Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

Medula, Volume 8 Nomor 2 Bulan April 2021 EISSN:2443-0218

Hubungan Pola Makan Terhadap Kejadian Kekurangan Energi Kronik


Pada Ibu Hamil Trimester I Di Wilayah Kerja Puskesmas Kassi-Kassi
Kota Makassar

(The Relationship Of Dietary Habit To The Incidence Of Chronic Energy


Deficiency In The First Trimester Pregnan Women At The Working Area Of
Puskesmas Kassi-Kassi In Makassar)
A.Ikhtirami1, Andi Sitti Rahma2, Andi Tihardimanto3
1
Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar
2
Departemen Biomedik, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar
3
Departemen Biomedik, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar
Corresponding author e-mail: ikhtirami.andi@gmail.com

ABSTRACT
Background : Chronic energy deficiency (KEK) is a condition when the mother has a long-standing
(chronic) shortage of food that causes health problems for mothers characterized by a weak body,
pale face, and upper arm circumference (LILA) ≤ 23 cm (Ministry of Health, Republic of Indonesia,
2013). Purpose: In this study to determine the relationship between eating patterns and the incidence
of chronic energy shortages in the first trimester pregnant women in region work Puskesmas Kassi-
Kassi, Makassar. Method: This research is a case control study with a quantitative approach through
sampling in total sampling with 24 respondents, then filling out the Food Frequency Questionnaire
(FFQ) questionnaire sheet to see the respondent's eating patterns (number, type, frequency of eating).
Results :The results of this study are based on the results of the chi square test on the amount of food
obtained p value = 0.667> value α = 0.05, then on the type of meal obtained value p value = 0.155>
value α = 0.05 and frequency of eating obtained value p value = 0.667> α = 0.05, which means that
there is no significant relationship between diet and the incidence of KEK in trimester I pregnant
women. Conclusion: The conclusion of this study is there is no relationship between the amount of
food with the incidence of KEK in trimester I pregnant women, not there is a relationship between the
type of eating with the incidence of KEK in the first trimester pregnant women and there is no
relationship between the frequency of eating with the incidence of KEK in trimester I pregnant
women.
Keywords: Food Frequency Questionnaire, Food pattern, KEK, Pregnant Women Trimester I.

ABSTRAK
Latar Belakang: Kurang energi kronik (KEK) merupakan keadaan saat ibu mengalami kekurangan
makanan yang berlangsung lama (kronis) sehingga menimbulkan gangguan kesehatan bagi ibu yang
ditandai dengan badan lemah, wajah menjadi pucat, dan lingkar lengan atas (LILA) ≤ 23 cm
(Kementerian Kesehatan RI, 2013). Tujuan : Pada penelitian ini untuk mengetahui hubungan pola
makan terhadap kejadian kekurangan energi kronik pada ibu hamil trimester I di Wilayah Kerja
Puskesmas Kassi-Kassi Kota Makassar. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian case control
dengan pendekatan kuantitatif melalui pengambilan sampel secara total sampling dengan 24
responden, kemudian mengisi lembar kuesioner Food Frequency Questionnaire (FFQ) untuk melihat
pola makan responden (jumlah, jenis, frekuensi makan). Hasil: Hasil penelitian ini berdasarkan hasil
uji chi square pada jumlah makan diperoleh nilai p value = 0,667 > nilai α = 0,05, kemudian pada
jenis makan diperoleh nilai p value = 0,155 > nilai α = 0,05 dan frekuensi makan diperoleh nilai p
value = 0,667 > nilai α = 0,05, yang artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara pola makan
dengan kejadian KEK pada ibu hamil trimester I. Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini ialah
106
Medula, Volume 8 Nomor 2 Bulan April 2021 EISSN:2443-0218

tidak terdapat hubungan antara jumlah makan dengan kejadian KEK pada ibu hamil trimester I,
kemudian tidak terdapat hubungan antara jenis makan dengan kejadian KEK pada ibu hamil trimester
I dan tidak terdapat hubungan antara frekuensi makan dengan kejadian KEK pada ibu hamil trimester
I.
Kata Kunci : Food Frequency Questionnaire, Ibu Hamil Trimester I, KEK, Pola Makan.

