Parents Handbook 2023

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 98

School Manager Message

Dear Parents and Guardians,

Welcome to our school community! We are pleased to present this handbook as a


guide to our school policies and procedures.

Our curriculum is designed to provide a well-rounded education that meets the needs
of each student. We offer a range of academic programs that are designed to
challenge and inspire our students to achieve their full potential.

Our student clubs and dormitory activities provide opportunities for students to
develop their interests and build lasting relationships with their peers. We encourage
all students to get involved and make the most of their time here.

We follow a set schedule of official holidays and ensure that all students have ample
time to recharge and spend time with their families. Additionally, our school is a
registered Cambridge exam center, and we prepare students for these rigorous
exams to help them gain entrance to top universities.

We also prioritize character education and have programs in place to help students
develop important life skills such as trustworthiness, responsibility, and empathy. We
believe that these qualities are essential for success both in and outside of school.

Finally, our school rules and regulations are designed to promote a safe and
respectful learning environment. We encourage all students to abide by these rules
and take pride in being a part of our school community.

We look forward to partnering with you in your child's education journey.

Sincerely,

Andy Satria Purnama

1
Parents Handbook

TABLE OF CONTENT

School Manager Message 1


TABLE OF CONTENT 2
SEMESTA LOGO MEANING 3
MARS SEMESTA 4
Student Pledge 5
Students’ Code of Ethic 6
Admission Policy 7
Parental Involvement 9
Parking, Drop off, Pick up and Visit 11
Student’s Schedule 13
Guidance 15
Dress Code Policy 21
Curriculum 24
School Activities 27
Official School Holiday 30
Examinations/Selections 31
Academic Policy 32
Digital Learning Device Policy 36
Literacy Policy 38
School Information System-Edunav 42
Attendance Policy 45
Permission Policy 47
Discipline Policy 54
Expulsion Policy 65
Bullying Policy 67
Sexual Harassment Policy 71
Grievance Policy 73
Medical Administration Policy 75
Tobacco, Alcohol and Drugs Policy 77
Check-Out Policy 78
Eating and Drinking Policy 80
Religious Activity Policy 82
Dormitory Policy 83
Miscellaneous Policy 90
Academic Calendar 2023/2024 91
SMP Semesta Uniform Schedule in 2023-2024 96
SMA Semesta Uniform Schedule in 2023-2024 97

2
SEMESTA LOGO MEANING
(ARTI LOGO SEMESTA)

1. The globe shows the universe in which humans live and stand, which is the
creation of the Almighty God. (Bola dunia menunjukkan alam semesta di mana manusia
hidup dan berpijak yang merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa).

2. The picture of the Indonesian flag as a form of Indonesian nationalism. (Gambar


bendera Indonesia sebagai bentuk nasionalisme bangsa Indonesia).

3. The picture of the pen represents a symbol of knowledge. Knowledge and


technology are taught to humans through the pen. (Gambar pena menunjukkan
bahwa lambang ilmu adalah pena. Ilmu pengetahuan dan teknologi diajarkan kepada
manusia dengan perantara pena).

4. The name of the Semesta literally means the universe, which shows the power of
the vast world. (Nama Semesta secara harfiah adalah alam semesta yang menunjukkan
kekuasaan alam jagad raya).

5. Philosophically, the Semesta logo represents the aspirations and visions, as well
as the mission of the Bilingual Boarding School Educational Institution as a
means of educating and teaching knowledge and technology to support this
world with full honesty, obedience to the Almighty, and preserving this
environment with full balance. (Secara filosofi logo Semesta menunjukkan cita-cita dan
visi serta misi eksistensi Lembaga Pendidikan Bilingual Boarding School sebagai wahana
untuk mendidik dan mengajarkan ilmu pengetahuan dan teknologi agar dapat menopang
kehidupan dunia ini dengan penuh kejujuran, ketundukkan kepada yang maha kuasa serta
menjaga kelestarian alam ini dengan penuh keseimbangan).

3
Parents Handbook

MARS SEMESTA
Pencipta : Juli Isdiyanto

Bangun wahai tunas – tunas bangsa


Belajar dan berkarya
Ibu pertiwi harapkan bakti
Pantang ragu trus maju

Kibarkanlah panji – panji Semesta


Genggam harapan bangsa
Satukan cita tugas mulia
Tuk masa depan jaya

Bulatkanlah tekadmu
Kobarkanlah hasratmu
Getarkanlah namamu

Hancurkanlah penghalang
Robohkanlah rintangan
Jayalah Semesta

4
Parents Handbook

Student Pledge
(Janji Siswa)

I will not lie, cheat, steal, and disrespect anyone nor tolerate those
who do.

Saya tidak akan berbohong, curang, mencuri dan tidak menghormati orang
lain dan juga tidak akan mentoleransi siapapun yang melakukannya.

5
Parents Handbook

Students’ Code of Ethic


(Kode Etik Siswa)

● Obey all school rules, respect teachers, dormitory tutors, friends, and uphold the
Semesta School alma mater. (Mentaati semua peraturan sekolah, menghormati guru,
pembina, teman, dan menjunjung tinggi almamater Sekolah Semesta).
● Every student should say greetings when meeting fellow students, teachers,
employees, principals and other members of the SMP-SMA Semesta big family.
(Setiap siswa hendaknya mengucapkan salam ketika bertemu dengan sesama siswa, guru,
karyawan, kepala sekolah dan seluruh keluarga besar SMP- SMA Semesta Semarang).
● Dare to say that it’s right to speak what’s true, but it’s wrong to speak a lie. (Berani
menyampaikan sesuatu yang salah adalah salah dan menyatakan sesuatu yang benar adalah
benar).
● Dare to admit mistakes that have been made and apologize if you feel you violate
the rights of others or do wrong to others. (Berani mengakui kesalahan yang telah
dilakukan dan meminta maaf apabila merasa melanggar hak orang lain atau berbuat salah
kepada orang lain).
● Express opinions politely without offending others. (Menyampaikan pendapat secara
sopan tanpa menyinggung perasaan orang lain).
● Make it a habit to say thank you after getting help or services from others.
(Membiasakan diri mengucapkan terima kasih setelah memperoleh bantuan atau jasa dari
orang lain).
● Use polite and civilized speech that differentiates relations with elders and
colleagues and does not use dirty and harsh words, insults, and pornography.
(Menggunakan tutur kata yang sopan dan beradab yang membedakan hubungan dengan
orang lebih tua dan teman sejawat dan tidak menggunakan kata-kata kotor dan kasar,
cacian, dan yang mengandung pornografi).
● Students are not allowed to incite, blaspheme and trigger conflicts that lead to
physical contact. (Dalam pergaulan antar siswa dilarang menghasut, menghujat dan
memicu konflik yang mengarah pada kontak fisik).
● Students are prohibited from lying and providing false information regarding
certain cases. (Siswa dilarang berbohong dan memberikan keterangan palsu terkait kasus
tertentu).
● Students always practice the character of trustworthiness and dare to take
responsibility for their words and actions. (Siswa senantiasa mengamalkan sifat amanah
dan dan berani bertanggung jawab atas perkataan dan perbuatannya).
● Students are required to establish good friendships between peers,
underclassmen, and upperclassmen without discriminating. (Siswa wajib menjalin
hubungan pertemanan yang baik antara teman sebaya, adik kelas, dan kakak kelas tanpa
membeda-bedakan).

6
Parents Handbook

Admission Policy
(Kebijakan Penerimaan Siswa)

Introduction (Pendahuluan)
Our admissions policy is designed to ensure that all students have the best possible
chance of success. This policy outlines our requirements and guidelines for student
admission, including those who choose not to live in the dormitory.
(Kebijakan penerimaan siswa kami dirancang untuk memastikan bahwa seluruh siswa
mendapatkan peluang terbaik untuk meraih keberhasilan. Kebijakan ini menjelaskan persyaratan
dan panduan bagi proses penerimaan siswa, termasuk bagi siswa yang memilih untuk tidak
tinggal di asrama).

Admission Requirements (Persyaratan pendaftaran)


To be considered for admission, students must meet the following requirements:
(Untuk mendaftar, siswa harus memenuhi persyaratan berikut ini):
● Completion of an application form, including personal and academic information.
((Mengisi form pendaftaran, termasuk informasi pribadi dan akademik).
● Submission of official academic records from the student's previous school.
(Menyerahkan dokumen akademik dari sekolah sebelumnya).
● Completion of any required admissions tests and interviews. (Mengikuti tes dan
wawancara).
● Proof of immunization and medical clearance. (Menyerahkan dokumen mengenai
imunisasi dan data kesehatan lainnya).
● Diploma equalization document issued by the Ministry of Education, Culture,
Research and Technology (special for students from schools abroad). (Dokumen
penyetaraan ijazah yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan, Budaya, Riset dan
Teknologi (khusus bagi siswa yang berasal dari sekolah di luar negeri).
● Payment of any applicable fees. (Membayar semua biaya yang diperlukan).
Residential Requirement (Persyaratan tempat tinggal)
Our school offers on-campus dormitory facilities for students who choose to live in
the dormitory. While we encourage all students to take advantage of this opportunity,
it is not mandatory. However, students who choose not to live in the dormitory must
meet the following requirements:
(Sekolah kami menawarkan fasilitas asrama bagi siswa yang memutuskan untuk tinggal di
asrama sekolah. Namun penawaran ini tidak bersifat wajib. Siswa dapat memutuskan untuk
tidak tinggal di asrama dengan persyaratan sebagai berikut):
● Reside within a reasonable commuting distance from the school. ((Rumah berada
tidak jauh dari sekolah).
● Provide proof of a safe and stable living environment which includes one of the
parents should stay with the student. (Membawa bukti bahwa tempat tinggal ini berada
di lingkungan yang aman dan stabil termasuk salah satu orang tua siswa harus tinggal
bersama siswa).
● Demonstrate reliable transportation to and from school. (Orang tua siswa dapat
menyediakan transportasi ke sekolah).

7
Parents Handbook

Admission Evaluation (Penentuan penerimaan siswa)


Admissions decisions are based on a holistic evaluation of the student's academic
record, test scores, and personal qualities. We seek to enroll students who
demonstrate a commitment to learning, leadership potential, and a desire to
contribute to the school community. Admission decisions are made by the
admissions committee, which includes school administrators. (Keputusan/hasil
penerimaan siswa baru berdasarkan pada penelaahan menyeluruh dari dokumen akademik,
hasil tes, dan kualitas personal siswa. Kami menerima siswa yang mampu menunjukkan
komitmen untuk belajar, potensi kepemimpinan, dan keinginan untuk berkontribusi ke
masyarakat. Keputusan ini dibuat oleh panitia penerimaan siswa baru yang juga melibatkan
pihak manajemen sekolah).

8
Parents Handbook

Parental Involvement
(Keterlibatan Orang Tua Siswa)

Semesta school believes that parents are an essential partner in their child's
education.
(Sekolah Semesta percaya bahwa orang tua adalah mitra penting dalam pendidikan anak
mereka).
1. We encourage parents to be actively involved in their child's academic progress
and to stay informed about their child's classroom activities. (Kami mendorong
orang tua untuk secara aktif terlibat dalam kemajuan akademik putra-putrinya dan tetap
mendapat informasi tentang kegiatan kelas putra-putri mereka).
2. Parents are encouraged to attend school events such as parent club activities,
parent gatherings, open houses, and other school events. (Orang tua didorong
untuk menghadiri acara-acara sekolah, seperti kegiatan-kegiatan klub orang tua siswa,
pertemuan orang tua siswa, open house, dan acara sekolah lainnya).
3. We welcome parent participation as guest teachers or as volunteers in the
school-sponsored events. (Kami menyambut baik partisipasi orang tua siswa sebagai
guru tamu atau sebagai sukarelawan di acara yang diadakan oleh sekolah).
4. Homeroom teachers will communicate regularly with parents through newsletters,
message apps, emails, or phone calls to keep them informed of classroom
activities and student progress. (Wali kelas akan berkomunikasi secara teratur dengan
orang tua melalui buletin, aplikasi pesan, email, atau panggilan telepon untuk memberi tahu
mereka tentang kegiatan kelas dan kemajuan siswa).
5. If homeroom teachers have concerns about a student's academic or
social-emotional progress, they will communicate these concerns with the
student's parents in a timely manner. (Jika wali kelas memiliki kekhawatiran tentang
kemajuan akademik atau sosial-emosional siswa, mereka akan mengomunikasikan
kekhawatiran ini dengan orang tua siswa pada waktu yang tepat).
6. We encourage parents to communicate with their child's teacher about any
questions or concerns they may have about their child's education. (Kami
mendorong orang tua untuk berkomunikasi dengan wali kelas putra-putrinya nya mengenai
pertanyaan atau masalah apa pun yang mungkin mereka miliki terkait pendidikan anaknya).
7. Parents are encouraged to provide support and encouragement for their child's
academic progress by setting aside time for homework, providing a quiet study
area, and promoting good study habits at home. (Orang tua didorong untuk
memberikan dukungan dan dorongan bagi kemajuan akademik putra-putrinya dengan
mengatur waktu belajar anaknya untuk mengerjakan pekerjaan rumah, menyediakan area
belajar yang tenang, dan mendorong kebiasaan belajar yang baik di rumah).
8. The school will provide opportunities for parents to learn more about the
curriculum, instructional methods, and assessment practices used in the
classroom. (Sekolah akan memberikan kesempatan kepada orang tua untuk mempelajari
lebih lanjut tentang kurikulum, metode pengajaran, dan praktik penilaian yang digunakan di
kelas).
9. Parent gatherings will be scheduled in the first semester, and parents are
encouraged to attend to meet and get to know the homeroom teachers and
dormitory tutors, and discuss their child's academic progress and receive
feedback from the homeroom teachers. (Pertemuan orang tua siswa akan dijadwalkan

9
Parents Handbook

di semester satu, dan orang tua didorong untuk hadir untuk bertemu dan mengenal wali
kelas dan pembina asrama, serta mendiskusikan kemajuan akademik putra-putrinya dan
menerima umpan balik dari wali kelas).
10. Parents are welcome to attend school events to gain a better understanding of
their child's school experience. (Orang tua dipersilakan untuk menghadiri acara sekolah
untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang pengalaman sekolah anak
mereka).
11. The school will provide resources and guidance for parents to support their
child's learning at home, including online resources and recommended reading
materials in the website. (Sekolah akan menyediakan sumber belajar dan panduan bagi
orang tua untuk mendukung pembelajaran putra-putrinya di rumah, termasuk sumber
belajar online dan bahan bacaan yang direkomendasikan di website sekolah).
12. The school will provide regular updates to parents on their child's academic
progress, including grades, test scores, and attendance records via school
information system (edunav). (Sekolah akan memberikan informasi rutin kepada orang
tua tentang kemajuan akademik putra-putrinya, termasuk nilai ujian dan catatan kehadiran
melalui sistem informasi sekolah (edunav)).
13. Parents are encouraged to communicate with homeroom teachers via email,
phone, or in-person to discuss any concerns or questions about their child's
education. (Orang tua didorong untuk berkomunikasi dengan wali kelas melalui email,
telepon, atau bertemu secara langsung untuk membahas masalah atau pertanyaan seputar
pendidikan anak mereka).
14. The school will offer talks and seminars for parents on topics such as child
development, effective communication, and promoting positive behavior. (Sekolah
akan menawarkan diskusi dan seminar untuk orang tua dengan topik seperti
perkembangan anak, komunikasi yang efektif, dan mempromosikan perilaku positif).

10
Parents Handbook

Parking, Drop off, Pick up and Visit


(Parkir, Pengantaran, Penjemputan dan Kunjungan)

Visitor Parking (Parkir pengunjung)


Visitors to the Semesta campus should park in the front of Graha Semesta and then
proceed to the lobby in the Administration building. (Tamu/pengunjung kampus Semesta
memarkirkan kendaraannya di depan Graha Semesta dan kemudian menuju ke lobby di gedung
Administrasi).

Students Vehicle (Kendaraan siswa)


Students who choose not to stay in the dormitory must live with at least one of their
parents. They will not be permitted to live outside the dormitory with their siblings, or
grandparents, nor their uncles/aunties. Non dormitory students must be escorted and
picked up by their parents or other authorized persons, or they can go to school by
public transportation. Students are not permitted to ride a vehicle to school nor park
it in the area around the school. (Siswa yang tidak tinggal di asrama harus diantar dan
dijemput oleh orang tuanya atau orang lain yang diberi kuasa, atau dapat pergi sendiri dengan
kendaraan umum. Siswa tidak diperkenankan mengendarai kendaraan sendiri ke sekolah
ataupun memarkirkannya di area sekitar sekolah).

Drop off and Pick Up Procedures* (Prosedur Pengantaran dan Penjemputan)


Parents should follow the directions and drop their children in the designated area of
the building; the boys at the front of Graha Semesta and the girls at the front of the
girls' school building. (Orang tua siswa harus mengikuti petunjuk arah jalan dan menurunkan
anaknya di area gedung yang dituju; siswa putra di depan Graha Semesta, sedangkan siswa
putri di depan gedung sekolah putri).

Parents can take their children around 14.25 to 17.00. Late pick-up is the full
responsibility of the parents. (Orang tua siswa dapat menjemput anaknya sekitar pukul 14.25
hingga 17.00. Keterlambatan penjemputan menjadi tanggung jawab orang tua sepenuhnya).
Note (Catatan): * for non dormitory students (untuk siswa non asrama)

Parents Visit (Kunjungan orang tua siswa)


Parents of students are allowed to visit their children at school. Visiting hours for the
dormitory are on Saturday and Sunday between 07:00 am until 05:00 pm). Schedule
of visits are arranged as follows: the boys on the first and third week, and the girls on
the second and fourth week). The visit can be done with the following conditions:
(Orang tua siswa diperbolehkan mengunjungi anaknya di sekolah. Waktu kunjungan ke asrama
adalah pada hari Sabtu dan Minggu, pukul 07:00 – 17:00 WIB. Jadwal kunjungan siswa putra
pada minggu pertama dan ketiga, dan siswa putri pada minggu kedua dan keempat setiap
bulannya. Kunjungan dapat dilakukan dengan beberapa syarat sebagai berikut):
● Visitors are not allowed to enter the dormitory building without the confirmation
from the dormitory management. (Pengunjung tidak diizinkan masuk ke dalam gedung
asrama tanpa sepengetahuan pihak asrama).
● Visitors are not allowed to bring prohibited items from and to students. (Pengunjung
dilarang membawa barang-barang terlarang dari dan untuk siswa).
● Visitors are not allowed to smoke in the school environment. (Pengunjung dilarang

11
Parents Handbook

merokok di lingkungan sekolah).


● Visitors are required to dress modestly and neatly in the school environment.
(Pengunjung wajib berpakaian sopan, rapi dan menutup aurat di lingkungan sekolah).
● Visitors are not allowed to pick up and deliver their children to the dormitory
between 22.00 WIB and 05.00 WIB in the morning. (Pengunjung tidak boleh
menjemput dan mengantarkan anaknya ke asrama antara jam 22.00 WIB hingga jam 05.00
WIB pagi).
● Do not disturb student learning activities. (Tidak mengganggu kegiatan belajar siswa).
● Visitors are requested to maintain the order and cleanliness of the dormitory.
(Pengunjung dimohon untuk menjaga ketertiban dan kebersihan asrama).
● Parents may not take other students out of the school environment without
permission from the parents of the student concerned. (Orang tua siswa tidak boleh
membawa siswa lain keluar lingkungan sekolah tanpa izin dari orang tua siswa yang
bersangkutan).
● Parents who have children in the boys' dormitory and the girls' dormitory, are
allowed to meet them at the same time, with the condition that the place to meet
is only in the place that has been provided and does not include friends of the
students. (Bagi orang tua yang memiliki anak di asrama putra dan di asrama putri,
diperbolehkan menjenguk pada waktu yang bersamaan, dengan syarat tempat untuk
bertemu hanya di tempat yang sudah disediakan dan tidak menyertakan teman dari siswa).

Procedures (Prosedur)
● Inform the purpose of the visit to the homeroom teacher and the dormitory
director. (Menginformasikan kepentingannya kepada wali kelas dan direktur asrama).
● Visitors are required to leave an identity card (KTP/SIM) to be exchanged for a visit
card and regulation sheet at the Security Post. (Pengunjung wajib meninggalkan kartu
identitas (KTP/SIM) untuk ditukar dengan kartu kunjungan dan lembar peraturan di Pos
Satpam).
● Visitors are required to park their vehicles in the space provided. (Pengunjung wajib
memarkirkan kendaraannya di tempat yang sudah disediakan).
● Fill in the dormitory guest/visitor book when entering the dormitory. (Mengisi buku
tamu/pengunjung asrama ketika memasuki asrama).
● Visitors may meet students in the living room of the dormitory and other places
outside the dormitory). (Tamu dapat bertemu siswa di ruang tamu asrama dan tempat lain
di luar asrama).

12
Parents Handbook

Student’s Schedule
(Jadwal kegiatan siswa)

School Day (Waktu Sekolah)


All students are expected to be at school at 07.00. (Seluruh siswa diharapkan sudah
berada di sekolah pada pukul 07.00).

Students will join morning assembly every Monday and Friday at 07.00 and Literacy
Program on Tuesday until Thursday. Flag ceremonies will be held at certain times
which will be announced later by the Student Council’s coordinator. (Siswa akan
mengikuti apel pagi setiap hari Senin dan Jumat pukul 07.00 dan Program Literasi pada hari
Selasa hingga Kamis. Upacara bendera akan dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu yang
akan diumumkan kemudian oleh koordinator OSIS).

Monday (Senin) Friday (Jumat)


Flag Ceremony-Morning
Assembly*/Reading time 07.00-07.30 Morning Assembly 07.00-07.30
Period 1 07.30-08.10 Period 1 07.30-08.10
Break 5 mins Break 5 mins
Period 2 08.15-08.55 Period 2 08.15-08.55
Break 15 mins Break 15 mins
Period 3 09.10-09.50 Period 3 09.10-09.50
Break 5 mins Break 5 mins
Period 4 09.55-10.35 Period 4 09.55-10.35
Break 5 mins Break 5 mins
Period 5 10.40-11.20 Period 5 10.40-11.20
Break 5 mins Lunch 5 mins
Period 6 10.25-12.05 Period 6 13.00-13.40
Lunch 55 mins Break 5 mins
Period 7 13.00-13.40 Period 7 13.45-14.25
Break 5 mins Break 5 mins
Period 8 13.45-14.25 Period 8 14.30-15.10
Break 5 mins Break 5 mins
Period 9 14.30-15.10
Note (Catatan):
*Monday and Friday (hari Senin dan Jumat)
Extracurricular activity (kegiatan ekstrakurikuler)
Extracurricular activity starts at 15.30 until 17.00. Time schedule and place will be
arranged later by the extracurricular coordinator. (​​Kegiatan ekstrakurikuler dimulai pukul
15.30 hingga pukul 17.00. Jadwal dan tempat akan diatur kemudian oleh koordinator
ekstrakurikuler).

Self study (Belajar mandiri)


Dormitory students must join self study which is carried out on Monday - Thursday
on 19:40 - 21:10 WIB at the place determined by the school. The schedule will be

13
Parents Handbook

adjusted according to changes in the motion of the sun in a year). Especially for
Sundays, self-study time is held at 19:40-20:20 and will be continued with other
optional activities that will be determined by the dormitory management. (Semua siswa
yang berdiam di asrama wajib mengikuti kegiatan belajar mandiri. Belajar mandiri dilaksanakan
pada hari Senin – Kamis pukul 19:40 – 21:10 WIB di tempat yang telah ditentukan oleh sekolah.
Jadwal akan disesuaikan dengan perubahan gerak matahari dalam setahun). Khusus untuk hari
minggu, waktu belajar mandiri dilaksanakan pada pukul 19:40-20:20 dan akan dilanjutkan
dengan kegiatan opsi lainnya yang akan ditetapkan oleh pihak asrama).

Extra self-study schedule (Jadwal belajar mandiri tambahan)


Extra self-study hours are independent learning activities that are carried out at
22.00-23.00 in a place designated by the school. Students can carry out additional
learning activities without using Digital Learning Tools after first asking permission
from the dormitory management. (Jam belajar mandiri tambahan adalah kegiatan belajar
mandiri yang dilakukan pada pukul 22.00-23.00 di tempat yang sudah disediakan oleh sekolah.
Siswa dapat melakukan kegiatan belajar tambahan tanpa menggunakan Alat Pembelajaran
Digital setelah terlebih dahulu meminta izin ke pihak asrama).

Sleep schedule (Jadwal tidur)


Students are required to start stopping their activities at 21.45 to prepare for bed,
unless there are activities that have received permission from the dormitory and must
stop all activities at 22.30 WIB and wake up at 04.30 WIB, or half an hour before
dawn. (Siswa diharuskan mulai menghentikan kegiatannya pada pukul 21.45 untuk persiapan
tidur, kecuali ada kegiatan yang telah mendapatkan izin dari pihak asrama dan wajib
menyelesaikan semua kegiatan pada pukul 22.30 WIB dan bangun pada pukul 04.30 WIB, atau
setengah jam sebelum waktu subuh).

Students are required to turn off the lights during bedtime, which is 22.30 – 04.30 and
sleep in their assigned rooms and beds. (Siswa diharuskan mematikan lampu pada saat
jam tidur yakni pukul 22.30 – 04.30 dan tidur di kamar dan tempat tidur masing-masing yang
sudah ditentukan).

14
Parents Handbook

Guidance
(Bimbingan)

Semesta School recognizes the importance of providing guidance to our students to


support their holistic development beyond their academic pursuits. We believe that
education should not only focus on academic excellence, but also on the personal,
social, and spiritual growth of our students. We recognize that the social and spiritual
dimensions of our students' lives are equally important as their academic
performance. (Sekolah Semesta mengakui pentingnya memberikan bimbingan kepada siswa
untuk mendukung keseluruhan perkembangan mereka di luar kegiatan akademik. Kami percaya
bahwa pendidikan seharusnya tidak hanya berfokus pada keunggulan akademik, tetapi juga
pada pertumbuhan pribadi, sosial, dan spiritual siswa kami. Kami menyadari bahwa dimensi
sosial dan spiritual dari kehidupan siswa kami sama pentingnya dengan prestasi akademik
mereka).

Our guidance policy is designed to help our students develop their character,
spiritual, and social sides, in addition to their academic abilities. We believe that
these aspects are just as important in shaping our students' future success and
fulfillment as their academic achievements. (Kebijakan bimbingan kami dirancang untuk
membantu siswa kami mengembangkan karakter, spiritual, dan sisi sosial mereka, selain
kemampuan akademik mereka. Kami percaya bahwa aspek-aspek ini sama pentingnya dalam
membentuk kesuksesan dan pemenuhan masa depan siswa kami seperti halnya prestasi
akademik mereka).

Our guidance program is dedicated to equipping our students with the skills,
knowledge, and tools they need to become well-rounded individuals. Through a
range of activities, programs, and support services, we provide our students with
opportunities to enhance their social and emotional intelligence, cultivate positive
character traits, and foster a strong sense of spiritual awareness and personal
purpose. (Program bimbingan kami didedikasikan untuk membekali siswa kami dengan
keterampilan, pengetahuan, dan alat yang mereka butuhkan untuk menjadi individu yang
berpengetahuan luas. Melalui berbagai kegiatan, program, dan layanan dukungan, kami
memberi siswa kami kesempatan untuk meningkatkan kecerdasan sosial dan emosional
mereka, menumbuhkan karakter positif, dan menumbuhkan rasa kesadaran spiritual dan tujuan
pribadi yang kuat).

Guidance System (Sistem Bimbingan)


Guidance programs and activities at Semesta schools focus on awareness and
habituation of good behavior. All guidance activities are supervised by the Head of
Guidance and most are carried out by homeroom teachers and assisted by the
College Counselor/Career Planner (Program dan kegiatan bimbingan di sekolah Semesta
menitikberatkan pada penyadaran dan pembiasaan perilaku yang baik. Semua aktivitas
bimbingan diawasi oleh Kepala Bimbingan dan sebagian besar dilaksanakan oleh wali kelas
yang dibantu oleh College Counselor/Career Planner).

