Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 9

Research In Accounting Journal RAJ

Research In Accounting Journal

PENGARUH KESADARAN PAJAK, PENGETAHUAN PAJAK DAN


TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK
(Studi Pada Dosen dan Karyawan di Universitas Muhammadiyah Riau)
Shadiqin Nawara 1
Universitas Muhamadiyah Riau
180301195@student.umri.ac.id
ABSTRACT

The problem of compliance with taxpayers in the city of Pekanbaru in the last five years is that there are
still many taxpayers who do not comply of fulfill their tax obligations. Taxpayer compliance is an
important thing in the implementation of taxation in Indonesia. Good compliance with taxpayers will
have a positive impact on the implementation of taxation in Indonesia. So it is very important to
improve compliance with taxpayers which aims to make the implementation of taxation in Indonesia
better in the future. This research is a quantitative research with data sources obtained through
questionnaires to respondents' answers to lecturers and employees at the University of Muhammadiyah
Riau. The results of the study stated that the variables of tax awareness, tax knowledge and education
level partially had a significant effect on lecturers and employees' taxpayer compliance at the University
of Muhammadiyah Riau. And the results of this study indicate that 78.2% of the taxpayer compliance
variable of lecturers and employees is influenced by the variables of tax awareness, tax knowledge and
education level. While the remaining 21.8% is influenced by other variables not included in this study.
Thus this research is very useful and can help the Directorate General of Taxes in an effort to increase
taxpayer compliance in Indonesia.

Keywords : Taxpayer Compliance

ABSTRAK

Permasalahan kepatuhan pada wajib pajak di kota Pekanbaru dalam enam tahun terakhir yaitu masih
banyak wajib pajak yang tidak patuh atau memenuhi kewajiban perpajakannya. Kepatuhan wajib pajak
merupakan suatu hal penting didalam pelaksanaan perpajakan di Indonesia. Kepatuhan yang baik pada
wajib pajak akan memberikan dampak yang positif terhadap pelaksanaan perpajakan di Indonesia.
Sehingga sangat penting sekali untuk meningkatkan kepatuhan pada wajib pajak yang bertujuan agar
pelaksanaan perpajakan di Indonesia kedepannya semakin baik. Penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif dengan sumber data diperoleh melalui kuesioner jawaban responden pada dosen dan
karyawan di Universitas Muhammadiyah Riau. Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel kesadaran
pajak, pengetahuan pajak dan tingkat pendidikan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
kepatuhan wajib pajak dosen dan karyawan di Universitas Muhammadiyah Riau. Dan hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa sebesar 78,2% variabel kepatuhan wajib pajak dosen dan karyawan dipengaruhi
oleh variabel kesadaran pajak, pengetahuan pajak dan tingkat pendidikan. Sementara sisanya sebesar
21,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Dengan demikian
penelitian ini sangat bermanfaat dan dapat membantu Direktorat Jendral Pajak dalam upaya meningkat
kepatuhan wajib pajak di Indonesia.

Kata Kunci : Kepatuhan Wajib Pajak

1. PENDAHULUAN
Kepatuhan pajak adalah salah satu faktor terpenting didalam menilai keberhasilan
pelaksanaan kewajiban perpajakan di Indonesi (Turrosyida, 2022). Pajak merupakan sumber
Research In Accounting Journal RAJ
Research In Accounting Journal
utama penerimaan negara yang digunakan untuk membiayai pengeluaran negara (Hanindyari,
2018). Pajak sangat berperan penting didalam melaksanakan pembangunan nasional di
Indonesia. Oleh karena itu, tingkat kepatuhan wajib pajak di Indonesia berperan penting untuk
meningkatkan penerimaan negara melalui pajak. Pemerintah sejauh ini terus melakukan upaya
untuk meningkatkan pendapatan negara dari sektor pajak, salah satunya dengan cara
meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya pajak bagi negara.
Sehingga nantinya masyarakat akan terdorong untuk memenuhi seluruh kewajiban
perpajakannya dan mampu meningkatkan tingkat kepatuhan pada wajib pajak.

