Professional Documents
Culture Documents
Bintang Dorkas Wayoi - 00000112454 - um142-2311-R-En - Uts Bahasa Indonesia
Bintang Dorkas Wayoi - 00000112454 - um142-2311-R-En - Uts Bahasa Indonesia
Bintang Dorkas Wayoi - 00000112454 - um142-2311-R-En - Uts Bahasa Indonesia
Penulis:
1. Bintang Dorkas Wayoi 00000112454
2. Fariz Maulana 00000101721
3. Kevin Jeremy Berutu 00000108771
4. Kristiasara Natamora 00000109885
5. Najy Nabil Indrianto 00000110235
ABSTRACT
This analysis is motivated by the results of the analysis related to the percentage
of drug understanding, understanding of technology, knowledge of drug prevention
web/application, and the extent to which technology has been researched and used
to prevent drug abuse in Medan. The results of this analysis aim to provide
information, understanding and knowledge about drugs so that through this it can
help in avoiding drug abuse. This analysis uses qualitative methods, while data
collection techniques are carried out such as asking questions and collecting
specific information from related subjects using Google Forms as an effort to
survey students in Medan about knowledge about drugs, technology and their
relationship. Based on the results of data collection, it was found that 100% of
students in Medan who filled out the survey knew the definition of drugs and the
dangers of drugs to health. The survey data also showed 100% that the use of
smartphone technology reached 5-10 uses of technology per day, but only a few
knew about the Narkobot, Penggiat P4GN, and GLAM BNN applications.
ABSTRAK
Analisis ini dilatarbelakangi oleh hasil analisis terkait persentase pemahaman narkoba,
pemahaman tentang teknologi, pengetahuan tentang web/aplikasi pencegahan narkoba,
serta sejauh mana teknologi sudah diteliti dan digunakan untuk mencegah penyalahgunaan
narkoba di Medan. Hasil analisis ini bertujuan memberikan informasi, pemahaman dan
pengetahuan tentang narkoba sehingga melalui hal tersebut dapat membantu dalam
menghindari penyalahgunaan narkoba. Analisis ini mengunakan metode kualitatif, adapun
teknik pengumpulan data yang dilakukan seperti mengajukan pertanyaan dan
mengumpulkan informasi spesifik dari subjek yang berkaitan menggunakan Google Form
sebagai upaya survei terhadap siswa di Medan tentang pengetahuan tentang narkoba,
teknologi dan keterkaitannya. Berdasarkan hasil pengumpulan data, diperoleh hasil bahwa
100% mahasiswa di Medan yang mengisi survey mengetahui pengertian narkoba dan
bahaya narkoba terhadap kesehatan. Data hasil survey juga menunjukkan hasil 100%
bahwa penggunaan teknologi smartphone mencapai dengan 5-10 penggunaan teknologi
per hari, namun hanya sedikit yang mengetahui tentang aplikasi Narkobot, Penggiat P4GN,
dan GLAM BNN.
Pendahuluan
Narkoba atau narkotika merupakan suatu zat atau obat yang bersifat alamiah,
sintetis, atau semi sintetis yang menyebabkan efek penurunan terhadap kesadaran,
halusinasi, dan daya rangsang. Menurut UU tentang narkotika Pasal 1 ayat 1,
dipaparkan bahwa narkotika adalah zat buatan yang berasal dari tanaman maupun
bukan tanaman yang menimbulkan efek halusinasi, penurunan kesadaran, dan
menyebabkan kecanduan (Badan Narkotika Nasional, 2019).
Jenis - jenis narkoba diantaranya adalah kokain, ganja, ekstasi, heroin, dan
methamphetamine. Kokain merupakan obat yang dibuat dari ekstrak daun tanaman
yang bernama koka, dan kokain ini biasanya berbentuk bubuk atau kristal halus
yang digunakan dengan cara disuntik, dihisap ataupun dihirup. Ganja mengacu
pada bagian dari tanaman Cannabis Sativa yang melewati proses pengeringan. Jenis
narkoba ini dikenal secara luas dengan sebutan “cimeng” ini cenderung digunakan
dengan cara yang mirip seperti rokok, dicampur ke dalam makanan, atau diseduh
dengan teh. Efek dari ganja yang dapat timbul dari penyalahgunaan ganja
diantaranya gangguan daya berpikir, gangguan pernapasan, serta peningkatan detak
jantung (Badan Narkotika Nasional, 2023).
