Professional Documents
Culture Documents
Adherence AoC
Adherence AoC
Adherence AoC
digital technology
Measuring the Adherence
Pengukuran adherence can be categorized as direct :
• DOT,
• ingestible sensors,
• drug or metabolites measurements (TDM, urine test)
Indirect:
• patient self-report,
• pill counts, health information system, electronic pill bottles and SMS.
• Digital adherence technologies have been developed that offer large potential
to measure and improve medication adherence in TB patients. DAT which
include feature phone–based and smartphone-based technologies, digital
pillboxes and ingestible sensors—have the potential to facilitate more
patient-centric approaches for monitoring tuberculosis (TB) medication
adherence than existing directly observed therapy (DOT) models.
Rifampicin
Data Deskripsi
Absorbsi well absorbed, makanan akan sedikit mengurangi kadar puncak
Distribusi Sangat lipofilik
Penetrasi. Ke BBB Cukup dengan atau tanpa inflamasi
Ikatan protein 80%
Metabolisme Hepatik, melalui resirkulasi enterohepatik
Bioavailabilitas Sangat baik
Waktu paruh eliminasi Dewasa 2-3jam; bayi>4 bulan dan anak-anak: 1-4 jam;
Time to peak Dewasa 2 jam; bayi dan anak 6 bulan - <5tahun: 1 jam
Ekskresi Faeces 60-65%; urine<30% sebagai unchanged drug
Cmax 8mg/dl
Dosis Dewasa: 8-12mg/kgBB; bayi, anak, remaja:10-20mg/kgBB; max 600 mg/dosis
CKD maupun ESRD Tidak perlu penyesuaian dosis
INH
Data Deskripsi
Absorbsi Baik secara oral, i.m.; makanan menggangu kecepatan absorpsi
Distribusi Ke semua jaringan dan cairan termasuk SSF
Penetrasi ke BBB Baik
Ikatan protein 10-15%
Metabolisme Hepatik menjadi acetylisoniazid yang tergantung pada tipe acetilasi
Bioavailabilitas Baik
Waktu paruh eliminasi Prolong pada pasien disfungsi liver atau CKD berat; Fast Acetylator 30-100 menit;
Slow acetylator 2-5jam
Time to peak 1-2 jam
Ekskresi Urine 75-95% unchanged + metabolit
Cmax
Dosis 5mg/kg/hari (600mg); DOT 3x seminggu: 15mg/kg/dose (900mg)
CKD maupun ESRD Tidak ada panduan, namun waspada dan monitoring secara ketat
Improved Counselling
• Luangkan waktu
• Friendly manner, personal approach, raih simpati pasien
• Dampak kegagalan terapi
• Mengapa perlu patuh minum obat
• Hal-hal yang akan menggagalkan adherence
• Pola makan tinggi protein
• Interaksi dengan obat lain
• ADR: sampaikan yang pasti terjadi seperti perubahan warna urin
Dampak Kegagalan Terapi
• Kerusakan paru, jaringan ikat menggantikan jaringan paru yang
fungsinya (-)
• Sering sesak, mudah terkena pneumonia
• Menjadi Resisten TB, MDR TB: menularkan ke orang lain
• Infeksi menyebar ke organ lain: Ginjal, Usus, Kelenjar Getah Bening,
Tulang
Kesimpulan