Kepatuhan pada wajib pajak di Indonesia saat ini menjadi permasalahan yang umum, yang
dimana rasio kepatuhan wajib pajak yang masih belum mencapai target yang ditetapkan oleh
DJP sebesar 80%. Hal ini dikarenakan masih banyak wajib pajak yang belum melaksanakan dan
memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan aturan dan undang-undang perpajakan.
Berdasarkan pernyataan dari Kanwil DJP Riau, wajib pajak yang sudah melaporkan SPT di
tahun 2021 dari delapan Kantor Pajak Pratama (KPP), yaitu KPP Senapelan, Dumai, Rengat,
Tampan, Madya Pekanbaru, Bengkalis, Bangkinang dan Pangkalan Kerinci berjumlah 202.008
SPT yang sudah dilaporkan (Lusiana, 2021). Sementara, total wajib pajak di wilayah
administrasi Kanwil DJP Riau hingga tahun 2021 sebanyak 397.907 wajib pajak (Lusiana,
2021). Rasio kepatuhan wajib pajak yaitu perbandingan antara jumlah SPT yang dilaporkan
dengan jumlah wajib pajak yang terdaftar, rasio kepatuhan wajib pajak di Provinsi Riau sebesar
50,7%. Dari pernyataan Kanwil DJP Riau dapat disimpulkan bahwa terdapat masalah pada
kepatuhan wajib pajak yang dimana rasio kepatuhan wajib pajak sebesar 50,7% dan masih
belum mencapai target yang ditetapkan oleh DJP sebesar 80%. Pada latar belakang penelitian
ini peneliti melampirkan data rasio kepatuhan wajib pajak di KPP Pratama Senapelan Kota
Pekanbaru yang merupakan salah satu dari delapan KPP Pratama yang ada di Provinsi Riau.
Berikut rasio kepatuhan wajib pajak dari tahun 2016 hingga 2020 di KPP Pratama Senapelan
Kota Pekanbaru.

Tabel 1.1 Rasio Kepatuhan Pajak 2016-2020 Di KPP Pratama Senapelan Kota Pekanbaru

Tahun Wajib Pajak SPT Tahunan Rasio


Yang Terdaftar Yang Dilaporkan Kepatuhan

2015 98,299 30,057 31%

2016 106,349 32,026 30%

2017 112,934 31,052 27%

2018 120,141 33,627 28%

2019 127,830 32,425 25%


Research In Accounting Journal RAJ
Research In Accounting Journal

2020 148,277 33,025 22%

Sumber : KPP Pratama Senapelan, 2021 dalam (Fadrul et al., 2022)

Berdasarkan tabel diatas tingkat kepatuhan pajak di KPP Pratama Senapelan Kota
Pekanbaru dapat disimpulkan bahwa masih banyak wajib pajak yang melakukan penghindaran
pajak, penggelapan pajak, tidak membayar pajak dan tidak memenuhi kewajiban perpajakannya
sesuai dengan aturan perpajakan.

2. TINJAUAN PUSTAKA

Kepatuhan pajak adalah salah satu faktor terpenting didalam menilai keberhasilan
pelaksanaan kewajiban perpajakan di Indonesia (Turrosyida, 2022). Salah satu upaya yang perlu
dilakukan untuk meningkatkan kepatuhan pada wajib pajak adalah dengan memberikan
sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya pajak bagi negara. Menurut (Ahmadulloh, 2018)
terdapat dua macam kepatuhan yakni kepatuhan formal dan materiil. Kepatuhan formal adalah
suatu keadaan yang dimana wajib pajak mampu memenuhi dan melaksanakan seluruh
kewajiban perpajakannya secara formal sesuai dengan aturan dan undang-undang perpajakan.
Dan kepatuhan materiil adalah suatu keadaan yang dimana wajib pajak secara substantif mampu
memenuhi semua ketentuan material perpajakan, yakni sesuai dengan peraturan dan undang-
undang perpajakan.

Ketidakpatuhan pada wajib pajak didalam memenuhi kewajiban perpajakannya disebabkan


oleh beberapa faktor diantaranya adalah kesadaran wajib pajak. Kesadaran wajib pajak akan
timbul apabila wajib pajak memiliki persepsi yang baik terhadap pajak dan mengetahui
pentingnya pajak sebagai sumber penerimaan negara. Tingkat kesadaran wajib pajak dapat di
lihat dari keinginan wajib pajak didalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Menurut
(Priambodo, 2017) bentuk kesadaran dalam membayar pajak yang pertama kesadaran bahwa
pajak merupakan bentuk partisipasi warga negara dalam menunjang pembangunan negara. Yang
kedua kesadaran bahwa penundaan pembayaran pajak, tidak membayar pajak dan pengurangan
beban pajak sangat merugikan negara. Yang ketiga kesadaran bahwa pajak ditetapkan dengan
undang-undang dan dapat dipaksakan.

