Professional Documents
Culture Documents
Artikel UTS 2023
Artikel UTS 2023
http://journaliakmitangsel2.iakmi.or.id
Naskah masuk 2 Mei 2023; review 2 Juni 2023; disetujui terbit 22 Juni 2023
Abstract
Background: Menstrual Hygiene Management (MHM) is the management of hygiene and health in women
during menstruation. Based on IDHS data, there are still many young women who behave poorly in maintaining
cleanliness during menstruation, so it can have negative impacts such as the emergence of diseases in
reproductive organs.
Objective: Seeing the relationship between knowledge and attitudes with personal menstrual hygiene behaviors
in young women in Denpasar.
Method: This observational analytic study used a cross-sectional approach and was conducted at public and
private high schools in Denpasar from March to June 2022. A total of 140 female adolescents were selected
using a two-stage cluster random sampling technique. Data was collected using an online questionnaire via
Google Form and analyzed using logistic regression analysis.
Result: Knowledge and attitudes have a significant relationship with personal menstrual hygiene behaviors in
young women in Denpasar. Compared to those who have good knowledge, young women with less knowledge
are 2.72 times more likely to behave badly in relation to menstrual personal hygiene (OR = 2.72; 95% CI: 1.33-
5.56). Compared to those with a positive attitude, young women who have a negative attitude are 2.63 times
more likely to behave badly in relation to menstrual personal hygiene (OR = 2.63; 95% CI: 1.30–5.34).
Conclusion: Knowledge and attitudes have a significant relationship with personal menstrual hygiene
behaviors in young women in Denpasar. Researchers recommend holding health education and in-depth
material about personal hygiene management during menstruation as an effective effort to improve health
status.
Keywords: Personal Hygiene, Knowledge, Behavior, Adolescent Women, Attitude
Abstrak
Latar belakang: Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) merupakan pengelolaan kebersihan dan kesehatan
pada perempuan saat menstruasi. Berdasarkan data SDKI, masih banyak remaja putri berperilaku kurang baik
dalam menjaga kebersihan saat menstruasi, sehingga dapat berdampak buruk seperti timbulnya penyakit pada
organ reproduksi.
Tujuan: Melihat hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku personal hygiene menstruasi pada
remaja putri di Denpasar.
Metode: Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dan dilakukan di SMA negeri dan
swasta di Denpasar pada bulan Maret-Juni 2022. Sebanyak 140 remaja putri yang dipilih dengan teknik two
stages cluster random sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner online melalui google formulir dan
dianalisis menggunakan analisis regresi logistik.
Hasil: Pengetahuan dan sikap memiliki hubungan signifikan dengan perilaku personal hygiene menstruasi pada
remaja putri di Denpasar. Dibandingkan dengan yang memiliki pengetahuan baik, remaja putri berpengetahuan
kurang berpeluang 2,72 kali berperilaku buruk terkait personal hygiene menstruasi (OR= 2,72; 95% CI: 1,33-
5,56). Dibandingkan dengan yang memiliki sikap positif, remaja putri yang memiliki sikap negatif berpeluang
2,63 kali berperilaku buruk terkait personal hygiene menstruasi (OR= 2,63; 95% CI: 1,30-5,34).
Kesimpulan: Pengetahuan dan sikap memiliki hubungan signifikan dengan perilaku personal hygiene
menstruasi pada remaja putri di Denpasar. Peneliti merekomendasikan untuk mengadakan pendidikan kesehatan
serta pendalaman materi tentang manajemen kebersihan diri saat menstruasi sebagai upaya efektif dalam
meningkatkan derajat kesehatan.
Kata kunci: Kebersihan Diri, Pengetahuan, Perilaku, Remaja Putri, Sikap
Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Perilaku Personal Hygiene Menstruasi… (Ni Putu Widarini, dkk)
*Corresponding author
(putuwidarini@unud.ac.id)
© Indonesian Public Health Association
ISSN: 2354-8762 (electronic); ISSN: 2087-703X (print)
Perilaku buruk remaja putri terkait dengan menstruasi dengan nilai p = 0,007 (p ≤ 0,05).
personal hygiene menstruasi sebagian besar Dibandingkan dengan yang memiliki sikap
yakni 63,46% terjadi pada remaja putri yang positif, remaja putri yang mempunyai sikap
memiliki sikap negatif terhadap personal negatif berpeluang 2,63 kali meningkatkan
hygiene menstruasi. Sikap remaja putri di risiko berperilaku buruk terkait personal
Denpasar mempunyai hubungan signifikan hygiene menstruasi (OR= 2,63; 95% CI: 1,30-
dengan perilaku personal hygiene selama 5,34).
