Professional Documents
Culture Documents
219-Article Text-877-1-10-20210529
219-Article Text-877-1-10-20210529
seseorang untuk terus terjaga. Menjelaskan, mahasiswa tingkat 2 STIKes Santa Elisabeth
persahabatan sosial menjadi motif terkuat Medan.
penggunaan internet. Pengaruh buruk akan
terjadi jika internet digunakan sebagai sarana BAHAN DAN METODE
untuk mengisolasi diri. Banyak orang tidak sadar
Penelitian ini adalah penelitian deskiptif
bahwa lama-kelamaan ia menutup diri terhadap
analitik dengan menggunakan rancangan Cross
komunikasi sosial atau menjadikan internet
Sectional Study yaitu peneliti melakukan
tempat pelarian dari masalah (Maulida & Sari,
pengukuran atau penelitian dalam satu waktu.
2017).
Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan
Hal ini sejalan dengan penelitian yang
mahasiswa tingkat 2 semester 2 di STIKes Santa
dilakukan oleh Lakhsono (2018) memperoleh
Elisabeth Medan. Penelitian ini dilakukan pada
hasil yaitu intensitas penggunaan internet yang
mahasiswa tingkat 2 di STIKes Santa Elisabeth
sedang (10-40 jam/bulan) sebanyak 18
Medan Tahun 2021 dengan populasi sebanyak 88
responden (47,4%) mengalami kualitas tidur yang
responden. Teknik pengambilan sampel dengan
baik dan intensitas penggunaan internet yang
menggunakan simple random sampling yang
tinggi (> 40 jam/bulan) sebanyak 9 responden
merupakan teknik pengambilan sampel yang
(23,7%) mengalami kualitas tidur yang buruk.
memberikan peluang yang sama bagi setiap
Berdasarkan hasil analisis menggunakan program
anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota
SPSS, pada taraf kesalahan α = 0,05 atau nilai =
sampel dan dilakukan secara acak tanpa
0,031 < 0,05 maka, ada hubungan intensitas
memperhatikan strata yang ada dalam populasi
penggunaan internet dengan kualitas tidur pada
tersebut. (Amirullah, 2015). Sampel dalam
remaja di SMA Negeri 2 Kota Bangun.
penelitian ini berjumlah 53 orang. Pengumpulan
Intensitas penggunaan media internet yang
data dengan menggunakan kuesioner. Analisa
tinggi menyebabkan frekuensi maupun pola
data dengan menggunakan uji chi-square.
istirahat dan tidur berubah. Sejalan dengan
perkembangan zaman, kebutuhan akan internet
HASIL
tidak dapat dipungkiri lagi. Internet semakin
dibutuhkan dan digunakan sebagian besar Tabel 1. Karakteristik Responden
masyarakat. Tidak sadar, sebagian orang Karakteristik n %
menganggap internet sebagai kebutuhan primer Jenis Kelamin
bagi hidupnya. Bahkan tidak sedikit dari mereka Laki-laki 2 3,8
yang termasuk ke dalam golongan addict atau Perempuan 51 96,2
kecanduan. Para pecandu internet mengalami Suku
gangguan tidur karena terlalu banyak Batak Toba 27 50.9
menghabiskan waktu online, kurang istirahat dan Batak Karo 17 32.1
kesehatan fisik yang menurun (Maulida, 2017). Batak Simalungun 5 9.4
Hasil Surevei pendahuluan, 60% kualitas Nias 4 7.5
tidur tersebut sangat buruk juga terjadi pada Total 53 100.0
mahasiswa tingkat 2 di STIKes Santa Elisabeth
Medan, yang menyebabkan mereka tidak bisa Distribusi frekuensi responden
tidur dan harus bergadang untuk menggunakan berdasarkan jenis kelamin, didapati mayoritas
internet, sehingga pada pagi hari mengantuk dan pada jenis kelamin perempuan sebanyak 51
tidak fokus saat belajar dan membuat prestasi responden (96.2 %), berdasarkan umur proporsi
menjadi menurun. Sehingga penelitian ini tertinggi pada usia 19 tahun dan 20 tahun
bertujuan untuk mengetahui hubungan intensitas dengan masing – masing 25 responden (47,2%).
penggunaan internet dengan kualitas tidur Berdasarkan suku, mayoritas responden bersuku
batak toba dengan 27 responden (50,9) dan sebanyak 47 orang (88,7%) dan rendah sebanyak
minoritas suku nias dengan 4 responden (7,5%). 6 orang (11,3%).
