Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 25

PERSONAL BRANDING SECRET

Nama Anggota Kelompok :

Rizal Aditya Akbar (22033000097)

Made Krisna Adiwiguna (22033000101)

Santia Monika Ivenda (22033000111)

Muhammad Anaghib Aditya (22033000123)

Marina Melania Lum (22033000132)

Katarina Mesu (22033000133)

Dimas Adi Syaputra (22033000146)


A. MATERI

Menurut Dave Kerpen, selaku CEO dan pendiri dari Likeable Local yang
telah mendirikan personal branding nya sejak masa kuliah, beliau
memberikan 10 rahasia dalam membangun personal branding, ialah
sebagai berikut :

1. Merek Untuk Keunggulan Kompetitif.

Kerpen mengatakan bahwa pekerjaan akan datang dan pergi, tetapi


merek pribadi Anda akan bertahan selamanya. Menurutnya, personal
branding membantu Anda mengembangkan persona yang kuat dan
memberi Anda keunggulan kompetitif di pasar yang ramai.

“Fokuslah yang pertama dan terutama pada merek dan tujuan


pribadi Anda,” jelas Kerpen. "Kemudian cari tahu apa yang akan dijual atau
dikembangkan untuk memenuhi tujuan dan merek tersebut."

2. Definisikan Siapa Anda Melalui Pernyataan Misi.

Merek pribadi terbaik adalah membangun deskripsi yang akan


diasosiasikan orang lain dengan Anda. Mulailah membangun merek Anda
dengan menyusun pernyataan misi untuk membantu orang-orang dengan
cepat dan memahami nilai-nilai inti dan keyakinan Anda.

“Jika pernyataan misi Anda lebih panjang dari Doa Bapa Kami atau
Doa Ketenangan, pertimbangkan untuk mempersingkatnya,” tulis Kerpen
dalam postingan LinkedIn. “Kalau intinya pas di stiker bemper, lebih bagus
lagi. Misalnya, Zappos: 'Memberi Kebahagiaan.'”

3. Jelaskan Bagaimana Masa Lalu Anda Cocok Dengan Masa Kini.

Tak satu pun dari kita akan berakhir di tempat kita memulai. Seiring
waktu, karier dan minat Anda mungkin menurun ke banyak arah. Bagian
dari mendefinisikan diri Anda adalah menjelaskan evolusi Anda dengan
mengembangkan narasi Anda. Narasi branding Anda, seperti yang
dijelaskan Kerpen, adalah pernyataan singkat yang menjelaskan kemajuan
Anda secara keseluruhan dalam karier, minat, dan kehidupan Anda.
Kuncinya adalah fokus pada bagaimana pengalaman Anda sebelumnya
memberi nilai pada diri Anda saat ini. Narasi Anda harus selalu konsisten
dengan masa lalu Anda, namun juga menjelaskan bagaimana pengalaman
Anda menciptakan kumpulan bakat Anda yang spesifik dan dinamis.

4. Buat Gaya Tanda Tangan.

Cara lain untuk benar-benar menonjol dari yang lain adalah dengan
mengembangkan gaya khas, kata Kerpen. Ini bisa berupa sesuatu yang
sederhana seperti selalu mengenakan warna tertentu atau mengenakan
aksesori tertentu. Apa pun yang menarik perhatian bisa digunakan, seperti
syal, jam tangan, topi, atau gelang.

Bagi Kerpen, yang terpenting adalah warna oranye. Dia memiliki


puluhan pasang sepatu oranye, dan memakai sesuatu yang berwarna
oranye setiap hari. Pujiannya terhadap warna oranye membuahkan hasil
ketika hal itu membantunya memperkenalkan Dave McClure, mitra pendiri
500 Startups, di sebuah acara networking. Beberapa minggu kemudian, 500
Startups menjadi investor utama di startup Kerpen, Likeable Local.

“Apakah sepatu oranye saya menjadi alasan saya mendapatkan investasi?


Tentu saja tidak,” kata Kerpen. "Tapi itulah alasanku memulai percakapan."

5. Tinggalkan Kesan Dengan "Elevator Pitch".

Seperti yang pernah dikatakan Jeff Bezos, pendiri dan CEO Amazon,
"Merek Anda adalah apa yang orang katakan tentang Anda saat Anda tidak
berada di ruangan itu." Tujuan dari merek pribadi apa pun adalah untuk
meninggalkan kesan pertama yang kuat, dan salah satu cara terbaik yang
dapat Anda lakukan adalah melalui pertemuan tatap muka.

Saat berjejaring secara langsung, salah satu cara sederhana untuk


menciptakan kesan pertama yang baik adalah dengan mengembangkan
elevator pitch yang menarik, yaitu pernyataan verbal singkat yang
menyampaikan siapa Anda. Meskipun keaslian itu penting, pernyataan itu
juga harus mudah diingat dan berkesan.

