Professional Documents
Culture Documents
Bab 2,3 Ok
Bab 2,3 Ok
LANDASAN TEORI
berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target, sasaran atau kriteria
Irham Fahmi (2016) kinerja adalah hasil yang diperoleh oleh suatu organisasi baik
organisasi tersebut bersifat profit oriented dan non profit oriented yang dihasilkan
merupakan hasil kerja dan perilaku kerja yang telah dicapai dalam suatu
menyesaikan tugas-tugas dan tanggung jawab yang diberikan dalam suatu periode
tertentu.
Tercapainya suatu kinerja seseorang atau pekerja karena adanya upaya dan
tindakan yang dihasilkan.Upaya tersebut yaitu berupa hasil kerja (kinerja) yang
dalam mencari kerja dan bekerja. Pengalaman dalam bekerja berkaitan dengan
masa kerja karyawan, semakin lama seseorang bekerja pada suatu bidang
telah mempunyai pengalaman kinerja pada suatu bidang pekerjaan tertentu, maka
adalah gabungan dari pendidikan dan pengalaman kerja yang diperoleh oleh
11
seorang pekerja. Ada beberapa hal untuk membangun mentalitas profesional,
terbaik (cutting edge) bidang keahliannya, standar kerjanya yang tinggi yang
pegawai, yaitu:
Setiap orang memiliki kepribadian atau karakter yang berbeda satu sama lain.
Seseorang yang memiliki kepribadian atau karakter yang baik akan dapat
12
5) Profesionalisme Adalah dorongan bagi seseorang untuk melakukan pekerjaan.
Jika karyawan memiliki dorongan yang kuat dari dalam dirinya atau
9) Kepuasan kerja Adalah perasaan senang atau gembira, atau perasaan suka
10) Lingkungan kerja Adalah suasana atau kondisi disekitar lokasi tempat bekerja.
Limgkungan kerja dapat berupa ruangan, layout, sarana dan prasarana serta
11) Loyalitas Adalah kesetiaan karyawan untuk tetap bekerja dan membela
baik.
13
13) Disiplin kerja Adalah usaha karyawana untuk menjalankan aktivitas kerjanya
secara sungguh-sungguh. Disiplin kerja dalam hal ini dapat berupa waktu,
kemampuan pegawai.
waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output
4. Sikap karyawan
5. Kemampuan bekerjasama
b) Keputusan penempatan
e) Penyesuaian kompensasi
14
f) Inventori kompetensi pegawai
i) Budaya kerja
j) Menerapkan sanksi
2.2 Profesionalisme
(Ruswanda, 2018).
Salah satu syarat utama yang harus dimiliki seorang auditor dalam
15
Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa profesionalisme merupakan
sebuah sikap kerja profesional yang tiada lain adalah perilaku karyawan yang
ekstrinsik kurang. Sikap ini adalah ekspresi dari pencurahan diri yang total
sebagai alat untuk mencapai tujuan. Totalitas ini sudah menjadi komitmen
yang profesional harus mampu membuat keputusan sendiri tanpa tekanan dari
pihak lain (pemerintah, klien dan bukan anggota profesi). Setiap adacampur
rekan sesama profesi, bukan orang luar yang tidak mempunyai kompetensi
16
5. Hubungan dengan sesama profesi. Hubungan dengan sesama profesi adalah
formal dan kelompok kolega informal sebagai ide utama dalam pekerjaan.
1. Keterampilan
2. Kompetensi
perjalanan waktu. Oleh karena itu berkaitan dengan pelayanan publik maka
3. Kompensasi
17
meningkatkan profesionalisme kerja mereka.
4. Loyalitas
pertanggung jawaban tugas pekerjaan dan daya tanggap. Selain itu loyalitas
5. Performansi
merupakan hasil atau keluaran dari suatu proses yang lebih menekankan pada
6. Budaya Organisasi
ketentuan atau peraturan yang berlaku, maka pemimpin dan karyawan secara
tidak langsung akan terikat sehingga dapat membentuk sikap dan perilaku yang
sesuai dengan visi dan misi serta strategi perusahaan. Proses pembentukan
18
2.2.4 Indikator Profesionalisme
(Siagian 2009:163) :
merupakan bawaan sejak lahir atau merupakan hasil latihan atau praktik dan
dalam suatu proses kegiatan baik alat tersebut adalah merupakan peralatan
.4. Jumlah sumber daya manusia suatu potensi yang ada dalam diri seseorang
yang dapat berguna untuk menyokong suatu organisasi atau perusahaan sesuai
pemrosesan informasi.
alat ukur. Hal tersebut bisa serupa pengukuran dari alat ukur yang sama akan
19
2.3 Integritas
Integritas adalah sikap jujur, berani, bijaksana dan tanggung jawab auditor
kepercayaan publik dan merupakan patokan bagi anggota dalam menguji semua
Sukriah, 2009).
tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak dapat menerima
20
3. Tidak secara sengaja menjadi pihak yang terlibat dalam suatu aktivitas yang
illegal, atau melakukan tindakan yang melanggar profesi audit internal atau
organisasi.
