Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 13

Fitrah: Journal of Islamic Education P-ISSN : 2723-3847

Vol 4 No. 1 Juni 2023 E-ISSN : 2723-388X


Available online at http://jurnal.staisumatera-medan.ac.id/fitrah

MANAJEMEN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI MADRASAH:


Analisis Tentang Model dan Implementasinya
Irwanto, Susrianingsih, Habibi, Ardat
Sekolah Tinggi Agama Islam Serdang Lubuk Pakam, Institut Kesehatan Helvetia
E-mail: irwantospdi@gmail.com, susrianingsihspdi@gmail.com, habibi.joli2@gmail.com, ardat.ahmad@gmail.com

How to Cite:
Irwanto, I., Susrianingsih, S., Habibi, H., Ardat, A. (2023). Manajemen Lembaga Pendidikan Islam di Madrasah: Analisis Tentng Model
dan Implementasinya. Fitrah: Journal of Islamic Education, 4(1), 162-174. https://doi.org/10.53802/fitrah.v4i1.396

ARTICLE HISTORY ABSTRACT


Received : 09 June Management of Islamic educational institutions has an important role in shaping
2023
Revised : 15 July the quality of education in line with Islamic principles. The management model of
2023
Accepted : 24 August 2023
Islamic educational institutions can become the essence and complexity of the
Published : 27 August 2023
management of Islamic educational institutions, illustrating how elements of
professionalism, religious values, and dimensions of leadership combine to create a
holistic educational environment. In this regard, this study aims to analyze the
KEYWORDS: model and implementation of the management of Islamic educational institutions
Islamic Education Institute, in madrasas. This research was conducted at MTs. Pendidikan Agama Islam. the
Education Management, research method used is descriptive qualitative. The results of research at MTs.
Madrasah
Pendidikan Agama Islam namely, the management of Islamic educational
institutions demands more than conventional managerial skills. In addition to
competence in planning, organizing, supervising and controlling, religious aspects
play a central role in decision making and carrying out administrative tasks. The
concept of sacred intention is the main driving force, inspiring action with the aim
of carrying out education as a religious deed that follows the teachings of Islam.
The purpose of this paper is to describe the combination of managerial attitudes
and Islamic leadership values as an essential foundation.
RIWAYAT ARTIKEL ABSTRAK
Diterima : 09 Juni Manajemen lembaga pendidikan Islam memiliki peran penting dalam membentuk
2023
Direvisi : 15 Juli 2023
kualitas pendidikan yang sejalan dengan prinsip-prinsip Islam. Model manajemen
Disetujui : 24 Agustus 2023
lembaga pendidikan islam dapat menjadi esensi dan kompleksitas manajemen
Diterbitkan : 27 Agustus 2023
lembaga pendidikan Islam, menggambarkan bagaimana elemen profesionalisme,
nilai-nilai religius, dan dimensi kepemimpinan berpadu untuk menciptakan
lingkungan pendidikan yang holistik. Berkenaan dengan itu penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis model dan implementasi manajemen lembaga pendidikan
KATA KUNCI:
Islam di madrasah. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Pendidikan Agama Islam.
Lembaga Pendidikan Islam,
Manajemen Pendidikan, metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptip. Hasil penelitian di
Madrasah MTs Pendidikan Agama Islam yaitu, manajemen lembaga pendidikan Islam
menuntut lebih dari sekadar keterampilan manajerial konvensional. Selain
kompetensi dalam perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, dan pengendalian,
aspek keagamaan memainkan peran sentral dalam pengambilan keputusan dan
pelaksanaan tugas administratif. Konsep niat suci menjadi pendorong utama,
mengilhami tindakan dengan tujuan menjalankan pendidikan sebagai amal ibadah
yang mengikuti ajaran agama Islam. Tujuan tulisan ini adalah mendeskripsikan
perpaduan antara sikap manajerial dan nilai-nilai kepemimpinan Islam menjadi
landasan esensial.