Pengetahuan perpajakan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat


kepatuhan pada wajib pajak. Pengetahuan perpajakan merupakan suatu keadaan yang dimana
wajib pajak memahami dan mengetahui tentang perpajakan. Pengetahuan perpajakan tersebut
meliputi peraturan dan Undang-Undang perpajakan serta tata cara perpajakan untuk melakukan
Research In Accounting Journal RAJ
Research In Accounting Journal
kegiatan perpajakan seperti, membayar pajak, melaporkan SPT, dan sebagainya (Yulia et al.,
2020). Tingkat pengetahuan pada wajib pajak akan meningkat apabila wajib pajak memiliki
pengetahuan yang cukup tentang perpajakan. Jika wajib pajak telah tahu dan mengerti tentang
perpajakan maka akan terjadi peningkatan pada kepatuhan wajib pajak (Yulia et al., 2020).

Tingkat pendidikan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan pada
wajib pajak. Wajib pajak yang berpendidikan dan memperoleh pengetahuan pajak, akan lebih
termotivasi untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. Tingkat pendidikan yang tinggi pada
wajib pajak akan menjadikan seseorang itu akan lebih bertanggung jawab, lebih mengerti, lebih
banyak menyerap pengetahuan, pengalaman, serta lebih sadar akan pentingnya untuk memenuhi
kewajiban pada perpajakan (Sulistyowati Marni et al., 2021). Sehingga tingkat pendidikan akan
mempengaruhi tingkat kepatuhan pada wajib pajak.

3. METODE PENELITIAN

Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif yaitu
penelitian menggunakan angka sebagai alat ukur untuk mengukur suatu objek penelitian.
Penelitian ini dilakukan dengan melakukan pengujian teori melalui pengukuran variabel-
variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data melalui prosedur statistik. Data
pada penelitian ini adalah data primer. Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah
Riau yang berlokasi di Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 88, Kp. Melayu, Kec. Sukajadi, Kota
Pekanbaru, Riau. Adapun variabel-variabel yang akan diteliti antara lain adalah kesadaran pajak
(X1), pengetahuan pajak (X2) dan tingkat pendidikan (X3) sebagai variabel independen dan
kepatuhan pajak (Y1) sebagai variabel dependen.
Populasi dalam penelitian ini berjumlah 303 yang terdiri dari 203 dosen dan 100 karyawan
di Universitas Muhammadiyah Riau.
Tabel 3.1 Data Kepegawaian Universitas Muhammadiyah Riau

No Keterangan Jumlah Wajib Pajak


1 Dosen 203
2 Tata Usaha 47
3 Satpam 27
4 Cleaning Service 26
Total 303
Sumber : Bagian umum dan kepegawaian Universitas Muhammadiyah Riau
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Nonprobability Sampling berupa
Purposive Sampling, yaitu suatu metode penentuan sampel dengan mengambil responden yang
berdasarkan pada suatu karakteristik tertentu dalam suatu populasi yang memiliki hubungan dan
dapat digunakan untuk mencapai tujuan penelitian. Teknik untuk menentukan sampel penelitian
Research In Accounting Journal RAJ
Research In Accounting Journal
dengan beberapa pertimbangan tertentu yang bertujuan agar data yang diperoleh nantinya bisa
lebih representatif (Sugiyono, 2016). Pada penelitian ini jumlah sampel ditentukan berdasarkan
beberapa karakteristik tertentu. Karakteristik sampel pada penelitian ini yaitu :
1. Dosen dan karyawan (bukan outsourcing) Universitas Muhammadiyah Riau.
2. Dosen dan karyawan (bukan outsourcing) yang memiliki NPWP.
Berdasarkan karakteristik sampel diatas, maka jumlah sampel yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu sebesar 250 sampel yang terdiri dari 203 dosen dan 47 karyawan tata usaha
di Universitas Muhammadiyah Riau.
Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda dan hipotesis
yang digunakan adalah uji t (uji parsial) dan uji koefisien determinasi berganda.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa kesadaran pajak,


pengetahuan pajak dan tingkat pendidikan masing-masing variabel berpengaruh terhadap
kepatuhan wajib pajak pada dosen dan karyawan di Universitas Muhammadiyah Riau.
Tabel 1 Hasil Uji Regresi Linear Berganda dan Hasil Uji t (Parsial)