6. Miliki Nama Anda Secara Online.

Anda benar-benar harus memiliki situs web sendiri. Jika


memungkinkan, Anda harus memiliki nama domain Anda sendiri, atau versi
nama Anda yang mudah diingat orang. Memiliki nama Anda sendiri secara
online memungkinkan Anda tetap mengontrol reputasi dan citra Anda.

Situs web Anda dapat dimulai dengan sederhana dan berkembang


seiring waktu. Situs Anda harus menyertakan foto diri Anda yang
profesional dan tersenyum, serta menjadi tempat di mana Anda dapat
memposting konten Anda. Ini harus memungkinkan orang untuk
mengetahui lebih banyak tentang Anda dan memberi mereka cara untuk
berhubungan dengan Anda. Kunjungi situs web Kerpen untuk melihat
bagaimana master melakukannya.

7. Kekuatan Promosi dari Mulut ke Mulut.

Saat Anda mempertimbangkan cara memasarkan diri sendiri, jangan


lupakan kekuatan promosi dari mulut ke mulut, yang merupakan salah satu
cara terbaik untuk membuat orang mengingat Anda.

Kerpen belajar memanfaatkan kekuatan ini ketika dia masih kuliah


dan bekerja sebagai vendor di berbagai tempat olahraga di Boston.
Tugasnya adalah menjual barang terlaris, Crunch 'n Munch, yang tidak ingin
dibeli oleh siapa pun. Dia hanya menjual enam kotak dan hanya
menghasilkan $15 pada malam pertamanya.

Untuk meningkatkan penjualannya, dia menciptakan lagu dan tarian


yang membuat orang memperhatikannya. Tak lama kemudian dia dikenal
sebagai "Crunch 'n Munch Guy". "Saya akhirnya menghasilkan lebih dari
$1.000 per malam dan tampil di SportsCenter ESPN dan Monday Night
Football," kata Kerpen. "Saya belajar bahwa Anda dapat menciptakan
merek untuk diri Anda sendiri dan menyebarkannya dari mulut ke mulut. Ini
membantu saya membangun dua perusahaan dan menulis serta menjual
tiga buku yang sukses."

8. Mendistribusikan Pengetahuan Melalui Pemasaran Konten.

Membuat dan berbagi konten memberi calon pelanggan


kesempatan untuk mengetahui pemikiran, opini, dan ide Anda. Ini juga
menawarkan cara yang bagus untuk menunjukkan sisi kreatif Anda.
Langkah pertama adalah membuat strategi konten yang efektif, namun
tidak harus berupa rencana yang rumit.

Pertama, buatlah daftar sasaran sasaran Anda :

Apa yang ingin Anda capai melalui konten Anda?

Siapa audiens Anda?


Bagaimana Anda ingin dianggap?
Kemudian pertimbangkan konten, topik, dan ide apa yang paling
baik untuk mencapai setiap sasaran sasaran. Terakhir, lakukan
brainstorming cara dan saluran yang dapat digunakan untuk
mendistribusikan dan memasarkan konten Anda. Bisa melalui blog di
website pribadi Anda, melalui media sosial seperti LinkedIn atau Facebook
atau kombinasi keduanya.

9. Bangun Hubungan Dengan Influencer.


Pemasaran influencer sedang populer saat ini, dan ini harus menjadi
aspek penting lainnya dalam memperkuat merek pribadi Anda. Langkah
pertama dalam membangun hubungan dengan influencer adalah
memberikan nilai bagi orang tersebut. Mengikuti dan mengomentari blog
atau postingan mereka akan mendapatkan apresiasi dan kepercayaan
mereka.

“Cara terbaik untuk mendapatkan bantuan dari influencer adalah


dengan terhubung dengan mereka, membagikan konten mereka, me-
retweet mereka, membagikan ulang mereka di LinkedIn,” kata Kerpen. “Dan
kemudian, ketika Anda sudah mulai membangun hubungan, mintalah
bantuan mereka dengan cara yang spesifik dan buatlah semudah mungkin.”

10. Jangan Mempromosikan Diri Anda secara berlebihan.

Salah satu jebakan terbesar yang dialami banyak orang adalah


mempromosikan diri mereka sendiri secara berlebihan. “Terlalu fokus pada
menjual diri sendiri, atau menjual apa pun, akan sangat merugikan,” jelas
Kerpen. Daripada mencoba menyampaikan pesan Anda, cobalah diam dan
dengarkan sebentar.

Ajukan pertanyaan dan luangkan waktu untuk benar-benar mendengar


jawabannya. Orang-orang akan selalu memperhatikan jika Anda benar-
benar mendengarkan mereka atau hanya menunggu untuk merespons
dengan omongan Anda sendiri.

B. HASIL WAWANCARA

Wawancara pertama

 Identitas Informan :
Nama : Dwisinta Artanti
Pekerjaan : Staff Perbankan
 Hasil Wawancara :
Venda : Selamat pagi bu mohon maaf sebelumnnya menganggu. Apakah
saya bisa mewawancarai ibu sebentar. Kalau ibu ada waktu. Tapi
wawancaranya melalui chat saja. Soalnya saya ada tugas dari kampus bu.
Ibu Dewisita Artanti : Tentang apa mba?

