Professional Documents
Culture Documents
Parents Handbook 2023
Parents Handbook 2023
Parents Handbook 2023
Our curriculum is designed to provide a well-rounded education that meets the needs
of each student. We offer a range of academic programs that are designed to
challenge and inspire our students to achieve their full potential.
Our student clubs and dormitory activities provide opportunities for students to
develop their interests and build lasting relationships with their peers. We encourage
all students to get involved and make the most of their time here.
We follow a set schedule of official holidays and ensure that all students have ample
time to recharge and spend time with their families. Additionally, our school is a
registered Cambridge exam center, and we prepare students for these rigorous
exams to help them gain entrance to top universities.
We also prioritize character education and have programs in place to help students
develop important life skills such as trustworthiness, responsibility, and empathy. We
believe that these qualities are essential for success both in and outside of school.
Finally, our school rules and regulations are designed to promote a safe and
respectful learning environment. We encourage all students to abide by these rules
and take pride in being a part of our school community.
Sincerely,
1
Parents Handbook
TABLE OF CONTENT
2
SEMESTA LOGO MEANING
(ARTI LOGO SEMESTA)
1. The globe shows the universe in which humans live and stand, which is the
creation of the Almighty God. (Bola dunia menunjukkan alam semesta di mana manusia
hidup dan berpijak yang merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa).
4. The name of the Semesta literally means the universe, which shows the power of
the vast world. (Nama Semesta secara harfiah adalah alam semesta yang menunjukkan
kekuasaan alam jagad raya).
5. Philosophically, the Semesta logo represents the aspirations and visions, as well
as the mission of the Bilingual Boarding School Educational Institution as a
means of educating and teaching knowledge and technology to support this
world with full honesty, obedience to the Almighty, and preserving this
environment with full balance. (Secara filosofi logo Semesta menunjukkan cita-cita dan
visi serta misi eksistensi Lembaga Pendidikan Bilingual Boarding School sebagai wahana
untuk mendidik dan mengajarkan ilmu pengetahuan dan teknologi agar dapat menopang
kehidupan dunia ini dengan penuh kejujuran, ketundukkan kepada yang maha kuasa serta
menjaga kelestarian alam ini dengan penuh keseimbangan).
3
Parents Handbook
MARS SEMESTA
Pencipta : Juli Isdiyanto
Bulatkanlah tekadmu
Kobarkanlah hasratmu
Getarkanlah namamu
Hancurkanlah penghalang
Robohkanlah rintangan
Jayalah Semesta
4
Parents Handbook
Student Pledge
(Janji Siswa)
I will not lie, cheat, steal, and disrespect anyone nor tolerate those
who do.
Saya tidak akan berbohong, curang, mencuri dan tidak menghormati orang
lain dan juga tidak akan mentoleransi siapapun yang melakukannya.
5
Parents Handbook
● Obey all school rules, respect teachers, dormitory tutors, friends, and uphold the
Semesta School alma mater. (Mentaati semua peraturan sekolah, menghormati guru,
pembina, teman, dan menjunjung tinggi almamater Sekolah Semesta).
● Every student should say greetings when meeting fellow students, teachers,
employees, principals and other members of the SMP-SMA Semesta big family.
(Setiap siswa hendaknya mengucapkan salam ketika bertemu dengan sesama siswa, guru,
karyawan, kepala sekolah dan seluruh keluarga besar SMP- SMA Semesta Semarang).
● Dare to say that it’s right to speak what’s true, but it’s wrong to speak a lie. (Berani
menyampaikan sesuatu yang salah adalah salah dan menyatakan sesuatu yang benar adalah
benar).
● Dare to admit mistakes that have been made and apologize if you feel you violate
the rights of others or do wrong to others. (Berani mengakui kesalahan yang telah
dilakukan dan meminta maaf apabila merasa melanggar hak orang lain atau berbuat salah
kepada orang lain).
● Express opinions politely without offending others. (Menyampaikan pendapat secara
sopan tanpa menyinggung perasaan orang lain).
● Make it a habit to say thank you after getting help or services from others.
(Membiasakan diri mengucapkan terima kasih setelah memperoleh bantuan atau jasa dari
orang lain).
● Use polite and civilized speech that differentiates relations with elders and
colleagues and does not use dirty and harsh words, insults, and pornography.
(Menggunakan tutur kata yang sopan dan beradab yang membedakan hubungan dengan
orang lebih tua dan teman sejawat dan tidak menggunakan kata-kata kotor dan kasar,
cacian, dan yang mengandung pornografi).
● Students are not allowed to incite, blaspheme and trigger conflicts that lead to
physical contact. (Dalam pergaulan antar siswa dilarang menghasut, menghujat dan
memicu konflik yang mengarah pada kontak fisik).
● Students are prohibited from lying and providing false information regarding
certain cases. (Siswa dilarang berbohong dan memberikan keterangan palsu terkait kasus
tertentu).
● Students always practice the character of trustworthiness and dare to take
responsibility for their words and actions. (Siswa senantiasa mengamalkan sifat amanah
dan dan berani bertanggung jawab atas perkataan dan perbuatannya).
● Students are required to establish good friendships between peers,
underclassmen, and upperclassmen without discriminating. (Siswa wajib menjalin
hubungan pertemanan yang baik antara teman sebaya, adik kelas, dan kakak kelas tanpa
membeda-bedakan).
6
Parents Handbook
Admission Policy
(Kebijakan Penerimaan Siswa)
Introduction (Pendahuluan)
Our admissions policy is designed to ensure that all students have the best possible
chance of success. This policy outlines our requirements and guidelines for student
admission, including those who choose not to live in the dormitory.
(Kebijakan penerimaan siswa kami dirancang untuk memastikan bahwa seluruh siswa
mendapatkan peluang terbaik untuk meraih keberhasilan. Kebijakan ini menjelaskan persyaratan
dan panduan bagi proses penerimaan siswa, termasuk bagi siswa yang memilih untuk tidak
tinggal di asrama).
7
Parents Handbook
8
Parents Handbook
Parental Involvement
(Keterlibatan Orang Tua Siswa)
Semesta school believes that parents are an essential partner in their child's
education.
(Sekolah Semesta percaya bahwa orang tua adalah mitra penting dalam pendidikan anak
mereka).
1. We encourage parents to be actively involved in their child's academic progress
and to stay informed about their child's classroom activities. (Kami mendorong
orang tua untuk secara aktif terlibat dalam kemajuan akademik putra-putrinya dan tetap
mendapat informasi tentang kegiatan kelas putra-putri mereka).
2. Parents are encouraged to attend school events such as parent club activities,
parent gatherings, open houses, and other school events. (Orang tua didorong
untuk menghadiri acara-acara sekolah, seperti kegiatan-kegiatan klub orang tua siswa,
pertemuan orang tua siswa, open house, dan acara sekolah lainnya).
3. We welcome parent participation as guest teachers or as volunteers in the
school-sponsored events. (Kami menyambut baik partisipasi orang tua siswa sebagai
guru tamu atau sebagai sukarelawan di acara yang diadakan oleh sekolah).
4. Homeroom teachers will communicate regularly with parents through newsletters,
message apps, emails, or phone calls to keep them informed of classroom
activities and student progress. (Wali kelas akan berkomunikasi secara teratur dengan
orang tua melalui buletin, aplikasi pesan, email, atau panggilan telepon untuk memberi tahu
mereka tentang kegiatan kelas dan kemajuan siswa).
5. If homeroom teachers have concerns about a student's academic or
social-emotional progress, they will communicate these concerns with the
student's parents in a timely manner. (Jika wali kelas memiliki kekhawatiran tentang
kemajuan akademik atau sosial-emosional siswa, mereka akan mengomunikasikan
kekhawatiran ini dengan orang tua siswa pada waktu yang tepat).
6. We encourage parents to communicate with their child's teacher about any
questions or concerns they may have about their child's education. (Kami
mendorong orang tua untuk berkomunikasi dengan wali kelas putra-putrinya nya mengenai
pertanyaan atau masalah apa pun yang mungkin mereka miliki terkait pendidikan anaknya).
7. Parents are encouraged to provide support and encouragement for their child's
academic progress by setting aside time for homework, providing a quiet study
area, and promoting good study habits at home. (Orang tua didorong untuk
memberikan dukungan dan dorongan bagi kemajuan akademik putra-putrinya dengan
mengatur waktu belajar anaknya untuk mengerjakan pekerjaan rumah, menyediakan area
belajar yang tenang, dan mendorong kebiasaan belajar yang baik di rumah).
8. The school will provide opportunities for parents to learn more about the
curriculum, instructional methods, and assessment practices used in the
classroom. (Sekolah akan memberikan kesempatan kepada orang tua untuk mempelajari
lebih lanjut tentang kurikulum, metode pengajaran, dan praktik penilaian yang digunakan di
kelas).
9. Parent gatherings will be scheduled in the first semester, and parents are
encouraged to attend to meet and get to know the homeroom teachers and
dormitory tutors, and discuss their child's academic progress and receive
feedback from the homeroom teachers. (Pertemuan orang tua siswa akan dijadwalkan
9
Parents Handbook
di semester satu, dan orang tua didorong untuk hadir untuk bertemu dan mengenal wali
kelas dan pembina asrama, serta mendiskusikan kemajuan akademik putra-putrinya dan
menerima umpan balik dari wali kelas).
10. Parents are welcome to attend school events to gain a better understanding of
their child's school experience. (Orang tua dipersilakan untuk menghadiri acara sekolah
untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang pengalaman sekolah anak
mereka).
11. The school will provide resources and guidance for parents to support their
child's learning at home, including online resources and recommended reading
materials in the website. (Sekolah akan menyediakan sumber belajar dan panduan bagi
orang tua untuk mendukung pembelajaran putra-putrinya di rumah, termasuk sumber
belajar online dan bahan bacaan yang direkomendasikan di website sekolah).
12. The school will provide regular updates to parents on their child's academic
progress, including grades, test scores, and attendance records via school
information system (edunav). (Sekolah akan memberikan informasi rutin kepada orang
tua tentang kemajuan akademik putra-putrinya, termasuk nilai ujian dan catatan kehadiran
melalui sistem informasi sekolah (edunav)).
13. Parents are encouraged to communicate with homeroom teachers via email,
phone, or in-person to discuss any concerns or questions about their child's
education. (Orang tua didorong untuk berkomunikasi dengan wali kelas melalui email,
telepon, atau bertemu secara langsung untuk membahas masalah atau pertanyaan seputar
pendidikan anak mereka).
14. The school will offer talks and seminars for parents on topics such as child
development, effective communication, and promoting positive behavior. (Sekolah
akan menawarkan diskusi dan seminar untuk orang tua dengan topik seperti
perkembangan anak, komunikasi yang efektif, dan mempromosikan perilaku positif).
10
Parents Handbook
Parents can take their children around 14.25 to 17.00. Late pick-up is the full
responsibility of the parents. (Orang tua siswa dapat menjemput anaknya sekitar pukul 14.25
hingga 17.00. Keterlambatan penjemputan menjadi tanggung jawab orang tua sepenuhnya).
Note (Catatan): * for non dormitory students (untuk siswa non asrama)
11
Parents Handbook
Procedures (Prosedur)
● Inform the purpose of the visit to the homeroom teacher and the dormitory
director. (Menginformasikan kepentingannya kepada wali kelas dan direktur asrama).
● Visitors are required to leave an identity card (KTP/SIM) to be exchanged for a visit
card and regulation sheet at the Security Post. (Pengunjung wajib meninggalkan kartu
identitas (KTP/SIM) untuk ditukar dengan kartu kunjungan dan lembar peraturan di Pos
Satpam).
● Visitors are required to park their vehicles in the space provided. (Pengunjung wajib
memarkirkan kendaraannya di tempat yang sudah disediakan).
● Fill in the dormitory guest/visitor book when entering the dormitory. (Mengisi buku
tamu/pengunjung asrama ketika memasuki asrama).
● Visitors may meet students in the living room of the dormitory and other places
outside the dormitory). (Tamu dapat bertemu siswa di ruang tamu asrama dan tempat lain
di luar asrama).
12
Parents Handbook
Student’s Schedule
(Jadwal kegiatan siswa)
Students will join morning assembly every Monday and Friday at 07.00 and Literacy
Program on Tuesday until Thursday. Flag ceremonies will be held at certain times
which will be announced later by the Student Council’s coordinator. (Siswa akan
mengikuti apel pagi setiap hari Senin dan Jumat pukul 07.00 dan Program Literasi pada hari
Selasa hingga Kamis. Upacara bendera akan dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu yang
akan diumumkan kemudian oleh koordinator OSIS).
13
Parents Handbook
adjusted according to changes in the motion of the sun in a year). Especially for
Sundays, self-study time is held at 19:40-20:20 and will be continued with other
optional activities that will be determined by the dormitory management. (Semua siswa
yang berdiam di asrama wajib mengikuti kegiatan belajar mandiri. Belajar mandiri dilaksanakan
pada hari Senin – Kamis pukul 19:40 – 21:10 WIB di tempat yang telah ditentukan oleh sekolah.
