebak, sehingga harus menggunakan pemikiran yang lebih ekstra dan hati-hati.
LATIHAN SOAL

1. Semua tanaman memiliki buah.


Sebagian tanaman berbunga merah.
A. Semua tanaman yang memiliki buah, berbunga bukan merah.
B. Semua tanaman yang memiliki buah, berbunga merah.
C. Semua tanaman yang tidak memiliki buah, berbunga bukan merah.
D. Semua tanaman yang tidak memiliki buah, berbunga merah.
E. Sebagian tanaman yang memiliki buah, berbunga bukan merah.
JAWABAN: E
PEMBAHASAN:
Premis kedua bermakna bahwa hanya sebagian tanaman yang berbunga merah,
sehingga sebagian yang lain berbunga bukan merah.
2. Semua pantai berpasir dan panas. Andi berada di tempat yang berpasir, namun tidak di
daerah panas.
A. Andi berada di pantai berpasir.
B. Andi berada di pantai panas.
C. Andi berada bukan di pantai.
D. Andi berada di pantai bukan berpasir.
E. Andi berada di pantai bukan panas.
JAWABAN: C
PEMBAHASAN:
Makna kata dan yaitu berlaku keduanya. Dalam premis satu disebutkan bahwa syarat
pantai adalah berpasir dan panas. Pada premis dua disebutkan bahwa Andi berada di
daerah yang hanya berpasir, namun tidak panas. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Andi
berada bukan di pantai.
3. Semua penyanyi dapat bermain piano. Semua pemain gitar adalah mahasiswa.
A. Sebagian penyanyi tidak dapat bermain gitar.
B. Sebagian mahasiswa tidak dapat bermain piano.
C. Semua penyanyi dan mahasiswa tidak dapat bermain drum.
D. Semua penyanyi adalah mahasiswa.
E. Tidak dapat ditarik kesimpulan.
JAWABAN: E
PEMBAHASAN:
Meskipun kedua premis menggunakan kata semua, namun antara kedua premis tidak
ada hubungannya. Sehingga, jawaban yang tepat adalah tidak dapat ditarik
kesimpulan.
4. Semua petugas laboratorium memakai sarung tangan saat bekerja. Sebagian petugas
laboratorium memakai masker.
A. Sebagian petugas laboratorium tidak memakai masker dan memakai sarung tangan.
B. Sebagian petugas laboratorium memakai masker dan tidak memakai sarung tangan.
C. Sebagian petugas laboratorium tidak memakai masker dan sarung tangan.
D. Semua petugas laboratorium memakai masker dan sarung tangan.
E. Semua petugas laboratorium tidak memakai masker dan sarung tangan.
JAWABAN: A
PEMBAHASAN:
Premis satu menyatakan bahwa semua petugas laboratorium memakai sarung tangan
saat bekerja. Sementara itu, premis dua menyatakan bahwa hanya sebagian petugas
laboratorium memakai masker, sehingga sebagian yang lain tidak memakai masker.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa sebagian petugas laboratorium tidak memakai masker
dan memakai sarung tangan.
5. Kebun binatang ditutup sementara jika ada pegawai yang terpapar virus corona.
Akhir pekan ini kebun binatang tetap dibuka.
Simpulan yang benar adalah …
A. Pegawai yang terpapar virus corona dilarang masuk kerja.
B. Ada pegawai yang terpapar virus corona dan tidak masuk kerja.
C. Sebagian pegawai yang terpapar virus corona tidak masuk kerja.
D. Semua pegawai kebun binatang tidak terpapar virus corona.
E. Informasi tidak cukup untuk memperoleh kesimpulan.
JAWABAN: D
PEMBAHASAN:
Premis satu menyatakan syarat suatu kejadian, sementara di premis dua menyatakan
keaadan terkini dan bertentangan dengan premis satu. Jadi dapat disimpulkan
kesimpulan yang tepat adalah lawan dari premis satu.