162
Fitrah: Journal of Islamic Education

PENDAHULUAN Keteguhan mental yang kuat adalah


Mengelola lembaga pendidikan Islam atribut yang tak kalah penting. Menghadapi
tidak hanya dibutuhkan profesionalisme yang tantangan yang mungkin timbul dalam
tinggi, tetapi juga misi niat suci dan mental yang mengelola lembaga pendidikan, kemampuan
kuat. Manajemen lembaga pendidikan untuk mengatasi hambatan dan menjaga
Islam dibutuhkan dua aspek yang berpadu, semangat merupakan komponen kunci. Namun,
yaitu menyatunya sikap manager dan leader yang manajemen lembaga pendidikan Islam tidak
berciri khas Islam (Djollong, 2105). Mengelola berhenti pada keterampilan profesional dan
sebuah lembaga pendidikan Islam memerlukan keteguhan mental saja. Ia juga mengusung
lebih dari sekadar keterampilan profesional yang penggabungan dua sikap yang berpadu
terlatih; ia membutuhkan pula dedikasi yang harmonis, yaitu manajer dan pemimpin yang
tulus dan keteguhan mental yang kokoh. mengakar pada nilai-nilai Islam.
Pendekatan terhadap manajemen lembaga Sikap manajer mewakili keterampilan
pendidikan Islam mengusung dua dimensi yang teknis yang esensial dalam mengatur operasional
tidak hanya berdampingan, tetapi juga harus sehari-hari. Namun, ketika ini dipadukan dengan
selaras. Dimensi ini melibatkan penggabungan sifat pemimpin yang berciri khas Islam, ia
sikap manajer yang terampil dan jiwa menciptakan suasana yang lebih dari sekadar
kepemimpinan yang tercermin dalam prinsip- efisiensi dan produktivitas. Pemimpin yang
prinsip agama Islam. berciri khas Islam merangkul sikap kepedulian,
Profesionalisme yang tinggi adalah keadilan, kejujuran, dan rasa tanggung jawab
fondasi esensial dalam mengelola lembaga yang diperlukan dalam membimbing,
pendidikan Islam. Keahlian dalam perencanaan, memotivasi, dan mendukung seluruh komunitas
pengorganisasian, pengawasan, dan pendidikan.
pengendalian merupakan pilar penting untuk Dalam esensinya, mengelola lembaga
memastikan kelancaran operasional dan pendidikan Islam adalah suatu upaya
mencapai tujuan pendidikan. Namun, lebih dari menyelaraskan antara profesionalisme yang
itu, misi niat suci menjadi aspek krusial yang berkualitas, niat suci yang murni, keteguhan
membedakan manajemen lembaga pendidikan mental yang kokoh, serta perpaduan harmonis
Islam. Niat suci ini mendorong pengelola dan antara sifat manajer yang terampil dan jiwa
staf lembaga untuk mengabdi dengan hati yang pemimpin yang tercermin dalam nilai-nilai Islam.
tulus, menjadikan pendidikan sebagai amal yang Ini adalah perjalanan yang memerlukan
dilandasi oleh keinginan untuk mendekatkan diri kewajiban dalam memberikan pendidikan
kepada Allah.(Wangsadanureja, 2018) berkualitas tinggi sambil mempertimbangkan
nilai-nilai agama dan moral sebagai pilar yang tak

163 | Manajemen Lembaga Pendidikan Islam di Madrasah


Fitrah: Journal of Islamic Education

tergoyahkan dalam mencapai keunggulan Dualisme model pendidikan yang konfrontatif


pendidikan Islam. tersebut telah mengilhami munculnya gerakan
Pendidikan dapat diartikan sebagai usaha reformasidalam pendidikan pada awal abad
untuk membentuk sifat kemanusiaan pada dua puluh. Gerakan reformasi tersebut
individu. Pengertian ini secara sederhana bertujuanmengakomodasi sistem pendidikan
mengacu pada proses mengembangkan aspek sekolah ke dalam lingkungan pesantren. Corak
manusiawi pada seseorang oleh pihak yang model manajemen pendidikan ini dengan cepat
melakukan pembentukan tersebut (Nugraha, menyebar tidak hanya di pelosok pulau Jawa
2016). Institusi pendidikan, sebagai bagian dari tetapi juga di luar pulau Jawa. Dari situlah
upaya pemenuhan kebutuhan pendidikan embrio madrasah lahir.
masyarakat, diharapkan memiliki kemampuan Manajemen lembaga pendidikan Islam
untuk memberikan layanan pendidikan yang saat ini diakui sebagai salah satu komponen
sesuai dengan tuntutan dan perubahan dalam paling penting dalam dunia pendidikan.
masyarakat (Sya’roni, 2017). Kualitas pendidikan Fenomena ini timbul karena manajemen
menjadi fokus utama dalam kebijakan pendidikan telah menjelma menjadi fondasi yang
pembangunan pendidikan, karena hanya melalui mengukuhkan kualitas pendidikan, bahkan
pendidikan yang berkualitas, individu lulusan menjadi penunjuk dan penanda dari mutu
akan memiliki kemampuan untuk membangun pendidikan itu sendiri. Meskipun manajemen
diri sendiri, keluarga, masyarakat, negara, dan pendidikan bukanlah inti pokok dari proses
bangsa.(Sufairoh, 2016) pendidikan, namun tingkat kualitas pendidikan
Lembaga Pendidikan Agama Islam seringkali diukur melalui pelaksanaan
pertama didirikan di Indonesia adalah dalam manajemen pendidikan ini. Karena itu,
bentuk pesantren dengan karaktemya yang khas implementasi manajemen pendidikan yang cakap
religius oriented, pesantren telah mampu harus diupayakan sebagai upaya untuk
meletakkan dasar-dasar pendidikan keagamaan meningkatkan mutu pendidikan (Choir, 2016).
yang kuat. Para santri tidakhanya dibekali Dalam konteks saat ini, konsep dan
pemahaman tentang ajaran Islam tetapi praktek manajemen pendidikan memerlukan
juga kemampuan untukmenyebarkan dan penyegaran. Keadaan ini diakibatkan oleh status
mempertahankan Islam.Masuknya model manajemen pendidikan sebagai sebuah disiplin
pendidikan sekolah membawa dampak ilmu terapan dari bidang manajemen dalam
yang kurangmenguntungkan bagi umat Islam ranah pendidikan. Meskipun lahir dari konteks
saat itu, yang mengarah pada lahirnya dunia bisnis, norma dan etika yang mengatur
dikotomi ilmuagama (Islam) dan ilmu sekuler disiplin ilmu manajemen tetap terjalin erat
(ilmuumum dan ilmu sekuler), (Yakin, 2016). dengan faktor-faktor ekonomi, interaksi antar