4. Harus menghormati dan memberi kontribusi kepada tujuan organisasi yang sah
dan etis.
Menurut Tedi Rustendi (2017), dalam standar audit dan kode etik auditor
internal sangat diperlukan aturan pelaksanaan yang jelas terkait integritas, yaitu
hati, memberikan manfaat, serta kepatuhan kepada ketentuan hukum dan regulasi.
Jadi dalam penelitian ini, variabel integritas dapat diukur dengan indikator sebagai
berikut:
a) Jujur
b) Bertanggung Jawab
d) Bermanfaat
Integritas kerja mengacu pada kualitas karakter dan perilaku etis yang
21
a. Kepatuhan dan ketaatan hokum : mematuhi semua hukum, peraturan, dan
yang akurat. Menepati janji dan komitmen serta menjalani nilai-nilai etika
tersebut.
22
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Nama/Tahun Judul Hasil Penelitian
1 Simponi Pengaruh Dari data di atas dapat dimengerti
Rahmadani(202 Lingkungan Kerja bahwa nilai signifikansi pengaruh
0) Dan Integritas variabel lingkungan kerja dan
Terhadap Kinerja integritas terhadap kinerja adalah
Pegawai Padang 0,016 < 0,05 dengan Fhitung >
Ftabel (4,383 >3,13) sehingga
bisa ditarik kesimpulan adanya
pengaruh signifikan lingkungan
kerja dan integritas terhadap
kinerja pegawai di Kejaksaan
Negeri Padang. Berdasarkan
pengujian data melalui analisis
regresi secara satu persatu
(parsial) atau dengan cara
simultan terdapat pengaruh yang
signifikan antara variabel
lingkungan kerja dan integritas
terhadap kinerja pegawai di
Kejaksaan Negeri Padang dengan
diperolehnya angka signifikansi
bernilai 0,016 < 0,05 yang
bermakna bahwa diterimanya
sebuah hipotesis.
2 Asrimeidari Pengaruh Integritas 1. Hasil penelitian didapatkan
Ardaimon(2021) Dan bahwa adanya pengaruh positif
Profesionalisme antara integritas dan
Terhadap Profesionalisme terhadap
Produktivitas produktifitas kerja pegawai.
Pegawai Dinas Persamaan regresi terdapat
Perhubungan Kota arah yang positif dan
Padang menunjukkan hubungan yang
searah. Artinya jika integritas
dan motivasi semakin tinggi,
maka produktifitas pada
pegawai juga semakin tinggi.
Selain itu terdapat pengaruh
antara integritas dan motivasi
terhadap produkfitias pegawai
ditunjukkan oleh hasil
alpha<0,05
2. Berdasarkan penelitian
didapatkan pengaruhi yang
signifikan antara integritas dan
motivasi terhadap
produktifitas pegawai dengan
23
nilai alpha<0,05.
3 Joyce Sagita Pengaruh 1. Berdasarkan analisis hasil uji
Novyanti Profesionalisme, regresi diketahui bahwa variabel
(2019) Lingkungan Kerja Profesionalisme, lingkungan
Dan Disiplin Kerja kerja,dan disiplin kerja
Terhadap Kinerja berpengaruh signifikan secara
Pegawai Pada simultan terhadap kinerja pegawai
Bappeda Provinsi BAPPEDA Provinsi Sulawesi
Sulawesi Tengah Tengah.
2. Berdasarkan hasil uji regresi
maka Profesionalisme
berpengaruh paling signifikan
terhadap kinerja pegawai. Hasil
ini memberikan makna bahwa
semakin baik motivasi pegawai
maka kinerja pegawai juga akan
semakin meningkat.
3. Berdasarkan hasil uji regresi
maka lingkungan kerja
berpengaruh signifikan terhadap
kinerja pegawai. Hasil ini
memberikan makna bahwa
semakin baik kondisi lingkungan
kerja yang diterapkan maka
kinerja pegawai juga akan
semakin meningkat.