PENDAHULUAN
Kesehatan ibu dan anak merupakan frekuensi, serta jumlah makanan yang
upaya di bidang kesehatan yang dikonsumsinya. Penelitian ini dilakukan
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan untuk mengetahui hubungan pola makan
ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi terhadap kejadian kurang energi kronik
dan anak balita serta anak prasekolah. pada ibu hamil trimester I di wilayah kerja
Berbagai program kesehatan telah Puskesmas Kassi-Kassi Kota Makassar.
dilakukan pemerintah untuk mengatasi
permasalahan kesehatan ibu dan anak, METODE PENELITIAN
termasuk permasalahan yang dialami oleh Penelitian ini menggunakan
ibu hamil (Kementerian Kesehatan RI, pendekatan kuantitatif dengan jenis
2015). penelitian case control yaitu survey
Permasalahan yang kerap dialami analitik, membandingkan pola makan ibu
ibu hamil terkait asupan gizi adalah kurang hamil trimester I yang mengalami KEK
energi kronik. Kurang energi kronik dan tidak mengalami KEK, di Wilayah
(KEK) merupakan keadaan saat ibu Kerja Puskesmas Kassi-Kassi Kota
mengalami kekurangan makanan yang Makassar. Populasi penelitian ini adalah
berlangsung lama (kronis) sehingga seluruh ibu hamil, penentukan sampel
menimbulkan gangguan kesehatan bagi dengan menggunakan teknik total
ibu yang ditandai dengan badan lemah, sampling, didapatkan sampel sebanyak 12
wajah menjadi pucat, dan lingkar lengan orang yang dibagi dua kelompok yaitu
atas (LILA) ≤ 23 cm (Kementerian kelompok kasus (KEK) dan control (tidak
Kesehatan RI, 2013). Selain KEK dapat KEK), sehingga total sampel dalam
berdampak pada ibu, juga dapat penelitian ini sebanyak 24 orang.
berdampak pada janin yang dikandungnya, Pengumpulan data berdasarkan
seperti pertumbuhan janin menjadi hasil observasi langsung dan dari pihak
terhambat dan dapat meningkatkan risiko atau instansi terkait. Penetilian ini
penyakit. menggunakan instrument kuesioner Food
Menurut Marsedi dkk (2017), Frequency Questionnaire (FFQ). Setelah
terdapat hubungan yang signifikan terkait data didapatkan selanjutnya diolah
asupan zat gizi dengan kejadian KEK pada menggunakan Statistical Package for The
ibu hamil di wilayah Puskesmas Sie Jang Social Sciences (SPSS) dan Microsoft
Kecamatan Bukit Bestari Kota Excel untuk memperoleh hasil statistik dan
Tanjungpinang. Sehingga, diperlukannya analisis data. Penelitian ini menggunakan
perhatian dan kesadaran dari berbagai analisa data chi square dalam uji X2 untuk
pihak terkait permasalahan KEK pada ibu menguji kebebasan antara dua variabel
hamil, dengan memperhatikan pola yang disusun dalam tabel baris dan kolom
konsumsi makanan bergizi, baik dari jenis, dengan α = 0.05, hipotesis nol (H0) ditolak
107
Medula, Volume 8 Nomor 2 Bulan April 2021 EISSN:2443-0218