Guidance Program (Program Bimbingan)


The guidance program at Semesta school consists of several activities, namely:

15
Parents Handbook

(Program bimbingan di sekolah Semesta terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu):


1. One on one meeting (Bimbingan pribadi)
Personal guidance is an informal one-on-one meeting between the homeroom
teacher and students. This activity is aimed at building personal relationships,
mutual trust which will be a platform for exchanging information, knowledge and
experiences between homeroom teachers and students. (Bimbingan pribadi
merupakan pertemuan informal empat mata antara wali kelas dengan siswa. Kegiatan ini
ditujukan untuk membangun hubungan personal, rasa saling percaya yang menjadi wadah
bertukarnya informasi, pengetahuan dan pengalaman secara timbal balik antara wali kelas
dan siswa).
2. Forum group discussion (Bimbingan kelompok)
Guidance given by the homeroom teacher to a number of students in groups
which usually talk/discuss one particular topic related to social, emotional and
spiritual aspects. (Bimbingan yang diberikan wali kelas kepada sejumlah siswa secara
berkelompok yang biasanya membicarakan/mendiskusikan suatu topik tertentu yang
berkaitan dengan aspek sosial, emosional dan spiritual).
3. Guidance lesson (Bimbingan klasikal)
Guidance given by the homeroom teacher directly in class, and discussing
various matters including character, academic, and social-emotional aspects.
(Bimbingan yang diberikan wali kelas secara langsung di kelas, dan membicarakan
berbagai hal termasuk karakter, akademik, dan aspek sosial-emosional).
4. Career counseling and further education (Bimbingan karir dan pendidikan lanjutan)
Guidance provided by the College Counselor to students related to career
planning and further study. (Bimbingan yang diberikan oleh College Counselor kepada
siswa terkait dengan perencanaan karir dan studi lanjut).

Extracurricular activities (Kegiatan Ekstrakurikuler)


Extracurricular activities consist of OSIS, club and scouting. In general, extracurricular
activities start at 15.30 or after the Asr prayer until 17.00, except scouting which is
scheduled on Saturday morning. Students are expected to wear appropriate clothing
for the activities they are participating in. The coach teacher/club coach will take
attendance of all students. (Kegiatan ekstrakurikuler terdiri dari OSIS, klub dan Pramuka.
Secara umum seluruh kegiatan ekstrakurikuler berlangsung mulai pukul 15.30 atau sesudah
ibadah sholat Ashar hingga pukul 17.00, kecuali Pramuka yang dijadwalkan pada hari Sabtu
pagi. Siswa diharapkan menggunakan pakaian yang sesuai dengan kegiatan yang diikutinya.
Guru pembina/pelatih klub akan mengabsen semua siswa).

Student Council (OSIS)


OSIS is a student council in high school that has the purpose of giving students an
opportunity to develop leadership by organizing and carrying out school activities and
service projects. OSIS activities are fostered and supervised by the OSIS coordinator.
(OSIS merupakan organisasi siswa di sekolah yang bertujuan untuk mengembangkan
kepemimpinan siswa dengan mengatur dan melaksanakan kegiatan sekolah dan proyek
pengabdian masyarakat. Kegiatan OSIS dibina dan diawasi oleh guru koordinator/pembina
OSIS).

Scouting (Kepanduan/Pramuka)
Scouting is a youth organization that aims to train the participants physically, mentally
and spiritually and encourage them to carry out positive activities in society. (Pramuka
adalah organisasi kepemudaan yang bertujuan untuk melatih fisik, mental dan spiritual para

16
Parents Handbook

pesertanya dan mendorong mereka sbg melaksanakan kegiatan positif di masyarakat).

Scout activities are scheduled for every Saturday, starting at 08.00. The activity is
carried out separately for boys and girls according to their two week schedule of
returning from the dormitory. (Kegiatan Pramuka dijadwalkan setiap hari Sabtu, mulai jam
08.00. Pelaksanaanya dilakukan secara terpisah antara siswa putra dan putri sesuai dengan
jadwal kepulangan dari asrama).

Club (Klub)
Students can propose a new club to the club coordinator. Each club must have a
minimum number of members of 7 students, except for certain clubs that have been
determined by the school. Each student can choose a maximum of 2 clubs to join.
Students who receive OSN scholarships join the SOS (semesta olympiad squad)
club, and may not join other clubs. (Siswa dapat mengusulkan adanya klub baru kepada
koordinator klub. Setiap klub harus memiliki jumlah anggota paling sedikit 7 siswa, kecuali
klub-klub tertentu yang sudah ditentukan oleh sekolah. Setiap siswa dapat memilih paling
banyak 2 klub untuk diikuti. Siswa yang mendapatkan beasiswa OSN bergabung di klub SOS,
dan tidak boleh mengikuti klub lainnya).

The following is a list of clubs that have been available so far in Semesta. (Berikut ini
adalah daftar klub yang selama ini sudah tersedia di Semesta).
a. Boys club (Klub putra):
1. Bola basket 6. Cinematography,
2. Futsal photography and journalistic
3. Silat 7. Painting
4. Badminton 8. Karate
5. Keyboard 9. Maker club

b. Girls club (Klub putri):


1. Keyboard 6. Karate
2. Biola 7. Taekwondo
3. Gitar 8. Puisi
4. Paduan suara 9. Tari Nusantara
5. Volleyball 10. Bola basket
Character Education (Pendidikan Karakter)
Character education is a nationwide emphasis on those values held to be important
by the Semesta community. Character is the sum of continuously developing moral
and ethical qualities and the demonstration of those qualities in people's emotional
responses, thinking, reasoning, and behavior. (Pendidikan karakter adalah upaya secara
nasional untuk membangun dan menguatkan nilai-nilai yang dianggap penting oleh sekolah
Semesta. Karakter adalah gabungan dari kualitas moral dan etika yang terus berkembang dan
perwujudan kualitas tersebut dalam aspek respons emosi, pemikiran, penalaran, dan perilaku
manusia).

Sekolah Semesta adopts six pillars of character: Trustworthiness, Respect,


Responsibility, Fairness, Caring and Citizenship. These six main characters are then
broken down into 12 characters which are the theme of introduction and character
development per month. Sekolah Semesta mengadopsi enam pilar karakter (six pillars of

17
Parents Handbook

character): Trustworthiness, Respect, Responsibility, Fairness, Caring and Citizenship. Keenam


karakter utama ini kemudian dipecah menjadi 12 karakter yang menjadi tema pengenalan dan
pengembangan karakter per-bulan.

Character of the Month


Each month has a character education trait as a theme of the month. Parents are
encouraged to discuss these traits with their children and to use everyday examples
to reinforce them. (Setiap bulan memiliki satu karakter sebagai tema utama. Orang tua
didorong untuk mendiskusikan sifat-sifat ini dengan anak-anak mereka dan menggunakan
contoh sehari-hari untuk menguatkan pendidikan karakter pada mereka).

JULY AUGUST SEPTEMBER OCTOBER NOVEMBER

PURSUE OF RESPONSIBILITY HONESTY CARING CITIZENSHIP


EXCELLENCE (Tanggung jawab) (Kejujuran) (Kepedulian) (kewarganegaraan)
(Mengejar
keunggulan)

- a striving and - Doing duty and - Be truthful in - Compassionat - Be a good citizen


a struggle to acknowledge its word and e and and a good
do the best; legal and moral deed (Jujur empathetic, neighbor; (menjadi
(upaya dan obligation dalam (penyayang dan warga dan tetangga
perjuangan (Kerjakan tugas and perkataan dan penuh empati) yang baik)
untuk dan pahami perbuatan) - be kind, loving, - care about and
melakukan kewajiban moral - sincere, considerate, pursue the
yang terbaik); dan hukumnya) forthright thankful common good;
- persevere - Accept and candid, (menjadi orang (peduli dan
(tekun); responsibility for (jujur, terus yang baik hati, mengutamakan
- be prepared the terang dan penuh perhatian, kepentingan bersama)
(siap sedia); consequences of apa adanya) selalu bersyukur - be a
- be diligent, your choices, not - don’t lie, - express volunteer--help
work hard only what you do cheat, steal, gratitude for your school dan
(rajin, kerja sneaky, what people do community be
but what you
keras); tricky, or for you,
don't do better, clean and
- make all you deceptive. (ucapkan terima
(Menerima safer; (menjadi
do worthy of tanggung jawab (jangan kasih atas apa relawan-menolong
pride (jadikan atas konsekuensi berbohong, yang orang sekolah dan
semua yang dari pilihan Anda, curang, lakukan pada komunitas anda
Anda lakukan tidak hanya apa mencuri, licik, anda) menjadi lebih baik,
layak untuk yang Anda lakukan atau menipu). - forgive others lebih bersih dan
dibanggakan). tetapi juga apa yang over their aman).
tidak Anda lakukan) shortcoming(m - protect the
- Think about aafkan orang lain environment;
consequences on atas (melindungi
yourself and kekurangannya) lingkungan)
others before you - be charitable - participate in
act (Pikirkan and altruistic, making things
tentang konsekuensi (dermawan dan better by voicing
pada diri Anda dan mengutamakan your opinion and
orang lain sebelum orang lain) report wrongdoing;
Anda bertindak) - help people in (berpartisipasi dalam
- What you can do need. (menolong usaha memperbaiki
to make things orang lain yang keadaan dengan

18
Parents Handbook

better. (Apa yang dalam menyuarakan opini


dapat Anda lakukan kesusahan) anda dan melaporkan
untuk membuat perbuatan yang
segalanya lebih menyimpang)
baik). - play by the rules;
- being (Ikuti peraturan)
accountable for - obey parents,
one’s actions teachers and others
(bertanggung jawab who have been given
atas semua authority; (patuhi
tindakannya) orang tua, guru dan
orang lain yang
- to know and
diberikan otoritas)
follow various
- observe just laws;
rules, laws, and (menaati hukum yang
conduct codes. adil)
(mengetahui dan - honor and respect
mengikuti berbagai
principles of
aturan, hukum, dan
kode etik).
democracy. (hormati
dan hargai prinsip
demokrasi)

JANUARY FEBRUARY MARCH APRIL MAY

RELIABILITY FAIRNESS COURTESY RESPECT LOYALTY (Kesetiaan)


(Keandalan) (Keadilan) (Adab) (Hormat)

- Keep your - Be fair and just; - Use good - Stand up, stick up,
promises; (bersikap adil) manners; - Treat others the and protect your
(tunaikan - treat people (berperilaku way you want family, friends,
janji anda) equality; baik) to be treated; school, and
- honor your (perlakukan orang - be (perlakukan country; (Berdiri
word and secara sama) courteous, orang lain tegak, dan lindungi
commitment; - make decisions polite, and
sebagaimana keluarga, teman,
on proper anda ingin sekolah, dan negara
(hormati janji civil to
considerations; diperlakukan oleh Anda);
dan komitmen everyone;
(buat keputusan orang lain) - be a good friend;
anda) (bersikap
berdasarkan - respect the look out for those
- be sopan santun
pertimbangan yang dignity, who care about
dependable; dan penuh
(dapat cukup) keadaban
privacy, and you; (menjadi teman
diandalkan) - don’t take more kepada semua freedom of all yang baik; perhatikan
- do what you than your share orang) individuals; orang yang peduli
are and don’t take - don’t use (hargai dengan Anda);
advantage of or put-downs, kehormatan, - keep secrets of
supposed to
blame others privasi dan those who trust
do--return yelling, or
kebebasan tiap
what you unfairly; (jangan ridicule to you; (jaga rahasia
orang)
borrow, pay ambil secara embarrass yang dipercayakan
berlebihan dan
- value and kepada anda);
your debts, or hurt honor all
jangan mau untung - don’t betray a trust,
be on time. another. people for
sendiri atau don’t let your friend
(lakukan apa (jangan
menyalahkan orang themselves, hurt themselves,
yang anda gunakan
lain) not what they
perlu hinaan, don’t do anything
- be open-minded teriakan, atau can do for you;
lakukan--kemb that is wrong, even
alikan apa yang
and impartial, ejekan untuk (hargai dan
for a friend or just
dipinjam, bayar hear people out, mempermaluk hormati orang

19
Parents Handbook

hutang, dan listen to the an atau lain apa adanya, so others will like
tepat waktu) others, and menyakiti bukan karena apa you; (jangan khianati
consider what orang lain). yang telah kepercayaan orang
mereka lakukan lain, jangan biarkan
they have to say
kepada anda). temanmu menyakiti
before you
- respect others dirinya sendiri, jangan
decide; (berpikiran
property-take melakukan apapun
terbuka dan tidak
memihak,
good care of yang salah, bahkan itu
property you demi teman atau
dengarkan orang,
are allowed to hanya agar orang lain
dengarkan, dan
menyukaimu);
pertimbangkan apa use and don’t
yang mereka
- don’t ask a friend
take or use
katakan sebelum to do anything
property
Anda memutuskan); wrong or spread
without
- be careful-get the rumors or gossip
permission;
facts, including (hargai barang
that could hurt
opposing milik orang others. (jangan
viewpoints, lain-jaga dan meminta teman untuk
before making rawat barang melakukan kesalahan
yang anda pinjam atau menyebarkan
decisions.
dan jangan ambil desas-desus atau
(berhati-hati-dapatk
atau gunakan gosip yang dapat
an faktanya,
barang orang lain menyakiti orang lain).
termasuk yang
berlawanan, tanpa izin);
sebelum mengambil - respect the
keputusan) autonomy of
others; (hormati
otonomi orang
lain)
- don’t use or
manipulate
others and
don’t abuse,
demean, or
mistreat
anyone. (jangan
menggunakan
atau
memanipulasi
orang lain dan
jangan
melecehkan,
merendahkan,
atau menganiaya
siapa pun)

20
Parents Handbook

Dress Code Policy


(Aturan/Kebijakan Berpakaian)

Purpose (Tujuan)
The purpose of the dress code is to establish standards of modesty and neatness
and to remove distractions from both the school and classroom. Students are
encouraged to focus not on their own desires, but to be respectful of the effect that
their choices will have on the students around them. (Tujuan dari aturan berpakaian
adalah untuk menetapkan standar kesopanan dan kerapian serta untuk menghilangkan
gangguan baik dari sekolah maupun ruang kelas. Siswa didorong untuk tidak fokus pada
keinginan mereka sendiri, tetapi untuk menghormati efek pilihan mereka terhadap siswa lain di
sekitar mereka).

In order to be effective, the dress code should be: (Agar efektif, aturan berpakaian harus):
• Simple– the dress code should be simple enough that all students, parents, and
staff can easily remember it. (Sederhana– aturan berpakaian harus cukup sederhana
sehingga semua siswa, orang tua, dan staf dapat dengan mudah mengingatnya).
• Affordable – the dress code cannot require specialty clothing, except for uniforms.
(Terjangkau – aturan berpakaian tidak mengharuskan pakaian khusus, kecuali seragam).
• Practical – the dress code should accommodate realities of the types of clothing
that are readily available. (Praktis – aturan berpakaian harus mengakomodasi jenis pakaian
yang tersedia).

Uniform (Seragam)
All students must wear uniforms according to the day, i.e. as follows: (Seluruh siswa
wajib mengenakan seragam sesuai dengan harinya,yaitu sebagai berikut):
Monday (Senin) : White shirts (upper), gray pants/skirts
Tuesday (Selasa) : Red polo shirts (upper), khaki pants/skirts
Wednesday (Rabu) : Red polo shirts (upper), khaki pants/skirts
Thursday (Kamis) : Red polo shirts (upper), khaki pants/skirts
Friday (Jumat) : Batik (upper), khaki pants/skirts
Shoes and socks (Sepatu dan kaos kaki)
Students should wear shoes and socks. (Siswa wajib memakai sepatu dan kaos kaki).
Model and size (Model dan ukuran)
Students are not allowed to change the color, and model of pants and skirts. Uniform
sizes may need to be adjusted, but styles should remain the same. Pants should not
reveal body line, cutbray, and baggy. Skirts must cover the ankles and cannot be
tight or split. (Celana dan rok sesuai dengan model dan warna yang telah ditentukan sekolah.
Ukuran seragam mungkin perlu disesuaikan, tetapi model harus tetap sama. Celana tidak boleh
model pensil, cutbray, dan baggy. Rok harus menutup mata kaki dan tidak boleh ketat, dan
tidak dibuat berbelah).

After school clothing (Pakaian setelah pulang sekolah)


All students must comply with the rules regarding clothing requirements while living in
the dormitory as follows: (Semua siswa putra dan putri harus mentaati peraturan mengenai
ketentuan pakaian selama tinggal di asrama sebagai berikut):

21
Parents Handbook

- Do not wear pants above the knee. (Tidak memakai celana diatas lutut).
- Do not wear tight or sleeveless clothes. (Tidak memakai pakaian yang ketat dan tidak
berlengan).
- Do not wear torn and dreamy clothes. (Tidak memakai pakaian yang robek-robek dan
menerawang).
- Not shirtless and or not wearing clothes in the dormitory environment other than in
the bathroom and locker room. (Tidak bertelanjang dada dan/atau tidak mengenakan
pakaian di lingkungan asrama selain di kamar mandi dan di kamar ganti).
- Female students wear long skirts when studying independently in the school
building. (Siswa putri memakai rok panjang ketika belajar mandiri di gedung sekolah).
Hair and headwear (Rambut dan aksesori kepala)
Hair should be clean and neat and in natural colors, no colored hair. We expect styles
that do not create a distraction or bring unusual attention to the individual. Hair
accessories should be discreet and minimal, used only to control hair, not for show.
Hair length and style should not prevent eye contact with the teacher. Hijab color
should be non-transparency white. (Rambut harus bersih dan rapi dan dalam warna alami,
rambut tidak boleh diwarnai. Kami mengharapkan model rambut yang tidak mencolok atau
menarik perhatian. Aksesori rambut harus sederhana dan minimal, digunakan hanya untuk
mengontrol rambut, bukan untuk dipamerkan. Panjang dan model rambut tidak boleh
menghalangi kontak mata dengan guru. Warna jilbab harus putih tidak transparan).

Boys should be clean-shaven, with sideburns not extending below the ear and the
back does not touch the collar of the shirt, no ponytail, and no baldness. Facial hair
should be shaved off. (Rambut siswa putra harus dicukur rapi dan bersih dengan bagian
samping tidak memanjang di bawah telinga dan bagian belakang tidak menyentuh kerah baju,
tidak model kuncir kuda, serta tidak botak. Siswa juga tidak diperbolehkan memelihara kumis,
jenggot dan serta cambang).

Hats, caps, bandannas, and any other disruptive headwear should not be worn
indoors. (Topi, peci, bandana, dan penutup kepala lainnya tidak boleh dipakai di dalam
ruangan).

Outerwear (pakaian luar)


Hoodies (sweatshirt) and light jackets can be worn if students are not feeling well,
though hoods should not be used indoors. (Sweater dan jaket tipis boleh dikenakan jika
siswa merasa tidak enak badan, namun penutup kepala hoodie tidak boleh digunakan di dalam
ruangan).

Makeup, nail and nail polish (Riasan wajah, kuku dan cat kuku)
Girls are prohibited from wearing makeup, lipstick and nail polish. (Siswa putri tidak
diperbolehkan menggunakan makeup, lipstik dan cat kuku).

Students' nails should not be long. (Kuku jari siswa tidak boleh panjang).
Glasses and contact lens (Kacamata dan lensa kontak)
Sun glasses are not allowed to be used indoors. Students are prohibited from using
colorful contact lenses. (Kacamata hitam tidak diperbolehkan digunakan di dalam ruangan.
siswa dilarang menggunakan kontak lens yang berwarna warni).

Jewelry (Perhiasan)
Discreet jewelry is allowed. An object that has a purpose other than jewelry cannot be

22
Parents Handbook

worn as jewelry (i.e. animal chains or collars). No bracelet for all students. One
necklace may be worn at one time. Girls’ earrings will be limited to one per ear and
should not be larger than a quarter, and no piercing other than the ear. (Perhiasan yang
tidak mencolok mata diperbolehkan. Benda yang memiliki tujuan selain perhiasan tidak dapat
dipakai sebagai perhiasan (seperti rantai atau kerah binatang). Siswa tidak diperbolehkan
memakai gelang tangan. Hanya satu kalung yang boleh dipakai pada satu waktu. Anting siswa
putri akan dibatasi satu per telinga dan tidak boleh lebih besar dari seperempat, dan tidak boleh
ada tindikan selain di telinga).

Boys are not allowed to wear earrings, grommets, gauges or the like. (Siswa putra
tidak diperbolehkan memakai semua jenis anting).

Luxurious jewelry (Perhiasan mahal)


Luxurious jewelries are items of high value or expensive. It is not allowed to bring it to
the school. If it is accidentally brought to school and damage or loss occurs, it is the
student's responsibility. (Perhiasan mewah adalah barang yang bernilai tinggi atau mahal.
Siswa tidak diperbolehkan membawanya ke sekolah. Jika tidak sengaja dibawa ke sekolah dan
terjadi kerusakan atau kehilangan, maka menjadi tanggung jawab siswa sepenuhnya).

23
Parents Handbook

Curriculum
(Kurikulum)

SMP SMA Semesta is a school collaboration between the Al Firdaus Foundation and
the Eduversal Foundation. The curriculum used is based on the International
Curriculum, specifically Cambridge for Mathematics and Science subjects, and the
National Curriculum for other subjects. Science learning (Mathematics, Physics,
Chemistry, Biology) uses English as the medium of instruction. Science books in
English are foreign publications, and some teachers are experienced teachers from
abroad. ((SMP SMA Semesta adalah sekolah kerjasama antara Yayasan Al Firdaus dengan
Yayasan Eduversal. Kurikulum yang digunakan berpedoman pada kurikulum Internasional, yaitu
Cambridge untuk mata pelajaran Matematika dan Sains, dan kurikulum Nasional untuk mata
pelajaran lainnya. Pembelajaran Sains (Matematika, Fisika, Kimia, Biologi) memakai pengantar
bahasa Inggris. Buku–buku sains berbahasa Inggris terbitan luar negeri dan sebagian pengajar
merupakan guru-guru berpengalaman yang berasal dari luar negeri).

The national curriculum is mandatory for SPK schools in Indonesia. It includes three
subjects that must be taught - Religion, Civic Education, and Bahasa Indonesia.
These subjects are taught in Bahasa Indonesia, which is the language of instruction
for these three subjects. This curriculum ensures that students have a solid
understanding of their country's culture, values, and laws. (Kurikulum nasional bersifat
wajib bagi sekolah SPK di Indonesia dan mencakup tiga mata pelajaran yang harus diajarkan -
Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia. Mata pelajaran ini diajarkan
dalam Bahasa Indonesia, yang merupakan bahasa pengantar untuk ketiga mata pelajaran
tersebut. Adanya kurikulum nasional ini untuk memastikan bahwa siswa memiliki pemahaman
yang kuat tentang budaya, nilai, dan hukum negara mereka).

The international curriculum that the school has chosen is the Cambridge Curriculum.
This curriculum is recognized globally and is known for its high standards of
education. The Cambridge Curriculum is designed to provide students with a
comprehensive and challenging education, while also preparing them for further
study or professional careers. (Kurikulum internasional yang dipilih sekolah adalah Kurikulum
Cambridge. Kurikulum ini diakui secara global dan dikenal dengan standar pendidikannya yang
tinggi. Kurikulum Cambridge dirancang untuk memberi siswa pendidikan yang komprehensif
dan menantang, sambil mempersiapkan mereka untuk jenjang studi lebih tinggi ataupun untuk
karir profesional di masa mendatang).

The school offers three levels of study within the Cambridge Curriculum. The first
level is the Secondary Checkpoint, which is typically taken by students in grades 7
and 8. It assesses student progress and identifies areas where additional support
may be needed in subjects like English, mathematics, and science. (Sekolah
menawarkan tiga tingkat/level dalam struktur Kurikulum Cambridge. Tingkat pertama adalah
Secondary Checkpoint, yang biasanya diambil oleh siswa kelas 7 dan 8. Level ini akan menilai
kemajuan siswa dan mengidentifikasi area/topik mana saja yang butuh bantuan dalam mata
pelajaran seperti bahasa Inggris, matematika, sains).

The second level is the IGCSE, or International General Certificate of Secondary


Education. The IGCSE curriculum covers a range of subjects including English,
mathematics, science, social studies, and foreign languages. It provides students

24
Parents Handbook

with a solid foundation in these subjects and prepares them for further study at the
AS/A Level. (Tingkat kedua adalah IGCSE, atau International General Certificate of Secondary
Education. Kurikulum IGCSE mencakup berbagai mata pelajaran termasuk bahasa Inggris,
matematika, sains, studi sosial, dan bahasa asing. Level ini akan memberikan dasar yang kuat
ke siswa dalam berbagai mata pelajaran dan mempersiapkan mereka untuk studi lebih lanjut di
Tingkat AS/A).

The third level is the AS and A Levels, or Advanced Subsidiary and Advanced Levels.
This level is typically taken by students in grades 11 and 12 respectively. They
provide students with a deeper understanding of the subjects and prepare them for
higher education or professional careers. (Level ketiga adalah AS dan A Levels, atau
Advanced Subsidiary dan Advanced Levels. Tingkat ini biasanya diambil oleh siswa di kelas 11
dan 12. Level ini akan memberi siswa pemahaman yang lebih dalam untuk mata pelajaran
tertentu dan mempersiapkan mereka untuk pendidikan tinggi atau karir profesional).

The examinations for the Secondary Checkpoint, IGCSE, and AS/A Levels are
typically held twice a year, in May/June and October/November. The examinations
are externally marked by Cambridge Assessment International Education, ensuring
that they meet rigorous academic standards. (Ujian untuk Secondary Checkpoint, IGCSE,
dan AS/A biasanya diadakan dua kali setahun, pada bulan Mei/Juni dan Oktober/November.
Ujian tersebut diperiksa dan dinilai secara eksternal oleh Cambridge Assessment International
Education, yang akan memastikan bahwa ujian tersebut memenuhi standar akademik yang
ketat).

The benefits of these examinations are numerous. They provide students with a clear
understanding of their progress and academic abilities in a range of subjects. They
also provide a recognized measure of achievement that can be used by universities
and employers around the world. Additionally, the rigorous academic standards of
the examinations help to prepare students for the demands of higher education and
professional careers. (Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dari ujian ini. Ujian ini
memberi siswa pemahaman yang jelas mengenai kemajuan dan kemampuan akademik mereka
dalam berbagai mata pelajaran. Ujian ini juga memberikan ukuran pencapaian yang diakui
secara internasional yang dapat digunakan oleh universitas dan perusahaan di seluruh dunia.
Selain itu, standar akademik ujian yang ketat dapat membantu mempersiapkan siswa untuk
dapat melayani tuntutan pendidikan tinggi dan karir profesional).

Semesta also provides lessons in other languages, namely Javanese and foreign
languages. At the junior high school level, we provide Turkish language learning, while
at the senior high school level, there are five options for foreign languages, i.e. Arabic,
Turkish, Mandarin, French, and Japanese. (Selain itu, Semesta juga memberikan
pembelajaran bahasa lainnya, yaitu bahasa Jawa dan bahasa asing. Pada jenjang SMP, kami
berikan pembelajaran bahasa Turki, sedangkan untuk jenjang SMA, terdapat lima pilihan bahasa
asing, yaitu bahasa Arab, bahasa Turki, bahasa Mandarin, bahasa Perancis dan bahasa Jepang).

Preparation for participating in various student competitions in the fields of arts,


sports, and creativity is accommodated in extracurricular activities. (Persiapan untuk
mengikuti berbagai kompetisi dalam bidang seni, olahraga dan kreativitas siswa diwadahi dalam
kegiatan ekstrakurikuler).

Guidance and preparation for computer-based written exams for grade XII are carried
out by providing special hours to prepare students for TPS (Scholastic Potential Test)
exams. (Bimbingan dan Pemantapan Ujian Tulis Berbasis Komputer untuk kelas XII

25
Parents Handbook

dilaksanakan dengan memberi jam khusus untuk mempersiapkan siswa untuk mengikuti ujian
TPS (Tes Potensi Skolastik).