Jadwal akan disesuaikan dengan perubahan gerak matahari dalam setahun). Khusus untuk hari
minggu, waktu belajar mandiri dilaksanakan pada pukul 19:40-20:20 dan akan dilanjutkan
dengan kegiatan opsi lainnya yang akan ditetapkan oleh pihak asrama).
Students are required to turn off the lights during bedtime, which is 22.30 – 04.30 and
sleep in their assigned rooms and beds. (Siswa diharuskan mematikan lampu pada saat
jam tidur yakni pukul 22.30 – 04.30 dan tidur di kamar dan tempat tidur masing-masing yang
sudah ditentukan).
14
Parents Handbook
Guidance
(Bimbingan)
Our guidance policy is designed to help our students develop their character,
spiritual, and social sides, in addition to their academic abilities. We believe that
these aspects are just as important in shaping our students' future success and
fulfillment as their academic achievements. (Kebijakan bimbingan kami dirancang untuk
membantu siswa kami mengembangkan karakter, spiritual, dan sisi sosial mereka, selain
kemampuan akademik mereka. Kami percaya bahwa aspek-aspek ini sama pentingnya dalam
membentuk kesuksesan dan pemenuhan masa depan siswa kami seperti halnya prestasi
akademik mereka).
Our guidance program is dedicated to equipping our students with the skills,
knowledge, and tools they need to become well-rounded individuals. Through a
range of activities, programs, and support services, we provide our students with
opportunities to enhance their social and emotional intelligence, cultivate positive
character traits, and foster a strong sense of spiritual awareness and personal
purpose. (Program bimbingan kami didedikasikan untuk membekali siswa kami dengan
keterampilan, pengetahuan, dan alat yang mereka butuhkan untuk menjadi individu yang
berpengetahuan luas. Melalui berbagai kegiatan, program, dan layanan dukungan, kami
memberi siswa kami kesempatan untuk meningkatkan kecerdasan sosial dan emosional
mereka, menumbuhkan karakter positif, dan menumbuhkan rasa kesadaran spiritual dan tujuan
pribadi yang kuat).
15
Parents Handbook
Scouting (Kepanduan/Pramuka)
Scouting is a youth organization that aims to train the participants physically, mentally
and spiritually and encourage them to carry out positive activities in society. (Pramuka
adalah organisasi kepemudaan yang bertujuan untuk melatih fisik, mental dan spiritual para
16
Parents Handbook
Scout activities are scheduled for every Saturday, starting at 08.00. The activity is
carried out separately for boys and girls according to their two week schedule of
returning from the dormitory. (Kegiatan Pramuka dijadwalkan setiap hari Sabtu, mulai jam
08.00. Pelaksanaanya dilakukan secara terpisah antara siswa putra dan putri sesuai dengan
jadwal kepulangan dari asrama).
Club (Klub)
Students can propose a new club to the club coordinator. Each club must have a
minimum number of members of 7 students, except for certain clubs that have been
determined by the school. Each student can choose a maximum of 2 clubs to join.
Students who receive OSN scholarships join the SOS (semesta olympiad squad)
club, and may not join other clubs. (Siswa dapat mengusulkan adanya klub baru kepada
koordinator klub. Setiap klub harus memiliki jumlah anggota paling sedikit 7 siswa, kecuali
klub-klub tertentu yang sudah ditentukan oleh sekolah. Setiap siswa dapat memilih paling
banyak 2 klub untuk diikuti. Siswa yang mendapatkan beasiswa OSN bergabung di klub SOS,
dan tidak boleh mengikuti klub lainnya).
The following is a list of clubs that have been available so far in Semesta. (Berikut ini
adalah daftar klub yang selama ini sudah tersedia di Semesta).
a. Boys club (Klub putra):
1. Bola basket 6. Cinematography,
2. Futsal photography and journalistic
3. Silat 7. Painting
4. Badminton 8. Karate
5. Keyboard 9. Maker club
17
Parents Handbook
18
Parents Handbook
- Keep your - Be fair and just; - Use good - Stand up, stick up,
promises; (bersikap adil) manners; - Treat others the and protect your
(tunaikan - treat people (berperilaku way you want family, friends,
janji anda) equality; baik) to be treated; school, and
- honor your (perlakukan orang - be (perlakukan country; (Berdiri
word and secara sama) courteous, orang lain tegak, dan lindungi
commitment; - make decisions polite, and
sebagaimana keluarga, teman,
on proper anda ingin sekolah, dan negara
(hormati janji civil to
considerations; diperlakukan oleh Anda);
dan komitmen everyone;
(buat keputusan orang lain) - be a good friend;
anda) (bersikap
berdasarkan - respect the look out for those
- be sopan santun
pertimbangan yang dignity, who care about
dependable; dan penuh
(dapat cukup) keadaban
privacy, and you; (menjadi teman
diandalkan) - don’t take more kepada semua freedom of all yang baik; perhatikan
- do what you than your share orang) individuals; orang yang peduli
are and don’t take - don’t use (hargai dengan Anda);
advantage of or put-downs, kehormatan, - keep secrets of
supposed to
blame others privasi dan those who trust
do--return yelling, or
kebebasan tiap
what you unfairly; (jangan ridicule to you; (jaga rahasia
orang)
borrow, pay ambil secara embarrass yang dipercayakan
berlebihan dan
- value and kepada anda);
your debts, or hurt honor all
jangan mau untung - don’t betray a trust,
be on time. another. people for
sendiri atau don’t let your friend
(lakukan apa (jangan
menyalahkan orang themselves, hurt themselves,
yang anda gunakan
lain) not what they
perlu hinaan, don’t do anything
- be open-minded teriakan, atau can do for you;
lakukan--kemb that is wrong, even
alikan apa yang
and impartial, ejekan untuk (hargai dan
for a friend or just
dipinjam, bayar hear people out, mempermaluk hormati orang
19
Parents Handbook
hutang, dan listen to the an atau lain apa adanya, so others will like
tepat waktu) others, and menyakiti bukan karena apa you; (jangan khianati
consider what orang lain). yang telah kepercayaan orang
mereka lakukan lain, jangan biarkan
they have to say
kepada anda). temanmu menyakiti
before you
- respect others dirinya sendiri, jangan
decide; (berpikiran
property-take melakukan apapun
terbuka dan tidak
memihak,
good care of yang salah, bahkan itu
property you demi teman atau
dengarkan orang,
are allowed to hanya agar orang lain
dengarkan, dan
menyukaimu);
pertimbangkan apa use and don’t
yang mereka
- don’t ask a friend
take or use
katakan sebelum to do anything
property
Anda memutuskan); wrong or spread
without
- be careful-get the rumors or gossip
permission;
facts, including (hargai barang
that could hurt
opposing milik orang others. (jangan
viewpoints, lain-jaga dan meminta teman untuk
before making rawat barang melakukan kesalahan
yang anda pinjam atau menyebarkan
decisions.
dan jangan ambil desas-desus atau
(berhati-hati-dapatk
atau gunakan gosip yang dapat
an faktanya,
barang orang lain menyakiti orang lain).
termasuk yang
berlawanan, tanpa izin);
sebelum mengambil - respect the
keputusan) autonomy of
others; (hormati
otonomi orang
lain)
- don’t use or
manipulate
others and
don’t abuse,
demean, or
mistreat
anyone. (jangan
menggunakan
atau
memanipulasi
orang lain dan
jangan
melecehkan,
merendahkan,
atau menganiaya
siapa pun)
20
Parents Handbook
Purpose (Tujuan)
The purpose of the dress code is to establish standards of modesty and neatness
and to remove distractions from both the school and classroom. Students are
encouraged to focus not on their own desires, but to be respectful of the effect that
their choices will have on the students around them. (Tujuan dari aturan berpakaian
adalah untuk menetapkan standar kesopanan dan kerapian serta untuk menghilangkan
gangguan baik dari sekolah maupun ruang kelas. Siswa didorong untuk tidak fokus pada
keinginan mereka sendiri, tetapi untuk menghormati efek pilihan mereka terhadap siswa lain di
sekitar mereka).
In order to be effective, the dress code should be: (Agar efektif, aturan berpakaian harus):
• Simple– the dress code should be simple enough that all students, parents, and
staff can easily remember it. (Sederhana– aturan berpakaian harus cukup sederhana
sehingga semua siswa, orang tua, dan staf dapat dengan mudah mengingatnya).
• Affordable – the dress code cannot require specialty clothing, except for uniforms.
(Terjangkau – aturan berpakaian tidak mengharuskan pakaian khusus, kecuali seragam).
• Practical – the dress code should accommodate realities of the types of clothing
that are readily available. (Praktis – aturan berpakaian harus mengakomodasi jenis pakaian
yang tersedia).
Uniform (Seragam)
All students must wear uniforms according to the day, i.e. as follows: (Seluruh siswa
wajib mengenakan seragam sesuai dengan harinya,yaitu sebagai berikut):
Monday (Senin) : White shirts (upper), gray pants/skirts
Tuesday (Selasa) : Red polo shirts (upper), khaki pants/skirts
Wednesday (Rabu) : Red polo shirts (upper), khaki pants/skirts
Thursday (Kamis) : Red polo shirts (upper), khaki pants/skirts
Friday (Jumat) : Batik (upper), khaki pants/skirts
Shoes and socks (Sepatu dan kaos kaki)
Students should wear shoes and socks. (Siswa wajib memakai sepatu dan kaos kaki).
Model and size (Model dan ukuran)
Students are not allowed to change the color, and model of pants and skirts. Uniform
sizes may need to be adjusted, but styles should remain the same. Pants should not
reveal body line, cutbray, and baggy. Skirts must cover the ankles and cannot be
tight or split. (Celana dan rok sesuai dengan model dan warna yang telah ditentukan sekolah.
Ukuran seragam mungkin perlu disesuaikan, tetapi model harus tetap sama. Celana tidak boleh
model pensil, cutbray, dan baggy. Rok harus menutup mata kaki dan tidak boleh ketat, dan
tidak dibuat berbelah).
21
Parents Handbook
- Do not wear pants above the knee. (Tidak memakai celana diatas lutut).
- Do not wear tight or sleeveless clothes. (Tidak memakai pakaian yang ketat dan tidak
berlengan).
- Do not wear torn and dreamy clothes. (Tidak memakai pakaian yang robek-robek dan
menerawang).
- Not shirtless and or not wearing clothes in the dormitory environment other than in
the bathroom and locker room. (Tidak bertelanjang dada dan/atau tidak mengenakan
pakaian di lingkungan asrama selain di kamar mandi dan di kamar ganti).
- Female students wear long skirts when studying independently in the school
building. (Siswa putri memakai rok panjang ketika belajar mandiri di gedung sekolah).
Hair and headwear (Rambut dan aksesori kepala)
Hair should be clean and neat and in natural colors, no colored hair. We expect styles
that do not create a distraction or bring unusual attention to the individual. Hair
accessories should be discreet and minimal, used only to control hair, not for show.
Hair length and style should not prevent eye contact with the teacher. Hijab color
should be non-transparency white. (Rambut harus bersih dan rapi dan dalam warna alami,
rambut tidak boleh diwarnai. Kami mengharapkan model rambut yang tidak mencolok atau
menarik perhatian. Aksesori rambut harus sederhana dan minimal, digunakan hanya untuk
mengontrol rambut, bukan untuk dipamerkan. Panjang dan model rambut tidak boleh
menghalangi kontak mata dengan guru. Warna jilbab harus putih tidak transparan).
Boys should be clean-shaven, with sideburns not extending below the ear and the
back does not touch the collar of the shirt, no ponytail, and no baldness. Facial hair
should be shaved off. (Rambut siswa putra harus dicukur rapi dan bersih dengan bagian
samping tidak memanjang di bawah telinga dan bagian belakang tidak menyentuh kerah baju,
tidak model kuncir kuda, serta tidak botak. Siswa juga tidak diperbolehkan memelihara kumis,
jenggot dan serta cambang).
Hats, caps, bandannas, and any other disruptive headwear should not be worn
indoors. (Topi, peci, bandana, dan penutup kepala lainnya tidak boleh dipakai di dalam
ruangan).
Makeup, nail and nail polish (Riasan wajah, kuku dan cat kuku)
Girls are prohibited from wearing makeup, lipstick and nail polish. (Siswa putri tidak
diperbolehkan menggunakan makeup, lipstik dan cat kuku).
Students' nails should not be long. (Kuku jari siswa tidak boleh panjang).
Glasses and contact lens (Kacamata dan lensa kontak)
Sun glasses are not allowed to be used indoors. Students are prohibited from using
colorful contact lenses. (Kacamata hitam tidak diperbolehkan digunakan di dalam ruangan.
siswa dilarang menggunakan kontak lens yang berwarna warni).