Venda : Tentang personal branding bu.

Ibu Dewisita Artanti : Oke.

Venda : Kalau jam segini ibu ada waktu?

Ibu Dewisita Artanti : Bisa, Langsung aja tanya apa saja nanti saya jawab.

Venda : Baik Bu. Nanti di sini ada 6 pertanyaan. Yang pertama menurut
ibu sendiri apa si yang dimaksud dengan personal branding?

Ibu Dewisita Artanti : Nilai diri seseorang yang tercermin dari tutur
kata,tingkah laku dan sikap dalam menghadapi suatu persoalan.

Venda : Ohhh baik bu. Jadi pada intinya personal branding itu nilai diri dari
seseorang ya bu?

Ibu Dewisita Artanti : Iya.

Venda : Baik bu, lalu menurut ibu sendiri personal branding itu sepenting
apa untuk karier ibu?

Ibu Dewisita Artanti : Penting untuk membuat bekerja sama dalam 1 tim
dan menghadapi komplain dari nasabah.

Venda : Ohh gitu ya Bu. Apa kah ibu bisa beri Contoh komplain dari
nasabah itu seperti apa yah Bu? Dan bagaimana personal branding
berperan dalam menangani hal tersebut?

Ibu Dewisita Artanti : Komplain nasabah macam-macam. Contoh :


Nasabah tarik uang di ATM tetapi uang tidak keluar, nasabah marah-
marah. Nah kita harus punya skill untuk menghadapi nasabah marah-
marah agar nasabah bisa tenang dan kita harus dapat meyakinkan
nasabah bahwa uangnya pasti kembali tetapi ada beberapa proses yg
harus di lakukan misalhya mengecek mesin ATM dll. Kalau kita salah
menjelaskan atau nasabah tidak puas maka berpengaruh pada reputasi
Perusahaan.

Venda : Ohh baik bu . Maaf sebelumnya bu, jadi kalau tidak salah berarti
ibu bekerja di salah satu bank ya Bu? Nah selanjutnya Bu, kira kira korelasi
atau hubungan profesi Ibu dengan personal branding itu seperti apa ya
Bu?

Ibu Dewisita Artanti : Dengan personal branding yang baik maka kita bisa
membawa suatu perusahaan menjadi lebih baik juga terutama untuk
bidang yg melayani jasa dan menjadikan citra perusahaan positif dimata
masyarakat.

Venda : Baik bu. Ohhh iyaa bu, kira kira contoh atau langkah konkret apa
yang sudah ibu lakukan untuk membangun personal branding diri ibu
sendiri?

Ibu Dewisita Artanti : Meningkatkan rasa percaya diri dengan selalu mau
belajar hal-hal baru, bergaul dengan banyak orang baik dirumah , gereja
atau dikantor.

Venda : Baik Bu. Selanjutnya, lalu dari beberapa hal yang telah ibu lakukan
seperti contohnya tadi, meningkatkan rasa percaya diri,bergaul dengan
banyak orang, dsb. Apakah hal-hal tersebut sdah membantu atau sudah
berhasil membentuk personal branding diri ibu?

Ibu Dewisita Artanti : Berhasil menjadikan saya orang yang bisa


dipercaya....perkataan sesuai dengan perbuatan dan menjadikan saya
orang yg bisa didengar saran dan pendapatnya.
Venda : Ohh baik bu. Selanjutnya bu, kan setiap orang memiliki tips atau
rahasianya tersendiri dalam membangun personal branding bu. Seperti
yang ibu katakan tadi, ibu menjadi orang yang bisa dipercaya atau dengan
kata lain ibu ingin dikenali sebagai orang yang bisa dipercayai oleh orang
lain. Kira kira apa sih bu rahasia ibu dalam membangun personal
branding?

Ibu Dewisita Artanti : Harus selalu konsisten antara perkataan dan


perbuatan dan tidak pernah menjanjikan sesuatu yg tidak bisa ditepati.

Venda : Baik bu wawancaranya sudah selesai. Terimakasih atas waktu dan


bantuannya bu. Apabila dari awal wawancara ada kata kata yg tidak
berkenaan di hatinya ibu, mohon maaf ya bu. Dan yang terakhir bu,
apakah saya bisa minta data dirinya ibu. Cuman minta nama lengkapnya
ibu dan profesi atau pekerjaannya ibu sekarang. Soalnya di tugas
wawancaranya, di butuhkan data dirinya juga bu.

Ibu Dewisita Artanti : Dwisinta Artanti , Staf Perbankan.

Venda : Terimakasih Bu.

Ibu Dewisita Artanti : Sama-sama mba.

WAWANCARA KEDUA

 Identitas Informan

Nama : Iwan Isnidiasi S.Pd

Pekerjaan : Wiraswasta

 Hasil Wawancara

Melan : Selamat sore pak. Apakah kami bisa mewawancari bapak? karena
kami ada tugas dari kampus untuk persiapan UAS.
Bapak Iwan : Ohh iya mau wawancara tentang apa?

