Klasifikasi BKI Academy Naval

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 114

KLASIFIKASI KAPAL & SURVEY

BIRO KLASIFIKASI INDONESIA


BKI ACADEMY
Klasifikasi dimulai dari th 1760 di Edward Lloyd's Coffeehouse
London's Tower Street mempertemukan kebutuhan pemilik
kapal(shipper), pemilik(merchant) barang dan asuransi
(investor)

Register awal berisi data kapal,


data pemilik, secara sederhana
BADAN KLASIFIKASI
• Organisasi non pemerintah yang mengembengkan dan memutahirkan standard
teknik untuk pembangunan konstruksi kapal
• Atas permintaan dari pemilik Badan Klasifikasi melakukan pengkelasan kapal
sesuai dengan peraturan (rules) yg dimilikinya.
• Badan klasifikasi bertindak independen berada diantara pemilik kapal dan
perusahaan asuransi

KLASIFIKASI KAPAL
• Bertujuan untuk menentukan bahwa sebuah kapal telah dibangun
sesuai dengan peraturan tertentu dari sebuah Badan Klasifikasi
• Klasifikasi dinyatakan dalam character class dan class Notation
For Naval term of "Classification" essentially means the :
– examination of design documents, construction plans and material specifications in comparison with
the applicable Rules, Guidelines and Regulations
– supervision of construction/fabrication of new buildings or conversions
– supervision of ships in service by regular surveys in order to ascertain that a condition is maintained,
which complies with Class requirements.

Classification covers the ship's hull and machinery including electrical installations as well as special
equipment as far as agreed in the building specification between the Naval Administration and the
Shipyard.
Classification aims primarily at ensuring reliability of the hull structure and machinery systems on board
resulting in an adequate level of safety of personnel and environmental protection.
However, Classification is not intended to ensure the effectiveness of the intended missions

Naval Ship
A naval ship is a vessel designed and operated for naval and related activities commanded by a Navy or
Coast Guard.
KETENTUAN KEWAJIBAN KLASIFIKASI SESUAI SOLAS

Regulation 3-1 - Structural, mechanical and electrical


equirements for ships
“ships shall be designed, constructed and maintained in compliance
with the structural, mechanical and electrical requirements of a
classification society which is recognized by the Administration in
accordance with the provisions of regulation XI/1”

The regulations, do not apply to:


(i). Ships of war and troopships.
(ii). Cargo ships of less than 500 tons gross tonnage.
(iii). Ships not propelled by mechanical means.
(iv). Wooden ships of primitive build.
(v). Pleasure yachts not engaged in trade.
(vi). Fishing vessels.
Limitation
Particular systems and components for military use (esp. weapons and their sensors) are
normally exempted from Classification, depending also on the indication of the Naval
Administration and on legal or contractual restrictions. However, influences from such systems
possibly affecting safety of the ship as their platform (e.g. static and dynamic loads, explosion
or fire hazards, power supply, etc.) shall be taken into account in the design appraisal for
Classification.

Confidentiality
BKI maintains confidentiality with respect to all documents and other kinds of information
received in connection with the orders entrusted to BKI and shall comply with the security
procedures agreed upon with the Naval Administration.
BKI will instruct its personnel engaged in a naval project to follow the security procedures,
including the necessary safe handling and storage of confidential information and
documentation as agreed upon with the Naval Administration.
Apart from the Class Certificate, any other documentation of significance for
Classification is to be kept on board and made available to the Surveyor such as :
– reports on surveys previously performed
– approved drawings and other documentation containing particulars or
instructions of significance in respect of the Classification requirements (e.g. use
of higher strength hull structural steel or lists of spare parts)

Weapons and other systems for military use are exempted from Classification,
However, any changes in such systems that may affect the safety of operations
and hence validity of the ship's Class, including its classified installations, shall be
notified to BKI in due course.
Ketentuan kewajiban klasifikasi menurut peraturan Indonesia
UU No.17 th.2008 tentang Pelayaran
Ketentuan Pengkelasan kapal sesuai PM 7 Th. 2013 tentang kewajiban
klasifikasi kapal bendera Indonesia
PENGKLASIFIKASIAN KAPAL
Kapal diklasifikasikan berdasarkan tanda kelas dan notasi

Tanda Kelas dan Notasi


Class Character
Class Character terdiri dari symbol pengawasan konstruksi, symbol klasifikasi,
symbol peralatan tambat, dan symbol range service

Class Notation
Class Notation terdiri dari type notasi kapal, qualifier, notasi special/adisional
Tanda Kelas (Class Character)
Symbol Pengawasan Konstruksi
Lambung, instalasi mesin dan perlengkapan jangkar telah dibangun:
- dibawah pengawasan BKI mengacu Rules BKI pada saat dibangun digalangan dan/atau ditempat
subkontraktor yang memasok komponen/bagian kapal
- material serta komponen memenuhi Peraturan Konstruksi BKI dan dilengkapi dengan sertifikat
dari BKI.

Lambung, instalasi mesin dan perlengkapan jangkar telah dibangun :


- dibawah pengawasan BKI pada dan/atau pada subcontractor pensuplai komponen konstruksi
/ bagian lambung
- tanpa sertifikasi BKI untuk material dan komponen namun diperiksa sesuai ketentuan rule
konstruksI BKI
Lambung, instalasi mesin dan perlengkapan jangkar telah dibangun dibawah pengawasan dan sesuai dengan
Peraturan Badan Klasifikasi lain yang diakui dan kemudian dikelaskan pada BKI. Penyimpangan dari Peraturan BKI
dapat diterima.
Kapal yang dibangun tidak dibawah pengawasan BKI atau Badan Klasifikasi yang diakui tidak mendapatkan tanda
pengawasan pembangunan.

Lambang diberikan kepada kapal dimana prosedur pemberian kelasnya selain ✠, (✠) ✠ tetapi dianggap masih
memenuhi ketentuan BKI

Untuk lambung yang telah dibuktikan bahwa pelaksanaan perhitungan subdivisi dan stbilitas damage telah tersedia
dilaksanakan atau
Symbol Kelas
Lambung
A100
Lambung kapal seluruhnya memenuhi persyaratan Peraturan Konstruksi BKI atau peraturan
lain yang dianggap setara.