English Language Learning (Pelajaran berbahasa Inggris)


To prepare Semesta students for learning at Semesta, which uses English as the
medium of instruction for Mathematics, Science, and English subjects, the proportion
of English language learning in the first year is quite high, up to a minimum of 6 hours
per week. (Untuk mempersiapkan siswa-siswi SEMESTA dengan pembelajaran di Semesta
yang menggunakan Bahasa Inggris sebagai pengantar untuk mata pelajaran Matematika, Sains,
dan bahasa Inggris, maka proporsi jam Bahasa Inggris di tahun pertama cukup banyak sampai
dengan minimal 6 jam per minggu).

Technology integrated classroom (Kelas yang terintegrasi dengan teknologi)


A learning system based on technology as a means of supporting student learning.
We provide digital learning tools to each student as the main means in their teaching
and learning process. (Sistem pembelajaran dengan berbasis teknologi sebagai sarana
penunjang pembelajaran siswa. Kami bagikan perlengkapan pembelajaran berbasis digital (Alat
Pembelajaran Digital) kepada setiap siswa sebagai sarana utama dalam proses kegiatan belajar
mengajar mereka).

STEAM
STEAM is an educational approach which integrates Science, Technology,
Engineering, Art and Mathematics to a multi-subject program. STEAM is designed to
encourage students to discuss and solve problems, improve practical skills and
enhance appreciation towards collaboration. (STEAM merupakan pendekatan pendidikan
yang mengintegrasikan Sains (Science), Teknologi (Technology), Rekayasa (Engineering), Seni
(Art) dan Matematika (Mathematics) ke dalam satu program lintas disiplin keilmuan. STEAM
dirancang untuk mendorong siswa untuk banyak berdiskusi dan memecahkan masalah,
mengembangkan keterampilan praktis serta meningkatkan apresiasi terhadap kerja sama).

Since 2021, Semesta has started pioneering robotics learning as one of the activities
in the STEAM program. Other program activities included in the STEAM program are
science projects, maker clubs, and STEAM Expo. (Sejak tahun 2021, Semesta mulai
merintis pembelajaran robotik yang merupakan salah satu mata kegiatan program STEAM.
Kegiatan program lainnya yang masuk dalam lingkup STEAM adalah projek sains, maker club,
dan STEAM Expo).

26
Parents Handbook

School Activities
(Kegiatan Sekolah)

Contest/Activity Host Participants Date

Orientation Program Academic Coordinator New Students 12-14 July 2023


for New Students

Welcoming Night Dormitory Directors New Students 11 July 2023

Muharram Dormitory Directors Dormitory Students 19 July 2023


Celebration

Science Project 26 July 2023


Seminar
Science Project 7th, 8th, 10th and
Science Project Coordinator 11th grade students 28 July-3 Aug 2023
Registration

Science Project 4th week of Aug


Making Starts

9th Grade Parent 9th Grade Parents 9 August 2023


Gathering

12th Grade Parents 12th Grade Parents 19 August 2023


Gathering
Guidance Counselors
7th & 8th Grades 7th & 8th Grades 2 September 2023
Parents Gathering Parents

10th and 11th 10th & 11th Grades 16 September 2023


Grades Parents Parents
Gathering

OSIS Regeneration Guidance Counselors All Students 1-19 August 2023


(OSIS Coordinators)

Science Week Science Departments All Students 4-8 September


2023

Maulid Nabi Dormitory Directors Dormitory Students 28 September 2023

Religion Week Academic Coordinator All Students 25-29 September


2023

Great Charity Guidance Counselors All Students 30 September 2023

27
Parents Handbook

AYL University Guidance Counselors 12nd Grade 01-07 September


Orientation Camp for Students 2023
12nd Grade Students

First Midterm Report Academic Coordinator All Parents 7 October 2023


Distribution (Homeroom Teachers)

Edufair College Counselors SMA Students 16-21 September


2023

Languages Week and Bahasa Indonesia, All Students 23 October-10


Heroes Day Foreign Languages November 2023
Departments

AYL Students Camp Guidance Counselors 10th Grade 01-05 November


Students 2023

Leadership Camp Homeroom Teachers All Students 04-08 December


and Guidance
Counselors

First Semester Academic Coordinator All Parents 09 December 2023


Report Distribution (Homeroom Teachers)

Semesta Day Guidance Counselor All Students 20 January 2024


(OSIS Coordinator)

Social Week Social Department All Students 22-26 January 2024

English Week English Department All Students 12-16 February


2024

OASE College Fair Alumni Coordinator SMA Students 23-24 February


2024

AYL Students Camp Guidance Counselor 11th Grade 03-09 March 2024
for 11th Grade Students
Students

Mathematics Week Mathematics All Students 04-08 March 2024


Department

Second Midterm Academic Coordinator All Parents 16 March 2024


Report Distribution (Homeroom Teachers)

Ramadan Camp Homeroom Teachers All Students 28-30 March 2024

Fenus (Boys) Guidance Counselor Male Students 27 April 2024


(OSIS Coordinator)

Fenus (Girls) Guidance Counselor Female Students 04 May 2024


(OSIS Coordinator)

28
Parents Handbook

Leadership Camp Guidance Counselor All Students 03-07 June 2024

Second Semester Academic Coordinator All Parents 08 June 2024


Report Distribution (Homeroom Teachers)

Graduation Guidance Counselor 9th and 12nd 09 June 2024


grades students

29
Parents Handbook

Official School Holiday


(Hari Libur Sekolah Resmi)

Date Occasion

19 July Muharram New Year

17 August Independence Day

28 September Maulid Nabi

11 December - 6 January 1st Semester Holidays

25 December Christmas

1 January New Year

10 February Lunar New Year

8 February Isra Mi’raj

11 Maret Nyepi

12 March 1st Day of Ramadan

29 March Good Friday

1-20 April Eid Fitri Holiday

11-12 April Idul Fitri

1 May Labour Day

9 May Jesus Ascension

10 June - 16 July Second Semester Holidays

23 May Waisak

1 June Pancasila Day

17 June Eid Qurban

30
Parents Handbook

Examinations/Selections
(Ujian/Seleksi)

Examination/Selection Host Date

Semesta Olympiad Squad Science Olympiad 24-28 July 2023


Selection Coordinator

ANBK SMA Academic Coordinator 28-31 August 2023

ANBK SMP Academic Coordinator 18-21 September 2023

1st Midterm Exam and EASE 1 Academic Coordinator 15-22 September 2023

Secondary Checkpoint Test Cambridge Exam Officer October-November 2023

IGCSE Test Cambridge Exam Officer September-October 2023

EMC Final Round EMC Committee 11 October 2023

OSEBI and ISPO Selection FSB Committee 20-24 November 2023


Process

1st Final Exam and EASE 2 Academic Coordinator 2-24 November 2023

August, Oct, Dec of 2023


SAT SAT Coordinator and March of 2024

OSEBI and ISPO FInal FSB Committee 22-24 February 2024

MIdterm Exam and EASE 3 Academic Coordinator 26 Feb-01 March 2024

Komodo Math Competition Komodo Math Committee 6 April 2024


2024 FInal

2nd Final Exam and EASE 4 Academic Coordinator 20-27 May 2024

31
Parents Handbook

Academic Policy
(Kebijakan Akademik)

Homework guidelines (Panduan PR)


Homework is a fundamental part of our general academic program. It prepares
students for high school and college and for entry into the working world upon
graduation. It also helps develop strong work ethic and personal organizational skills.
Homework immediate educational purpose is: (Pekerjaan rumah adalah bagian mendasar
dari program akademik umum kami. Ini mempersiapkan siswa untuk sekolah menengah dan
perguruan tinggi dan untuk masuk ke dunia kerja setelah lulus. Ini juga membantu
mengembangkan etos kerja yang kuat dan keterampilan organisasi pribadi. Tujuan pendidikan
langsung pekerjaan rumah adalah):
● to reinforce skills and concepts learned in class (memperkuat keterampilan dan konsep
yang dipelajari di kelas);
● to develop study skills and habits (memperkuat keterampilan dan konsep yang dipelajari
di kelas);
● to practice skills and knowledge in ways that are not readily accomplished in the
classroom (untuk melatih keterampilan dan pengetahuan dengan cara yang tidak mudah
dilakukan di kelas);

Grading Policy and GPA Calculation (Kebijakan dan perhitungan nilai)


Semesta school assigns grades to reflect the range between true mastery and
insufficient knowledge of a subject. (Sekolah Semesta menetapkan nilai untuk
mencerminkan kisaran antara penguasaan yang benar dan pengetahuan yang tidak memadai
tentang suatu mata pelajaran).

Semesta will use numerical grade points in the report card, and also provide the
academic transcript in letter and 4.0 grade point. The grading system shown in the
table below (Semesta akan menggunakan poin nilai numerik dalam rapor, dan dalam huruf
serta skala 4.0 di dalam transkrip akademik. Sistem penilaian ditunjukkan pada tabel di bawah
ini):

32
Parents Handbook

Score Letter Grade GPA

94-100 A 4.0

90-93 A- 3.7

87-89 B+ 3.3

84-86 B 3.0

80-83 B- 2.7

77-79 C+ 2.3

74-76 C 2.0

70-73 C- 1.7

67-69 D+ 1.3

60-66 D 1.0

0-59 F 0

Grades for all subjects will be calculated as follows. (Penilaian untuk seluruh mata
pelajaran dihitung dengan rumus sebagai berikut):
Score in semester report card = 30%-40% homework and assignment,
25%-35% block exam or quiz, 10%-15% midterm, 10%-15% final exam,
10% participation
(Nilai akhir di raport semester = 30%-40% dari nilai PR dan tugas, 25%-35% dari
ulangan bab atau kuis, 10%-15% dari nilai ujian midterm, 10%-15% dari nilai ujian
akhir semester, 10% dari partisipasi di kelas).

Plagiarism (Menjiplak)
Plagiarism will not be tolerated in any subject. Plagiarism is defined as the
appropriation of another’s ideas or words in order to present them as one's own. An
instance of plagiarism and be as long as a term paper or as short's sentence. Simply
re-phrasing an author's words can also constitute plagiarism. The words of authors
should only be used when properly quoted and cited. Any student plagiarizing
another's work will receive a zero on the assignment. (Plagiat atau menjiplak karya orang
lain tidak bisa ditoleransi di semua pelajaran. Menjiplak adalah mengambil atau menggunakan
ide atau kata-kata orang lain yang kemudian diakui sebagai karya sendiri. Hasil jiplakan dapat
berupa satu tulisan panjang maupun satu kalimat pendek. Menggunakan kata-kata yang
berbeda untuk menyatakan ide ataupun maksud dari seseorang dapat pula disebut sebagai
menjiplak. Kata-kata dari orang lain dapat digunakan jika dijadikan kutipan. Jika diketahui
menjiplak, tugas siswa akan diberikan nilai nol).

Cheating (Curang/mencontek)
Like plagiarism, cheating will not be tolerated in any subject. Cheating occurs when a
student uses someone else’s work or a prohibited source of information in order to
gain an unfair advantage on a test or an assignment and to avoid doing his own work.
Cheating comes in many forms, such as one student copying off another, a student
using a cheat sheet to answer questions on a test or a student trying to pass off
another student’s work as his own. A student who allows others to copy his work will
also be guilty of cheating. Any student involved in cheating will receive a zero on the

33
Parents Handbook

assignment. (Seperti plagiarisme, mencontek tidak akan ditoleransi dalam mata pelajaran
apapun. Kecurangan terjadi ketika seorang siswa menggunakan jawaban orang lain atau
menggunakan sumber informasi yang tidak diperbolehkan untuk mendapatkan nilai yang tinggi
sehingga tidak adil bagi siswa lain yang tidak mencontek. Ada beberapa macam bentuk
kecurangan, seperti seorang siswa menjiplak yang lain, seorang siswa menggunakan lembar
contekan untuk menjawab pertanyaan dalam ujian atau siswa menganggap pekerjaan siswa lain
sebagai miliknya. Seorang siswa yang mengizinkan orang lain untuk menyalin karyanya juga
dianggap bersalah melakukan kecurangan. Setiap siswa yang terlibat dalam tindak kecurangan
akan diberikan nilai nol pada tugas tersebut).

Report Cards (Rapor)


Student report cards are divided into two categories: progress reports at the end of
each midterm and official report card at the end of each semester. Parents may see
these report cards in their SIS (school information system-Edunav) accounts. (Rapor
siswa dibagi menjadi dua kategori: laporan kemajuan pada setiap pertengahan semester dan
rapor resmi pada setiap akhir semester. Orang tua dapat melihat rapor ini di akun SIS (sistem
informasi sekolah-Edunav) mereka masing-masing).

Co-Curricular activity (Kegiatan Ko-kurikuler)


In addition to extra-curricular activities, Semesta School also offers students to
actively engage in co-curricular activities, namely science olympiads and science
projects. Science Olympiad activities are activities that prepare students to take part
in science competitions/Olympics organized by the Ministry of Education and Culture,
while the science project activity is an effort to prepare and create projects that will
be included in various scientific research competitions at home and abroad. (​​Selain
kegiatan ekstra kurikuler, Sekolah Semesta juga menawarkan siswa untuk aktif mengikuti
kegiatan kokurikuler yaitu olimpiade sains dan proyek sains. Kegiatan olimpiade sains
merupakan kegiatan yang mempersiapkan siswa untuk mengikuti lomba/olimpiade sains yang
diselenggarakan oleh Kemdikbud, sedangkan kegiatan proyek sains merupakan upaya
mempersiapkan dan membuat proyek yang akan diikutsertakan dalam berbagai lomba
penelitian ilmiah di rumah dan luar negeri).

Science olympiad (Olimpiade sains)


All students may join the science olympiad team that is also known as SOS. Students
who wish to participate must take a series of tests, including academic and interview.
All strong candidates then will be reviewed by the school board and after that it will
be decided who can enter the Semesta science olympiad team. (Semua siswa dapat
bergabung dengan tim olimpiade sains yang juga dikenal sebagai SOS. Siswa yang ingin
berpartisipasi harus mengikuti serangkaian tes, termasuk akademik dan wawancara. Semua
kandidat potensial kemudian akan ditinjau oleh dewan sekolah dan setelah itu diputuskan siapa
saja yang bisa masuk ke tim olimpiade sains semesta).

Science project (Penelitian sains)


The goal of a science research project is to prepare students to do scientific research
in a variety of categories; Physics, Biology, Chemistry, Environment and Technology.
Students who are interested in research activities will be guided to carry out research
projects starting from preparation to putting their ideas into the form of research
products and how to present them in front of a panel of experts. (Tujuan dari proyek
penelitian sains adalah mempersiapkan siswa untuk membuat penelitian sains dalam berbagai
kategori; Fisika, Biologi, Kimia, Lingkungan dan Teknologi. Siswa yang berminat dalam kegiatan
penelitian akan dibimbing untuk melakukan proyek penelitian mulai dari persiapan hingga

34
Parents Handbook

menuangkan ide-idenya dalam bentuk produk penelitian serta cara mempresentasikannya di


depan panel ahli).

Out of class and After Hours Participation Requirements (Persyaratan di luar kelas
dan setelah jam pelajaran)
Apart from class activities, teachers can also get the score from several activities
outside the classroom. This activity can be in the form of participation in several
activities such as: (Selain dari kegiatan kelas, guru juga dapat mengambil nilai dari beberapa
kegiatan di luar kelas. Kegiatan ini dapat berupa partisipasi dalam beberapa kegiatan seperti):
● Mathematics competition (Kompetisi matematika)
● Community service (Pengabdian masyarakat)
Physical education (Pelajaran olahraga)
Physical education activities require students to change clothes during school hours.
Students can change clothes and clean themselves in the bathroom on the 1st floor
of each school building. (Kegiatan pelajaran olahraga mengharuskan siswa untuk berganti
pakaian pada waktu jam sekolah. Siswa dapat berganti pakaian dan membersihkan diri di kamar
mandi lantai 1 di masing-masing gedung sekolah).

35
Parents Handbook

Digital Learning Device Policy


(Penggunaan Alat Pembelajaran Digital)

General Rules (Aturan umum)


The Digital Learning Tools provided by the school belong to students so that students
may only use their own Digital Learning Tools and are prohibited from using others’.
Students are strongly prohibited from un-enrolling their Digital Learning Tools
without school’s permission. Schools (and dormitory management) have the right to
periodically check student digital learning tools. Digital Learning Tools must be put in
each class locker no later than 22.00 WIB. (Alat Pembelajaran Digital yang diberikan
sekolah adalah milik siswa sehingga siswa hanya boleh menggunakan Alat Pembelajaran Digital
miliknya sendiri dan dilarang untuk menggunakan milik teman. Siswa dilarang keras untuk
meng-”un-enroll” perangkat digitalnya tanpa seizin pihak sekolah. Pihak sekolah dan
asrama berhak untuk melakukan pengecekan alat pembelajaran digital siswa secara berkala.
Alat Pembelajaran Digital harus dimasukkan ke loker kelas masing-masing paling lambat pukul
22.00 WIB).

Classroom use (Penggunaan di dalam kelas)


Students are only allowed to use Digital Learning Tools only if the teacher asks for it.
Students open web pages or applications according to teacher instructions. Students
are prohibited from using Digital Learning Tools while the teacher is explaining
something. Students are not allowed to change settings unless instructed by the
teacher. Earphones or headphones are used based on teacher instructions. (Siswa
hanya diperkenankan menggunakan Alat Pembelajaran Digital berdasarkan instruksi guru. Siswa
dilarang menggunakan Alat Pembelajaran Digital ketika guru sedang menjelaskan dan dilarang
mengubah setting kecuali atas instruksi guru. Earphone atau headphone digunakan
berdasarkan instruksi guru).

Outside Classroom Use (Penggunaan di luar kelas)


Students can use Digital Learning Tools after class at 15.00 – 17.00 in the classroom,
cafeteria and dining hall and during self-study. Students are not allowed to use Digital
Learning Tools in dormitory rooms. (Siswa dapat menggunakan Alat Pembelajaran Digital
setelah pelajaran pada pukul 15.00 – 17.00 di dalam kelas, kantin dan dining hall dan pada
waktu belajar mandiri. Siswa dilarang menggunakan Alat Pembelajaran Digital di dalam kamar
asrama).

Use on Holidays and weekends (Penggunaan di hari libur dan akhir pekan)
Students are allowed to use Digital Learning Tools on holidays and only in the
classroom, canteen and dining hall. (Siswa diperbolehkan menggunakan Alat Pembelajaran
Digital di hari libur dan hanya boleh di dalam kelas, kantin dan dining hall).

Maximum use of Digital Learning Tools on holidays and weekends until 22.00 WIB.
(Penggunaan Alat Pembelajaran Digital pada hari libur dan akhir pekan maksimal sampai pukul
22.00 WIB).

User Guide (Petunjuk pemakaian)


● Students are prohibited from placing food and drinks near Digital Learning Tools.
(Siswa dilarang meletakkan makanan dan minuman di dekat Alat Pembelajaran Digital).

36
Parents Handbook

● Students should be careful when connecting the charger, connection cable and
USB/lightning port. (Siswa harus berhati-hati saat menghubungkan charger, kabel
koneksi dan USB/port lightning).
● Digital Learning Tools are not recommended for use while the battery is charging.
(Alat Pembelajaran Digital tidak disarankan untuk digunakan saat pengisian baterai
berlangsung).
● Students are prohibited from placing heavy objects on the Digital Learning Tool
even in a bag. (Siswa dilarang meletakkan benda berat diatas Alat Pembelajaran Digital
meski didalam tas).
● Students are prohibited from lifting Digital Learning Tools on the screen. (Siswa
dilarang mengangkat Alat Pembelajaran Digital pada bagian layar).

Digital tools repairment (Perbaikan alat pembelajaran digital)


Students are responsible for damage to and loss of Digital Learning Tools. The school
will assist in the delivery of the Digital Learning Tool to a repair service center, but the
student will be responsible for the cost of repair or replacement of parts. During the
repair process, students can borrow Digital Learning Tools from the school if supplies
are available. If it is not available, students must continue to work on assignments in
the computer lab. (Siswa bertanggung jawab atas kerusakan dan kehilangan Alat
Pembelajaran Digital. Sekolah akan membantu untuk pengiriman Alat Pembelajaran Digital ke
pusat layanan perbaikan, tetapi siswa akan bertanggung jawab atas biaya perbaikan atau
penggantian suku cadang. Selama proses perbaikan, siswa dapat meminjam Alat Pembelajaran
Digital ke sekolah jika persediaan masih ada. Jika tidak tersedia, siswa harus tetap mengerjakan
tugas di laboratorium komputer).

37
Parents Handbook

Literacy Policy
(Kebijakan Literasi)

Introduction (Pendahuluan)
At Semesta, we recognize that literacy is a fundamental component of education, and
it is essential for student success in all academic areas and beyond. As such, we
have developed the following literacy policy to ensure that our students have the
necessary skills to communicate effectively, comprehend complex texts, and engage
critically with a wide range of materials. (Di Semesta, kami menyadari bahwa literasi adalah
komponen dasar pendidikan, dan sangat penting untuk keberhasilan siswa baik di semua
bidang akademik maupun di luar bidang akademik. Karena itu, kami telah mengembangkan
kebijakan literasi untuk memastikan bahwa siswa kami memiliki keterampilan yang diperlukan
untuk berkomunikasi secara efektif, memahami teks yang rumit, dan bersentuhan dengan
berbagai materi bacaan secara kritis).

Goals (Tujuan)
Our school's literacy policy aims to:
(Kebijakan literasi sekolah kami adalah):
1. Develop students' reading and writing skills, including fluency, comprehension,
and critical analysis. (Mengembangkan keterampilan membaca dan menulis siswa,
termasuk kefasihan, pemahaman, dan analisis kritis).
2. Provide students with access to a range of high-quality texts and materials that
reflect diverse perspectives and experiences. (Memberikan siswa akses ke berbagai
teks dan materi berkualitas tinggi yang mencerminkan keberagaman perspektif dan
pengalaman).
3. Support students in developing digital literacy skills, including the ability to
navigate and evaluate online information. (Mendukung siswa dalam mengembangkan
keterampilan literasi digital, termasuk kemampuan untuk menavigasi dan mengevaluasi
informasi online).
4. Ensure that all students, including those with diverse learning needs, have
equitable access to literacy instruction and support. (Memastikan bahwa semua
siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan belajar beragam, memiliki akses yang
sama terhadap instruksi dan bantuan dalam literasi).
5. Encourage a love of reading and writing that extends beyond the classroom and
into students' personal lives. (Menumbuhkan kecintaan membaca dan menulis yang
melampaui ruang kelas dan ke dalam kehidupan pribadi siswa).

Guidelines (Panduan)
To achieve these goals, our literacy policy outlines the following guidelines:
Untuk mencapai tujuan di atas, kebijakan literasi kami memiliki beberapa pedoman
sebagai berikut:
1. Balanced literacy instruction: We will provide a balanced approach to literacy
instruction, incorporating both explicit instruction and authentic, student-centered
activities. This will include phonics instruction, comprehension strategies,
vocabulary development, and opportunities for independent reading and writing.
(Pengajaran literasi yang seimbang: Kami akan memberikan pendekatan yang seimbang
dalam pengajaran, menggabungkan instruksi eksplisit dan kegiatan otentik yang berpusat

38
Parents Handbook

pada siswa. Ini akan mencakup instruksi fonik, strategi pemahaman, pengembangan kosa
kata, dan peluang untuk membaca dan menulis secara mandiri).
2. Use of high-quality materials: We will provide access to a range of high-quality
texts and materials, including fiction and non-fiction, print and digital, and
materials that reflect diverse perspectives and experiences. We will also ensure
that materials are age-appropriate and aligned with students' reading levels.
(Penggunaan materi bacaan berkualitas tinggi: Kami akan menyediakan akses ke berbagai
teks dan materi bacaan lainnya yang berkualitas, termasuk fiksi dan nonfiksi, cetak dan
digital, serta materi yang mencerminkan beragam perspektif dan pengalaman. Kami juga
akan memastikan bahwa materi sesuai dengan usia dan selaras dengan tingkat membaca
siswa).
3. Differentiated instruction: We will provide differentiated instruction to meet the
needs of all learners, including those with diverse learning needs. This may
include small-group instruction, individualized support, or assistive technology.
(Pembelajaran yang beragam: Kami akan memberikan instruksi yang berbeda untuk
memenuhi kebutuhan semua pelajar, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan belajar
yang beragam. Ini mungkin termasuk instruksi kelompok kecil, dukungan individual, atau
teknologi bantuan).
4. Integration of technology: We will integrate technology into our literacy instruction
to support digital literacy skills, including the ability to navigate and evaluate
online information. We will also provide access to a range of digital tools to
support reading and writing instruction. (Integrasi teknologi: Kami akan
mengintegrasikan teknologi ke dalam instruksi literasi kami untuk mendukung keterampilan
literasi digital, termasuk kemampuan untuk menavigasi dan mengevaluasi informasi online.
Kami juga akan menyediakan akses ke berbagai alat digital untuk mendukung pengajaran
membaca dan menulis).
5. Assessment and monitoring: We will regularly assess and monitor students'
literacy skills to ensure that they are making progress and receiving appropriate
support. This may include informal assessments, standardized tests, and
progress monitoring tools. (Penilaian dan pemantauan: Kami akan menilai dan
memantau keterampilan literasi siswa secara berkala untuk memastikan bahwa mereka
membuat kemajuan dan menerima dukungan yang sesuai. Ini mungkin termasuk penilaian
informal, tes standar, dan instrumen pemantau kemajuan).
6. Home-school partnerships: We will establish partnerships with families to support
literacy development at home. This may include providing resources and
recommendations for reading materials, sharing strategies for supporting literacy
at home, and involving families in literacy-related events and activities. (Kemitraan
rumah-sekolah: Kami akan menjalin kemitraan dengan keluarga untuk mendukung
pengembangan literasi di rumah. Beberapa hal yang bisa dibantu oleh sekolah seperti
menyediakan sumber daya dan rekomendasi untuk bahan bacaan, berbagi strategi untuk
mendukung literasi di rumah, dan melibatkan keluarga dalam acara dan kegiatan terkait
literasi).

Reading time (Waktu membaca)


As part of our literacy program, we have designated a specific time for reading from
7.00 - 7.30 on Tuesday until Thursday. During this time, students are encouraged to
read books of their choice, either individually or with their classmates. All books for
the reading time are provided from our school library, which is stocked with a wide
range of books in both English and Bahasa Indonesia. We believe that having books
in both languages will help your child to develop their language skills in both

39
Parents Handbook

languages. (Sebagai bagian dari program literasi kami, kami telah menetapkan waktu khusus
untuk membaca dari pukul 07.00 - 07.30 pada hari Selasa hingga Kamis. Selama ini, siswa
didorong untuk membaca buku pilihan mereka, baik secara individu maupun bersama teman
sekelasnya. Semua buku untuk waktu membaca disediakan dari perpustakaan sekolah kami,
yang dipenuhi dengan berbagai macam buku dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.
Kami percaya bahwa memiliki buku dalam kedua bahasa akan membantu anak Anda
mengembangkan keterampilan bahasa mereka dalam kedua bahasa tersebut).

Bahasa Indonesia literacy (Literasi bahasa Indonesia)


Our Bahasa Indonesia books are divided into five genres: literature, science, religious,
Indonesian cultures, and history. By having different genres, we aim to provide
students with a wide variety of reading materials to choose from. We believe that this
will allow them to explore different topics and themes, expand their knowledge of the
Indonesian language and culture, and develop their reading comprehension skills.
(Buku Bahasa Indonesia kami terbagi menjadi lima genre: sastra, sains, agama, budaya
Indonesia, dan sejarah. Dengan memiliki genre yang berbeda, kami bertujuan untuk memberi
siswa berbagai bahan bacaan untuk dipilih. Kami percaya bahwa ini akan memungkinkan
mereka untuk mengeksplorasi topik dan tema yang berbeda, memperluas pengetahuan mereka
tentang bahasa dan budaya Indonesia, dan mengembangkan kemampuan pemahaman bacaan
mereka).

English literacy (Literasi bahasa Inggris)


Our English books mainly consist of simplified classics literature. We have chosen
these books as they are timeless stories that have been enjoyed by generations of
readers. We believe that reading these books will help students to develop their
language skills while enjoying engaging and memorable stories. (Buku bahasa Inggris
kami terutama terdiri dari literatur klasik yang disederhanakan. Kami memilih buku-buku ini
karena merupakan kisah abadi yang telah dinikmati oleh generasi pembaca. Kami percaya
bahwa membaca buku-buku ini akan membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan
bahasa mereka sambil menikmati cerita yang menarik dan berkesan).