Irwanto, Susrianingsih, Habibi, Ardat|164


Fitrah: Journal of Islamic Education

manusia, dan komponen-komponen organisasi. membantu madrasah mengoptimalkan


Kendati demikian, terasa bahwa ada elemen- pengelolaan mereka, meningkatkan kualitas
elemen mendasar dalam pendidikan yang tidak pendidikan yang mereka tawarkan, dan
dapat diatasi hanya melalui pendekatan bisnis memenuhi tujuan pendidikan Islam secara lebih
semata. Bahkan, seiring dengan kecenderungan efektif; (3) Penelitian ini dapat memberikan
umum dalam ilmu pengetahuan Barat, sering kali dasar untuk mengembangkan model terbaik
isu moral dan etika dikesampingkan dalam dalam manajemen lembaga pendidikan Islam di
perkembangan ilmu manajemen itu sendiri madrasah. Model ini bisa mencakup praktik-
(Sulaeman, 2018). praktik terbaik dalam pengelolaan keuangan,
Madrasah pendidikan Agama Islam manajemen staf, strategi pengembangan
mengelola lembaganya dengan sistem yayasan kurikulum, serta cara-cara efektif untuk
yang menerapkan nilai-nilai Islami dalam melibatkan stakeholder seperti guru, siswa, dan
pengelolaanya. Ada satu ciri khas dari orang tua; (4) Dalam era digital, penelitian ini
pengelolaan itu, yakni keterlibatan masyarakat juga dapat mencakup integrasi teknologi dalam
dalam hal pengelolaanya. Hal ini menjadi unik manajemen lembaga pendidikan Islam. Ini bisa
sebab selama ini yayasan kerap tertutup dengan melibatkan penerapan solusi teknologi untuk
masyarakat luar, namun tidak pada MTs. mengelola administrasi, pembelajaran jarak jauh,
Penddikan Agama Islam. atau bahkan inovasi dalam metode pengajaran
Penelitian tentang ini memiliki dan evaluasi.; (5) Penelitian ini dapat
kontribusi yang penting dalam pengembangan memberikan kontribusi lebih luas terhadap
pendidikan Islam, terutama di madrasah. Berikut pengembangan pendidikan Islam secara
adalah beberapa kontribusi yang mungkin keseluruhan. Dengan memperkuat manajemen
dihasilkan dari penelitian tersebut: (1) lembaga pendidikan Islam di madrasah,
Pemahaman yang Lebih mendalam tentang penelitian ini turut berkontribusi pada generasi
aspek-aspek penting dalam manajemen lembaga yang lebih baik yang memiliki pemahaman
pendidikan Islam di madrasah. Ini bisa agama dan ilmu pengetahuan yang lebih baik
mencakup struktur organisasi, pengelolaan pula; (6) Hasil penelitian dapat menjadi referensi
sumber daya, pengembangan kurikulum, bagi praktisi pendidikan Islam, peneliti lain, dan
penilaian dan evaluasi, serta berbagai elemen pengambil kebijakan dalam meningkatkan
yang berkaitan dengan operasional madrasah; (2) manajemen lembaga pendidikan Islam di
Penelitian ini dapat mengidentifikasi area-area di madrasah. Informasi yang dihasilkan dapat
mana manajemen lembaga pendidikan Islam di membantu dalam pengambilan keputusan yang
madrasah dapat ditingkatkan. Rekomendasi yang lebih baik dalam merancang kebijakan
diberikan berdasarkan temuan penelitian dapat pendidikan yang lebih baik.