A90
Lambung kapal tidak seluruhnya memenuhi persyaratan Peraturan Konstruksi BKI namun
Kelas tetap dapat dipertahankan untuk periode yang lebih perpendek dan/atau dengan selang
waktu survey yang lebih pendek.
(Angka 90 menggambarkan kondisi perawatan kapal terhadap ketentuan teknik dari BKI rule
dengan memperhatikan toleransi korosi)
Mesin

SM
Instalasi mesin termasuk instalasi listrik memenuhi persyaratan Peraturan Konstruksi
BKI atau peraturan lainnya yang dianggap setara.

A-SM
Instalasi mesin termasuk instalasi listrik untuk kapal tanpa penggerak sendiri dan
unit apung lainnya memenuhi persyaratan Peraturan Konstruksi BKI atau peraturan
lain yang dianggap setara.
Symbol Anchoring Equipment
(I) Kapal yang perlengkapan jangkarnya yaitu jangkar, rantai jangkar dan mesin jangkar memenuhi persyaratan
Peraturan Konstruksi BKI.

Tanpa karakter
Tanpa perlengkapan jangkar, khususnya untuk tongkang tidak berawak tidak diberi tanda perlengkapan.

(IL) or (IF) Tanda Kelas perlengkapan jangkar untuk kapal ikan sesuai dengan “Rules for Fishing Vessels”.
(Isp) Perlengkapan jangkar untuk kapal Khusus sesuai Tabel 13.1 “Rules for High Speed Vessel”.
Daerah pelayaran
- Symbol untuk Daerah Pelayaran
Kapal yang dibangun sesuai dengan Peraturan Konstruksi untuk daerah Pelayaran
Samudera tidak terbatas, tidak diberi tanda Notasi daerah pelayaran. Kapal yang
dibangun sesuai dengan Peraturan Konstruksi untuk daerah pelayaran yang dibatasi,
akan diberi Notasi Daerah pelayaran terbatas yang ditambahkan pada Tanda
Kelasnya.

Daftar Character class dan Notasi secara lengkap dapat dilihat pada guideline for class
notation vol.0
Daerah Pelayaran Terbatas
P,L,T,D (Untuk kapal samudera dan pedalaman)

P (Pelayaran Samudera Terbatas)


Daerah pelayaran ini secara umum, adalah pelayaran samudera terbatas, dengan syarat jarak terdekat ke pelabuhan
perlindungan dan jarak dari pantai tidak melebihi 200 mil laut, atau pelayaran di perairan Asia Tenggara serta pelayaran di laut
tertutup seperti Laut Tengah, Laut Hitam, Laut Karibia dan laut lain yang sama kondisinya.

L (Pelayaran Lokal)
Daerah pelayaran ini secara umum adalah pelayaran sepanjang pantai, dengan syarat jarak terdekat ke pelabuhan perlindungan
dan jarak dari pantai tidak melebihi 50 mil laut, serta untuk pelayaran dalam laut tertutup, seperti perairan Kepulauan Riau. T
(Pelayaran Tenang)

T (Pelayaran Tenang)
Daerah pelayaran ini terbatas pada perairan tenang, teluk, pelabuhan, atau perairan yang sejenis dimana tidak terdapat ombak
yang besar

D (Pelayaran Pedalaman)
Daerah pelayaran ini berlaku untuk kapal yang hanya digunakan di perairan pedalaman. Perairan pedalaman meliputi:
– semua perairan pedalaman di Indonesia
– perairan lain yang sama kondisinya.
Daerah Pelayaran Terbatas
I, II, III, IV (Untuk kapal sampai 24 m)

I
Daerah tidak terbatas, daerah yang cukup jauh dari garis pantai dimana kapal mengatasi keadaan darurat dengan peralatan
yang dimiliki sendiri tanpa bantuan dari luar untuk waktu yang cukup lama.

II
Daerah pelayaran sepanjang garis pantai terletak 200 Nm diukur dari pulau utama atau lepas pantai terletak pada jarak tidak
lebih dari 400 Nm dari pulau utama kepulau lainnya.

III
Daerah pelayaran sepanjang garis pantai dibatasi area dengan jarak 20 Nm diukur dari pulau utama atau dari lepas pantai
terletak tidak lebih dari 40 Nm dari pulau utama ke pulau lainnya.

IV
Daerah pelayaran antar pantai disepanjang garis pantai pada daerah yang terlindungi tidak lebih dari 3 Nm dari pulau utama
atau dari lepas pantai terletak tidak lebih dari 6 Nm dari pulau utama ke pulau lainnya.

V
Pelayaran pedalaman dan danau termasuk pelayaran siang hari sepanjang garis pantai dengan jarak tidak lebih 0,7 Nm dari
lepas pantai kepulau utama
Ship Type Notation
Notasi kapal mengindikasikan bahwa tipe kapal memenuhi ketentuan yang
disyaratkan sesuai ketentuan masing2 jenis kapal yang oleh BKI
Special Notation
Special notation akan diberikan bila fitur khusus terhadap notasi kapalnya, simbol ini
berhubungan dengan karakteristik lambung, tipe tangki, sifat muatan dll.
Contoh: grab x, car carrier, crude, type 1, 1G, pusher, OT, FF

Additional Notation
Bila notasi tambahan memenuhi ketentuan yang relevan, notasi ini dapat
diberikan
Qualifier
Notasi kapal dapat diberikan satu atau lebih qualifier sebagai simbol tambahan untuk mengidentifikasikan
variasi notasi kelas dan parameter desain

Qualifier membedakan kompleksitas atau ketentuan khusus , atau pembatasan pada ketentuan pada kapal

Qualifier terletak setelah notasi tipe kapal, beberapa qualifier dipisahkan oleh koma dan spasi

Contoh: ESP, enclosed, FP<60


Contoh Penetapan Tanda Kelas secara lengkap pada Sertifikat
• Contoh Character Kelas dan Notasi untuk kapal Naval (Kapal Perang)
• Contoh Sertifikat kelas
CONTOH MACAM NOTASI NON - NAVAL