Products of literacy (Produk literasi)


As part of our literacy program, we have specific expectations for our students. For
our SMP students, we require that they create a response to what they have read.
This can be in the form of a summary, analysis, or reflection of the book they have
read. We believe that this will help students to develop their critical thinking skills and
improve their reading comprehension. For our SMA students, we require that they
create an essay or article about the book they have read. This assignment will require
them to analyze the book in more detail and develop their writing skills. We believe
that this will help students to develop their writing skills and prepare them for
academic writing in college. (Sebagai bagian dari program keaksaraan kami, kami memiliki
harapan khusus untuk siswa kami. Untuk siswa SMP kami, kami meminta mereka membuat
tanggapan atas apa yang telah mereka baca. Ini bisa berupa ringkasan, analisis, atau refleksi
dari buku yang telah mereka baca. Kami percaya bahwa ini akan membantu siswa untuk
mengembangkan keterampilan berpikir kritis mereka dan meningkatkan pemahaman bacaan
mereka. Untuk siswa SMA kami, kami mengharuskan mereka membuat esai atau artikel tentang
buku yang telah mereka baca. Tugas ini akan mengharuskan mereka untuk menganalisis buku
secara lebih rinci dan mengembangkan keterampilan menulis mereka. Kami percaya bahwa ini
akan membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan menulis mereka dan
mempersiapkan mereka untuk menulis akademik di perguruan tinggi).

40
Parents Handbook

Requirements (Persyaratan)
In terms of the number of books students must read, we have set a minimum
requirement of 6 books in a year for Bahasa Indonesia books and 10 books in a year
for English books. We believe that this is a reasonable target for students to achieve
and will help them to develop a love of reading and improve their reading skills. (Dalam
hal jumlah buku yang harus dibaca siswa, kami telah menetapkan persyaratan minimal 6 buku
dalam setahun untuk buku bahasa Indonesia dan 10 buku dalam setahun untuk buku bahasa
Inggris. Kami percaya bahwa ini adalah target yang masuk akal bagi siswa untuk dicapai dan
akan membantu mereka mengembangkan kecintaan membaca dan meningkatkan keterampilan
membaca mereka).

We encourage parents to support their child's reading by providing a quiet and


comfortable space for reading at home, helping them to select appropriate books,
and discussing the books they have read. By working together, we can help students
to develop a lifelong love of reading and learning. (Kami mendorong orang tua untuk
mendukung minat baca anaknya dengan menyediakan ruang yang tenang dan nyaman untuk
membaca di rumah, membantu mereka memilih buku yang sesuai, dan mendiskusikan buku
yang telah dibacanya. Dengan bekerja sama, kita dapat membantu siswa mengembangkan
kecintaan membaca dan belajar sepanjang hayat).

41
Parents Handbook

School Information System-Edunav


(Sistem Informasi Sekolah-Edunav)

Purpose of the School Information System (Tujuan Sistem Informasi


Sekolah)
The school information system aims to help the efficiency and effectiveness of school
management in providing services to all its users, including students, teachers,
school staff, and parents. The school information system also aims to improve
transparency of information and parent involvement in monitoring their children's
academic progress. (Sistem informasi sekolah bertujuan untuk membantu efisiensi dan
efektivitas manajemen sekolah dalam memberikan layanan kepada seluruh penggunanya, baik
itu siswa, guru, staf sekolah, dan orang tua siswa. Sistem informasi sekolah juga bertujuan
untuk meningkatkan transparansi informasi dan partisipasi orang tua siswa dalam mengawasi
perkembangan akademis anak mereka).

Access rights to the School Information System (Hak akses sistem


informasi sekolah)
Access rights to the school information system will be granted to all registered users
in the school, including students, teachers, school staff, and parents. Each user will
be given access rights according to their roles and responsibilities in the school. New
parents’ accounts will be given in the beginning of the academic year by the
homeroom teacher. (Hak akses ke sistem informasi sekolah akan diberikan kepada seluruh
pengguna yang terdaftar di sekolah, termasuk siswa, guru, staf sekolah, dan orang tua siswa.
Setiap pengguna akan diberikan hak akses sesuai dengan peran dan tanggung jawabnya di
sekolah).

Security and privacy policy (Kebijakan keamanan dan privasi)


Every user is required to maintain the confidentiality of data and information obtained
from the school information system and use the information responsibly and in
compliance with the rules and regulations of the school. The school will take
necessary actions if there are violations of the security and privacy policy of the
school information system. (Setiap pengguna wajib menjaga kerahasiaan data dan informasi
yang diperoleh dari sistem informasi sekolah, serta menggunakan informasi tersebut secara
bertanggung jawab dan tidak menyalahi aturan yang berlaku di sekolah. Sekolah akan
mengambil tindakan yang diperlukan jika terdapat pelanggaran terhadap kebijakan keamanan
dan privasi sistem informasi sekolah).

Types of Information that can be accessed (Jenis informasi yang dapat


diakses)
Parents can access information related to their children's academic performance,
such as schedules, attendance, grades, and others. However, other information that
is not related to their children will not be accessible, such as personal information of
other students or the school's financial information. (Orang tua siswa dapat mengakses
informasi terkait kinerja akademis anak mereka, seperti jadwal pelajaran, absensi, nilai, dan
lain-lain. Namun, informasi lain yang tidak terkait dengan anak mereka tidak akan dapat diakses,
seperti informasi pribadi siswa lain atau informasi keuangan sekolah).

42
Parents Handbook

Use of the School Information System (Penggunaan sistem informasi


sekolah)
Parents are expected to use the school information system responsibly and in
compliance with the rules and regulations of the school. Parents are also expected to
communicate with teachers and school staff professionally and politely through the
school information system. (Orang tua siswa diharapkan menggunakan sistem informasi
sekolah dengan bertanggung jawab dan tidak menyalahi aturan yang berlaku di sekolah. Orang
tua siswa juga diharapkan untuk berkomunikasi dengan guru dan staf sekolah secara
profesional dan sopan melalui sistem informasi sekolah).

Violations of policy (Pelanggaran kebijakan)


The school will take necessary actions if there are violations of the school information
system policy, such as restricting access to the system or permanently terminating
access to the system. (Sekolah akan mengambil tindakan yang diperlukan jika terdapat
pelanggaran terhadap kebijakan sistem informasi sekolah, seperti pembatasan akses ke sistem
atau penghentian akses ke sistem secara permanen).

Changes in policy (Perubahan Kebijakan)


The school information system policy may change from time to time according to the
needs and conditions that arise in the school. Parents will be notified of any policy
changes that occur through notifications in the school information system. (Kebijakan
sistem informasi sekolah dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
yang berkembang di sekolah. Orang tua siswa akan diberitahu mengenai perubahan kebijakan
yang terjadi melalui pemberitahuan di dalam sistem informasi sekolah).

Key features (Fitur penting)


1. Attendance Tracking: You can easily view your child's attendance records and
see if they were absent, late or present on any particular day. (Pelacakan Kehadiran:
Anda dapat dengan mudah melihat catatan kehadiran anak Anda dan melihat apakah
mereka tidak hadir, terlambat atau hadir pada hari tertentu).
2. Academic Progress: Our system allows you to view your child's academic
progress, including grades, assignments, and test scores. You can also view
comments from their teachers and see their overall performance in each class.
(Kemajuan Akademik: Sistem kami memungkinkan Anda untuk melihat kemajuan akademik
anak Anda, termasuk nilai, tugas, dan nilai ujian. Anda juga dapat melihat komentar dari
guru mereka dan melihat kinerja mereka secara keseluruhan di setiap kelas).
3. Communication: Our system makes it easy to communicate with your child's
teachers and school administrators. You can receive updates on school events
and activities. (Komunikasi: Sistem kami memudahkan komunikasi dengan guru dan
administrator sekolah anak Anda. Anda dapat menerima informasi terkini tentang acara dan
kegiatan sekolah).
4. Calendar: Our system provides a calendar of important school events and
deadlines, such as parent gatherings, exam dates, and holidays. (Kalender: Sistem
kami menyediakan kalender acara dan tenggat waktu penting sekolah, seperti pertemuan
orang tua, tanggal ujian, dan hari libur).
5. Personal Information: You can view and update your child's personal information,
such as their address, phone number, and emergency contact details. (Informasi
Pribadi: Anda dapat melihat dan memperbarui informasi pribadi anak Anda, seperti alamat,
nomor telepon, dan detail kontak darurat).
6. Payment: Our system allows you to make online payments for school fees,

43
Parents Handbook

activities, and events, making it convenient for busy parents. (Pembayaran: Sistem
kami memungkinkan Anda melakukan pembayaran online untuk biaya sekolah, kegiatan,
dan acara, sehingga memudahkan bagi orang tua yang sibuk).

44
Parents Handbook

Attendance Policy
(Peraturan Kehadiran)

Excused Absence (Ketidakhadiran yang dimaafkan)


There are three categories of excused absences, listed below as Categories A, B, and
C. Each Category has its own maximum number of times that a student may miss a
class or subject. In order for an absence to be excused, it must be: (Ada tiga kategori
ketidakhadiran yang diperbolehkan, yaitu Kategori A, B, dan C. Setiap kategori memiliki jumlah
maksimum hari seorang siswa boleh tidak hadir di pelajaran. Ada beberapa syarat agar
ketidakhadiran dapat dimaafkan, yaitu):
1. Of an approved Category (see below) (Salah satu dari kategori yang diperbolehkan (lihat
di bawah))
2. Communicated in a timely fashion to the school office (Dikomunikasikan secara tepat
waktu ke sekolah)
3. Supported by adequate documentation, if required (Jika diperlukan dilengkapi dengan
bukti dokumentasi yang memadai).
While absences for the reasons listed below are accepted as excused, such
absences must be balanced with the fact that a student must be in the educational
setting in order to acquire the knowledge that is necessary to be educationally
competent. Parents are strongly encouraged to exercise care with their student’s
absences and to have the goal of keeping the student in the classroom as often as
prudent as possible. (Sementara ketidakhadiran karena alasan yang tercantum di bawah ini
diterima sebagai alasan, namun ketidakhadiran tetaplah berarti tidak hadir di sekolah untuk
meraih pengetahuan yang penting dalam mengasah kompetensi. Orang tua sangat dianjurkan
untuk berhati-hati dengan ketidakhadiran putra-putrinya dan memiliki tekad untuk membuat
siswa berada di kelas sesering mungkin).

Category A (Kategori A)
Students are generally permitted at most ten (10) days excused absences per
semester for the following reasons: Siswa umumnya diizinkan paling banyak dua belas (10)
hari absen per semester karena alasan berikut:
• Temporary illness or injury. (Sakit atau cedera).
• Medical and dental appointments. (Janji temu medis dan gigi).
• Court appearances. (Dipanggil oleh pengadilan sebagai saksi).
• College visits for 12th graders. (Kunjungan ke universitas untuk kelas 12).
• Force majeure on the journey back to school. (Halangan dalam perjalan ke sekolah).
• Death of a relative. (Kematian anggota keluarga dekat).
Contact school administrative staff regarding situations and special considerations for
emergencies and involuntary absences of more than 10 days. (Hubungi staf administrasi
sekolah mengenai situasi dan pertimbangan khusus untuk keadaan darurat dan keterpaksaan
sehingga tidak hadir lebih dari 10 hari).

Category B (Kategori B)
Students participating in a principally educational or athletic and extra-curricular
activity are granted twenty (21) days excused absences per class or subject per
semester for all such activities combined. These activities include, but are not limited
to, school or foundation sponsored academic or athletic teams or events. (Siswa yang
berpartisipasi dalam kegiatan yang berbasiskan pada pendidikan atau olahraga dan ekstra

45
Parents Handbook

kurikuler diberikan untuk mengikuti pelajaran selama maksimal dua puluh (21) hari per semester.
Kegiatan ini termasuk, namun tidak terbatas pada, acara akademik atau olahraga yang
disponsori sekolah atau yayasan).

Students must maintain the minimum GPA required for such participation for those
absences to be excused. Missing study periods in order to participate in such events
will not constitute an absence. (Siswa harus mempertahankan nilai rata-rata minimum yang
disyaratkan agar ketidakhadiran tersebut dapat dimaafkan. Ketidakhadiran di sekolah untuk
berpartisipasi dalam acara semacam itu tidak akan dianggap sebagai ketidakhadiran).

Category C (Kategori C)
Religious reasons can get a maximum 10 days excused absences per year. Activities
that usually take a longer period of time such as pilgrimage (hajj and umrah) are
advised to be taken during school break. (Alasan agama bisa mendapatkan izin absen
maksimal 10 hari per tahun. Kegiatan yang biasanya memakan waktu lebih lama seperti ziarah
(haji dan umrah) disarankan untuk dilakukan pada saat libur sekolah).

Non-excused absence (Ketidakhadiran tanpa alasan)


An unexcused absence is defined as any of the following:
Ketidakhadiran tanpa alasan dianggap sebagai salah satu dari yang berikut ini:
● An absence that is not covered by one of the excused categories above.
(Ketidakhadiran yang tidak termasuk dalam salah satu kategori yang dimaafkan di atas).
● An absence that is in excess of maximum number of allowable absences for that
category for the year. (Ketidakhadiran yang melebihi jumlah maksimum ketidakhadiran
yang diperbolehkan untuk kategori tersebut pada tahun tersebut).
● An absence which was not communicated in a timely fashion to the school office
staff, or which was not communicated by an approved means. (Ketidakhadiran yang
tidak dikomunikasikan secara tepat waktu kepada staf sekolah, atau yang tidak
dikomunikasikan dengan cara yang tidak tepat).
● An absence for which the student or parent has failed to produce adequate
documentation upon request. (Ketidakhadiran di mana siswa atau orang tua gagal
memberikan dokumentasi yang memadai berdasarkan permintaan).
Each unexcused absence shall be entered on the student's record. (Setiap
ketidakhadiran tanpa alasan akan dimasukkan pada catatan ketidakhadiran siswa).

Self study (Belajar mandiri)


Students who are absent without explanation will be considered absent and will
receive sanctions. (Siswa yang tidak hadir tanpa keterangan akan dianggap tidak hadir dan
mendapat sanksi sesuai ketentuan).

46
Parents Handbook

Permission Policy
(Kebijakan Perizinan)

Exit permit (Izin meninggalkan kegiatan belajar)


Students who want to leave the learning process must get the approval from the
school authority. (Siswa dapat diizinkan meninggalkan kegiatan belajar sekolah setelah
mendapatkan persetujuan dari beberapa pihak).

1. Classroom exit permit (Izin meninggalkan kelas)


Classroom exit permit should be known by class/homeroom teachers and
approved by school culture coordinator. (Izin meninggalkan kelas harus disetujui oleh
wali kelas/guru koordinator dan Koordinator Budaya Sekolah).
Classroom exit permit procedure (Prosedur pengajuan izin meninggalkan kelas)

2. School exit permit (Izin meninggalkan sekolah)


Permission to leave the school premises must be approved by the School Culture
Coordinator, the Dormitory Director and the Principal. In order to receive
permission to leave school, the student's guardian/parent or teacher should
submit a permit request to SIS (semesta.edunav.net) and notify the homeroom
teacher one day in advance, maximum at 15.00-16.00 WIB. Public transportation
or online transportation services are only allowed to park in front of the security
guard post unless confirmation has been made to the authorities (School Culture
Committee and Dormitory Director). Purchasing return tickets (for students who
need tickets) can only be done after obtaining permission from the school. (Izin
keluar dari lingkungan sekolah harus disetujui oleh Koordinator Budaya Sekolah, Direktur
Asrama dan Kepala Sekolah. Untuk dapat izin meninggalkan sekolah, wali murid/orang tua
siswa atau guru yang berkepentingan harus mengajukan permohonan izin ke SIS
(semesta.edunav.net) dan memberitahukannya wali kelas satu hari sebelumnya, maksimal
pada jam 15.00-16.00 WIB. Angkutan umum atau jasa transportasi online hanya
diperbolehkan parkir di depan pos satpam kecuali sudah melakukan konfirmasi ke pihak
yang berwenang (Komite Budaya Sekolah dan Direktur Asrama). Pembelian tiket
kepulangan (bagi siswa yang memerlukan tiket) hanya bisa dilakukan setelah ada izin dari
sekolah.

School may give permit to other circumstances only on an emergency situation


with certain considerations. (Perizinan di luar ketentuan di atas, hanya akan diberikan
pada saat darurat dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu).

47
Parents Handbook

School exit permit procedure (Prosedur perizinan keluar area sekolah)

Dormitory students permit (Perizinan siswa asrama)


Dormitory students need to get permission from dormitory administration if they want
to exit the self-study or dormitory. (Siswa asrama perlu mendapat izin dari administrasi
asrama jika ingin keluar dari asrama atau tidak mengikuti belajar mandiri).

1. Self-study exit permit (Izin tidak mengikuti belajar mandiri)


Students are required to ask permission if unable to join self-study activities from
the tutors or director of the dormitory, and the dormitory has the right to
determine whether the student concerned must still study or not. Students who
are sick must get a statement from the dormitory nurse. (Siswa wajib meminta izin
jika berhalangan mengikutı kegiatan belajar mandiri kepada pembina atau direktur asrama,
dan pihak asrama berhak menentukan apakah siswa yang bersangkutan tetap harus belajar
atau tidak. Siswa yang sakit harus mendapatkan surat keterangan dari suster asrama).

2. Bi-weekly home return permission (Izin pulang tiap dua minggu)


Students are allowed to go back home every two week in different time: boys at
first and third week, girl at the second and the fourth week. Students should be
picked up by parents or relatives, unless there is coordination between parents
and the director of dormitory/homeroom teachers. The risk will be on parents
responsibility. (Siswa diizinkan pulang per dua minggu sekali sesuai dengan ketentuan
sekolah. Siswa tidak diizinkan pulang sendirian tanpa dijemput, dengan pengecualian jika
orang tua sudah melakukan pembicaraan lisan maupun tertulis dengan wali kelas atau
direktur asrama, dan segala risiko yang terjadi selama proses kepulangan menjadi
tanggung jawab orang tua. Bila penjemputan dipercayakan kepada orang lain, maka
penjemput wajib membawa surat kuasa atau memberi kabar atau menghubungi wali kelas
dan atau direktur asrama secara langsung).

If the permit book is lost, students must report to the dormitory director. The
dormitory director has the right to issue a temporary permit, the fee for making a
temporary permit is IDR 25,000 which is only valid for one permit (maximum 3x
making of a temporary permit). Dormitory Office licensing service times are: (Jika
buku izin hilang siswa wajib melapor ke direktur asrama. Direktur Asrama berhak untuk
mengeluarkan surat izin sementara, biaya pembuatan surat izin sementara sebesar
Rp.25.000 yang hanya berlaku untuk satu kali perizinan (maksimal 3x pembuatan surat izin
sementara). Waktu Pelayanan perizinan Dormitory Office adalah):
Friday (Jumat) = at 15.00 - 17.00

48
Parents Handbook

Saturday (Sabtu) = at 12.00 - 13.00


Procedure for permits to return home (Prosedur perizinan pulang)
On each return schedule, students must follow the licensing procedure as follows;
(Pada setiap jadwal kepulangan siswa wajib mengikuti prosedur perizinan sebagai berikut);
● All permit processes must be carried out at least 2 hours before departure. (Seluruh
proses perizinan wajib dilakukan minimal 2 jam sebelum keberangkatan).
● Collect the student permit books and send it to the dormitory director.
(Pengumpulan buku izin siswa secara kolektif ke direktur asrama).
● Students are required to provide the taxi number used to get out of the school
environment, and are prohibited from ordering or using online transportation
services without permission from parents and notification to the dormitory director.
(Siswa wajib memberitahukan nomor taksi yang digunakan untuk keluar dari lingkungan
sekolah, dan dilarang memesan atau menggunakan jasa transportasi online tanpa izin dari
orang tua dan pemberitahuan kepada direktur asrama).
● Confirm parents to their homeroom teacher. (Konfirmasi orang tua ke wali kelas
masing-masing).
● Homeroom confirmation to the dormitory director. (Konfirmasi wali kelas ke direktur
asrama).
● Student permission book signing. (Penandatanganan buku izin siswa).

Procedures for returning to the dormitory (Prosedur kembali ke asrama)


● Students must return to the dormitory at 17.00, if there is a delay, the students
must inform the dormitory director or homeroom teacher. (Siswa wajib kembali ke
asrama pukul 17.00, jika terjadi keterlambatan maka siswa wajib menginfokan ke direktur
asrama atau wali kelas).
● The cars may only be allowed to enter the dormitory environment at a maximum of
19:30, beyond it the cars must stop at the Security Post and students walk all the
way to the dormitory building. The dormitory door closes at 22:00. (Mobil pengantar
hanya boleh diizinkan masuk ke lingkungan asrama maksimal pukul 19:30, selebihnya mobil
pengantar wajib berhenti di Pos Satpam dan siswa berjalan kaki sampai ke gedung asrama.
Pintu asrama ditutup pukul 22:00 WIB).
● Students are required to report to the dormitory director or the dormitory tutor if
they wish to meet relatives or friends of the opposite sex for family or school

49
Parents Handbook

purposes in either inside or outside the school environment. (Siswa wajib melapor ke
direktur asrama atau pembina asrama jika ingin bertemu dengan saudara atau teman lawan
jenis untuk keperluan keluarga maupun sekolah, baik di dalam maupun di luar lingkungan
sekolah).

Special permit (Perizinan Khusus)


1. On weekends outside of the bi-weekly scheduled (Akhir minggu diluar jadwal
kepulangan)
Students are only allowed to go out and leave the school environment with the
following conditions:
Siswa hanya diperbolehkan keluar dan meninggalkan lingkungan sekolah dengan ketentuan
sebagai berikut:
- Administer the permit at 08.00 am-10.00 am. (Mengurus perizinan pada pukul 08:00
– 10:00 WIB).
- Girls may go outside the school area on Saturdays at 12:00 – 17:00 with a
maximum permit duration of 5 hours and the maximum return time is 17.00
WIB, and accompanied by homeroom teachers or tutors. (Siswa putri pada hari
Sabtu pukul 12:00 – 17:00 dengan durasi perizinan maksimal 5 jam dan batas maksimal
kepulangan pukul 17.00 WIB, dan didampingi oleh pembina atau wali kelas).
- Boys may go outside the school area on Sundays with a maximum permit
duration of 5 hours and a maximum departure time of 17.00 WIB, and
accompanied by homeroom teacher or tutor. (Siswa putra pada hari Minggu
dengan durasi perizinan maksimal 5 jam dan batas maksimal kepulangan pukul 17.00
WIB dan didampingi oleh pembina atau wali kelas).
- If it’s a class event, the students must be accompanied by the homeroom
teacher/dormitory tutor. (Jika mengikuti acara kelas, maka harus didampingi oleh wali
kelas/pembina asrama).
- For students who wish to stay at a friend's house, both parents must provide
confirmation to the homeroom teacher and the dormitory director and fill out a
form provided by the dormitory administration. (Bagi siswa yang ingin menginap di
rumah temannya, kedua pihak orang tua siswa harus memberikan konfirmasi ke wali
kelas dan direktur asrama serta mengisi formulir yang telah disediakan asrama).

2. Special circumstances (Kondisi khusus)


Students may be allowed to go home or leave the school environment for certain
reasons which require students to stay outside the school area with the following
conditions:
(Siswa dapat diizinkan pulang atau meninggalkan lingkungan sekolah untuk keperluan
tertentu, yang mengharuskan siswa menginap di luar lingkungan sekolah dengan ketentuan
sebagai berikut):
- Death (Kematian)
When it befalls parents, uncles/aunts, grandparents, and siblings. (Kematian yang
menimpa orang tua, paman/bibi, kakek/nenek, dan saudara kandung).
- Wedding (Pernikahan)
Permission is valid if the married are parents, uncles/aunts, and siblings. (Izin
berlaku jika yang menikah adalah orang tua, paman/bibi, dan saudara kandung).
- Serious illness (Sakit keras)
Illness affecting parents, grandparents, and siblings. (Yang dimaksud sakit keras
dalam hal ini adalah sakit parah yang menimpa orang tua, kakek/nenek, dan saudara

50
Parents Handbook

kandung).
- Medication (Berobat)
Students can be allowed to seek treatment outside the school after receiving a
recommendation from the school doctor through a letter issued by the school
clinic, and the handling is handed over to the parents/guardians of the
students. (Siswa dapat diizinkan berobat keluar dari lingkungan sekolah setelah
mendapat rekomendasi dari dokter sekolah melalui surat yang dikeluarkan oleh klinik
sekolah, dan penanganannya diserahkan kepada orang tua/wali siswa).
- Other needs that are considered important. (Keperluan lainnya yang dianggap
penting)
In addition to the above, permission is given at the request of parents if
deemed important by the school. (Selain yang sudah disebutkan sebelumnya di atas,
perizinan diberikan atas permintaan orang tua jika dianggap penting oleh sekolah).

Procedure of special permit (Prosedur Perizinan Khusus)


1. Parents/guardians of students convey their needs to the school via SIS
(Edunav) and homeroom teacher. (Orang tua/wali siswa menyampaikan perihal
keperluannya kepada sekolah melalui SIS dan wali kelas melalui WA).
2. Student Permit Card and a return form signed by the dormitory director. If you
leave school activities (Monday-Saturday) you must get a signature from the
dormitory director, school culture coordinator and school principal. (Siswa
mendapat izin sesuai kesepakatan dengan mengisi Kartu Izin Siswa dan form kepulangan
yang ditandatangani oleh direktur asrama. Jika meninggalkan aktivitas sekolah
(Senin-Sabtu) maka harus mendapat tanda tangan dari direktur asrama, koordinator
budaya sekolah dan kepala sekolah).
3. The return/exit form is brought by the student to be handed over to the security
guard, as proof that the student concerned has received permission to leave
the school environment. (Formulir kepulangan/keluar dibawa oleh siswa untuk
selanjutnya diserahkan ke satpam, sebagai bukti bahwa siswa yang
bersangkutan telah mendapat izin untuk meninggalkan lingkungan sekolah).
4. Bila kepulangan disebabkan karena berobat, baik rutin maupun mendadak dan
serius, maka siswa tersebut harus mendapat dan menyerahkan rekomendasi
dari pihak klinik sekolah kepada direktur asrama. (If the return is due to medical
treatment, either routinely or suddenly and seriously, then the student must obtain and
submit a recommendation from the school clinic to the dormitory director).
5. After returning to the school, students are required to report to security guards
and dormitories. (Setelah kembali ke lingkungan sekolah, siswa diharuskan melapor ke
satpam dan asrama).
6. For the purposes of a school survey and list of lectures for students in grades 9
and 12, proof of the survey must be submitted from the intended
school/campus and signed by the head of guidance. (Untuk keperluan survey
sekolah dan daftar kuliah bagi siswa kelas 9 dan 12 maka harus menyerahkan bukti
survey dari sekolah/kampus yang dituju dan ditandatangani kepala bimbingan).
7. All activities outside of school involving male and female students are regulated
according to the provisions stipulated in the school decree (such as tutoring,
birthdays, etc.). (Seluruh kegiatan diluar sekolah yang melibatkan siswa putra dan putri
diatur sesuai ketentuan yang ditetapkan dalam Surat Keputusan sekolah (seperti les,
ulang tahun, dan lain-lain)).