Ekstasi merupakan obat sintesis seperti obat amfetamin yang mempunyai efek
halusinasi dan membuat bersemangat. Ekstasi dapat meningkatkan suasana hati,
energi, nafsu makan, serta gairah seksual penggunanya. Heroin atau putaw
merupakan jenis narkoba yang berasal dari bunga Opium Poppy yang berasal dari
wilayah Asia, Meksiko, dan Amerika Selatan. Obat yang tergolong heroin
sebetulnya merupakan obat yang dapat dimanfaatkan secara medis sebagai pereda
rasa nyeri atau painkiller. Sifat pereda nyeri pada heroin diketahui 2-3 kali lebih
kuat daripada morfin. Namun, setelah efek sebelumnya muncul, pengguna mulai
kehilangan akal sehatnya dan merasa mengantuk dan terjaga. Efek samping selain
yang sudah disebutkan diantaranya kesulitan bernapas, mulut kering, mual, serta
kulit memerah dan terasa hangat (Badan Narkotika Nasional, 2023).
Selain itu, selama Juli sampai Agustus 2023, Badan Reserse Kriminal Kepolisian
Negara Republik Indonesia berhasil mengungkap empat kasus narkoba. Dalam
penyelidikan tersebut, peredaran narkoba terjadi di beberapa lokasi yaitu di Bogor,
Soekarno-Hatta, dan Aceh, sebanyak 93 kilogram sabu, 18.910 butir ekstasi, 50
kilogram ganja, 117 gram kokain, 259 gram serbuk cannbinoid, dan 5,6 mililiter
cairan sintetik cannbinoid telah disita sebagai barang bukti.
Menurut Indonesia Drug Reports 2023 yang telah dirilis oleh Badan Narkotika
Nasional (BNN), tercatat sebanyak 43.099 kasus penyelewengan terkait tindak
pidana narkoba di Indonesia sepanjang tahun 2022. Pada laporan ini telah Sumatera
Utara yang didalamnya termasuk juga Kota Medan, menempati peringkat kedua
dalam sejumlah kasus narkoba pada tahun yang sama yaitu mencapai 4.883 kasus.
Berikut adalah data grafik 10 provinsi dengan jumlah kasus tindak pidana terbanyak
secara nasional yang sukses diungkap oleh BNN dan Polri pada tahun 2022
(Muhamad, 2023):
Di tahun yang sama dalam rangka memperingati Hari Anti Narkotika Internasional
(HANI), BNNP Sumatera Utara mengadakan kegiatan pemusnahan barang bukti
narkotika. Dalam kesempatan tersebut, Kepala BNNP Sumatera Utara
menungkapkan bahwa Sumatera Utara memiliki tingkat penyalahgunaan narkoba
yang tinggi. Selama periode 2021-2022, jumlah pengguna dan penyalahguna
narkoba di provinsi tersebut mencapai 1,5 juta orang. Diluar itu, berdasarkan data
yang dikeluarkan dari BNN tentang wilayah rawan narkotika pada tahun 2022,
Sumatera Utara memiliki 1.192 wilayah yang masuk dalam kategori berisiko tinggi
atau perlu waspada terkait peredaran narkoba (Badan Narkotika Nasional, 2022).
Berikut adalah penjabaran dari tiap sila Pancasila terkait dengan narkoba (Badan
Narkotika Nasional, 2021):
Ketuhanan yang Maha Esa: ketika seseorang menganut suatu agama, akan
timbul rasa takut kepada Tuhan sehingga mereka tidak menggunakan atau
menyebarkan narkoba. Secara umum, semua agama melarang dan mengecam
penggunaan narkoba dan zat-zat yang merusak.
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: menggarisbawahi bahwa manusia pada
dasarnya cenderung hidup dengan adil dan beradab. Manusia memiliki
pengetahuan tentang apa yang benar dan salah, apa yang aman dan berbahaya.