165 | Manajemen Lembaga Pendidikan Islam di Madrasah


Fitrah: Journal of Islamic Education

KAJIAN TEORI prinsip manajemen sangat penting bagi individu


Manajemen adalah suatu konsep yang atau kelompok yang ingin mencapai kesuksesan
mencakup pemahaman mendalam tentang dalam berbagai bidang, baik dalam skala pribadi
tujuan yang harus dicapai dalam suatu konteks maupun organisasional. Berbeda dengan
tertentu. Dalam pandangan Sayyid Mahmud al pandangan Stoner, yang mengartikan
Hawariy, konsep ini juga melibatkan identifikasi manajemen sebagai serangkaian langkah seperti
hambatan atau kesulitan yang mungkin muncul perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
dalam mencapai tujuan tersebut, serta pengawasan anggota dalam suatu organisasi atau
pengenalan terhadap sumber daya dan kekuatan konteks pendidikan. Ini melibatkan koordinasi
yang dapat digunakan untuk mengatasi sumber daya manusia yang berbeda untuk
hambatan tersebut. Dengan demikian, mencapai tujuan organisasi.
manajemen bukan hanya sekadar melaksanakan Sementara itu, menurut Oemar Hamalik,
tugas atau tanggung jawab, tetapi juga manajemen diartikan sebagai suatu proses sosial
melibatkan perencanaan yang matang, yang mencakup segala usaha yang dilakukan oleh
pengorganisasian yang efisien, pelaksanaan yang manusia bekerja sama dengan individu lain dan
terarah, serta pengawasan yang ketat. (Blumberg, memanfaatkan berbagai sumber daya. Tujuan
1980) dari proses ini adalah mencapai hasil yang
Tujuan akhir dari manajemen adalah diinginkan, dengan penggunaan metode yang
mencapai hasil yang diinginkan dengan efektif dan efisien. Proses manajemen ini juga
efektivitas dan efisiensi yang optimal. Pada mencakup perencanaan, pengorganisasian,
intinya, manajemen melibatkan kemampuan pelaksanaan, dan pengawasan, yang diarahkan
untuk mengkoordinasikan dan mengarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sumber daya yang ada, termasuk tenaga kerja, sebelumnya. Dalam esensinya, baik pandangan
waktu, uang, dan fasilitas, menuju pencapaian Stoner maupun Oemar Hamalik
tujuan yang telah ditetapkan. Dengan memahami menggarisbawahi pentingnya kerja sama,
tujuan, mengidentifikasi tantangan, dan penggunaan sumber daya, dan pengelolaan yang
memanfaatkan kekuatan yang ada, manajemen efisien untuk mencapai tujuan dalam suatu
membantu dalam mengelola kompleksitas dan lingkungan organisasi atau pendidikan.
dinamika dalam berbagai situasi.(Rue, 2015) Meskipun ada perbedaan dalam penyampaian,
Seiring dengan perkembangan zaman, fokus utama mereka adalah bagaimana mencapai
konsep manajemen terus berkembang dan tujuan dengan cara yang efektif dan efisien
beradaptasi dengan perubahan lingkungan, melalui manajemen yang baik.(Masrokan, 2014)
teknologi, dan masyarakat. Oleh karena itu, Berkenn dengan model manajemen
pemahaman yang mendalam tentang prinsip- lembaga pendidikan Islam, pendidikan saat ini

Irwanto, Susrianingsih, Habibi, Ardat|166


Fitrah: Journal of Islamic Education

tidak hanya perlu mengikuti harapan akademis, tetapi juga untuk mengembangkan pemahaman
tetapi juga harus memenuhi harapan sosial. yang lebih dalam tentang hakikat manusia dan
Tanggapan terhadap harapan sosial ini memberikan kesempatan untuk pembebasan diri
mengharuskan sistem pendidikan untuk secara dari keterbatasan. Ini mencakup pengembangan
kritis mengevaluasi berbagai komponen yang ada keterampilan sosial, profesional, dan pribadi
di dalamnya, termasuk kurikulum, materi yang akan membantu individu untuk
pelajaran, dan model pembelajaran. Pendidikan menghadapi tantangan dunia kontemporer
seharusnya mengajarkan berbagai keterampilan sambil tetap terhubung dengan nilai-nilai
yang diperlukan untuk mengatasi peran dan esensial dalam kehidupan.
tanggung jawab dalam berbagai aspek kehidupan Hal ini dinilai sebagai sebuah kesulitan
saat ini, seperti keterampilan dasar seperti yang besar dalam dunia ekonomi yang
membaca, menulis, penggunaan komputer, serta menekankan keuntungan yang bermotifkan
beragam keterampilan profesional seperti ekonomi daripada mengembangkan dan
komunikasi, kreativitas berpikir, pemecahan menumbuhkan kehidupan spiritual. Desain
masalah, dan pengembangan pemahaman diri pendidikan adalah tata cara yang dipakai untuk
yang mendalam. melaksanakan proses pembelajaran. Secara utuh,
Di sisi lain, konsep pendidikan kegiatan pembelajaran memerlukan desain agar
emansipatoris, seperti yang diuraikan oleh arah dan kegiatan pembelajaran dapat mencapai
Edmund O’Sullivan sebagaimana dinyatakan tujuan yang diharapkan (M, 2016).
dalam karya Miller, mengacu pada pandangan Secara mendasar, model merupakan
pendidikan yang melihat manusia sebagai representasi visual atau kerangka konseptual
makhluk yang memiliki dimensi yang sakral. yang digunakan sebagai panduan dalam
Dalam konteks ini, pendidikan tidak hanya menjalankan suatu aktivitas (Hidayati, 2017).
berfokus pada pemberian pengetahuan dan Model adalah gambaran kecil atau bentuk
keterampilan semata, tetapi juga memberikan miniatur dari suatu konsep besar. Model ini
pemahaman yang lebih dalam tentang hakikat mewakili serangkaian prosedur berurutan yang
manusia dan potensinya. Pendidikan digunakan untuk melaksanakan suatu proses,
emansipatoris bertujuan untuk membebaskan seperti penilaian kebutuhan, pemilihan media,
individu dari batasan-batasan yang membatasi dan evaluasi. Model pendidikan merupakan
perkembangan penuh potensi mereka. suatu gambaran kecil dari konsep pembelajaran
Dengan menggabungkan kedua konsep secara menyeluruh. Ini mencakup elemen-
ini, pendidikan masa kini dituntut untuk tidak elemen seperti tujuan, struktur, lingkungan, dan
hanya mempersiapkan peserta didik dengan sistem pengelolaan. Model pembelajaran
keterampilan praktis dan pengetahuan akademis, memiliki cakupan yang lebih luas daripada