OIL Tanker

Oil Tanker : Notation assigned to ship constructed or adapted primarily to carry oil in bulk in its cargo spaces.
Qualifiers

− FP < 60°C : assigned to Tankers intended to carry oil in bulk having a flashpoint (closed cup test) on and below 60°C.
− FP > 60°C : Where it is intended to carry liquids having a flash point (closed cup test) above 60°C only
− ESP (enhanced survey programme): The ship's hull and piping in way of cargo area will be surveyed according to an
enhanced survey programme. This qualifier is mandatory for all Oil Tankers, Product Tankers and Chemical Tankers of
500 GRT/GT and above.
− Double Hull : Assigned to ships which are constructed primarily for the carriage of oil in bulk, which have the cargo
tanks pro tected by a double hull which extends for the entire length of the cargo area, consisting of double sides and
double bottom spaces for the carriage of water ballast or void.
SURVEY KLASIFIKASI
• Survey penerimaan kelas (Class Admission).
- Penerimaan Kelas Bangunan baru (New Building Class Admission )
- Penerimaan kelas bangunan sudah jadi (Existing ship Class
Admission)
• Survey mempertahankan kelas (Class maintainance Survey)
SURVEY PENERIMAAN KELAS BANGUNAN BARU
Gambar dan dokumen
• Gambar-gambar konstruksi lambung, instalasi mesin & listrik untuk
supervisi bangunan baru harus dimasukan ke BKI pusat untuk
pemeriksaan dan persetujuan.
• Gambar dimasukan ke BKI pusat secara elektronik
• Supervisi selama proses bangunan baru harus mengacu pd gambar2
yg telah disetujui
• Penyimpangan terhadap gambar2 yg telah disetujui, diredrawing dan
harus mendapatkan persetujuan ulang BKI pusat
Gambar/Dokumen untuk persetujuan
Untuk menjamin kesesuaian dg rule, gambar /dokumen tsb dibawah ini harus
diajukan ke BKI pusat dalam 3 rangkap atau secara elektronik, untuk pemeriksaan dan
persetujuan sebelum dimulainya pekerjaan bangunan baru.
1. Midship section 13. Longitudinal strength calculation
2. Construction profile 14 Structural fire protection
3. Deck construction4. 15 Stability calculation dll.
4. Shell expansion
5. Transverse bulkhead
6. Bottom structure
7. Engine foundation
8. Stem & stern post
9. Rudder & rudder stock
10. Hatch coaming & cover
11. Substructure
12. Welding plan
Gambar-gambar Mesin Listrik

1. E/R layout
2. Stern tube & shafting system
3. Propeller
4. Ballast system
5. Bilge system
6. G. S system
7. Fire fighting system
8. L.O. System.
9. F.O. System
10. Cooling System
11. Compressed Air sytem
12. CO2 fixed fire extinguisher system
13. Hydraulic piping system
14. Wiring diagram
15. MSB
16. Power balans
Material kapal Bangunan Baru
• Segera setelah gambar/dokumen disetujui, Shipyard melakukan order
kepada supplier material lambung dan juga komponen mesin .
• Supplier memproduksi material/komponen yg akan digunakan untuk
B.B. Sesuai rule BKI, dibawah supervisi dan pengujian surveyor BKI
dan diterbitkan sertifikat pengujian oleh BKI.
• Material/komponen yang wajib disertifikasi sebelum dipasang dikapal
meliputi :
Material/komponen wajib disertifikasi sebelum dipasang
dikapal
• Lambung :
Pelat & profile, Casting & Forging ( poros kemudi, jangkar dan rantai,
hull oufit dll. )
• Instalasi mesin
Mesin penggerak utama, gigi transmisi, coupling & bolt, poros
baling2, poros antara, baling2 , stern tube, Diesel generator, biler,
botol angin, pompa & kompresor, pipe valve & fitting, generator, MSB,
steering gear, windlass, mooring winch
Kick Of Meeting
• Sebelum dimulai survey pada setiap project Bangunan baru, BKI akan
mengadakan Kick Of Meeting yang dihadiri oleh:
a. Surveyor BKI
b. Wakil pemilik ( O.S. )
c. Wakil Galangan ( petugas Q.C. )
Agenda meeting
• Fasilitas Konstruksi yang dimiliki galangan
• Tipe kapal yang akan dibangun
• Subcontractor yang terlibat
• Fungsi Quality Control System
• Inspection dan Test Plan meliputi:
- Patrol
- Review
- witness
Patrol :
Kegiatan pengawasan pembangunan kapal yang independen, tidak
terschedule, terhadap proses dan aktivitas pembangunan kapal

Review :
Kegiatan pemeriksaan dokumen untuk memastikan tracebility, identifikasi
proses pembangunan kapal sesuai ketentuan klas

Witness :
Kegiatan inspeksi terschedule sesuai ITP yang telah disetujui untuk
memastikan proses pembangunan kapal sesuai ketentuan klas
Standar yang digunakan
• Rules BKI
• IACS Resolution (UR, UI, PR, CSR)
• ICLL 1966 & PROTOCOL 88
• SOLAS 74 & amandemennya
• Regulasi, Koda & konvensi Internasional lainnya terkait dengan type
dan notasi kapal juga apabila BKI ditunjuk untuk menerbitkan
sertifikat statutorianya
• Peraturan pemerintah RI yang terkait
PERSYARATAN GALANGAN PEMBANGUN