jika p value < α yang artinya ada pengaruh Tabel 1. Distribusi Frekuensi
antara variabel dependen dengan variabel Karakteristik Responden Ibu Hamil
independen. Trimester I
Karakteristik Kelompok Kelompok
Kasus Kontrol
HASIL
(n) (%) (n) (%)
Kekurangan Energi Kronik (KEK) KEK 12 50 12 50
pada ibu hamil disebabkan adanya Usia Menikah
ketidakseimbangan antara asupan < 20 tahun 3 25 2 16.7
pemenuhan gizi dan pengeluaran energi 20-35 tahun 9 75 10 83.3
serta terdapat faktor-faktor yang turut Usia
berkontribusi, seperti usia, paritas, < 20 tahun 1 8.3 1 8.3
20-35 tahun 10 83.3 11 91.7
pendidikan, pekerjaan, dan lainnya (Erna, > 35 tahun 1 8.3 0 0
2013). Paritas
Pada tabel 1 distribusi frekuensi 0-1 10 83.3 7 58.3
karakteristik responden ibu hamil trimester 2 1 8.3 4 33.3
I di Wilayah Kerja Puskesmas Kassi-Kassi 3 0 0 1 8.3
Tahun 2020, responden yang mengalami 4 1 8.3 0 0
Pendidikan
KEK (50%) dan yang tidak mengalami
SD 2 16.7 0 0
KEK (50%). Pada karakteristik usia SMA 5 41.7 5 41.7
menikah, didapatkan paling banyak ialah Akademik / 5 41.7 7 58.3
usia 20-35 tahun yaitu kelompok kasus 9 Perguruan
orang (75%) dan 10 orang (83.3%) Tinggi
kelompok kontrol. Pada usia, tidak jauh Pekerjaan
berbeda dengan usia menikah, yakni antara IRT 7 58.3 7 58.3
PNS 0 0 1 8.3
20-35 tahun, kelompok kasus 10 orang
Pegawai 2 16.7 3 25
(83.3%) dan 11 orang (91.7%) kelompok Swasta
kontrol. Karakteristik paritas, dominan Wiraswasta 2 16.7 1 8.3
pada paritas 0-1 sebanyak 10 orang Dosen / Guru 1 8.3 0 0
(83.3%) kelompok kasus dan 7 orang Jumlah 12 100 12 100
(58.3%) kelompok kontrol. Pendidikan Sumber : Data Primer, 2020
terakhir lebih dominan pada akademik /
perguruan tinggi sebanyak 5 orang Pola makan responden setelah
(41.7%) kelompok kasus dan 7 orang dikategorikan, yang paling dominan
(58.3%) kelompok kontrol. Untuk berada dalam kategori kurang sebanyak 9
pekerjaan yang paling dominan pada orang (75%) kelompok kasus dan 7 orang
kedua kelompok ialah IRT sebanyak 5 (58.3%) kelompok kontrol pada tabel 2.
orang (58.3%). Analisa secara bivariat hubungan jumlah,
jenis, dan frekuensi makan dengan
kejadian KEK pada ibu hamil trimester I
pada tabel 3 hasil uji Chi Square diperoleh
nilai p value = 0,667 > nilai α = 0,05,
sehingga Ha ditolak dan H0 diterima
dengan interpretasi tidak terdapat
108
Medula, Volume 8 Nomor 2 Bulan April 2021 EISSN:2443-0218

hubungan jumlah makanan dengan tinggi sebesar 37.5% (9 orang)


kejadian KEK pada ibu hamil trimester I. dibandingkan dengan tidak KEK sebesar
Namun, angka kejadian KEK berdasarkan 29.2% (7 orang).
jumlah makan kategori kurang, tetap lebih

Tabel 2. Distribusi Berdasarkan Pola Makan Ibu Hamil di Puskesmas Kassi-Kassi Kota
Makassar Tahun 2020

Pola Kelompok Kelompok


Makan Kasus Kontrol
(n) (%) (n) (%)
Baik 3 25 5 41.7
Kurang 9 75 7 58.3
Total 12 100 12 100
Sumber : Data Primer, 2020

Tabel 3. Distribusi Hubungan Jumlah Makanan dengan Kejadian KEK pada Ibu
Hamil Trimester I di Puskesmas Kassi – Kassi Kota Makassar Tahun 2020

Jumlah Kejadian Total % P

KEK Non KEK


n % n %
Kurang 9 37,5 7 29,2 16 66,7 0,667
Baik 3 12,5 5 20,8 8 33,3
Jumlah 12 50 12 50 24 100
Sumber : Data Primer, 2020

Pada tabel 4, hasil uji Chi Square angka kejadian KEK berdasarkan jenis
diperoleh nilai p value = 0,155 > nilai α = makan kategori kurang, tetap lebih tinggi
0,05, sehingga Ha ditolak dan H0 diterima sebesar 20.8% (5 orang) dibandingkan
dengan interpretasi tidak terdapat dengan tidak KEK sebesar 4.2% (1 orang).
hubungan jenis makanan dengan kejadian
KEK pada ibu hamil trimester I. Namun,

109
Medula, Volume 8 Nomor 2 Bulan April 2021 EISSN:2443-0218

Tabel 4. Distribusi Hubungan Jenis Makanan dengan Kejadian KEK pada Ibu Hamil
Trimester I di Puskesmas Kassi – Kassi Kota Makassar Tahun 2020