Jewelry (Perhiasan)
Discreet jewelry is allowed. An object that has a purpose other than jewelry cannot be
22
Parents Handbook
worn as jewelry (i.e. animal chains or collars). No bracelet for all students. One
necklace may be worn at one time. Girls’ earrings will be limited to one per ear and
should not be larger than a quarter, and no piercing other than the ear. (Perhiasan yang
tidak mencolok mata diperbolehkan. Benda yang memiliki tujuan selain perhiasan tidak dapat
dipakai sebagai perhiasan (seperti rantai atau kerah binatang). Siswa tidak diperbolehkan
memakai gelang tangan. Hanya satu kalung yang boleh dipakai pada satu waktu. Anting siswa
putri akan dibatasi satu per telinga dan tidak boleh lebih besar dari seperempat, dan tidak boleh
ada tindikan selain di telinga).
Boys are not allowed to wear earrings, grommets, gauges or the like. (Siswa putra
tidak diperbolehkan memakai semua jenis anting).
23
Parents Handbook
Curriculum
(Kurikulum)
SMP SMA Semesta is a school collaboration between the Al Firdaus Foundation and
the Eduversal Foundation. The curriculum used is based on the International
Curriculum, specifically Cambridge for Mathematics and Science subjects, and the
National Curriculum for other subjects. Science learning (Mathematics, Physics,
Chemistry, Biology) uses English as the medium of instruction. Science books in
English are foreign publications, and some teachers are experienced teachers from
abroad. ((SMP SMA Semesta adalah sekolah kerjasama antara Yayasan Al Firdaus dengan
Yayasan Eduversal. Kurikulum yang digunakan berpedoman pada kurikulum Internasional, yaitu
Cambridge untuk mata pelajaran Matematika dan Sains, dan kurikulum Nasional untuk mata
pelajaran lainnya. Pembelajaran Sains (Matematika, Fisika, Kimia, Biologi) memakai pengantar
bahasa Inggris. Buku–buku sains berbahasa Inggris terbitan luar negeri dan sebagian pengajar
merupakan guru-guru berpengalaman yang berasal dari luar negeri).
The national curriculum is mandatory for SPK schools in Indonesia. It includes three
subjects that must be taught - Religion, Civic Education, and Bahasa Indonesia.
These subjects are taught in Bahasa Indonesia, which is the language of instruction
for these three subjects. This curriculum ensures that students have a solid
understanding of their country's culture, values, and laws. (Kurikulum nasional bersifat
wajib bagi sekolah SPK di Indonesia dan mencakup tiga mata pelajaran yang harus diajarkan -
Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia. Mata pelajaran ini diajarkan
dalam Bahasa Indonesia, yang merupakan bahasa pengantar untuk ketiga mata pelajaran
tersebut. Adanya kurikulum nasional ini untuk memastikan bahwa siswa memiliki pemahaman
yang kuat tentang budaya, nilai, dan hukum negara mereka).
The international curriculum that the school has chosen is the Cambridge Curriculum.
This curriculum is recognized globally and is known for its high standards of
education. The Cambridge Curriculum is designed to provide students with a
comprehensive and challenging education, while also preparing them for further
study or professional careers. (Kurikulum internasional yang dipilih sekolah adalah Kurikulum
Cambridge. Kurikulum ini diakui secara global dan dikenal dengan standar pendidikannya yang
tinggi. Kurikulum Cambridge dirancang untuk memberi siswa pendidikan yang komprehensif
dan menantang, sambil mempersiapkan mereka untuk jenjang studi lebih tinggi ataupun untuk
karir profesional di masa mendatang).
The school offers three levels of study within the Cambridge Curriculum. The first
level is the Secondary Checkpoint, which is typically taken by students in grades 7
and 8. It assesses student progress and identifies areas where additional support
may be needed in subjects like English, mathematics, and science. (Sekolah
menawarkan tiga tingkat/level dalam struktur Kurikulum Cambridge. Tingkat pertama adalah
Secondary Checkpoint, yang biasanya diambil oleh siswa kelas 7 dan 8. Level ini akan menilai
kemajuan siswa dan mengidentifikasi area/topik mana saja yang butuh bantuan dalam mata
pelajaran seperti bahasa Inggris, matematika, sains).
24
Parents Handbook
with a solid foundation in these subjects and prepares them for further study at the
AS/A Level. (Tingkat kedua adalah IGCSE, atau International General Certificate of Secondary
Education. Kurikulum IGCSE mencakup berbagai mata pelajaran termasuk bahasa Inggris,
matematika, sains, studi sosial, dan bahasa asing. Level ini akan memberikan dasar yang kuat
ke siswa dalam berbagai mata pelajaran dan mempersiapkan mereka untuk studi lebih lanjut di
Tingkat AS/A).
The third level is the AS and A Levels, or Advanced Subsidiary and Advanced Levels.
This level is typically taken by students in grades 11 and 12 respectively. They
provide students with a deeper understanding of the subjects and prepare them for
higher education or professional careers. (Level ketiga adalah AS dan A Levels, atau
Advanced Subsidiary dan Advanced Levels. Tingkat ini biasanya diambil oleh siswa di kelas 11
dan 12. Level ini akan memberi siswa pemahaman yang lebih dalam untuk mata pelajaran
tertentu dan mempersiapkan mereka untuk pendidikan tinggi atau karir profesional).
The examinations for the Secondary Checkpoint, IGCSE, and AS/A Levels are
typically held twice a year, in May/June and October/November. The examinations
are externally marked by Cambridge Assessment International Education, ensuring
that they meet rigorous academic standards. (Ujian untuk Secondary Checkpoint, IGCSE,
dan AS/A biasanya diadakan dua kali setahun, pada bulan Mei/Juni dan Oktober/November.
Ujian tersebut diperiksa dan dinilai secara eksternal oleh Cambridge Assessment International
Education, yang akan memastikan bahwa ujian tersebut memenuhi standar akademik yang
ketat).
The benefits of these examinations are numerous. They provide students with a clear
understanding of their progress and academic abilities in a range of subjects. They
also provide a recognized measure of achievement that can be used by universities
and employers around the world. Additionally, the rigorous academic standards of
the examinations help to prepare students for the demands of higher education and
professional careers. (Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dari ujian ini. Ujian ini
memberi siswa pemahaman yang jelas mengenai kemajuan dan kemampuan akademik mereka
dalam berbagai mata pelajaran. Ujian ini juga memberikan ukuran pencapaian yang diakui
secara internasional yang dapat digunakan oleh universitas dan perusahaan di seluruh dunia.
Selain itu, standar akademik ujian yang ketat dapat membantu mempersiapkan siswa untuk
dapat melayani tuntutan pendidikan tinggi dan karir profesional).
Semesta also provides lessons in other languages, namely Javanese and foreign
languages. At the junior high school level, we provide Turkish language learning, while
at the senior high school level, there are five options for foreign languages, i.e. Arabic,
Turkish, Mandarin, French, and Japanese. (Selain itu, Semesta juga memberikan
pembelajaran bahasa lainnya, yaitu bahasa Jawa dan bahasa asing. Pada jenjang SMP, kami
berikan pembelajaran bahasa Turki, sedangkan untuk jenjang SMA, terdapat lima pilihan bahasa
asing, yaitu bahasa Arab, bahasa Turki, bahasa Mandarin, bahasa Perancis dan bahasa Jepang).
Guidance and preparation for computer-based written exams for grade XII are carried
out by providing special hours to prepare students for TPS (Scholastic Potential Test)
exams. (Bimbingan dan Pemantapan Ujian Tulis Berbasis Komputer untuk kelas XII
25
Parents Handbook
dilaksanakan dengan memberi jam khusus untuk mempersiapkan siswa untuk mengikuti ujian
TPS (Tes Potensi Skolastik).
STEAM
STEAM is an educational approach which integrates Science, Technology,
Engineering, Art and Mathematics to a multi-subject program. STEAM is designed to
encourage students to discuss and solve problems, improve practical skills and
enhance appreciation towards collaboration. (STEAM merupakan pendekatan pendidikan
yang mengintegrasikan Sains (Science), Teknologi (Technology), Rekayasa (Engineering), Seni
(Art) dan Matematika (Mathematics) ke dalam satu program lintas disiplin keilmuan. STEAM
dirancang untuk mendorong siswa untuk banyak berdiskusi dan memecahkan masalah,
mengembangkan keterampilan praktis serta meningkatkan apresiasi terhadap kerja sama).
Since 2021, Semesta has started pioneering robotics learning as one of the activities
in the STEAM program. Other program activities included in the STEAM program are
science projects, maker clubs, and STEAM Expo. (Sejak tahun 2021, Semesta mulai
merintis pembelajaran robotik yang merupakan salah satu mata kegiatan program STEAM.
Kegiatan program lainnya yang masuk dalam lingkup STEAM adalah projek sains, maker club,
dan STEAM Expo).
26
Parents Handbook
School Activities
(Kegiatan Sekolah)
27
Parents Handbook
AYL Students Camp Guidance Counselor 11th Grade 03-09 March 2024
for 11th Grade Students
Students
28
Parents Handbook
29
Parents Handbook
Date Occasion
25 December Christmas
11 Maret Nyepi
23 May Waisak
30
Parents Handbook
Examinations/Selections
(Ujian/Seleksi)
1st Midterm Exam and EASE 1 Academic Coordinator 15-22 September 2023
1st Final Exam and EASE 2 Academic Coordinator 2-24 November 2023
2nd Final Exam and EASE 4 Academic Coordinator 20-27 May 2024
31
Parents Handbook
Academic Policy
(Kebijakan Akademik)
Semesta will use numerical grade points in the report card, and also provide the
academic transcript in letter and 4.0 grade point. The grading system shown in the
table below (Semesta akan menggunakan poin nilai numerik dalam rapor, dan dalam huruf
serta skala 4.0 di dalam transkrip akademik. Sistem penilaian ditunjukkan pada tabel di bawah
ini):
32
Parents Handbook
94-100 A 4.0
90-93 A- 3.7
87-89 B+ 3.3
84-86 B 3.0
80-83 B- 2.7
77-79 C+ 2.3
74-76 C 2.0
70-73 C- 1.7
67-69 D+ 1.3
60-66 D 1.0
0-59 F 0
Grades for all subjects will be calculated as follows. (Penilaian untuk seluruh mata
pelajaran dihitung dengan rumus sebagai berikut):
Score in semester report card = 30%-40% homework and assignment,
25%-35% block exam or quiz, 10%-15% midterm, 10%-15% final exam,
10% participation
(Nilai akhir di raport semester = 30%-40% dari nilai PR dan tugas, 25%-35% dari
ulangan bab atau kuis, 10%-15% dari nilai ujian midterm, 10%-15% dari nilai ujian
akhir semester, 10% dari partisipasi di kelas).
Plagiarism (Menjiplak)
Plagiarism will not be tolerated in any subject. Plagiarism is defined as the
appropriation of another’s ideas or words in order to present them as one's own. An
instance of plagiarism and be as long as a term paper or as short's sentence. Simply
re-phrasing an author's words can also constitute plagiarism. The words of authors
should only be used when properly quoted and cited. Any student plagiarizing
another's work will receive a zero on the assignment. (Plagiat atau menjiplak karya orang
lain tidak bisa ditoleransi di semua pelajaran. Menjiplak adalah mengambil atau menggunakan
ide atau kata-kata orang lain yang kemudian diakui sebagai karya sendiri. Hasil jiplakan dapat
berupa satu tulisan panjang maupun satu kalimat pendek. Menggunakan kata-kata yang
berbeda untuk menyatakan ide ataupun maksud dari seseorang dapat pula disebut sebagai
menjiplak. Kata-kata dari orang lain dapat digunakan jika dijadikan kutipan. Jika diketahui
menjiplak, tugas siswa akan diberikan nilai nol).
Cheating (Curang/mencontek)
Like plagiarism, cheating will not be tolerated in any subject. Cheating occurs when a
student uses someone else’s work or a prohibited source of information in order to
gain an unfair advantage on a test or an assignment and to avoid doing his own work.
Cheating comes in many forms, such as one student copying off another, a student
using a cheat sheet to answer questions on a test or a student trying to pass off
another student’s work as his own. A student who allows others to copy his work will
also be guilty of cheating. Any student involved in cheating will receive a zero on the
33
Parents Handbook
assignment. (Seperti plagiarisme, mencontek tidak akan ditoleransi dalam mata pelajaran
apapun. Kecurangan terjadi ketika seorang siswa menggunakan jawaban orang lain atau
menggunakan sumber informasi yang tidak diperbolehkan untuk mendapatkan nilai yang tinggi
sehingga tidak adil bagi siswa lain yang tidak mencontek. Ada beberapa macam bentuk
kecurangan, seperti seorang siswa menjiplak yang lain, seorang siswa menggunakan lembar
contekan untuk menjawab pertanyaan dalam ujian atau siswa menganggap pekerjaan siswa lain
sebagai miliknya. Seorang siswa yang mengizinkan orang lain untuk menyalin karyanya juga
dianggap bersalah melakukan kecurangan. Setiap siswa yang terlibat dalam tindak kecurangan
akan diberikan nilai nol pada tugas tersebut).