167 | Manajemen Lembaga Pendidikan Islam di Madrasah


Fitrah: Journal of Islamic Education

istilah-istilah lainnya seperti pendekatan, strategi, adalah tempat atau organisasi yang
dan metode (Baharun, 2016). menyelenggarakan pendidikan Islam, yang
Dalam konteks ini, model pembelajaran mempunyai struktur yang jelas dan bertanggung
berfungsi sebagai kerangka panduan yang jawab atas terlaksananya pendidikan Islam. Oleh
membantu dalam merancang dan mengarahkan karena itu, lembaga pendidikan Islam tersebut
proses pembelajaran. Ini membantu pendidik harus dapat menciptakan suasana yang
dalam merencanakan langkah-langkah yang memungkinkan terlaksananya pendidikan
perlu diambil, memilih metode yang sesuai, dan dengan baik, menurut tugas yang diberikan
mengatur lingkungan pembelajaran. Dengan kepadanya, seperti sekolah (madrasah) yang
menggunakan model pembelajaran, pendidik melaksanakan proses pendidikan Islam.(Umar,
dapat mengintegrasikan berbagai aspek 2010)
pembelajaran menjadi satu kesatuan yang Lembaga pendidikan adalah lembaga
terkoordinasi. Dengan demikian, model atau tempat berlangsungnya proses pendidikan
pembelajaran tidak hanya merupakan metode yang dilakukan dengan tujuan untuk mengubah
pengajaran, tetapi juga mencakup pendekatan tingkah laku individu ke arah yang lebih baik
dan strategi yang digunakan untuk mencapai melalui interaksi dengan lingkungan sekitar. Ada
tujuan pembelajaran. Ini adalah alat penting tiga macam lembaga pendidikan Islam, yaitu (1)
dalam merancang pengalaman pembelajaran Lembaga Pendidikan Islam Formal, (2).
yang efektif dan efisien, sambil Lembaga Pendidikan Islam Non-Formal, dan
mempertimbangkan berbagai faktor yang (3). Lembaga Pendidikan Islam Informal.
memengaruhi proses pembelajaran. Lembaga pendidikan formal adalah jalur
Badan atau lembaga pendidikan adalah pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang
organisasi atau kelompok manusia yang karena terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan
satu dan lain hal memikul tanggung jawab menengah, dan pendidikan tinggi. Sedangkan
pendidikan kepada peserta didik sesuai dengan Lembaga pendidikan non formal adalah jalur
misi badan tersebut. Sebagian lagi mengartikan pendidikan di luar pendidikan formal yang
lembaga pendidikan sebagai lembaga atau dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.
tempat berlangsungnya proses pendidikan yang Lembaga pendidikan nonformal ini disediakan
dilakukan dengan tujuan untuk mengubah bagi warga yang tidak sempat mengikuti atau
tingkah laku individu ke arah yang lebih baik menyelesaikan pendidikan pada jenjang tertentu
melalui interaksi dengan lingkungan dalam pendidikan formal. Sedangkan lembaga
sekitar.(Nasional, 2001) pendidikan informal adalah pendidikan yang
Berdasarkan pengertian di atas dapat ruang lingkupnya lebih terarah pada keluarga
dipahami bahwa lembaga pendidikan Islam dan masyarakat (Bafadhol, 2017).

Irwanto, Susrianingsih, Habibi, Ardat|168


Fitrah: Journal of Islamic Education

Peranan lembaga pendidikan dalam teknik induktif yang menempuh langkah


mewujudkan tujuan Pendidikan tersebut menjadi langkah: reduksi data (data reduction), penyajian
sangat penting. Saat ini lembaga pendidikan data (data display), dan verifikasi data
bermutu menjadi perhatian utama banyak orang (conclusion drawing/verification) selanjutnya
baik secara individu maupun dalam suatu penarikan kesimpulan.
organisasi. Mereka menganggap bahwa lembaga Bagan desain dan alur penelitian sebagai
pendidikan yang berkualitas akan banyak berikut:
dibutuhkan dan karenanya memiliki peluang
Manajemen Lembaga Pendidikan Islam
untuk memenangkan kompetisi ditengah-tengah di Madrasah
kehidupan masyarakat yang semakin maju
(Muljawan, 2019).
Model Implementasi

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode
penelitian kualitatif, berbasis studi deskriptif. Mutu lembaga
Metode penelitian kualitatif sesungguhnya tidak
bertujuan untuk mengkaji atau membuktikan
kebenaran sesuai teori, tetapi teori yang sudah
Studi Wawancara Observasi
ada dikembangkan dengan menggunakan data Dokumentasi
yang dikumpulkan (Bungin, 2001).
Penelitian ini dilaksanakan di MTs. Gambar 1. Desain Penelitian
Pendidikan Agama Islam, lokasi penelitian ini HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
dipilih karena dalam pengelolaanya lembaga ini Model Manajemen Lembaga Pendidikan
memiliki ciri khas yang berbeda dengan Berdasarkan data data yang di peroleh
penelitian lain. Ciri khas itu tampak dari pada MTs. Pendidikan Agama Islam, terdapat
keikutsertaan masyarakat dan nilai-nilai islam beberapa jenis model manajemen lembaga
yang diterapkan dalam pengelolaanya. pendidikan Islam yang digunakan untuk
Dalam penelitian ini, data primer mengelola dan mengembangkan lembaga
diperoleh peneliti dari hasil, observasi, pendidikan dalam konteks Islam. Beberapa di
dokument dan wawancara mendalam (indept antaranya adalah:
interview) dengan informan kunci (key informan), 1. Model Tradisional (Konvensional): Model ini
yaitu: Kepala Madrasah, Guru, Orangtua, dan mendasarkan manajemen lembaga pendidikan
Peserta didik di lokasi penelitian. Setelah data pada tradisi dan praktik yang telah ada sejak
terkumpul dianalisis dengan menggunakan lama dalam masyarakat. Pemimpin utama