Variabel Koefisien Regresi Thitung Sig

Konstanta -10.071 -6.444 .000


Kesadaran Pajak .460 8.075 .000
Pengetahuan
Pajak .408 7.008 .000
Tingkat
Pendidikan 2.734 8.147 .000

Sumber : Olahan sendiri, 2022

Berdasarkan tabel 1 diatas dapat dilihat nilai konstanta (a) sebesar -10,071, nilai koefisien
regresi kesadaran pajak sebesar 0,460, pengetahuan pajak sebesar 0,408 dan tingkat pendidikan
sebesar 2,734 sehingga diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut :
Y = -10,071 + 0,460X1 + 0,408X2 + 2,734X3
Interpretasi hasil analisis tersebut adalah sebagai berikut :
1. Nilai konstanta kepatuhan wajib pajak (Y) sebesar -10,071 yang menyatakan jika
variabel kesadaran pajak (X1), pengetahuan pajak (X2) dan tingkat Pendidikan (X3) sama
dengan nol, maka kepatuhan wajib pajak adalah sebesar -10,071.

2. Nilai koefisien regresi variabel kesadaran pajak (X 1) sebesar 0,460. Hasil ini
menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kesadaran pajak maka tingkat kepatuhan
wajib pajak akan meningkat. Apabila terjadi peningkatan pada X 1 sebesar 1 maka
Research In Accounting Journal RAJ
Research In Accounting Journal
kepatuhan wajib pajak meningkat sebesar 0,460 dan sebaliknya apabila terjadi
penurunan pada X1 sebesar 1 maka kepatuhan wajib pajak menurun sebesar 0,460.

3. Nilai koefisien regresi variabel pengetahuan pajak (X 2) sebesar 0,408. Hasil ini
menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pengetahuan pajak maka tingkat kepatuhan
wajib pajak akan meningkat. Apabila terjadi peningkatan pada X 2 sebesar 1 maka
kepatuhan wajib pajak meningkat sebesar 0,408 dan sebaliknya apabila terjadi
penurunan pada X1 sebesar 1 maka kepatuhan wajib pajak menurun sebesar 0,408.

4. Nilai koefisien regresi variabel tingkat pendidikan (X 3) sebesar 2,734. Hasil ini
menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan maka tingkat kepatuhan wajib
pajak akan meningkat. Apabila terjadi peningkatan pada X 3 sebesar 1 maka kepatuhan
wajib pajak meningkat sebesar 2,734 dan sebaliknya apabila terjadi penurunan pada X 1
sebesar 1 maka kepatuhan wajib pajak menurun sebesar 2,734.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kesadaran pajak, pengetahuan pajak dan
tingkat pendidikan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak.
Uji t digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel kesadaran
pajak, pengetahuan pajak dan tingkat pendidikan terhadap kepatuhan wajib pajak.
Berdasarkan tabel diatas hasil uji t menunjukkan bahwa :
1. Hasil thitung untuk variabel kesadaran pajak sebesar 8,075 > 1,97529 dan nilai signifikansi
sebesar 0,000 < 0,05, sehingga H1 diterima yang artinya kesadaran pajak berpengaruh
terhadap kepatuhan wajib pajak dosen dan karyawan di Universitas Muhammadiyah
Riau.

2. Hasil thitung untuk variabel pengetahuan pajak sebesar 7,008 > 1,97529 dan nilai
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, sehingga H2 diterima yang artinya pengetahuan pajak
berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak dosen dan karyawan di Universitas
Muhammadiyah Riau.

3. Hasil thitung untuk variabel tingkat pendidikan sebesar 8,147 > 1,97529 dan nilai
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, sehingga H3 diterima yang artinya tingkat pendidikan
berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak dosen dan karyawan di Universitas
Muhammadiyah Riau.

Tabel 2 Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the


Square Estimate
Research In Accounting Journal RAJ
Research In Accounting Journal
1 .884a .782 .778 1.50309

Sumber : Olahan sendiri, 2022

Berdasarkan tabel 2 diatas menunjukkan bahwa hasil perhitung nilai koefisien determinasi
(R2) sebesar 0,782. Hal ini berarti bahwa 78,2% variabel kepatuhan wajib pajak dosen dan
karyawan dipengaruhi oleh variabel kesadaran pajak, pengetahuan pajak dan tingkat
pendidikan. Sementara sisanya sebesar 21,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
dimasukkan dalam penelitian ini.