Jenis Kejadian Total % P

KEK Non KEK


n % n %
Kurang 5 20,8 1 4,2 6 25 0,155
Baik 7 29,2 11 45,8 18 75
Jumlah 12 50 12 50 24 10
Sumber : Data Primer, 2020

Pada tabel 5. hasil uji Chi Square kejadian KEK pada ibu hamil trimester I.
diperoleh nilai p value = 0,667 > nilai α = Namun, angka kejadian KEK berdasarkan
0,05, sehingga Ha ditolak dan H0 diterima frekuensi makan kategori kurang, tetap
dengan interpretasi tidak terdapat lebih tinggi sebesar 37.5% (9 orang)
hubungan frekuensi makan dengan dibandingkan dengan tidak KEK sebesar
29.2% (7 orang).

Tabel 5. Distribusi Hubungan Frekuensi Makan dengan Kejadian KEK pada Ibu
Hamil Trimester I di Puskesmas Kassi – Kassi Kota Makassar Tahun 2020

Kejadian
Frekuensi Total % P
KEK Non KEK
n % n %
Kurang 9 37,5 7 29,2 16 66,7 0,66
Baik 3 12,5 5 20,8 8 33,3 7
Jumlah 12 50 12 50 24 100
Sumber : Data Primer, 2020

PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang makan yang tidak seimbang akan
telah dilakukan didapatkan menyebabkan ketidakseimbangan zat gizi
1. Hubungan Pola Makan dengan yang masuk kedalam tubuh, menyebabkan
Kejadian KEK pada Ibu Hamil kekurangan gizi, dan juga dapat
Trimester I mengakibatkan zat gizi tertentu menjadi
Perilaku konsumsi makanan ialah berlebih (Muliawati, 2016).
salah satu bentuk perilaku untuk mencegah Terdapat beberapa faktor yang
penyakit, mempertahankan, meningkatkan mempengaruhi pola makan seperti usia,
kesehatan, memenuhi kebutuhan makan paritas, pendidikan, sosial ekonomi,
atau rasa lapar, memperoleh gizi dan jumlah keluarga, penyakit infeksi, dan
memenuhi kebutuhan psikologi lainnya. Pada usia yang lebih muda (< 20
(Purwoastuti dan Walyani, 2015). Pola tahun), memerlukan gizi yang relative
110
Medula, Volume 8 Nomor 2 Bulan April 2021 EISSN:2443-0218