4 Muhammad Pengaruh 1. Tidak ada pengaruh yang
Rusydi Kepemimpinan, positif dan signifikan antara
(2021) Disiplin Kerja Dan kepemimpinan dan kinerja
Profesionalisme pegawai Satuan Polisi Pamong
Terhadap Kinerja Praja dan Pemadam Kebakaran
Pegawai Kabupaten Kepulauan Selayar,
dalam hasil pengolahan data tidak
terlihat ada pengaruh, tidak
adanya pengaruh itu hanya terjadi
pada sampel atau responden, dan
hal ini tidak dapat digeneralisir
terhadap keseluruhan populasi
dari sampel tersebut.
2. Ada pengaruh yang positif dan
signifikan antara disiplin kerja
dan kinerja pegawai Satuan Polisi
Pamong Praja dan Pemadam
Kebakaran Kabupaten Kepulauan
Selayar dengan arah yang positif
yang berarti bahwa semakin baik
disiplin kerja, maka semakin baik
pula kinerja pegawai Satuan Polisi
24
Pamong Praja dan Pemadam
Kebakaran Kabupaten Kepulauan
Selayar.
3. Terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan antara
Profesionalisme dan kinerja
pegawai Satuan Polisi Pamong
Praja dan Pemadam Kebakaran
Kabupaten Kepulauan Selayar
dengan arah yang positif yang
berarti bahwa semakin baik
Profesionalisme,maka semakin
baik pula kinerja pegawai Satuan
Polisi Pamong Praja dan
Pemadam Kebakaran Kabupaten
Kepulauan Selayar.
4. Kepemimpinan, disiplin kerja
dan Profesionalisme secara
bersama-sama berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja
Satuan Polisi Pamong Praja dan
Pemadam Kebakaran Kabupaten
Kepulauan Selayar. selanjutnya
hasil regresi linear berganda
menunjukkan bahwa yang paling
dominan pengaruhnya terhadap
kinerja pegawai Satuan Polisi
Pamong Praja dan Pemadam
Kebakaran Kabupaten Kepulauan
Selayar adalah variabel disiplin
kerja.
5 Falentina K. Pengaruh Integritas, 1. Hasil penelitian menunjukkan
G.(2018) Kompetensi, Dan bahwa nilai t hitung variabel
Profesionalisme integritas adalah 2,939, sehingga t
Terhadap hitung 2,939 > t tabel 2,037 dan
Produktivitas Kerja signifikansi variabel integritas
Karyawan Bagian sebesar 0,006, sehingga 0,006 <
Akuntansi Pada Pt. 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
Bank Mandiri variabel independen secara parsial
(Persero) Tbk mempengaruhi variabel dependen,
Manado. sehingga terbukti bahwa integritas
berpengaruh secara signifikan
terhadap produktivitas kerja
karyawan.
2. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa nilai t hitung variabel
kompetensi adalah 3,629,
sehingga t hitung 3,629 > t tabel
25
2,037 dan signifikansi variabel
kompetensi sebesar 0,001,
sehingga 0,001 < 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel
independen secara parsial
mempengaruhi variabel dependen,
sehingga terbukti bahwa
kompetensi berpengaruh secara
signifikan terhadap produktivitas
kerja karyawan.
3. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa nilai t hitung variabel
profesionalisme adalah 4,201,
sehingga t hitung 4,201 > t tabel
2,037 dan signifikansi dari
variabel profesionalisme sebesar
0,000, sehingga 0,000 < 0,05. Hal
ini menunjukkan bahwa variabel
independen secara parsial
mempengaruhi variabel dependen,
sehingga terbukti bahwa
profesionalisme berpengaruh
secara signifikan terhadap
produktivitas kerja karyawan.
6 Veby Kusuma Pengaruh 1.Dapat disimpulkan secara
Wardhani Pengalaman Kerja, parsial semua variabel
(2022) Independensi, memengaruhi perubahan kualitas
Integritas, audit. Jika dilihat dari nilai
Obyektivitas Dan koefisien regresi (b) dari masing-
Kompetensi masing variabel bebas, maka nilai
Terhadap Kualitas koefisien regresi yang tertinggi
Audit dihasilkan oleh variabel
kompetensi, yaitu sebesar 0,800.
26
auditor secara parsial
tidakberpengaruh terhadap
kualitas audit yang dihasilkan
pada inspektorat Kota Bogor.
4. Hasil pengujian Hipotesis
menunjukkan bahwa kompetensi,
integritas, dan motivasi secara
bersama-sama berpengaruh
terhadap kualitas audit sebesar
67,8%.