Melan : Tentang personal branding pak.

Bapak Iwan: Ohh iya boleh.

Melan : Baik sebelumnya pak, mungkin bapak bisa perkenalan diri bapak
dulu.

Bapak Iwan : Ya nama saya Iwan Isnidiasi S.Pd

Melan : Ohh baik pak. Jadi sekarang bapak mengajar ya pak?

Bpk Iwan : Saya nggak mengajar saya berhenti. Soalnya dulu saya ngajar di
SMA PGRI 2 Jombang, tahun 1994.

Melan : Jadi kalau boleh tahu setelah bapak berhenti ngajar, sekarang
bapak bekerja di mana?

Bapak Iwan : Sekarang aku sebagai wiraswasta.

Melan : Oh baik pak. Menurut bapak sendiri personal branding itu apa ya
pak?

Bapak Iwan : Ohh personal branding? Saya nggak terlalu mengikuti seperti
personal branding itu apa. coba jelasin personal branding itu apa?

Melan : Kalau personal branding itu pak bagaimana cara kita membangun
citra diri.

Bapak Iwan : Oh menurut saya cuman satu saja. Baik sama orang,
penampilan juga harus bagus dan baik sama tetangga juga. Apalagi saya
seorang pengusaha harus jaga image dan pada intinya baik sama semua
orang.

Melan : Nah pak, kan bapak ini wiraswasta. Kira- kira bagaimana korelasi
personal branding dengan hal tersebut?
Bapak Iwan : Itu jga ada keterkaitannya. Suatu saat semisalnya karyawan
saya tidak masuk otomatiskan susah cari orang, karna sudah ada
jadwalnya. Pas gantiin posisinya mereka, saya juga harus sopan sama
pelanggan, sama sekitarnya harus sopan. Tidak menutup kemungkinan
istilahnya teman jadi saudara. Jadi bisa juga untuk tukar pikiran.

Melan : Lalu berikutnya pak, contoh konkret langkah- langkah apa saja yg
telah bapak lakukan untuk membentuk personal branding bapak?

Bapak Iwan : Ya seperti saya harus menjaga image saya, dan berperilaku
baik terhadap karyawan dan pelanggan saya. Selain itu saya juga menjaga
penampilan saya sebisa mungkin penampilan yang sopan dan baik.
Karena setiap hari saya hampir ketemu dengan ratusan orang.

Melan : Apakah langkah- langkah yang sudah bapak sebutkan tadi sudah
berhasil membentuk personal branding bapak?

Bapak Iwan : Iya sudah, karena kalau saya sih nggak kepengen orang
terlalu hormat sama saya. Intinya saya mau antara bos sama karyawan itu
tidak ada batasan. Jadi antara saya dan karyawan itu seperti keluarga atau
saudara ataupun teman.

Melan : Kalau untuk tips-tipsnya bapak sendiri dalam membangun


personal branding itu seperti apa pak atau rahasia bapak dalam
membangun personal branding itu apa ya pak?

Bapak Iwan : Satu aja ya yang penting kita saling menghargai,dan menjaga
image dan penampilan saya. Karena kebanyakan, orang yang akan
menilai kita.

Melan : Ooh baik pak . Jadi menurut bapak personal branding ini penting
ya pak?
Bapak Iwan : Iyaa penting. Gak usah jauh-jauh contoh kecilnya mbak nya
sebagai mahasiswa tentunya ingin dilihat atau dikenal sebagai orang yang
baik. Penampilan adalah salah satu hal yang perlu diperhatikan disini.

Melan : Ohh jdi begitu ya pak pada intinya personal branding ini penting
ya pak.

Bapak Iwan : Iya Mbak.

Melan : Oh baik pak wawancaranya sudah selesai. Terimakasih untuk


waktu dan bantuannya ya pak.

Bapak Iwan : Iya mbak sama- sama.

WAWACARA KETIGA

 Identitas Informan

Nama : Roy Anugerah, SE.,Mbus

Pekerjaan : Dosen

 Hasil Wawancara

Venda : Selamat malam pak. Maaf menggangu pak. Apakah bisa kami
mewawancarai bapak?

Pak Roy : Iyaa selamat malam. Ohh bisa silahkan mau wawancara apa?

Venda : Wawancara tentang personal branding pak.

Pak Roy : Ohhh iya silahkan.

Melan : Mungkin sebelum masuk ke pertanyaannya. Bapak bisa


memperkenalkan diri bapak dulu.

Pak Roy : Iyaa nama saya Roy Anugerah, SE.,Mbus. Biasa di panggil Roy
atau Pak Roy .
Venda : Ohh iyaa pak. Baik pak, mungkin kita langsung saja ke pertanyaan
yang pertama ya pak. Menurut bapak sendiri apa sih yang dimaksud
personal branding ?