Tabel 4. Hubungan Intensitas Penggunan Internet Dengan Kualitas Tidur Pada Mahasiswa
Program Studi Ners Tingkat 2 di STIKes Santa Elisabeth Medan Tahun 2021
Kualitas Tidur
Intensitas Baik Buruk Total p-value
Penggunan Internet n % n % n %
Tinggi 3 5,7 44 83,0 47 100,0
0,033
Rendah 2 3,8 4 7,5 6 100,0
Berdasarkan tabel 4 hubungan intensitas internet dengan proporsi tinggi adalah kategori
penggunan internet dengan kualitas tidur pada tinggi didapatkan dengan 47 responden (88.7%)
mahasiswa program studi Ners Tingkat 2 di layanan yang paling banyak digunakan yaitu
STIKes Santa Elisabeth Medan Tahun 2021, menggunakan melihat pemberitahuan
diperoleh bahwa ada sebanyak 44 dari 47 smartphone, dan menggunakan games dan
responden (83%) intensitas penggunaan internet layanan e-mail dari goggle account untuk
tinggi dengan kualitas tidur yang buruk dan ada mengirim surat atau tugas. Sebagian besar dari
sebanyak 4 dari 6 (7,5%) intensitas penggunaan mahasiswa yang menggunakan games bila
internet rendah dengan kualitas tidur yang buruk. digunakan terlalu lama akan merugikan diri
Berdasarkan hasil uji statistik chi-square sendiri hingga berdampak pada kecanduan dan
yang telah diperoleh p-value = 0,033 (p<0,05) pada akhirnya kualitas tidurnya akan berkurang.
sehingga dapat disimpulkan ada hubungan yang Menurut Kimberly Young (2010) dalam
bermakna antara intensitas penggunan internet bukunya yang berjudul “Policies And Procedures
dengan kualitas tidur pada mahasiswa program to Manage Employee Internet Abuse” terdapat
studi Ners Tingkat 2 di STIKes Santa Elisabeth aspek – aspek kecanduan internet, meliputi
Medan Tahun 2021. merasa keasyikan dengan internet, memerlukan
waktu tambahan dalam mencapai kepuasan
PEMBAHASAN sewaktu menggunakan internet, tidak mampu
Intensitas Penggunaan Internet mengontrol, mengurangi atau menghentikan
Berdasarkan hasil penelitian dari 53 penggunaan internet, merasa gelisah, murung,
reponden diperoleh bahwa intensitas penggunan depresi ketika berusaha menghentikan
penggunaan internet, kehilangan orang – orang
terdekat, pekerjaan, kesempatan pendidikan atau serta tidak mampu mengontrol penggunaanya
karier karena penggunaan internet dan sehingga menimbulkan perasaan yang tidak
membohongi keluarga, terapis atau orang menyenangkan saat tidak dapat menggunakan
terdekat untuk menyembunyikan keterlibatan internet.
lebih jauh dengan internet (Young, 2010).
Hasil penelitian ini didukung Jefrains et all Kualitas Tidur
(2019), tentang intensitas penggunaan internet Hasil penelitian yang dilakukan oleh
diperoleh hasil dari 88 responden lebih dari peneliti di STIKes Santa Elisabeth Medan 2021
setengah memiliki tingkat intensitas penggunaan ditemukan bahwa mahasiswa yang menjadi
internet yang tinggi (40 jam/bulan) dengan 58 responden kualitas tidur menggunakan kuesioner
responden dan 33 responden dikategorikan yang dikategorikan dengan buruk dan
intensitas penggunaan internet rendah. Hal ini baik.Kategori buruk didapatkan dengan 48
dikarenakan kebiasaan menggunakan internet responden (90.6%) dan kategori baik sebanyak 5
untuk mendapatkan informasi dan juga social responden (9.4%). Berdasarkan penelitian yang
media yang membuat efek kecanduan pada didapatkan oleh peneliti di STIKes Santa Elisabeth
pengguna. Menurut Kim et al (2017) penggunaan Medan 2021, bahwa mayoritas kualitas tidur nya
internet melebihi 30 jam/bulan dapat dikatakan dalam kategori buruk. Hal tersebut bisa
intensitas penggunaan internet yang tinggi atau disebabkan oleh lingkungan asrama dengan
kecanduan internet. kemungkinan luas asrama tidak sesuai dengan
Pada generasi sekarang keberadaan jumlah mahasiswa, kelelahan, dan stress.