51
Parents Handbook

Sickness (Sakit)
a. Students who are sick are required to inform the school of their absence through
SIS (Edunav). If the student is already in the dormitory, notice is given to the
homeroom teacher and/or the dormitory director by attaching a sick note from
the doctor or clinic. (Siswa yang sakit wajib menginfokan ketidakhadirannya kepada
sekolah melalui SIS (Edunav). Jika siswa sudah berada di asrama, maka pemberitahuan
diberikan kepada wali kelas dan/atau direktur asrama dengan menyertakan surat izin sakit
dari dokter atau klinik).
b. Students who are sick in the dormitory will be recorded and assisted by the
dormitory staff to get treatment and care. (Siswa yang sakit di asrama akan didata dan
dibantu oleh petugas asrama untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan).
c. Students who do not take part in learning activities without permission (without a
letter) are considered absent (absent). (Siswa yang tidak mengikuti kegiatan KBM
tanpa izin (tanpa surat keterangan) dianggap tidak hadir (absen)).
d. Students must obey and follow the decision letter from the clinic regarding their
illness. If the clinic states that the student must return at a set time, the student
must comply without exception. (Siswa wajib mematuhi dan mengikuti surat keputusan
dari klinik perihal sakitnya. Jika klinik menyatakan bahwa tersebut harus kembali pada jam
yang telah ditentukan, maka siswa tersebut harus mematuhinya tanpa terkecuali).
e. Students are prohibited from falsifying a doctor's letter or taking drugs without
the knowledge of the relevant parties. (Siswa dilarang memalsukan surat keterangan
dokter ataupun mengambil obat-obatan tanpa sepengetahuan pihak terkait).
f. If a student is sick outside of school hours, the student or friend of the student is
required to immediately report it to the dormitory tutor. (Jika siswa sakit di luar jam
pelajaran sekolah, maka siswa atau teman dari siswa yang bersangkutan wajib untuk
segera melaporkan kepada pembina asrama).
g. For students who have certain illnesses and need special treatment, they must
report to the dormitory tutor. (Bagi siswa yang memiliki sakit tertentu dan membutuhkan
perawatan khusus, wajib melaporkan kepada pembina asrama).
h. For students who have potentially infectious diseases, they will be placed in a
special quarantine room set by the dormitory. (Bagi siswa yang memiliki sakit yang
berpotensi menular akan ditempatkan di ruang khusus karantina yang ditetapkan oleh
asrama).

Sickness criteria that are required to go to the clinic (Kriteria sakit yang perlu ke
klinik)
- Fever (Demam >380c) kepala/nyeri kepala)
- Menstrual pain (Nyeri haid) - Body limp (Badan lemas)
- Diarrhea (Diare) - Toothache (Sakit gigi)
- Tear wound (Luka robek) - Batuk (Cough)
- Fracture (Patah tulang) - Gastritis (Sakit maag)
- Out of breath (Sesak nafas) - Nosebleed (Mimisan)
- Sore throat/pain when swallowing - Faint (Pingsan)
(Radang tenggorokan/sakit saat - And other emergencies. (Dan
menelan) penyakit lain yang bersifat darurat).
- Dizziness/headache (Pusing/sakit
Criteria for illness that can be postponed until the end of school rest: (Kriteria

52
Parents Handbook

sakit yang dapat ditunda istirahatnya hingga selesai sekolah):


- Sprains (Pegal-pegal/keseleo)
- Blisters (Luka lecet)
- Red/painful/watery eyes (Mata merah/nyeri/berair)
- Weak for unclear reasons (Lemas karena alasan yang tak jelas)

Health permit procedure (Prosedur Perizinan Kesehatan)


● Students are expected to come to the clinic between 07.30-09.00. Students who
arrive after 09.00 will still be served, but permission is issued by the on duty
teacher. During the 5 minute break students are not allowed to come to the clinic.
(Siswa diharapkan datang ke klinik antara jam 07.30-09.00. Siswa yang datang di atas jam
09.00 tetap akan dilayani, tetapi izin dikeluarkan oleh guru piket. Pada saat istirahat 5 menit
siswa tidak diperkenankan datang ke klinik).
● On duty teachers give permission for students to come to the clinic for a maximum
of 20 minutes. (Guru piket memberikan izin kepada siswa untuk datang ke klinik maksimal
20 menit).
● Permission is written in the permit form. (Izin ditulis dalam form perizinan).
● On duty teacher will check the letter given by the clinic and confirm it to the clinic.
(Guru piket akan mengecek surat yang diberikan klinik dan mengkonfirmasi ke klinik).

53
Parents Handbook

Discipline Policy
(Kebijakan Disiplin)

Introduction (Pendahuluan)
All persons enjoying the rights of citizenship are subject to the laws of their
community. The school is a community and the rules and regulations of a school are
the laws of that community. Participation in this community carrie's with it its
corresponding obligation to follow our community's regulations. (Semua orang yang
menikmati hak kewarganegaraan tunduk pada hukum komunitas mereka. Sekolah adalah
komunitas, dan peraturan sekolah adalah hukum komunitas itu. Bergabung dalam komunitas
sekolah ini berarti memikul kewajiban yang diatur dalam peraturan sekolah).

To establish an effective educational environment, schools are granted considerable


discretion in developing discipline criteria and policy. It conditioned on each student's
acceptance of the obligation to abide by the lawful rules of the school community.
The intent of this policy is to enable school officials to protect the educational
environment of our school community by setting clear behavioral expectations and
consequences and by removing distractions from that environment when necessary.
(Untuk membangun lingkungan pendidikan yang efektif, sekolah diberikan keleluasaan yang
cukup besar dalam mengembangkan kriteria dan peraturan disiplin. Hal ini ditujukan pada
kesadaran semua siswa untuk wajib taat pada peraturan sekolah. Tujuan dari peraturan ini
adalah agar pihak sekolah dapat menjaga lingkungan dan suasana pendidikan dengan
menetapkan hal-hal yang ingin dicapai beserta konsekuensi dari perilaku yang bertentangan
dengan hal-hal yang ingin dicapai tadi dan bahkan jika perlu menghilangkan semua gangguan
akibat adanya pelanggaran dari lingkungan sekolah).

Ultimately, the objective of an education is self-governance. Taken to its common


denominator, this means not only possessing an ability to understand right from
wrong but also exercising that ability to do what is right based on an understanding of
truth. However, To err is human…The end objective of discipline is to bring us back to
an understanding of what's right and proper; once understood, we expect our
students to act correspondingly. (Pada akhirnya, tujuan pendidikan adalah membekali
seseorang dengan untuk mengatur diri sendirinya dengan baik. Hal ini tidak hanya berarti
bahwa seseorang perlu memiliki kemampuan untuk memahami dan memilah yang benar dan
yang salah tetapi juga mampu menggunakan kemampuan tadi untuk melakukan apa yang benar
berdasarkan pemahaman tentang kebenaran. Namun bagaimanapun juga, berbuat salah itu hal
yang manusiawi…Tujuan akhir dari disiplin adalah membawa kita kembali ke pemahaman
tentang apa yang benar dan tepat; sehingga setelah hal ini dapat dipahami, kami harapkan
siswa dapat bertindak sesuai dengan nilai, norma dan peraturan yang ada).

Prohibited conduct (Perilaku yang dilarang)


1. Students are prohibited from bringing novels, comics, or other reading that is not
related to lessons or assignments from school. (Siswa dilarang membawa novel,
komik, atau bacaan lain yang tidak berhubungan dengan pelajaran atau tugas dari sekolah).
2. Students are prohibited from fighting both individually and in groups inside the
school and outside the school. (Siswa dilarang berkelahi baik perorangan maupun
kelompok di dalam sekolah maupun di luar sekolah).
3. Students are prohibited from bullying both verbally and physically to anyone who

54
Parents Handbook

is part of the Semesta community. (Siswa dilarang melakukan bullying baik secara
verbal maupun fisik kepada siapapun yang termasuk dalam civitas akademik Semesta
Semarang).
4. Students are prohibited from dating both inside and outside the school
environment. (Siswa dilarang berpacaran baik di dalam maupun diluar lingkungan
sekolah).
5. Students are prohibited from holding joint activities (boys and girls), unless they
get permission from the school. (Siswa dilarang mengadakan kegiatan bersama (putra
dan putri), kecuali mendapatkan izin dari pihak sekolah).
6. Students are prohibited from inviting outside students to enter the Semesta
Semarang Middle School-High School environment with a specific purpose
(drunkenness, gambling, stealing, extortion, etc.) when the school is carrying out
extracurricular activities, Art Night, Extracurricular Inauguration or other activities
without the permission of the school. (Siswa dilarang mengundang siswa luar masuk
lingkungan SMP-SMA Semesta Semarang dengan tujuan tertentu (mabuk, judi, mencuri,
memeras dll.) ketika sekolah melaksanakan kegiatan ekskul, Malam Seni, Pengukuhan
Ekskul atau kegiatan lain tanpa izin pihak sekolah).
7. Students are prohibited from destroying properties and school
facilities/infrastructure. Any damage to properties must be replaced with the
same item, damage to school facilities can be replaced with a fine determined by
the school. (Siswa dilarang merusak barang dan fasilitas/prasarana sekolah. Setiap
kerusakan barang harus diganti dengan barang yang sama, kerusakan fasilitas sekolah
dapat diganti dengan denda yang sudah ditentukan oleh sekolah).
8. Students are prohibited from committing theft and/or hiding and transferring
items that belong to other people or that do not belong to them. (Siswa dilarang
melakukan pencurian dan atau menyembunyikan serta memindahtangankan barang milik
orang lain atau yang bukan miliknya).
9. Students are prohibited from bringing vehicles (cars, motorbikes) to the school
area. (Siswa dilarang membawa kendaraan pribadi (mobil, motor) ke lingkungan sekolah).
10. Students are prohibited from borrowing other people's vehicles, either from
friends, teachers or employees. (Siswa dilarang meminjam kendaraan orang lain, baik
dari teman, guru maupun karyawan).
11. Students are prohibited from carrying cards or playing gambling on the school
grounds. (Siswa dilarang membawa kartu atau bermain judi di lingkungan sekolah).
12. Students are prohibited from celebrating birthdays in excessive ways such as
tying, taking hostages, throwing dirt or other things that can be detrimental and
against the norm. (Siswa dilarang merayakan ulang tahun dengan cara yang berlebihan
seperti mengikat, menyandera, melempar kotoran atau hal-hal lain yang dapat merugikan
dan tidak sesuai norma).
13. Students are prohibited from forming friendship groups without the permission of
the school. (Siswa dilarang membuat kelompok-kelompok pertemanan tanpa seizin
sekolah).

Self study (Belajar mandiri)


1. Students are prohibited from accessing the online shop site during self-study.
(Siswa dilarang mengakses situs online shop selama belajar mandiri berlangsung).
2. Students are prohibited from leaving the self-study room unless they have notified
and received approval from the tutor. (Siswa dilarang meninggalkan ruang belajar
mandiri kecuali telah memberitahukan dan mendapat persetujuan dari pembina).

55
Parents Handbook

3. Students are prohibited from engaging in non-learning activities during self-study.


The Digital Learning Tools is only for learning activities. (Siswa dilarang melakukan
aktivitas non-belajar selama aktivitas belajar mandiri berlangsung. Penggunaan Alat
Pembelajaran Digital hanya digunakan untuk kegiatan belajar).
4. Students are prohibited from bringing food (rice, fried noodles and the like) and
dormitory cutlery into the study room. (Siswa dilarang membawa makanan berat (nasi,
mie goreng dan sejenisnya) dan peralatan makan asrama ke ruang belajar).
5. Students are prohibited from listening to music from videos and through
loudspeakers during the self-study. (Siswa dilarang mendengarkan musik dari video dan
melalui loudspeaker selama proses belajar mandiri).
6. During self-study, students are not allowed to study in other classrooms without
permission from their respective tutors and the dormitory director. (Selama kegiatan
belajar mandiri siswa tidak diperbolehkan belajar di ruang kelas lain tanpa izin dari Pembina
kelas masing masing dan direktur asrama).

Parent Notification (Pemberitahuan ke orang tua siswa)


A letter of reprimand was made by the school culture coordinator and given to
students and sent to parents via email. The first and second warning letters are given
to students who commit level 3 violations and are accompanied by
sanctions/penalties. A third warning letter is given if a student commits a level 4
violation which means the student is expelled from school. Second and third warning
letters can be given if students repeatedly commit level 3 violations, and can also be
given without going through the first and second warning letter sequences. (Surat
teguran dibuat oleh koordinator budaya sekolah dan diberikan kepada siswa dan dikirimkan
kepada orang tua siswa melalui email. Surat peringatan pertama dan kedua diberikan kepada
siswa yang melakukan pelanggaran level 3 dan disertai dengan sanksi/hukuman. Surat
peringatan ketiga diberikan jika siswa melakukan pelanggaran level 4 yang berarti siswa
tersebut dikeluarkan dari sekolah. Surat peringatan kedua dan ketiga dapat diberikan jika siswa
berulang kali melakukan pelanggaran level 3 dan dapat pula diberikan tanpa melalui urutan
surat peringatan pertama dan kedua).

Parents who are known to clearly support and facilitate violations that are proven to
be committed by their children and even defend against violations committed will
receive a warning letter from the Disciplinary Committee. (Orang tua yang diketahui
secara jelas mendukung dan memfasilitasi pelanggaran yang terbukti dilakukan oleh anaknya
bahkan melakukan pembelaan terhadap pelanggaran yang dilakukan akan mendapatkan surat
peringatan dari Komite Kedisiplinan).

Bullying (Perundungan)
Semesta school strictly prohibits bullying by all members of the Semesta community.
Semesta strictly forbids bullying by students whether on or off campus. all necessary
actions to prevent and follow up on bullying are explained in bullying policy. (Sekolah
Semesta melarang keras perundungan oleh seluruh anggota komunitas Semesta. Semesta
melarang keras perundungan oleh siswa baik di dalam maupun di luar sekolah. Semua tindakan
yang diperlukan untuk mencegah dan menindaklanjuti bullying dijelaskan dalam kebijakan
mengenai bullying).

Search and Seizure (Razia dan penggeledahan)


Semesta school has a right to conduct search and seizure of banned items. Students
may expect random checks of their pockets, backpacks, rooms and lockers. schools
can also check the contents of digital tools to ensure that nothing violates the

56
Parents Handbook

customs, values and norms that apply in schools. (Sekolah Semesta berhak melakukan
penggeledahan dan penyitaan barang terlarang. Pemeriksaan akan dilakukan secara acak
terhadap saku, ransel, kamar, dan loker siswa. Sekolah dapat pula memeriksa isi alat digital
untuk memastikan tidak ada yang melanggar adat istiadat, nilai dan norma yang berlaku di
sekolah).

Cell phones (Telepon genggam/HP)


Students are permitted to carry cell phones to school for the purpose of
communication. Cell phones must be collected by dormitory tutors (for dormitory
students) or school culture coordinator (non dormitory students). Dormitory students
may use the cell phone at specific time as follows: (Siswa diizinkan untuk membawa hp
ke sekolah untuk keperluan komunikasi. Hp harus dikumpulkan ke pembina asrama (untuk siswa
asrama) atau koordinator budaya sekolah (untuk siswa tidak berasrama). Siswa berasrama dapat
menggunakan hp pada jadwal berikut:
● Friday (Jumat) : 16.00 -22.0 WIB
● Saturday (Sabtu) : 05.00 - 22.00 WIB
● Sunday (Minggu) : 05:00 - 19.00 WIB
If students want to use mobile phones outside the specified time, they must bring a
letter of recommendation from the teacher or tutor concerned. (Penggunaan telepon
genggam di luar waktu yang ditentukan, harus membawa surat rekomendasi dari guru atau
pembina yang bersangkutan).

Cell phones that are used outside the specific time or not collected, are subject to
seizure. Cell phones or other electronic devices that the disciplinary staff believes
may have been used to violate school policy may be seized and searched for
evidence in the presence of a witness. Students may be required to provide unlock
codes in order to facilitate such search. Unless it is material to an on-going
disciplinary investigation and third time violation, seized student property may be or
may not be be released to the parents under several conditions as follows:
​(Ponsel yang digunakan di luar waktu tertentu atau tidak dikumpulkan, akan disita. Ponsel atau
perangkat elektronik lainnya yang menurut staf disiplin mungkin telah digunakan untuk
melanggar kebijakan sekolah dapat disita dan digeledah di hadapan saksi. Siswa dapat diminta
untuk memberikan kode buka kunci untuk membuka akses hp tersebut. Kecuali jika merupakan
bahan penyelidikan disipliner yang sedang berlangsung atau bukan pelanggaran ketiga kalinya,
hp siswa yang disita dapat/tidak dapat diserahkan kepada orang tua dengan beberapa
ketentuan sebagai berikut):
- First offence; cell phone confiscated and shall be returned after one month.
(Pelanggaran pertama; Hp disita dan akan dikembalikan setelah satu bulan).
- Second offence; cell phone confiscated and shall be returned after one semester.
(Pelanggaran kedua; Hp disita dan akan dikembalikan setelah satu semester).
- Third offence; cell phone will be auctioned and the money shall be used for
charity program. (Pelanggaran ketiga; telepon genggam akan dilelang dan uangnya akan
digunakan untuk kegiatan sosial).
Student's guardian may retrieve the cell phones with a power of attorney letter from
the student's parents. When not in use, the cell phone must be handed over to the
tutor and stored in a locker at the Dormitory Office. The picker for the mobile phone
from the Tutor has to be the owner, not the borrower. Misuse of cell phones by
non-owners, the responsibility is borne by the perpetrator and the retrieval is carried
out by the parents of the perpetrator. (Pengambilan dapat dilakukan oleh wali siswa yang
membawa surat kuasa dari orang tua siswa. Pada waktu tidak digunakan, telepon genggam

57
Parents Handbook

wajib diserahkan kepada Pembina yang bersangkutan dan di simpan di loker di Dormitory
Office. Pengambil telepon genggam dari Pembina adalah pemilik, bukan peminjam.
Penyalahgunaan telepon genggam oleh bukan pemilik maka tanggung jawab penebusan
ditanggung oleh pelaku dan pengambilan dilakukan oleh orang tua pelaku).

All forms of damage, loss or other things that occur due to student negligence are the
full responsibility of the student and the student has no right to demand
accountability from the dormitory administration. (Segala bentuk kerusakan, kehilangan
atau hal hal yang terjadi diakibatkan karena keteledoran siswa menjadi tanggung jawab siswa
sepenuhnya dan siswa tidak berhak untuk menuntut pertanggungjawaban dari pihak asrama).

Appreciation of positive behavior (Apresiasi tindakan positif)


Every positive action taken by students will receive appreciation based on the criteria
below: (Setiap tindakan positif yang dilakukan siswa akan mendapatkan apresiasi berdasarkan
kriteria di bawah ini):

NO Criteria (Kriteria) Point


1. ● Come early. (Datang di awal waktu).
● Actively answering teacher questions. (Aktif menjawab pertanyaan guru).
● Collect assignments on time. (Mengumpulkan tugas tepat waktu).
● Helping friends who have difficulty studying. (Menolong teman yang mengalami kesulitan
saat belajar).
● Active in discussions. (Aktif dalam diskusi).
● Get the highest quiz score. (Memperoleh nilai kuis tertinggi). 2
● Collect the assigned tasks correctly and fastest. (Mengumpulkan tugas yang diberikan
dengan benar dan tercepat).
● Demonstrates leadership skills in class. (Menunjukkan jiwa kepemimpinan saat di dalam
kelas).
● Participate in extra/club activities in an orderly manner. (Mengikuti kegiatan ekstra/club
dengan tertib).
● Positive appreciation from subject teachers. (Apresiasi positif dari Guru mata pelajaran)
● Disposing garbage in its place. (Membuang sampah pada tempatnya).
2. ● Helping teachers during lessons. (Membantu guru saat pembelajaran berlangsung)
● Shows good performance during presentations. (Menunjukkan performa yang bagus saat 3
presentasi).
● Demonstrate discipline and responsibility. (Menunjukkan sikap disiplin dan bertanggung
jawab).
3. Demonstrate positive characters when learning (good sitting position, showing
enthusiasm for learning, participating in teaching and learning activities in an orderly 4
manner and respecting others). (Menunjukkan karakter-karakter positif saat pembelajaran
(Posisi duduk yang baik, menunjukkan sikap semangat belajar, mengikuti KBM dengan tertib dan
menghormati sesama).

Improper conduct warning-red card (Peringatan terhadap tindakan tidak


terpuji-kartu merah)
Any inappropriate actions carried out by students both inside and outside the
classroom will receive a warning in the form of a red card which can be given by
teachers, staff and dormitory tutors. This red card record will be stored on edunav
and can be accessed by parents of students. The following is a list of actions that
can be given a red card: (Setiap tindakan tidak patut dilakukan oleh siswa baik di dalam kelas
maupun di luar kelas akan mendapatkan peringatan dalam bentuk kartu merah yang dapat
diberikan oleh guru, staf dan pembina asrama. Catatan kartu merah ini akan tersimpan di
edunav dan dapat diakses oleh orang tua siswa. Berikut ini merupakan daftar tindakan yang
dapat diberikan kartu merah):

58
Parents Handbook

NO Criteria (Kriteria) Point


● Abusing permissions. (Menyalahgunakan perizinan).
● Late for class. (Terlambat masuk kelas).
1. ● Do not bring study equipment. (Tidak membawa perlengkapan belajar).
● Leaving class hours without permission before class time is over. (Meninggalkan jam
pelajaran tanpa izin sebelum waktu pelajaran usai).
● Does not take part in additional compulsory learning activities. (Tidak mengikuti
kegiatan pelajaran tambahan yang bersifat wajib).
● Sleeping in class when teaching and learning activities take place. (Tidur di dalam
kelas waktu kegiatan belajar mengajar berlangsung).
● Not attending class or not attending class without permission. (If in one day,
-2
students do not enter class without permission for 4 hours or more, then it is
considered a type of level 2 violation). (Tidak masuk kelas atau tidak mengikuti pelajaran
tanpa izin. (Jika dalam satu hari, siswa tidak masuk kelas tanpa izin sebanyak 4 jam pelajaran
atau lebih, maka dianggap sebagai jenis pelanggaran level 2)).
● Disposing of trash in the wrong place. (Membuang sampah tidak pada tempatnya).
● Bring cutlery into class. (Membawa peralatan makan ke dalam kelas).
● Not doing assignments. (Tidak mengerjakan tugas).
● Bring food / eat in the classroom. (Membawa makanan/ makan di ruang kelas).
● Disturbing the learning process (disturbing friends, making noise in class).
(Mengganggu proses belajar (mengganggu teman, ribut di kelas)).
● Un-enrolling the digital learning tool without school permission. (Melepas setting enroll
alat pembelajaran digital tanpa izin dari sekolah).
● Carrying a mobile phone, using a music player and the like while teaching and
learning activities are in progress. (Membawa telepon genggam, menggunakan alat
pemutar musik dan sejenisnya pada waktu kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung).
● Bringing prohibited electronic items to school. (Membawa barang elektronik yang dilarang
ke sekolah).
● Cheating and telling lies. (Menyontek dan berkata bohong).
● Wearing accessories that are not allowed by the school (bracelets, necklaces, rings
and precious jewelry). (Memakai aksesoris yang tidak diperkenankan oleh sekolah (gelang,
kalung, cincin dan perhiasan berharga)).
● For boys: Long hair, dyed hair, mustache, beard, or other things that don't comply
with school regulations. For female students: Hair is dyed. (Untuk siswa putra: Rambut
gondrong, dicat, berkumis, berjambang, berjenggot, atau yang tidak sesuai dengan ketentuan
sekolah. Untuk siswa putri: Rambut dicat).
-3
● Proven dating while being a student and/or still under the responsibility of the
2. school. (Terbukti berpacaran selama menjadi siswa dan/ atau masih dalam tanggung jawab
sekolah).
● Does not use school uniform/attributes in full. (Tidak menggunakan seragam/atribut
sekolah dengan lengkap).
● Use harsh words to the teacher. (Berkata kasar kepada guru).
● Rude to friends. (Berkata kasar kepada teman).
● Long or painted nails. (Kuku panjang atau dicat).
● Doing verbal bullying. (Melakukan verbal bullying).
● Forge the writings and signatures of parents, teachers, coaches, employees for
personal gain. (Memalsukan tulisan dan tanda tangan Orangtua, Guru, Pembina, Karyawan
untuk kepentingan pribadi).
● Entering and/or using a restricted room without permission. (Masuk dan/atau
menggunakan ruangan terlarang tanpa izin).

● Fighting both individually and in groups inside the school and outside the school.
(Berkelahi baik sendiri maupun berkelompok di dalam maupun di luar sekolah).
● Taking the property of others such as stealing, extortion, and plundering. (Mengambil
hak milik orang lain seperti mencuri, memeras, dan merampas). -25
● Bring spray paint, firecrackers, playing cards and/or pornographic things (VCD,
photos, soft files, pictures, comics, diskettes, posters, magazines, books, etc.).
(Membawa cat semprot, petasan, kartu gaple, remi dan atau hal yang berbau porno (VCD, foto,
3. soft file, gambar, komik, disket,poster, majalah, buku, dsb)).
● Smoke. (Merokok)

59
Parents Handbook

● Defamation of teachers, employees, management staff and alma mater.


(Mencemarkan nama baik guru, karyawan, staf manajemen maupun almamater).
● Defamation of friends. (Mencemarkan nama baik teman).
● Gamble. (Berjudi).
● Damaging school property/inventory either intentionally or unintentionally. (Merusak
properti/barang inventaris sekolah baik secara sengaja ataupun tidak sengaja).
● Doodle on the school walls. (Mencorat-coret tembok sekolah).

Follow up and offence consequence (Pemberian konsekuensi pelanggaran)

Offense Level Offense Follow up Disciplinary


(Level Pelanggaran) (Pelanggaran) (Penanganan) Options
(Pilihan Tindakan
Disiplin)

Level 1: Violations that ● Abusing permissions. ● Teachers/staff who ● Verbal


disrupt class (Menyalahgunakan perizinan). witness violations reprimand.
operations/order ● Late for class. (Terlambat report it to the SC (Teguran lisan).
(Level 1: Pelanggaran yang masuk kelas). coordinator. (Guru/staf ● Apologies to the
mengganggu ● Do not bring study yang menyaksikan aggrieved party
operasional/ketertiban kelas) equipment. (Tidak membawa pelanggaran (Permintaan maaf
perlengkapan belajar). melaporkannya ke ke pihak yang
Student behavior that ● Leaving class hours without koordinator SC). dirugikan).
interferes with the teaching permission before class time ● The SC coordinator ● Change seats.
and learning process or is over. (Meninggalkan jam held a meeting with (Pindah tempat
disrupts class/school pelajaran tanpa izin sebelum the homeroom duduk).
order. This type of offense waktu pelajaran usai). teacher. (Koordinator ● Cleaning
is handled by the ● Does not take part in SC mengadakan classrooms,
teacher/staff who additional compulsory pertemuan dengan wali courtyards, etc.
learning activities. (Tidak kelas). (Membersihkan
witnessed it. If a student
mengikuti kegiatan pelajaran ● Subject teachers and ruang kelas,
commits the same offense halaman, dll)
tambahan yang bersifat wajib). homeroom teachers
up to 3 times, then the ● Can't come
● Sleeping in class when get information
type of offense will home early from
teaching and learning about the actions
increase to level 2. school. (Tidak
activities take place. (Tidur di taken by the school.
Incidents and disciplinary boleh pulang cepat
dalam kelas waktu kegiatan (Guru mata pelajaran
actions need to be belajar mengajar berlangsung). dan wali kelas dari sekolah).
recorded by the SC ● Not attending class or not mendapatkan ● Contact parents.
coordinator. attending class without keterangan mengenai (Menghubungi
permission. (If in one day, tindakan yang diambil orang tua)
(Perilaku siswa yang oleh sekolah). ● Moved to a
students do not enter class
mengganggu jalannya proses ● Written reports special class.
without permission for 4
belajar mengajar atau regarding violations (Dipindahkan ke
mengganggu ketertiban hours or more, then it is
are sent to parents of kelas khusus).
kelas/sekolah. Pelanggaran considered a type of level 2
students in writing. ● Sent to the
jenis ini ditangani oleh violation). (Tidak masuk kelas
(Laporan tertulis counselor.
guru/staf yang atau tidak mengikuti pelajaran
mengenai pelanggaran (Dikirim ke
menyaksikannya. Jika siswa tanpa izin. (Jika dalam satu hari,
dikirimkan kepada orang konselor).
melakukan pelanggaran yang siswa tidak masuk kelas tanpa
tua siswa secara ● Reminded again
sama hingga 3 kali,, maka jenis izin sebanyak 4 jam pelajaran
tertulis). about the
pelanggarannya akan naik atau lebih, maka dianggap
menjadi level 2. Kejadian dan sebagai jenis pelanggaran level student contract.
tindakan disiplin perlu dicatat 2)). (Diingatkan kembali
oleh koordinator SC). ● Disposing of trash in the mengenai kontrak
wrong place. (Membuang siswa).
sampah tidak pada tempatnya). ● Sent to
● Bring cutlery into class. homeroom
(Membawa peralatan makan ke teacher to be
dalam kelas). fostered. (Dikirim

60
Parents Handbook

● Not doing assignments. ke wali kelas untuk


(Tidak mengerjakan tugas). dibina).
● Bring food / eat in the
classroom. (Membawa
makanan/ makan di ruang kelas).
● Disturbing the learning
process (disturbing friends,
making noise in class).
(Mengganggu proses belajar
(mengganggu teman, ribut di
kelas)).

