Professional Documents
Culture Documents
Baju Adat Pidie
Baju Adat Pidie
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis ragam hias yang terdapat pada
pakaian pengantin Pidie dan mengetahui modifikasi ragam hias pada pakaian pengantin
Pidie. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data
melalui wawancara, observasi serta kajian kepustakaan. Subjek Peneltian terdiri dari
tokoh adat (Ketua Majlis Adat Kabupaten Pidie) pemilik Usaha Rias Pengantin dan
perajin pakaian pengantin Pidie. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bentuk motif
dasar pada busana pengantin Pidie adalah buleun (bulan), aneuk timon (biji timun),
motif peudueng (pedang) dan motif uke kleung (motif kuku elang). Dari susunan motif
tersebut terciptalah motif-motif bunga seperti bungong seulanga (bunga selanga),
bungong keupula (bunga kantil) dan lain-lain. Ragam hias pada pakaian adat Aceh
Pidie telah mengalami perubahan seiring pergantian waktu. Modifikasi pada ragam
hias Pidie seperti ragam hias motif yang telah bervariasi dengan motif Aceh Barat
diantaranya awan sion, pucok reubong, taloe meuputa. Penempatan motif hias yang
dulunya hanya sedikit karena akan tertutupi dengan asesoris, saat ini motif tersebar
hampir memenuhi seluruh bagian busana seperti bagian dada, bahu, ujung lengan dan
kaki. Modifikasi busana pengantin juga terdapat pada warna, bahan yang lebih
berfariasi dan model busana. Modifikasi dapat dilakukan sejauh tidak menghilangkan
ciri khas busana pengantin daerah tersebut.
Kata Kunci: Ragam Hias, Pakaian Pengantin Pidie.
195
Jurnal Busana Dan Budaya: Vol. 2 (2) Oktober 2022
Riski Amalia, Anizar Ahmad, Novita, Fitriana, Aya Sophiana
196
ABSTRACT
The aims of this study were to identify the types of decoration found on the Pidie
wedding clothes and to find out the modifications of decoration on Pidie wedding
clother. The reasearch uses a qualitative approarch and coleecting data through
interview, observating and literatur review. The research subjects consisted of
tradidional leaders (Head of the Traditional Majlis of Pidie), the owner of a bridal
makeup businis, and a Pidie wedding dress maker. The results showed that the bassic
motifs on the Pidie wedding dress were buleun (moon), aneuk timon (cucumber seeds),
peudeung (sword) and uke kleung (eagle hoof motifs). From this arrangement of motifs,
flower motif are created, such as bungong seulanga (seulanga flower), bungong
keupula (kantil flower) and othesr. The decoration on the Pidie traditional clothes has
changed ower time. The modification to Pidie docorations such as decorative motifs
that have varied with West Aceh motif, include awan sion, pucok rebong, talo meuputa.
Previously, there were only a few decorative motifs placed because they wouid be
covered with assessories. Now the ccattered motifs fill almost all parts of the garmen,
such as the chest, shoulders, cuffs and legs. Modification to wedding dresses are also
found in colors, materials that are more varied and fashion models. Modifications can
be made as long as it does not eliminate the characteristics of the regional wedding
dress.
Keywords: Ornamental Variety, Pidie Wedding Dress
Jurnal Busana Dan Budaya: Vol. 2 (2) Oktober 2022
Riski Amalia, Anizar Ahmad, Novita, Fitriana, Aya Sophiana
197
sampling. Terdiri dari 1 orang tokoh adat (biji timun), motif peudueng (pedang)
Pidie (MAA), 2 orang pemilik usaha dan motif uke kleung (motif kuku elang),
perias pengantin dan souvenir Pidie dan yang dicetak pada bantalan berupa
Banda Aceh, serta 1 orang pengrajin karton tebal disulam menggunakan
pakaian pengantin yang memiliki lilitan benang emas.
pengetahuan pada bidang pakaian adat Dari susunan motif tersebut
pengantin Pidie. terciptalah motif-motif bunga seperti
Pengumpulan data melalui bungong seulanga (bunga selanga),
observasi, dokumentasi dan wawancara. bungong keupula (bunga kantil) dan
Data dalam penelitian ini diolah secara lain-lain. Motif hias ini biasnnya
deskriptif kualitatif. Pengolahan data diterapkan pada kain penutup tudung
dan penafsiran data dilakukan dengan saji, taplak meja, hiasan dinding, lenan
cara mengolah dan menganalisis data dan benda-benda pelengkap untuk acara
dari semua informasi yang terkumpul pesta khususnya busana adat pengantin,
kemudian diinterprestasikan, dan hiasan penutup hantaran (seuhap), dan
disimpulkan semua informasi yang hiasan pelaminan. Berikut ini adalah
terkait dengan masalah penelitian. Hasil gambar ragam hias motif dasar Aceh
penelitian yang diperoleh dijadikan Pidie sebelum mengalami
sebagai dasar dari penarikan kesimpulan pegembangan.
dan dibandingkan dengan teori yang ada.