169 | Manajemen Lembaga Pendidikan Islam di Madrasah


Fitrah: Journal of Islamic Education

dalam model ini adalah kepala lembaga yang dengan adil dan transparan sesuai dengan
mengambil keputusan secara otoritatif. ajaran Islam.
Kebijakan dan tata kelola biasanya didasarkan 6. Model Pemberdayaan: Model ini berfokus
pada norma-norma sosial dan adat istiadat pada pemberdayaan individu dan kelompok
yang berlaku. dalam lembaga pendidikan. Pemimpin
2. Model Partisipatif: Model ini melibatkan berperan dalam memberikan otonomi kepada
partisipasi aktif dari seluruh anggota lembaga staf dan siswa untuk mengambil keputusan
pendidikan, termasuk guru, siswa, dan orang yang berkaitan dengan pembelajaran dan
tua. Keputusan diambil melalui diskusi dan pengembangan.
konsensus, sehingga memberikan rasa 7. Model Teknologi dan Inovasi: Model ini
kepemilikan dan tanggung jawab kepada mengintegrasikan teknologi modern dan
semua pihak yang terlibat. inovasi dalam manajemen lembaga
3. Model Transformasional: Model ini pendidikan. Penggunaan teknologi digunakan
menekankan pada perubahan dan untuk meningkatkan efisiensi, transparansi,
transformasi lembaga pendidikan. Pemimpin dan kualitas pendidikan yang diberikan.
dalam model ini berperan sebagai agen 8. Model Berkelanjutan: Model ini menekankan
perubahan yang menginspirasi dan pada keberlanjutan lembaga pendidikan dalam
memotivasi staf serta siswa untuk mencapai jangka panjang. Fokusnya adalah pada
tujuan yang lebih tinggi. Fokusnya adalah perencanaan dan pengelolaan yang
pada pengembangan diri dan pemberdayaan berkelanjutan, termasuk dalam hal sumber
individu. daya manusia, finansial, dan infrastruktur.
4. Model Berbasis Nilai Islam: Model ini Setiap jenis model manajemen lembaga
mengintegrasikan prinsip-prinsip dan nilai- pendidikan Islam memiliki kelebihan dan
nilai Islam dalam setiap aspek manajemen kelemahan masing-masing. Pemilihan model
lembaga pendidikan. Keputusan dan tindakan harus disesuaikan dengan nilai-nilai, tujuan, dan
diambil berdasarkan panduan agama Islam, kebutuhan lembaga pendidikan yang
dan tujuan utamanya adalah membangun bersangkutan serta konteks sosial dan budaya
karakter dan moral Islam yang kuat pada tempat lembaga tersebut beroperasi.
siswa. Model tradisional atau konvensional
5. Model Keuangan Islam: Model ini mencakup dalam manajemen lembaga pendidikan Islam
pengelolaan keuangan lembaga pendidikan mencerminkan pendekatan yang didasarkan pada
dengan prinsip-prinsip ekonomi Islam, seperti praktik-praktik dan tradisi yang telah mengakar
larangan riba (bunga) dan pengelolaan dana dalam masyarakat selama periode yang panjang.
Model ini menggambarkan bagaimana manajemen