Level 2: Actions that ● Committing a level 1 offense ● Staff/teachers who ● SC Coordinator


disrupt the learning repeatedly. (Melakukan suatu witnessed can use
environment/atmosphere pelanggaran level 1 yang intervened/stopped enforcement at
in schools in general berulang-ulang). student behavior and level 1.
(Level 2: Tindakan yang ● Committed multiple level 1 reported it to the SC (Koordinator SC
mengganggu offenses. (Melakukan beberapa coordinator for dapat
lingkungan/suasana belajar di pelanggaran level 1). imposing sanctions menggunakan
sekolah secara umum) ● Failure to carry out the penindakan di level
and recording
1).
penalty given for a level 1 incidents. (Staf/guru
Actions that are often ● Confiscation of
offense. (Tidak melaksanakan yang menyaksikan
repeated and need serious hukuman yang diberikan untuk
property.
mengintervensi/menghe
handling, disrupt the pelanggaran level 1). ntikan perbuatan siswa
(Penyitaan barang).
learning ● Un-enrolling the digital dan melaporkannya ke ● Extra class.
atmosphere/climate at koordinator SC untuk (Kelas tambahan).
learning tool without school
school, but do not directly pemberian sanksi dan ● Reduction and
permission. (Melepas setting
impact the health and pencatatan kejadian). or cancellation of
enroll alat pembelajaran digital
safety of other people. tanpa izin dari sekolah). ● The SC coordinator grade.
Usually this level is the ● Carrying a mobile phone, met with the (Pengurangan dan
students/actors and atau pembatalan
result of a continuous using a music player and the
teachers/staff who nilai).
repetition of level 1 like while teaching and ● Written
offenses so that it requires learning activities are in witnessed it.
(Koordinator SC reprimand.
intervention from a progress. (Membawa telepon (Teguran tertulis).
bertemu dengan
counselor or principal genggam, menggunakan alat ● Study in a
siswa/pelaku dan
because disciplinary action pemutar musik dan sejenisnya
guru/staf yang special place.
at level 1 cannot stop pada waktu kegiatan belajar
menyaksikan). (Belajar di tempat
mengajar sedang berlangsung).
these offenses. The ● The teacher who khusus).
handling of offenses is ● Bringing prohibited ● Detention.
witnessed and the
carried out by the SC electronic items to school. (Detensi).
homeroom teacher
(Membawa barang elektronik
coordinator. received information ● Suspension
yang dilarang ke sekolah).
about the inside school.
Perbuatan yang sering ● Cheating and telling lies.
disciplinary action (Keluar dari kelas).
berulang dan perlu (Menyontek dan berkata
bohong). taken by the SC ● Gets a score of 0
penanganan yang serius, (specifically for
mengganggu suasana/iklim ● Wearing accessories that are coordinator. (Guru
not allowed by the school yang menyaksikan dan cases of
belajar di sekolah, namun tidak
secara langsung berdampak (bracelets, necklaces, rings wali kelas mendapat cheating).
pada kesehatan dan informasi mengenai Mendapat nilai 0
and precious jewelry). tindakan pendisiplinan (khusus untuk
keselamatan orang lain. (Memakai aksesoris yang tidak
Biasanya pelanggan level ini yang diambil oleh kasus menyontek)
diperkenankan oleh sekolah
merupakan hasil dari koordinator SC). ● Perform
(gelang, kalung, cincin dan
perulangan terus menerus ● Parents of students community
perhiasan berharga)).
pelanggaran level 1 sehingga get an official letter service inside
membutuhkan intervensi dari
● For boys: Long hair, dyed
notification of this the school or
konselor atau kepala sekolah hair, mustache, beard, or
incident.(Orang tua outside the
karena tindakan disiplin di level other things that don't
siswa mendapatkan school.
1 tidak bisa menghentikan comply with school surat resmi (Melakukan
pelanggaran ini. Penanganan regulations. For female pemberitahuan kejadian pelayanan
pelanggaran dilakukan oleh students: Hair is dyed. (Untuk ini). masyarakat
koordinator SC. siswa putra: Rambut gondrong, (community

61
Parents Handbook

dicat, berkumis, berjambang, service) di dalam


berjenggot, atau yang tidak sekolah atau luar
sesuai dengan ketentuan sekolah).
sekolah. Untuk siswa putri: ● Couldn't go
Rambut dicat). home on
● Proven dating while being a weekends or
student and/or still under the was delayed for
responsibility of the school. a while. (Tidak
(Terbukti berpacaran selama bisa pulang pada
menjadi siswa dan/ atau masih akhir minggu atau
dalam tanggung jawab sekolah). kepulangan
● Does not use school tertunda beberapa
uniform/attributes in full. saat).
(Tidak menggunakan
seragam/atribut sekolah dengan
lengkap).
● Use harsh words to the
teacher. (Berkata kasar kepada
guru).
● Rude to friends. (Berkata kasar
kepada teman).
● Long or painted nails. (Kuku
panjang atau dicat).
● Doing verbal bullying.
(Melakukan verbal bullying).
● Forge the writings and
signatures of parents,
teachers, coaches,
employees for personal gain.
(Memalsukan tulisan dan tanda
tangan Orangtua, Guru,
Pembina, Karyawan untuk
kepentingan pribadi).
● Entering and/or using a
restricted room without
permission. (Masuk dan/atau
menggunakan ruangan terlarang
tanpa izin).

Level 3: Actions against ● Repeated violations of levels ● Intervention from ● Warning letter.
people/things that do not 1 and 2. (Berkali-kali melakukan teachers/staff who (Diberikan surat
harm others/do little to pelanggaran level 1 dan 2). witnessed. (Intervensi peringatan).
damage property. ● Committed multiple level 2 dari guru/staf yang ● The SC
(Level 3: Tindakan terhadap offenses. (Melakukan beberapa menyaksikan). Coordinator
orang/barang yang tidak pelanggaran level 2). ● The parties involved could use
membahayakan orang ● Fighting both individually were dissolved. (Para enforcement at
lain/tidak terlalu merusak and in groups inside the pihak yang terlibat levels 1 and 2.
properti). school and outside the dibubarkan). (Koordinator SC
school. (Berkelahi baik sendiri ● The coordinator dapat
Unpleasant acts collects evidence menggunakan
maupun berkelompok di dalam
committed to people or maupun di luar sekolah). from witnesses and penindakan di level
property but not ● Taking the property of others victims. (Koordinator
1 dan 2).
endangering the such as stealing, extortion, mengumpulkan bukti ● Sent home at
health/safety of persons or and plundering. (Mengambil dari saksi dan korban). that day.
not causing major hak milik orang lain seperti ● Calling the (Dipulangkan di hari
loss/damage to school mencuri, memeras, dan tersebut).
perpetrators for
property. These actions merampas). examination and ● Suspension
can be categorized as ● Bring spray paint, filling out the BAP. outside school
criminal acts and can also firecrackers, playing cards (Pemanggilan pelaku for a few days.
be brought to local law and/or pornographic things untuk pemeriksaan dan (Skorsing selama
(VCD, photos, soft files, mengisi BAP). beberapa hari).

62
Parents Handbook

enforcement at any time, pictures, comics, diskettes, ● Delegating decisions ● Referred to a


but can still be handled by posters, magazines, books, on all information psychologist.
the disciplinary mechanism etc.). (Membawa cat semprot, and documents to (Dirujukkan ke
at school and petasan, kartu gaple, remi dan the school discipline psikolog).
Determination of atau hal yang berbau porno committee/managem ● Pay
disciplinary action based (VCD,foto, soft file, gambar, fines/damage
ent. (Melimpahkan
komik, disket,poster, majalah,
on the results of the keputusan semua replacement
buku, dsb)).
committee deliberations. keterangan dan costs. (Membayar
● Smoke. (Merokok) dokumen kepada komite
(Perbuatan tidak denda/biaya
● Defamation of teachers, disiplin/manajemen penggantian
menyenangkan yang dilakukan
pada orang atau employees, management sekolah). kerusakan).
barang/properti namun tidak staff and alma mater. ● School management ● School will help
membahayakan (Mencemarkan nama baik guru, consulted to decide to find another
kesehatan/keselamatan orang karyawan, staf manajemen
on the status of the school. (Dicarikan
atau tidak menimbulkan maupun almamater).
perpetrator. sekolah yang lain).
kerugian/kerusakan besar pada ● Defamation of friends.
properti di sekolah. Perbuatan (Mencemarkan nama baik
(Manajemen sekolah ● Reported to law
bermusyawarah untuk enforcement.
ini dapat dikategorikan sebagai teman).
memutuskan status (Dilaporkan ke
tindakan kriminal dan ● Gamble. (Berjudi). pelaku). penegak hukum).
sewaktu-waktu dapat pula ● Damaging school
dibawa ke penegak hukum ● Calling parents of
property/inventory either students via school
setempat, tetapi masih dapat
intentionally or telephone, WA,
ditangani oleh mekanisme
pendisiplinan di sekolah. unintentionally. (Merusak school's official
Penentuan tindakan properti/barang inventaris
email. (Pemanggilan
pendisiplinan berdasarkan hasil sekolah baik secara sengaja
orang tua siswa melalui
musyawarah komite). ataupun tidak sengaja).
telepon sekolah, WA,
● Doodle on the school walls.
email resmi sekolah).
(Mencorat-coret tembok
sekolah).

Level 4: Actions that ● Using, storing, and or ● Intervention from ● Sent back to
endanger distributing liquor and/or teachers/staff who parents.
people/damage/destroy illicit and illegal drugs witnessed. (Intervensi (Dikembalikan ke
other people's/school (NAPZA). (Menggunakan, dari guru/staf yang orang tua).
property. menyimpan, dan atau menyaksikan). ● Reported to law
(Level 4: Tindakan yang mengedarkan minuman keras ● The parties involved enforcement.
membahayakan dan / atau obat terlarang were dissolved. (Para (Dilaporkan ke
orang/merusak/menghilangkan (NAPZA)). pihak yang terlibat penegak hukum).
barang milik orang ● Bring dangerous sharp dibubarkan).
lain/sekolah). weapons and firearms into ● The coordinator
school premises (Membawa collects evidence
Actions that are senjata tajam yang berbahaya from witnesses and
categorized as dangerous dan senjata api ke lingkungan victims. (Koordinator
acts against people and sekolah). mengumpulkan bukti
property that pose a threat ● Commit immoral acts and or dari saksi dan korban).
to safety and direct sexual harassment. ● Calling the
damage to people and (Melakukan tindakan asusila dan perpetrators for
property. These acts are atau pelecehan seksual). examination and
generally categorized as ● Physical bully. (Bully secara filling out the BAP.
criminal acts and require fisik). (Pemanggilan pelaku
the intervention of school ● Threats to harm physically. untuk pemeriksaan dan
(Ancaman untuk menyakiti mengisi BAP).
management and can be
secara fisik). ● Delegating decisions
brought directly to law
● Commit a criminal act that is on all information
enforcement officials as
processed by the court. and documents to
disciplinary action usually
(Melakukan tindakan kriminal the school
does not resolve the yang diproses oleh pengadilan). committee/managem
situation created by
ent. (Melimpahkan
misconduct at this level.
keputusan semua
(Perbuatan yang dikategorikan keterangan dan
sebagai tindakan berbahaya dokumen kepada

63
Parents Handbook

terhadap orang dan properti komite/manajemen


yang menimbulkan ancaman sekolah).
keselamatan dan kerusakan ● School management
langsung kepada orang dan consulted to decide
barang. Tindakan ini secara on the status of the
umum dikategorikan sebagai
perpetrator.
tindakan kriminal dan
(Manajemen sekolah
membutuhkan intervensi
bermusyawarah untuk
manajemen sekolah dan dapat
memutuskan status
dibawa ke aparat penegak
pelaku).
hukum secara langsung karena
tindakan pendisiplinan ● Calling parents of
biasanya tidak bisa mengatasi students via school
situasi yang ditimbulkan oleh telephone, WA,
pelanggaran di level ini). school's official
email. (Pemanggilan
orang tua siswa melalui
telepon sekolah, WA,
email resmi sekolah).

Procedure for Handling Level 1 and 2 offenses (Prosedur Penanganan


Pelanggaran Siswa Level 1 dan 2)

Procedure for Handling Level 3 offenses (Prosedur Penanganan


Pelanggaran Siswa Level 3)

64
Parents Handbook

Expulsion Policy
(Kebijakan Pengembalian Siswa ke Orang Tua)

Purpose (Tujuan)
The purpose of this policy is to define the roles, responsibilities, and procedures
involved in the expulsion of a student from the school. This policy is to be invoked as
a last resort when other disciplinary attempts have failed. (Tujuan dari kebijakan ini
adalah untuk menentukan peran, tanggung jawab, dan prosedur yang terlibat dalam
pengeluaran siswa dari sekolah. Kebijakan ini harus diterapkan sebagai upaya terakhir ketika
upaya pendisiplinan lainnya gagal).

Grounds for Expulsion (Landasan untuk pengembalian siswa ke orang


tua)
According to Semesta Discipline Policy, Students may be expelled from school for
the following reasons:
Menurut Kebijakan Disiplin Semesta, Siswa dapat dikeluarkan dari sekolah karena alasan
sebagai berikut:
a. Possession, use, or distribution of illegal drugs or alcohol on school premises or at
school-sponsored events. (Kepemilikan, penggunaan, atau pendistribusian obat-obatan
terlarang atau alkohol di lingkungan sekolah atau di acara yang disponsori sekolah).
b. Possession or use of firearms, sharp weapons, or other dangerous objects on
school premises or at school-sponsored events. (Kepemilikan atau penggunaan
senjata api, senjata tajam, atau benda berbahaya lainnya di lingkungan sekolah atau di acara
yang disponsori sekolah).
c. Assault, battery, or physical violence against another student, faculty member, or
school employee. (Penyerangan, penyerangan, atau kekerasan fisik terhadap siswa lain,
anggota fakultas, atau karyawan sekolah).
d. Sexual misconduct, including sexual assault or harassment. (Pelanggaran asusila,
termasuk penyerangan atau pelecehan seksual).
e. Repeated or severe violation of school rules or policies. (Pelanggaran berat atau
pelanggaran berulang kali terjadi terhadap aturan atau kebijakan sekolah).
f. Commit a criminal act that is processed by the court. (Melakukan tindak pidana yang
diproses oleh pengadilan).
g. Other behavior that seriously disrupts the educational environment or poses a
danger to the safety of others. (Perilaku lain yang sangat mengganggu lingkungan
pendidikan atau membahayakan keselamatan orang lain).

Expulsion Process (Proses pengembalian ke orang tua siswa)


a. Notification: The school culture coordinator shall provide written notice to the
student and their parents or guardians of the intention to consider expulsion. The
notice shall state the reason for the proposed expulsion and the date, time, and
location of the expulsion hearing. (Pemberitahuan: Koordinator budaya sekolah harus
memberikan pemberitahuan tertulis kepada siswa dan orang tua atau wali mengenai untuk
kemungkinan pengembalian siswa ke mereka. Pemberitahuan harus menyatakan alasan dan
tanggal, jam, dan lokasi sidang disiplin ini).
b. Expulsion Hearing: The student and their parents or guardians shall be given an
opportunity to attend an expulsion hearing before a panel of the disciplinary

65
Parents Handbook

committee. The panel shall hear evidence and testimony from the student,
witnesses, and school officials, and shall make a determination as to whether
expulsion is warranted. (Sidang disiplin: Siswa dan orang tua atau wali akan diberi
kesempatan untuk menghadiri sidang di hadapan panel komite disiplin. Panel akan
mendengar bukti dan kesaksian dari siswa, saksi, dan pejabat sekolah, dan akan membuat
keputusan apakah pemecatan diperlukan).
c. Decision: If the panel determines that expulsion is warranted, the student shall be
immediately expelled from school. The decision shall be provided in writing to the
student and their parents or guardians within three business days. (Keputusan: Jika
majelis memutuskan bahwa perlu dikeluarkan, siswa tersebut harus segera dikeluarkan dari
sekolah. Keputusan harus diberikan secara tertulis kepada siswa dan orang tua atau wali
mereka dalam waktu tiga hari kerja).

Confidentiality (Kerahasiaan)
All proceedings related to student expulsion shall be confidential, except as required
by law. The school shall take all reasonable steps to protect the privacy of the student
and their family throughout the expulsion process. (Semua proses yang berkaitan dengan
pengusiran siswa harus dirahasiakan, kecuali sebagaimana diharuskan oleh hukum. Sekolah
harus mengambil semua langkah yang wajar untuk melindungi privasi siswa dan keluarganya
selama proses pengembalian siswa ke orang tua).

66
Parents Handbook

Bullying Policy
(Kebijakan Mengenai Perundungan)

Definition (Definisi)
Bullying is the use of force, coercion, hurtful teasing or threat, to abuse, aggressively
dominate or intimidate. In order to be considered bullying, the behavior must be
aggressive and include:
(Perundungan adalah penggunaan kekuatan, pemaksaan, ejekan atau ancaman yang
menyakitkan, untuk menyalahgunakan, mendominasi atau mengintimidasi secara agresif. Agar
dianggap sebagai intimidasi, perilaku tersebut harus agresif dan meliputi):
● An imbalance of power: Persons who bully use their power—such as physical
strength, access to embarrassing information, or popularity—to control or harm
others. Power imbalances can change over time and in different situations, even if
they involve the same people. (Ketidakseimbangan kekuatan: Orang yang menindas
menggunakan kekuatan mereka—seperti kekuatan fisik, akses ke informasi yang
memalukan, atau popularitas—untuk mengendalikan atau menyakiti orang lain.
Ketidakseimbangan kekuatan dapat berubah dalam situasi dan waktu yang berbeda, bahkan
dengan melibatkan orang yang sama).
● Repetition: Bullying behaviors happen more than once or have the potential to
happen more than once. (Perulangan: Perilaku bullying terjadi lebih dari satu kali atau
berpotensi terjadi lebih dari satu kali).

Physical bullying (Perundungan fisik)


Physical bullying includes hitting, kicking, tripping, pinching and pushing or damaging
property. Physical bullying causes both short term and long term damage.
(Perundungan meliputi memukul, menendang, menyandung, mencubit dan mendorong atau
merusak properti. Penindasan fisik menyebabkan kerusakan jangka pendek dan jangka
panjang).

Verbal bullying (Perundungan verbal)


Verbal bullying includes name calling, insults, teasing, intimidation, racist remarks, or
verbal abuse. While verbal bullying can start off harmless, it can escalate to levels
which start affecting the individual target. (Penindasan verbal termasuk menyebut nama,
menghina, menggoda, mengintimidasi, komentar rasis, atau pelecehan verbal. Meskipun
intimidasi verbal dapat dimulai dengan tidak berbahaya, hal itu dapat meningkat ke tingkat yang
mulai mempengaruhi target individu).

Social bullying (Perundungan sosial)


Social bullying, sometimes referred to as covert bullying, is often harder to recognise
and can be carried out behind the bullied person’s back. It is designed to harm
someone’s social reputation and/or cause humiliation. Social bullying can include:
(Intimidasi sosial, terkadang disebut sebagai intimidasi terselubung, seringkali lebih sulit dikenali
dan dapat dilakukan di belakang punggung orang yang diintimidasi. Ini dirancang untuk
merusak reputasi sosial seseorang dan/atau menyebabkan penghinaan. Penindasan sosial
dapat meliputi):
● lying and spreading rumors (berbohong dan menyebarkan gosip).
● negative facial or physical gestures, menacing or contemptuous looks (gestur wajah
atau gestur badan yang mengejek, tatapan yang mengancam atau menghina),
● playing nasty jokes to embarrass and humiliate (memainkan lelucon jahat untuk

67
Parents Handbook

mempermalukan dan mempermalukan).


● mimicking unkindly (menirukan orang lain dengan maksud menghina).
● encouraging others to social exclude someone (mendorong orang lain untuk
mengucilkan seseorang secara sosial).
● damaging someone’s social reputation or social acceptance (merusak reputasi sosial
atau nama baik seseorang).

Cyber bullying (Perundungan dunia maya)


The Cyberbullying Research Centre defines cyber bullying as: Intentional and
repeated harm inflicted through the use of computers, phones, and other electronic
devices. (Cyberbullying Research Center mendefinisikan cyberbullying sebagai: Tindakan
menyakiti yang disengaja dan berulang kali, yang ditimbulkan melalui penggunaan komputer,
telepon, dan perangkat elektronik lainnya).
Cyber bullying can be overt or covert bullying behaviors using digital technologies
including hardware such as computers and smartphones, and software such as
social media, instant messaging, texts, websites and other online platforms. (Intimidasi
dunia maya dapat berupa perilaku intimidasi terbuka atau terselubung menggunakan teknologi
digital termasuk perangkat keras seperti komputer dan smartphone, dan perangkat lunak
seperti media sosial, pesan instan, teks, situs web, dan platform online lainnya).

Cyber bullying can happen at any time. It can be in public or in private and
sometimes only known to the target and the person bullying. Cyber bullying can
include: (Cyber bullying dapat terjadi kapan saja, bisa di depan orang banyak atau secara
tersembunyi dan terkadang hanya diketahui oleh target dan orang yang melakukan bullying.
Penindasan dunia maya dapat meliputi):
● abusive or hurtful texts, emails or posts, images or videos (teks, email atau postingan,
gambar, atau video yang kasar atau menyakitkan)
● deliberately excluding others online (sengaja mengecualikan orang lain secara online).
● nasty gossip or rumors (gosip atau desas-desus yang tidak menyenangkan).
● imitating others online or using their log-in (meniru orang lain secara online atau
menggunakan log-in mereka).

Prevention (Pencegahan)
● The school will provide ongoing education to students, staff, and parents on the
harmful effects of bullying, how to recognize it, and what to do if they witness or
experience it. (Sekolah akan memberikan pendidikan berkelanjutan kepada siswa, staf, dan
orang tua tentang efek berbahaya dari intimidasi, bagaimana mengenalinya, dan apa yang
harus dilakukan jika mereka menyaksikan atau mengalaminya).
● The school will promote a culture of respect, kindness, and inclusion through
various activities and programs. (Sekolah akan mempromosikan budaya yang
menjunjung tinggi hormat, kebaikan, dan inklusi melalui berbagai kegiatan dan program).
● The school will encourage students to report incidents of bullying to a trusted
teacher or non teaching staff and provide multiple reporting channels, including
anonymous reporting. (Sekolah akan mendorong siswa untuk melaporkan insiden
intimidasi kepada guru atau staf terpercaya dan menyediakan berbagai saluran pelaporan,
termasuk pelaporan anonim).

Reporting complaints (Penyampaian keluhan)


All students are strongly encouraged to tell a teacher or tutor if they are being bullied
or if they know/think others are being bullied. They are encouraged to think of this as

68
Parents Handbook

positive behavior and parents are invited to share with the school any reports of
bullying they hear from their child. It is important that the teacher or tutor take any
allegations seriously and report any alleged bullying behavior to the school culture
coordinator. (Semua siswa sangat dianjurkan untuk memberitahu guru atau tutor jika mereka
di bully atau diintimidasi atau jika mereka mengetahui ada siswa yang diintimidasi. Mereka
didorong untuk menganggap hal ini sebagai perilaku positif dan orang tua diajak untuk berbagi
informasi dengan sekolah jika ada laporan bully/intimidasi yang mereka dengar dari anak-anak
mereka. Guru atau tutor harus menanggapi laporan/tuduhan dengan serius dan melaporkan
setiap dugaan perilaku intimidasi kepada koordinator budaya sekolah).

School culture coordinator will then arrange for the matter to be investigated, which
will include discussions with the victim, the alleged bully and any witnesses and an
appropriate strategy will be put in place for dealing with the matter. Parents will be
consulted in the event of repeated or substantial allegations being made. (Koordinator
budaya sekolah ini kemudian akan mengatur langkah penyelidikan masalah ini, yang dimulai
dengan diskusi dengan korban, dugaan intimidasi dan saksi apa pun hingga penentuan strategi
yang tepat akan diterapkan untuk menangani masalah tersebut. Orang tua akan dikonsultasikan
jika ada tuduhan berulang atau substansial yang perlu dicermati).

Bullying can have serious implications for all students in a school. Bullying incidents
can also cause psychological wounds to both victims and perpetrators of bullying, so
schools will handle bullying cases carefully by paying attention to all aspects
surrounding bullying incidents. (Bully dapat menyebabkan implikasi serius baik pada semua
siswa di sekolah. Kejadian bully juga dapat menimbulkan luka psikologi baik pada korban
maupun pelaku bully, sehingga sekolah akan menangani kasus bully dengan berhati-hati
dengan memperhatikan semua aspek yang melingkupi kejadian bully).

Follow up action (Tindak lanjut)


● The school will promptly investigate all reports of bullying and take appropriate
action. (​​Sekolah akan segera menyelidiki semua laporan intimidasi dan mengambil tindakan
yang tepat).
● The school will provide support to students who have been bullied, including
counseling and other resources as needed. (Sekolah akan memberikan dukungan
kepada siswa yang telah diintimidasi, termasuk konseling dan tindakan lainnya sesuai
kebutuhan).
● The school will implement disciplinary actions for students who engage in bullying
behavior, including but not limited to suspension, expulsion, and referral to law
enforcement if appropriate. (Sekolah akan menerapkan tindakan disipliner bagi siswa
yang terlibat dalam perilaku intimidasi, termasuk namun tidak terbatas pada skorsing,
pengusiran, dan dilaporkan ke penegak hukum).
● The school will work with parents of both the victim and the bully to address the
behavior and prevent future incidents. (Sekolah akan bekerja sama dengan orang tua
korban dan orang tua pelaku intimidasi untuk mengatasi perilaku tersebut dan mencegah
berulangnya insiden yang sama di masa mendatang).
● The school will monitor and follow up with both the victim and the bully to ensure
that the bullying has stopped and that there are no further incidents. (Sekolah akan
memantau dan menindaklanjuti korban dan pelaku intimidasi untuk memastikan bahwa
intimidasi telah berhenti dan tidak ada insiden lebih lanjut).

Consequences (Konsekuensi)
Disciplinary action will be administered carefully, based on the severity and

69
Parents Handbook

frequency, ranging from verbal warning up to suspension or expulsion. In addition,


any staff member found to have violated this policy may be subject to disciplinary
action, up to and including termination. (Tindakan pendisiplinan akan diberikan secara
hati-hati, berdasarkan tingkat keparahan dan frekuensi atau perilaku, mulai dari teguran lisan
hingga skorsing atau dipersilakan mencari sekolah lain. Selain itu, staf yang diketahui melanggar
kebijakan ini dapat dikenai tindakan disipliner, termasuk pemutusan hubungan kerja).

70
Parents Handbook

Sexual Harassment Policy


(Kebijakan Mengenai Pelecehan Seksual)

Definition (Definisi)
Sexual harassment refers to any unwelcome sexual advances, requests for sexual
favors, or any other conduct of a sexual nature that interferes with a student's
education, or creates an intimidating, hostile, or offensive environment. (Pelecehan
seksual merupakan semua tindakan seksual yang tidak diinginkan, permintaan bantuan seksual,
atau perilaku lain yang bersifat seksual yang dapat mengganggu fokus siswa pada pendidikan,
atau menciptakan lingkungan yang mengintimidasi, ataupun tidak menyenangkan).

