Professional Documents
Culture Documents
Bab 2
Bab 2
Bab 2
LANDASAN TEORI
2.1 Anthropometry
Teori anthropometri didasarkan pada prinsip bahwa ukuran tubuh manusia memiliki
proporsi tertentu. Misalnya, tinggi badan rata rata orang dewasa adalah sekitar 7 kali
Panjang kepala. Data anthropometri juga menunjukan bahwa ukuran tubuh manusia
bervariasi tergantung pada jenis kelamin, ras, dan usia.
Jenis kelamin
Jenis kelamin adalah factor internal yang paling berpengaruh terhadap ukuran dan
bentuk tubuh. Secara umum, prial memiliki ukuran dan bentuk utbuh yang kebih besar
daripada Wanita. Perbedaan ini dapat terlihat dari perbedaan ukuran tinggi badan, berat
badan, lingkar dada, dan lingkar pinggang.
Usia
Usia adalah factor internal yang juga berpengaruh terhadapat ukuran dan bentuk tubuh.
Secara umum, ukuran dan bentuk tubuh manusia tumbuh dan berubah seiring bertambahnya
usia. Pada masa kanak kanak, ukuran dan bentuk tubuh tumbuh dengan cepat. Pada masa
remaja, pertumbuhan ini melambat. Pada masa dewasa, ukuran dan bentuk tubuh cenderung
stabil.
Ras
Ras adalah factor internal yang dapat menyebablan perbedaan dalam ukuran dan bentuk
tubuh. Secara umum, orang orang dari ras yang berbeda memiliki ukuran dan bentuk tubuh
yang berbeda. Sebagai ontoh perbedaan ekstrim yaitu perbedaan ukuran postur tubuh orang
Asia dan Eropa
Cacat fisik
Cacat fisik adalah factor internal yang dapat mempengaruhi ukuran dan bentuk tubuh. Orang
orang yang memiliki cacat fisik, seperti amputasi atau cidera, cenderung memiliki ukuran dan
bentuk tubuh yang berbeda dari orang orang yang sehat
Posisi tubuh
Posisi tubuh adalah factor eksternal yang dapat mempengaruhi hasil pengukuran
antropometri. Pengukuran antropometri harus dilakukan dengan posisi tubuh yang standar.
Jika posisi tubuh ttidak standar, hasil pengukuran dapat menjadi tidak akurat
Postur tubuh
Postur tubuh adalah factor eksternal yang dapat mempengaruhi hasil pengukuran
antropometri. Postur tubuh yang baik akan menghasilkan hasil pengukuran yang lebih akurat
Pakaian
Pakaian adalah factor eksternal yang dapat mempengaruhi hasil pengukuran antropometri.
Pengukuran antropometri harus dilakukan dengan pakaian yang minimal atau tidak ada. Jika
pakaian terlalu tebal atau ketat, hasil pengukuran dapat menjadi tidak akurat.
Alat ukur
Alat ukur adalah factor eksternal yang dapat mempengaruhi hasil pengukuran entropometri
alat ukur yang berkualitas akan menghasilkan hasil pengukuran yang lebih akurat.
Metode pengukuran dimensi tubuh manusia dibedakan menjadi dua jenis yaitu
pengukuran yang sifatnya statis dan dinamis. Antropometri statis adalah pengukuran ciri fisik
luar manusia dalam keadaan diam yang dibakukan. Sedangkan antropometri dinamias adalah
mengenai keadaan dan ciri fisik manusia dalam keadaan bergerak atau memperhatikan
gerakan gerakan yang terjadi saat manusia melakukan kegiatannya (Wignjosoebroto S, 2003).
Pengukuran dimensi tubuh statis lebih mudah dilakukan dibandingkan dengan
pengukuran dimensi dinamis. Pengukuran dimensi tubuh statis mencakup pengukuran seluruh
bagian tubuh dalam posisi standar dan diam baik dalam posisi berdiri maupun posisi duduk.
Contoh pengukuran antropometri statis antara lain tinggi badan, berat badan, lingkar dada,
lingkar pinggang, lingkar pinggul, panjang lengan, panjang kaki, jarak antara mata dan lantai,
sudut antara lengan dan tubuh.
Pencahayaan
Pencahayaan yang baik adalah factor penting dalam desain lingkungan kerja. Pencahayaan
yang cukup membantu mengurangi kelelahan mata, meningkatkan konsentrasi, dan
memastukan karyawan dapat melihat dengan jelas.
Aspek Lingkungan
Upaya untuk menjaga keberlanjutan dan ramah lingkungan juga bisa menjadi faktor penting
dalam desain lingkungan kerja. Pilihan bahan yang ramah lingkungan dan upaya untuk
mengurangi jejak karbon bisa menjadi pertimbangan.
Fatigue (Kelelahan)
Kelelahan adalah respons tubuh terhadap aktivitas fisik atau mental yang berlebihan.
Ini bisa terjadi dalam berbagai tingkatan, dari kelelahan ringan hingga kelelahan parah.
Kelelahan dapat bersifat sementara atau kronis, dan kelelahan kronis dapat memiliki dampak
yang signifikan pada kesejahteraan dan kinerja seseorang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kelelahan termasuk durasi aktivitas, intensitas,
kebugaran fisik, pola tidur, pola makan, dan faktor psikologis.