banyak bahkan memerlukan gizi tambahan dikonsumsi setiap kali makan. Jumlah
untuk tumbuh kembang ibu dan janinnya. makan yang dianjurkan 3-4 porsi makanan
Sedangkan usia yang lebih tua (> 35 pokok, 3-4 porsi sayuran, 2-3 porsi buah,
tahun), tubuh memerlukan energi besar 2-4 porsi lauk hewani dan nabati, 5 sendok
untuk memenuhi fungsi organ dalam tubuh makan minyak, 1 sendok teh garam, 4
yang sudah melemah dan untuk sendok makan gula dan mengkonsumsi 8
mendukung kehamilan (Fatimah, 2019). gelas air putih. Perilaku hidup bersih dan
Faktor lainnya yaitu penyakit infeksi. sehat, seperti mencuci tangan, olahraga,
Seseorang yang pernah mengalami serta rajin memeriksakan kondisi
penyakit infeksi, berpeluang untuk kesehatan (Kementerian Kesehatan RI,
menderita KEK lebih besar dibandingkan 2014).
dengan yang tidak mengalami penyakit Menurut penelitian Wijayanti
infeksi, seperti diare, kecacingan, dan (2019) hasil uji korelasi Chi Square di
ISPA. Bila ibu mendapat asupan gizi yang peroleh nilai Chi Square 15,027 > Chi
cukup tetapi memiliki riwayat penyakit Square tabel 5,991 dan p value = 0,001 <
maka tetap akan menderita gizi kurang, 0,05 berarti Ha diterima. Dapat
sedangkan jika tidak memperoleh asupan disimpulkan terdapat hubungan yang
gizi yang cukup, maka daya tahan signifikan antara pola makan dengan
tubuhnya menjadi lemah sehingga kejadian KEK pada ibu hamil di Wilayah
memudahkan tubuh terinfeksi (Supariasa, Kerja Puskesmas Gabus I Kabupaten Pati.
2012). Terdapat beberapa faktor yang
Menurut penelitian yang dilakukan menjadi penyebab, salah satunya jumlah
Hamid dkk (2014), hasil uji statistic keluarga. Pada status ekonomi rendah,
diperoleh perbedaan proporsi asupan gizi jumlah anak yang banyak, jumlah keluarga
baik makro dan mikro dengan KEK, nilai besar akan menjadi berbeda dari keluarga
OR 10,71, seseorang yang pernah kecil dalam hal pemerataan dan kecukupan
menderita penyakit infeksi maka berisiko makanan dalam keluarga yang menjadi
mengalami KEK 10,71 kali dibandingkan berkurang, menyebabkan kekurangan gizi.
yang tidak. Tidak jauh berbeda dengan Sehingga, semakin kecil jumlah anggota
penelitian yang dilakukan oleh keluarga, maka kemampuan menyediakan
Fitrianingtyas dkk (2018), hasil uji statistik makanan akan semakin beragam, begitu
dengan nilai p-value = 0,000 (p < α 0,05) pula sebaliknya, jika memiliki jumlah
dan nilai OR sebesar 0,227 terdapat anggota keluarga yang besar menyebabkan
hubungan antara penyakit infeksi dengan distribusi makanan tidak merata yang akan
kejadian KEK, seseorang yang menderita menyebabkan ibu hamil mengalami KEK
penyakit infeksi 0,227 kali lebih berisiko (Fitrianingsih, 2014).
menderita KEK dibandingkan yang tidak.
3. Hubungan Jenis Makan dengan
2. Hubungan Jumlah Makan dengan Kejadian KEK pada Ibu Hamil
Kejadian KEK pada Ibu Hamil Trimester I
Trimester I Pola konsumsi makanan dapat
Porsi atau jumlah zat makanan mempengaruhi gizi ibu. Jenis makanan
merupakan ukuran makanan yang adalah variasi bahan makanan yang
111
Medula, Volume 8 Nomor 2 Bulan April 2021 EISSN:2443-0218

dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan uji Chi-Square Test menunjukkan ada


tubuh, selain itu juga untuk mengatasi rasa hubungan yang signifikan antara pola
bosan dan meningkatkan nafsu makan, makan (jenis makanan) dengan kejadian
yang terdiri dari makan utama yaitu makan KEK pada ibu hamil di Puskesmas
pokok (beras, umbi, sagu, dll), lauk-pauk Tompobulu, dengan nilai p = 0,02 (p ≤
(tahu, tempe, ikan, telur, daging, dll), 0,05).
sayur dan buah, minuman dan makan Salah satu faktor penyebab yaitu
selingan yang terdiri dari keripik, kue, status keadaan status sosial ekonomi yang
kacang, dll (Kementerian Kesehatan RI, rendah secara tidak langsung
2014). mempengaruhi ibu dan keluarga
Hasil uji Chi Square diperoleh nilai memenuhi kebutuhan gizi (Ausa, 2013).
p value = 0,155> nilai α = 0,05, sehingga Selain itu, pendidikan dapat
Ha ditolak dan H0 diterima dengan mempengaruhi seseorang untuk memilih
interpretasi tidak terdapat hubungan jenis jenis makanan. Ibu hamil yang
makanan dengan kejadian KEK pada ibu mendapatkan pendidikan dapat
hamil trimester I di Puskesmas Kassi – memudahkan menerima informasi
Kassi Kota Makassar. Menurut penelitian khususnya terkait menjaga kehamilan dan
yang dilakukan Azizah dan Merryana kesehatan (Musni, 2017).
(2017), tidak terdapat hubungan yang Menurut Dafiu (2017), didapatkan
bermakna antara jenis makanan dengan hubungan antara pendidikan atau
kejadian KEK pada ibu hamil trimester 1 pengetahuan dengan kejadian KEK pada
dengan nilai p= 1,000 (p>0,05). Hal ini ibu hamil dengan nilai p-value 0,0001 (p-
menunjukkan terpenuhi atau tidaknya value <0,05). Sedangkan penelitian yang
sumber (jenis) bahan makanan baik itu dilakukan Susanti dkk (2013), yakni tidak
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, ada hubungan yang signifikan antara
sama-sama memiliki presentase yang sama pengetahuan dengan status gizi ibu hamil.
dan berisiko untuk mengalami KEK. Sehingga pengetahuan terkait gizi
Penelitian Usmelinda (2015), tidak bukanlah faktor penyebab dari timbulnya
terdapat hubungan yang bermakna antara KEK.
tingkat konsumsi protein, lemak, dan
vitamin dengan kejadian KEK pada ibu 4. Hubungan Frekuensi Makan dengan
hamil. Mengkonsumsi bahan makanan Kejadian KEK pada Ibu Hamil
baik sebelum dan selama kehamilan akan Trimester I
berpengaruh pada status gizi ibu hamil. Ibu Frekuensi makan yaitu seberapa
hamil yang dapat mencukupi kebutuhan sering orang makan setiap harinya. Pada
gizinya lebih sedikit mengalami masalah ibu hamil diperlukan penambahan
selama kehamilan, sehingga status gizi sejumlah zat gizi untuk memenuhi
sebelum kehamilan dapat menjadi salah kebutuhan gizi ibu hamil dan janinnya
satu faktor yang mempengaruhi gizi sehingga frekuensi makan ibu hamil
(Hardinsyah, 2007). sebaiknya ditambah (Dewi, 2019). Pada
Hasil penelitian lain yang penelitian ini tidak terdapat hubungan
dilakukan oleh Suryaningsih (2014) antara frekuensi makan dengan kejadian
berdasarkan hasil bivariat menggunakan
112
Medula, Volume 8 Nomor 2 Bulan April 2021 EISSN:2443-0218