Tabel 2. Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Perilaku Personal hygiene Menstruasi
Remaja Putri di Denpasar Tahun 2022
Perilaku
Variabel Baik Buruk Nilai p OR (95% CI)
n = 88 % n = 52 %
Pengetahuan 0,006 2,72 (1,33-5,56)
Baik 63 71,59 25 48,08
Kurang 25 28,41 27 51,92
Sikap 0,007 2,63 (1,30-5,34)
Positif 53 60,23 19 36,54
Negatif 35 39,77 33 63,46
yang berlaku, seperti aspek penggunaan terhadap kebersihan diri saat menstruasi.
pembalut dan celana dalam, kebersihan organ Peneliti berasumsi bahwa sebagian besar
genetalia dan makanan yang dikonsumsi saat remaja putri di Denpasar telah terpapar
menstruasi.24 Perilaku remaja putri tentang informasi mengenai kesehatan reproduksi baik
kesehatan dipengaruhi oleh beberapa faktor dari keluarga, sekolah, lingkungan, dan teman
seperti pengetahuan, kepercayaan, tradisi, sebaya, sehingga mereka mampu
sikap, dan nilai dari orang-orang terdekatnya. mengaplikasikan informasi dan ilmu yang
25
Di samping itu, ketersediaan fasilitas dalam didapatkan di kehidupan sehari-harinya. Hal
menunjang kesehatan seseorang juga menjadi ini didukung oleh penelitian Wardani &
faktor yang memperkuat terbentuknya perilaku Nurulicha yang menyatakan bahwa
orang tersebut.24 pengetahuan siswi di SMK A1 Wahyu
sebagian besar baik karena disebabkan oleh
Berdasarkan penelitian oleh Perveen et al. di keterpaparan informasi dari orang tua, guru,
Bangladesh menyatakan bahwa praktik maupun teman sebayanya serta pemanfaatan
kebersihan diri saat menstruasi yang baik teknologi berupa smartphone di era digital
sangat penting selama menstruasi karena dapat seperti sekarang.27 Pengetahuan saling
meningkatkan kepercayaan diri wanita tersebut berkaitan dengan pendidikan yang dapat
dalam berbagai aspek. Namun di sisi lain, mempengaruhi perilaku seseorang.21
praktik yang buruk dapat meningkatkan Seseorang dengan pendidikan tinggi akan
kerentanan terhadap masalah kesehatan pada memperoleh informasi dan pengetahuan serta
wanita, terutama masalah pada organ wawasan yang luas, sehingga dapat
reproduksi.26 menghasilkan perilaku yang sesuai dengan
pengetahuan yang mereka miliki.27 Hal ini
Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku didukung oleh teori Lawrence Green (1980)
Personal hygiene Menstruasi pada Remaja bahwa pengetahuan menjadi aspek penting
Putri dalam membentuk perilaku seseorang.18
Berdasarkan hasil analisis bivariabel Tingkat pengetahuan yang baik pada remaja
didapatkan bahwa pengetahuan memiliki putri akan menghasilkan Menstrual Hygiene
hubungan signifikan terhadap perilaku Management (MKM) yang baik.28 Di sisi lain,
personal hygiene menstruasi pada remaja putri kurangnya pengetahuan tentang kebersihan
di Denpasar dengan nilai p = 0,006 (p ≤ 0 ,05). diri saat menstruasi akan berdampak pada
Sebanyak 71,59% remaja putri yang memiliki MKM yang lebih buruk, sehingga
pengetahuan baik juga memiliki perilaku yang menyebabkan terjadinya masalah kesehatan
baik dan 51,92% remaja putri yang reproduksi bagi remaja, seperti gatal-gatal
berpengetahuan kurang memiliki sikap yang pada organ genetalia, keputihan, infeksi
buruk terhadap kebersihan diri saat menstruasi. saluran reproduksi, dan masalah kesehatan
Hasil ini hampir sepadan dengan penelitian reproduksi lainnya.29
oleh Issah et al., di Wilayah Savannah Ghana
yaitu pengetahuan berhubungan dengan Berdasarkan penelitian di Uttarakhand, India
praktek remaja putri tentang kebersihan diri menyatakan bahwa perempuan dengan
saat menstruasi yakni sebanyak 76,6% remaja pengetahuan yang baik tentang menstruasi
putri yang berpengetahuan baik akan memiliki menunjukkan sikap dan perilaku positif
praktek yang positif pula tentang kebersihan terhadap menstruasi dan akan bertanggung
diri saat menstruasi (p = 0,002). 22 Nilai OR jawab terhadap kesehatan reproduksinya yang
menunjukkan 2,72 yang berarti bahwa remaja lebih baik. Mereka beranggapan bahwa
putri yang memiliki pengetahuan kurang perilaku yang tidak higienis selama menstruasi
berpeluang 2,72 kali berperilaku buruk jika akan menyebabkan timbulnya infeksi dan
dibandingkan dengan remaja putri yang berdampak pada infertilitas di kehidupan
berpengetahuan baik (OR= 2,72; 95% CI: mereka.30
1,33-5,56).
Hubungan Sikap dengan Perilaku Personal
Pada penelitian ini, sebagian besar yakni hygiene Menstruasi pada Remaja Putri
71,59% remaja putri di Denpasar memiliki
pengetahuan baik dan berperilaku baik