Masyarakat akan lebih paham bahwa narkoba membahayakan individu dan
memiliki potensi merugikan banyak kalangan.
Persatuan Indonesia: mencerminkan pentingnya persatuan dan solidaritas
bangsa Indonesia dalam upaya melawan suatu peredaran dan penyalahgunaan
terkait narkoba, sehingga tindakan semacamnya menjadi tidak mungkin
dilakukan.
Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan: mencerminkan nilai demokrasi, tanggung
jawab, dan bijaksana dalam mengambil suatu keputusan. Hal ini melibatkan
rasa peduli dan tanggung jawab terhadap sesama manusia dan lingkungan, serta
menjaga supaya tidak ada keterlibatan dalam penggunaan dan penyebaran
narkoba demi kepentingan dan keselamatan bersama.
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: menghukum penyalahguna dan
pengedar dari narkoba sesuai dengan hukum yang berlaku, hal ini menunjukkan
keadilan sosial yang berlaku bagi seluruh rakyat Indonesia. Memutus rantai
narkoba melalui penegakan hukum, kita dapat menjaga keadilan sosial yang
berlaku bagi semua lapisan masyarakat.
Pancasila adalah ideologi yang tidak kaku dan tidak tertutup, nilai-nilainya sangat
penting setiap bidang kehidupan manusia, termasuk bidang teknologi. Istilah
“teknologi” berasal dari bahasa Inggris “Technology” yang diperoleh dari bahasa
Yunani, yaitu “Technologia” yang hal ini merujuk pada suatu keahlian dalam
pengetahuan. Akar dari kata “teknologi” adalah “techne” yang mencakup
serankaian prinsip dan metode rasional yang terkait dengan pembuatan suatu objek,
pengetahuan dan seni yang berkaitan dengan berbagai prinsip dan metode, serta
keahlian tertentu. Secara garis besar, teknologi mengacu pada suatu pengetahuan
ilmiah yang memiliki kaitan dengan pengembangan keterampilan dalam
menciptakan suatu alat, serta metode untuk memproses dan mengambil substansi
dari suatu objek tertentu. Hal ini guna mengatasi berbagai bentuk masalah khusus
dan menyokong aktivitas sehari - hari manusia secara umum. Pancasila bersifat
reformatif, dinamis, dan antisipatif. Dengan demikian Pancasila mampu
menyesuaikan dengan perubahan dan perkembangan IPTEK yaitu dengan tetap
memperhatikan dinamika aspirasi masyarakat. Nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila adalah hal yang terpenting dalam perkembangan ilmu dan teknologi.
Perkembangan manfaat teknologi di masa kini sangat berbeda dengan masa lampau
yang hanya terpaku bahwa teknologi berupa objek fisik, seperti peralatan dan
mesin. Padahal, teknologi mencakup aspek lain seperti ilmu pengetahuan dan
perangkat lunak seperti komputer, dan lain sebagainya. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) teknologi diartikan sebagai semua alat dan metode yang
digunakan untuk memproduksi barang-barang yang dibutuhkan untuk
kelangsungan hidup dan kenyamanan manusia. Oleh karena itu, dengan adanya
teknologi dapat semakin memudahkan berbagai kegiatan sehari-hari manusia.
Selain itu, seharusnya dengan adanya IPTEK dapat membantu dalam upaya
pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkoba. Teknologi yang maju
ini menjadi wadah difusi dalam penyebaran luasan pengetahuan tentang bahaya
narkoba. Pengertian difusi sendiri adalah peristiwa yang mengalir atau mengalami
perubahan yaitu perubahan yang membangun sisi positif bagi semua orang.
