1111

You might also like

Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 7
Sementara itu di Italia, orang Etrusca, Apelia dan orang-orang non Yunani lainnya telah meniru gaya hidup Hellenis dengan taraf yang berbeda-beda. Setelah Kekaisaran Persia yang luas ditaklukkan oleh tentara Yunani, Yunani harus memutuskan apakah mereka akan menjadikan dirinya sebagai ras yang berkuasa terhadap populasi yang mereka taklukkan, atau mereka berniat untuk hidup dan mungkin mengadakan pernikahan dengan orang non-Yunani tersebut, dan menempatkan diri mereka sejajar dengan bangsa taklukannya tersebut dan hidup berdampingan sebagai sesama manusia. Dan sesaat sebelum kematiannya yang terlalu cepat, Alexander sudah mulai menerapkan pemikiran tentang persamaan hak terhadap kesejahteraan penduduk Iran yang menjadi bawahannya dalam semua taraf, Dia telah merayakan festival perdamaian dan telah mendorong dan menghargai perkawinan campuran antara Yunani- Iran dan dengan bangsa Asia lainnya. Untuk memperkuat kedudukannya, begitu. pula untuk —memajukan perekonomian dan peradaban, dimana-mana (Mesir, Mesopotamia dan India) didirikan kota-kota yang indah dan kebanyakan diberi nama Alexandria. Sebagai jalan untuk memperdalam —ilmu pengetahuan, di Alexandria, Mesir, didirikan sebuah Universitet yang disebut Mouseion (kata ini kelak menjadi Muscum), lengkap dengan perpustakaan, yang menyimpan berpuluh-puluh ribu buku pengetahuan yang ditulis di atas daun papyrus atau di atas perkamen (sejenis kulit). Berkat kegiatan ahli filsafat Yunani di Alexandria, banyak buku-buku pengetahuan yang tersimpan di perpustakaan-perpustakaan di_ wilayah- wilayah Hellenis. Seperti di pusat Peradaban Hellenis di Syria, banyak ilmuwan pada saat itu yang menerjemahkan filsafat-filsafat Yunani itu ke dalam Bahasa Aramean, bahasa perantara di Asia Barat. Nanti, ketika Islam mulai berkembang di Syria dan Mesir, filsafat Yunani dalam Bahasa Aramean itu diterjemahkan ke dalam Bahasa Arab. Dan ketika Bangsa Arab menaklukkan Spanyol, Spanyol menjadi pusat pengetahuan Islam yang berdasarkan filsafat Yunani; dan banyak pemuda-pemuda Eropa belajar di Spanyol untuk memperdalam Bahasa Arab dan filsafat Yunani, Dengan melalui Bahasa Aramean, Bahasa Arab, dan Bahasa Spanyol, filsafat akibat meluasnya Peradaban Hellenis, di negeri-negeri seperti Afrika Utara, Italia Selatan, Yunani dan Macedonia, Mesir, Syria, Persia, Babilonia, dan India, berkembang sustu kebudayaan dunia yang dalam garis besarnya sama. Penaklukan-penaklukan yang dilakukan oleh Alexander, selama sepuluh tahun antara 334-323 SM, di wilayah-wilayah Kekaisaran Persia, sebagian Mesir dan India, menjadikan kawasan Mediterranean Barat tak terjamah; wilayah itu, pada awal abad 3 SM, dikuasai oleh salah satu negara kota yang kuat, yakni Karthago. Karthago (Tunisia modern), yang ditakdirkan menjadi salah satu kota mandiri paling berkuasa di seluruh wilayah Mediterranean Barat, ditemukan oleh Bangsa Funisia, yakni orang-orang yang berdiam di wilayah pantai Levant (Asia Barat), yang kini disebut Lebanon, pada tahun 810 SM. Sebelumnya, armada Funisia - yang mencakup kapal militer dan kapal dagang — telah menyinggahi setiap pelabuhan, besar atau kecil, di sepanjang pantai Laut Mediterranean. Armada itu berlayar sampai Selat Gibraltar di Samudra Atlantik, berlabuh di pelabuhan-pelabuhan di Eropa Utara dan menelusuri pantai Afrika. Bangsa Funisia juga menjajah sejumlah wilayah, dari Siprus hingga Korsika dan kemudian Spanyol. Sementara Roma yang semula berupa sebuah dusun pertanian, yang