HASIL PENELITIAN
Identifikasi Ragam Hias Motif Aceh
Pidie Buleun Sabit Peudeung
Motif hias merupakan bentuk
dasar hiasan yang biasanya akan menjadi
pola berulang-ulang dalam suatu karya
kerajinan atau seni. (Misfanny, R.
Chinyia, 2020:147). Motif hias Aceh Aneuk Timon Uke Klueng
Pidie sangat khas terlihat dari motif yang Gambar 1 : Motif Dasar Aceh Pidie
diterapkan berdasar susunan dari bentuk Sumber : Fazila Zahara, 2012
3. Motif Fauna. Walaupun ada larangan fauna tersebut tidak terlalu tampak
agar tidak membuat motif hias ini, jika diperhatikan. Penerapan motif
namun pada rumah adat zaman hias ini dilakukan hanya berdasar
dahulu motif hias berbentuk fauna tak stilasi dari fauna yang senang dibuat
jarang ditemukan penerapannya atau disukai oleh masyarakat Aceh
diantara hiasan-hiasan berbentuk Pidie seperti pada Gambar 4.
sulur tumbuhan. Biasanya motif hias
Cicem (Burung)
Bambang (Kupu-kupu)
4. Motif Alam, motif yang dibuat
pengrajin di Aceh Pidie sesuai
dengan bentuk-bentuk yang ada di
langit dan di bumi misalnya motif
hias langit, awan, bulan dan laut.
Motif tersebut menggambarkan
Manok (Ayam) kekuasaan Allah SWT yang telah
menciptakan alam semesta dengan
cara tidak dapat diduga manusia
sehingga tidak ada yang patut
disembah kecuali Allah SWT
(Gambar 5).
Awan sion
Awan Meucanek
Jurnal Busana Dan Budaya: Vol. 2 (2) Oktober 2022
Riski Amalia, Anizar Ahmad, Novita, Fitriana, Aya Sophiana
202
Awan Meucanek
Gambar 5: Motif Alam
Taloe ie likok
Taloe ie
dibandingkan dengan pakaian upacara motif pada bagian depan juga memenuhi
perkawinan saat ini, yang mengalami hampir keseluruh bagian busana.
peningkatan jenis ragam hias baik itu Demikian juga pada kedua sisi ujung
perhiasan/aksesoris maupun motif yang celana diberi hiasan memanjang keatas
menghiasi pakaian. Perubahan ragam dengan pemberian motif yang tidak
hias pada pakaian pengantin Pidie juga hanya dari motif khas daerah Pidie
terlihat pada penempatan motifnya. Pada (Gambar 7).
busana pengantin pria, letak penempatan
Motif
Buleun Sabit
Motif Bungong
Seulanga
Jurnal Busana Dan Budaya: Vol. 2 (2) Oktober 2022
Riski Amalia, Anizar Ahmad, Novita, Fitriana, Aya Sophiana
206
bahan dari sutera. Sedangkan pada selera konsumen serta perhiasan yang
pakaian pengantin pria menggunakan digunakan. Pada umumnya konsumen
bahan berjenis wol atau semi wol memilih pakaian adat yang telah banyak
(wawancara Perias Pengantin). Jenis dimodifikasi. Menurut konsumen
motif yang menjadi ciri khas pakaian pakaian adat pengantin yang sudah
pengantin Pidie yaitu motif aneuk dimodifikasi terlihat lebih indah serta
buleun seperti bulan sabit. Ciri khas mengikuti sesuai zamannya (wawancara
motif Kabupatn Pidie ada empat, yaitu: pemilik usana Rias Pengantin).
markis yang bentuknya lonjong, buleun Sementara menurut MAA Pidie
seperti bulan sabit yang melengkung, perubahan dari segi memodifikasi itu
aneuk buleun yang ukurannya lebih kecil merupakan ciri orang yang kreatif.