a. Sertifikasi Bengkel Las


b. Sertifikasi Juru Las
c. Supervisor Las ( skilled )
d. Quality control System ( QCS)
e. Spesifikasi Prosedur Las ( WPS )
f. Production standart :
IACS Shipbuilding & Repair Quality Standard (rec.47)
g. Shipyard Quality Management
Sertifikasi Bengkel Las
• Pemeriksaan fasilitas fabrikasi utama (marking methode & cutting
Equipment, mesin las manual/ otomatis )
• Penyimpanan material dan kemampuan telusur material dalam
proses fabrikasi
• Penyimpanan dan penanganan kawat las
• Perakitan presisi ( sesuai toleransi, IACS rec.47 )
• Pemanasan awal ( bila diperlukan ), pengukuran suhu
• Fasilitas perlakuan panas paska pengelasan
(termasuk peralatan kontrolnya )
• Kualitas hasil pengelasan secara umum
• Tindakan terhadap keselamatan & kesehatan kerja
• Spesifikasi prosedur las tersedia disemua tempat kerja
• Semua kawat las yang digunakan telah disetujui BKI
• Posisi supervisor las dalam perusahaan ( klarifikasi
tugas dan tanggung jawab )
• Bukti kualifikasi personil supervisor las ( welding
Engineer Cert. / welding specialist Cert. )
• Sertifikat juru las yang masih berlaku / operator las
• Masa berlaku sertifikat dipertahankan melalui
pengukuhan setiap 6 bulan supervisor las dan atau uji
ulang
• Fasilitas uji tak rusak ( NDT ), bila tersedia
• Fasilitas uji rusak dan kalibrasinya, bila tersedia
Quality Control System
• Secara organisasi tidak berada dibawah bagian produksi, untuk
indepedensi hasil pemeriksaan
• Menyusun new building inspection & test plan ( NBITP )
• Melakukan pemeriksaan awal (pre-checking) thdp bagian
konstruksi dan seksi dan menjamin workmanship yg baik
sebelum mengundang surveyor klas untuk pemeriksaan akhir.
• Menjamin terlaksananya seluruh item pemeriksaan sesuai NBITP
• Membuat record hasil pemeriksaan & memfile seluruh sertifikat
material & komponen
Spesifikasi prosedur las ( WPS )
• Setiap Galangan pembangun kapal harus memiliki WPS
• Setiap proses pengelasan harus sesuai WPS, proses pengelasan diluar
lingkup WPS yang ada, harus dibuat WPS baru yang sesuai untuk
pengelasan tersebut
• WPS preliminary yang telah disetujui harus dilaksanakan uji kualifikasi
prosedur las dan dibuat recordnya ( PQR )
• WPSp yang telah lulus uji menjadi WPS baru yang disetujui
Pengawasan Selama Proses pembangunan kapal

Permulaan produksi di workshop


Identifikasi/verifikasi material awal, marking, cutting, scantling check, fit-
up check dll.
Peletakan lunas
a. Perakitan konstruksi yg telah dimulai :
- Minimum 50 ton material konstruksi atau
- 1 % dari estimasi keseluruhan berat material konstruksi
b. Berita acara peletakan lunas
Pemeriksaan sebelum peluncuran bagian lambung
a. Pemeriksaan pre-fabrikasi
b. Pemerisaan fabrikasi, assembly seksi- seksi menjadi
block
c. Pemeriksaan assembly block-block diatas building berth
atau diatas dok
d. Pemeriksaan final tangki2, ruang muat dan area dibawah
garis air
e. Uji kekedapan tangki2
f. NDT pengelasan area dibawah garis air
g. Pengawasan pemasangan kemudi
h. Pemeriksaan bottom alignment, moulded depths dan
draught marks
Pemeriksaan sebelum peluncuran bagian mesin.
Pemeriksaan pemasangan stern tube, bantalan stern tube, poros baling-
baling, sistem kekedapan poros, baling-baling, sea valve, discharge valve dan
semua bagian/ komponen mesin yang telah dipasang sebelum peluncuran
5. Peluncuran
Berita acara peluncuran

6. Pemeriksaan setelah peluncuran bagian lambung


a. Pemeriksaan final tangki2, ruang muat dan ruangan2 yg lain
b. Uji kekedapan tangki2
c. Uji operasional tangki2
d. Pemeriksaan substructure ( steering gear, lifeboat davit, anchor windlass, chain stopper, mooring winch,
towing gear, capstan, bollard, guide roller, container socket, hatch cover resting pad )
e. Pemeriksaan hull outfit
f. NDT pengelasan bagian atas garis air
g. Structural fire protection
h. Pengawasan coating protection WBT
i. Uji operasional dan kekedapan tutup palka
j. Uji operasional dan kekedapan pintu/bukaan-bukaan kedap air/kedap cuaca
k. Pemeriksaan closing appliances
l. Pemeriksaan pertama statutory survey
m. Inclining test
Pemeriksaan setelah peluncuran bagian mesin

a. Pemasangan dan alignment poros antara


b. Alignment sistem propulsi
c. Pemeriksaan pondasi mesin utama
d. Instalasi permesinan bantu berikut sistem pipanya.
e. Instalasi bejana tekan, heat exchanger dan sistem pipanya
f. Instalasi listrik
g. Final survey untuk masing2 sistem dan percobaan
awal.
• Uji fungsi dan uji kekedapan sistem esensial
(cooling water system, fuel oil system, lube oil
system, compressed air system including pump,
compressor, piping & fitting, heat exchanger)
• Function/commissioning testing boiler, thermal oil
heater & pressure vessel
• Function test peralatan safety & pengukuran
• Alarm safety & remote system
Percobaan sebelum sea trial
• Percobaan instalasi listrik, termasuk mesin penggeraknya
• Percobaan awal steering gear & perlengkapannya
• Uji peralatan pemadam kebakaran & sistem alarm kebakaran
• Uji fungsi quick-closing device tangki bbm
• Uji fungsi pemutusan darurat blower kamar mesin, pompa bbm,
separator, pembakar minyak dll.
• Sistem bilga & sistem balas
• Percobaan sistem propulsi utama dg kendali jarak jauh, emergency
stopping & peralatan safety yg lain
SEA TRIAL
• Dihadiri oleh surveyor BKI dan dilaksanakan sesuai program sea trial

Sertifikasi
• Bila keseluruhan proses penerimaan kelas bangunan baru dinyatakan
selesai, akan diterbikan sertifikat klasifikasi sementara berlaku 1 th
dan sertifikat garis muat sementara berlaku 5 bln.
• Setelah laporan survey dikirim ke BKI pusat dan setelah divalidasi,
akan diterbitkan sertifikat permanen berlaku 5th
• Dokumen pemeriksaan selama pembangunan kapal disimpan diatas
kapal sebagai Ship Construction File (SCF)
SURVEY PENERIMAAN KELAS BANGUNAN SUDAH JADI