34
Parents Handbook
Out of class and After Hours Participation Requirements (Persyaratan di luar kelas
dan setelah jam pelajaran)
Apart from class activities, teachers can also get the score from several activities
outside the classroom. This activity can be in the form of participation in several
activities such as: (Selain dari kegiatan kelas, guru juga dapat mengambil nilai dari beberapa
kegiatan di luar kelas. Kegiatan ini dapat berupa partisipasi dalam beberapa kegiatan seperti):
● Mathematics competition (Kompetisi matematika)
● Community service (Pengabdian masyarakat)
Physical education (Pelajaran olahraga)
Physical education activities require students to change clothes during school hours.
Students can change clothes and clean themselves in the bathroom on the 1st floor
of each school building. (Kegiatan pelajaran olahraga mengharuskan siswa untuk berganti
pakaian pada waktu jam sekolah. Siswa dapat berganti pakaian dan membersihkan diri di kamar
mandi lantai 1 di masing-masing gedung sekolah).
35
Parents Handbook
Use on Holidays and weekends (Penggunaan di hari libur dan akhir pekan)
Students are allowed to use Digital Learning Tools on holidays and only in the
classroom, canteen and dining hall. (Siswa diperbolehkan menggunakan Alat Pembelajaran
Digital di hari libur dan hanya boleh di dalam kelas, kantin dan dining hall).
Maximum use of Digital Learning Tools on holidays and weekends until 22.00 WIB.
(Penggunaan Alat Pembelajaran Digital pada hari libur dan akhir pekan maksimal sampai pukul
22.00 WIB).
36
Parents Handbook
● Students should be careful when connecting the charger, connection cable and
USB/lightning port. (Siswa harus berhati-hati saat menghubungkan charger, kabel
koneksi dan USB/port lightning).
● Digital Learning Tools are not recommended for use while the battery is charging.
(Alat Pembelajaran Digital tidak disarankan untuk digunakan saat pengisian baterai
berlangsung).
● Students are prohibited from placing heavy objects on the Digital Learning Tool
even in a bag. (Siswa dilarang meletakkan benda berat diatas Alat Pembelajaran Digital
meski didalam tas).
● Students are prohibited from lifting Digital Learning Tools on the screen. (Siswa
dilarang mengangkat Alat Pembelajaran Digital pada bagian layar).
37
Parents Handbook
Literacy Policy
(Kebijakan Literasi)
Introduction (Pendahuluan)
At Semesta, we recognize that literacy is a fundamental component of education, and
it is essential for student success in all academic areas and beyond. As such, we
have developed the following literacy policy to ensure that our students have the
necessary skills to communicate effectively, comprehend complex texts, and engage
critically with a wide range of materials. (Di Semesta, kami menyadari bahwa literasi adalah
komponen dasar pendidikan, dan sangat penting untuk keberhasilan siswa baik di semua
bidang akademik maupun di luar bidang akademik. Karena itu, kami telah mengembangkan
kebijakan literasi untuk memastikan bahwa siswa kami memiliki keterampilan yang diperlukan
untuk berkomunikasi secara efektif, memahami teks yang rumit, dan bersentuhan dengan
berbagai materi bacaan secara kritis).
Goals (Tujuan)
Our school's literacy policy aims to:
(Kebijakan literasi sekolah kami adalah):
1. Develop students' reading and writing skills, including fluency, comprehension,
and critical analysis. (Mengembangkan keterampilan membaca dan menulis siswa,
termasuk kefasihan, pemahaman, dan analisis kritis).
2. Provide students with access to a range of high-quality texts and materials that
reflect diverse perspectives and experiences. (Memberikan siswa akses ke berbagai
teks dan materi berkualitas tinggi yang mencerminkan keberagaman perspektif dan
pengalaman).
3. Support students in developing digital literacy skills, including the ability to
navigate and evaluate online information. (Mendukung siswa dalam mengembangkan
keterampilan literasi digital, termasuk kemampuan untuk menavigasi dan mengevaluasi
informasi online).
4. Ensure that all students, including those with diverse learning needs, have
equitable access to literacy instruction and support. (Memastikan bahwa semua
siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan belajar beragam, memiliki akses yang
sama terhadap instruksi dan bantuan dalam literasi).
5. Encourage a love of reading and writing that extends beyond the classroom and
into students' personal lives. (Menumbuhkan kecintaan membaca dan menulis yang
melampaui ruang kelas dan ke dalam kehidupan pribadi siswa).
Guidelines (Panduan)
To achieve these goals, our literacy policy outlines the following guidelines:
Untuk mencapai tujuan di atas, kebijakan literasi kami memiliki beberapa pedoman
sebagai berikut:
1. Balanced literacy instruction: We will provide a balanced approach to literacy
instruction, incorporating both explicit instruction and authentic, student-centered
activities. This will include phonics instruction, comprehension strategies,
vocabulary development, and opportunities for independent reading and writing.
(Pengajaran literasi yang seimbang: Kami akan memberikan pendekatan yang seimbang
dalam pengajaran, menggabungkan instruksi eksplisit dan kegiatan otentik yang berpusat
38
Parents Handbook
pada siswa. Ini akan mencakup instruksi fonik, strategi pemahaman, pengembangan kosa
kata, dan peluang untuk membaca dan menulis secara mandiri).
2. Use of high-quality materials: We will provide access to a range of high-quality
texts and materials, including fiction and non-fiction, print and digital, and
materials that reflect diverse perspectives and experiences. We will also ensure
that materials are age-appropriate and aligned with students' reading levels.
(Penggunaan materi bacaan berkualitas tinggi: Kami akan menyediakan akses ke berbagai
teks dan materi bacaan lainnya yang berkualitas, termasuk fiksi dan nonfiksi, cetak dan
digital, serta materi yang mencerminkan beragam perspektif dan pengalaman. Kami juga
akan memastikan bahwa materi sesuai dengan usia dan selaras dengan tingkat membaca
siswa).
3. Differentiated instruction: We will provide differentiated instruction to meet the
needs of all learners, including those with diverse learning needs. This may
include small-group instruction, individualized support, or assistive technology.
(Pembelajaran yang beragam: Kami akan memberikan instruksi yang berbeda untuk
memenuhi kebutuhan semua pelajar, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan belajar
yang beragam. Ini mungkin termasuk instruksi kelompok kecil, dukungan individual, atau
teknologi bantuan).
4. Integration of technology: We will integrate technology into our literacy instruction
to support digital literacy skills, including the ability to navigate and evaluate
online information. We will also provide access to a range of digital tools to
support reading and writing instruction. (Integrasi teknologi: Kami akan
mengintegrasikan teknologi ke dalam instruksi literasi kami untuk mendukung keterampilan
literasi digital, termasuk kemampuan untuk menavigasi dan mengevaluasi informasi online.
Kami juga akan menyediakan akses ke berbagai alat digital untuk mendukung pengajaran
membaca dan menulis).
5. Assessment and monitoring: We will regularly assess and monitor students'
literacy skills to ensure that they are making progress and receiving appropriate
support. This may include informal assessments, standardized tests, and
progress monitoring tools. (Penilaian dan pemantauan: Kami akan menilai dan
memantau keterampilan literasi siswa secara berkala untuk memastikan bahwa mereka
membuat kemajuan dan menerima dukungan yang sesuai. Ini mungkin termasuk penilaian
informal, tes standar, dan instrumen pemantau kemajuan).
6. Home-school partnerships: We will establish partnerships with families to support
literacy development at home. This may include providing resources and
recommendations for reading materials, sharing strategies for supporting literacy
at home, and involving families in literacy-related events and activities. (Kemitraan
rumah-sekolah: Kami akan menjalin kemitraan dengan keluarga untuk mendukung
pengembangan literasi di rumah. Beberapa hal yang bisa dibantu oleh sekolah seperti
menyediakan sumber daya dan rekomendasi untuk bahan bacaan, berbagi strategi untuk
mendukung literasi di rumah, dan melibatkan keluarga dalam acara dan kegiatan terkait
literasi).
39
Parents Handbook
languages. (Sebagai bagian dari program literasi kami, kami telah menetapkan waktu khusus
untuk membaca dari pukul 07.00 - 07.30 pada hari Selasa hingga Kamis. Selama ini, siswa
didorong untuk membaca buku pilihan mereka, baik secara individu maupun bersama teman
sekelasnya. Semua buku untuk waktu membaca disediakan dari perpustakaan sekolah kami,
yang dipenuhi dengan berbagai macam buku dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.
Kami percaya bahwa memiliki buku dalam kedua bahasa akan membantu anak Anda
mengembangkan keterampilan bahasa mereka dalam kedua bahasa tersebut).
40
Parents Handbook
Requirements (Persyaratan)
In terms of the number of books students must read, we have set a minimum
requirement of 6 books in a year for Bahasa Indonesia books and 10 books in a year
for English books. We believe that this is a reasonable target for students to achieve
and will help them to develop a love of reading and improve their reading skills. (Dalam
hal jumlah buku yang harus dibaca siswa, kami telah menetapkan persyaratan minimal 6 buku
dalam setahun untuk buku bahasa Indonesia dan 10 buku dalam setahun untuk buku bahasa
Inggris. Kami percaya bahwa ini adalah target yang masuk akal bagi siswa untuk dicapai dan
akan membantu mereka mengembangkan kecintaan membaca dan meningkatkan keterampilan
membaca mereka).
41
Parents Handbook
42
Parents Handbook
43
Parents Handbook
activities, and events, making it convenient for busy parents. (Pembayaran: Sistem
kami memungkinkan Anda melakukan pembayaran online untuk biaya sekolah, kegiatan,
dan acara, sehingga memudahkan bagi orang tua yang sibuk).
44
Parents Handbook
Attendance Policy
(Peraturan Kehadiran)
Category A (Kategori A)
Students are generally permitted at most ten (10) days excused absences per
semester for the following reasons: Siswa umumnya diizinkan paling banyak dua belas (10)
hari absen per semester karena alasan berikut:
• Temporary illness or injury. (Sakit atau cedera).
• Medical and dental appointments. (Janji temu medis dan gigi).
• Court appearances. (Dipanggil oleh pengadilan sebagai saksi).
• College visits for 12th graders. (Kunjungan ke universitas untuk kelas 12).
• Force majeure on the journey back to school. (Halangan dalam perjalan ke sekolah).
• Death of a relative. (Kematian anggota keluarga dekat).
Contact school administrative staff regarding situations and special considerations for
emergencies and involuntary absences of more than 10 days. (Hubungi staf administrasi
sekolah mengenai situasi dan pertimbangan khusus untuk keadaan darurat dan keterpaksaan
sehingga tidak hadir lebih dari 10 hari).
Category B (Kategori B)
Students participating in a principally educational or athletic and extra-curricular
activity are granted twenty (21) days excused absences per class or subject per
semester for all such activities combined. These activities include, but are not limited
to, school or foundation sponsored academic or athletic teams or events. (Siswa yang
berpartisipasi dalam kegiatan yang berbasiskan pada pendidikan atau olahraga dan ekstra
45
Parents Handbook
kurikuler diberikan untuk mengikuti pelajaran selama maksimal dua puluh (21) hari per semester.
Kegiatan ini termasuk, namun tidak terbatas pada, acara akademik atau olahraga yang
disponsori sekolah atau yayasan).
Students must maintain the minimum GPA required for such participation for those
absences to be excused. Missing study periods in order to participate in such events
will not constitute an absence. (Siswa harus mempertahankan nilai rata-rata minimum yang
disyaratkan agar ketidakhadiran tersebut dapat dimaafkan. Ketidakhadiran di sekolah untuk
berpartisipasi dalam acara semacam itu tidak akan dianggap sebagai ketidakhadiran).
Category C (Kategori C)
Religious reasons can get a maximum 10 days excused absences per year. Activities
that usually take a longer period of time such as pilgrimage (hajj and umrah) are
advised to be taken during school break. (Alasan agama bisa mendapatkan izin absen
maksimal 10 hari per tahun. Kegiatan yang biasanya memakan waktu lebih lama seperti ziarah
(haji dan umrah) disarankan untuk dilakukan pada saat libur sekolah).
46
Parents Handbook
Permission Policy
(Kebijakan Perizinan)
47
Parents Handbook
If the permit book is lost, students must report to the dormitory director. The
dormitory director has the right to issue a temporary permit, the fee for making a
temporary permit is IDR 25,000 which is only valid for one permit (maximum 3x
making of a temporary permit). Dormitory Office licensing service times are: (Jika
buku izin hilang siswa wajib melapor ke direktur asrama. Direktur Asrama berhak untuk
mengeluarkan surat izin sementara, biaya pembuatan surat izin sementara sebesar
Rp.25.000 yang hanya berlaku untuk satu kali perizinan (maksimal 3x pembuatan surat izin
sementara). Waktu Pelayanan perizinan Dormitory Office adalah):
Friday (Jumat) = at 15.00 - 17.00
48
Parents Handbook
49
Parents Handbook
purposes in either inside or outside the school environment. (Siswa wajib melapor ke
direktur asrama atau pembina asrama jika ingin bertemu dengan saudara atau teman lawan
jenis untuk keperluan keluarga maupun sekolah, baik di dalam maupun di luar lingkungan
sekolah).