dari buleun, peudeung yang bentuknya Namun modifikasi baik dilakukan
menyerupai pedang dengan sedikit dengan tidak meninggalkan ciri khas
lengkungan, aneuk peudeung yang dari daerah sendiri. Menurutnya
ukurannya sedikit lebih kecil dari masyarakat sekarang sudah lebih pada
peudeung, dan aneuk timon yang meniru-niru apa saja yang sedang
bentuknya menyerupai markis namun menjadi trend. Sementara dalam
lebih kecil (Fitriana, Yulia, E dkk, menjaga nilai budaya yang terkandung
2022:17). dalam pakaian pengantin Pidie
Faktor yang mempengaruhi terjadi berdasarkan wawancara pemilik Usaha
perubahan atau modifikasi terhadap Rias Pengantin bahwa setiap perubahan
pakaian adat pengantin Aceh Pidie atau modifikasi baik motif dan
disebabkan oleh perkembangan zaman perhiasanya tidak menghilangkan ciri
dan perkembangan teknologi. khas dari daerah sendiri walaupun
Masyarakat sangat antusias terhadap masyarakat antusias terhadap perubahan
pakaian pengantin yang telah pada pakaian pengantin Aceh lainnya
dimodifikasi agar terlihat lebih modern namun yang menjadi ciri khas unik dari
danlebih menarik. Ragam hias pada pakaian pengantin Pidie tidak
pakaian pengantin Aceh Pidie kini telah dihilangkan, karena tiap daerah Aceh
berfariasi baik dari bahan dan motif yang mempunyai pakaian adat pengantin
terletak pada bajunya merupakan masing-masing yang ragam hiasnya
perubahan yang harus diikuti sesuai
Jurnal Busana Dan Budaya: Vol. 2 (2) Oktober 2022
Riski Amalia, Anizar Ahmad, Novita, Fitriana, Aya Sophiana
209
memiliki keunikkan dan kekhasan 2. Ragam hias pada pakaian adat Aceh
tersendiri. Pidie telah mengalami perubahan
Untuk pengantin pria saat ini seiring pergantian waktu. Modifikasi
memakai celana Aceh dengan sulaman pada ragam hias yang terdapat pada
benang enas pada bagian kaki. Pada pakaian pengantin Pidie terjadi
bagian pinggang juga memakai songket mengikuti trend mode saat ini
yang ujungnya dihiasin dengan rumbai- sehingga menuntut perubahan dalam
rumbai manik. Penggunaan songket memenuhi keinginan konsumen yang
tersebut serasi dengan corak dan warna tidak ingin ketinggalan zaman.
songket yang digunakan oleh pengantin Modifikasi yang terdapat pada
wanita. Penggunaan bahan songket pada pakaian pengantin Aceh Pidie seperti
pengantin laki-laki/linto baro tersebut ragam hias motif yang telah
juga digunakan untuk hiasan kepala pada bervariasi dengan motif Aceh Barat
kupiah meuketop. Pada kopiah diantaranya awan sion, pucok
meukeutob diberi hiasan kalung ataupun reubong, taloe meuputa. Penempatan
bros. Pada songket di bagian bawah motif hias tersebar hampir memenuhi
pinggang disematkan dengan hiasan seluruh bagian busana seperti bagian
siwah/rencong yang ujungnya diberi dada bahu, ujung lengan dan kaki.
hiasan kain tile berwarna keemasan.
Kesimpulan Saran
1. Bentuk motif dasar pada busana 1. Perlu memperkenalkan kepada
pengantin Pidie adalah buleun masyarakat terutama para remaja
(bulan), aneuk timon (biji timun), mengenai ragam hias yang terdapat
motif peudueng (pedang) dan motif pada pakaian pengantin Pidie agar
uke kleung (motif kuku elang). Dari seiring perkembangan zaman tetap
susunan motif tersebut terciptalah menjaga ragam hias yang menjadi ciri
motif-motif bunga seperti bungong khas daerah dengan perbandingan
seulanga (bunga selanga), bungong ragam hias yang telah dimodifikasi.
keupula (bunga kantil) dan lain-lain. 2. Kepada Majelis Adat Aceh
hanya saja bentuk dan penempatan khususnya daerah Pidie agar
motif yang berubah seiring mengadakan sosialisasi terutama
perkembangan zaman. kepada pemilik usaha jasa penyewa
Jurnal Busana Dan Budaya: Vol. 2 (2) Oktober 2022
Riski Amalia, Anizar Ahmad, Novita, Fitriana, Aya Sophiana
210