LINK PEMBAHASAN: https://youtu.be/x7u8c_8LLxk


2. EKUIVALENSI PERNYATAAN
Pernyataan adalah kalimat yang bernilai benar atau salah saja (tidak keduanya).
Implikasi adalah pernyataan mengenai konsekuensi alamiah dari sebuah hal. Implikasi
dinyatakan dengan “Jika ......, maka ......” atau dituliskan ke dalam notasi “ p → q ”
Tabel kesetaraan (ekuivalensi) dari pernyataan yang berbentuk Implikasi.

p→q q→ p
setara
(Implikasi) (Kontraposisi)
Contoh:
Jika hari ini hujan, maka jalanan akan menjadi licin. (Implikasi)
Jika jalanan tidak licin, maka hari ini tidak hujan (Kontraposisi)
p→q p⋁ q
setara
(Implikasi) Disjungsi
Contoh:
Jika hari ini hujan, maka jalanan akan menjadi licin. (Implikasi)
Hari ini tidak hujan atau jalanan akan menjadi licin (Disjungsi)

3. LOGIKA SILOGISME HIPOTESIS


Silogisme hipotesis adalah silogisme yang berbentuk hipotesis (sebab-akibat atau
antecedent-konsekuensi) pada premis mayor dan pada premis minor bersifat kategoris
(menyetujui atau menolak term antecedent pada premis mayor). Pada soal jenis ini, ada
tiga cara yang dapat digunakan yaitu menggunakan prinsip modus ponen, modus tollens,
dan silogisme.
a. Silogisme hipotesis yang premis minornya mengakui bagian antecedent, kesimpulannya
adalah bagian konsekuensi (Modus Ponen).
p→q Contoh:
p Jika Hadi juara kelas, maka ia akan memperoleh hadiah Premis mayor
∴q dari orang tuanya.
Hadi juara kelas. Premis minor
Hadi akan memperoleh hadiah dari orang tuanya. Kesimpulan

b. Silogisme hipotesis yang premis minornya menolak bagian antecedent, kesimpulannya


adalah ingkaran (lawan, negasi) dari konsekuensi (ModusTollens).
p→q Contoh:
q Jika terjadi hujan deras, maka rumah Candra akan Premis mayor
∴ p kebanjiran.
Rumah Candra tidak kebanjiran. Premis minor
Tidak terjadi hujan deras. Kesimpulan
c. Silogisme dengan 2 premis yang memuat hubungan sebab-akibat mengikuti rumus
berikut (Silogisme).
p→q Contoh:
q→r Jika kasus corona kembali bertambah, maka akan Premis mayor
∴ p→r diberlakukan PPKM.
Jika diberlakukan PPKM, maka kegiatan masyarakat Premis minor
akan kembali dibatasi.
Jika kasus corona kembali bertambah, maka kegiatan Kesimpulan
masyarakat akan kembali dibatasi.
1. Silogisme dengan 3 premis yang 2 di antaranya memuat hubungan sebab akibat mengikuti rumus
berikut.

p→q Contoh:
q→r Jika kemarau panjang, petani Premis 1
p merugi
∴r Jika petani merugi, terjadi krisis Premis 2
pangan
Saat ini kemarau panjang Premis 3
Terjadi krisis pangan Kesimpulan

p→q Contoh:
q→r Jika musim hujan, terjadi banjir Premis 1
r
∴ Jika terjadi banjir, wabah Premis 2
p penyakit meluas
Wabah penyakit tidak meluas Premis 3
Musim hujan tidak terjadi kesimpulan