internet bukannya hanya tempat menggali Menurut Crowley (2011) dalam bukunya
informasi tetapi menjadi suatu kebutuhan yang berjudul “Sleep And Sleep Disorders In Older
seseorang. Hal tersebut dapat dilihat dari Adults” mengatakan bahwa kebutuhan tidur
kemudahan mengakses internet, dimana yang cukup tidak hanya ditentukan oleh faktor
ketersediaan internet yang lebih besar bisa jam tidur (kuantitas tidur), tetapi juga oleh
membuat seseorang menghabiskan lebih banyak kedalaman tidur (kualitas tidur). Kualitas tidur
waktu dengan internet, sehingga pada akhirnya meliputi aspek kuantitatif dan kualitatif
meningkatkan risiko kecanduan internet. tidur, seperti lamanya tidur, waktu yang
Intensitas penggunaan internet yg tinggi diperlukan untuk bisa tertidur, frekuensi
dapat juga menyebabkan terganggunya terbangun dan aspek subjektif seperti
kehidupan sosial seseorang, yang disebabkan kedalaman dan kepulasan tidur. Kualitas tidur
oleh dampak negatif penggunaan internet dikatakan baik jika tidak menunjukkan tanda-
seperti penggunaan osial media, pertemanan tanda kekurangan tidur dan tidak mengalami
dalam dunia maya cendrung lebih masalah dalam tidur. (Crowley, 2011)
mempengaruhi kehidupan sosial dikarenakan Hasil penelitian ini didukung Keswara, et, al
kecendrungan berhubungan dengan teman (2019), tentang kualitas tidur pada remaja bahwa
didalam sosial media lebih sering dibandingkan dari 119 remaja diperoleh hasil sebagian besar
berhubungan dengan teman di dunia nyata. responden memiliki kualitas tidur yang buruk,
Berdasarkan teori dan penelitian yang yaitu sebanyak 77 orang (64,7%) dan 42 orang
telah dikemukakan oleh beberapa ahli diatas, (35,3%) memiliki kualitas tidur baik.
peneliti menyimpulkan bahwa intensitas Faktor – faktor yang mempengaruhi
penggunaan yang tinggi akan menyebabkan kualitas tidur adalah penyakit, kelelahan, stress
kecanduan dimana individu akan mengalami psikologi, obat, nutrisi, lingkungan dan
ketergantungan ditandai dengan menghabiskan pencahayaan. (Rozalia, 2017). Kualitas tidur
waktu yang sangat banyak dalam menggunkan merupakan keadaan dimana seseorang mudah
internet dan menimbulkan perasaan senang, untuk mulai tidur, tidak terbangun dalam tidur,
dan merasa segar setelah bangun tidur. penggunaan internet dengan kualitas tidur pada
Kelompok usia dewasa muda khususnya mahasiswa Program Studi Ners Tingkat 2 di
mahasiswa banyak mengalami kondisi kurang STIKes Santa Elisabeth Medan.