8 Frenky Pengaruh Integritas, 1.1. Integritas berpengaruh positif
Mangasa(2023) Kompetensi, Dan signifikan terhadap kinerja
Disiplin Kerja pegawai (β1=0,216 )
Terhadap Kinerja 2. Kompetensi berpengaruh
Pegawai Kantor positif signifikan terhadap kinerja
Pengawasan Dan pegawai (β2=0,25)
Pelayanan Bea Dan 3. Disiplin kerja berpengaruh
Cukai (KPPBC) positif signifikan terhadap kinerja
Tipe Madya Pabean pegawai (β3=0,349)
Tanjung Emas 4. Dari ketiga variabel
Semarang independen, disiplin kerja
memiliki pengaruh yang paling
besar terhadap kinerja pegawai,
selanjutnya kompetensi dan yang
paling rendah adalah integritas.
5. Perubahan Integritas,
Kompetensi, dan Disiplin Kerja
memberikan kontribusi 34,5 %
perubahan Kinerja Pegawai, dan
sebesar 65,5 % dipengaruhi oleh
faktor lain (adjusted R2 = 0,345)
9 Septia Rizki Pengaruh Integritas a Integritas dan loyalitas
Kadarisman Dan Loyalitas berpengaruh signifikan terhadap
(2023) Terhadap Kinerja kinerja pegawai di Dinas
Pegawai (Suatu Perhubungan Kota Tasikmalaya.
Studi Pada Pegawai Dari perhitungan analisis
Dinas Perhubungan koefisien sederhana tingkat
Kota Tasikmalaya) hubungannya kuat. Sebaiknya
Dinas Perhubungan Kota
Tasikmalaya lebih
mengoptimalkan kinerja pegawai
yang masih rendah yaitu pada
indikator kemandirian dengan
pernyataan “pegawai yakin dapat
memotivasi diri sendiri untuk
melakukan tindakan yang
diperlukan untuk menyelesaikan
tugas”, sehingga dapat
27
meningkatkan kinerja pegawai
pada Dinas Perhubungan Kota
Tasikmalaya
10 May (2023) Pengaruh 1. Skor Profesionalisme (X)
Profesionalisme dengan nilai 144 artinya
Terhadap Kinerja Profesionalisme pada PT. Bintang
Pegawai Pada PT Pinang Cemerlang Kota Jambi
Bintang Pinang barkategori tinggi.
Cemerlang Kota 2. Dari perhitungan diperoleh
Jambi angka t hitung 3.547 > 1.69236 t
tabel maka Ho ditolak dan H1
diterima. Dengan demikian ada
pengaruh signifikan antar
Profesionalisme terhadap kinerja
pegaweai pada PT Bintang Pinang
Cemerlang Kota Jambi.
Sumber : Diolah dari berbagai sumber, 2023.
28
2.7 Kerangka Konseptual
Profesionalisme
(X1) H1
Kinerja Pegawai
H2 (Y)
Integritas
(X2)
H3
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
2.8 Hipotesis
Pariaman.
29
BAB III
METODE PENELITIAN
Objek penelitian kali ini adalah pegawai pada bagian umum sekretariat
beralamat di Jalan Imam Bonjol No 44, Cimparuh, Kec Pariaman Tengah Kota
Pariaman.
perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang diminta
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif / statistik, dengan tujuan untuk menguji
3.3.1 Populasi
terdiri atas: objek / subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu
30
ditarikkesimpulannya. Dalam penelitian ini yang menjadi populasinya yaitu
3.3.2 Sampel
karena jumlah populasi relative kecil atau peneliti ingin membuat generalisasi
Data yang digunakan adalah data primer, data primer adalah data yang
primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul
31
pengisian kuesioner dimana peneliti memberi pernyataan atau pertanyaan tertulis
pengumpul data. Sumber data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah
karena pemilihan metode pengumpulan data yang tepat akan dapat memperoleh
data yang relevan, akurat dan terpercaya, metode pengumpulan data yang
1. Kuesioner
angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert dimana skala
32
a. Nilai 5 menyatakan sangat setuju
dengan cara mempelajari / membaca teori, buku, literatur, jurnal referensi dan
penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini serta data praktis
dari perpustakaan terkait dengan judul atau landasan yang akan dipelajari.
3. Wawancara
sifat atau nilai dari oang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu
33
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel
bebas.
Tabel 3.1
Defenisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Operasional Indikator Skala
Penelitian
Kinerja Kinerja merupakan hasil 1. Kualitas Likert
Pegawai kerja dan perilaku kerja yang 2. Kuantitas
(Y) telah dicapai dalam suatu 3. Ketepatan Waktu
menyesaikan tugas-tugas 4. Sikap Karyawan
dan tanggung jawab yang 5. Kemampuan
diberikan dalam suatu Bekerjasama
periode tertentu.