Pak Roy : Personal branding itu citra, harga, atau penghargaan yang kita
punya/miliki. Contohnya kamu. Kamu sekarang kuliah dimana?

Venda : Di Unmer jurusan ilmu komunikasi pak.

Pak Roy : Ilmu komunikasi ya. Kalau saudara lulus gelarnya apa?

Venda : S.Ikom pak.

Pak Roy : Nah itu sudah jadi personal branding diri kamu. Step awal kamu
nanti pulang ke kampung mu. Oh ini loh mba venda lulusan komunikasi
Unmer. Berarti itu sudah jadi personal branding kamu dengan embel-
embel title yang kamu bawa. Nah itu nanti yang akan kamu bawa ke dunia
usaha dan otomatis pulang kamu ingin melamar pekerjaan kan? Dalam
melamar pekerjaan kan kamu belum, knowledge sudah, experience belum
dapat. Nah itu tinggal kamu harus menggali experience. Caranya
bagaimana? Kamu sekarang semester berapa?

Venda : Tiga pak.

Pak Roy : Nah tiga. Masih panjang kan? Coba cari kerjaan sampingan. Yang
ada hubungannya dengan jurusan yang kamu miliki.

Melan : Nah kan tadi bapak ini pengusaha sekaligus dosen pak. Sepenting
apa sih personal branding bagi profesi bapak?

Pak Roy : Ooh sangat penting.

Melan : Kira-Kira kenapa pak?

Pak Roy : Yaa supaya orang tahu saya ini siapa? Jadi orang juga mau main-
main dengan saya, mereka ga akan bisa. Nah saya sebagai dosen itu juga
memberikan kemampuan saya dalam dunia usaha. Karena apa? Itu
otomatis personal branding saya. Akhirnya menimbulkan trust untuk
customer saya. Ooh Pak Roy itu ternyata juga dosen. Akhirnya orang
semakin percaya sama saya. Nah itu secara tidak langsung menjadi
personal branding yang melekat pada diri saya.

Venda : Ohh baik-baik pak. Lalu bagaimana sih korelasi personal branding
dengan profesi bapak saat ini?

Pak Roy : Yaa sangat berhubungan. Korelasinya sangat tinggi, karena apa?
Ya itu tadi. Satu kalau saya di dunia entrepreneur saya bawa dosennya,
kalau saya di dunia pendidikan saya bawa entrepreneur. Saling
melengkapi. Nah saya sekarang ngomong apa, orang pasti akan percaya.
Apalagi orang tahu saya pengusaha macam-macam/apa aja dan apapun
saya lakukan. Saya melahirkan banyak entrepreuner dan banyak
mahasiswa saya yang berhasil.

Melan : Kira-kira contoh konkret apa yang sudah bapak lakukan untuk
membangun personal branding diri bapak?

Pak Roy : Contoh konkretnya saya ikut seminar. Itu salah satu contohnya
menaikan personal branding saya.

Melan & Venda : Kira-kira seminarnya yang seperti apa ya pak?

Pak Roy : Yaa kadang-kadang seminar bisnis, terus terkadang seminar


hubungan internasional, dan kadang saya juga sebagai tutor. Jadikan dari
pengalaman-pengalaman itu terkadang saya juga pun ikut pelatihan. Saya
kemarin ikut pelatihan pendidikan profesi kualifikasi. Saya sekarang bisa
mengeluarkan surat untuk kamu mau sebagai profesi apa dan
memberikan kualifikasi itu sebagus apa.Saya ikut kemarin itu ikut
pelatihan. Jadi salah satunya itu apa saya memperbanyak ilmu saya, ikut
seminar, Ikut pelatihan dan sering berhubungan dengan orang.
Venda : Nah dari beberapa contoh yang bapak sebutkan. Macam kayak
seminar, kira-kira apakah langkah-langkah yang sudah bapak sebutkan
tadi sudah berhasil membangun atau membentuk personal branding
bapak?

Pak Roy : Iyaa sudah, karena kalau saya seminar minimal saya dapat
sertifkat atau piagam. Nah itu secara tidak langsung sudah berhasil. Ada
buktinya dan tanpa ada bukti tertulis pun saya dapat ilmu baru. Yang
mana untuk meningkatkan hubungan saya dengan orang lain.

Venda : Oohh jadi gitu ya pak. Nah terus pak apa saja tips atau rahasianya
dalam membangun personal branding.

Pak Roy :Berbuat baik, sering berhubungan dengan orang banyak dan
jangan berprasangka buruk terhadap orang lain. Terutama yang nomor
satu itu berbuat baik. Banyak teman, jangan khusus satu teman dan
jangan pelit berbagi ilmu, serta tetap harus memperluas pengetahuan.

Venda : Oooh baik pakk. Jadi itu saja pertanyaan dari kami pak dan
wawancaranya sudah selesai. Terimakasih sudah membantu dan
meluangkan waktunya untuk kami pak.

Pak Roy : Iyaa sama-sama.