50
Parents Handbook
kandung).
- Medication (Berobat)
Students can be allowed to seek treatment outside the school after receiving a
recommendation from the school doctor through a letter issued by the school
clinic, and the handling is handed over to the parents/guardians of the
students. (Siswa dapat diizinkan berobat keluar dari lingkungan sekolah setelah
mendapat rekomendasi dari dokter sekolah melalui surat yang dikeluarkan oleh klinik
sekolah, dan penanganannya diserahkan kepada orang tua/wali siswa).
- Other needs that are considered important. (Keperluan lainnya yang dianggap
penting)
In addition to the above, permission is given at the request of parents if
deemed important by the school. (Selain yang sudah disebutkan sebelumnya di atas,
perizinan diberikan atas permintaan orang tua jika dianggap penting oleh sekolah).
51
Parents Handbook
Sickness (Sakit)
a. Students who are sick are required to inform the school of their absence through
SIS (Edunav). If the student is already in the dormitory, notice is given to the
homeroom teacher and/or the dormitory director by attaching a sick note from
the doctor or clinic. (Siswa yang sakit wajib menginfokan ketidakhadirannya kepada
sekolah melalui SIS (Edunav). Jika siswa sudah berada di asrama, maka pemberitahuan
diberikan kepada wali kelas dan/atau direktur asrama dengan menyertakan surat izin sakit
dari dokter atau klinik).
b. Students who are sick in the dormitory will be recorded and assisted by the
dormitory staff to get treatment and care. (Siswa yang sakit di asrama akan didata dan
dibantu oleh petugas asrama untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan).
c. Students who do not take part in learning activities without permission (without a
letter) are considered absent (absent). (Siswa yang tidak mengikuti kegiatan KBM
tanpa izin (tanpa surat keterangan) dianggap tidak hadir (absen)).
d. Students must obey and follow the decision letter from the clinic regarding their
illness. If the clinic states that the student must return at a set time, the student
must comply without exception. (Siswa wajib mematuhi dan mengikuti surat keputusan
dari klinik perihal sakitnya. Jika klinik menyatakan bahwa tersebut harus kembali pada jam
yang telah ditentukan, maka siswa tersebut harus mematuhinya tanpa terkecuali).
e. Students are prohibited from falsifying a doctor's letter or taking drugs without
the knowledge of the relevant parties. (Siswa dilarang memalsukan surat keterangan
dokter ataupun mengambil obat-obatan tanpa sepengetahuan pihak terkait).
f. If a student is sick outside of school hours, the student or friend of the student is
required to immediately report it to the dormitory tutor. (Jika siswa sakit di luar jam
pelajaran sekolah, maka siswa atau teman dari siswa yang bersangkutan wajib untuk
segera melaporkan kepada pembina asrama).
g. For students who have certain illnesses and need special treatment, they must
report to the dormitory tutor. (Bagi siswa yang memiliki sakit tertentu dan membutuhkan
perawatan khusus, wajib melaporkan kepada pembina asrama).
h. For students who have potentially infectious diseases, they will be placed in a
special quarantine room set by the dormitory. (Bagi siswa yang memiliki sakit yang
berpotensi menular akan ditempatkan di ruang khusus karantina yang ditetapkan oleh
asrama).
Sickness criteria that are required to go to the clinic (Kriteria sakit yang perlu ke
klinik)
- Fever (Demam >380c) kepala/nyeri kepala)
- Menstrual pain (Nyeri haid) - Body limp (Badan lemas)
- Diarrhea (Diare) - Toothache (Sakit gigi)
- Tear wound (Luka robek) - Batuk (Cough)
- Fracture (Patah tulang) - Gastritis (Sakit maag)
- Out of breath (Sesak nafas) - Nosebleed (Mimisan)
- Sore throat/pain when swallowing - Faint (Pingsan)
(Radang tenggorokan/sakit saat - And other emergencies. (Dan
menelan) penyakit lain yang bersifat darurat).
- Dizziness/headache (Pusing/sakit
Criteria for illness that can be postponed until the end of school rest: (Kriteria
52
Parents Handbook
53
Parents Handbook
Discipline Policy
(Kebijakan Disiplin)
Introduction (Pendahuluan)
All persons enjoying the rights of citizenship are subject to the laws of their
community. The school is a community and the rules and regulations of a school are
the laws of that community. Participation in this community carrie's with it its
corresponding obligation to follow our community's regulations. (Semua orang yang
menikmati hak kewarganegaraan tunduk pada hukum komunitas mereka. Sekolah adalah
komunitas, dan peraturan sekolah adalah hukum komunitas itu. Bergabung dalam komunitas
sekolah ini berarti memikul kewajiban yang diatur dalam peraturan sekolah).
54
Parents Handbook
is part of the Semesta community. (Siswa dilarang melakukan bullying baik secara
verbal maupun fisik kepada siapapun yang termasuk dalam civitas akademik Semesta
Semarang).
4. Students are prohibited from dating both inside and outside the school
environment. (Siswa dilarang berpacaran baik di dalam maupun diluar lingkungan
sekolah).
5. Students are prohibited from holding joint activities (boys and girls), unless they
get permission from the school. (Siswa dilarang mengadakan kegiatan bersama (putra
dan putri), kecuali mendapatkan izin dari pihak sekolah).
6. Students are prohibited from inviting outside students to enter the Semesta
Semarang Middle School-High School environment with a specific purpose
(drunkenness, gambling, stealing, extortion, etc.) when the school is carrying out
extracurricular activities, Art Night, Extracurricular Inauguration or other activities
without the permission of the school. (Siswa dilarang mengundang siswa luar masuk
lingkungan SMP-SMA Semesta Semarang dengan tujuan tertentu (mabuk, judi, mencuri,
memeras dll.) ketika sekolah melaksanakan kegiatan ekskul, Malam Seni, Pengukuhan
Ekskul atau kegiatan lain tanpa izin pihak sekolah).
7. Students are prohibited from destroying properties and school
facilities/infrastructure. Any damage to properties must be replaced with the
same item, damage to school facilities can be replaced with a fine determined by
the school. (Siswa dilarang merusak barang dan fasilitas/prasarana sekolah. Setiap
kerusakan barang harus diganti dengan barang yang sama, kerusakan fasilitas sekolah
dapat diganti dengan denda yang sudah ditentukan oleh sekolah).
8. Students are prohibited from committing theft and/or hiding and transferring
items that belong to other people or that do not belong to them. (Siswa dilarang
melakukan pencurian dan atau menyembunyikan serta memindahtangankan barang milik
orang lain atau yang bukan miliknya).
9. Students are prohibited from bringing vehicles (cars, motorbikes) to the school
area. (Siswa dilarang membawa kendaraan pribadi (mobil, motor) ke lingkungan sekolah).
10. Students are prohibited from borrowing other people's vehicles, either from
friends, teachers or employees. (Siswa dilarang meminjam kendaraan orang lain, baik
dari teman, guru maupun karyawan).
11. Students are prohibited from carrying cards or playing gambling on the school
grounds. (Siswa dilarang membawa kartu atau bermain judi di lingkungan sekolah).
12. Students are prohibited from celebrating birthdays in excessive ways such as
tying, taking hostages, throwing dirt or other things that can be detrimental and
against the norm. (Siswa dilarang merayakan ulang tahun dengan cara yang berlebihan
seperti mengikat, menyandera, melempar kotoran atau hal-hal lain yang dapat merugikan
dan tidak sesuai norma).
13. Students are prohibited from forming friendship groups without the permission of
the school. (Siswa dilarang membuat kelompok-kelompok pertemanan tanpa seizin
sekolah).
55
Parents Handbook
Parents who are known to clearly support and facilitate violations that are proven to
be committed by their children and even defend against violations committed will
receive a warning letter from the Disciplinary Committee. (Orang tua yang diketahui
secara jelas mendukung dan memfasilitasi pelanggaran yang terbukti dilakukan oleh anaknya
bahkan melakukan pembelaan terhadap pelanggaran yang dilakukan akan mendapatkan surat
peringatan dari Komite Kedisiplinan).
Bullying (Perundungan)
Semesta school strictly prohibits bullying by all members of the Semesta community.
Semesta strictly forbids bullying by students whether on or off campus. all necessary
actions to prevent and follow up on bullying are explained in bullying policy. (Sekolah
Semesta melarang keras perundungan oleh seluruh anggota komunitas Semesta. Semesta
melarang keras perundungan oleh siswa baik di dalam maupun di luar sekolah. Semua tindakan
yang diperlukan untuk mencegah dan menindaklanjuti bullying dijelaskan dalam kebijakan
mengenai bullying).
56
Parents Handbook
customs, values and norms that apply in schools. (Sekolah Semesta berhak melakukan
penggeledahan dan penyitaan barang terlarang. Pemeriksaan akan dilakukan secara acak
terhadap saku, ransel, kamar, dan loker siswa. Sekolah dapat pula memeriksa isi alat digital
untuk memastikan tidak ada yang melanggar adat istiadat, nilai dan norma yang berlaku di
sekolah).
Cell phones that are used outside the specific time or not collected, are subject to
seizure. Cell phones or other electronic devices that the disciplinary staff believes
may have been used to violate school policy may be seized and searched for
evidence in the presence of a witness. Students may be required to provide unlock
codes in order to facilitate such search. Unless it is material to an on-going
disciplinary investigation and third time violation, seized student property may be or
may not be be released to the parents under several conditions as follows:
(Ponsel yang digunakan di luar waktu tertentu atau tidak dikumpulkan, akan disita. Ponsel atau
perangkat elektronik lainnya yang menurut staf disiplin mungkin telah digunakan untuk
melanggar kebijakan sekolah dapat disita dan digeledah di hadapan saksi. Siswa dapat diminta
untuk memberikan kode buka kunci untuk membuka akses hp tersebut. Kecuali jika merupakan
bahan penyelidikan disipliner yang sedang berlangsung atau bukan pelanggaran ketiga kalinya,
hp siswa yang disita dapat/tidak dapat diserahkan kepada orang tua dengan beberapa
ketentuan sebagai berikut):
- First offence; cell phone confiscated and shall be returned after one month.
(Pelanggaran pertama; Hp disita dan akan dikembalikan setelah satu bulan).
- Second offence; cell phone confiscated and shall be returned after one semester.
(Pelanggaran kedua; Hp disita dan akan dikembalikan setelah satu semester).
- Third offence; cell phone will be auctioned and the money shall be used for
charity program. (Pelanggaran ketiga; telepon genggam akan dilelang dan uangnya akan
digunakan untuk kegiatan sosial).
Student's guardian may retrieve the cell phones with a power of attorney letter from
the student's parents. When not in use, the cell phone must be handed over to the
tutor and stored in a locker at the Dormitory Office. The picker for the mobile phone
from the Tutor has to be the owner, not the borrower. Misuse of cell phones by
non-owners, the responsibility is borne by the perpetrator and the retrieval is carried
out by the parents of the perpetrator. (Pengambilan dapat dilakukan oleh wali siswa yang
membawa surat kuasa dari orang tua siswa. Pada waktu tidak digunakan, telepon genggam
57
Parents Handbook
wajib diserahkan kepada Pembina yang bersangkutan dan di simpan di loker di Dormitory
Office. Pengambil telepon genggam dari Pembina adalah pemilik, bukan peminjam.
Penyalahgunaan telepon genggam oleh bukan pemilik maka tanggung jawab penebusan
ditanggung oleh pelaku dan pengambilan dilakukan oleh orang tua pelaku).
All forms of damage, loss or other things that occur due to student negligence are the
full responsibility of the student and the student has no right to demand
accountability from the dormitory administration. (Segala bentuk kerusakan, kehilangan
atau hal hal yang terjadi diakibatkan karena keteledoran siswa menjadi tanggung jawab siswa
sepenuhnya dan siswa tidak berhak untuk menuntut pertanggungjawaban dari pihak asrama).
58
Parents Handbook
● Fighting both individually and in groups inside the school and outside the school.
(Berkelahi baik sendiri maupun berkelompok di dalam maupun di luar sekolah).
● Taking the property of others such as stealing, extortion, and plundering. (Mengambil
hak milik orang lain seperti mencuri, memeras, dan merampas). -25
● Bring spray paint, firecrackers, playing cards and/or pornographic things (VCD,
photos, soft files, pictures, comics, diskettes, posters, magazines, books, etc.).
(Membawa cat semprot, petasan, kartu gaple, remi dan atau hal yang berbau porno (VCD, foto,
3. soft file, gambar, komik, disket,poster, majalah, buku, dsb)).