KEK pada ibu hamil trimester I di mengalami KEK dibandingkan ibu paritas
Puskesmas Kassi – Kassi Kota Makassar. 1-2 anak. Sedangkan penelitian yang
Penelitian ini sejalan dengan dilakukan Musni dkk (2017), hasil analisis
penelitian Ervinawati dkk (2018), penelitian yang dilakukan tidak terdapat
frekuensi makan tidak mempunyai hubungan antara paritas dengan kejadian
hubungan dengan kejadian KEK pada ibu KEK pada ibu hamil (p=0,383, p>0,05).
hamil. Hal ini disebabkan adanya faktor Pada penelitian ini, terdapat
lainnya yang turut berkontribusi dalam keterbatasan waktu yang dimiliki peneliti
kejadian KEK. Walaupun frekuensi makan untuk lebih menanyakan faktor lain yang
tidak signifikan dengan kejadian KEK, bisa saja mempengaruhi status gizi ibu
tetapi selama masa kehamilan makanan hamil KEK trimester I seperti faktor
yang dikonsumsi oleh ibu hamil haruslah lingkungan, kesehatan, jumlah keluarga,
cukup agar janin dalam kandungan pantangan makan dan faktor lainnya yang
memperoleh nutrisi yang baik. bisa saja berkontribusi dalam kejadian
Terdapat beberapa faktor yang KEK pada ibu hamil.
mempengaruhi pola makan salah satunya
paritas. Paritas merupakan berapa kali SIMPULAN
seorang ibu melahirkan yang dapat Dari hasil penelitian yang telah
menentukan status gizinya. Paritas yang dilakukan pada kelompok kasus dan
termasuk faktor risiko tinggi ialah kontrol ibu hamil trimester I, yaitu tidak
primipara dan grandemultipara (Manuaba, terdapat hubungan antara jumlah, jenis,
2017). Ibu yang sering hamil dapat dan frekuensi makanan dengan kejadian
mempengaruhi zat gizinya, disebabkan KEK pada ibu hamil trimester I di
berkurangnya cadangan gizi yang dimiliki Puskesmas Kassi – Kassi Kota Makassar.
tubuh, sehingga menyebabkan organ tubuh
ibu tidak memperoleh kesempatan untuk SARAN
mengembalikan kondisinya seperti semula Petugas kesehatan agar lebih
(Prawiroharjo, 2016). Selain itu, ibu yang meningkatkan pelayanan dibidang
telah mengalami kehamilan berulang kali penyuluhan kepada calon ibu hamil
menjadi kurang perhatian kepada ataupun ibu hamil terkait pentingnya
kehamilannya karena menganggap sudah memenuhi kebutuhan gizi sebelum dan
biasa dan pernah mengalami sebelumnya, selama kehamilan. Memberikan edukasi
berbeda dengan ibu yang pertama kali terkait makanan yang seimbang dan
hamil, mereka lebih termotivasi untuk bergizi yang harus dikonsumsi khususnya
memeriksakan kesehatannya karena ibu yang mengalami KEK. Kemudian bagi
menganggap kehamilan yang pertama kali ibu hamil untuk lebih aktif lagi
(Departemen Gizi dan Kesmas FKM UI, memeriksakan dan mengontrol kehamilan
2007). di puskesmas atau layanan kesehatan agar
Menurut Ervinawati dkk (2018) kemungkinan timbulnya KEK dapat
terdapat hubungan sebab akibat dengan diketahui segera.
kejadian KEK dengan nilai ratio 9,937 DAFTAR PUSTAKA
dimana ibu hamil dengan paritas ≥ 3 anak Ausa E S dkk. 2013. Hubungan Pola
memiliki 9,937 kali lebih berisiko Makan dan Status Sosial Ekonomi
113
Medula, Volume 8 Nomor 2 Bulan April 2021 EISSN:2443-0218