Examples of Sexual Harassment (Contoh pelecehan seksual)


Sexual harassment can take many forms, including but not limited to:
(Pelecehan seksual dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk namun tidak terbatas pada):
● Catcalling: Catcalling is a form of street harassment where someone, usually a
man, whistles, shouts, or makes other unwelcome comments of a sexual nature
towards someone, usually a woman, in a public place. This behavior is often
unwanted and can make the target feel uncomfortable, unsafe, and objectified.
(Catcalling adalah pelecehan yang terjadi ketika seseorang, biasanya laki-laki bersiul,
berteriak atau berkomentar dengan kata-kata yang tidak pantas kepada seseorang, biasanya
wanita, di tempat umum).
● Unwanted physical contact, such as touching, hugging, or kissing. (Kontak fisik yang
tidak diinginkan, seperti sentuhan, pelukan, atau ciuman).
● Making sexual comments or jokes, including through electronic communication.
(Membuat komentar atau lelucon seksual, termasuk melalui komunikasi elektronik).
● Displaying sexually explicit materials, such as images or videos. (Menampilkan
materi seksual eksplisit, seperti gambar atau video).
● Requests for sexual favors, or offers of academic or other benefits in exchange for
sexual favors. (Permintaan bantuan seksual, atau penawaran akademik atau manfaat lain
sebagai imbalan atas bantuan seksual).
● Any other conduct of a sexual nature that is unwanted and offensive. (Perilaku lain
yang bersifat seksual yang tidak diinginkan dan ofensif).

Reporting Sexual Harassment (Pelaporan pelecehan seksual)


Students who believe they have been subjected to sexual harassment or witness
sexual harassment should report it immediately to a teacher, counselor, or school
administrator. Reports can also be made anonymously. (Siswa yang merasa telah
mengalami pelecehan seksual atau menyaksikan pelecehan seksual harus segera
melaporkannya kepada guru, konselor, atau administrator sekolah. Laporan juga dapat dibuat
secara anonim).

Investigation of Sexual Harassment (Penyelidikan pelecehan seksual)


The school will investigate all reports of sexual harassment promptly and thoroughly.
The investigation will be conducted in a manner that protects the privacy of the
complainant, the accused, and witnesses. The school will take appropriate action to
prevent further harassment and to provide remedies for the victim. (Sekolah akan
menyelidiki semua laporan pelecehan seksual secara cepat dan menyeluruh. Penyelidikan akan
dilakukan dengan cara yang melindungi privasi pengadu, tertuduh dan saksi. Sekolah akan

71
Parents Handbook

mengambil tindakan yang tepat untuk mencegah pelecehan lebih lanjut dan memberikan
pemulihan bagi korban).

Consequences of Sexual Harassment (Konsekuensi pelecehan seksual)


Sexual harassment is a violation of school policy and will not be tolerated. Any
student found to have engaged in sexual harassment will be subject to disciplinary
action, up to and including suspension or expulsion. (Sekolah akan menyelidiki semua
laporan pelecehan seksual dengan segera dan menyeluruh. Penyelidikan akan dilakukan
dengan cara yang melindungi privasi pengadu, terdakwa, dan saksi. Sekolah akan mengambil
tindakan yang tepat untuk mencegah pelecehan lebih lanjut dan memberikan pemulihan bagi
korban).

Retaliation (Pembalasan)
Retaliation against any student who reports sexual harassment or participates in an
investigation of sexual harassment is strictly prohibited and will result in disciplinary
action. (Siswa dilarang keras melakukan pembalasan terhadap siswa yang melaporkan
pelecehan seksual atau ikut-ikutan menyelidiki pelecehan seksual, jika melanggar akan diberikan
tindakan disipliner).

Prevention of Sexual Harassment (Pencegahan pelecehan seksual)


The school will provide education and training to students, teachers, and staff on the
prevention of sexual harassment. The school will also take steps to ensure that
students understand the importance of respecting the rights and dignity of others and
that sexual harassment is not acceptable. (Sekolah akan memberikan pendidikan dan
pelatihan kepada siswa, guru, dan staf tentang pencegahan pelecehan seksual. Sekolah juga
akan mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa siswa memahami pentingnya
menghormati hak dan martabat orang lain dan bahwa pelecehan seksual tidak dapat diterima).

We are committed to creating a safe and respectful learning environment for all
students. Any violation of this sexual harassment policy will be taken seriously and
dealt with promptly and appropriately. (Kami berkomitmen untuk menciptakan lingkungan
belajar yang aman dan terhormat bagi semua siswa. Setiap pelanggaran terhadap kebijakan
pelecehan seksual ini akan ditanggapi dengan serius dan ditangani dengan segera dan tepat).

72
Parents Handbook

Grievance Policy
(Kebijakan Pengaduan)

Definition (Definisi)
A grievance is a complaint or concern expressed by a parent or guardian regarding
an action or decision that affects them directly or indirectly. (Pengaduan adalah keluhan
atau kekhawatiran yang diungkapkan oleh orang tua atau wali mengenai tindakan atau
keputusan yang mempengaruhi mereka secara langsung atau tidak langsung).

Policy (Kebijakan)
This policy applies to all parents or guardians of students enrolled in the school in
addressing possible complaints or grievances. (Kebijakan ini berlaku untuk semua orang
tua atau wali siswa yang terdaftar di sekolah dalam menangani kemungkinan keluhan atau
pengaduan).

Procedure (Prosedur)
1. Informal resolution: The school encourages all parents or guardians to resolve their
grievances informally as soon as possible. The person with the grievance should
first try to resolve the issue by discussing it with the homeroom teacher. The goal
is to find a solution that is satisfactory to both parties. If the homeroom teacher
could not resolve the issue, she/he will bring it to the attention of school
administration. The issue will be discussed within the management team, and
results will be notified to the homeroom teacher. (Penyelesaian secara informal:
Sekolah mendorong semua orang tua atau wali untuk menyelesaikan keluhan mereka secara
informal sesegera mungkin dengan mendiskusikannya dengan wali kelas. Tujuannya adalah
untuk menemukan solusi yang memuaskan kedua belah pihak. Jika wali kelas tidak dapat
menyelesaikan masalah tersebut, dia akan melaporkannya ke administrasi sekolah. Masalah
tersebut akan dibahas dalam tim manajemen, dan hasilnya akan diberitahukan kepada wali
kelas).

2. Formal Resolution: If an informal resolution is not possible or does not lead to a


satisfactory outcome, the parent or guardian may file a formal complaint in writing.
The complaint should include the following information: (Penyelesaian secara formal:
Jika penyelesaian informal tidak memungkinkan atau tidak memberikan hasil yang
memuaskan, orang tua atau wali dapat mengajukan keluhan resmi secara tertulis. Keluhan
harus mencakup informasi berikut):
● The nature of the grievance (Jenis pengaduan)
● The date(s) and time(s) of the incident(s) (Tanggal dan waktu perkara)
● The name(s) of the individual(s) involved (Nama orang yang terlibat)
● The desired outcome (Hasil yang diinginkan)
The written complaint should be submitted to the principal within 10 working days
of the incident(s) giving rise to the grievance. The principal will acknowledge
receipt of the complaint within 5 working days. (Pengaduan tertulis harus diserahkan
kepada kepala sekolah dalam waktu 10 hari kerja setelah kejadian perkara. Kepala sekolah
akan memberikan tanda terima pengaduan dalam waktu 5 hari kerja).

Investigation (Penyelidikan)
The principal will investigate the complaint promptly and thoroughly. The investigation

73
Parents Handbook

may include interviews with the person filing the complaint, the individual(s) against
whom the complaint is filed, and any witnesses who may have relevant information.
The investigation will be completed within 20 working days of receiving the
complaint. (Kepala sekolah akan menyelidiki pengaduan tersebut dengan segera dan
menyeluruh. Investigasi dapat mencakup pertemuan dengan orang yang mengajukan
pengaduan, individu yang menjadi sasaran pengaduan, dan saksi yang mungkin memiliki
informasi yang relevan. Investigasi akan selesai dalam waktu 20 hari kerja setelah menerima
pengaduan).

Resolution (Penyelesaian)
The principal will provide a written report of the investigation findings and the
decision regarding the grievance within 5 working days of completing the
investigation. The decision will include any actions taken to address the grievance
and the reasons for the decision. (Kepala sekolah akan memberikan laporan tertulis
mengenai temuan investigasi dan keputusannya dalam waktu 5 hari kerja setelah penyelidikan
selesai. Keputusan akan mencakup tindakan yang akan diambil untuk mengatasi keluhan
beserta alasan dibalik keputusan tersebut).

Confidentiality (Kerahasiaan)
All parties involved in the grievance process are expected to maintain confidentiality
to the extent possible. However, the school reserves the right to disclose information
to appropriate parties as required by law. (Semua pihak yang terlibat dalam proses
pengaduan diharapkan untuk menjaga kerahasiaan pengaduan serapat mungkin. Namun,
sekolah berhak untuk mengungkapkan informasi kepada pihak tertentu sebagaimana yang
diwajibkan oleh hukum).

74
Parents Handbook

Medical Administration Policy


(Kebijakan Administrasi Medis)

Purpose (Tujuan)
The purpose of this medical policy is to ensure the safe and accurate administration
of both prescription and over-the-counter medications to students while they are at
school. (Tujuan dari kebijakan medis ini adalah untuk memastikan pemberian obat resep dan
obat bebas yang aman dan akurat kepada siswa selama mereka berada di sekolah).

Policy (Kebijakan)
1. Immunization (Imunisasi)
Parents of students are required to fill out an immunization form at the time of
registration. (Orang tua siswa diwajibkan mengisi form imunisasi pada saat pendaftaran).
2. Self medication (Pengobatan mandiri)
In addition to over-the-counter drugs, students are allowed to bring some
prescribed drugs to school/dormitory, but they need to report it nurse/dormitory
tutors. Some of the prescription drugs that may be taken are: (Selain obat bebas,
siswa diperbolehkan membawa obat-obatan yang diresepkan ke sekolah/asrama, tetapi
semuanya harus dilaporkan ke perawat sekolah/pembina asrama. Beberapa obat resep yang
boleh dibawa adalah):
● Asthma Treatment Medications (obat asthma)
● Anaphylaxis Medications (obat anafilaksis)
● Diabetes Management Medications (obat diabetes)

All of the following conditions must be met in order for students to be authorized
to self-administer the above medications: (Siswa dapat melakukan pengobatan (minum
obat) sendiri untuk gangguan kesehatan di atas dengan beberapa syarat di bawah ini):
● A healthcare practitioner has prescribed the medication for use by the student
and instructed the student in the correct and responsible use of the medication.
(Dokter telah meresepkan obat untuk digunakan oleh siswa dan menginstruksikan siswa
dalam penggunaan obat yang benar dan bertanggung jawab).
● The student has demonstrated to the school nurse the skill and knowledge
necessary to use the medication and any device that is necessary to administer
such medication as prescribed by the health care practitioner. (Siswa mampu
menunjukkan ke perawat sekolah keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk
menggunakan obat dan alat lainnya yang dibutuhkan untuk menggunakan obat tersebut
seperti yang diresepkan oleh dokter).
● The healthcare practitioner s provided the student s/or his/her parents and the
school with a written treatment plan for managing asthma, diabetes, or
anaphylaxis episodes of the student. The plan must be signed and dated by the
student's parent/guardian. (Dokter memberikan keterangan tertulis kepada siswa/atau
orang tuanya dan sekolah mengenai rencana perawatan asma, diabetes, atau anafilaksis
siswa. Rencana tersebut harus ditandatangani dan diberi tanggal oleh orang tua/wali
siswa).
● The student’s parent/guardian has provided the school with a signed statement
acknowledging that, notwithstanding any provision of state law to the contrary,

75
Parents Handbook

the school, its employees and agents are to incur no liability as a result of any
injury arising from such self-administration of medication and the
parent/guardian will indemnify and hold harmless the school (including its
employees and agents) against any claim arising out of such
self-administration of medication. (Orang tua/wali siswa membuat surat pernyataan
bahwa terlepas dari adanya hukum yang menyatakan kebalikannya, sekolah dan semua
karyawannya tidak bertanggung jawab terhadap cedera yang dapat timbul dari
pengobatan mandiri dan orang tua/wali siswa membebaskan sekolah dan semua
karyawannya dari segala tuntutan yang timbul dari pengobatan mandiri ini.

3. Backup Medication (Obat cadangan)


If a student has met the criteria above for self-medicating, the student may store
backup medications and related supplies in the Health Office. Such medications
and supplies are to be stored at temperatures consistent with the manufacturer's
specifications and will be provided to the student as needed. All such backup
medication and supplies shall clearly be labeled with the student's name. The
nurse may refuse to store prescription medications that do not have a proper
doctor or pharmacist’s label showing the student's name and expiration date.
(Apabila siswa telah memenuhi kriteria di atas untuk melakukan pengobatan mandiri, maka
siswa dapat menyimpan obat cadangan dan perbekalan terkait di Ruang Kesehatan.
Obat-obatan dan persediaan tersebut harus disimpan pada suhu yang sesuai dengan
spesifikasi pabrik dan akan diberikan kepada siswa sesuai kebutuhan. Semua obat
cadangan dan perlengkapan tersebut harus diberi label dengan jelas dengan nama siswa.
Perawat dapat menolak untuk menyimpan obat resep yang tidak memiliki label dokter atau
apoteker yang menunjukkan nama siswa dan tanggal kedaluwarsa).

If the student is in need of the backup medication or supplies and the school
nurse and assistant are unavailable, school administrative staff may grant the
student access to their backup medication and supplies. (Jika siswa membutuhkan
obat atau persediaan cadangan dan perawat sekolah serta asisten tidak ada di tempat,
maka staf administrasi sekolah/pembina asrama dapat memberikan siswa akses ke obat dan
persediaan cadangan mereka).

76
Parents Handbook

Tobacco, Alcohol and Drugs Policy


(Kebijakan Mengenai Rokok, Alkohol dan Obat Terlarang)

Definition (Definisi)
● Alcoholic beverage: a beverage with more than zero percent alcohol and includes
wine, beer, fermented, distilled, rectified and fortified beverages. (Minuman
beralkohol: minuman yang mengandung alkohol dengan kadar lebih dari nol persen,
contohnya anggur, bir, serta minuman yang difermentasi, disuling, direkatkan, dan diperkaya
dengan zat tertentu).
● Illicit drugs: steroids and prescription and over the counter medications being
used for an abusive purpose or when they are not used in compliance with the
prescription or directions for use and are not being used to treat a current health
condition of the student. (Obat-obatan terlarang: steroid dan resep serta obat bebas yang
disalahgunakan atau ketika obat tidak digunakan sesuai dengan resep atau petunjuk
penggunaan serta tidak digunakan untuk merawat kondisi kesehatan siswa).
● Illegal drugs: drugs or other controlled substances whose manufacture,
possession, consumption, or sale is prohibited by laws. This includes, but is not
limited to marijuana, cocaine, crack, methamphetamines, etc. (Obat-obatan
terlarang: obat-obatan atau zat terkontrol lainnya yang pembuatan, kepemilikan, konsumsi,
atau penjualannya dilarang oleh hukum. Obat-obatan yang termasuk dalam definisi ini,
namun tidak terbatas pada contoh ini adalah mariyuana, kokain, crack, metamfetamin, dll).
● Mood altering substances: means substances that include, but are not limited
paint, glue,aerosol sprays and similar substances. (Zat pengubah suasana hati: zat
yang termasuk dalam hal ini, namun tidak terbatas pada contoh ini adalah cat, lem,
semprotan aerosol, dan zat lain yang kandungannya serupa).
● Tobacco: substances that include, but are not limited to cigarettes, cigars,
chewing tobacco, dipping tobacco, snuff and similar substances. Electronic
cigarettes and other alternative sources of nicotine are also included. (Tembakau:
zat-zat yang termasuk pada definisi ini tetapi tidak terbatas pada contoh ini antara lain
adalah rokok, cerutu, tembakau kunyah, tembakau celup, tembakau sedot serta zat lain yang
kandungannya sama. Rokok elektronik dan sumber nikotin alternatif lainnya termasuk ke
dalam definisi ini).

Policy (Kebijakan)
Students are not allowed to bring, sell, buy, consume, and use all of the items listed
above inside and outside of the school. Involvement with alcohol beverages can lead
to immediate expulsion. (Siswa tidak diperkenankan membawa, menjual, membeli,
mengkonsumsi dan menggunakan semua barang yang tercantum di atas di dalam dan di luar
sekolah. Keterlibatan dengan minuman beralkohol dapat mengakibatkan siswa dikeluarkan
secara langsung).

77
Parents Handbook

Check-Out Policy
(Kebijakan Check-Out)

General Guidelines (Petunjuk umum)


1. All students are responsible for familiarizing themselves with the Check-Out
Policy. (Semua siswa bertanggung jawab untuk membiasakan diri dengan Kebijakan
Check-Out).
2. It is the student's responsibility to return borrowed items on or before the due
date. (Siswa bertanggung jawab untuk mengembalikan barang yang dipinjam pada atau
sebelum tanggal jatuh tempo).
3. Students must report any issues with borrowed items or lockers to the school
administration promptly. (Siswa harus segera melapor ke administrasi sekolah jika ada
masalah terkait dengan loker atau barang yang dipinjam).
4. Parents or guardians may be contacted if a student fails to return items on time or
repeatedly violates the policy. (Orang tua atau wali akan dihubungi jika siswa gagal
mengembalikan barang tepat waktu atau berulang kali melanggar kebijakan).
5. Persistent non-compliance with the policy may result in disciplinary action.
(Ketidakpatuhan yang terus-menerus terhadap kebijakan dapat mengakibatkan tindakan
disipliner).

Library Books (Buku perpustakaan)


1. Students are allowed to check out a maximum of three books at a time from the
school library. (Siswa diperbolehkan untuk meminjam maksimal tiga buku sekaligus dari
perpustakaan sekolah).
2. The borrowing period for each book is two weeks. (Jangka waktu peminjaman setiap
buku adalah dua minggu).
3. Books can be renewed for an additional two weeks if there are no pending holds
on the book. (Peminjaman buku dapat diperpanjang selama dua minggu tambahan jika
tidak ada siswa lain yang ingin meminjam buku tersebut).
4. Students must present their school ID or library card when checking out books.
(Siswa harus menunjukkan ID sekolah atau kartu perpustakaan pada saat ingin meminjam
buku).
5. Overdue fines will be charged for late returns: Rp. 1.000 per day per book. (Denda
keterlambatan akan dikenakan untuk pengembalian yang terlambat: Rp. 1.000 per hari per
buku).

Lockers (Loker)
1. Each student will be assigned a locker for personal use throughout the academic
year. (Setiap siswa akan diberi loker untuk penggunaan pribadi sepanjang tahun akademik).
2. Students are responsible for keeping their lockers clean and free from any
offensive or prohibited materials. (Siswa bertanggung jawab untuk menjaga loker
mereka bersih dan bebas dari barang yang berbahaya atau dilarang).
3. Lockers are the property of the school and may be subject to random inspections.
(Loker adalah milik sekolah dan sewaktu-waktu dapat diperiksa secara acak).
4. Students must empty their school lockers/dormitory closet and return their keys at
the end of the academic year or upon withdrawal from the school. (Siswa harus
mengosongkan loker di sekolah/lemari asrama dan mengembalikan kunci loker/lemari
mereka pada akhir tahun ajaran atau pada saat lulus atau mengundurkan diri dari sekolah).

78
Parents Handbook

5. Lost locker keys should be reported immediately to the school administration to


arrange for a replacement. (Kunci loker yang hilang harus segera dilaporkan ke
administrasi sekolah untuk mengatur penggantiannya).
6. The key’s replacement or failure to return the locker key will incur a fee of Rp.
50.000. (Penggantian kunci atau tidak mengembalikan kunci loker akan dikenakan biaya
sebesar Rp. 50.000).

Other Borrowed Items (Barang pinjaman lainnya)


1. Students may have access to various classroom materials and equipment, such
as calculators, art supplies, or technology devices. (Siswa dapat memiliki akses ke
berbagai bahan dan peralatan kelas, seperti kalkulator, perlengkapan seni, atau perangkat
teknologi).
2. All borrowed items must be returned in good condition and on time. (Semua barang
yang dipinjam harus dikembalikan dalam keadaan baik dan tepat waktu).
3. Students will be held responsible for any damage or loss of borrowed items. (Siswa
akan bertanggung jawab atas kerusakan atau kehilangan barang yang dipinjam).
4. The borrowing period for classroom materials and equipment may vary based on
the teacher's discretion. (Jangka waktu peminjaman bahan dan peralatan kelas dapat
bervariasi berdasarkan kebijaksanaan guru).

79
Parents Handbook

Eating and Drinking Policy


(Kebijakan Makan dan Minum)

Students should pay attention to their meal schedule and consume healthy food.
Irregular eating and eating foods that contain many additives can cause digestive
disorders. (Siswa harus memperhatikan jadwal makan mereka dan mengkonsumsi makanan
sehat. Pola makan yang tidak teratur dan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung
zat aditif dapat menyebabkan gangguan pencernaan).

Classroom dan AVR (Ruang kelas dan AVR)


Students are forbidden to bring food and eat inside the classroom and AVR. Students
are only allowed to bring water in their own bottles to class and AVR. (Siswa dilarang
membawa makanan dan makan di ruang kelas dan AVR. Siswa hanya diperbolehkan membawa
air putih dalam botol masing-masing ke dalam kelas dan AVR).

Canteen (Kantin)
Students are allowed to buy food and drinks in the canteen during the 15-minute
break and after school. (Students are only allowed to buy food and drinks in the canteen
during the 15-minute break and after school).

Students are not allowed to owe money to the canteen. (Siswa dilarang berhutang ke
kantin).

Dining hall (Ruang makan)


1. The school provides main meals three times a day in the dining hall according to
the following schedule (Sekolah menyediakan makanan utama tiga kali dalam sehari di
dining hall sesuai jadwal sebagai berikut):
● Breakfast (Sarapan): at 05.00-07.00
● Lunch (Makan siang): at 12.35-13.30
● Dinner (Makan malam): at 17.00 – 18.00
2. Students should take food/drinks according to the provisions according to their
line. (Siswa hendaknya mengambil makanan/minuman sesuai ketentuan serta
membudayakan antri).
3. Students are not allowed to take other students' food or other people's food.
(Siswa tidak diperkenankan mengambil jatah makanan siswa lain atau makanan orang lain).
4. Students are not allowed to take cutlery such as plates, bowls, spoons, forks and
glasses out of the kitchen/dining hall. (Siswa tidak diperkenankan membawa keluar alat
makan seperti piring, mangkok, sendok, garpu, dan gelas dari dapur/ruang makan).
5. Eating outside of the main meal hours is permitted until a maximum of 10 pm. If a
student does not finish eating at that hour, the dormitory tutor has the right to take
the food. (Makan di luar jam makan utama diizinkan dilakukan hingga maksimal pukul
22.00. Jika siswa tidak menyelesaikan makannya pada jam tersebut, pembina berhak
mengambil makanannya).

Food order from outside (Pemesanan makanan dari luar sekolah)


1. Ordering food from outside follows the schedule below (Pemesanan makanan dari
luar mengikuti jadwal di bawah ini):
Girls (siswa putri) : maximum order taking at (maksimum pengambilan pada pukul)
19.00

80
Parents Handbook

Boys (siswa putra): maximum order taking at (maksimum pengambilan pada pukul)
21.30
2. Ordering food orders can only be made at the security post and with the approval
of the respective class tutor and collection is carried out accompanied by the
tutor. (Pemesanan makanan pesanan hanya dapat dilakukan di pos satpam dan atas
persetujuan pembina kelas masing-masing dan pengambilan dilakukan dengan didampingi
pembina).
3. Students are only allowed to eat and drink in places determined by the school and
are not allowed to eat and drink in the dormitory rooms and corridors. (Siswa hanya
diperbolehkan makan dan minum ditempat yang telah ditentukan oleh sekolah dan tidak
diperbolehkan makan dan minum di dalam kamar dan koridor asrama).
4. Students should dispose of food/beverage waste in the space provided. (Siswa
hendaknya membuang sampah makanan/minuman pada tempat yang telah disediakan).

81
Parents Handbook

Religious Activity Policy


(Kebijakan Aktivitas Keagamaan)

Policy (Kebijakan)
The school guarantees the students’ right to worship according to their religion and
beliefs. All students have the right to get convenience in carrying out their worship.
(Sekolah menjamin hak siswa untuk beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya
masing-masing. Seluruh siswa berhak untuk mendapatkan kemudahan dalam menjalankan
ibadahnya).

All Muslim students are required to perform the obligatory prayers in congregation at
the obligatory prayer times in the prayer room or prayer room that has been
determined by the dormitory. All students are required to complete all activities at
5:30 p.m. and then get ready to take part in congregational prayers and the Al-Quran
reading program. Every student is required to take part in the commemoration of
religious holidays carried out by the dormitory. All students have their own record of
worship which is monitored by the dormitory tutor and the dormitory director and will
be reported periodically to the homeroom teacher and parents. (Seluruh siswa muslim
diwajibkan mendirikan sholat wajib berjamaah pada waktu shalat wajib di mushola atau tempat
sholat yang telah ditentukan asrama. Seluruh siswa wajib menyelesaikan seluruh kegiatan pukul
17.30 untuk kemudian bersiap mengikuti sholat berjamaah dan program baca al-Quran. Setiap
siswa wajib mengikuti kegiatan peringatan hari besar agama yang dilakukan oleh pihak asrama.
Seluruh siswa memiliki catatan ibadah masing-masing yang dipantau oleh pembina asrama dan
direktur asrama dan akan dilaporkan secara berkala kepada wali kelas dan orang tua siswa).

During the worship activities for Muslims, non-Muslim students are also required to
perform their prayers or remain in the dormitory. Non-Muslim students who wish to
pray outside of school must be accompanied by their families or tutors. (Selama
pelaksanaan kegiatan ibadah bagi yang muslim, siswa non muslim juga diwajibkan melakukan
ibadahnya atau tetap berada di dalam asrama. Siswa non-muslim yang ingin beribadah di luar
sekolah harus didampingi pihak keluarga atau pihak asrama).

82
Parents Handbook

Dormitory Policy
(Kebijakan Asrama)

Dormitory as a part of the school environment has several specific policies that aim to
provide a comfortable and safe environment for residents to study and carry out other
activities. (Asrama sebagai bagian dari kelengkapan sekolah memiliki beberapa kebijakan
khusus yang bertujuan untuk memberikan lingkungan yang nyaman dan aman bagi para
penghuninya untuk belajar dan melakukan kegiatan lainnya).

Personal Belonging (Perlengkapan Pribadi)


● Blanket. (Selimut) ● Bucket. (Ember)
● Maximum 2 medium-sized ● Toiletries. (Peralatan mandi)
containers of clothing. (Pakaian ● Worship paraphernalia. (Peralatan
maksimal 2 kontainer berukuran ibadah)
sedang). ● Maximum 5 pairs of footwear. (Alas
● Folding study table. (Meja belajar kaki maksimal 5 pasang)
lipat) ● school supplies. (Kelengkapan
● Closed laundry basket. (Keranjang sekolah)
laundry yang tertutup) ● Drinking bottle. (Botol minum)
● Personal medicine. (Obat pribadi)
Supporting equipment (Perlengkapan penunjang)
● Musical instrument. (Alat musik)
● Sport equipment. (Peralatan olahraga)
● Health aids for those with special needs. (Alat bantu kesehatan bagi yang berkebutuhan
khusus)

Allowed electronic devices (Barang elektronik yang diizinkan untuk dibawa)


Electronic devices are forbidden except those approved by the school administration.
The approval process for the use of electronic devices is carried out when re-enrolling
into the dormitory by filling out a permit form. Approval can be given after the form is
signed by the dormitory director and acknowledged by the school culture coordinator
and the school principal. (Perangkat elektronik tidak boleh dibawa ke sekolah kecuali yang
sudah mendapat persetujuan oleh administrasi sekolah. Proses persetujuan penggunaan
barang elektronik dilakukan pada saat daftar ulang masuk ke asrama dengan mengisi form
perizinan. Persetujuan dapat diberikan setelah form ditandatangani oleh direktur asrama dengan
diketahui oleh koordinator budaya sekolah dan kepala sekolah).

Violation is deemed to have occurred if: (Pelanggaran dianggap terjadi jika):


a. The content or content of electronic devices contains elements of pornography,
pornography and SARA. (Isi atau konten barang elektronik mengandung unsur pornografi,
pornoaksi dan SARA).
b. Using electronic devices without the knowledge of the dormitory. (Menggunakan
barang elektronik tanpa sepengetahuan pihak asrama).
c. Misusing electronic devices for things that violate the norms. (Menyalahgunakan
barang elektronik untuk hal-hal yang melanggar norma).