LATIHAN SOAL

1. Pernyataan yang memililiki makna sama dengan “Jika kasus COVID-19 mulai menurun,
maka konser musik sudah bisa digelar kembali” adalah ....
A. Jika kasus COVID-19 meningkat lagi, maka konser musik tidak bisa digelar kembali.
B. Jika konser musik digelar kembali, maka kasus COVID-19 meningkat lagi.
C. Kasus COVID-19 meningkat atau konser musik sudah bisa digelar kembali.
D. Kasus COVID-19 meningkat atau konser musik tidak bisa digelar kembali.
E. Kasus COVID-19 mulai menurun atau konser musik sudah bisa digelar kembali.
JAWABAN: C
PEMBAHASAN:
Pernyataan implikasi p → q (implikasi) setara dengan p ⋁ q (disjungsi)
Jika kasus COVID-19 mulai menurun, maka konser musik sudah bisa digelar kembali
setara dengan kasus COVID-19 meningkat atau konser musik sudah bisa digelar
kembali.
2. Jika pintu perlintasan kereta api ditutup, maka lalu lintas berhenti.
Jika lalu lintas berhenti, maka terjadi kemacetan lalu lintas.
Kesimpulan dari kedua pernyataan di atas adalah ....
A. Jika pintu perlintasan kereta api ditutup, maka tidak terjadi kemacetan lalu lintas.
B. Jika pintu perlintasan kereta api dibuka, maka tidak terjadi kemacetan lalu lintas.
C. Jika pintu perlintasan kereta api dibuka, maka terjadi kemacetan lalu lintas.
D. Jika tidak terjadi kemacetan lalu lintas, maka pintu perlintasan kereta api tidak
ditutup.
E. Jika tidak terjadi kemacetan lalu lintas, maka pintu perlintasan kereta api ditutup.
JAWABAN: D
PEMBAHASAN:
Jika pintu perlintasan kereta api ditutup, maka lalu lintas berhenti. ¿ → q ¿
Jika lalu lintas berhenti, maka terjadi kemacetan lalu lintas. ¿ → r ¿
Dengan menggunakan silogisme, maka kesimpulan yang benar adalah p → r
Bentuk p → r setara dengan r → p (Kontraposisi).
Kesimpulan Jika tidak terjadi kemacetan lalu lintas, maka pintu perlintasan kereta api
tidak ditutup.
3. Jika seorang atlet rajin berlatih, maka ia akan menjadi juara.
Jika atlet menjadi juara, maka ia akan memperoleh bonus menggiurkan dari pemerintah.
Akhir-akhir ini Andi jarang sekali latihan.
Simpulan dari beberapa pernyataan di atas adalah ....
A. Andi tidak menjadi juara.
B. Andi bukanlah seorang atlet.
C. Andi memang seorang pemalas.
D. Andi sedang marahan dengan pelatihnya.
E. Andi tidak akan mendapat bonus dari pemerintah.
JAWABAN: D
PEMBAHASAN:
Jika seorang atlet rajin berlatih, maka ia akan menjadi juara. ¿ → q ¿
Jika atlet menjadi juara, maka ia akan memperoleh bonus menggiurkan dari pemerintah.
¿ → r¿
Dengan menggunakan silogisme, maka kesimpulan yang benar adalah p → r
Bentuk p → r yaitu Jika seorang atlet rajin berlatih, maka ia akan memperoleh bonus
menggiurkan dari pemerintah.
Dari simpulan di atas, jika digabung dengan premis ketiga “akhir-akhir ini Andi jarang
sekali latihan”, maka menghasilkan simpulan akhir yaitu Andi tidak akan mendapat
bonus dari pemerintah.
4. Jika Ibu pergi ke pasar, maka adik diminta untuk menyapu lantai.
Jika kakak tidak mencuci mobil, maka adik juga tidak menyapu lantai.
A. Ibu tidak pergi ke pasar dan kakak tidak mencuci mobil.
B. Ibu pergi ke pasar dan kakak mencuci mobil.
C. Ibu tidak pergi ke pasar atau kakak tidak mencuci mobi.
D. Ibu pergi ke pasar dan kakak mencuci mobil.
E. Tidak ada kesimpulan yang benar.
JAWABAN: E
PEMBAHASAN:
Jika Ibu pergi ke pasar, maka adik diminta untuk menyapu lantai. ¿ → q ¿
Jika kakak tidak mencuci mobil, maka adik juga tidak menyapu lantai ¿ → q ¿
Bentuk di atas, tidak memiliki kesimpulan karena antar premis tidak ada hubungan
yang jelas.
5. Jika seseorang rajin belajar, maka ia akan berilmu.
Jika seseorang berilmu, maka ia akan berguna di masyarakat.
A. Jika sesorang rajin belajar, maka ia tidak berguna di masyarakat.
B. Jika seseorang tidak berguna di masyarakat, maka ia jelas rajin belajar.
C. Jika ia berilmu, maka jelas rajin belajar.
D. Seseorang rajin belajar atau berguna di masyarakat.
E. Seseorang tidak rajin belajar atau berguna di masyarakat.
JAWABAN: E
PEMBAHASAN:
p→q
q→q
Simpulannya p → r (Implikasi) setara dengan p ⋁ r (Disjungsi).