dengan Kejadian KEK pada Ibu Fatimah S dan Ulfa F. 2019. Hubungan
Hamil di Kabupaten Gowa Tahun Antara Umur, Gravida, dan Usia
2013. http://repository.unhas.ac.id. Kehamilan Terhadap Resiko Kurang
Azizah A dan Merryana A. 2017. Tingkat Energi Kronik (KEK) pada Ibu
Kecukupan Energi Protein pada Ibu Hamil. Jurnal Ilmiah Kesehatan
Hamil Trimester Pertama dan Diagnosis. Vo. 14. No. 3. 2019.
Kejadian Kekurangan Energi Fitrianingsih. 2014. Hubungan Pola
Kronis. Media Gizi Indonesia. Vo. Makan dan Status Sosial Ekonomi
12. No. 1. https://e- dengan Kejadian Kekurangan
journal.unair.ac.id/MGI/article/view/ Energi Kronik (KEK) pada Ibu
3224. Hamil Kabupaten Gowa Tahun
Dafiu T R. 2017. Hubungan Pengetahuan 2014. Kesehatan Masyarakat Jurusan
Ibu Hamil Tentang Gizi Kehamilan Gizi Masyarakat Fakultas Ilmu
dengan Kejadian Kurang Energi Kesehatan. UIN Alauddin Makassar.
Kronik (KEK) pada Kehamilan di Fitrianingtyas I dkk. 2018. Faktor-Faktor
Kota Yogyakarta Tahun 2017. yang Berhubungan dengan Kejadian
Politeknik Kesehatan Yogyakarta. Kurang Energi Kronis (KEK) pada
Departemen Gizi dan Kesmas FKM UI. Ibu Hamil di Puskesmas Warung
2007. Gizi dan Kesehatan Jambu Kota Bogor. Hearty Jurnal
Masyarakat. Edisi 1. Jakarta : PT Kesehatan Masyarakat. Vo. 6. No. 2.
Raja Grafindo Pesada. Hamid F dkk. 2014. Analisis Faktor Risiko
Dewi T R dan Yona D S. 2019. Pola Kekurangan Energi Kronik (KEK)
Makan dan Pendapatan Keluarga pada Wanita Prakonsepsi di Kota
dengan Kejadian Kekurangan Makassar. Fakultas Kesehatan
Energi Kronik (KEK) pada Ibu Masyarakat. Universitas
Hamil Trimester II. Holistik Jurnal Hasanuddin.
Kesehatan. Vo. 13. No. 1. Hardinsyah. 2007. Review Faktor
Erna S A dan Indriasari. 2013. Hubungan Determinan Keragaman Konsumsi
Pola Makan dan Status Sosial Pangan. Jurnal Gizi dan Pangan.
Ekonomi dengan Kejadian KEK http://jai.ipb.ac.id/index.php/jgizipan
pada Ibu Hamil di Kabupaten Gowa gan/article/viewFile/4424/2976.
Tahun 2013. Kementerian Kesehatan RI. 2015. Buku
http://repository.unhas.ac.id/handle/1 Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta :
23456789/5508. Kementerian Kesehatan dan JICA
Ervinawati dkk. 2018. Determinan (Japan International Cooperation
Kekurangan Energi Kronis (KEK) Agency).
Ibu Hamil di Puskesmas Lubuk _____________. 2013. Badan
Muda. Jurnal Kesehatan Komunitas. Pemantauan Status Gizi. Jakarta :
Vol. 4. No. 3. Departemen Kesehatan RI.
https://media.neliti.com/media/publi ______________. 2014. Pedoman Gizi
cations/275671-determinant-of- Seimbang. Jakarta: Kementerian
chronic-energy-malnutriti- Kesehatan RI.
bc2e6c66.pdf.
114
Medula, Volume 8 Nomor 2 Bulan April 2021 EISSN:2443-0218