Kapal memiliki kelas dari badan klasifikasi internasional yang diakui BKI
• Badan klasifikasi internasional yg diakui BKI
• • Anggota IACS
• a. ABS ( Amirican Bureau of Shipping – USA )
• b. BV ( Bureau Veritas – France )
• c. CCS ( China Classification of Shipping – P.R.C )
• d. CRS ( Croatian Register of Shipping – Croatia )
• e. DNV( Det Norske Veritas – Norway )
• f. GL ( Germanischer Lloyd – Germany )
• g. IRS ( Indian Register of Shipping ‐ India )
• h. KR ( Korean Register of Shipping – S. Korea
• I. LR ( Lloyd Register of Shipping – UK )
• j. NK ( Nippon Kaiji Kyokai – Japan )
• k. PRS ( Polski Rejestr Statkow – Poland )
• l. RINA ( Registro Italiano Navale – Italy )
• m. RS ( Russian Maritime Register of Shipping – Russia )
Kapal tanpa kelas atau memiliki kelas dari badan klasifikasi yg tidak
diakui BKI
• Survey penerimaan kelas dilaksanakan sesuai lingkup survey
pembaruan kelas no. IV.
• Sebelum dimulai pelaksanaan survey seluruh gambar & dokumen telah
dilaksanakan pemeriksaan secara lengkap dan disetujui oleh BKI pusat.
• Kapal diperiksa berdasarkan gambar‐gambar yg telah disetujui oleh BKI
pusat, seluruh rekomendasi yg timbul dari hasil pemeriksaan gambar
harus dilaksanakan.

• Dilaksanakan pemeriksaan visual thdp seluruh bagian lambung


diatas garis air.
• Kapal dinaikan diatas dok untuk pemeriksaan bagian bawah air :
a. Pelat lunas, pelat alas, linggi haluan dan buritan.
b. Seachest dan katup‐katup laut
c. Kumudi dan tongkat kemudi ( tongkat kemudi dicabut dan clearance
diukur )
d. Baling2 dilepas dibalansing , poros dicabut di NDT, clearance diukur.
e. Seluruh tangki2 diperiksa internal dan diuji tekan ( WBT, COT, FOT &
FWT )
f. Ruangan2 diperiksa internal ( kamar mesin, ruang pompa, ruang muat,
void, ruang steering gear & forecastle space )
g. Pengukuran ketebalan pelat sesuai persyaratan survey pembaruan
kelas ke 4.
h. Mesin utama, mesin bantu, kompresor dan pompa2 dibuka/dioverhaul.
i. Botol angin udara start dibuka dan diperiksa internal.
j. Instalasi pipa dan katup ( sistem balas, sistem bilga, sistem pendingin,
sistem FO, sistem LO, sistem udara start, sistem pemadam kebakaran).
k. Generator & motor2 listrik di megger test
l. Instalasi kabel listrik, MSB & distribution board di megger test
Performance test seluruh peralan emergency
n. Permesinan geladak( windlass & mooring winch )
o. Inclining test
q. Sea trial
Survey Mempertahankan Kelas
• Suvey Tahunan
• Survey Antara
• Survey Pembaruan kelas
• Survey Pengedokan
• Survey Poros Baling-baling
• Survey Boiler
• Survey Bersambung Mesin
• Survey Perpanjangan kelas
• Survey Kerusakan dan Perbaikan
Survey Tahunan (AS)
• Dilaksanakan untuk lambung dan mesin
• Dilaksanakan setiap tahun ( 4 X dalam 1 periode kelas 5 tahun )
• Jatuh tempo pada setiap tanggal ulang tahun
• Memiliki jendela waktu +/- 3 bulan

3bl 3bl 3bl 3bl 3bl 3bl 3bl 3bl

SS AS1 AS2 AS3 AS4 SS


• Untuk kapal Penumpang atau kpl yang mengangkut
lebih dari 12 orang penumpang survey tahunan harus
dilaksanakan selambat-lambatnya pada tgl jatuh
temponya ( tidak ada jendela waktu + 3 bln )

SS AS1 AS2 AS3 AS4 SS


• Survey tahunan kapal penumpang meliputi
pemeriksaan bagian bawah air sehingga harus
dilaksanakan bersamaan dg survey pengedokan.
Bagian-bagian pemeriksaan survey tahunan

3bl 3bl 3bl 3bl

SS AS1 AS2 AS3 AS4 SS


DS DS1 DS2 DS3 DS4 DS
Survey Pengedokan(DS)
• Kapal dg tanda kelas A100 harus melaksanakan
sedikitnya dua kali pemeriksaan alas bagian
luar/pengedokan pada setiap 5 tahun periode
pembaruan kelas
• Salah satu pemeriksaan alas harus dilaksanakan
bersamaan dengan survey pembaruan kelas
• Dalam kondisi khusus, penundaan pemeriksaan alas
dapat diberikan maksimum 3 bulan, misalnya
bertepatan dengan survey perpanjangan kelas.
• Interval diantara dua pemeriksaan alas tidak boleh
lebih dari 36 bulan

3bl 3bl 3bl 3bl 3bl 3bl 3bl 3bl

SS AS1 AS2 IS AS3 AS4 SS


DS1 (24 bln) DS2 (36 bln)

DS1 (36 bln) DS2 (24 bln) Ext.3bln

DS1 (30 bln) DS2 (30 bln) Ext.3bln


• Kapal dg tanda kelas A90 harus melaksanakan
sedikitnya dua kali pemeriksaan alas bagian
luar/pengedokan pada setiap 4 tahun periode
pembaruan kelas
• Interval diantara dua pemeriksaan alas tersebut diatas
tidak boleh lebih dari 24 bulan

3bl 3bl 3bl 3bl 3bl 3bl

SS AS1 AS2/I AS3 SS


S
DS1 (24 bln) DS2 (24 bln)
• Kapal penumpang atau kapal lain yg dilengkapi
akomodasi untuk mengangkut lebih dari 12 orang
penumpang ,harus melaksanakan pemeriksaan alas
bagian luar/pengedokan setiap tahun ( interval 1
tahun)