terletak di atas Sungai Tiber, di Bukit Palatinus, memerlukan waktu sekitar 550 tahun, sejak didirikan oleh Romulus pada 753 SM, untuk meneguhkan pengaruh kekuasaannya hingga melewati Semenanjung Italia sebagai sebuah pemerintahan Romawi. Kalau Yunani berorientasi ke Timur, tempat lahirnya peradaban, Roma berpaling ke Barat. Dalam proses memperluas lingkaran kekuasaannya, Roma harus berbenturan dengan Karthago. Pemenang dalam adu kuasa ini nantinya akan menjadi penguasa Eropa bagian Barat dan akhirnya seluruh wilayah Timur Laut Mediterranean. Sckitar tahun 800 SM, Suku Bangsa Etrusca, yang tidak diketahui asal-usulnya, mungkin dari Asia Kecil, mendarat di pesisir Italia sebelah Utara Sungai Tiber dan masuk ke pedalaman; bahasa mereka tidak dimengerti Kemudian menyusul Suku Bangsa Etruria yang mendiami Latium sebelah Utara yang berbatasan dengan Laut Mediterranean. Tidak ketinggalan Suku Bangsa Campania juga masuk dan bermukim di sebelah Selatan Latium. Sementara itu Suku Bangsa Latin menempati muara Sungai Tiber, yang kemudian, setelah tumbuh besar, dikenal dengan Bangsa Romawi. Usaha pertama untuk menyatukan Italia secara politik dilakukan oleh Bangsa Etrusca sekitar 550-423 SM. Pada abad 6 SM, Bangsa Etrusca menguasai dua jembatan utama, Fidenae dan Roma, di tepi sungai sebelah kanan Sungai Tiber di bagian yang lebih rendah, dan kemudian mereka menduduki dataran rendah, menuju Tenggara, sejauh daerah pedalaman Cumae. Pada arah yang berlawanan mereka menduduki dari dataran tinggi Liguaria jalan utama dari Faesulae (Fiesde) ke Felsina (Bologna). Mereka mulai mengembangkan kekayaan agraria yang berpotensi di Lembah Sungai Po dengan mulai mengalirkan sungai tersebut, dan mereka bekerja sama dengan Yunani dalam mendirikan pelabuhan dagang di Spina, di daerah rawa sekitar mulut Sungai Po. Keberuntungan yang menyenangkan bagi Bangsa Etrusca, karena sekitar tahun 500 SM, pergolakan di bagian dalam perdagangan Benua Eropa yang dialihkan dari Lembah Rhone ke Lembah Sungai Po melewati Alps (Pegunungan Alpen). Sckitar 525 SM nampak scolah-olah Bangsa Etrusca akan menyatukan di bawah kekuasaan mereka tidak hanya Italia Peninsular tetapi juga Lembah Sungai Po. Tetapi pada tahun 524 SM mereka berusaha dan gagal mengambil alin Cumae; antara sekitar 509 dan 474 SM, mereka kehilangan kekuasaan mereka terhadap Latium dan Roma; pada tahun 474 SM, mercka dikalahkan dalam pertempuran Laut Sumae oleh Bangsa Syracuse; antara sekitar 450 dan 350 SM, sebagian besar perkampungan mereka di Lembah Sungai Po diserbu oleh orang-orang berbaris Celtic (Gauls) dari Alps. Pada tahun 423 SM orang-orang Pegunungan Oscan dari dataran tinggi Campania mengambil Capua dari tangan Etrusca dan kemudian pada tahun 421 SM merebut Cumae dari Bangsa Yunani. Akhirnya, negara- negara bagian Etrusca membiarkan iri mereka ditaklukan, satu per satu oleh Roma. Pada tahun 264 SM, Roma berhasil dalam usahanya menyatukan seluruh Italia Peninsular di bawah kekuasaannya. Tata Pemerintahan Romawi, pada awalnya, hingga pada 507 SM, berbentuk kerajaan. Raja-raja dipilih oleh lapisan rakyat kelas tertinggi, yakni kaum bangsawan. Dalam menjalankan roda pemerintahan, seorang raja dibantu oleh Majelis Senat, yang anggotanya terdiri dari orang-orang bangsawan. Rakyat jelata yang sebagian besar adalah petani dan prajurit dianggap rendah kedudukannya. Raja Romawi terakhir, Lucius Tarqin, adalah seorang tiran sejati; dia membunuh musuh- musuhnya, merampas harta mereka, dan memicu peperangan. Salah satu peninggalannya yang

You might also like