LINK PEMBAHASAN: https://youtu.be/jrhgSkn75Sk


C. PENALARAN ANALITIK
Salah satu bentuk tes yang sering muncul dalam soal SKD CPNS adalah tes penalaran
analitik. Tipe ini menyajikan masalah dalam bentuk soal cerita dengan beberapa syarat dan
batasan, yang kemudian digunakan sebagai petunjuk untuk menjawab pertanyaan pada soal.
Peserta perlu memiliki kemampuan analisis yang baik dalam memahami persoalan agar
memudahkan dalam menjawabnya. Pada soal jenis penalaran analitik ini membutuhkan
kecermatan yang tinggi, sehingga membutuhkan waktu yang banyak dalam mengerjakannya,
sehingga penulis sarankan bahwa peserta SKD CPNS mengerjakan soal jenis ini pada bagian
yang akhir saja.
Berikut ini akan diuraikan secara singkat, jenis soal penalaran analitik yang paling sering
keluar pada SKD CPNS pada tahun sebelumnya.
1. PENALARAN ANALITIK URUTAN
Pada tipe analitik urutan, bentuk soal berkaitan dengan besar kecilnya nilai, urutan, jarak,
dll. Peserta diminta untuk menentukan urutan yang tepat dari syarat dengan batasan yang
diberikan pada soal. Pada tipe soal penalaran analitik penyelesaian soal dapat dilakukan
dengan memberikan tanda ¿ ,< , atau ¿untuk menentukan urutan yang tepat berdasarkan
syarat dan batasan yang disajikan pada soal.

CONTOH SOAL

Gunakan ilustrasi berikut, untuk menjawab pertanyaan nomor 1-3 di bawah ini.
ATURAN SERAGAM CV. Makmur Sejahtera
Tina adalah karyawan CV. Makmur Sejahtera yang wajib memakai baju seragam dengan
warna biru, kuning, putih, merah, dan hijau selama hari kerja, yaitu Senin hingga Jum’at.
 Baju merah dipakai setelah baju kuning.
 Baju hijau boleh dipakai sebelum baju biru yang dipakai pada hari Jum’at.
 Baju kuning harus dipakai pada hari Selasa.
1. Urutan warna baju yang dipakai Tina mulai hari Senin hingga Rabu adalah ….
A. Biru, kuning, hijau
B. Kuning, biru, putih
C. Kuning, merah, putih
D. Putih, kuning, hijau
E. Putih, kuning, merah
2. Urutan warna baju yang dipakai Tina di hari Senin, Rabu, dan Jum’at adalah ….
A. Putih, merah, biru
B. Biru, kuning, hijau
C. Kuning, biru, putih
D. Kuning, merah, putih
E. Putih, kuning, hijau
3. Urutan warna baju yang dipakai Tina di hari Rabu, Kamis, dan Jum’at adalah ….
A. Biru, kuning, hijau
B. Kuning, biru, putih
C. Putih, kuning, hijau
D. Kuning, merah, putih
E. Merah, hijau, biru
JAWABAN:
1. E
2. A
3. E
PEMBAHASAN:
Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at
Putih Kuning Merah Hijau Biru