● Smoke. (Merokok)
59
Parents Handbook
60
Parents Handbook
61
Parents Handbook
Level 3: Actions against ● Repeated violations of levels ● Intervention from ● Warning letter.
people/things that do not 1 and 2. (Berkali-kali melakukan teachers/staff who (Diberikan surat
harm others/do little to pelanggaran level 1 dan 2). witnessed. (Intervensi peringatan).
damage property. ● Committed multiple level 2 dari guru/staf yang ● The SC
(Level 3: Tindakan terhadap offenses. (Melakukan beberapa menyaksikan). Coordinator
orang/barang yang tidak pelanggaran level 2). ● The parties involved could use
membahayakan orang ● Fighting both individually were dissolved. (Para enforcement at
lain/tidak terlalu merusak and in groups inside the pihak yang terlibat levels 1 and 2.
properti). school and outside the dibubarkan). (Koordinator SC
school. (Berkelahi baik sendiri ● The coordinator dapat
Unpleasant acts collects evidence menggunakan
maupun berkelompok di dalam
committed to people or maupun di luar sekolah). from witnesses and penindakan di level
property but not ● Taking the property of others victims. (Koordinator
1 dan 2).
endangering the such as stealing, extortion, mengumpulkan bukti ● Sent home at
health/safety of persons or and plundering. (Mengambil dari saksi dan korban). that day.
not causing major hak milik orang lain seperti ● Calling the (Dipulangkan di hari
loss/damage to school mencuri, memeras, dan tersebut).
perpetrators for
property. These actions merampas). examination and ● Suspension
can be categorized as ● Bring spray paint, filling out the BAP. outside school
criminal acts and can also firecrackers, playing cards (Pemanggilan pelaku for a few days.
be brought to local law and/or pornographic things untuk pemeriksaan dan (Skorsing selama
(VCD, photos, soft files, mengisi BAP). beberapa hari).
62
Parents Handbook
Level 4: Actions that ● Using, storing, and or ● Intervention from ● Sent back to
endanger distributing liquor and/or teachers/staff who parents.
people/damage/destroy illicit and illegal drugs witnessed. (Intervensi (Dikembalikan ke
other people's/school (NAPZA). (Menggunakan, dari guru/staf yang orang tua).
property. menyimpan, dan atau menyaksikan). ● Reported to law
(Level 4: Tindakan yang mengedarkan minuman keras ● The parties involved enforcement.
membahayakan dan / atau obat terlarang were dissolved. (Para (Dilaporkan ke
orang/merusak/menghilangkan (NAPZA)). pihak yang terlibat penegak hukum).
barang milik orang ● Bring dangerous sharp dibubarkan).
lain/sekolah). weapons and firearms into ● The coordinator
school premises (Membawa collects evidence
Actions that are senjata tajam yang berbahaya from witnesses and
categorized as dangerous dan senjata api ke lingkungan victims. (Koordinator
acts against people and sekolah). mengumpulkan bukti
property that pose a threat ● Commit immoral acts and or dari saksi dan korban).
to safety and direct sexual harassment. ● Calling the
damage to people and (Melakukan tindakan asusila dan perpetrators for
property. These acts are atau pelecehan seksual). examination and
generally categorized as ● Physical bully. (Bully secara filling out the BAP.
criminal acts and require fisik). (Pemanggilan pelaku
the intervention of school ● Threats to harm physically. untuk pemeriksaan dan
(Ancaman untuk menyakiti mengisi BAP).
management and can be
secara fisik). ● Delegating decisions
brought directly to law
● Commit a criminal act that is on all information
enforcement officials as
processed by the court. and documents to
disciplinary action usually
(Melakukan tindakan kriminal the school
does not resolve the yang diproses oleh pengadilan). committee/managem
situation created by
ent. (Melimpahkan
misconduct at this level.
keputusan semua
(Perbuatan yang dikategorikan keterangan dan
sebagai tindakan berbahaya dokumen kepada
63
Parents Handbook
64
Parents Handbook
Expulsion Policy
(Kebijakan Pengembalian Siswa ke Orang Tua)
Purpose (Tujuan)
The purpose of this policy is to define the roles, responsibilities, and procedures
involved in the expulsion of a student from the school. This policy is to be invoked as
a last resort when other disciplinary attempts have failed. (Tujuan dari kebijakan ini
adalah untuk menentukan peran, tanggung jawab, dan prosedur yang terlibat dalam
pengeluaran siswa dari sekolah. Kebijakan ini harus diterapkan sebagai upaya terakhir ketika
upaya pendisiplinan lainnya gagal).
65
Parents Handbook
committee. The panel shall hear evidence and testimony from the student,
witnesses, and school officials, and shall make a determination as to whether
expulsion is warranted. (Sidang disiplin: Siswa dan orang tua atau wali akan diberi
kesempatan untuk menghadiri sidang di hadapan panel komite disiplin. Panel akan
mendengar bukti dan kesaksian dari siswa, saksi, dan pejabat sekolah, dan akan membuat
keputusan apakah pemecatan diperlukan).
c. Decision: If the panel determines that expulsion is warranted, the student shall be
immediately expelled from school. The decision shall be provided in writing to the
student and their parents or guardians within three business days. (Keputusan: Jika
majelis memutuskan bahwa perlu dikeluarkan, siswa tersebut harus segera dikeluarkan dari
sekolah. Keputusan harus diberikan secara tertulis kepada siswa dan orang tua atau wali
mereka dalam waktu tiga hari kerja).
Confidentiality (Kerahasiaan)
All proceedings related to student expulsion shall be confidential, except as required
by law. The school shall take all reasonable steps to protect the privacy of the student
and their family throughout the expulsion process. (Semua proses yang berkaitan dengan
pengusiran siswa harus dirahasiakan, kecuali sebagaimana diharuskan oleh hukum. Sekolah
harus mengambil semua langkah yang wajar untuk melindungi privasi siswa dan keluarganya
selama proses pengembalian siswa ke orang tua).
66
Parents Handbook
Bullying Policy
(Kebijakan Mengenai Perundungan)
Definition (Definisi)
Bullying is the use of force, coercion, hurtful teasing or threat, to abuse, aggressively
dominate or intimidate. In order to be considered bullying, the behavior must be
aggressive and include:
(Perundungan adalah penggunaan kekuatan, pemaksaan, ejekan atau ancaman yang
menyakitkan, untuk menyalahgunakan, mendominasi atau mengintimidasi secara agresif. Agar
dianggap sebagai intimidasi, perilaku tersebut harus agresif dan meliputi):
● An imbalance of power: Persons who bully use their power—such as physical
strength, access to embarrassing information, or popularity—to control or harm
others. Power imbalances can change over time and in different situations, even if
they involve the same people. (Ketidakseimbangan kekuatan: Orang yang menindas
menggunakan kekuatan mereka—seperti kekuatan fisik, akses ke informasi yang
memalukan, atau popularitas—untuk mengendalikan atau menyakiti orang lain.
Ketidakseimbangan kekuatan dapat berubah dalam situasi dan waktu yang berbeda, bahkan
dengan melibatkan orang yang sama).
● Repetition: Bullying behaviors happen more than once or have the potential to
happen more than once. (Perulangan: Perilaku bullying terjadi lebih dari satu kali atau
berpotensi terjadi lebih dari satu kali).
67
Parents Handbook
Cyber bullying can happen at any time. It can be in public or in private and
sometimes only known to the target and the person bullying. Cyber bullying can
include: (Cyber bullying dapat terjadi kapan saja, bisa di depan orang banyak atau secara
tersembunyi dan terkadang hanya diketahui oleh target dan orang yang melakukan bullying.
Penindasan dunia maya dapat meliputi):
● abusive or hurtful texts, emails or posts, images or videos (teks, email atau postingan,
gambar, atau video yang kasar atau menyakitkan)
● deliberately excluding others online (sengaja mengecualikan orang lain secara online).
● nasty gossip or rumors (gosip atau desas-desus yang tidak menyenangkan).
● imitating others online or using their log-in (meniru orang lain secara online atau
menggunakan log-in mereka).
Prevention (Pencegahan)
● The school will provide ongoing education to students, staff, and parents on the
harmful effects of bullying, how to recognize it, and what to do if they witness or
experience it. (Sekolah akan memberikan pendidikan berkelanjutan kepada siswa, staf, dan
orang tua tentang efek berbahaya dari intimidasi, bagaimana mengenalinya, dan apa yang
harus dilakukan jika mereka menyaksikan atau mengalaminya).
● The school will promote a culture of respect, kindness, and inclusion through
various activities and programs. (Sekolah akan mempromosikan budaya yang
menjunjung tinggi hormat, kebaikan, dan inklusi melalui berbagai kegiatan dan program).
● The school will encourage students to report incidents of bullying to a trusted
teacher or non teaching staff and provide multiple reporting channels, including
anonymous reporting. (Sekolah akan mendorong siswa untuk melaporkan insiden
intimidasi kepada guru atau staf terpercaya dan menyediakan berbagai saluran pelaporan,
termasuk pelaporan anonim).
68
Parents Handbook
positive behavior and parents are invited to share with the school any reports of
bullying they hear from their child. It is important that the teacher or tutor take any
allegations seriously and report any alleged bullying behavior to the school culture
coordinator. (Semua siswa sangat dianjurkan untuk memberitahu guru atau tutor jika mereka
di bully atau diintimidasi atau jika mereka mengetahui ada siswa yang diintimidasi. Mereka
didorong untuk menganggap hal ini sebagai perilaku positif dan orang tua diajak untuk berbagi
informasi dengan sekolah jika ada laporan bully/intimidasi yang mereka dengar dari anak-anak
mereka. Guru atau tutor harus menanggapi laporan/tuduhan dengan serius dan melaporkan
setiap dugaan perilaku intimidasi kepada koordinator budaya sekolah).
School culture coordinator will then arrange for the matter to be investigated, which
will include discussions with the victim, the alleged bully and any witnesses and an
appropriate strategy will be put in place for dealing with the matter. Parents will be
consulted in the event of repeated or substantial allegations being made. (Koordinator
budaya sekolah ini kemudian akan mengatur langkah penyelidikan masalah ini, yang dimulai
dengan diskusi dengan korban, dugaan intimidasi dan saksi apa pun hingga penentuan strategi
yang tepat akan diterapkan untuk menangani masalah tersebut. Orang tua akan dikonsultasikan
jika ada tuduhan berulang atau substansial yang perlu dicermati).
Bullying can have serious implications for all students in a school. Bullying incidents
can also cause psychological wounds to both victims and perpetrators of bullying, so
schools will handle bullying cases carefully by paying attention to all aspects
surrounding bullying incidents. (Bully dapat menyebabkan implikasi serius baik pada semua
siswa di sekolah. Kejadian bully juga dapat menimbulkan luka psikologi baik pada korban
maupun pelaku bully, sehingga sekolah akan menangani kasus bully dengan berhati-hati
dengan memperhatikan semua aspek yang melingkupi kejadian bully).
Consequences (Konsekuensi)
Disciplinary action will be administered carefully, based on the severity and
69
Parents Handbook
70
Parents Handbook
Definition (Definisi)
Sexual harassment refers to any unwelcome sexual advances, requests for sexual
favors, or any other conduct of a sexual nature that interferes with a student's
education, or creates an intimidating, hostile, or offensive environment. (Pelecehan
seksual merupakan semua tindakan seksual yang tidak diinginkan, permintaan bantuan seksual,
atau perilaku lain yang bersifat seksual yang dapat mengganggu fokus siswa pada pendidikan,
atau menciptakan lingkungan yang mengintimidasi, ataupun tidak menyenangkan).
71
Parents Handbook
mengambil tindakan yang tepat untuk mencegah pelecehan lebih lanjut dan memberikan
pemulihan bagi korban).
Retaliation (Pembalasan)
Retaliation against any student who reports sexual harassment or participates in an
investigation of sexual harassment is strictly prohibited and will result in disciplinary
action. (Siswa dilarang keras melakukan pembalasan terhadap siswa yang melaporkan
pelecehan seksual atau ikut-ikutan menyelidiki pelecehan seksual, jika melanggar akan diberikan
tindakan disipliner).
We are committed to creating a safe and respectful learning environment for all
students. Any violation of this sexual harassment policy will be taken seriously and
dealt with promptly and appropriately. (Kami berkomitmen untuk menciptakan lingkungan
belajar yang aman dan terhormat bagi semua siswa. Setiap pelanggaran terhadap kebijakan
pelecehan seksual ini akan ditanggapi dengan serius dan ditangani dengan segera dan tepat).
72
Parents Handbook
Grievance Policy
(Kebijakan Pengaduan)
Definition (Definisi)
A grievance is a complaint or concern expressed by a parent or guardian regarding
an action or decision that affects them directly or indirectly. (Pengaduan adalah keluhan
atau kekhawatiran yang diungkapkan oleh orang tua atau wali mengenai tindakan atau
keputusan yang mempengaruhi mereka secara langsung atau tidak langsung).