(Tirtawinata, 2021)
Teknologi bukan suatu hal yang asing bagi kita semua. Banyak penyelesaian suatu
masalah yang dapat diatasin dengan bantuan teknologi, termasuk dalam upaya
pencegahan dan menanggulangi penyalahgunaan narkoba. Saat ini sudah banyak
penelitian terdahulu yang menganalisa mengenai teknologi yang dapat digunakan
untuk mencegah penyalahgunaan narkoba. Salah satunya pada beberapa jurnal dari
jurusan teknik komputer, informatika dan rekayasa lunak yang menganalisa tentang
aplikasi atau web yang berisikan informasi tentang narkoba yang dapat diakses bagi
masyarakat. Penelitian-penelitian terdahulu tersebut menjadi referensi dalam
menulis artikel ini tentang analisis difusi teknologi komputer dalam pencegahan
narkoba di Medan.
Metodologi
Jenis pendekatan penelitian yang digunakan dalam analisis ini adalah penelitian
kualitatif. Dalam penelitian kualitatif proses penelitian menggunakan upaya atau
usaha yang signifikan, seperti mengajukan pertanyaan, mengumpulkan
data spesifik, menganalisis data secara induktif dan menafsirkan makna data.
(Creswell (2009) dalam Kusumastuti dan Khoiron, 2019). Pengumpulan data atau
informasi dilakukan dengan menggunakan google form untuk melakukan survei
terhadap mahasiswa di Medan tentang pengetahuan mereka di bidang narkoba dan
teknologi. Metode ini juga digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman
mahasiswa Medan tentang teknologi yang digunakan untuk pencegahan narkoba.
Dalam merancang Google Form yang akan disebarkan kepada subjek penelitian
yaitu mahasiswa di Medan, penulis membagi Google Form dalam tiga bagian, yaitu
bagian pertama berisi pertanyaan terkait identitas orang yang ditanya, bagian kedua
berisi pertanyaan seputar narkoba dan lingkungannya, bagian ketiga berisi
pertanyaan terkait teknologi dan pemanfaatannya dalam pencegahan narkoba.
Bagian Pertama
Pada bagian pertama lebih dirancang pertanyaan-pertanyaan terkait identitas
subjek penelitian. Adapun yang termasuk pertanyaan identitas mencakup nama,
jenis kelamin, nama universitas, jurusan pendidikan, dan angkatan tahun.
Tujuannya adalah untuk mengetahui data demografi subjek penelitian dan
bagaimana latar belakang mereka mungkin mempengaruhi persepsi dan
penggunaan teknologi dalam pencegahan narkoba.
Bagian Kedua
Pada bagian kedua lebih berisi pertanyaan-pertanyaan seputar pemahaman apa
itu narkoba dan lingkungannya. Adapaun yang termasuk didalamnya seperti :
pengetahuan responden tentang narkoba, efek negatif penggunaan narkoba, dan
bagaimana lingkungan mereka mempengaruhi penggunaan narkoba. Dalam hal
ini juga bisa mencakup pertanyaan tentang bagaimana mereka mendapatkan
informasi tentang narkoba dan pencegahannya.
Bagian Ketiga
Pada bagian ketiga dirancang pertanyaan-pertanyaan yang terkait teknologi dan
pemanfaatannya dalam hal pencegahan narkoba. Adapun bentuk pertanyaan
yang termasuk didalamnya seperti : penggunaan teknologi (komputer, internet,
aplikasi seluler), bagaimana menggunakan teknologi tersebut dalam konteks
pencegahan narkoba, dan efektivitas teknologi ini menurut persepsi subjek
penelitian.
HASIL
Berdasarkan hasil data dan jawaban yang terkumpul pada Google form, diketahui
bahwa kuesioner ini diisi oleh 23 mahasiswa Medan yang berkuliah pada berbagai
universitas di kota Medan. Berdasarkan hasil data dan jawaban pada Google Form
para responden merupakan mahasiswa angkatan 2023 sebanyak 47,8%, mahasiswa
angkatan 2022 sebanyak 8,7% , mahasiswa angkatan 2021 sebanyak 4,3%,
mahasiswa angkatan 2020 sebanyak 30,4%, mahasiswa angkatan 2019 sebanyak
4,3% angkatan 2019, dan sebanyak 4,3% memilih untuk tidak memberitahukannya.