LINK PEMBAHASAN: https://youtu.be/KV1tzdF9CBM

2. PENALARAN ANALITIK KOMBINATORIK - POSISI


Dalam menyelesaikan tipe soal ini, peserta dapat menyelesaikannya dengan membuat
gambar atau denah tempat berdasarkan syarat-syarat dan batasan yang diberikan pada soal.
Kemungkinan posisi pada tipe penalaran kombinatorik ini, umumnya sejajar (sebaris,
sejalan/sama arah dan jaraknya), saling berhadapan, saling berkebalikan,
berseberangan, melingkar, dan lain-lain. Selain menggunakan gambar, tipe soal mencari
posisi juga dapat diselesaikan dengan menganalisis pilihan jawaban.

CONTOH SOAL

1. Enam orang karyawan BUMN memiliki tempat duduk saling berurutan dari pintu
masuk ruangan. Nana tidak bersebelahan dengan Salim atau Ita. Nana duduk di dekat
Jufri, sementara Jufri duduk di sebelah Nike. Tempat duduk Salim paling dekat dengan
pintu masuk dibanding Karno, sedangkan Karno bersebelahan dengan Nana. Ita duduk
di urutan terakhir. Pegawai yang duduk di urutan ketiga dari pintu masuk ruangan
adalah ....
A. Nana
B. Karno
C. Salim
D. Nike
E. Jufri
JAWABAN: A
PEMBAHASAN:
Asumsikan yang berwarna hitam adalah pintu
Salim Karn Nana Jufri Nike Ita
o

LINK PEMBAHASAN: https://youtu.be/PNrBcdBCgCk

2. Dina, Santi, Rina, Pinkan, Ahmad, Bona, Rosi, dan Adi makan bersama. Mereka duduk
pada empat meja yang berderet menempel secara berurutan. Pada setiap meja hanya ada
dua orang yang duduk berhadapan, sedangkan laki-laki dan perempuan tidak boleh
duduk bersebelahan. Meja R terletak paling kiri. Meja Q terletak di antara meja P dan S.
o Rosi ada di meja S yang letaknya dua meja di kanan meja P.
o Santi ada di meja R.
o Dina duduk di kursi kedua sebalah kanan Pinkan.
o Bona duduk berhadapan dengan Santi dan Ahmad tidak mau duduk di sebelah Rosi.
Siswa yang duduk berhadapan di depan meja Q adalah ....
A. Ahmad dan Rina
B. Adi dan Dina
C. Adi dan Rina
D. Adi dan Pinkan
E. Ahmad dan Dina
JAWABAN: C
PEMBAHASAN:
Catatan: laki-laki dan perempuan tidak boleh duduk bersebelahan
Bona Ahmad Adi Rosi
Meja R Meja P Meja Q Meja S
Santi Pinkan Rina Dina

LINK PEMBAHASAN: https://youtu.be/uT5lGYLsD50

3. Pada suatu jamuan makan malam, delapan orang eksekutif muda yang bernama Ariel,
Danu, Laras, Luna, Gisel, Mulan, Ryan, dan Tengku duduk mengelilingi suatu meja
bundar.
 Gisel duduk berhadapan dengan Ariel
 Mulan duduk di antara Tengku dan Laras.
 Luna dan Laras duduk tepat saling berhadapan.
 Tengku duduk dua kusi terpisah dari Ariel.
Bila Mulan dipisahkan dua kursi oleh Danu, maka pernyataan di bawah ini yang benar
adalah ....
A. Mulan dan Ryan dipisahkan oleh dua kursi.
B. Mulan dan Ariel duduk bersebrangan.
C. Danu dan Tengku duduk berhadapan.
D. Laras duduk di sebelah Gisel.
E. Ryan duduk di dekat Tengku.
JAWABAN: C
PEMBAHASAN:

Gisel
Luna Tengku

Ryan Mulan

Danu Laras

Ariel

LINK PEMBAHASAN: https://youtu.be/_emAatjI8X8

You might also like