The school culture team, homeroom teacher and dormitory have the right to inspect

83
Parents Handbook

and take student electronic devices if their use is against the rules. The process of
inspection, confiscation and follow-up on offense of electronic devices is likened to a
cell phone. (Tim budaya sekolah, wali kelas dan asrama berhak memeriksa dan mengambil
barang elektronik siswa jika penggunaannya tidak sesuai ketentuan. Proses pemeriksaan,
penyitaan serta tindak lanjut pelanggaran barang elektronik disamakan dengan hp).

Every time they return from the holiday (at the end of the school year) students are
required to bring all their belongings home, because there will be a rolling dormitory
and building rehabilitation. Items that are not brought home are not the responsibility
of the dormitory and will be considered as a gift and will then be managed by the
dormitory. (Setiap kepulangan liburan kenaikan kelas (akhir tahun ajaran) siswa diwajibkan
membawa semua barang bawaan pulang ke rumah, karena akan diadakan rolling asrama dan
rehab bangunan. Barang-barang yang tidak dibawa pulang tidak menjadi tanggung jawab
asrama dan akan dianggap dihibahkan dan selanjutnya akan dikelola oleh asrama).

Banned items (Barang yang tidak boleh dibawa ke sekolah/asrama)


1. Sharp weapon (Senjata tajam) 9. Rice cooker (Penanak nasi elektrik)
2. Firearm (Senjata api) 10. Electric and portable stove
3. Tobacco, liquor, and illegal drugs (Kompor elektrik dan kompor
((Rokok, vape (Rokok elektrik), portable)
minuman keras, dan obat-obatan 11. Water heater (Pemanas air)
terlarang). 12. Roll cable (Kabel roll (terminal stop
4. (Novels, comics, and kontak))
non-educational readings 13. Pet (Hewan peliharaan)
because they contain 14. Modem
pornographic, psychopathic, and 15. Televisi
other negative content. (Novel, 16. Mobile playstation
komik, dan bacaan yang tidak bersifat 17. Vehicle (car and motorcycle)
mendidik karena mengandung (Kendaraan (mobil dan sepeda
muatan pornografi, psikopat, dan motor))
muatan negatif lainya). 18. And electronic devices that are
5. Spray paint (Cat semprot) not approved for use (Dan
6. Firecrackers (Petasan) barang-barang elektronik yang tidak
7. Kulkas (Refrigerator) mendapatkan persetujuan
8. Kipas angin non-portable penggunaannya)
(non-portable fan)

Pocket money (Uang saku)


Students are only allowed to hold cash up to a maximum of Rp. 300,000 (three
hundred thousand rupiah) in one week. Money above the specified amount must be
deposited with the dormitory tutor, and can be taken back if there is a need if
deemed necessary. If an amount of money is found that exceeds the nominal
specified in the raid, then the money will be taken and only parents have the right to
collect it directly. Siswa hanya diperbolehkan memegang uang tunai maksimal Rp. 300.000
(tiga ratus ribu rupiah) dalam satu minggu. Uang diatas jumlah yang ditentukan harus dititipkan
kepada Pembina asrama, dan dapat diambil apabila ada keperluan yang sekiranya dianggap
perlu. Jika ditemukan jumlah uang yang melebihi nominal yang ditentukan di dalam razia, maka
uang akan diambil dan hanya orang tua yang berhak mengambilnya secara langsung.

Loss of money caused by student negligence (not entrusted to the dormitory) will be

84
Parents Handbook

the responsibility of the student concerned and the student is not allowed to hold the
dormitory accountable. (Kehilangan uang yang disebabkan oleh keteledoran siswa (tidak
dititipkan pada pihak asrama) akan menjadi tanggung jawab siswa yang bersangkutan dan
siswa tersebut tidak diperkenankan untuk meminta pertanggungjawaban pihak asrama).

Storage (Penyimpanan barang)


School dormitory provides storage areas for students' personal belongings, small
items can be stored in each student's cupboard, while suitcases are placed in the
warehouse, and footwear in the lockers provided in the shoe room. Students are
required to maintain the neatness and order of their belongings, damage and loss of
properties would be student responsibility. (Asrama sekolah menyediakan tempat
penyimpanan barang-barang pribadi siswa, barang-barang kecil dapat disimpan di lemari
masing-masing siswa, sementara koper ditempatkan di gudang, dan alas kaki di loker
disediakan di ruang sepatu. Siswa wajib menjaga kerapian dan ketertiban barang-barangnya
masing-masing, kerusakan dan kehilangan barang menjadi tanggung jawab siswa)

Students are allowed to leave valuable items with the dormitory administrator/tutor.
(Siswa diizinkan untuk menitipkan barang-barang berharga kepada pembina asrama).

The dormitory administration will impose sanctions of confiscation of property after a


maximum of 2 verbal warnings to students who are not disciplined in guarding their
belongings. Students can take back their items after signing the statement letter.
(Pihak asrama akan memberikan sanksi penyitaan barang setelah maksimum 2 kali teguran lisan
kepada siswa yang tidak tertib dalam menjaga barang-barangnya. Siswa dapat mengambil
kembali barangnya setelah menandatangani surat pernyataan).

Packet pickup (Pengambilan Paket)


Dormitory students (Students can receive packets from outside, but they are not
allowed to pick up the packets directly at the security post, so purchases using the
COD method are prohibited. Students must first fill out and sign the packet receipt
form and then may open the packet in the presence of the dormitory director or
tutors. Items that are not allowed to enter the school environment will be stored by
the dormitory until permission is obtained from management and/or will be returned
to parents). (Siswa dapat menerima paket dari luar, namun mereka tidak diperbolehkan
mengambil barangnya secara langsung di pos satpam, sehingga pembelian dengan metode
COD dilarang. Siswa harus mengisi dan menandatangani form penerimaan paket terlebih
dahulu baru kemudian boleh membuka paket dengan disaksikan oleh direktur asrama atau
pembina. Barang-barang yang tidak diperbolehkan untuk masuk ke lingkungan sekolah akan
disimpan oleh pihak asrama sampai mendapatkan izin dari manajemen dan/atau akan
dikembalikan pada orang tua).

The dormitory will not hold the responsibility for the lost and damaged packets. (Paket
hilang dan rusak bukan merupakan tanggung jawab pihak asrama).

Laundry
Semesta school provides laundry for students who live in the dormitory. Each student
has a 5 kg laundry quota in a week, excess laundry allowance will be billed monthly
to parents of students by the laundry. (​​Sekolah Semesta menyediakan laundry untuk siswa
yang tinggal di asrama. Setiap siswa mendapat jatah laundry 5 kg dalam seminggu, kelebihan
laundry akan ditagihkan setiap bulan kepada orang tua siswa oleh pihak laundry).

Students are required to fill out the laundry list according to the clothes put in their

85
Parents Handbook

respective laundry bags, and prohibited from using other students' laundry bags and
leaving laundry bags anywhere. (Siswa wajib mengisi list laundry sesuai dengan pakaian
yang dimasukkan ke kantong laundry masing-masing, dan dilarang menggunakan kantong
laundry siswa lain serta meninggalkan kantong laundry di sembarang tempat).

Students are required to deliver their own laundry to the laundry. Students are
prohibited from throwing their laundry from the 2nd and 3rd floors into the laundry.
(Siswa diwajibkan mengantar sendiri cuciannya ke pihak laundry. Siswa dilarang melempar
cuciannya dari lantai 2 dan 3 ke laundry).

If students find clothes that do not belong to them in the laundry bag, they must be
placed in a special cupboard provided by the dormitory. (Apabila siswa menemukan
pakaian yang bukan merupakan miliknya di kantong laundry, maka pakaian tersebut harus
diletakkan di lemari khusus yang telah disediakan pihak asrama).

Schedule (Jadwal pengumpulan cucian/laundry)


Laundry schedule is at 15.00-17.00. (Waktu pengumpulan laundry adalah pukul 15:00 –
17:00 WIB).

Disclaimer
● All forms of loss, damage and delays or other problems caused by the laundry, are
the responsibility of the laundry and are not the responsibility of the school. (Segala
bentuk kehilangan, kerusakan dan keterlambatan ataupun masalah lain yang disebabkan
oleh pihak laundry merupakan tanggung jawab pihak laundry dan bukan menjadi tanggung
jawab sekolah).
● All forms of loss, damage and delay or other problems caused by the student's
negligence, are the responsibility of the student concerned. If there is loss,
damage, delay or other problems caused by the laundry, the student concerned
must immediately report it to the dormitory. (Segala bentuk kehilangan, kerusakan dan
keterlambatan ataupun masalah lain yang disebabkan oleh keteledoran siswa, menjadi
semuanya itu tanggung jawab siswa yang bersangkutan. Jika ada kehilangan, kerusakan,
keterlambatan ataupun masalah yang lain yang disebabkan oleh pihak laundry, siswa yang
bersangkutan harus segera melaporkan ke pihak asrama).

Weekend activity (Kegiatan di akhir pekan)


All students are required to participate in activities organized by the dormitory. All
students must obey the rules and maintain order during the activity. (Seluruh siswa
wajib berpartisipasi dalam kegiatan yang diadakan oleh pihak asrama. Seluruh siswa wajib
mentaati peraturan dan menjaga ketertiban selama kegiatan berlangsung).

During these activities students are not allowed to use smartphones/Digital Learning
Tools, unless they have obtained permission from the dormitory director. (Selama
kegiatan asrama berlangsung siswa tidak diperbolehkan menggunakan smartphone/Alat
Pembelajaran Digital, kecuali telah mendapatkan izin dari direktur asrama).

Restricted spaces/area (Ruang terbatas)


There are some restricted areas in the dormitory. Students are not allowed to enter
these areas without permission from either tutors or the director of the dormitory.
These areas are dormitory office, quiet room, tutor room, health center and guest
room. (Ada beberapa area terlarang di asrama. Siswa tidak diperbolehkan memasuki area ini
tanpa izin dari pembina atau direktur asrama. Area tersebut adalah kantor asrama, ruang baca,
kamar pembina, clinic dan kamar tamu).

86
Parents Handbook

Tutor rooms (Kamar pembina)


If the students need help, they are allowed to knock on the door of the tutor's room
by following the rules:
(Jika membutuhkan bantuan, siswa diperkenankan mengetuk pintu kamar pembina yang
bersangkutan dengan mengikuti aturan yang berlaku):
● Students knock on the door and greet politely (don't shout and don't bang on the
door). (Siswa mengetuk pintu dan mengucapkan salam dengan santun (tidak berteriak dan
tidak menggedor pintu).
● Students are allowed to knock on the tutor's door a maximum of 22.00, except for
emergencies that cannot be postponed such as illness, etc. (Siswa diperkenankan
mengetuk pintu pembina maksimum pukul 22.00, kecuali pada saat darurat yang tidak dapat
ditunda seperti sakit, dll).
● If a student has knocked three times, while the tutor in question doesn't respond,
then the student has the right to leave a message in the space provided. (Jika siswa
sudah mengetuk sebanyak tiga kali, sedangkan pembina yang bersangkutan tidak
merespons, maka siswa berhak untuk meninggalkan pesan di tempat yang telah disediakan).
Students who get permission to enter the tutor's room are required to maintain
attitudes and behavior according to the school values and norms. (Siswa yang
mendapat izin masuk ke kamar pembina diharuskan menjaga sikap dan perilaku sesuai nilai dan
norma yang berlaku di sekolah).

Health room (Ruang kesehatan)


The dormitory health room is reserved only for sick students who have received
permission from the dormitory director according to a doctor's or nurse's
recommendation. A maximum of 2 students are allowed to accompany sick students
or being treated in the infirmary according to the permission of the dormitory director.
(Ruang kesehatan asrama hanya diperuntukkan khusus siswa sakit yang sudah mendapat izin
dari direktur asrama sesuai dengan rujukan dokter ataupun suster. Hanya diizinkan maksimal 2
siswa untuk menemani siswa yang sakit atau dirawat di ruang kesehatan sesuai dengan izin
direktur asrama).

Students who deliberately enter, use and occupy the room without permission from
the dormitory director will be subject to sanctions in accordance with the regulations.
(Bagi siswa yang secara sengaja memasuki, menggunakan dan menempati ruangan tersebut
tanpa seizin dari direktur asrama akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku).

Private space (Ruang privat)


Private spaces are defined as any place that students should be left alone. These
places are the toilet and bathroom, and changing room. Even though it is private,
students are not allowed to make sounds such as singing, shouting and others.
(Ruang pribadi didefinisikan sebagai tempat di mana siswa harus dibiarkan sendiri.
Tempat-tempat tersebut adalah toilet dan kamar mandi, serta ruang ganti. Walaupun bersifat
privat, siswa tidak diperbolehkan mengeluarkan suara seperti menyanyi, berteriak dan lain-lain).

Students should pay attention to bathroom and toilet manners, such as save the
water and always close the tap before leaving the toilet/bathroom, use your own
toiletries, no nakedness when going to and out of the toilet/bathroom. (Siswa harus
memperhatikan tata krama kamar mandi dan kakus, seperti hemat air dan selalu menutup kran
sebelum keluar dari toilet/kamar mandi, menggunakan peralatan mandi sendiri, tidak telanjang
saat keluar masuk toilet/kamar mandi).

87
Parents Handbook

Public Spaces (Ruang publik)


Public spaces are defined as any place that does not require a permit to be inside.
These areas are canteen, corridor, prayer room, dining hall, students rooms, gym and
fun room. Students are required to keep these places clean and tidy. Students are not
allowed to change the layout inside these places without permission of the dormitory
tutor or the director of the dormitory. Students are not allowed to conduct any
activities that disturb the order such as slamming the doors, shouting, fighting,
laughing out loud, playing basketball inside the student's room , etc. (Ruang publik
didefinisikan sebagai tempat yang tidak memerlukan izin untuk berada di dalamnya. Area
tersebut adalah kantin, koridor, musala, ruang makan, ruang siswa, gym, dan ruang hiburan.
Siswa diminta untuk menjaga tempat-tempat ini bersih dan rapi. Siswa tidak diperbolehkan
mengubah tata letak di dalam tempat-tempat tersebut tanpa izin dari tutor asrama atau direktur
asrama. Siswa juga tidak diperkenankan melakukan kegiatan yang mengganggu ketertiban
seperti membanting pintu, berteriak, berkelahi, tertawa terbahak-bahak, bermain basket di
dalam kamar siswa, dll).

Student’s room (Kamar Siswa)


There are several things students should notice when they are in their rooms:
(Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh siswa ketika berada di ruangannya):
● Students are required to clean and make their beds before going to school. (Siswa
diharuskan membersihkan dan merapikan tempat tidur sebelum berangkat sekolah).
● Each room should form a room structure, which at least consists of a chairman,
vice chairman and a picket that has been approved by the dormitory. The
chairman of the chamber is responsible for the chamber and all its members.
(Setiap kamar hendaknya membentuk struktur kamar, yang minimal terdiri atas ketua, wakil
ketua dan piket yang sudah disetujui oleh pihak asrama. Ketua kamar bertanggungjawab
atas kamar dan seluruh anggotanya).
● Students must be fully clothed outside private areas such as bathrooms and
locker rooms. Students should open windows and curtains only after the
occupants of the room are dressed neatly. Students should close the blinds and
lock the windows in the evening. (Siswa wajib menutup aurat di luar area pribadi seperti
kamar mandi dan kamar ganti. Siswa hendaknya membuka jendela dan tirai setelah
penghuni kamar berpakaian rapi. Siswa hendaknya menutup tirai dan mengunci jendela
pada sore hari).
● Students are required to turn off the lights and air conditioning when leaving the
room. (Siswa diwajibkan untuk memadamkan lampu dan AC ketika meninggalkan kamar).
● Students are required to lock cupboards and close doors when leaving the room,
and not leave valuables (money, electronics, etc.) anywhere. (Siswa diharuskan
mengunci lemari dan menutup pintu pada saat meninggalkan kamar, serta tidak
meninggalkan barang berharga (uang, barang elektronik, dll) di sembarang tempat).
● It is forbidden to receive guests (including his/her own family) in the room except
with the permission of the dormitory director and/or tutor. (Dilarang menerima tamu
(termasuk keluarga inti) ke dalam kamar kecuali atas seizin direktur asrama dan atau
pembina yang bersangkutan).
● Students should knock on the door and say greetings before entering the room.
(Siswa hendaknya mengetuk pintu dan mengucap salam sebelum masuk kamar).
● Books and study tools are placed and arranged in the lockers provided. (Buku dan
alat-alat belajar diletakkan serta ditata di loker yang telah disediakan).
● Clean clothes are neatly placed in the wardrobe. Students are not allowed to leave

88
Parents Handbook

clean clothes, dirty clothes and underwear scattered in the room. Students are
required to dry towels in the place provided. Students are not allowed to hang
clothes out of place. (Pakaian bersih diletakkan di lemari pakaian dengan rapi. Siswa tidak
diperkenankan membiarkan pakaian bersih, pakaian kotor dan pakaian dalamnya berserakan
di kamar. Siswa diwajibkan menjemur handuk pada tempat yang telah disediakan. Siswa
tidak diperkenankan menggantung pakaian bukan pada tempatnya).
● Students are not allowed to add cupboards or lockers other than those provided
by the school. (Siswa tidak diperkenankan menambah lemari atau loker selain yang
diberikan oleh sekolah).
● If there are items that are out of place, the dormitory has the right to confiscate
these items. (Apabila terdapat barang yang tidak pada tempatnya, pihak asrama berhak
menyita barang tersebut).
● The dormitory director and the dormitory tutor have the right to control student
rooms, including checking student lockers when needed. (Direktur asrama dan
Pembina asrama berhak untuk mengontrol kamar siswa, termasuk mengecek loker siswa
ketika dibutuhkan).

Prayer room (Musholla)


Students should enter the mosque in a clean, neat condition, fully clothed, and be in
a state of ablution. (Siswa hendaknya masuk ke mushola dalam keadaan bersih, rapi,
menutup aurat, serta dalam keadaan berwudhu).

All dormitory residents are obliged to maintain the cleanliness and tranquility of the
prayer room. Avoid unnecessary talk and don’t make noise. (Seluruh penghuni asrama
berkewajiban untuk menjaga kebersihan dan ketenangan mushola. Menghindari pembicaraan
yang tidak perlu dan membuat gaduh).

Students are prohibited from using the prayer room for activities other than worship,
such as sleeping, playing games, eating and drinking and other entertainment
activities. (Siswa dilarang menggunakan mushola untuk kegiatan selain ibadah, seperti tidur,
main game, makan dan minum serta aktivitas hiburan lainnya).

Do not leave personal items in the prayer room except mukena and Al-Quran. (Tidak
meninggalkan barang pribadi di mushola kecuali mukena dan al-Quran).

Extra study room and fun room (Ruang belajar tambahan dan ruang bermain)
The use of the fun room and extra study room follows the schedule set by the
dormitory administration as follows: (Penggunaan ruang fun room dan extra study room
mengikuti jadwal yang sudah diatur pihak asrama sebagai berikut):
● Monday - Friday: 16.00-22.00 (Senin – Jumat: pukul 16.00 – 22.00)
● Weekend: maximum at 23.00 (Akhir pekan: maksimum pukul 23.00)
Gym (Ruang gym)
1. Students are not allowed to use the gym room outside the specified time. (Siswa
tidak diperbolehkan menggunakan ruang gym diluar waktu yang telah ditentukan).
2. Students are prohibited from going bare-chested and wearing tight clothing while
exercising in the gym. (Siswa dilarang bertelanjang dada dan memakai pakaian ketat
selama melakukan olahraga di ruang gym).
3. As long as the room is not in use, the dormitory has the right to lock the room.
(Selama ruangan tidak dipakai, pihak asrama berhak untuk mengunci ruangan tersebut).

89
Parents Handbook

Miscellaneous Policy
(Kebijakan Lain-lain)

Student activities (Kegiatan siswa)


Basically, the activities of students and students are separated except for activities
that have received permission from the school and or dormitory accompanied by the
teacher or coach concerned. (Pada prinsipnya kegiatan siswa dan siswi terpisah kecuali
kegiatan yang telah mendapat izin dari pihak sekolah dan atau asrama dengan ditemani guru
atau pembina yang bersangkutan).

Award Policy (Kebijakan pemberian penghargaan)


Awards are appreciation given to students who have participated in school activities
such as student organization administrators, committees, community service
participants and outstanding students in academic and non-academic fields. Awards
are given by the school at the beginning of each new school year.
(Penghargaan adalah apresiasi yang diberikan kepada siswa yang telah berpartisipasi dalam
kegiatan sekolah seperti pengurus organisasi siswa, panitia kegiatan, pelaksana community
service serta siswa berprestasi dalam bidang akademik dan non akademik. Penghargaan
diberikan oleh sekolah tiap awal tahun ajaran baru).

Information and complaints (Informasi dan pengaduan)


If there are complaints regarding problems or school facilities, students or
representatives from the class/room must immediately report them to the homeroom
teacher/dormitory tutor and/or the dormitory director. If the dormitory director is not in
place (dormitory office) and neither does the dormitory tutor, the student is asked to
leave a written message placed in the suggestion box provided in front of the
dormitory office. All information will be announced in person and in writing via the
dormitory bulletin board. (Setiap ada keluhan terkait masalah atau fasilitas sekolah, siswa
yang bersangkutan atau perwakilan dari kelas/kamar harus segera melaporkan kepada wali
kelas/pembina asrama dan/atau direktur asrama. Jika direktur asrama tidak berada di tempat
(kantor asrama) dan tidak ada pembina asrama yang piket di kantor asrama, siswa yang
bersangkutan dimohon untuk meninggalkan pesan tertulis yang diletakkan di tempat kotak
saran yang telah disediakan di depan kantor asrama. Semua informasi akan diumumkan secara
langsung dan tertulis melalui papan pengumuman asrama).

90
Parents Handbook

Academic Calendar 2023/2024

July 2023 August 2023

S M T W T F S S M T W T F S

1 1 2 3 4 5
2 3 4 5 6 7 8 6 7 8 9 10 11 12

9 10 11 12 13 14 15 13 14 15 16 17 18 19
16 17 18 19 20 21 22 20 21 22 23 24 25 26
23 24 25 26 27 28 29 27 28 29 30 31
30 31

11 New Students Registration 01-19 OSIS Regeneration

12-14 Orientation Program for New Student 04 Fun Activity - Girls Dormitory

17 First Day of School Semester 1 09 9th Grade Parents Gathering

19 Islam New Year 17 Indonesian Independence Day

21 New Year Celebration - Girls Dormitory 18-18 EMC Registration

19 12th Grade Parents Gathering

25-31 Role Model Students Registration

25-26 Independence Celebration - Girls Dormitory

28 OSIS Inauguration

28-31 ANBK SMA

28-31 Great Charity Campaign

91
Parents Handbook

September 2023 October 2023

S M T W T F S S M T W T F S

1 2 1 2 3 4 5 6 7

3 4 5 6 7 8 9 8 9 10 11 12 13 14

10 11 12 13 14 15 16 15 16 17 18 19 20 21

17 18 19 20 21 22 23 22 23 24 25 26 27 28

24 25 26 27 28 29 30 29 30 31

01-29 Great Charity Campaign 01-07 AYL Univ Orientation Camp - Grade-12

01 Role Model Students Registration 07 First Midterm Report Distribution

02 7th & 8th Grade Parents Gathering 16 Semesta Day Preparation Starts

04-08 Science Week 16-21 Edufair

09 AYL EduTalk (National)-1 23-31 Language Weeks

16 10th & 11th Parents Gathering 23-11 EduOS Camp Tahap 1 (8&11)

18-21 ANBK SMP 28 EMC Elimination Result Announcement

15-22 1st Midterm Exam and EASE-1

25-14 EduOS Camp Tahap 1 (7&8)

25-29 Religion Week

28 Maulid Nabi

30 Great Charity

30-13 FSB Registration

92
Parents Handbook

November 2023 December 2023

S M T W T F S S M T W T F S

1 2 3 4 1 2
5 6 7 8 9 10 11 3 4 5 6 7 8 9
12 13 14 15 16 17 18 10 11 12 13 14 15 16
19 20 21 22 23 24 25 17 18 19 20 21 22 23
26 27 28 29 30 24 25 26 27 28 29 30
31

01-05 AYL Students Camp - Grade-10 (Local) 04-08 Leadership Camp (OSIS) (1)

11 AYL EduTalk (National)-2 09 First Semester Report Distribution

11 EMC Final Round 11-30 Student Holiday

18 EMC Awarding Ceremony 16 FSB Finalists Anouncement

20-24 ISPO&OSEBI Selection Process 16-20 FSB Re-registration

17-24 1st Final Exam and EASE-2 25 Christmas

January 2024 February 2024

S M T W T F S S M T W T F S

1 2 3 4 5 6 1 2 3

7 8 9 10 11 12 13 4 5 6 7 8 9 10
14 15 16 17 18 19 20 11 12 13 14 15 16 17
21 22 23 24 25 26 27 18 19 20 21 22 23 24
28 29 30 31 25 26 27 28 29

01 New Year 03 AYL EduTalk (National)-3

01-06 Student Holiday 08 Isra & Miraj

08 First Day of School Semester 2 10 Chinese New Year

15-27 EduOS Camp Tahap 2 12-16 English Week

20 Semesta Day 12-17 EduOS Camp Tahap 3

22-26 Social Week 22-24 Final FSB 2024

23-24 OASE College Fair

23-01 2nd Midterm Exam and EASE-3

93
Parents Handbook

March 2024 April 2024

S M T W T F S S M T W T F S

1 2 1 2 3 4 5 6
3 4 5 6 7 8 9 7 8 9 10 11 12 13
10 11 12 13 14 15 16 14 15 16 17 18 19 20
17 18 19 20 21 22 23 21 22 23 24 25 26 27
24 25 26 27 28 29 30 28 29 30

31

01 2nd Midterm Exam and EASE-3 01-20 Students Idul Fitri Vacation

03-09 AYL Students Camp - Grade-11 06- Komodo Math Competition 2024 Final Day

04-08 Mathematics Week 10-11 Idul Fitri Holiday

11 Nyepi 13- KMCompetition 2024 Awarding Ceremony

12 First Day of Ramadhan 27 Fenus Boys

16 Second Midterm Report Distribution

28-30 Student Ramadan Camp (SMP-SMA)

29 Good Friday

31 Easter Sunday

May 2024 June 2024

S M T W T F S S M T W T F S

1 2 3 4 1
5 6 7 8 9 10 11 2 3 4 5 6 7 8
12 13 14 15 16 17 18 9 10 11 12 13 14 15
19 20 21 22 23 24 25 16 17 18 19 20 21 22
26 27 28 29 30 31 23 24 25 26 27 28 29
30

01 Labour Day 03-07 Leadership Camp

04 FENUS (Girls) 08 Second Semester Report Distribution

09 Ascension of Jesus Christ 09 Graduation

17-27 2nd Final Exam and EASE-4 10-29 Students Holiday

23 Waisak 17 Idul Adha

94
Parents Handbook

July 2024

S M T W T F S

1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27
28 29 30 31

01-16 Students Holiday

07 Islamic New Year

15-16 Orientation Program for New Student

17 First Day of School Semester 1

95
Parents Handbook

SMP Semesta Uniform Schedule in 2023-2024


(Jadwal Pemakaian Seragam SMP Semesta 2023-2024)

A. Monday (Senin) : National Uniform (Seragam Nasional/OSIS)

Boys (Putra) Girls (Putri)

B. Tuesday (Selasa)-Thursday (Kamis) : Red Polo Shirt (Seragam Merah Semesta


C. Friday (Jumat) : Batik Shirt (Kemeja Batik)

96
Parents Handbook

SMA Semesta Uniform Schedule in 2023-2024


(Jadwal Pemakaian Seragam SMA Semesta 2023-2024)

A. Monday (Senin) : National Uniform (Seragam Nasional/OSIS)

Boys (Putra) Girls (Putri)

B. Tuesday (Selasa)-Thursday (Kamis): Red Polo Shirt (Seragam Merah Semesta).


C. Friday (Jumat) : Batik Shirt (Kemeja Batik)

97

You might also like