Selain itu, dapat diketahui juga bahwa berdasarkan hasil data sebanyak 69,6%
responden perempuan yang mengisi survey melalui Google Form dan sebanyak
30,4% responden laki-laki yang mengisi survey melalui Google Form, dan seluruh
responden telah menyetujui untuk mengisi kuesioner. Berdasarkan hasil data dan
jawaban dari Google Form dapat dilihat bahwa 100% responden mengetahui
pengertian narkoba dan bahaya narkoba terhadap kesehatan akibat penggunaan
narkoba. Data tersebut termuat didalam tabel persentase hasil kuesioner berikut
melalui Google Form:
Apakah kamu memiliki akses ke informasi tentang narkoba melalui 43,5% 56,5%
media massa atau sumber informasi lainnya?
Apakah kamu merasa perlu mendapatkan lebih banyak edukasi atau 65,2% 34,8%
informasi tentang narkoba dan cara mencegahnya?
Apakah kamu yakin bahwa penggunaan narkoba dapat berdampak 95,7% 4,3%
negatif pada kehidupan seseorang?
Berdasarkan hasil kuesioner pada Google Form, dapat diketahui bahwa pengguna
perangkat teknologi seperti handphone, komputer, atau tablet dalam sehari dengan
skala 10 adalah sebanyak 39,1%, skala 9 adalah sebanyak 17,4%, skala 8 dalah
sebanyak 30,4%, skala 7 dalah sebanyak 8,7%, dan skala 5 adalah sebanyak 4,3%.
Sehingga dapat ditemukan hasil bahwa data terbanyak adalah penggunaan dengan
skala 10. Berdasarkan hasil data melalui Google Form dapat diketahui bahwa sering
digunakan adalah handphone dengan persentase 100%. Berikut persentase hasil
kuesioner terkait pemahaman teknologi melalui google form:
Berdasarkan hasil data dan jawaban melalui Google Form dapat diketahui bahwa
responden menyadari dan memahami bahwa teknologi dapat digunakan untuk
mencegah penggunaan narkoba, misalnya melalui penyebaran informasi baik sosial
media, web, dan aplikasi yang sangat mudah diakses dan dapat digunakan untuk
menyebarkan informasi pencegahan narkoba. Berikut tabel persentase hasil
kuesioner kami tentang pemahaman teknologi digunakan untuk mencegah
penggunaan narkoba melalui Google Form:
Apakah kamu percaya bahwa teknologi dapat memainkan peran penting 73,9% 26,1%
dalam upaya pencegahan narkoba?
Apakah kamu pernah menggunakan teknologi atau internet untuk 69,6% 30,4%
mencari informasi tentang bahaya narkoba atau cara mencegahnya?
Apakah kamu mengetahui adanya aplikasi atau situs web yang 17,4% 82,6%
memberikan informasi atau sumber daya terkait narkoba dan
pencegahannya?
Apakah kamu mengetahui aplikasi yang digunakan sebagai media 0% 100%
edukasi atau informasi terkait Narkoba?
Terdapat beberapa aplikasi yang telah ada yang berfungsi untuk mencegah
penggunaan narkoba angtara lain Narkobot, Penggiat P4GN, GLAM BNN. Berikut
tabel persentase hasil kuesioner kami tentang pengetahuan aplikasi yang digunakan
untuk mencegah penggunaan narkoba melalui google form:
ANALISIS
Narkoba atau narkotika merupakan zat atau obat dengan sifat alamiah, sintetis,
atau semi-sintetis yang menginduksi penurunan kesadaran, halusinasi, dan
perubahan daya rangsang. Penggunaannya berpotensi menyebabkan kecanduan.
Meskipun digunakan untuk meredakan rasa sakit dan menciptakan ketenangan,
penyalahgunaannya dapat mengakibatkan tindakan pidana.
Berdasarkan analisis penulis dalam sila ke-2 ini adalah bahwa perlu memikirkan
tentang persebaran serta pemerataan daripada teknologi yang diciptakan sehingga
dapat berdampak kepada seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang latar
belakang setiap individu. Dalam konteks penelitian ini yaitu tentang narkoba dan
pencegahannya melalui teknologi serta pengukuran sejauh mana responden
mengetahui soal penelitian ini sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa sejauh
ini masih banyak hal yang kurang merata dari aspek pengetahuan narkoba meskipun
media teknologi seperti gawai sudah banyak tersebar dalam konteks medan. Hal ini
berarti perlu adanya pemerataan lagi dari segi penyuluhan terkait narkoba dan terus
memajukan aspek teknologi itu sendiri agar tidak tertinggal.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil dan analisis yang telah dipaparkan, dalam penelitian ini, penulis
memberikan simpulan sebagai berikut.