WAWANCARA KEEMPAT

 Identitas Informan

Nama : Marianus

Pekerjaan : Kadis (Kepala Dinas) / pimpinan di salah satu Kantor Dinas


Pertanian
 Hasil Wawancara :

Ketrin : Selamat siang pak, mohon maaf mengganggu waktunya . Apakah


saya bisa mewawancarai bapak ? Wawancara ini untuk memenuhi tugas
UAS saya.

Pak Marianus: Bisa nona.

Ketrin : Oke baik Pak. Saya mau wawancara tentang personal branding , jadi
ada 6 pertanyaan kalau bisa mulai saya langsung ke pertanyaan yang 1 yah
pak.

Pak Marianus: Boleh, silakan nona.

Ketrin : Yang pertama saya ingin bertanya pendapat bapak mengenai


personal branding. Menurut bapak apa sih personal branding itu?

Pak Marianus : PB (Personal Branding) adalah suatu proses membangun


dan mengelola citra atau reputasi diri masing". Hal tersebut melibarkan
anda bagaimana memperkenalkan diri kepada dunia baik dalam kehidupan
pribadi maupun professional.

Ketrin : Berarti dengan kata lain personal branding itu cara untuk
membangun citra kita yah pak.

Pak Marianus: Iya benar sekali dengan mempromosikan kebaikan kita biar
diakui org dan kita dapatkan merk/brand yg kita inginkan.

Ketrin: Dan sekarang profesi bapak sebagai apa? tolong jelaskan seberapa
pentingnya personal branding bagi karir bapak?

Pak Marianus: Posisi saya sebagai Kadis/pimpinan di salah satu Kantor


Dinas Pertanian. Sangat penting personal branding bagi karier saya karena
staff dan masyarakat akan mengikuti dan bekerja sesuai dengan arah dan
tujuan dari organisasi yang saya pimpin contoh : soal disiplin , soal varietas
unggulan tanaman (padi , agung, hirty) yang mau di tanam untuk produksi
yg tinggi dll.

Ketrin: Berarti saat ini bapak sedang menjabat sebagai Kepala Dinas, lalu
bagaimana hubungan / korelasi personal branding dengan posisi bapak saat
ini?

Pak Marianus: Hubungannya adalah personal branding menjadi acuan,


arahan, petunjuk dalam bekerja untuk mencapai tujuan yg sdh ditegetkan.

Ketrin: Okee baik Pak. Boleh bapak berikan sedikit contoh konkret tentang
langkah" yang telah bapak ambil untuk membangun personal branding
bapak?

Pak : Salah satu contoh....soal disiplin setiap bulan saya lakukan evaluasi
soal disiplin dalam segala hal soal kerja (apel kerja, waktu kerja, target
kerja) dalam kurun waktu 3 bulan saja semua sudah pada bisa dan dinas
pertanian di juluki dinas yg disiplin sehingga kinerjanya sangat bagus
hasilnya.

Ketrin: Luar biasa sekali yah pak. lalu dengan Langkah- Langkah yang bapak
ambil dalam membangun personal branding ini, apakah bapak telah
berhasil dalam membentuk personal branding bapak? Berikan sedikit
penjelasan yah pak.

Pak Marianus: Iya semua staff selalu tepat waktu dalam bertugas, karena
dengan pikiran, perkataan dan perbuatan yang saya tunjukan menjadi
branding di Dinas dan semua orang terpengaruh dan mengikutinya.

Ketrin: Berarti bapak termasuk sosok pemimpin yang sangat berinisiatif,


peduli terhadap bawahan dan bertanggung jawab atas tugas bapak. Dan
ada pertanyaan yg terakhir ni pak, apa rahasia dalam membangun personal
branding?
Pak Marianus: Rahasianya adalah rencanakan dengan baik , laksanakan apa
yang di rencanakan dan monitorong evaluasi disertai niat yang tulus untuk
kerja, kerja dan kerja. Semoga sukses selalu nona

Ketrin: Terimakasih jawabnya pak. Dan terimakasih banyak pak untuk waktu
dan kesempatannya.

Pak Marianus: Sama-sama nona

WAWANCARA KELIMA

 Identitas Informan :

Nama : Dias Anggi Lestari

Usia : 24 tahun

Profesi : Outsourcing

Asal Daerah : Bojonegoro

Status : Belum menikah

Gol. Darah : AB

 Hasil Wawancara : :

Adit : Selamat siang, mbak.

Anggi : Siang.

Adit : Ini mau mewawancarai anda, untuk keperluan tugas UAS Personal
Branding. Apakah anda bisa membantu?

Anggi : Bisa kok.

Adit : Menurut anda, apa yang dimaksud dengan personal branding?

Anggi : Menurut saya personal branding itu cara seseorang membentuk


persepsi orang lain terhadap dirinya.
Adit : Personal branding itu sepenting apa bagi karir anda?

Anggi : Membentuk personal branding yg baik itu sangat penting bagi


dunia profesional dan sangat berpengaruh untuk karir kedepannya.