5. PENUTUP

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kesadaran pajak, pengetahuan pajak
dan tingkat pendidikan terhadap kepatuhan wajib pajak dosen dan karyawan di Universitas
Muhammadiyah Riau. Berdasarkan analisis data yang dilakukan, maka dapat disimpulkan
bahwa kesadaran pajak, pengetahuan pajak dan tingkat pendidikan secara parsial berpengaruh
terhadap kepatuhan wajib pajak dosen dan karyawan di Universitas Muhammadiyah Riau. Dan
hasil koefisien determinasi (R2) menunjukkan bahwa sebesar 78,2% variabel kepatuhan wajib
pajak dosen dan karyawan dipengaruhi oleh variabel kesadaran pajak, pengetahuan pajak dan
tingkat pendidikan. Dan sisanya sebesar 21,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
dimasukkan dalam penelitian ini.
Saran untuk penelitian selanjutnya adalah yang pertama, diharapkan dalam penyebaran
kuesioner kepada responden untuk memperhatikan waktu. Dikarenakan dosen dan karyawan
terkadang sibuk dengan pekerjaanya masing-masing. Sehingga penyebaran kuesioner lebih baik
dilakukan pada saat dosen dan karyawan sedang tidak sibuk atau istirahat yang bertujuan agar
responden dapat fokus dalam mengisi kuesioner penelitian. Yang kedua diharapkan penelitian
selanjutnya dapat menambahkan variabel lainnya yang memungkinkan untuk berpengaruh
terhadap kepatuhan wajib pajak yaitu sosialisasi perpajakan.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Adriyanti Agustina Putri, S.E., M.Ak., Ak., CA
dan Ibu Nur Fitriana, S.E., M.Ak yang sudah membantu dan membimbing dalam menyelesaikan
jurnal penelitian ini. Hasil jurnal penelitian yang sudah dibuat ini masih jauh dari kata
sempurna. Sehingga, penulis mengharapkan saran maupun kritik dari pembaca yang bertujuan
untuk menyempurnakan hasil jurnal penelitian ini.
Research In Accounting Journal RAJ
Research In Accounting Journal

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadulloh. (2018). Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak Dan Pelayanan Petugas Pajak
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Magelang Tahun 2018 [Universitas Negeri Yogyakarta].

Fadrul, Parania, D., Peri, A., Ahmad, E. Z., & Febriansyah, E. (2022). The Effect Of Service
Quality, TAax Sanctions, Motivation On Pay, Knowledge And Understanding Of Taxes
On Personal Tax Compliance At KPP Pratama Senapelan Kota Pekanbaru. Bisnis
Terapan, 2(1), 78.

Hanindyari, P. W. (2018). Pengaruh Pengetahuan Perpajakan, Kualitas Pelayanan Fiskus, Dan


Penerapan E-Filling Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak [Universitas Islam
Indonesia].

Lusiana, V. (2021, March 27). Target 80 persen, sudah 202.008 Wajib Pajak di Riau lapor SPT.
Antara Riau.

Priambodo, P. (2017). Pengaruh Pemahaman Peraturan Pajak, Sanksi Perpajakan, Dan


Kesadaran Wajib Pajak, Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Kabupaten Purworejo Pada Tahun 2017 [Universitas Negeri
Yogyakarta].

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. PT. Alfabet.

Sulistyowati Marni, Ferdian Tommy, & Girsang, R. N. (2021). Pengaruh Kesadaran Wajib
Pajak, Kualitas Pelayanan, Sanksi Perpajakan Dan Tingkat Pendidikan Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Kasus Pada Wajib Pajak Yang Terdaftar Di SAMSAT
Kabupaten Tebo). Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan Bisnis, 1(1), 5–6.

Turrosyida, R. K. (2022). Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pengetahuan Perpajakan, Sanksi


Perpajakan Dan Tingkat Pendidikan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Di Masa Pandemi
Covid-19 (Studi Empiris Pada WPOP UMKM Di KPP Pratama Boyolali). Universitas
Muhammadiyah Surakarta.

Yulia, Wijaya, R. A., Sari, D. P., & Adawi, M. (2020). Pengaruh Pengetahuan Perpajakan,
Kesadaran Wajib Pajak, Tingkat Pendidikan Dan Sosialisasi Perpajakan Terhadap
Research In Accounting Journal RAJ
Research In Accounting Journal
Kepatuhan Wajib Pajak Pada UMKM Dikota Padang. Jurnal Ekonomi Dan Manajemen
Sistem Informasi, 1(4), 306.

You might also like