Policy (Kebijakan)
This policy applies to all parents or guardians of students enrolled in the school in
addressing possible complaints or grievances. (Kebijakan ini berlaku untuk semua orang
tua atau wali siswa yang terdaftar di sekolah dalam menangani kemungkinan keluhan atau
pengaduan).
Procedure (Prosedur)
1. Informal resolution: The school encourages all parents or guardians to resolve their
grievances informally as soon as possible. The person with the grievance should
first try to resolve the issue by discussing it with the homeroom teacher. The goal
is to find a solution that is satisfactory to both parties. If the homeroom teacher
could not resolve the issue, she/he will bring it to the attention of school
administration. The issue will be discussed within the management team, and
results will be notified to the homeroom teacher. (Penyelesaian secara informal:
Sekolah mendorong semua orang tua atau wali untuk menyelesaikan keluhan mereka secara
informal sesegera mungkin dengan mendiskusikannya dengan wali kelas. Tujuannya adalah
untuk menemukan solusi yang memuaskan kedua belah pihak. Jika wali kelas tidak dapat
menyelesaikan masalah tersebut, dia akan melaporkannya ke administrasi sekolah. Masalah
tersebut akan dibahas dalam tim manajemen, dan hasilnya akan diberitahukan kepada wali
kelas).
Investigation (Penyelidikan)
The principal will investigate the complaint promptly and thoroughly. The investigation
73
Parents Handbook
may include interviews with the person filing the complaint, the individual(s) against
whom the complaint is filed, and any witnesses who may have relevant information.
The investigation will be completed within 20 working days of receiving the
complaint. (Kepala sekolah akan menyelidiki pengaduan tersebut dengan segera dan
menyeluruh. Investigasi dapat mencakup pertemuan dengan orang yang mengajukan
pengaduan, individu yang menjadi sasaran pengaduan, dan saksi yang mungkin memiliki
informasi yang relevan. Investigasi akan selesai dalam waktu 20 hari kerja setelah menerima
pengaduan).
Resolution (Penyelesaian)
The principal will provide a written report of the investigation findings and the
decision regarding the grievance within 5 working days of completing the
investigation. The decision will include any actions taken to address the grievance
and the reasons for the decision. (Kepala sekolah akan memberikan laporan tertulis
mengenai temuan investigasi dan keputusannya dalam waktu 5 hari kerja setelah penyelidikan
selesai. Keputusan akan mencakup tindakan yang akan diambil untuk mengatasi keluhan
beserta alasan dibalik keputusan tersebut).
Confidentiality (Kerahasiaan)
All parties involved in the grievance process are expected to maintain confidentiality
to the extent possible. However, the school reserves the right to disclose information
to appropriate parties as required by law. (Semua pihak yang terlibat dalam proses
pengaduan diharapkan untuk menjaga kerahasiaan pengaduan serapat mungkin. Namun,
sekolah berhak untuk mengungkapkan informasi kepada pihak tertentu sebagaimana yang
diwajibkan oleh hukum).
74
Parents Handbook
Purpose (Tujuan)
The purpose of this medical policy is to ensure the safe and accurate administration
of both prescription and over-the-counter medications to students while they are at
school. (Tujuan dari kebijakan medis ini adalah untuk memastikan pemberian obat resep dan
obat bebas yang aman dan akurat kepada siswa selama mereka berada di sekolah).
Policy (Kebijakan)
1. Immunization (Imunisasi)
Parents of students are required to fill out an immunization form at the time of
registration. (Orang tua siswa diwajibkan mengisi form imunisasi pada saat pendaftaran).
2. Self medication (Pengobatan mandiri)
In addition to over-the-counter drugs, students are allowed to bring some
prescribed drugs to school/dormitory, but they need to report it nurse/dormitory
tutors. Some of the prescription drugs that may be taken are: (Selain obat bebas,
siswa diperbolehkan membawa obat-obatan yang diresepkan ke sekolah/asrama, tetapi
semuanya harus dilaporkan ke perawat sekolah/pembina asrama. Beberapa obat resep yang
boleh dibawa adalah):
● Asthma Treatment Medications (obat asthma)
● Anaphylaxis Medications (obat anafilaksis)
● Diabetes Management Medications (obat diabetes)
All of the following conditions must be met in order for students to be authorized
to self-administer the above medications: (Siswa dapat melakukan pengobatan (minum
obat) sendiri untuk gangguan kesehatan di atas dengan beberapa syarat di bawah ini):
● A healthcare practitioner has prescribed the medication for use by the student
and instructed the student in the correct and responsible use of the medication.
(Dokter telah meresepkan obat untuk digunakan oleh siswa dan menginstruksikan siswa
dalam penggunaan obat yang benar dan bertanggung jawab).
● The student has demonstrated to the school nurse the skill and knowledge
necessary to use the medication and any device that is necessary to administer
such medication as prescribed by the health care practitioner. (Siswa mampu
menunjukkan ke perawat sekolah keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk
menggunakan obat dan alat lainnya yang dibutuhkan untuk menggunakan obat tersebut
seperti yang diresepkan oleh dokter).
● The healthcare practitioner s provided the student s/or his/her parents and the
school with a written treatment plan for managing asthma, diabetes, or
anaphylaxis episodes of the student. The plan must be signed and dated by the
student's parent/guardian. (Dokter memberikan keterangan tertulis kepada siswa/atau
orang tuanya dan sekolah mengenai rencana perawatan asma, diabetes, atau anafilaksis
siswa. Rencana tersebut harus ditandatangani dan diberi tanggal oleh orang tua/wali
siswa).
● The student’s parent/guardian has provided the school with a signed statement
acknowledging that, notwithstanding any provision of state law to the contrary,
75
Parents Handbook
the school, its employees and agents are to incur no liability as a result of any
injury arising from such self-administration of medication and the
parent/guardian will indemnify and hold harmless the school (including its
employees and agents) against any claim arising out of such
self-administration of medication. (Orang tua/wali siswa membuat surat pernyataan
bahwa terlepas dari adanya hukum yang menyatakan kebalikannya, sekolah dan semua
karyawannya tidak bertanggung jawab terhadap cedera yang dapat timbul dari
pengobatan mandiri dan orang tua/wali siswa membebaskan sekolah dan semua
karyawannya dari segala tuntutan yang timbul dari pengobatan mandiri ini.
If the student is in need of the backup medication or supplies and the school
nurse and assistant are unavailable, school administrative staff may grant the
student access to their backup medication and supplies. (Jika siswa membutuhkan
obat atau persediaan cadangan dan perawat sekolah serta asisten tidak ada di tempat,
maka staf administrasi sekolah/pembina asrama dapat memberikan siswa akses ke obat dan
persediaan cadangan mereka).
76
Parents Handbook
Definition (Definisi)
● Alcoholic beverage: a beverage with more than zero percent alcohol and includes
wine, beer, fermented, distilled, rectified and fortified beverages. (Minuman
beralkohol: minuman yang mengandung alkohol dengan kadar lebih dari nol persen,
contohnya anggur, bir, serta minuman yang difermentasi, disuling, direkatkan, dan diperkaya
dengan zat tertentu).
● Illicit drugs: steroids and prescription and over the counter medications being
used for an abusive purpose or when they are not used in compliance with the
prescription or directions for use and are not being used to treat a current health
condition of the student. (Obat-obatan terlarang: steroid dan resep serta obat bebas yang
disalahgunakan atau ketika obat tidak digunakan sesuai dengan resep atau petunjuk
penggunaan serta tidak digunakan untuk merawat kondisi kesehatan siswa).
● Illegal drugs: drugs or other controlled substances whose manufacture,
possession, consumption, or sale is prohibited by laws. This includes, but is not
limited to marijuana, cocaine, crack, methamphetamines, etc. (Obat-obatan
terlarang: obat-obatan atau zat terkontrol lainnya yang pembuatan, kepemilikan, konsumsi,
atau penjualannya dilarang oleh hukum. Obat-obatan yang termasuk dalam definisi ini,
namun tidak terbatas pada contoh ini adalah mariyuana, kokain, crack, metamfetamin, dll).
● Mood altering substances: means substances that include, but are not limited
paint, glue,aerosol sprays and similar substances. (Zat pengubah suasana hati: zat
yang termasuk dalam hal ini, namun tidak terbatas pada contoh ini adalah cat, lem,
semprotan aerosol, dan zat lain yang kandungannya serupa).
● Tobacco: substances that include, but are not limited to cigarettes, cigars,
chewing tobacco, dipping tobacco, snuff and similar substances. Electronic
cigarettes and other alternative sources of nicotine are also included. (Tembakau:
zat-zat yang termasuk pada definisi ini tetapi tidak terbatas pada contoh ini antara lain
adalah rokok, cerutu, tembakau kunyah, tembakau celup, tembakau sedot serta zat lain yang
kandungannya sama. Rokok elektronik dan sumber nikotin alternatif lainnya termasuk ke
dalam definisi ini).
Policy (Kebijakan)
Students are not allowed to bring, sell, buy, consume, and use all of the items listed
above inside and outside of the school. Involvement with alcohol beverages can lead
to immediate expulsion. (Siswa tidak diperkenankan membawa, menjual, membeli,
mengkonsumsi dan menggunakan semua barang yang tercantum di atas di dalam dan di luar
sekolah. Keterlibatan dengan minuman beralkohol dapat mengakibatkan siswa dikeluarkan
secara langsung).
77
Parents Handbook
Check-Out Policy
(Kebijakan Check-Out)
Lockers (Loker)
1. Each student will be assigned a locker for personal use throughout the academic
year. (Setiap siswa akan diberi loker untuk penggunaan pribadi sepanjang tahun akademik).
2. Students are responsible for keeping their lockers clean and free from any
offensive or prohibited materials. (Siswa bertanggung jawab untuk menjaga loker
mereka bersih dan bebas dari barang yang berbahaya atau dilarang).
3. Lockers are the property of the school and may be subject to random inspections.
(Loker adalah milik sekolah dan sewaktu-waktu dapat diperiksa secara acak).
4. Students must empty their school lockers/dormitory closet and return their keys at
the end of the academic year or upon withdrawal from the school. (Siswa harus
mengosongkan loker di sekolah/lemari asrama dan mengembalikan kunci loker/lemari
mereka pada akhir tahun ajaran atau pada saat lulus atau mengundurkan diri dari sekolah).
78
Parents Handbook
79
Parents Handbook
Students should pay attention to their meal schedule and consume healthy food.
Irregular eating and eating foods that contain many additives can cause digestive
disorders. (Siswa harus memperhatikan jadwal makan mereka dan mengkonsumsi makanan
sehat. Pola makan yang tidak teratur dan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung
zat aditif dapat menyebabkan gangguan pencernaan).
Canteen (Kantin)
Students are allowed to buy food and drinks in the canteen during the 15-minute
break and after school. (Students are only allowed to buy food and drinks in the canteen
during the 15-minute break and after school).
Students are not allowed to owe money to the canteen. (Siswa dilarang berhutang ke
kantin).
80
Parents Handbook
Boys (siswa putra): maximum order taking at (maksimum pengambilan pada pukul)
21.30
2. Ordering food orders can only be made at the security post and with the approval
of the respective class tutor and collection is carried out accompanied by the
tutor. (Pemesanan makanan pesanan hanya dapat dilakukan di pos satpam dan atas
persetujuan pembina kelas masing-masing dan pengambilan dilakukan dengan didampingi
pembina).
3. Students are only allowed to eat and drink in places determined by the school and
are not allowed to eat and drink in the dormitory rooms and corridors. (Siswa hanya
diperbolehkan makan dan minum ditempat yang telah ditentukan oleh sekolah dan tidak
diperbolehkan makan dan minum di dalam kamar dan koridor asrama).
4. Students should dispose of food/beverage waste in the space provided. (Siswa
hendaknya membuang sampah makanan/minuman pada tempat yang telah disediakan).
81
Parents Handbook
Policy (Kebijakan)
The school guarantees the students’ right to worship according to their religion and
beliefs. All students have the right to get convenience in carrying out their worship.
(Sekolah menjamin hak siswa untuk beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya
masing-masing. Seluruh siswa berhak untuk mendapatkan kemudahan dalam menjalankan
ibadahnya).
All Muslim students are required to perform the obligatory prayers in congregation at
the obligatory prayer times in the prayer room or prayer room that has been
determined by the dormitory. All students are required to complete all activities at
5:30 p.m. and then get ready to take part in congregational prayers and the Al-Quran
reading program. Every student is required to take part in the commemoration of
religious holidays carried out by the dormitory. All students have their own record of
worship which is monitored by the dormitory tutor and the dormitory director and will
be reported periodically to the homeroom teacher and parents. (Seluruh siswa muslim
diwajibkan mendirikan sholat wajib berjamaah pada waktu shalat wajib di mushola atau tempat
sholat yang telah ditentukan asrama. Seluruh siswa wajib menyelesaikan seluruh kegiatan pukul
17.30 untuk kemudian bersiap mengikuti sholat berjamaah dan program baca al-Quran. Setiap
siswa wajib mengikuti kegiatan peringatan hari besar agama yang dilakukan oleh pihak asrama.