tidur. Banyak penelitian menyatakan bahwa Hal tersebut dikarenakan pengunaan
kelompok mahasiswa merupakan kelompok yang internet yang tanpa batas waku menyebabkan
rentan menderita kurang tidur, sehingga diri dalam menggunkan internet berkurang
mempunyai resiko lebih tinggi tidak sehingga masih mengakses interntet pada jam
mendapatkan kualitas tidur yang baik. (Haryono tidur, tentu saja jumlah atau durasi tidur
et al., 2016). berkurang. Berbagai masalah dalam kualitas tidur
Hal ini sejalan dengan penelitian Haryono bisa menyebabkan kualitas tidur buruk yang
et al (2016) pada 43 respoden dengan mayoritas dapat menyebabkan berbagai dampak buruk
40 responden (93,0%) memiliki kualitas tidur pada kesehatan yang dapat mempengaruhi
yang buruk di dalam lingkungan yang ramai proses belajar, gangguan memori dan kesehatan
sehingga tidak bisa beristirahat sesuai dengan emosi.
jam tidur. Pada penelitian Laksono et al (2018) Menurut Wartonah dan Tarwoto (2015)
pada 49 responden dengan mayoritas 47 mengatakan bahwa salah satu yang
responden (87%) memiliki kualitas tidur buruk mempengaruhi kualitas tidur adalah kecemasan.
ketika aktivitas fisik kelelahan. Kecemasan dan ketergantungan dapat terus
Selain itu, penelitian yang diteliti oleh meningkat setiap harinya karena intensitas
Maulida & Sari (2017) bahwa diperoleh hasil penggunaan internet yang tinggi yang terus
sebagian besar mahasiswa semester VI memiliki menerus dan meningkatnya keterjagaan setiap
kualitas tidur yang baik sebanyak 25 mahasiswa malam (terbangun beberapa kali) yang tentunya
(65,8%) dan mahasiswa semester VI memiliki dapat mengakibatkan masalah tidur. (wartonah
kualitas tidur yang buruk sebanyak 13 responden dan tarwoto, 2015)
((34,2%). Penelitian ini sejalan dengan yang diteliti
Berdasarkan teori dan penelitian yang Haryati et al., (2020) dengan judul hubungan
telah dikemukakan oleh beberapa ahli diatas, intensitas penggunaan smartphone dengan
peneliti menyimpulkan bahwa kualitas tidur yang kualitas tidur mahasiswa Program Studi Sarjana
buruk akan berdampak pada kemampuan untuk Keperawatan Stikes Bhamada Slawi memperoleh
berkonsentrasi, membuat keputusan dan hasil yaitu didominasi mahasiswa yang intensitas
berpartisipasi alam aktivitas sehari-hari. Dewasa penggunaan smartphone tinggi dengan kualitas
muda yang mengalami kualitas tidur yang buruk tidur buruk sebanyak 92 mahasiswa (52,3%).
biasanya akan merasa mengantuk dan lelah Berdasarkan hasil analisis korelasi kendall tau
akibat kurang tidur, sehingga mengalami ganguan diperoleh nilai korelasi keeratannya 0,327 dalam
tidur dan akan menganggu kesehatan. kategori cukup dan nilai signifikansi sebesar 0,000
(p<0,05) menunjukkan ada hubungan antara
Hubungan Intensitas Penggunaan Internet intensitas penggunaan smartphone dengan
dengan Kualitas Tidur kualitas tidur.
Hasil uji statistik chi-square tentang
Penelitian Lombogia et al., (2018)
Hubungan intensitas penggunaan internet
menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan
dengan kualitas tidur pada mahasiswa program
antara intensitas penggunaan internet dengan
studi Ners Tingkat 2 di STIKes Santa Elisabeth
kualitas tidur dengan menggunakan uji spearman
Medan menunjukkan bahwa dari 53 responden,
rank dengan tingkat signifikan (α) sebesar p= 0,00
diperoleh nilai p-value=0,033 (nilai p<0,05).
(p<0,05).
Dengan demikian Ha diterima berarti ada
Penelitian Luas (2019) menyatakan bahwa
hubungan yang signifikan antara intensitas
ada hubungan yang signifikan antara intensitas
penggunaan internet dengan kualitas tidur ini dapat menimbulkan kecemasan, mudah
dengan menggunakan uji chi-square p= 0,011 tersinggung, isolasi sosial, dan gangguan tidur.
(p<0,05).