3bl 3bl 3bl 3bl

SS AS1 AS2 AS3 AS4 SS


D DS1 DS2 DS3 DS4 D
S IS S
Lingkup pemeriksaan survey pengedokan
• Kapal dinaikan dan ditopang balok dengan ketinggian yang cukup
sehingga memungkinkan pemeriksaan seluruh pelat alas dan bagian-
bagian terkait.
• Lambung bagian bawah air dibersihkan sebelum dilaksanakan survey
• Pemeriksaan meliputi bagian-bagian sbb:
a. Pelat alas dan pelat sisib.
b. Linggi haluan dan buritan
c. Kemudi & sepatu kemudi bila terpasang
d. Bilge keel, shaft bracket
e. Sea chest
f. Sea inlet valve & discharge valve
Survey dalam air pengganti survey
pengedokan
• Kapal memiliki notasi kelas “ IW “
a. Survey dalam air ( in-water survey ) dpt dilaksanakan
sebagai pengganti survey pengedokan ( dok Antara )
atau dok yang bukan bagian dari survey pembaruan
kelas.
Survey dalam air sebagai pengganti pengedokan
Persyaratan notasi IW
3bl 3bl 3bl 3bl 3bl 3bl 3bl 3bl

SS/DS AS1 AS2 AS3 AS4 SS/DS


IS & IW

DS1 (36 bln) DS2 (24 bln) Ext.3bln


• Kapal tanpa notasi “ IW “
a. Kapal tanpa notasi “ IW” umur dibawah 15th (
pemerintah/HK-103 umur s/d 10 th ) diijinkan
melaksanakan survey dalam air pengganti survey
pengedokan dg catatan kapal sebelumnya telah
melaksanakan persetujuan persyaratan teknis
penerimaan survey dalam air sebagai pengganti survey
pengedokan
Persiapan teknis

3bl 3bl 3bl 3bl 3bl 3bl 3bl 3bl

SS/DS AS1 AS2 AS3 AS4 SS/DS


IS & IW

DS1 (36 bln) DS2 (24 bln) Ext.3bln


Survey dalam air pengganti survey
pengedokan
• Kapal penumpang memiliki notasi kelas “ IW” sesuai
IMO res. 1053 (27) tahun 2011
• Survey pengedokan dpt dilaksanakan 2 kali dalam
satu periode kelas 5th yaitu pd survey Antara dan
survey pembaruan kelas. Persyaratan pemeriksaan
alas setiap tahun dpt digantikan dg UNDER WATER
SURVEY
Bottom Survey for Naval Vessel

• For p 5, the bottom survey may be carried out in connection with the second or third regular
annual survey
• within the Class period, but not later than 36 months after the last bottom survey.
• For p 6, the bottom survey should be carried out on the occasion of the intermediate survey,
but not later
• than 39 months after the last bottom survey.
• For p other than 5 and 6, the bottom survey should be carried out at least two (2) times
during class period.
• In exceptional circumstances2, an extension of examination of the ship's bottom of 3 months
beyond the
• due date can be granted.
Persiapan teknis dalam rangka UWILD

• Lambung kapal bagian bawah air harus diberilapisan pelindung


korosi ( epoxy coating ) dengan tebal minimum 250 μm
• Sacrificial anodes yg dipasang harus untuk masa pemakaian 5th atau
lebih, atau yg bisa diganti didalam air saat pelaksanaan UWILD
• Clearance bantalan tongkat kemudi dan poros baling2 harus dalam
kondisi standar atau yg dapat diprediksi tidak melebihi batas
toleransi s/d dok yang akan datang ( 5th )
• Katup masuk/buang air laut harus dapat diverhaul
• Terdapat marka tangka-tangka pada sisi luar plat lambung
Survey Antara(IS)
• Survey Antara dilaksanakan pada atau diantara survey tahunan ke 2
dan ke 3
3bl 3bl 3bl 3bl 3bl 3bl 3bl 3bl

SS AS1 AS2 AS3 AS4 SS


IS
• Kapal penumpang atau kapal lain yg dilengkapi
akomodasi untuk mengangkut lebih dari 12 orang
penumpang, survey Antara harus dilaksanakan pada
atau diantara survey tahunan ke2 dan ke3

3bl 3bl 3bl 3bl

SS AS1 AS2 AS3 AS4 SS


D DS1 DS2 DS3 DS4 D
S IS S
Survey antara adalah survey tahunan yang diperluas
meliputi:

• Lambung
Pemeriksaan internal tangki balas :
a. Kapal umur 5 s/d 10 tahun, pemeriksaan internal tangki
balas yang dipilih
b. Kapal umur diatas 10 tahun, pemeriksaan internal
seluruh tangki balas.
• Instalasi mesin
Pengukuran tersebut dibawah ini harus
dilaksanakan :
a. Defleksi pipi engkol M/E
b. Defleksi pipi engkol A/E ( jika relevan )
c. Ruang main bantalan dorong aksial sistem poros
d. Ruang main bantalan dorong aksial rotor turbin utama &
bantu
e. Megger test instalasi listrik

• Uji operasional :
a. Generator darurat dan papan hubungnya
b. Katup bilga darurat
c. Fasilitas cerat botol angin udara start
Survey Antara dan Survey Pengedokan

• Kapal type khusus dg notasi ESP ( Oil tanker, Chemical tanker & Bulk
Carrier ) umur diatas 15 tahun, Survey Antara harus dilaksanakan
diatas dok
• Kapal type khusus dg notasi ESP umur diatas 10 tahun dan Kapal
General Dry Cargo Ship umur diatas 15 tahun item pemeriksaan
Survey Antara setara dg item Survey Pembaruan kelas sebelumnya
kecuali uji tekan tangki ballast dan tangki muat tidak disyaratkan
• Survey Antara dan survey Pengedokan harus
dilaksanakan secara bersamaan tergantung pada jenis
kapal dan umur kapal
Table for Intermediate survey & docking
survey tobe carried out together
Kind of Ship ->5 years ->10 years ->15 years Over 15 yrs->
Intermediate
survey to be
carried out
Bulk Carriers, Oil Not Not Required Required
together with
Tankers, and Required Required
Docking
Chemical Tankers
Survey