Irwanto, Susrianingsih, Habibi, Ardat|170


Fitrah: Journal of Islamic Education

lembaga pendidikan dipandu oleh norma-norma nilai budaya dan tradisi Islam. Model ini
sosial, adat istiadat, dan nilai-nilai tradisional yang mengingatkan kita akan pentingnya nilai-nilai
melekat dalam budaya Islam. agama dan etika dalam pengelolaan lembaga
Di dalam model tradisional ini, peran pendidikan Islam, serta pentingnya peran
utama dalam pengambilan keputusan dan pemimpin yang dihormati dan mampu memimpin
pengelolaan lembaga pendidikan dipegang oleh berdasarkan nilai-nilai Islam.
kepala lembaga, seringkali dalam kapasitas yang
otoritatif. Kepala lembaga memiliki kewenangan Faktor Pendukung Penerapan Manajemen
yang besar dalam menentukan arah dan kebijakan Lembaga Pendidikan Islam
lembaga. Kepemimpinan yang tegas dan hierarkis Manajemen lembaga pendidikan Islam
mewarnai gaya pengelolaan, dan keputusan utama dipengaruhi oleh berbagai faktor pendukung.
biasanya diambil oleh seorang individu yang Berikut adalah beberapa faktor yang dapat
dihormati dan diakui dalam komunitas. mempengaruhi manajemen lembaga pendidikan
Keputusan-keputusan yang diambil dalam model Islam di MTs. Pendidikan Agama Islam:
ini biasanya dipengaruhi oleh norma-norma sosial 1. Visi dan misi Jelas Lembaga pendidikan Islam
yang ada dalam masyarakat Islam. Nilai-nilai yang memiliki visi dan misi yang jelas akan
keadilan, etika, dan moral yang terkandung dalam lebih mudah untuk mengarahkan semua
ajaran agama menjadi pedoman utama dalam aktivitas pendidikan menuju tujuan yang
pengambilan keputusan. Selain itu, adat istiadat diinginkan.
dan tradisi yang telah berakar kuat juga turut 2. tenaga pendidik berkualitas: Kualitas tenaga
mempengaruhi tata kelola dan operasional pendidik, termasuk pengajar dan staf
lembaga pendidikan. akademik lainnya, sangat mempengaruhi
Namun, model tradisional ini juga dapat kualitas pendidikan yang diberikan oleh
memiliki beberapa keterbatasan. Ketergantungan lembaga tersebut.
pada satu individu sebagai pemegang keputusan 3. Kurikulum yang relevan: Kurikulum yang
dapat menghambat partisipasi aktif dari anggota disesuaikan dengan nilai-nilai Islam dan
lainnya dalam lembaga. Selain itu, model ini kebutuhan zaman akan memberikan dasar
mungkin kurang responsif terhadap perubahan- yang kuat bagi pendidikan Islam yang holistik.
perubahan modern dalam dunia pendidikan, 4. Dukungan Komunitas: Dukungan dari
teknologi, dan tuntutan masyarakat yang komunitas lokal, orang tua siswa, dan
berkembang. Meskipun demikian, model stakeholder lainnya dapat memberikan
tradisional masih memiliki tempat dalam beberapa dukungan moral dan finansial yang
lingkungan dan konteks, terutama di wilayah- diperlukan. Yang terakhir adalah budaya
wilayah yang masih sangat memegang teguh nilai- keterbukaan: Lembaga yang mendorong

171 | Manajemen Lembaga Pendidikan Islam di Madrasah


Fitrah: Journal of Islamic Education

budaya keterbukaan akan lebih mampu faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam
beradaptasi dengan perubahan dan menerima manajemen lembaga pendidikan Islam adalah
masukan untuk meningkatkan kualitas suatu upaya proaktif untuk mencapai tujuan
pendidikan. pendidikan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Dengan pendekatan ini, lembaga dapat beroperasi
Faktor Penghambat Penerapan Manajemen dengan lebih efektif, berkontribusi pada
Lembaga Pendidikan Islam perkembangan peserta didik sesuai dengan ajaran
Selain faktor pendukung terdapat agama, dan memberikan dampak positif kepada
beberapa faktor penghambat, yakni: masyarakat dan umat.
1. Kurangnya Sumber Daya Finansial:
Keterbatasan dana dapat mempengaruhi SIMPULAN
fasilitas, pelatihan tenaga pendidik, dan Manajemen lembaga pendidikan Islam
pengembangan kurikulum. bukan hanya tentang efisiensi, tetapi juga
2. Kurangnya Kualifikasi Tenaga Pendidik: menggabungkan sikap keadilan, empati, dan
Kurangnya tenaga pendidik yang berkualitas tanggung jawab. Seorang pemimpin lembaga
dapat menghambat penyelenggaraan pendidikan Islam mendorong partisipasi
pendidikan yang baik. berdasarkan etika Islam, memotivasi staf dan
3. Kurangnya Keterampilan Manajerial: siswa untuk berprestasi, serta membentuk
Keterbatasan keterampilan manajerial dari staf lingkungan inklusif yang mencerminkan prinsip-
administratif dan pimpinan lembaga dapat prinsip kemanusiaan. Dalam penutup ini,
menghambat efisiensi operasional. manajemen lembaga pendidikan Islam di MTs
4. Tantangan Teknologi: Perkembangan Pendidikan Agama Islam ini adalah usaha yang
teknologi yang cepat dapat menjadi tantangan melibatkan profesionalisme tinggi, kesucian niat,
jika lembaga tidak mampu keteguhan mental, serta perpaduan yang
mengintegrasikannya ke dalam proses harmonis antara manajemen dan kepemimpinan
pendidikan. yang berciri khas Islam. Pendekatan ini
Penting untuk diingat bahwa faktor-faktor menghasilkan pendidikan yang tidak hanya
ini dapat bervariasi tergantung pada konteks dan berkualitas, tetapi juga mengintegrasikan nilai-
situasi masing-masing lembaga pendidikan Islam. nilai agama, moral, dan etika, menciptakan
Manajemen yang baik akan mampu individu yang berintegritas dan berkontribusi
mengidentifikasi faktor-faktor ini dan berupaya positif kepada masyarakat dan umat.
untuk memaksimalkan faktor pendukung serta Dalam esensinya, mengelola lembaga
mengatasi faktor penghambat guna meningkatkan pendidikan Islam adalah suatu upaya
kualitas pendidikan yang diberikan. Secara menyelaraskan antara profesionalisme yang
keseluruhan, mengidentifikasi dan mengatasi berkualitas, niat suci yang murni, keteguhan