Manuaba. 2017. Ilmu Kebidanan. Penyakit Suryaningsih. 2014. Hubungan Pola


Kandungan dan KB. Edisi 2. Jakarta Makan dengan Kejadian
: EGC. Kekurangan Energi Kronik (KEK)
Marsedi G dkk. 2017. Hubungan Sosial pada Ibu Hamil di Puskesmas
Ekonomi dan Asupan Zat Gizi Tompobulu Kabupaten Gowa Tahun
dengan Kejadian Kurang Energi 2014.
Kronik (KEK) pada Ibu Hamil di Susanti. 2013. Hubungan Pengetahuan Zat
Wilayah Puskesmas Sei Jang Gizi dengan Status Gizi pada Ibu
Kecamatan Bukit Bestari Kota Hamil. www.E-jurnal.com.
Tanjung Pinang Tahun 2016. Jurnal Usmelinda S W. 2015. Analisa Pola
Kesehatan Masyarakat.Volume. Makan Ibu Hamil dengan Kondisi
5.Nomor. 3. Kurang Energi Kronis (KEK) di
https://ejournal3.undip.ac.id/index.p Kecamatan Bobotsari, Kabupaten
hp/jkm/article/view/17184. Purbalingga. Skripsi. Yogyakarta :
Muliawati, S. 2016. Faktor Penyebab Ibu Universitas Negeri Yogyakarta.
Hamil Kurang Energi Kronis Di http://eprints.uny.ac.id/21590/1/Usm
Puskesmas Sambi Kecamatan Sambi elinda%20Sofiana%20Widy%20105
Kabupaten Boyolali Tahun 2012. 11244013.pdf
Jurnal INFOKES Universitas Duta Widita K, dkk. 2012. Hubungan
Bangsa Surakarta. Pendidikan, Paritas, dan Pekerjaan
Musni dkk. 2017. Faktor-Faktor yang Ibu dengan Status Gizi Ibu Hamil
Berhubungan dengan Kekurangan Trimester III di Puskesmas
Energi Kronik (KEK) pada Ibu Bangetayu Kecamatan Genuk Kota
Hamil di UPTD Puskesmas Semarang Tahun 2011. Universitas
Ajangale. Jurnal Ilmiah Kesehatan Muhammadiyah Semarang.
Diagnosis. Vol. 11. No. 1. 2017. Wijayanti I T. 2019. Pola Makan Ibu
Prawiroharjo, Sarwono. 2016. Ilmu Hamil yang Mempengaruhi
Kebidanan. Edisi IV. Jakarta : Kejadian KEK di Puskesmas Gabus
Yayasan Bina Pustaka. I Kabupaten Pati. SJKB. Vo. 6. No.
Purwoastuti dan Walyani. 2015. Perilaku 1. 2019. Diakses 10 Februari 2020.
Softskils Kesehatan Panduan untuk https://www.researchgate.net/publica
Tenaga Kesehatan. Yogyakarta : tion/334302349_POLA_MAKAN_I
Pustaka Baru Pres. BU_HAMIL_YANG_MEMPENGA
Supariasa IND, Bakri A, Hajar I. 2012. RUHI_KEJADIAN_KEK_DI_PUS
Penilaian Status Gizi. Jakarta: KESMAS_GABUS_I_KABUPATE
Penerbit Buku Kedokteran EGC. N_PATI.

115

You might also like