General Dry Not Not Not Required


Cargo Ships Required Required Required

Other Ships Not Not Not Not


Required Required Required Required
Survey Pembaruan Kelas
• Survey Pembaruan Kelas diberi nomor urut I,II,III,IV dan seterusnya,
semakin besar nomor urutnya semakin luas cakupan item survenya
kecuali untuk Pembaruan kelas IV dan seterusnya item survey
mengacu persyaratan ke IV.
• Survey Pembaruan Kelas harus dilaksanakan diatas dok, kecuali
survey pengedokan sebagai kredit pembaruan kelas telah dilakukan
pada periode yg diijinkan tidak lebih dari 15 bulan.
• Survey Pembaruan kelas dpt dimulai pada survey tahunan ke 4, dan
sdh harus selesai seluruhnya ( completion ) pada akhir periode
kelas.
• Jika Pembaruan kelas dimulai sebelum masuk jendela waktu tahunan
ke 4, dapat diterima dg catatan seluruh pemeriksaan sdh harus
selesai ( completion ) dalam kurun waktu tidak lebih dari 15 bulan.
• Pengkreditan item yg sama ( pemeriksaan internal tangki/ruang muat
dan pengukuran ketebalan pelat ) untuk survey Antara dan survey
pembaruan kelas tidak dpt diterima.
Kick-of Meeting
• Sebelum memulai survey Pembaruan kelas, terlebih dahulu
dilaksanakan pertemuan yg dihadiri oleh surveyor BKI, wakil dari
pemilik kapal, wakil dari perusahaan UT dan juga wakil dari Shipyard.

Pengukuran ketebalan pelat


Survey Poros Baling-baling
Survey Perpanjangan Kelas
• Dalam kondisi khusus untuk menghindari
ditangguhkannya kelas/suspended, atas permintaan
pemilik perpanjangan kelas maksimum 3 bulan dpt
diberikan jika hasil pemeriksaan kapal dg lingkup survey
tahunan memuaskan.
• Kondisi khusus yg dimaksud :
a. Tidak tersedia fasilitas dok
b. Tidak tersedia fasilitas perbaikan
c. Tidak tersedia material atau spare part penting
d. Delay karena cuaca buruk
• Survey perpanjangan kelas harus diajukan sebelum
masa berlaku sertipikat habis.
• Kelas yang sdh habis masa berlakunya tidak dapat
diperpanjang dan harus melaksanakan survey
pembaruan kelas.
SURVEY POROS BALING-BALING

- Survey Poros baling-baling pelumasan minyak


- Survey Poros baling-baling pelumasan air laut
Survey Poros baling-baling pelumasan minyak dan air tawar
(close loop) 1 Januari 2016

• Terdapat 3 metode survey poros baling – baling pelumasan minyak,


yaitu :
- Metode 1
- Metode 2
- Metode 3
Survey poros baling – baling pelumasan minyak Metode 1

Suvey meliputi :
• Cabut poros dan periksa seluruh bagian poros, sistem kekedapan, dan
bantalan.
• Untuk baling-baling koneksi keyed dan keyless :
a. Geser baling-baling untuk menampakkan ujung depan dari tirus
poros.
b. Laksanakan NDT Pada keseluruhan keliling poros di daerah ujung
depan tirus, termasuk lubang pasak (jika ada).
Untuk poros yang dilapisi liner, NDT harus diperluas s/d ujung belakang liner
• Untuk koneksi flange baut kopling dan radius flange harus dilaksanakan
NDT
• Pemeriksaan dan pencatatan hasil pengukuran clearance bantalan poros
• Verifikasi bahwa baling-baling bebas dari kerusakan yang dapat
mengakibatkan balingbaling menjadi tidak balance .
• Verifikasi bahwa inboard seal dan outboard seal dalam kondisi yang
memuaskan selama pemasangan kembali poros baling-baling.
• Record hasil pengukuran keausan bantalan (bearing weardown)
Survey poros baling – baling pelumasan minyak Metode 2

Suvey meliputi :
• Untuk baling-baling koneksi keyed dan keyles :
a. Geser baling-baling untuk menampakkan ujung depan dari tirus poros.
b. Laksanakan NDT Pada keseluruhan keliling poros di daerah ujung depan
tirus, termasuk lubang pasak (jika ada). Untuk poros yang dilapisi liner,
NDT harus diperluas s/d ujung belakang liner
• Pemeriksaan dan pencatatan hasil pengukuran keausan bantalan ( bearing
weardown )
• Verifikasi bahwa baling-baling bebas dari kerusakan yang dapat
mengakibatkan balingbaling menjadi tidak balance .
• Seal liner harus dalam kondisi memuaskan.
• Verifikasi bahwa pemasangan kembali baling-baling memuaskan
termasuk kondisi inboard seal dan outboard seal.
• Persyaratan awal tersebut dibawah ini harus diverifikasi dengan hasil
memuaskan untuk menerapkan Metode 2
a. Review catatan Servis
b. Review catatan pengujian dan analisa minyak pelumas.
c. Pemeriksaan Contoh minyak pelumas
d. Verifikasi bahwa tidak ada laporan perbaikan dengan
penggerindaan atau pengelasan terhadap poros dan/atau
baling-baling.
Survey poros baling – baling pelumasan minyak Metode 3

Suvey meliputi :
• Pemeriksaan dan pencatatan hasil pengukuran keausan bantalan
poros ( bearing weardown )
• Pemeriksaan visual seluruh bagian yang dapat dijangkau dari sistem
poros.
• Verifikasi bahwa baling-baling bebas dari kerusakan yang dapat
mengakibatkan balingbaling menjadi tidak balance .
• Seal liner harus dalam kondisi memuaskan.
• Verifikasi bahwa inboard seal dan outboard seal dalam kondisi yang
memuaskan
• Persyaratan awal tersebut dibawah ini harus diverifikasi dengan hasil
memuaskan untuk menerapkan Metode 3
a. Review catatan Servis
b. Review catatan pengujian dan analisa minyak pelumas.
c. Pemeriksaan Contoh minyak pelumas
d. Verifikasi bahwa tidak ada laporan perbaikan dengan
penggerindaan atau pengelasan terhadap poros dan/atau
baling-baling.
Interval Survey Poros Baling-baling Pelumasan Minyak dan Air tawar
(Close loop)
Baling – Baling Koneksi Keyless.
Metode Berikut ini diberlakukan :
- Metode 1 setiap 5 tahun, atau
- Metode 2 setiap 5 tahun (persyaratan awal harus dipenuhi), atau
- Metode 3 setiap 5 tahun (persyaratan awal harus dipenuhi).