Menurut Kasmir (2016)
Profesional Profesionalisme adalah suatu 1.Kemampuan, Likert
isme (X1) sikap atau keadaan dalam 2.Kualitas
melaksanakan pekerjaan 3. Sarana prasarana,
dengan memerlukan 4. Jumlah sumber
keahlian melalui pendidikan daya manusia dan
dan pelatihan tertentu dan 5. Teknologi
dilakukan sebagai suatu informasi
pekerjaan yang menjadi 6. Keandalan
sumber penghasilan
(Ruswanda, 2018).
3.7.1Analisis Deskriptif
(X1), integritas kerja (X2) dan kinerja pegawai (Y). Langkah-langkah yang
34
Rata-rata skor = (5.A)+(4.B)+(3.C)+(2.D)+(1.E)
A+B+C+D+E
dimana :
A=Sangat Setuju
B=Setuju
C=Netral
D=Tidak Setuju
berikut.
data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dikumpulkan oleh
peneliti.Validitas berasal dari kata valid yang berarti keakuratan dan ketepatan
suatu alat ukur dalam menjalankan fungsi pengukurannya.Suatu alat ukur dapat
dikatakan memiliki keabsahan yang tinggi apabila alat tersebut melakukan fungsi
35
pengukurannya, atau memberikan suatu pengukuran yang sesuai dengan maksud
dari hasil pengukuran tersebut. Mengetahui apakah pernyataan tersebut valid atau
tidak, digunakan korelasi bivariat yang mengkorelasikan tiap item dari total
pernyataan (koreksi terhadap total item korelasi> 0,30). Jika item pernyataan
memiliki korelasi yang signifikan dengan total item pernyataan (Item Total
sejauh mana hasil pengukuran dengan menggunakan objek yang sama, akan
menghasilkan data yang sama. Suatu kuisioner dikatan reliabel atau handal jika
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Untuk mengukur
reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α) suatu variabel dikatakan
kenormalan variabel yang diteliti apakah data tersebut berdistribusi normal atau
36
tidak. Hal tersebut penting karena bila data setiap variabel tidak normal, maka
yang baik adalah model regresi yang berdistribusi normal atau mendekati normal,
akan diuji hipotesis nol bahwa sampel tersebut berasal dari populasi berdistribusi
1. Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari populasi adalah normal.
2. Jika probabilitas < 0,05 maka populasi tidak berdistribusi secara normal.
apakah model regresi menemukan adanya korelasi antara variabel bebas (bebas).
Model regresi yang baik seharusnya tidak memiliki korelasi antara variabel
regresi adalah melalui nilai toleransi dan faktor inflasi varians (VIF).Kedua
menunjukkan multikolinearitas adalah nilai toleransi <0,10 atau sama dengan nilai
VIF> 10.
3.7.3.3 Heteroskedastisitas
varian variabel pada model regresi yang tidak sama. Apabila terjadi sebaliknya
37
varian variabel pada model regresi miliki nilai yang sama maka disebut
absolut dari residual hasil regresi.Jika nilai 100, koefisien korelasi antara variabel
terjadi heteroskedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah 0
berganda merupakan model regresi yang melibatkan lebih dari satu variabel
berikut:
Y= + β1X1+ β2X2+ +e
Keterangan :
Y= Variabelkinerja pegawai
= Bilangan konstanta
38
β2= Koefisien regresiintegritas
X2= Variabelintegritas
e= Standar error
regresi yang telah dibentuk sebelumnya dan dapat diketahui apakah persamaan
t hitung dan nilai kritis sesuai dengan tingkat signifikan yang digunakan yaitu
hasil pengolahan data melalui program SPSS versi 22 Statistik Parametrik sebagai
berikut:
Berdasarkan signifikan:
39
Nilai probabilitas dari uji t dapat dilihat dari hasil pengolahan dari program
SPPS versi 22 pada tabel coefficient kolom sig atau significance Ghozali
(2015:98).
nol (Ho) dan menerima hipotesis alternatif (Ha), artinya secara statistik data yang
didapatkan dari hasil pengolahan data melalui program SPSS Statistik Parametrik
sebagai berikut:
Berdasarkan signifikan :
Nilai probabilitas dari uji F dapat dilihat dari hasil pengolahan dari
program SPPS versi 22 pada tabel ANOVA kolom sig atau significance Ghozali
(2015:98).
40
Nilai koefisien determinasi adalah nol hingga satu.Nilai R2 yang mendekati satu
41