Adit : Bagaimana korelasi personal branding dengan profesi anda saat


ini?

Anggi : Saya juga pernah membuat data para karyawan yang berada di
Perusahaan tersebut.

Adit : Bolehkah anda memberikan contoh konkret tentang langkah-


langkah yang telah anda ambil untuk membangun personal branding
anda?

Anggi : Mengenali apa passion dalam diri, mengembangkan passion


dalam diri, memperluas Networking, dan konsisten.

Adit : Menurut anda, apa langkah-langkah yang telah anda ambil dalam
membangun personal branding anda telah berhasil membentuk
personal branding anda?

Anggi : Mengenali passion dan mengembangkannya serta konsisten.

Adit : Menurut anda apa saja rahasia dalam membangun


personal branding?

Anggi : Harus dimulai sejak lahir. Selain itu, kita harus melihat masa
depan kita apakah ada orang yang ingin membuatmu bahagia atau
tidak.

Adit : Terimakasih banyak, mbak.

Anggi : Sama-sama.

C. ANALISA HASIL WAWANCARA


Informan Pertama : Ibu Dwisinta Artantanti

Berasarkan hasil wawancara dengan Ibu Dwisinta Artanti, seorang


staf perbankan, dapat disimpulkan bahwa beliau memiliki pemahaman
yang baik tentang personal branding. Beliau memahami bahwa personal
branding adalah citra diri seseorang yang tercermin dari tutur kata,
tingkah laku, dan sikap. Beliau juga memahami bahwa personal branding
penting bagi kariernya, terutama dalam hal membangun kepercayaan
dengan nasabah dan rekan kerja.
Berikut adalah beberapa hal penting yang dapat disimpulkan dari
hasil wawancara tersebut:
1. Pengertian Personal Branding
Ibu Dwisinta memahami personal branding sebagai citra diri
seseorang yang tercermin dari tutur kata, tingkah laku, dan sikap. Citra
diri yang baik akan membuat seseorang lebih mudah dikenal dan
diingat oleh orang lain.
2. Korelasi Personal Branding dengan Profesi
Ibu Dwisinta memahami bahwa personal branding memiliki
korelasi yang kuat dengan profesi. Sebagai seorang staf perbankan,
beliau harus memiliki citra diri yang baik agar dapat membangun
kepercayaan dengan nasabah dan rekan kerja.
3. Langkah-langkah membangun personal branding
Ibu Dwisinta telah melakukan beberapa langkah untuk
membangun personal brandingnya, antara lain:
a) Meningkatkan rasa percaya diri
b) Bersahabat dengan banyak orang
c) Selalu konsisten antara perkataan dan perbuatan
4. Tips Membangun Personal Branding
Ibu Dwisinta memberikan tips untuk membangun personal
branding, yaitu:
a) Selalu konsisten antara perkataan dan perbuatan
b) Jangan menjanjikan sesuatu yang tidak bisa ditepati

Berdasarkan hasil wawancara tersebut, dapat disimpulkan


bahwa personal branding adalah hal yang penting bagi setiap orang,
termasuk para profesional. Dengan membangun personal branding
yang baik, seseorang dapat meraih kesuksesan dalam karier
dan kehidupannya.

Informan Kedua : Bapak Iwan Isnidiasi

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Iwan Isnidiasi, seorang


wiraswasta, dapat disimpulkan bahwa beliau memiliki pemahaman yang
cukup baik tentang personal branding. Beliau memahami bahwa personal
branding adalah bagaimana cara membangun citra diri. Beliau juga
memahami bahwa personal branding penting bagi setiap orang, termasuk
dirinya sebagai seorang wiraswasta.

Berikut adalah beberapa hal penting yang dapat disimpulkan dari


hasil wawancara tersebut :
1. Pengertian Personal Branding
Bapak Iwan memahami personal branding sebagai cara
untuk membangun citra diri. Citra diri yang baik akan membuat
seseorang lebih mudah dikenal dan diingat oleh orang lain.
2. Korelasi Personal Branding Dengan Profesi Wiraswasta
Bapak Iwan memahami bahwa personal branding memiliki
korelasi yang kuat dengan profesi wiraswasta. Sebagai seorang
wiraswasta, beliau harus memiliki citra diri yang baik agar dapat
membangun kepercayaan dengan pelanggan dan karyawan.
3. Langkah-langkah Membangun Personal Branding
Bapak Iwan telah melakukan beberapa langkah untuk
membangun personal brandingnya, antara lain:

a) Menjaga image dan penampilan


b) Berperilaku baik terhadap karyawan dan pelanggan
4. Tips Membangun Personal Branding
Bapak Iwan memberikan tips untuk membangun personal branding,
yaitu:
a) Saling menghargai
b) Menjaga image dan penampilan
Berdasarkan hasil wawancara tersebut, dapat disimpulkan
bahwa personal branding adalah hal yang penting bagi setiap orang,
termasuk para wiraswasta. Dengan membangun personal branding
yang baik, seseorang dapat meraih kesuksesan dalam karier dan
kehidupannya.Berikut adalah beberapa saran untuk meningkatkan
hasil wawancara tersebut:

Informan Ketiga : Bapak Roy Anugrah

Berdasarkan hasil wawancara dengan Pak Roy Anugerah, seorang


pengusaha sekaligus dosen, dapat disimpulkan bahwa beliau memiliki
pemahaman yang baik tentang personal branding. Beliau memahami
bahwa personal branding adalah citra, harga, atau penghargaan yang
dimiliki oleh seseorang. Beliau juga memahami bahwa personal branding
penting bagi setiap orang, termasuk dirinya sebagai seorang pengusaha
sekaligus dosen.

Berikut adalah beberapa hal penting yang dapat disimpulkan dari hasil
wawancara tersebut:

1. Pengertian personal branding


Pak Roy memahami personal branding sebagai citra, harga, atau
penghargaan yang dimiliki oleh seseorang. Citra diri yang baik akan
membuat seseorang lebih mudah dikenal dan diingat oleh orang
lain.
2. Korelasi personal branding dengan profesi
Pak Roy memahami bahwa personal branding memiliki korelasi
yang kuat dengan profesi. Sebagai seorang pengusaha, beliau harus
memiliki citra diri yang baik agar dapat membangun kepercayaan
dengan pelanggan dan karyawan. Sebagai seorang dosen, beliau
juga harus memiliki citra diri yang baik agar dapat menjadi panutan
bagi mahasiswanya.
3. Langkah-langkah membangun personal branding
Pak Roy telah melakukan beberapa langkah untuk
membangun personal brandingnya, antara lain:
a) Membangun citra diri yang positif
b) Membangun hubungan yang baik dengan orang lain
c) Mengembangkan keterampilan dan pengetahuan
4. Tips membangun personal branding
Pak Roy memberikan tips untuk membangun personal
branding, yaitu:
a) Berbuat baik
b) Sering berhubungan dengan orang banyak
c) Jangan berprasangka buruk terhadap orang lain

Berdasarkan hasil wawancara tersebut, dapat disimpulkan


bahwa personal branding adalah hal yang penting bagi setiap orang,
termasuk para pengusaha dan dosen. Dengan membangun personal
branding yang baik, seseorang dapat meraih kesuksesan dalam
karier dan kehidupannya.
Informan Keempat : Bapak Marianus

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Marianus, seorang


Kepala Dinas Pertanian, dapat disimpulkan bahwa beliau memiliki
pemahaman yang baik tentang personal branding. Beliau memahami
bahwa personal branding adalah citra diri seseorang yang dibangun dan
dikelola untuk mencapai tujuan tertentu. Beliau juga memahami bahwa
personal branding penting bagi kariernya, terutama dalam hal membangun
kepercayaan dengan staf dan masyarakat.

Berikut adalah beberapa hal penting yang dapat disimpulkan dari


hasil wawancara tersebut:

1. Pengertian personal branding

Bapak Marianus memahami personal branding sebagai citra diri


seseorang yang dibangun dan dikelola untuk mencapai tujuan tertentu.
Citra diri yang baik akan membuat seseorang lebih mudah dikenal dan
diingat oleh orang lain.

2. Korelasi personal branding dengan profesi

Bapak Marianus memahami bahwa personal branding memiliki


korelasi yang kuat dengan profesi. Sebagai seorang Kepala Dinas, beliau
harus memiliki citra diri yang baik agar dapat membangun kepercayaan
dengan staf dan masyarakat.

3. Langkah-langkah membangun personal branding

Bapak Marianus telah melakukan beberapa langkah untuk


membangun personal brandingnya, antara lain:

a) Melakukan evaluasi secara berkala


b) Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten
c) Membangun kepercayaan dengan orang lain
4. Tips membangun personal branding

Bapak Marianus memberikan tips untuk membangun personal


branding, yaitu:

a) Rencanakan dengan baik


b) Laksanakan apa yang direncanakan
c) Evaluasi dan monitor
d) Niat yang tulus

Berdasarkan hasil wawancara tersebut, dapat disimpulkan bahwa


personal branding adalah hal yang penting bagi setiap orang, termasuk
para profesional. Dengan membangun personal branding yang baik,
seseorang dapat meraih kesuksesan dalam karier dan kehidupannya.

D. KESIMPULAN

Personal branding adalah proses membangun citra diri yang positif dan
konsisten. Hal ini penting bagi setiap orang, termasuk para profesional.
Dengan personal branding yang baik, seseorang dapat meraih kesuksesan
dalam karier dan kehidupannya. Untuk membangun personal branding
yang baik, seseorang perlu memiliki citra diri yang positif, membangun
hubungan yang baik dengan orang lain, mengembangkan keterampilan dan
pengetahuan, berbuat baik, dan selalu konsisten antara perkataan dan
perbuatan.

You might also like