• Interval maksimum diantara dua survey yang dilaksanakan sesuai


metode 1 atau 2 tidak boleh melebihi 15 tahun kecuali dalam hal
apabila satu kali perpanjangan tidak lebih dari 3 bulan diberikan.
Baling – Baling Koneksi Keyed.
Metode Berikut ini diberlakukan :
• Metode 1 setiap 5 tahun, atau
• Metode 2 setiap 5 tahun (persyaratan awal harus dipenuhi)
Survey Poros Baling-baling Pelumasan Air Laut
Suvey meliputi :
• Cabut poros dan periksa seluruh bagian poros (liner dan sistem perlindungan
korosi), sistem inboard seal, dan bantalan.
• Untuk baling-baling koneksi keyed dan keyles :
a. Geser baling-baling untuk menampakkan ujung depan dari tirus poros.
b. Laksanakan NDT Pada keseluruhan keliling poros di daerah ujung depan
tirus, termasuk lubang pasak (jika ada). Untuk poros yang dilapisi liner,
NDT harus diperluas s/d ujung belakang liner
• Untuk koneksi flange baut kopling dan radius flange harus dilaksanakan NDT
• Pemeriksaan dan pencatatan hasil pengukuran clearance bantalan poros
• Verifikasi bahwa baling-baling bebas dari kerusakan
yang dapat mengakibatkan baling-baling menjadi
tidak balance .

• Verifikasi bahwa inboard seal dalam kondisi yang


memuaskan selama pemasangan kembali poros
balingbaling.
• Pemilik mengajukan program pelaksanaan survey
metode 2 dan 3 yang meliputi:
- metode pengambilan/pemeriksaan sampling untuk
memeriksa kontaminasi air
- metode pemeriksaan berkala kontaminasi pelumas
6 bulanan
- pencatatan berkala suhu bantalan
- pencatatan kondisi seal dll.
Metode 4
Pelumasan air laut system terbuka
• Pencabutan Poros secara menyeluruh (termasuk liner, corrosion
protection) dan system kekedapan

Shaft extension survey sampai 1 Tahun


SURVEY PENAMBATAN
KAPAL
( Laid-up survey )

Untuk menghindari hilangnya klas (suspended) akibat lewat jatuh tempo


survey periodik / pengedokan, dapat dilakukan survey penambatan kapal
dengan kondisi klas tetap valid
PROGRAM PERAWATAN KAPAL
DITAMBAT

• Untuk kapal yang akan ditambat dalam waktu yang


cukup lama lebih dari 2 tahun harus mengajukan *
Program Perawatan kapal ditambat*
• Program Perawatan kapal ditambat harus terlebih
dahulu diverifikasi dan disetujui oleh BKI sebelum
survey Penambatan kapal dilaksanakan.
PROGRAM PERAWATAN KAPAL
DITAMBAT
Secara garis besar berisi :

1. Kondisi keselamatan :
- Suplai tenaga listrik
- Awak kapal/petugas jaga
- Peralatan pemadam kebakaran
- Perlindungan terhadap bahaya ledakan
- Peralatan keselamatan
- Sumber tenaga darurat
2. Tidakan pemeliharaan dan perawatan :
- Lambung kapal bagian luar
- Ruangan dalam ( internal space )
- Perlengkapan diatas geladak
- Instalasi mesin
3. Persyaratan survey selama kapal ditambat :
- Survey Penambatan ( pada awal penambatan )
- Survey Tahunan kondisi ditambat
SURVEY PENAMBATAN
• Dilaksanakan pada periode awal/permulaan penambatan
• Lingkup survey meliputi verifikasi bahwa kondisi keselamatan,
tindakan pemeliharaan/perawatan, lokasi penambatan serta susunan
penambatan telah sesuai dengan * Program Perawatan Kapal
ditambat* yang telah disetujui BKI
• Bilamana hasil pemeriksaan memuaskan, sertifikat
diendorse/diterbitkan sebagai konfirmasi bahwa kapal telah ditambat
dan selanjutnya disimpan diatas kapal.
SURVEY TAHUNAN KONDISI DITAMBAT

• Dilaksanakan sebagai pengganti survey tahunan normal


• Lingkup survey meliputi verifikasi bahwa pengaturan yang
telah dibuat untuk penambatan tidak berubah dan bahwa
pekerjaan perawatan dan pengujian sesuai * Program
Perawatan Kapal ditambat* telah diimplementasikan secara
kontinyu dan benar dan dicatat didalam log book tambat.
• Bilamana hasil pemeriksaan memuaskan, sertifikat
diendorse untuk Survey Tahunan Kondisi ditambat
BAGAN ILUSTRASI SURVEY PENAMBATAN
KAPAL
• Bagan ilustrasi
PENGAKTIFAN KEMBALI KAPAL DITAMBAT
(RE-COMMISSIONING)
• Survey khusus sebelum pergerakan kapal menuju shipyard, lingkup survey
bergantung dari lamanya periode kapal ditambat.

• Survey Pengaktifan Kembali (Re-commissioning ), lingkup pemeriksaan meliputi :


- Pemeriksaan secara umum lambung, deck fitting, instalasi mesin dan listrik
- Seluruh survey periodik yang jatuh tempo saat survey pengaktifan kembali
dan survey periodik yang menjadi overdue selama periode penambatan
harus dilaksanakan.
- Seluruh rekomendasi yang jatuh tempo saat survey pengaktifan kembali dan
rekomendasi yang menjadi overdue selama periode kapal ditambat harus
dilaksanakan.
- Penambatan kapal dan pengaktifan kembali (Re-Commissioning)

You might also like