SARAN
Adapun saran dalam artikel analisis ini yang dapat penulis sampaikan adalah
sebagai berikut :
Mustagfirin & Riyanto. (2021, Maret). Media Penyuluhan Bahaya Narkoba dengan
Teknologi Augmented Reality Berbasis Mobile Android.
https://www.researchgate.net/publication/350554826_Media_Penyuluhan_Bahaya
_Narkoba_dengan_Teknologi_Augmented_Reality_Berbasis_Mobile_Android
29
24
41
5
1
1
22
36
27
9
34
11
16
40
15
31
26
32
35
10
10
7
23
21
20
12
3
39
38
19
13
37
18
33
17
17
14
28
25
15
12
3-REN
ORIGINALITY REPORT
18 %
SIMILARITY INDEX
18%
INTERNET SOURCES
3%
PUBLICATIONS
9%
STUDENT PAPERS
PRIMARY SOURCES
1
www.alodokter.com
Internet Source 2%
2
herisujadi.blogspot.com
Internet Source 2%
3
repository.unpas.ac.id
Internet Source 2%
4
www.scribd.com
Internet Source 1%
5
Submitted to Surabaya University
Student Paper 1%
6
archive.org
Internet Source 1%
7
Submitted to Universitas Sebelas Maret
Student Paper 1%
8
Submitted to Universitas Pendidikan
Indonesia
<1 %
Student Paper
9
www.beritasatu.com
Internet Source <1 %
10
kotakpintar.com
Internet Source <1 %
11
repositori.uma.ac.id
Internet Source <1 %
12
pt.scribd.com
Internet Source <1 %
13
Submitted to Universitas Diponegoro
Student Paper <1 %
14
Submitted to Universitas Sanata Dharma
Student Paper <1 %
15
www.rujukannews.com
Internet Source <1 %
16
medan.tribunnews.com
Internet Source <1 %
17
ummaspul.e-journal.id
Internet Source <1 %
18
ejournal3.undip.ac.id
Internet Source <1 %
19
hastawiyata.ub.ac.id
Internet Source <1 %
20
id.berita.yahoo.com
Internet Source <1 %
21
journal.uwgm.ac.id
Internet Source <1 %
22
kebijakankesehatanindonesia.net
Internet Source <1 %
23
nasional.sindonews.com
Internet Source <1 %
24
openlibrarypublications.telkomuniversity.ac.id
Internet Source <1 %
25
www.coursehero.com
Internet Source <1 %
26
www.pranusa.id
Internet Source <1 %
27
www.rri.go.id
Internet Source <1 %
28
digilib.unila.ac.id
Internet Source <1 %
29
journal.isi.ac.id
Internet Source <1 %
30
dergipark.org.tr
Internet Source <1 %
31
marchellapramadhana.blogspot.com
Internet Source <1 %
32
adoc.pub
Internet Source <1 %
33
indonesianjournalofclinicalpathology.org
Internet Source <1 %
<1 %
34
jamberita.com
Internet Source
35
kartikaharahap.wordpress.com
Internet Source <1 %
36
m.mediaindonesia.com
Internet Source <1 %
37
mafiadoc.com
Internet Source <1 %
38
pengalamanku-trik.blogspot.com
Internet Source <1 %
39
publikasi.aptirmik.or.id
Internet Source <1 %
40
www.qothrotulfalah.com
Internet Source <1 %
41
www.slideshare.net
Internet Source <1 %
PAGE 2
PAGE 3
PAGE 4
PAGE 5
PAGE 6
PAGE 7
PAGE 8
PAGE 9
PAGE 10
PAGE 11
PAGE 12
PAGE 13
PAGE 14
PAGE 15
PAGE 16
PAGE 17