Penelitian Po Yu Wang, dkk (2019) KESIMPULAN DAN SARAN
menyatakan bahwa seseorang yang memiliki
Intensitas penggunaan internet pada
intensitas penggunaan internet lebih tinggi akan
mahasiswa program studi ners tingkat 2 di STIKes
mempengaruhi kualitas tidur yang buruk, dan
Santa Elisabeth Medan Tahun 2021 diperoleh
pada mahasiswa juga menyebabkan kelelahan
bahwa mayoritas memiliki intensitas penggunaan
siang hari dan gangguan prestasi. Mahasiswa
internet sebanyak 47 orang (88,7%). Kualitas
cenderung untuk menghibur diri mereka sendiri
tidur pada mahasiswa program studi ners tingkat
melalui online games dan/atau belanja serta
2 di STIKes Santa Elisabeth Medan Tahun 2021
mengobrol di media sosial yang memberikan
diperoleh bahwa mayoritas responden memiliki
kesenangan dan perlindungan dari tekanan
kualitas tidur buruk sebanyak 48 orang (90,6%).
sehari-hari, status mental, kecemasan, atau
Ada hubungan intensitas penggunaan internet
kesepian.
dengan kualitas tidur pada mahasiswa program
Menurut (Angeline, 2017), apabila
studi ners tingkat 2 di STIKes Santa Elisabeth
seseorang mengalami gangguan durasi tidur dan
Medan Tahun 2021.
kurang istirahat akibatnya, kerja tubuh yang tidak
Diharapkan mahasiswa mampu
sempurna sehingga, tidur malam hari sangat
mengurangi durasi intensitas penggunaan
penting karena proses regenerasi sel dan
internet dan meningkatkan kontrol diri dalam
pembentukan sel darah merah biasanya terjadi
menggunakan internet terutama waktu sebelum
pada malam hari. Proses regenerasi sel dan
tidur agar dapat meningkatkan pola tidur yang
pembentukan sel darah baru mulai terjadi saat
baik pada mahasiswa.
kita benar-benar dalam kondisi tidak melakukan
aktivitas apapun. Waktu tidur yang baik, sudah
DAFTAR PUSTAKA
membantu untuk memaksimalkan proses
regenerasi sel dan juga pembentukan sel darah Amirullah. (2015). Populasi dan Sampel
(Pemahaman, Jenis dan Teknik). Metode
merah. Sel darah merah mengandung
Penelitian Manajemen.
hemoglobin yang dapat mengikat oksigen, https://doi.org/10.1007/BF00353157
sehingga sel darah merah berfungsi untuk Angeline Natasha, Eritrosit dan Hemoglobin,
mengedarkan oksigen ke seluruh jaringan melalui https://www.kompasiana.com/na
oksigen oleh hemoglobin. tashaangeliney0209/5a19738042
Berdasarkan teori dan penelitian yang fdd35ee07ab052/hati-hatieritrosit-nggak-
telah dikemukakan oleh beberapa ahli diatas, bisa-di-sibukin?page=all pada tanggal 25
November 2017
peneliti menyimpulkan bahwa ada hubungan
Crowley, K. (2011). Sleep and sleep disorders in
intensitas penggunaan yang tinggi dengan older adults. In Neuropsychology Review.
kualitas tidur yang buruk. Intensitas penggunaan https://doi.org/10.1007/s11065-010-9154-
internet yang tinggi dikarenakan adanya 6
dorongan untuk terus terhubung dan Haryati, H., Yunaningsi, S. P., & RAF, J. (2020).
berhubungan dengan orang lain melalui dunia Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Tidur
maya, atau game online. Saat pengguna telah Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Halu Oleo. Jurnal Surya Medika.
melampaui intensitas normal untuk mengunakan
https://doi.org/10.33084/jsm.v5i2.1288
internet mereka bisa merasa sangat kehilangan Haryono, A., Rindiarti, A., Arianti, A., Pawitri, A.,
dan marah ketika tidak bisa terhubung dengan Ushuluddin, A., Setiawati, A., Reza, A.,
internet bahkan dapat menggangu jam tidur. Hal Wawolumaja, C. W., & Sekartini, R. (2016).
Prevalensi Gangguan Tidur pada Remaja