Seluruh siswa memiliki catatan ibadah masing-masing yang dipantau oleh pembina asrama dan
direktur asrama dan akan dilaporkan secara berkala kepada wali kelas dan orang tua siswa).
During the worship activities for Muslims, non-Muslim students are also required to
perform their prayers or remain in the dormitory. Non-Muslim students who wish to
pray outside of school must be accompanied by their families or tutors. (Selama
pelaksanaan kegiatan ibadah bagi yang muslim, siswa non muslim juga diwajibkan melakukan
ibadahnya atau tetap berada di dalam asrama. Siswa non-muslim yang ingin beribadah di luar
sekolah harus didampingi pihak keluarga atau pihak asrama).
82
Parents Handbook
Dormitory Policy
(Kebijakan Asrama)
Dormitory as a part of the school environment has several specific policies that aim to
provide a comfortable and safe environment for residents to study and carry out other
activities. (Asrama sebagai bagian dari kelengkapan sekolah memiliki beberapa kebijakan
khusus yang bertujuan untuk memberikan lingkungan yang nyaman dan aman bagi para
penghuninya untuk belajar dan melakukan kegiatan lainnya).
The school culture team, homeroom teacher and dormitory have the right to inspect
83
Parents Handbook
and take student electronic devices if their use is against the rules. The process of
inspection, confiscation and follow-up on offense of electronic devices is likened to a
cell phone. (Tim budaya sekolah, wali kelas dan asrama berhak memeriksa dan mengambil
barang elektronik siswa jika penggunaannya tidak sesuai ketentuan. Proses pemeriksaan,
penyitaan serta tindak lanjut pelanggaran barang elektronik disamakan dengan hp).
Every time they return from the holiday (at the end of the school year) students are
required to bring all their belongings home, because there will be a rolling dormitory
and building rehabilitation. Items that are not brought home are not the responsibility
of the dormitory and will be considered as a gift and will then be managed by the
dormitory. (Setiap kepulangan liburan kenaikan kelas (akhir tahun ajaran) siswa diwajibkan
membawa semua barang bawaan pulang ke rumah, karena akan diadakan rolling asrama dan
rehab bangunan. Barang-barang yang tidak dibawa pulang tidak menjadi tanggung jawab
asrama dan akan dianggap dihibahkan dan selanjutnya akan dikelola oleh asrama).
Loss of money caused by student negligence (not entrusted to the dormitory) will be
84
Parents Handbook
the responsibility of the student concerned and the student is not allowed to hold the
dormitory accountable. (Kehilangan uang yang disebabkan oleh keteledoran siswa (tidak
dititipkan pada pihak asrama) akan menjadi tanggung jawab siswa yang bersangkutan dan
siswa tersebut tidak diperkenankan untuk meminta pertanggungjawaban pihak asrama).
Students are allowed to leave valuable items with the dormitory administrator/tutor.
(Siswa diizinkan untuk menitipkan barang-barang berharga kepada pembina asrama).
The dormitory will not hold the responsibility for the lost and damaged packets. (Paket
hilang dan rusak bukan merupakan tanggung jawab pihak asrama).
Laundry
Semesta school provides laundry for students who live in the dormitory. Each student
has a 5 kg laundry quota in a week, excess laundry allowance will be billed monthly
to parents of students by the laundry. (Sekolah Semesta menyediakan laundry untuk siswa
yang tinggal di asrama. Setiap siswa mendapat jatah laundry 5 kg dalam seminggu, kelebihan
laundry akan ditagihkan setiap bulan kepada orang tua siswa oleh pihak laundry).
Students are required to fill out the laundry list according to the clothes put in their
85
Parents Handbook
respective laundry bags, and prohibited from using other students' laundry bags and
leaving laundry bags anywhere. (Siswa wajib mengisi list laundry sesuai dengan pakaian
yang dimasukkan ke kantong laundry masing-masing, dan dilarang menggunakan kantong
laundry siswa lain serta meninggalkan kantong laundry di sembarang tempat).
Students are required to deliver their own laundry to the laundry. Students are
prohibited from throwing their laundry from the 2nd and 3rd floors into the laundry.
(Siswa diwajibkan mengantar sendiri cuciannya ke pihak laundry. Siswa dilarang melempar
cuciannya dari lantai 2 dan 3 ke laundry).
If students find clothes that do not belong to them in the laundry bag, they must be
placed in a special cupboard provided by the dormitory. (Apabila siswa menemukan
pakaian yang bukan merupakan miliknya di kantong laundry, maka pakaian tersebut harus
diletakkan di lemari khusus yang telah disediakan pihak asrama).
Disclaimer
● All forms of loss, damage and delays or other problems caused by the laundry, are
the responsibility of the laundry and are not the responsibility of the school. (Segala
bentuk kehilangan, kerusakan dan keterlambatan ataupun masalah lain yang disebabkan
oleh pihak laundry merupakan tanggung jawab pihak laundry dan bukan menjadi tanggung
jawab sekolah).
● All forms of loss, damage and delay or other problems caused by the student's
negligence, are the responsibility of the student concerned. If there is loss,
damage, delay or other problems caused by the laundry, the student concerned
must immediately report it to the dormitory. (Segala bentuk kehilangan, kerusakan dan
keterlambatan ataupun masalah lain yang disebabkan oleh keteledoran siswa, menjadi
semuanya itu tanggung jawab siswa yang bersangkutan. Jika ada kehilangan, kerusakan,
keterlambatan ataupun masalah yang lain yang disebabkan oleh pihak laundry, siswa yang
bersangkutan harus segera melaporkan ke pihak asrama).
During these activities students are not allowed to use smartphones/Digital Learning
Tools, unless they have obtained permission from the dormitory director. (Selama
kegiatan asrama berlangsung siswa tidak diperbolehkan menggunakan smartphone/Alat
Pembelajaran Digital, kecuali telah mendapatkan izin dari direktur asrama).
86
Parents Handbook
Students who deliberately enter, use and occupy the room without permission from
the dormitory director will be subject to sanctions in accordance with the regulations.
(Bagi siswa yang secara sengaja memasuki, menggunakan dan menempati ruangan tersebut
tanpa seizin dari direktur asrama akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku).
Students should pay attention to bathroom and toilet manners, such as save the
water and always close the tap before leaving the toilet/bathroom, use your own
toiletries, no nakedness when going to and out of the toilet/bathroom. (Siswa harus
memperhatikan tata krama kamar mandi dan kakus, seperti hemat air dan selalu menutup kran
sebelum keluar dari toilet/kamar mandi, menggunakan peralatan mandi sendiri, tidak telanjang
saat keluar masuk toilet/kamar mandi).
87
Parents Handbook
88
Parents Handbook
clean clothes, dirty clothes and underwear scattered in the room. Students are
required to dry towels in the place provided. Students are not allowed to hang
clothes out of place. (Pakaian bersih diletakkan di lemari pakaian dengan rapi. Siswa tidak
diperkenankan membiarkan pakaian bersih, pakaian kotor dan pakaian dalamnya berserakan
di kamar. Siswa diwajibkan menjemur handuk pada tempat yang telah disediakan. Siswa
tidak diperkenankan menggantung pakaian bukan pada tempatnya).
● Students are not allowed to add cupboards or lockers other than those provided
by the school. (Siswa tidak diperkenankan menambah lemari atau loker selain yang
diberikan oleh sekolah).
● If there are items that are out of place, the dormitory has the right to confiscate
these items. (Apabila terdapat barang yang tidak pada tempatnya, pihak asrama berhak
menyita barang tersebut).
● The dormitory director and the dormitory tutor have the right to control student
rooms, including checking student lockers when needed. (Direktur asrama dan
Pembina asrama berhak untuk mengontrol kamar siswa, termasuk mengecek loker siswa
ketika dibutuhkan).
All dormitory residents are obliged to maintain the cleanliness and tranquility of the
prayer room. Avoid unnecessary talk and don’t make noise. (Seluruh penghuni asrama
berkewajiban untuk menjaga kebersihan dan ketenangan mushola. Menghindari pembicaraan
yang tidak perlu dan membuat gaduh).
Students are prohibited from using the prayer room for activities other than worship,
such as sleeping, playing games, eating and drinking and other entertainment
activities. (Siswa dilarang menggunakan mushola untuk kegiatan selain ibadah, seperti tidur,
main game, makan dan minum serta aktivitas hiburan lainnya).
Do not leave personal items in the prayer room except mukena and Al-Quran. (Tidak
meninggalkan barang pribadi di mushola kecuali mukena dan al-Quran).
Extra study room and fun room (Ruang belajar tambahan dan ruang bermain)
The use of the fun room and extra study room follows the schedule set by the
dormitory administration as follows: (Penggunaan ruang fun room dan extra study room
mengikuti jadwal yang sudah diatur pihak asrama sebagai berikut):
● Monday - Friday: 16.00-22.00 (Senin – Jumat: pukul 16.00 – 22.00)
● Weekend: maximum at 23.00 (Akhir pekan: maksimum pukul 23.00)
Gym (Ruang gym)
1. Students are not allowed to use the gym room outside the specified time. (Siswa
tidak diperbolehkan menggunakan ruang gym diluar waktu yang telah ditentukan).
2. Students are prohibited from going bare-chested and wearing tight clothing while
exercising in the gym. (Siswa dilarang bertelanjang dada dan memakai pakaian ketat
selama melakukan olahraga di ruang gym).
3. As long as the room is not in use, the dormitory has the right to lock the room.
(Selama ruangan tidak dipakai, pihak asrama berhak untuk mengunci ruangan tersebut).
89
Parents Handbook
Miscellaneous Policy
(Kebijakan Lain-lain)
90
Parents Handbook
S M T W T F S S M T W T F S
1 1 2 3 4 5
2 3 4 5 6 7 8 6 7 8 9 10 11 12
9 10 11 12 13 14 15 13 14 15 16 17 18 19
16 17 18 19 20 21 22 20 21 22 23 24 25 26
23 24 25 26 27 28 29 27 28 29 30 31
30 31
12-14 Orientation Program for New Student 04 Fun Activity - Girls Dormitory
28 OSIS Inauguration
91
Parents Handbook
S M T W T F S S M T W T F S
1 2 1 2 3 4 5 6 7
3 4 5 6 7 8 9 8 9 10 11 12 13 14
10 11 12 13 14 15 16 15 16 17 18 19 20 21
17 18 19 20 21 22 23 22 23 24 25 26 27 28
24 25 26 27 28 29 30 29 30 31
01-29 Great Charity Campaign 01-07 AYL Univ Orientation Camp - Grade-12
02 7th & 8th Grade Parents Gathering 16 Semesta Day Preparation Starts
16 10th & 11th Parents Gathering 23-11 EduOS Camp Tahap 1 (8&11)
28 Maulid Nabi
30 Great Charity
92
Parents Handbook
S M T W T F S S M T W T F S
1 2 3 4 1 2
5 6 7 8 9 10 11 3 4 5 6 7 8 9
12 13 14 15 16 17 18 10 11 12 13 14 15 16
19 20 21 22 23 24 25 17 18 19 20 21 22 23
26 27 28 29 30 24 25 26 27 28 29 30
31
01-05 AYL Students Camp - Grade-10 (Local) 04-08 Leadership Camp (OSIS) (1)
S M T W T F S S M T W T F S
1 2 3 4 5 6 1 2 3
7 8 9 10 11 12 13 4 5 6 7 8 9 10
14 15 16 17 18 19 20 11 12 13 14 15 16 17
21 22 23 24 25 26 27 18 19 20 21 22 23 24
28 29 30 31 25 26 27 28 29
93
Parents Handbook
S M T W T F S S M T W T F S
1 2 1 2 3 4 5 6
3 4 5 6 7 8 9 7 8 9 10 11 12 13
10 11 12 13 14 15 16 14 15 16 17 18 19 20
17 18 19 20 21 22 23 21 22 23 24 25 26 27
24 25 26 27 28 29 30 28 29 30
31
01 2nd Midterm Exam and EASE-3 01-20 Students Idul Fitri Vacation
03-09 AYL Students Camp - Grade-11 06- Komodo Math Competition 2024 Final Day
29 Good Friday
31 Easter Sunday
S M T W T F S S M T W T F S
1 2 3 4 1
5 6 7 8 9 10 11 2 3 4 5 6 7 8
12 13 14 15 16 17 18 9 10 11 12 13 14 15
19 20 21 22 23 24 25 16 17 18 19 20 21 22
26 27 28 29 30 31 23 24 25 26 27 28 29
30
94
Parents Handbook
July 2024
S M T W T F S
1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27
28 29 30 31
95
Parents Handbook
96
Parents Handbook
97