Irwanto, Susrianingsih, Habibi, Ardat|172


Fitrah: Journal of Islamic Education

mental yang kokoh, serta perpaduan harmonis Ismah, I. (2020). Manajemen Kelembagaan
antara sifat manajer yang terampil dan jiwa Pendidikan Islam. Al-Munqidz : Jurnal Kajian
Keislaman, 8(3), 377–395.
pemimpin yang tercermin dalam nilai-nilai Islam. https://doi.org/10.52802/amk.v8i3.267
Ini adalah perjalanan yang memerlukan M, Z. (2016). Pengembangan Model Pembelajaran
kewajiban dalam memberikan pendidikan PAI Berbasis Tik yang Efektif pada SMA
Negeri 4 Kota Kendari Provinsi Sulawesi
berkualitas tinggi sambil mempertimbangkan Tenggara. Al-Qalam, 19(2), 241–252.
nilai-nilai agama dan moral sebagai pilar yang tak https://doi.org/http://dx.doi.org/10.31969/
alq.v19i2.167
tergoyahkan dalam mencapai keunggulan
Masrokan, P. (2014). Manajemen Mutu Sekolah:
pendidikan Islam.
Strategi Peningkatan Mutu dan Daya Saing
Lembaga Pendidikan Islam,. Ar-Ruzz Media.
DAFTAR PUSTAKA Muljawan, A. (2019). Model dan Strategi
Bafadhol, I. (2017). Lembaga Pendidikan Islam Manajemen Lembaga Pendidikan Islam.
di Indoesia. Jurnal Edukasi Islami Jurnal Jurnal Asy-Syukriyyah, 20(2), 51–69.
Pendidikan Islam, 06(11), hlm 60. https://doi.org/10.36769/asy.v20i2.81
http://jurnal.staialhidayahbogor.ac.id/ei/art
Nugraha, M. T. (2016). Pengembangan Model
icle/view/95
Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI)
Baharun, H. (2016). Pengembangan Media Menuju Masyarakat Ekonomi Asean
Pembelajaran PAI Berbasis Lingkungan (MEA). At-Turats, 10(1), 13.
Melalui Model ASSURE. Cendekia: Journal of https://doi.org/10.24260/at-
Education and Society, 14(2), 231. turats.v10i1.447
https://doi.org/10.21154/cendekia.v14i2.6
Rue, G. R. T. & L. W. (2015). Dasar-Dasar
10
Manajemen. PT Bumi Aksara.
Blumberg, & G. (1980). The Effective Principle:
Sufairoh. (2016). Pendekatan Saintifik & Model
Perspectives on School Leadership. Allyn and
Pembelajaran K-13. Jurnal Pendidikan
Bacon Inc.
Profesional, 5(3), 116–125.
Choir, A. (2016). Urgensi Manajemen http://www.jurnalpendidikanprofesional.co
Pendidikan dalam Pengembangan Lembaga m/index.php/JPP/article/view/186/pdf_1
Pendidikan Islam. J-Mpi (Jurnal Manajemen 04
Pendidikan Islam), 1(1), 44–54.
Sulaeman, M. (2018). Urgensi Manajemen
https://doi.org/10.18860/JMPI.V1I1.3371
Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah di
Djollong, A. F. (2105). Urgensi Manajemen Lembaga Pendidikan Islam. Realita: Jurnal
Dalam Pengelolaan Lembaga Pendidikan Penelitian dan Kebudayaan Islam, 16(1).
Islam. Istiqra’, 2, 181–188. https://doi.org/10.30762/Realita.V16I1.67
https://www.jurnal.umpar.ac.id/index.php 4
/istiqra/article/view/233/206
Supriatna, A., Syach, A., Musyadad, V. F.,
Hidayati, W. (2017). Manajemen Kurikulum Nurhayanti, H., & Yusuf, R. N. (2021).
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Model Pengembangan Manajemen
Jenjang SMA Bermuatan Keilmuan Lembaga Pendidikan Berbasis
Integrasi Interkoneksi. Manageria: Jurnal Entrepreneurship Menurut Perspektif
Manajemen Pendidikan Islam, 1(2), 195–225. Islam. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(5),
https://doi.org/10.14421/manageria.2016. 2123–2134.
12-03 https://doi.org/10.31004/edukatif.v3i5.766

173 | Manajemen Lembaga Pendidikan Islam di Madrasah


Fitrah: Journal of Islamic Education

Sya’roni, M. (2017). Pengembangan Kurikulum


PAI di Sekolah Model Boarding School
Kabupaten Lamongan. Al-Hikmah: Jurnal
Studi Keislaman 4(2), 1676–1683.
https://doi.org/https://doi.org/10.36835/
hjsk.v7i1.2621
Umar, B. (2010). Ilmu Pendidikan Islam. Amzah.

Wangsadanureja, M. (2018). Urgensi Manajemen


Pendidikan Pesantren dalam Keluarga.
Islamic Management: Jurnal Manajemen
Pendidikan Islam, 1(02), 257.
https://doi.org/10.30868/im.v1i2.279
Yakin, N. (2016). Manajemen Lembaga Pendidikan
Islam. Madinah: Jurnal Studi Islam, 3(2), 93-105.
https://doi.org/10.58518/Madinah.V3I2.178

Irwanto, Susrianingsih, Habibi, Ardat|174

You might also like